HALAMAN SAMPUL
Oleh:
Rafi’ Dwi Kusuma
NIM. 201911031
Oleh:
Dosen Pembimbing/Penguji 1,
i
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua Penguji/Penguji 2,
Mengetahui
Kaprodi D3 Rekam Medis dan Infomasi Kesehatan (RMIK)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yayasan
Rumah Sakit Dr. Soetomo
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 201911031
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis
Ilmiah ini hasil jiplakan atau ada pihak yang mengajukan gugatan, maka saya
bersedia menerima seluruh sanksi/hukuman atas perbuatan tersebut, termasuk
pembatalan ijazah yang saya peroleh dari STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo.
iii
EVALUASI SISTEM PENOMORAN REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT TNI AL Dr. OEPOMO SURABAYA
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk langkah sebelum
melakukan penelitian yang digunakan untuk KTI, sebagai Tugas Akhir
Mahasiswa Stikes Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo prodi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis
tujukan kepada:
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH.................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Identifikasi Penyebab Masalah....................................................5
1.3 Rumusan Masalah........................................................................6
1.4 Tujuan..........................................................................................6
1.4.1 Tujuan Umum..................................................................6
1.4.2 Tujuan Khusus.................................................................6
1.5 Manfaat........................................................................................7
1.5.1 Manfaat Bagi Peneliti......................................................7
1.5.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
Surabaya..........................................................................7
1.5.3 Manfaat Bagi STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo..........7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................8
2.1 Pengertian Rekam Medis.............................................................8
2.2 Pengertian Evaluasi...................................................................10
2.3 Pengertian Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis...........11
2.4 Pengertian Tentang Sistem Penomoran.....................................12
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL.........................................................14
vi
BAB 4 METODE PENELITIAN.................................................................15
4.1 Jenis Penelitian..........................................................................15
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................15
4.2.1 Tempat Penelitian..........................................................15
4.2.2 Waktu Penelitian............................................................16
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian.................................................16
4.4 Kerangka Operasional...............................................................17
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.............18
4.6 Instrumen Penelitian..................................................................19
4.7 Metode Pengumpulan Data.......................................................19
4.8 Metode Penyajian dan Analisis Data.........................................20
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................22
5.1 Profil Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya.................22
5.2 Hasil Penelitian..........................................................................23
5.2.1 Hasil Observasi..............................................................25
5.2.2 Hasil Wawancara...........................................................28
5.3 Pembahasan...............................................................................32
5.3.1 Strategi dari Aspek Man................................................34
5.3.2 Strategi dari Aspek Machine.........................................36
5.3.3 Strategi dari Aspek Methode.........................................36
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................38
6.1 Kesimpulan................................................................................38
6.2 Saran..........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
LAMPIRAN..........................................................................................................42
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Ganda Identitas Pasien Rumah Sakit Dr. Oepomo Surabaya..............4
4.1 Rancangan Waktu Penelitian.....................................................................16
5.1 Data Ganda Identitas Pasien RS. TNI AL Dr. Oepomo.............................23
5.2 Hasil Observasi dan Kesesuaian Aspek SPO Penomoran Rekam Medis. .26
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Identifikasi Penyebab Masalah....................................................................5
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian................................................................14
4.1 Kerangka Operasional Penelitian...............................................................18
4.2 Diagram Teknik Analisa Data....................................................................21
5.1 Diagram Fishbone Penelitian.....................................................................33
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
x
DAFTAR SINGKATAN
AL = Angkatan Laut
RI = Republik Indonesia
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
penyakit, rawat jalan, rawat inap serta menjadi pendidikan. Rumah sakit menurut
adanya dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,
maka tertib administrasi dirumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang
menentukan upaya pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit (Depkes RI, 2006).
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, kegiatan pencatatan data medis
serta retensi setiap formulir rekam medis sesuai ketentuan yang sudah ada
proses kegiatan yang di mulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit,
1
2
dan pengolahan data rekam medis. Tempat penerimaan pasien adalah salah satu
mendaftarkan diri sampai mendapat pelayanan dokter dan kembali pulang. Dalam
pasien sesuai aturan yang di sepakati), dan penomoran (memberikan nomor rekam
medis).
