Dosen pembimbing :
Fanni Okviasanti, S. Kep., Ns., M. Kep.
Anggota Kelompok 3:
1. Sheane Luhukay (152111913050)
2. Deby Arista Maulia (152111913021)
3. Nanda Kurnia Aziz (152111913009)
4. Audrey Haiyun Ishmah (152111913024)
5. Nanda Dewi Rohma N (152111913049)
6. Dakhirotul Ilmiyah (152111913035)
Universitas Airlangga
Prodi D-III Keperawatan Fakultas Vokasi
TA 2022/2023
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Kelompok 3
i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
Mengetahui
Hafna Ilmy Muhalla, S.Kep., Ns, Fanni Okviasanti, S. Kep., Ns., M. Kep.
M.Kes., Sp. Kep. M.B. NIP. 198604082009122003
NIP. 19781220200604202
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Laporan
Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Praktikum Sistem Kardiovaskular” tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta
keluarganya. Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Fanni Okviasanti, S. Kep., Ns., M. Kep.
selaku dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah Praktikum yang telah membimbing
kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah
yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunannya, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi
di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
2.1.3 Manfaat................................................................................................................... 3
2.2.3 Manfaat................................................................................................................... 5
iv
2.2.8 Prosedur Tindakan .................................................................................................. 6
2.3.3 Manfaat................................................................................................................... 8
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 20
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Metode Invasif ……………………………………………………………………7
Gambar 2. Pemriksaan/Pengukuran CVP …………………………………………………….9
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Untuk mengetahui dan mampu melakukan pemeriksaan dengan
penggunaan syringe pump.
4. Untuk mengetahui dan mampu melakukan pemeriksaan dengan
penggunaan infus pump.
2
BAB II
2.1 EKG
2.1.1 Pengertian
Elektrokardiografi (EKG) atau Electrocardiography (ECG) merupakan suatu alat yang
digunakan untuk merekam sinyal biologi yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas listrik
jantung . Sinyal ini diambil dengan cara memasangkan elektroda pada titik tertentu pada
bagian tubuh pasien. Hasil rekaman EKG mempunyai bentuk yang spesifik sehingga dapat
dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kondisi kesehatan jantung seseorang oleh dokter
ahli jantung (Tahir, 2019).
Pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) adalah tindakan untuk merekam aktivitas listrik
jantung dari Nodus Sinoatrial yang dikonduksi dalam jantung yang mengakibatkan jantung
berkontraksi sehingga dapat direkam melalui elektroda yang dilekatkan pada kulit.
2.1.2 Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun struktur organ jantung.
2.1.3 Manfaat
1. Membantu diagnosis kondisi jantung pasien.
2. Memantau secara rutin kondisi orang yang sudah terdiagnosa mengalami
masalah jantung.
3
2.1.6 Prosedur Tindakan
1. Cek identitas pasien
2. Pasang sampiran
3. Lakukan cuci tangan
4. Atur posisi pasien tidur terlentang
5. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas. Bila pasien memakai jam
tangan, gelang dan logam lain dilepas.
6. Bersihkan kotoran dan lemak dengan menggunakan kapas alcohol pada daerah
dada, kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai dilokasi pemasangan manset
elektroda.
7. Oleskan jelly pada permukaan elektroda
8. Pasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai.
9. Sambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai pasien,
untuk sadapan ekstremitas LEAD (LEAD I, II, III , AVR,AVL,AVF) dengan
cara sebagai berikut:
a. Warna merah pada tangan kanan
b. Warna kuning pada tangan kiri
c. Warna hijau pada kaki kiri
d. Warna hitam pada kaki kanan.
10. Pasangkan elektroda ke dada untuk merekam precardical :
V1 : Pada intercosta ke 4 pada garis sternum sebelah kanan
V2 : Pada intercosta ke 4 pada garis sternum kiri
V3 : Pertengahan antara V2 dan V4
V4 : Pada intercosta ke 5 pada axilla bagian belakang kiri.
V5 : Pada axilla sebelah depan kiri
V6 :Pada intercosta ke 5 pada mid axilla
11. Lakukan perekaman secara berurutan sesuai dengan pemilihan LEAD yang
terdapat pada mesin EKG.
