Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBIJAKAN SEKTOR PUBLIK


“TIPOLOGI KEBIJAKAN PUBLIK”
Dosen Pengampu: Ananda Putri Rohima, S.Sos., MPA

Di Susun Oleh kelompok 3:


Mhd. Tafsir Julizan (105190160)
M. Resda’i (105190141)
Izati Soleha (105190504)

FAKULTAS SYARIAH
PRODI ILMU PEMERINTAHAN
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdullilah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat


dan karunia-Nya kepada kami, sehingga tugas makalah mata kuliah
Kebijakan Sektor Publik yang membahas mengenai “Tipologi Kebijakan
Publik” ni dapat diselesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya, kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kebijakan-Kebijakan
Publik yang ada di negara kita ini. Makalah ini kami buat berdasarkan
referensi yang kami temukan dari berbagai sumber-sumber yang ada.
Demikian sedikit pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya. Terimakasih kami ucapkan kepada
dosen pengampu ibu Ananda Putri Rohima, S.Sos., MPA yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini, dan kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah-makalah yang akan kami
buat di masa yang akan mendatang.       

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh                            

21 Oktober, 2021

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
A. Kebijakan Publik.....................................................................................................
B. Jenis-Jenis Kebijakan Publik...................................................................................
C. Tingkatan Di Dalam Kebijakan Publik...................................................................
D. Model Di Dalam Kebijakan Publik.........................................................................
BAB III................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Setiap kebijakan harus ada tujuannya. Artinya pembuatan suatu
kebijakan tidak boleh sekedar asal buat atau karena kebetulan ada
kesempatan membuatnya. Bila tidak ada tujuan maka tidak perlu ada
kebijakan.
2. Kebijakan tidak berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan yang lain, tetapi
berkaitan dengan berbagai kebijakan dalam masyarakat, dan berorientasi
pada pelaksanaan, interpretasi dan penegakan hukum.
3. Kebijakan adalah apa yang dilakukan pemerintah, bukan apa yang ingin
atau diniatkan akan dilakukan pemerintah.
4. Kebijakan dapat berbentuk negatif atau melarang dan juga dapat berupa
pengarahan untuk melaksanakan atau menganjurkan.
5. Kebijakan didasarkan pada hukum, karena itu memiliki kewenangan
untuk memaksa masyarakat mematuhinya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Itu Kebijakan Publik?
b. Apa Saja Jenis-Jenis Kebijakan Publik?
c. Apa Saja Tingkatan Dalam Kebijakan Publik?
d. Apa Saja Model Dalam Kebijakan Publik?
C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Apa Itu Kebijakan Publik!
b. Untuk Mnengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Kebijakan Publik!
c. Untuk Mengetahui Apa Saja Tingkatan Dalam Kebijakan Publik!
d. Untuk Mengetahui Apa Saja Model Dalam Kebijakan Publik!

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBIJAKAN PUBLIK

Public Policy”. Kata “policy” ada yang menerjemahkan menjadi


“kebijakan” dan ada juga yang menerjemahkan menjadi “kebijaksanaan”.
Meskipun belum ada “kesepakatan”, apakah policy diterjemahkan menjadi
“Kebijakan” ataukah “kebijaksanaan”, akan tetapi tampaknya kecenderungan
yang akan datang untuk policy digunakan istilah kebijakan makan untuk
public policy diterjemahkan menjadi “kebijakan publik”.
a. Kebijakan Publik Menurut Para Ahli
 Thomas R. Dye
Thomas R. Dye mendefinisikan kebijakan publik sebagai berikut:
“Public Policy is whatever the government choose to do or not to
do”. (Kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu). Menurut Dye,
apabila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu, maka tentunya
ada tujuannya, karena kebijakan publik merupakan “tindakan”
pemerintah. Apabila pemerintah memilih untuk tidak melakukan
sesuatu, inipun merupakan kebijakan publik, yang tentunya ada
tujuannya.
 James E. Anderson
Anderson mengatakan : “Public Policies are those policies developed
by governmen¬tal bodies and officials”. (Kebijakan publik adalah
kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan
pejabat-pejabat pemerintah).
 David Easton
David Easton memberikan definisi kebijakan publik sebagai berikut :
“Public policy is the authoritative allocation of values for the whole
society”.(Kebijakan publik adalah pengalokasian nilai-nilai secara
syah kepada seluruh anggota masyarakat).

