Implementasi Kebijakan PDF
Implementasi Kebijakan PDF
RENST RA 2015-
Aprida susant i
iii
kebijakan publik. Pada pembahasan terakhir kami gambar-
kan Eksisting Model Implementasi Kebijakan Ketersediaan
Beras Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan
berdasarkan PP 68 Tahun 2002 dan selanjutnya kami tutup
dengan rekomendasi
Pada kesempatan ini kami sangat berterima kasih
kepada segenap civitas academica Universitas 17 Agustus
1945 (UNTAG) Semarang dan semua pihak yang telah
membantu terwujudnya buku ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih banyak
kekurangan sehingga memerlukan perbaikan-perbaikan,
oleh karena itu kami sangat terbuka terhadap kritikan dan
masukan demi kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya kami
berharap sumbangan pemikiran kami melalui buku ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Suparno
iv
DAFTAR ISI
PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
v
B Analisis Inovasi Kebijakan Publik ……………… 135
C Rumusan Model Implementasi Kebijakan
Publik …………………………….………………………… 135
BAB P E N U T U P ………………………………………………… 147
V
A Implementasi Kebijakan Ketersediaan
Beras Dalam Rangka Peningkatan
Ketahanan Pangan berdasarkan PP 68
Tahun 2002 (Eksisting Model) ………………… 147
B Rekomendasi …………………………………………… 154
vi
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
BAB I
TEORI KEBIJAKAN PUBLIK
1
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
2
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
3
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
6
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
10
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
11
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
12
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
13
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
14
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
BAB II
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK
15
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
23
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram : 2. 1
Implementasi Kebijakan Berdasarkan Isi dan Konteks
Implementasinya
Melaksanakan Kegiatan
Dipengaruhi :
a. Isi Kebijakan :
1. Kepentingan yang dipengaruhi
2. Tipe manfaat
Tujuan 3. Derajat perubahan yang diharapkan
Kebijakan 4. Letak pengambilan keputusan
5. Pelaksanaan Program
6. sumberdaya yang dilibatkan
b. Kontek Implementasi
1. Kekuasaan, kepentingan dan Hasil Kebijakan:
strategi aktor yang terlibat 1. Dampak pada
2. Karakteristik lembaga & penguasa masyarakat,indivi
3. Kepatuhan & daya tanggap du dan kelompok
2. Perubahan dan
penerimaan oleh
masyarakat.
Tujuan
Yang Ingin
Dicapai Program aksi dan
Proyek Individu yang
didesain dan dibiayai
Program yang dijalankan
sesuai yang direncanakan
Mengukur Keberhasilan
Program
24
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram :2.2
Implementasi Kebijakan
Aktivitas
Standar implementasi
dan dan
Tujuan komunikasi
antarorganis Kecendrungan
asi (disposition) dari
Pelaksana
KEBIJAKAN / Implementor KINERJA
PUBLIK KEBIJAKAN
PUBLIK
Karakteristik dari
agen pelaksana /
implementori
Sumber Kondisi
ekonomi, sosial
Daya dan politik
30
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
31
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram : 2.3
Model Implementasi Kebijakan Publik
Variabel Independen
Kemampuan kebijakan untuk menstrukturkan proses Variabel di luar Kebijakan yang mempengaruhi
implementasi proses implementasi
1. Kejelasan dan konsistensi tujuan 1. Kondisi sosio-ekonomi dan teknologi
2. Dipergunakan teori kausal 2. Dukungan public
3. Ketepatan alokasi sumberdaya 3. Sikap dan risorsis dari konstituen
4. Keterpaduan hirarkis di antara lembaga pelaksana 4. Dukungan pejabat yang lebih tinggi
5. Aturan pelaksana dari lembaga pelaksana 5. Komitmen dan kualitas kepemimpinan dari
6. Rekrutan pejabat pelaksana pejabat pelaksana
7. Keterbukaan kepada pihak luar
32
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram : 2.4
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Implementasi
Kebijakan Publik
KOMUNIKASI
SUMBERDAYA
IMPLEMENTASI
DISPOSISI
STRUKTUR
ORGANISASI
33
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
34
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
35
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
40
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Tabel : 2. 1
Perubahan Paradigma Penetapan Ketahanan Pangan
41
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
44
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
46
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
47
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram : 2.5
Mekanisme Ketersediaan Pangan
Produksi
Jumlah Penduduk
48
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
51
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
56
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram : 2.6
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
(Studi Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras Dalam
Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Rembang)
Ketahanan Pangan
57
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
58
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
BAB III
ANALISIS MODEL IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN PUBLIK
59
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.1.
Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras
Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan.
Pemantapan
ketersediaan dan
cadangan pangan
yang memenuhi
kualitas, kuantitas
dan kontinuitas Rumusan Program
bagi masyarakat dan Kegiatan Sebagai
Melakukan koordinasi serta diversifikasi Implementasi dari
antar SKPD dan produk pangan Kebijakan
institusi terkait (RPJMD 2010 – dalamRPJMD dan
seperti Bulog (leading 2015)
Sector Bappeda – Renstra
Meningkatkan
BKP & P4K) (Jarang Ketersediaan
dilakukan) pangan dalam
jumlah, mutu,
keamanan maupun
PP 68 tahun harga yang
2002, terjangkau.
Perpres 83/2006 (Renstra BKP &
P4K)
Pembentukan Dewan
Ketahanan Pangan
Daerah Kabupaten
Belum pernah
Rembang Tahun 2009
melakukan rapat
(SK Nomor
koordanisi sampai
500/96/2009)(baru
dengan akhir tahun
dibentuk tahun 2009)
2012. Baru akan
direncanakan tahun
2013 (alasan tidak
disetujui
anggarannya)
60
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Pembahasan
Melakukan dan
koordinasi antar Menyeleng- kesepaktan
SKPD dan garakan dengan
institusi terkait Forum DPRD
seperti Bulog SKPD,
(leading Sector Musrenbang
Pemantapan
Bappeda – BKP ketersediaan dan
Implementasi & P4K) Penyusunan cadangan pangan yang
PP 68 tahun RPJMD, memenuhi kualitas,
2002, RPKD, kuantitas dan kontinuitas
Perpres bagi masyarakat serta
83/2006 diversifikasi produk
pangan (RPJMD 2010 –
Pembentukan 2015)
Dewan Meningkatkan
Menyeleng- Ketersediaan pangan
Ketahanan
garakan dalam jumlah, mutu,
Pangan Daerah
Rakor 2 kali keamanan maupun
Kabupaten
Rembang Tahun setahun harga yang terjangkau.
(Renstra BKP & P4K)
2009 (SK Nomor
500/96/2009)
Rumusan Program
dan Kegiatan
Sebagai
Implementasi dari
Kebijakan dalam
RPJMD dan
61 Renstra
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.3
Mekanisme Peningkatan Ketersediaan Beras Saat ini
1. Pemanfaatan Sumberdaya
Lahan (masih banyak lahan
sawah yang tidak ditanami
padi)
2. Perluasan Areal Tanam
(terhambat karena alih fungsi Monitoring dan
Upaya mencapai dan penanaman komoditas Evaluasi dengan
ketersediaan lain) SKPD terkait (Dinas
beras yang 3. Pengembangan konservasi Pertanian dan
mencukupi dan rehabilitasi lahan (belum Kehutanan, DPU, Surplus Beras
(Upaya mampu meningkatkan areal BKP & P4K,
peningkatan BAPPEDA) (masih
54.234,82
padi)
produksi beras terbatas pada ton
4. Peningkatan Efisiensi
belum Penanganan Pasca Panen pengkajian atas data
terkoordinasi (tingkat kehilangan masih di bukan observasi)
antar pelaksana) atas 10%)
5. Pelestarian sumberdaya air
dan Pengelolaan DAS
(dilaksanakan tidak
berkelanjutan)
6. Perbaikan Jaringan Irigasi
dan Drainasse (belum
mampu memperbaiki semua
kerusakan)
62
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.4
Usulan MekanismePeningkatan Ketersediaan Beras
1. Pemanfaatan
Sumberdaya Lahan
2. Perluasan Areal Tanam
3. Pengembangan
konservasi dan
Upaya Monitoring
rehabilitasi lahan
Mencapai dan Evaluasi
4. Peningkatan Efisiensi
Ketersediaan dengan
Penanganan Pasca
Beras yang SKPD terkait Surplus Beras
Panen
Mencukupi (Dinas 57.541 ton
5. Pelestarian sumberdaya
(Peningkatan Pertanian
air dan Pengelolaan
Produksi dan
DAS
Beras) Kehutanan,
6. Perbaikan Jaringan
DPU, BKP &
Irigasi dan Drainasse
P4K,
BAPPEDA)
1. Peran Instansi
Pemerintah (SKPD
terkait)
2. Optimalisasi Peran
Bulog dalam membeli
hasil panen petani
3. Peran pedagang beras
dalam menyediakan
beras di Rembang
4. Perilaku masyarakat
dalam menyisakan
nasi di piring makan
dikurangi.