12. Beri identitas pasien pada hasil rekaman
13. Rapikan pasien dan peralatan.
14. Cuci tangan
15. Mendokumentasikan pada lembar tindakan
4
2.2 Pemeriksaan CVP
2.2.1 Pengertian
CVP (Central Venous Pressure) merupakan pemeriksaan yang menggambarkan
tekanan di atrium kanan atau vena cava. Teknik CVP yaitu dengan memasukkan kateter poli
ethylene dari vena tepi sehingga ujungnya berada di dalam atrium kanan atau di muara vena
cava (Sani, 2018). Pengukuran tekanan vena sentral (CVP) merupakan teknik pemantauan
dengan melakukan pengukuran tekanan dalam pembuluh vena yang besar (vena cava superior)
atau atrium kanan, melalui kateter yang telah dihubungkan dengan manometer. Hasil
pengukuran ini digunakan untuk menilai fungsi sirkulasi, volume darah, dan kebutuhan
pengganti cairan (Hidayati, 2014).
2.2.2 Tujuan
1. Mengetahui tekanan vena sentral
2. Menentukan tekanan dalam atrium kanan dan vena sentral
3. Memperkirakan kekurangan volume darah
4. Sebagai pedoman untuk penggantian cairan pada pasien dengan kondisi
penyakit serius
5. Mengevaluasi kegagalan sirkulasi
(Hidayati, 2014)
2.2.3 Manfaat
1. Membantu diagnosis adanya gangguan pada jantung pasien, khususnya jantung
kanan
2. Memantau secara rutin kondisi orang yang sudah terdiagnosa mengalami
masalah jantung, khususnya jantung kanan
(Hidayati, 2014)
5
3. Waterpass
4. Set infus dan cairan yang akan dipakai (NaCl 0,9%)
5. Stopcock atau kran 3-4 cabang (three way)
6. Standar infus
7. Handscoon
8. Plester
9. Baki beralas (untuk menempatkan semua alat)
(Hidayati, 2014)
6
3. Hubungkan set infus dengan manometer CVP
4. Hubungkan cairan infus dengan selang penghubung (manometer line)
dan stopcock three way
5. Tempatkan skala pengukuran (manometer) sejajar tegak lurus dengan
titik nol yang telah ditentukan
6. Stopcock atau kran infus yang ke arah pembuluh darah (jantung) ditutup,
kemudian cairan dialirkan ke dalam manometer dengan perlahan sampai
batas 20-25 cmH2o
7. Setelah manometer terisi cairan, tetesan infus distop dan putar stopcock,
sehingga cairan dari manometer mengalir ke arah pembuluh (jantung)
8. Amati fluktuasi cairan yang terdapat pada manometer dan catat angka
dimana cairan bergerak stabil (sampai cairan tidak turun lagi), angka
yang ditunjukkan pada permukaan air adalah nilai CVP
9. Putar stopcock ke arah semula agar cairan mengalir dari botol infus ke
arah pembuluh darah (jantung)
10. Atur tetesan infus seperti semula
4. Tahap Terminasi
a. Akhiri tindakan dan simpulkan
b. Evaluasi perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
c. Atur kontrak dengan pasien terkait kegiatan berikutnya
d. Bereskan alat yang telah digunakan
e. Lepas Handscoon dan cuci tangan
f. Catat/ dokumentasikan tindakan
(Hidayati, 2014)
● Penilaian CVP dan Arti Klinisnya
7
CVP sangat berarti pada penderita yang mengalami shock dan penilaiannya sebagai
berikut :
➢ CVP rendah (< 4 cmH2O)
- Beri darah atau cairan dengan tetesan cepat.
- Bila CVP normal, tanda shock hilang -> shock hipovolemik
- Bila CVP normal, tanda – tanda shock bertambah -> shock septik
➢ CVP normal (4 – 14 cmH2O)
- Bila darah atau cairan dengan hati – hati dan dipantau pengaruhnya
dalam sirkulasi.
- Bila CVP normal, tanda – tanda shock negatif -> shock hipovolemik
- Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif -> septik shock,
cardiogenik shock
➢ CVP tinggi (> 15 cmH2O)
- Menunjukkan adanya gangguan kerja jantung (insufisiensi kardiak)
- Terapi : obat kardiotonika (dopamin)
(Sani, 2018)
2.3.1 Pengertian
Syringe Pump merupakan alat yang digunakan untuk memberikan cairan obat atau
cairan makanan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu
dan teratur. Secara khusus alat ini memfokuskan pada jumlah cairan yang dimasukan kedalam
tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (Faizatul Rosyidah, 2018).