Sistem Penomoran dalam pelayanan rekam medis adalah tata cara penulisan
Nomor Rekam Medis yang diberikan kepada pasien yang datang berobat yang
berfungsi sebagai salah satu identitas pasien. Setiap pasien yang datang ke Rumah
Sakit hanya mendapatkan satu nomor rekam medis. nomor rekam medis berperan
penting dalam membedakan rekam medis pasien yang satu dengan yang lainnya
Berkas rekam medis yang pertama sekali berkunjung ke rumah sakit akan
disimpan sesuai dengan peraturan yang ada. Berkas rekam medis yang berisi data
individual yang bersifat rahasia, maka setiap lembar formulir berkas rekam medis
harus di lindungi secara di maksukkan ke dalam folder berisi data dan informasi
hasil pelayanan yang di peroleh pasien secara individu. Jika pasien berobat ulang,
maka berkas rekam medis di ambil kembali untuk sekurang – kurangnya lima
3
tahun sejak pasien berobat terakhir atau berobat pulang dari rumah sakit (Barthos,
2009).
Keberhasilan pelayanan medis suatu rumah sakit dapat dimulai pada bagian
tempat pendaftaran pasien rawat jalan, dimana pasien yang datang ke rumah sakit
hanya mendapat satu nomor rekam medis. Nomor rekam medis berperan penting
datang kembali berobat di sarana – sarana pelayanan kesehatan, oleh karena itu
sistem penomoran tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi duplikasi nomor
rekam medis. Duplikasi nomor rekam medis adalah suatu nomor rekam medis
ganda yang dimiliki pasien maupun satu nomor rekam medis dimiliki oleh
beberapa pasien (Niska dan Septi 2017). Duplikasi nomor rekam medis
merupakan bentuk dari kinerja petugas rekam medis, apabila kinerja petugas
merupakan dua tiga helai melekat menjadi satu,liput dua (tiga dan sebagainya).
rekam medis. Dengan adanya ganda identitas pasien pada rekam medis dapat
rekam medis, tidak berkesinambungannya isi rekam medis tersebut, dan rak
penyimpanan berkas rekam medis akan cepat penuh akibat terjadinya ganda
identitas pasien rekam medis. Duplikasi penomoran ganda rekam medis adalah
perulangan, keadaan rangkap atau nomor rekam medis ganda dimana satu nomor
Berikut ini contoh Ganda Identitas Pasien Rekam Medis pada Rumah Sakit
Tabel 1.1 Data Ganda Identitas Pasien Rumah Sakit Dr. Oepomo Surabaya
No. Inisial Nama Pasien No. Rekam Medis
1 R dan M 01-83-xx
2 L dan R 01-89-xx
3 S dan D 01-74-xx
4 J dan T 02-36-xx
5 M dan H 01-83-xx
6 F dan R 01-81-xx
Total 12 RM
Sumber : Data Rumah Sakit Dr. Oepomo Surabaya
medis yang sama pada pasien berbeda. Hal tersebut terlihat seperti pada No.
Rekam Medis 01-83-xx yang dimiliki oleh pasien inisial R dan M. ganda identitas
penyimpanan rekam medis di temukan nomor rekam medis pasien inisial R dan
M.
5
1. Aspek Man, jumlah petugas rekam medis rawat jalan yang hanya 2 orang
petugas di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo dengan melakukan tugas ganda
medis.
6
Berdasarkan uraian latar belakang yang ada maka rumusan masalah dalam
1.4 Tujuan
.