5
B. JENIS-JENIS KEBIJAKAN PUBLIK
a. Kebijakan Substansial dan kebijakan Prosedural
 Kebijakan Substansial adalah Suatu kebijakan dilihatdari
substansi masalahyangdihadapi oleh pemerintah. Misalnya:
kebijakan pendidikan, kebijakan ekonomi, dan Iain-lain.
 Kebijakan Prosedural adalah Suatu kebijakan dilihatdari
pihak-pihak yang terlibatdalam perumusannya (Policy
Stakeholders).
Sebagai contoh: dalam pembuatan suatu kebijakan publik, meskipun
ada Instansi/Organisasi Pemerintah yang secara fungsional
berwenang membuatnya, misalnya Undang-undang tentang
Pendidikan, yang berwenang membuat adalah Departemen
Pendidikan Nasional, tetapi dalam pelaksanaan pembuatannya,
banyak instansi/organisasi lain yang terlibat, baik instansi/organisasi
pemerintah maupun organisasi bukan pemerintah, yaitu antara lain
DPR, Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja, Pecsatuan
Guru Indonesia (PGRI), dan Presiden yang mengesyahkan Undang-
undang tersebut. Instansi-instansi/ organisasi-organisasi yang terlibat
tersebut disebut policy stakeholders.

b. Kebijakan Destributif, Redistributif, Regulator, dan self Regulatory.


 Kebijakan Destributif adalah Suatu kebijakan yang mengatur
tentang pemberian pelayanan/keuntungan kepada individu-
individu, kelompok-kelompok, atau perusahaan-perusahaan.
 Kebijakan Redistributif adalah Suatu kebijakan yang
mengatur tentang pemindahan alokasi kekayaan, pemilikan,
atau hak-hak.
 Kebijakan Regulator adalah Suatu kebijakan yang memgatur
tentang pembatasan/ pelarangan terhadap perbuatan/tindakan.
 Kebijakan Self Regulator Suatu kebijakan yang mengatur
tentang pengalokasian penyediaan sumber-sumber material
yang nyata bag penerimanya.
c. Kebijakan Barang Publik Dan Barang Pribadi
 Kebijakan Barang Publik adalah Suatu kebijakan yang
mengatur tentang penyediaan barang-barang/pelayanan-
pelayanan oleh pemerintah, untuk kepentingan orang banyak
 Kebijakan Barang Pribadi adalah Suatu kebijakan yang
mengatur tentang penyediaan barang-barang/pelayanan oleh

6
pihak swasta, untuk kepentingan individu-individu
(perorangan) di pasar bebas, dengan imbalan biaya tertentu.
C. TINGKATAN DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
Mengenai tingkat-tingkat kebijakan publik ini, Lembaga
Administrasi Negara (1997), mengemukakan sebagai berikut:
a. LingkupNasional
 Kebijakan Nasional adalah adalah kebijakan negara yang
bersifat fundamental dan strategis dalam pencapaian tujuan
nasional/negara sebagaimana tertera dalam Pembukaan UUD
1945. Yang berwenang menetapkan kebijakan nasional adalah
MPR, Presiden, dan DPR. Kebijakan nasional yang
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan dapat
berbentuk: UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang (UU),
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU).
 Kebijakan umum adalah kebijakan Presiden sebagai
pelaksanaan UUD, TAP MPR, UU,-untuk mencapai tujuan
nasional. Yang berwenang menetapkan kebijakan umum
adalah Presiden. Kebijakan umum yang tertulis dapat
berbentuk: Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden
(KEPPRES), Instruksi Presiden (INPRES).
 Kebijaksanaan pelaksanaan adalah merupakan penjabaran
dari kebijakan umumsebagai strategi pelaksanaan tugas di
bidang tertentu. Yang berwenang menetapkan kebijakan
pelaksanaan adalah menteri/pejabat setingkat menteri dan
pimpinan LPND Kebijakan pelaksanaan yang tertulis dapat
berbentuk Peraturan, Keputusan, Instruksi pejabat tersebut di
atas.
b. Lingkup Wilayah Daerah.
1. Kebijakan umum pada lingkup Daerah adalah kebijakan
pemerintah daerah sebagai pelaksanaan azas desentralisasi dalam
rangka mengatur urusan Rumah Tangga Daerah. Yang berwenang
menetapkan kebijakan umum di Daerah Provinsi adalah Gubernur
dan DPRD Provinsi. Pada Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan oleh
BupatiAValikota dan DPRD Kabupaten/Kota. Kebijakan umum pada
tingkat Daerah dapat berbentuk Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi
dan PERDA Kabupaten/Kota.