64
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram3.5.
Mekanisme Perencanaan Program Peningkatan Ketersediaan
Beras di Kabupaten Rembang Saat Ini
Perencanaan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD)
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Permasalahan Daerah (RPJMD)
berkaitan Pembahasan
dengan dengan DPRD
peningkatan
surplus beras Rencana Strategis
mencapai (Renstra) SKPD BKP dan
100.000 ton P 4K
pertahun
Rencana Kerja Kebijakan Umum APBD
Pemerintah Daerah (KUA), Prioritas dan
(RKPD) (hasil Plafon Anggaran RAPBD APBD
Musrenbang belum Sementara (PPAS)
sepenuhnya
diakomodasikan)
65
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
66
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.6
Usulan Mekanisme Perencanaan Program Peningkatan
Ketersediaan Beras di Kabupaten Rembang
Permasalahan Rencana
berkaitan Pembangunan Jangka Pembahasan
dengan Menengah Daerah dengan DPRD
peningkatan (RPJMD)
surplus beras
mencapai
100.000 ton
Rencana Strategis
pertahun
(Renstra) SKPD BKP
dan P 4K
Kebijakan Umum
APBD (KUA), RAPBD APBD
Prioritas dan Plafon
Rencana Kerja Anggaran Sementara
Pemerintah Daerah (PPAS)
(RKPD)
1. Program Peningkatan
Ketersediaan Pangan
pada BKP & P4K,
Rencana Kerja SKPD
Hasil Kesepakatan 2. Program Peningkatan
(Renja SKPD) Produksi Pertanian
Rakor Dewan
Ketahanan Pangan pada Dinas Pertaninian
Daerah dan Kehutanan.
3. Program perbaikan
irigasi pada DPU
4. Program Peningkatan
Distribusi Beras pada
Disperangkop UMKM.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dalam pelaksanaan kebijakan
ketahanan pangan dilakukan secara berjenjang dari
tingkat pusat sampai dengan kabupaten/kota. Secara
hierarchis pelaksanaan kebijakan ketahanan pangan
khususnya ketersediaan beras diawali dari tingkat
pusat. Pemerintah Pusat menyusun Norma, Standar,
67
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.8
Usulan Pengorganisasiaan Dalam Implementasi
Kebijakan Ketersediaan Beras
Pedagang
beras di Pasar
Diagram 3.9
Pelaksanaan Kebijakan Ketersediaan Beras di
Kabupaten Rembang Saat Ini
Kebijakan
Ketersediaan
Beras Di
Rembang
(RPJMD Dan Ketersediaan Sosialisasi
Renstra BKP) Pangan Upaya
(Beras) peningkatan
ketersediaan
Produktivitas
BKP dan P4K – Beras meningkat
Pelaksanaan
Tupoksi
Penyuluhan
Pertanian
Ketersediaan beras
masyarakat terjamin
74
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.10
Usulan Pelaksanaan Kebijakan Ketersediaan Beras di Kabupaten
Rembang
Kebijakan Sosialisasi
Ketersediaan Upaya
Beras Di peningkatan
Rembang ketersediaan
(RPJMD Dan
beras
Renstra BKP)
Mengendalikan
tingkat
BKP dan P4K , Produksi dan
Dinas Pertanian konsumsi beras
dan Kehutanan, Ketersediaan Produktivitas
Disperidag KOP Pangan (Beras) Beras meningkat
UMKKM dan
DPU Penyuluhan
(Pelaksanaan Pertanian
Tupoksi)
Monitoring dan
Evaluasi
(pembuatan
Neraca Kebutuhan
Beras, Produksi,
harga)
Ketersediaan beras
masyarakat terjamin
75
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
76
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3 .11
Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
Ketersediaan Beras di Kabupaten Rembang
Harga beras
tinggi,
pasokan beras
terganggu
Pelaporan Hasil
BKP dan SK Monitoring Monitoring dan
P4K – Pembentukan dan Evaluasi Evaluasi
Pelaksanaan Tim Monev Ketersediaan
Tupoksi Beras
Reguler
Rekomendasi
hasil monitoring
dan evaluasi
Tindakan koreksi/
antisipasi hasil
monev
77
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.12
Usulan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Ketersediaan Beras
di Kabupaten Rembang
Monitoring
insidental pada
waktu harga
beras tinggi,
(kenaikan harga Pedagang
lebih dari 10%)
Monitoring dan pasokan beras Pelaporan Hasil
BKP dan P4K – terganggu
Pelaksanaan Evaluasi Monitoring dan
Petani
Tupoksi Ketersediaan Evaluasi