7
1.5 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu masukan ide dan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebuah informasi penting dalam
pelayanan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan ganda identitas di unit rekam medis
TINJAUAN PUSTAKA
about a patients, his illness and treatment and the end entries in it are recorded in
the order in which event of care occours (rekam medis berisisemua informasi
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan
kelengkapan berkas rekam medisdari unit rawat jalan, unit rawat inap, unit gawat
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar
pelayanan medis dan dilanjutkan dengan penanganan dokumen rekam medis yang
8
9
keperluan lainnya. Rekam medis adalah siapa, apa, dimana, dan bagaimana pasien
selama dirumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus memiliki data
jaminan, pengobatan dan hasil akhir. Rekam medis adalah keterangan baikyang
tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien, anamnesa penentuan fisik
kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini
merupakan cerminan kerja sama lebih baik dari satu orang tenaga kesehatan.
Rekam medis juga dapat diartikan “keterangan baik yang tertulis maupun yang
pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan maupun pelayanan unit gawat
darurat”.
didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil
tertib administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Tertib
kesehatan di rumah sakit. Tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat dan
merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah tercapai.
Hal ini dijelaskan lagi oleh Sukardi (2015:1), bahwa definisi tersebut
salah satu tujuan dari evaluasi adalah mengumpulkan informasi, mengukur kinerja
dan menilai manfaat mengenai objek evaluasi yang berkaitan dengan indikator,
informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana
perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah
ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu
evaluasinya. Menurut Wirawan (2012:22-23) yang ditulis dalam buku nya ada
7. Akreditasi program.
10. Akuntabilitas.
perulangan, keadaan rangkap. Sedangkan rangkap adalah dua tiga helai melekat
menjadi satu, liput dua (tiga dan sebagainya). Menurut Depkes RI (2006), apabila
ditemukan pasien memiliki lebih dari satu nomor rekam medis maka berkas
medis.
4. Pasien yang telah mendapatkan nomor rekam medis baru lagi, bila
tidak diketahui sebagai nomor ganda maka rekam medis yang pertama
penulisan Nomor Rekam Medis yang diberikan kepada pasien yang datang
berobat yang berfungsi sebagai salah satu identitas pasien. Setiap pasien yang
datang ke Rumah Sakit hanya mendapatkan satu nomor Rekam Medis. Nomor
Rekam Medis berperan penting dalam membedakan Rekam Medis pasien yang
satu dengan yang lainnya dan memudahkan pencarian Berkas Rekam Medis,
yaitu tata-cara penulisan dan pemberian nomor rekam medis yang diberikan
kepada pasien yang datang berobat dan setiap formulir rekam medis serta folder
dokumen rekam medis atas nama pasien yang bersangkutan. Nomor rekam medis
sebagai bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan sebab dalam
pengelolaan rekam medis nomor rekam medis menyatu dengan identitas pasien.
Dikatakan sebagai bagian identitas pribadi karena dengan menyebut atau menulis
nomor rekam medis tersebut maka dapat diketahui dokumen rekam medis atas
nama pasien yang bersangkutan dan meminimalkan informasi pasien yang hilang.
13
atau nomor Rekam Medis ganda dimana satu nomor rekam medis dimiliki oleh
kepada setiap pasien yang datang berobat baik pasien yang baru
(UNS) adalah suatu sistem pemberian nomor rekam medis bagi pasien
yang datang mendaftar untuk berobat dan nomor rekam medis tersebut
dengan menggunakan sistem seri dari sistem unit, yaitu setiap pasien
KERANGKA KONSEPTUAL
variabel yang akan diteliti dan memberikan petunjuk kepada peneliti dalam
Pelayanan
Penomoran Penamaan
14
BAB 4
METODE PENELITIAN
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
data deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antara
fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bahwa
akan tetapi penekanannya tidak pada pengkajian hipotesis, melainkan pada usaha
menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah
Timur.
15
16
September 2022.
Waktu Pelaksanaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
Awal
2 Penentuan
Judul
3 Penyusunan
Proposal
4 Pengambilan
Data
5 Perbaikan
Proposal
6 Seminar
Proposal
7 Penyusunan
Laporan
Penelitian
8 Penyusunan
KTI
orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
atau menjadi objek peneliti (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini
adalah petugas rekam medis di bagian pendaftaran di Rumah Sakit TNI AL Dr.
Oepomo Surabaya.