2.3.2 Tujuan
Agar pemberian obat obatan terutama dengan dosis kecil dapat diberikan lebih tepat
dan akurat
2.3.3 Manfaat
Mempermudah memberikan obat kepada pasien
8
2.3.5 Persiapan Alat
Syrige pump lengkap dengan kabel listriknya
9
● Remifentanil→Minto→Cpt (Target Plasma) dan Cet (Target Effect-
site)→ng/ml
● Sufentanil→Gepts→Cpt (Target Plasma) dan Cet (Target Effect-
site)→ng/ml
8. Atur parameter sesuai mode TCI yang akan digunakan (Dilution, Usia, Tinggi
Badan, Berat Badan).
9. Tentukan dosis Target Konsentrasi Obat Anestesi (Cpt/Cet)
10. Tekan tombol START untuk mulai pemberian infuse TCI dan syringe pump
melakukan induksi secara otomatis untuk mencapai Target Konsentrasi ( Cpt
atau Cet).
11. Setelah Target Konsentrasi tercapai syringe pump akan melakukan maintenance
menjaga konsentrasi obat anastesi
12. INDIKATOR berkedip warna hijau. Jumlah cairan infuse/obat yang masuk ke
pasien,akan dihitung otomatis pada tampilan ∑ VOL ( ∑ VOLUME ).
13. Tekan STOP apabila sudah selesai melakukan prosedur TCI.
10
2. Tetapkan jumlah cairan yang akan diberikan dengan mengatur setting VTBI ( Volume
To Be Infusion ). Putar tombol ROTATION DIAL menuju volume yang dibutuhkan.
3. Tekan tombol MENU untuk lompat ke menu DOSE TIME. Putar tombol ROTATION
DIAL untuk menetapkan waktu pemberian bolus.
4. Tekan tombol BOLUS selama 2 detik. Secara otomatis syringe akan didorong sampai
kebutuhan cairan terpenuhi dan kembali ke menu utama
2.4.1 Pengertian
Infus pump merupakan peralatan medis yang digunakan untuk memberikan tambahan
zat-zat elektrolit yang berbentuk zat cair diinjeksikan ke dalam tubuh pasien dalam jumlah
tertentu melalui vena.
2.4.2 Tujuan
Untuk dapat memberikan volume cairan dan dosis obat pada klien dengan tepat.
11
2. Dekatkan alat
3. Cuci tangan
4. Pasang pengalas perlak, lakukan pemasangan infus
5. Hubungan kabel monitor infusion pump dengan listrik
6. Tekan tombol power ( ON/OF)
7. Membuka pintu infuse pump
8. Masukkan dan letakkan selang infuse pada posisinya
9. Menutup pintu infusion pump
10. Atur kerja infuse pump
a. Tombol IV set : adult : infuse set dewasa dan pediatric : anak-anak
b. Tombol set : Volume limit : jumlah cairan yang dimasukkan Infus rate (
1/ ml) : Jumlah tetesan dalam 1 cc melalui selang infuse.
c. Pasang drop sensor dan tekan panel strart System alarm indicator pada
infusion pump :
● Mal Drop : tetesan diluar aturan
● IV set error : kesalahan infuse set
● Air in line : ada udara dalam selang infuse
● Occlution : adanya penyumbatan
● No drop : Tidak menetes
● Iff come : pemberian cukup
● Low bate : battery lemah
➢ Prosedur Kerja Infust Pump ( perfusor compact B Braun)
1. Beritahu pasien
2. Dekatkan alat
3. Cuci tangan
4. Pasang pengalas perlak, lakukan pemasangan infuse.
5. Hubungan kabel monitor infusion pump dengan listrik
6. Buka pintu infus pump, pasang infuse set mengikuti alur yang ada, kemudian
tutup pintu infuse pump
7. Pasang drip sensor, lanjutkan dengan membuka Roller Clamp di Infus set
8. Hidupkan pump dengan menekan tombol ON/OFF
9. Muncul pilihan, tuning select pilih yes, display akan menunjukkan 000,0 ml/h
10. Operasionalkan pump dapat dilakukan dengan 2 cara
● Cara 1
12
1. Ketik angka untuk memasukkan kecepatan (dalam ml/jam bukan
tetesan/menit)
2. Tekan tombol start/ stop untuk memulainya
3. Pump Running, ditandai dengan lampu indicator (warna hijau
menyala)
● Cara 2
1. Tekan tombol vol, tekan tombol C untuk membersihkan data
yang lama
2. Masukkan cairan yang akan diberikan ……….ml akhiri dengan
menekan tombol vol.