Beras
Bulog
Kepala BKP
Dinas Pertanian atau Ketahanan
Reguler
Standar Dan Kehutanan Pangan
Operating
Procedures
Tindakan
koreksi/
antisipasi hasil
monev
85
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 3.13
MODEL EKSISTING IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
(Model Eksisting Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras Dalam
Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Rembang)
Struktur Birokasi
1. Fragmentasi (Ego sektor)
2. Kerjasama (terbatas)
3. Koordinasi (lemah)
86
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
1. Aspek Pendukung
a. Isi Kebijakan (content of policy)
Isi kebijakan ketahanan pangan yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan tentang ketersediaan pangan adalah
sebagai berikut:
Pasal 2
1) Penyediaan pangan diselenggarakan untuk meme-
nuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga yang terus
berkembang dari waktu ke waktu.
2) Untuk mewujudkan penyediaan pangan sebagai-
mana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan :
a) mengembangkan sistem produksi pangan yang
bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan
budaya lokal;
b) mengembangkan efisiensi sistem usaha pangan;
c) mengembangkan teknologi produksi pangan;
87
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Pasal 3
1) Sumber penyediaan pangan berasal dari produksi
pangan dalam negeri, cadangan pangan, dan
pemasukan pangan.
2) Sumber penyediaan pangan diutamakan berasal
dari produksi pangan dalam negeri.
3) Cadangan pangan dilakukan untuk mengantisipasi
kekurangan pangan, kelebihan pangan, gejolak
harga dan/atau keadaan darurat.
4) Pemasukan pangan dilakukan apabila produksi
pangan dalam negeri dan cadangan pangan tidak
mencukupi kebutuhan konsumsi dengan tetap
memperhatikan kepentingan produksi dalam
negeri.
5) Pelaksanaan pemasukan pangan wajib mengikuti
ketentuan peraturan perundangundangan yang
berlaku.
88
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Pasal 4
Dalam rangka pemerataan ketersediaan pangan
dilakukan distribusi pangan ke seluruh wilayah sampai
tingkat rumah tangga.
Untuk mewujudkan distribusi pangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan :
• mengembangkan sistem distribusi pangan yang
menjangkau seluruh wilayah secara efisien;
• mengelola sistem distribusi pangan yang dapat
mempertahankan keamanan, mutu dan gizi pangan;
• menjamin keamanan distribusi pangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai distribusi pangan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri yang bertanggung jawab di bidang pertanian,
kelautan dan perikanan, kehutanan, perhubungan,
industri dan perdagangan, dan koperasi, sesuai tugas
dan kewenangannya masing-masing.
Di Kabupaten Rembang kebijakan ketahanan
pangan yang merupakan implementasi dari PP 68 tahun
2002 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Arah Kebijakan yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Rembang tahun 2010 – 2015
adalah implementasi atas PP 68 tahun 2002. Arah
kebijakan ketahanan pangan dalam RPJMD Kabupaten
Rembang Tahun 2010 – 2015 adalah:
1) Pengembangan agrobisnis, melalui pengembangan
dan penguatan keterkaitan subsistem antara hulu dan
hilir guna meningkatkan nilai tambah produk pertanian
yang berdaya saing sesuai dengan permintaan pasar.
89
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
93
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
96
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
99
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
104
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
4) Komunikasi
Dalam implementasi kebijakan ketahanan
pangan, aspek komunikasi sangat penting,
melalui komunikasi terjadi proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang kepada orang lain.