17
tertentu yang akan diteliti atau suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi
(Sugiyono, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah petugas rekam medis di
orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu seluruh
petugas rekam medis di bagian pendaftaran di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
dimana pengambilan sample dilakukan secara acak dan semua anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016).
Metode penelitian
Sumber variabel penelitian
Wawancara
Petugas Rekam Medis
Observasi
Petugas pendaftaran
Pengolahan Data
indikator variabel peneliti. Duplikasi nomor pada pasien adalah pemberian nomor
untuk mencari data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pada penelitian ini akan
kepada pihak Rumah Sakit Dr. Oepomo Surabaya. Wawancara dilakukan untuk
mencari langkah kerja dari sistem penomoran rekam medis di Rumah Sakit Dr.
penelitian, ada beberapa teknik, cara atau metode yang dilakukan oleh peneliti
yaitu:
acuan penelitian.
berjumlah 2 orang.
Surabaya.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
membuat kesimpulan (Sugiyono, 2016). Pada teknik analisis data penelitian ini
display data, tringulasi data dan menarik kesimpulan (Miles dan Huberman dalam
Sugiyono, 2016).
penyederhanaan dan abstraksi data. Dalam hal ini peneliti dapat membuang hal-
hal yang tidak penting. Sedangkan sajian (display) data merupakan sekumpulan
informasi yang tersusun berupa cerita yang sistematis. Melalui sajian data
kesimpulan adalah langkah terakhir dari analisa data. Penarikan kesimpulan harus
21
berdasarkan pada reduksi data dan sajian data. Dengan demikian komponen saling
maka peneliti dapat mengganti catatan lapangan, namun apabila masih tidak
PENGUMPULAN DATA
KESIMPULAN DAN
VERIFIKASI
identitas pasien pada rekam medis digunakan diagram fishbone. Diagram fishbone
Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo atau biasa disebut RS Rumkital adalah
rumah sakit militer yang terletak di Pabean Cantian, Surabaya, Provinsi Jawa
Timur. Lebih lengkapnya di Jl. Laksda Moh. Nazir No.56, Perak Utara, Kec.
Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur 60177. Rumkital dr. Oepomo
merupakan rumah sakit yang berada di bawah Pangkalan Utama TNI Angkatan
Salah satu tugas Pokok dari rumah sakit ini adalah melaksanakan
dukungan kesehatan pada kegiatan operasi dan latihan yang dilaksankan oleh
Letkol Laut (K/W) dr. Muh. Solikin, Sp. KFR. Sebagai Rumah Sakit berpredikat
Madya yang ada di jajaran Lantamal V Surabaya, Rumkit dr. Oepomo, memiliki
22
23
dilakukan kepada bagian Rekam Medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
rumah sakit. Selain itu, peneliti juga mendapatkan data mengenai permasalahan
yang terjadi dalam perekaman medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo yaitu dari
adanya penomoran ganda identitas pasien yang terjadi pada beberapa pasien
berbeda. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1 mengenai penomoran ganda identitas
Tabel 5.1 Data Ganda Identitas Pasien RS. TNI AL Dr. Oepomo
Inisial Nama No Rekam
No Tgl Kunjungan
Pasien Medis
AD 26/04/2016
1 01-89-xx
SM 16/10/2018
A 07/12/2016
2 01-90-xx
S 08/12/2016
KF 24/07/2017
3 02-27-xx
S 23/07/2017
AA 12/10/2018
4 02-25-xx
S 26/02/2020
SN 27/04/2017
5 02-24-xx
DN 23/07/2020
AC 21/02/2017
6 02-33-xx
DN 04/04/2018
SA 27/09/2019
7 02-34-xx
S 10/08/2020
NN 06/03/2018
8 02-35-xx
T 05/03/2018
AV 09/04/2018
9 02-36-xx
EY 18/04/2018
EB 26/04/2018
10 02-20-xx
TN 04/11/2019
DC 09/11/2018
11 02-21-xx
TH 31/10/2019
24
telah terjadi 30 kasus ganda identitas pasien pada Rumah Sakit TNI AL Dr.