3. Tekan tombol time untuk memasukkan waktu
4. Pemberian cairan …….h……..m, tekan tombol C untuk
membersihkan data yang lama akhiri dengan menekan tombol
time,
5. Muncul rate. Tekan tombol Rate tersebut untuk menaikkan
angkanya ke layar atas
6. Tekan tombol star/ stop untuk mulai menjalankan pump
Running ditandai dengan lampu indicator hidup
➢ Prosedur Mengakhiri Operasional
1. Saat cairan dibotol infuse habis,pump akan alarm
2. Tekan tombol start /stop, kemudian buka pintu, dan lepaskan infuse set dari
pump (dengan terlebih dahulu menutup roller clamp)
3. Letakkan kembali drip sensor ke hanger-nya
4. Matikan pump dengan menekan tombol ( tekan selama 3 detik)
5. Tekan untuk menghentikan bunyi alarm (sementara), selesaikan masalahnya,
lalu tekan tombol start/stop
➢ Drip alarm :
● Lupa membuka roller clamp pada infusion set
● Lupa memasang drip sensor
● Cairan pada botol infuse habis
● Drip chamber terkena/tertutup cairan
➢ Pump door open : pintu infuse pump terbuka
➢ Pressure alarm :
13
● Buntu pada saluran infuse
● Selang infuse terlipat/ tertindih pasien
➢ Air alarm : ada udara didalam didalam tubing /selang
➢ Battery empty : < 5 menit sebelum baterai habis (pada mode baterai)
➢ Invalid rate : (norate) lupa memasukkan kecepatan infuse
➢ KOR/KVO : total volume/waktu yang diminta telah tercapai (pada mode
perhitungan kecepatan infuse otomatis)
➢ Reminder alarm : Alarm pengingat,bila pump dalam keadaan ON tapi tidak
dioperasikan lebih dari 3 menit.
Cuci tangan setelah melakukan tindakan dan dokumentasikan dalam rekam medis, observasi
keadaan pasien setelah pemasangan infust pump
14
12. ENTER = Tombol untuk mengENTER program yang telah diatur.
13. DISPLAY INDICATORS = Indikator Display pada alat.
14. RELEASE LEVER = Pengaturan untuk handle alat.
15. MAIN DISPLAY = Display utama dalam pengaturan alat.
16. PRIMARY/SECONDARY = Tombol ini digunakan untuk pemilihan
menggunakan 1 atau 2 infus set.
➢ CARA MENGOPERASIKAN ALAT :
1. Untuk pertama tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan infuse pump
2. Atur slang infuse pada infuse pump set sesuai petunjuk
3. Atur tetesan infuse dengan menggunakan panah atas/bawah dan enter
4. Pada layar sebelah kiri ada 4 indikator:
● Rate (jumlah cairan dan ML/jam)
● VTBI ( volume target) jumlah cairan yang akan dimasukkan
● Time (waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan cairan sesuai dengan
VTBI)
● VI (jumlah cairan yang telah masuk)
5. Jika menggunakan rate, aturlah rate, lalu masukkan VTBI, jika menggunakan
time, atur time lalu masukan VTBI
6. Tekan tombol Run/hold untuk menjalankan alat
7. Untuk bolus, dapat dilakukan dengan menekan tanda >>>
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan infuse pump alaris
● Flow sensor harus terpasang baik yakni pada leher atas tetesan makro/
mikro dan tali spiral letaknya dibawah
● Kontrol infuse harus dalam keadaan lost
● Bisa menggunakan segala macam jenis save set, dengan catatan
memang untuk infuse pump ( compatible for infuse pump)
● Jenis jenis alarm ( dapat dilihat disamping kanan infuse pump.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Kardiovaskuler merupakan sistem terpenting dalam tubuh manusia. Sistem
kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler) dan sistem limfatik.
Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh
tubuh dan memompakan darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke sirkulasi paru untuk di
oksigenasi. Beberapa tindakan yang dapat membantu pasien gangguan sistem kardiovaskuler
adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler seperti, EKG, CVP,
Penggunaan syringe pump dan penggunaan infus pump. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman yang baik terkait tindakan dan cara penggunaannya, agar dapat bekerja secara
maksimal dan hasil yang memuaskan.
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, R., dkk. (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Panduan Penggunaan Syringe pump Clinical Nursing Skills, Edition 7th, SMITH, Sandra
F., DUELL, Donna J., MARTIN, Barbara C., halaman 1095
Faizatul Rosyidah, T. B. (2018). Monitoring Tetesan Infuse Pump dan Syringe Pump.
Surabaya: Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya.
17
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
20
Lampiran 4
21