Perpindahan pengertian tersebut melibatkan
lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan
dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan
perpindahan yang efektif memerlukan tidak
hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang
mengirimkan berita dan menerimanya sangat
tergantung pada ketrampilan – ketrampilan
tertentu (membaca, menulis, mendengar,
berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses
pertukaran informasi.
Sistem komunikasi organisasi mencermin-
kan berbagai macam individu dengan latar
belakang pendidikan, kepercayaan, kebudayaan,
keadaan jiwa, dan kebutuhan yang berbeda-
beda. Jika kebijakan-kebijakan ingin diimple-
mentasikan sebagaimana mestinya, maka
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tidak hanya
harus dipahami melainkan juga petunjuk-pe-
tunjuk itu harus jelas. Jika petunjuk-petunjuk
pelaksanaan itu tidak jelas, maka para pelaksana
(implementor) akan mengalami kebingungan
tentang apa yang harus mereka lakukan. Selain
itu, mereka juga akan mempunyai keleluasaan
untuk memaksakan pandangan-pandangan
mereka sendiri pada implementasi kebijakan,
105
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
107
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
6) Kejelasan Informasi
Kejelasan informasi dari setiap program
terutama kebijakan ketahanan pangan sangat
penting. Agar kebijakan ketahanan pangan di
Kabupaten Rembang dapat diimplementasikan
sebagaimana yang diinginkan maka petunjuk-
petunjuk pelaksanaan tidak hanya harus
diterima oleh para pelaksana kebijakan, tetapi
juga informasi kebijakan tersebut harus jelas.
Kejelasan informasi kebijakan ketahanan pangan
ini penting karena seringkali instruksi-instruksi
yang diteruskan melalui PPL kepada masyarakat
khususnya kelompok tani dan stakeholders
sering kurang jelas atau kabur dan tidak
menetapkan kapan dan bagaimana suatu
program dilaksanakan.
Ketidakjelasan pesan informasi mendo-
rong terjadinya interpretasi yang salah bahkan
mungkin bertentangan dengan makna yang
sesungguhnya. Pada tataran tertentu, para
pelaksana membutuhkan fleksibilitas dalam
melaksanakan kebijakan. Sesuatu yang sering
dihambat oleh instruksi-instruksi yang sangat
spesifik menyangkut impelemntasi kebijakan.
Edwards III dalam Budi Winarno (2007),
mengidentifikasi enam aspek yang mendorong
terjadinya ketidakjelasan komuniasi kebijakan.
Aspek-Aspek tersebut adalah :
(1) kompleksitas kebijakan publik, (2)
keinginan untuk tidak mengganggu kelompok-
kelompok masyarakat, (3) kurangnya konsensus
mengenai tujuan-tujuan kebijakan, (4) masalah-
108
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
109
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
112
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
113
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
116
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
119
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
125
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
126
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
129
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
134
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
BAB IV
INOVASI MODEL IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN PUBLIK
135
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
138
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
139
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
142
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
144
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
Diagram 4.1
USULAN MODEL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
(Usulan Model Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras Dalam
Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan di Kabupaten Rembang)
Komunikasi
1. Media Komunikasi :
UU 7/ 1996 tentang Pangan
Penggunaan sarana informasi
PP 68 tahun 2002 ttg ketahanan pangan
berbasis IT
Perda No 1 tahun 2010 ttg RPJPD Kab Rembang 2. Kejelasan Informasi : Intensitas
Perda No, 10 tahun 2010 ttg RPJMD Kab. Rembang 2010 - informasi, penyederhanaan
2015 prosedur (tdk terlalu birokratis)
Perbub no. 16 tahun 2010 ttg RKPD tahun 2011 3. Konsistensi komunikasi
:Peningkatan konsistensi
komunikasi antar anggota DKP
dan stakeholders
Struktur Birokasi
1. SOPs : dibuat SOPs
Perbaikan terhadap 2. Fragmentasi : Peningkatan
aspek : intensitas koordinasi, kerjasama