pasien dikarenakan ketidaksesuaian data rekam medis dan kondisi pasien secara
aktual. Oleh karena itu, peneliti melakukan evaluasi sistem penomoran rekam
Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya untuk mengetahui kesesuian aspek yang
diamati pada penelitian ini. Berikut ini hasil observasi kinerja bagian rekam medis
rekam medis telah menyeleksi berkas rekam medis selama 5 tahun terakhir yang
tidak digunakan pada penyimpanan rekam medis. Selain itu, peneliti juga
petugas rekam medis mengatur penempatan dan penyusunan data rekam medis di
Dari hasil observasi tersebut dapat dilihat kesesuaian antara aspek SPO
Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
5.2 yang berisikan hasil observasi dan kesesuaian aspek SPO penomoran rekam
Tabel 5.2 Hasil Observasi dan Kesesuaian Aspek SPO Penomoran Rekam
Medis RS. TNI AL Dr. Oepomo
Selain itu, dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti dapat melihat
petugas Rekam Medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya tidak
melakukan pengecekan ulang saat pemberian nomor rekam medis mengenai data
pasien yang dimiliki rumah sakit dengan data pasien secara riil. Hal ini
medis. Kemudian dari hasil observasi, peneliti juga melihat petugas rekam medis
yang kurang kompeten dimana petugas bekerja dengan tidak efektif dan lama.
risiko terjadi ganda identitas pasien rekam medis. Selain itu, jumlah personil
proses kerja rekam medis menjadi Overload sehingga terjadi duplikasi nomor
rekam medis.
28
Selain dari hasil observasi, peneliti juga menetapkan 2 orang informan yang
merupakan petugas rekam medis yang berada di bagian pendaftaran yaitu pak
septian selaku kepala rekam medis dan ibu crisdian bagian pendaftaran Peneliti
dilakukan untuk mencari penyebab dan langkah antisipasi yang dilakukan pihak
Rumah Sakit untuk mengatasi kasus ganda identitas tersebut. Berikut hasil
wawancara dengan petugas Rekam Medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
Surabaya yaitu:
rekam medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Berikut kutipan
bahwa responden II juga mengetahui kejadian ganda identitas pasien yang terjadi
pada data rekam medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Berikut
dikarenakan adanya petugas rekam medis yang tidak memeriksa status pasien baik
pasien lama ataupun baru. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan wawancara
“...Menurut saya, adanya petugas rekam medis yang tidak memeriksa status
pasien, termasuk pasien lama atau baru, sehingga dibuatkan file baru yang
mengakibatkan data ganda pada identitas pasien.”
komputer dengan jaringan yang belum stabil sehingga terjadi duplikasi data. Hal
tersebut dapat dilihat pada kutipan wawancara dengan responden II berikut ini:
bahwa terjadinya ganda identitas rekam medis disebabkan oleh adanya petugas
30
rekam medis yang tidak memeriksa status pasien serta akibat sistem komputer
adanya penanganan yang dilakukan terhadap kejadian ganda identitas pada data
rekam medis pasien yaitu dengan melakukan pengecekan ulang terhadap nomor
rekam medis pasien. Hal ini terlihat dari kutipan wawancara dengan responden I
berikut ini:
“...Apabila terjadi kasus ganda identitas pasien, langkah yang kami ambil
adalah dengan melakukan pengecekan ulang terhadap nomor rekam medis
tersebut. Apabila terjadi kesamaan maka kami sesuaikan atau buatkan nomor
baru.”
telah terdapat penanganan yang dilakukan terhadap kejadian ganda identitas pada
data rekam medis pasien yaitu dengan melakukan verifikasi dengan dokter yang
menangani pasien tersebut yang nanti akan dilakukan pengecekan ulang terhadap
nomor rekam medis tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan
“...Biasanya saat ada komplain mengenai ganda identitas data pasien, kami
melakukan verifikasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani pasien
tersebut. Apabila sudah diketahui biodata dan riwayat aktual pasien, kami
melakukan pengecekan ulang nomor rekam medis pada bank data kami. Jika
sudah maka kami akan melakukan penyesuaian atau pembuatan nomer rekam
medis baru.”