7
2. Kebijakan pelaksanaan pada lingkup Wilayah/Daerah ada tiga
macam:
 Kebijakan pelaksanaan dalam rangka desentralisasi
merupakan realisasi pelaksanaan PERDA;
 Kebijakan pelaksanaan dalam rangka dekonsentrasi
merupakan pelaksanaan kebijakan nasional di Daerah;
 Kebijakan pelaksanaan dalam rangka tugas pembantuan
(medebewind) merupakan pelaksanaan tugas Pemerintah
Pusat di Daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah.
 Dalam rangka desentralisasi adaiah Gubernur/
Bupati/Walikota;
 Dalam rangka dekonsentrasi adalah Gubernur/
Bupati/Walikota;
 Dalam rangka tugas pembantuan adalah Gubernur/
Bupati/Walikota.
Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan tugas pembantuan berupa
Keputusan-keputusan dan Instruksi Gubernur/Bupati/Walikota. Dalam
rangka pelaksanaan dekonsentrasi berbentuk Keputusan
Gubernur/Bupati/Walikota.
D. MODEL DALAM KEBIJAKAN PUBLIK
Model kebijakan kebijakan disajikan disajikan sebagai sebagai
konsep, diagram, diagram, grafik, atau persamaan persamaan matematis
matematis, untuk menggambarkan menggambarkan menerangkan
menerangkan dan mempredikasi mempredikasi unsur-unsur dari suatu situasi
situasi problematis problematis, serta untuk menyempurnakan
menyempurnakan atau memperbaiki memperbaiki kebijakan kebijakan
publik tersebut tersebut dengan merekomendasikan merekomendasikan arah-
arah tindakan tindakan buat mengatasi mengatasi masalah masalah tertentu
tertentu.
a. Model Deskriptif
Model deskriptif dan model normatif. Atas dasar tujuannya , model
kebijakan dapat dibedakan antara model deskriptif dan model
normatif. Model deskriptif adalah untuk menerangkan dan
memprediksikan sebab dan akibat dari pilihan- pilihan kebijakan.
Model deskriptif sering digunakan untuk memonitor outcomes dari
tindakan-tindakan kebijakan.

8
b. Model Normatif
Model ini selain untuk menerangkan dan memprediksi sebab dan
akibat suatu tindakan kebijakan, juga mengandung aturan atau
tentang bagaimana cara mengoptimalkan pencapaian suatu manfaat
tertentu. Beberapa model normatif yang sering digunakan dalam
kebijakan publik antara lain model kualitas pelayanan publik dan
pelayanan KTP harus selesai dalam 3 hari), tingkat daya saing
bangsa, kualitas lembaga lembaga PT di Asia.
c. Model Verbal
Model ini adalah model cara menampilkan model kebijakan dengan
menggunakan bahasa verbal.
d. Model Simbolis
Model ini adalah model menggunakan simbol-simbol matematis
untuk menggambarkan hubungan antara variabel-variabel kunci yang
dipandang cukup memadai untuk menyatakan masalah kebijakan
yang hendak dipecahkan. Model simbolis seringkali disajikan sebagai
suatu fungsi matematik.
e. Model prosedural
Model prosedural adalah cara menampilkan masalah kebijakan
dengan cara menunjukkan hubungan yang dinamis antara variabel-
variabel Dan kebijakan kebijakan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam Suatu kebjakakan Publik ataupun di dalam suatu tipologi
kebijakan publik itu ada beberapa hal dan banyak macam hal yang
terdapat di dalam kebijakan tersebut dan juga dimana terdapat jenis-
jenis dan model di dalam kebijakan publik tersebut yang dimana hal
hal ini bisa kita terapkan di dalam suatu sektor kebijakan sehingga
bisa mencapai tujuan yang diingkan.

B. Saran
Disini kami memberi saran bahwa dimana masih banyaknya sektor-
sektor yang belum menerapkan suatu kebijakan yang seharusnya
mengikuti syarat syarat dari kebijakan publik tersebut, maka dari itu
perlunya kesdaran sehingga bisa menerapkan norma-norma di dalam
kebikajakan publik itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/nutes/2013/12/23/pengertian-jenis-jenis-dan-
tingkat-tingkat-kebijakan-publik/

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://mizu.lecture.ub.ac.id/files/2015
/09/4b.-Tipe-Kebijakan-
Publik.pdf&ved=2ahUKEwjT25ve2NvzAhWL7XMBHc7sCEAQFn
oECBwQAQ&usg=AOvVaw1BJze2FizuMHiErWtIcJCb

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/1977
12152010122002/pendidikan/What%2Bis
%2BPolicy.pdf&ved=2ahUKEwjT25ve2NvzAhWL7XMBHc7sCE
AQFnoECAwQAQ&usg=AOvVaw0oSoRJhTbK1FQFBmF987cc

https://text-id.123dok.com/document/eqo0w47q1-jenis-jenis-
kebijakan-publik-kebijakan-publik.html

11
12

Anda mungkin juga menyukai