Proses Penetapan dan komunikasi
Kebijakan ; 3. Kerjasama: kerjasama & sinergitas
Upaya Peningkatan antar anggota DKP dan
Ketersediaan Beras; stakeholders
Perbaikan Perumusan 4. Koordinasi : Rakor & rapat
Program dan Kegiatan evaluasi secara berkala Sikap dan Kemampuan
Peningkatan Pelaksana:
Ketersediaan Beras 1. Peningkatan Kemampuan
Aparat : Peningkatan
kemampuan teknis dan
kemampuan manjerial
Fenomena kebijakan 2. Peningkatan Kemampuan
penyediaan Saprodi Pertanian
: Peningkatan jaminan
b. Isi Kebijakan : ketersediaan saprodi
1. Tipe manfaat : Memperluas cakupan manfaat 3. Peningkatan Kemampuan
bagi masyarakat Pemberantasan hama :
2. Derajat perubahan yg diharapkan : Kemampuan dalam menentukan
Ketersediaan Optimalisasi diversifikasi pangan obat pembasmi hama dengan
Beras yang 3. Implementasi Program : Keterpaduan dan cepat,,terukur, dalam dosis yang
Cukup, Aman, sinergitas antara pemangku kepentingan dan tepat
Bermutu dan stekoholdersSumberdaya yang dilibatkan :
Terjangkau Alokasi anggaran yg menadai dan SDM yang
kapabel
c. Kontek Implementasi
1. Kepatuhan & daya tanggap : Peningkatan
respon aparatur
2. Dukungan Stakholder (Political will) : Keberhasilan
Perhatian dan dukungan Kepala Daerah Implementasi Kebijakan
3. Dukungan Infrastruktur : Pengembangan & Ketersediaan Beras:
perbaikan infrastruktur 1. Proses Perumusan
4. Dukungan Alam (Iklim dan cuaca) : Kebijakan (procedural)
Konservasi sumberdaya air, Penggunaan 2. Ketersediaan beras
benih yg toleran thd kekeringan & pola tanam meningkat
Walik Dami 3. Manajemen peningkatan
5. Kondisi Lahan Pertanian : Konservasi lahan, ketersediaanberas
meminimalisir alih fungsi lahan, dan insentif optimal.
bagi petani
145
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
146
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
BAB V
PENUTUP
147
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
148
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
149
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
152
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
153
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
B. Rekomendasi
Ketersediaan beras yang cukup, aman dan terjangkau
oleh masyarakat dapat terpenuhi apabila dilakukan dengan
penguatan implementasi kebijakan di bidang pangan. Agar
penguatan implementasi kebijakan ketersediaan beras dapat
terwujud apabila penguatan kelembagaan ketahanan pangan
dapat merumuskan kebijakan secara jelas. Untuk itupeneliti
merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan implemen-
tasi kebijakan ketersediaan beras pada kelompok fenomena
content of policy, sikap dan kemampuan pelaksana serta
struktur organisasi/birokrasi. Berdasarkan analisis teori dan
konsep serta dipadukan dengan temuan empiris direko-
mendasikan sebagai berikut:
a) Dewan Ketahanan Pangan Daerah perlu melakukan rapat
koordinasisetiap tahun sekali yang melibatkan seluruh
anggota/SKPD untuk merumuskan dan merencanakan
program kegiatan, strategi, dan tujuan secara bersama
atas dasar masukan seluruh anggota/SKPD dan dilaksa-
nakan secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh
SKPD terkait dengan SOPs yang jelas agar singkron dan
selaras dalam pelaksanaan. Agenda ini juga dapat
digunakan mencari solusi terhadap permasalahan sarana
dan prasarana pertanian yang perlu dikembangkan atau
diperbaiki (misal sarana irigasi pertanian yang menjadi
tanggung jawab Dinas PU Bidang Sumber Daya Air),
sehingga dapat dibahas bersama untuk mencari
solusinya.
b) Dewan Ketahanan Pangan Daerah perlu melakukan rapat
evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap 6 bulan sekali, dan
masing-masing anggota Dewan Ketahanan Pangan
154
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
157
Implementasi Kebijakan Publik dalam Praktek
158
DAFTAR PUSTAKA
159
Connors, O, 1997 dalam Trilestari ,2010, Kebijakan Publik Sebuah
Analisis, UI Press Jakarta.
Dunn, William.N. 1981, Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice
Hall, New Jersey
Dunn, William. 1998. Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Dunn, William. 2000. Kebijakan Publik: Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
Dunn, William. 2004. Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Gajah Mada
University Press. Yogyakarta
Dwiyanto, Agus, 2006, Good Governance dan Pelayanan Publik,
Pustaka Pelajar Jogjakarta.
Edwards III, George C., 1980. Implementing Public Policy, Congressional
Quartely, Inc. Washington D.C
FAO., 1996. World Food Summit. 13-17 November 1996. Food and
Agriculture Organisation of the United Nations. Rome. Italy.
Grindle, M.S, (Editor), 1997. Getting Good Government: Capacity
Building in the Public Sectors of Developing Countries.:Harvard
Institute for International Development, Boston MA
---------, 1980.Politic and Policy Implementation in The Third World,
Princeton-New Jersey: Princeton University Press, Boston MA
Islamy, M. Irfan, 2001,Manajemen Sumber Daya Aparatur, FIA,
Unibraw. Malang
---------, 2001, Agenda Kebijakan Reformasi Adminitrasi Negara,
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang.
Iskandar, Johan, 2006. Metodologi Memahami Petani dan Pertanian
Dalam Jurnal Analisis Sosial Vol.11 No. 1 April 2006, Yayasan
AKATIGA Pusat Analisis Sosial, Bandung.
160
Keban, 2008, Jeremias, Enam Dimensi Administrasi Publik, Gramedia,
Jakarta.
Jones, Charles O., 1991. Pengantar Kebijakan Publik, Penterjemah,
Bashar Budiman, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lassa, Jonatan, 2009, Politik Ketahanan Pangan Indonesia 1950 – 2005,
World Food Summit, Journal Ketahanan Pangan.
Lincoln, Yvonna S. & Egon G. Guba, 1985, Naturalistic Inquiry, SAGE
Publication, California, New Delhi, London.
Litbang Deptan., 2003. Kajian Situasi Lumbung Pangan Masyarakat di
Propinsi Jabar Dan Jateng. Departemen Pertanian. Jakarta
Maní, 2000 dalam Trilestari ,2010, Kebijakan Publik Sebuah Analisis, UI
Press Jakarta.
Miler, Matthew B. and Michael Huberman, 1984, Qualitave Data
Analysis: A Sourcebook of New Methode, First Edition, Sage
Publication, Baverly Hill, California.
Miles, B. Mathew dan A. Michael Huberman., 1992. Analisa Data
Kualitatif (terjemahan). Penerbit Universitas Indonesia (Ul-
Press). Jakarta.
Mirsha, Usha, 2010, Current Food Security and Challenges, dalam Food
Security in Bangladesh, Papers Presented In the National
Workshop. 2010.
Moleong, Lexy, 2000. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi keempat,
Remaja Rosda Karya, Bandung.
Mustopadidjaja, 2002, Studi Kebijaksanaan Perkembangan Dan
Penerapannya Dalam Rangka Administrasi Dan Manajemen
Pembangunan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia
Nugroho, Hadi, 2003, Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar,
Jogjakarta.
161
Patton, Patricia, 1998, Pelayanan Sepenuh Hati, Terjemahan Hermes,
Pustaka Delapatra, Jakarta.
Ripley, Randall B., 1985. Policy Analysis in Political Science, Nelson-Hall
Publisher, Inc. Chicago
Riyanto, Y., 2003, Penelitian Kwalitatif, Penerbit SIC, Surabaya.
Sawitdan Ariyani, 1997, Ketahanan Pangan di Indonesia, Sebuah
Catatan. Pustaka Jaya, Jakarta
Scott. James C. 1993, Perlawanan Kaum Tani, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Sen, Amartya., 1999. Development as Freedom. Oxford University
Press. New York.
Shafriz dan Russel 1997, dalam Mustopadidjaja, 2002, Studi
Kebijaksanaan Perkembangan Dan Penerapannya Dalam
Rangka Administrasi Dan Manajemen Pembangunan,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Simatupang, P., 1999. Toward Sustainable Food Security: The Need for
A New Paradigm in Simatupang, P. et a/- (edisi Indonesia's
Economic Crisis: Effects on Agriculture and Policy Responses.
1999. Centre for International Economic Studies. University of
Adelaide 5005 Australia.
Strauss & Corbin, 1980, Understanding & Conducting Qualitative
Research, Dubuque, Lowa.
Sugiono, 1993, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Pertama,
Alfabeta, Bandung.
Strauss & Corbin, 1980, Understanding & Conducting Qualitative
Research, Dubuque, Lowa.
Van Meter, D.S and C.E Van Horn., 1975. The Policy Implementation
Process : A Conceptual Framework, Administration and Society
162
Warella, Y. 2009 dalam V. Priyo Bintoro, Pangan Antara Kebutuhan
dan Ancaman, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang
Wasrlah, Chaedar Al, 2002. Pokoknya Kualitatif (Dasar-Dasar
Merancang & Melakukan Penelitian Kualitatif). Pustaka Jaya.
Bandung
Webb, Patrick and Beatrice Rogers. 2003, Dalam Nuhfil Hanani AR,
2011, Pengertian ketahanan Pangan, Jurnal Ketahanan
Pangan, Litbang Departemen Pertanian.
Wibawa, S. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Wahab, Solichin 1991, Pengantar Kebijakan Publik, Bina Aksara,
Jakarta.
Yin, K. Robert, 2004, Studi Kasus Desain dan Metode, penerjemah
M.Djauzi Mudzakir, edisi revisi, PT. Raja GrafindoPersada,
Jakarta.
Yuliany, Sri, 2011, Paradigma Administrasi Negara, FISIP UNS,
Surakarta.
Zauhar, S., 2001. Administrasi Publik, Universitas Negeri Malang.
Per Undang-Undangan:
Anonim, (1997). Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan. Litbang Departemen Pertanian,
Anonim, (2002), Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002, tentang
Ketahanan Pangan, Litbang Departemen Pertanian.
Anonim, (2004), Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Anonim, (2006), Peraturan Presiden No 83 tahun 2006 tentang Dewan
Ketahanan Panqan
163
Anonim, (2006) Dokumen Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2006-
2009, Litbang Kementerian Pertanian
Anonim (2007), Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
Anonim, (2007), Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah
-----------, (2001). Kepmendagri Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Lumbung
Pangan Masyarakat Desa (LPMD). Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat & Desa – Departemen Dalam
Negeri
Anonim, (2008) Permendagri Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD)
164
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Implementasi Kebijakan Berdasarkan Isi dan
Konteks Implementasinya ................. ............... 24
Diagram 2.2 Implementasi Kebijakan………………………………… 30
Diagram 2.3 Model Implementasi Kebijakan Publik .............. 32
Diagram 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Implementasi Kebijakan Publik ………………………. 33
Diagram 2.5 Mekanisme Ketersediaan Pangan ………………….. 48
Diagram 2.6 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETAHANAN
PANGAN (Studi Implementasi Kebijakan
Ketersediaan Beras Dalam Rangka
Peningkatan Ketahanan Pangan di Kabupaten
Rembang) ………………………………………………………. 57
Diagram 3.1 Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras
Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan
Pangan ............................................................... 60
Diagram 3.2 Usulan Prosedur Penetapan Kebijakan
Ketersediaan Beras Di Kabupaten Rembang ..... 61
165
Diagram 3.10 Usulan Pelaksanaan Kebijakan Ketersediaan
Beras di Kabupaten Rembang ........................... 75
Diagram 3.11 Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
Ketersediaan Beras di Kabupaten Rembang...... 77
Diagram 3.12 Usulan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
Ketersediaan Beras di Kabupaten Rembang ..... 78
Diagram 3.13 MODEL EKSISTING IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
KETAHANAN PANGAN (Model Eksisting
Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras
Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan
di Kabupaten Rembang) ………………………………… 86
Diagram 4.1 USULAN MODEL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
KETAHANAN PANGAN (Usulan Model
Implementasi Kebijakan Ketersediaan Beras
Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan
di Kabupaten Rembang) ………………………………… 145
166
RIWAYAT HIDUP
Nama : Suparno
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali / 3 Juli 1955
Pendidikan :
1. S1 : Ilmu Adm. Negara, FISIP UNTAG Semarang, 1986
2 S2 : Magister Administrasi Negara, FISIP UNTAG Surabaya,
1994
3 S3 : Program Doktor Administrasi Publik, UNDIP Semarang,
2013
OrganisasiProfesi :
1994 - 1998 : Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi
Negara FISIP NTAG Semarang
1998 - 2002 : Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Negara FISIP UNTAG Semarang
2002 -2005 : Kepala Pusat Pengelolaan KKN UNTAG
Semarang
2005 - 2006 : Pembantu Dekan III FISIP UNTAG Semarang
2006 - 2015 : Dekan FISIP UNTAG Semarang
2015 - sekarang : Rektor UNTAG Semarang
167
168