31
bahwa telah terdapat penanganan kasus ganda identitas pasien Rumah Sakit TNI
adanya monitoring pada sistem penomoran rekam medis pada Rumah Sakit TNI
AL Dr. Oepomo Surabaya. Hal ini terlihat dari kutipan wawancara dengan
“...Di Rumah Sakit ini masih belum ada monitoring terhadap sistem
penomoran rekam medis secara periodik. Namun biasanya kami melakukan
penyeleksian nomor rekam medis yang tidak digunakan selama 5 tahun terakhir
serta perapian data nomor rekam medis pada rak tempat penyimpanan data.
pada Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Hal tersebut dapat dilihat dari
bahwa tidak terdapatnya monitorong pada sistem penomoran rekam medis pada
penomoran rekam medis pada Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Hal
terhadap sistem penomoran rekam medis pada Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan responden II
sebagai berikut:
terhadap sistem penomoran rekam medis pada Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
Surabaya.
5.3 Pembahasan
Render dalam Saori et al., (2021) menyatakan bahwa diagram ini berguna untuk
mempunyai akibat pada masalah yang dipelajari. Berikut ini hasil Analisa dengan
Diagram Fishbone:
Komputer
Ganda Identitas
diketahui bahwa pada aspek Man (Manusia) faktor permasalahan yang terjadi
adalah pada personil yang kurang teliti dan kompeten serta kurangnya personil
yang cukup. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ridwan, (2020) yang
petugas rekam medis serta kompetensi yang tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikan. Dalam aspek Machine (Alat), faktor permasalahan yang terjadi pada
Komputer dengan jaringan internet yang tidak stabil. Hal ini didukung oleh
penelitian (Abrianti & Imaniar, 2021) yang menyatakan bahwa faktor penyebab
adalah pada tidak adanya proses dan penunjukkan personil yang khusus
memonitoring data rekam medis dan personil tidak melakukan Crosscheck data
dengan data rill pasien. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Rahman et al.,
crosscheck data pasien yang sudah terdaftar di sistem sehingga dapat terjadi data
terjadinya ganda identitas pada data Rekam Medis Pasien Rumah Sakit TNI AL
terjadinya kasus ganda identitas pasien yang terjadi. Berikut ini strategi yang
kompetensi yang sesuai agar dapat bekerja dengan tepat dan optimal. Berdasarkan
permasalahan pada aspek Man mengenai kurang teliti dan kompeten serta jumlah
personil pendaftaran rekam medis Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya
yang terbatas. Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurang
telitinya personil rekam medis adalah dengan melakukan pembagian tugas dan
jadwal kerja. Tidak adanya pembagian tugas dan jadwal kerja yang jelas
35
menyebabkan petugas melakukan banyak pekerjaan secara acak. Hal ini dapat
medis pada Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya dapat dilakukan
pemberian pelatihan kepada personil tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian
dimiliki petugas maka semakin kecil pula peluang petugas pendaftaran untuk
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya SDM dan kompotensi personil
rekam medis adalah dengan mengadakan proses recruitment pegawai yang mana
rekam medis. Hal ini didukung oleh pernyataan Hidayat et al., (2021) yang
kompetensi dibidang rekam medis ataupun jika merasa luas ruangan kurang
internet yang tidak stabil pada bagian pendaftaran Rekam Medis Rumah Sakit
TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Langkah strategis yang dapat dilakukan adalah
dengan sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Hal ini didukung
di rumah sakit.
pendataan dan pemberian nomor rekam medis yang diberikan kepada pasien
Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya dapat berjalan dengan baik.
proses dan penunjukkan personil monitoring data serta tidak adanya personil yang
melakukan Crosscheck data dengan data Riil pasien. Langkah strategis yang dapat
37
tersebut sesuai dengan penelitian Maharani & Rosilawati, (2018) dengan adanya
digunakan sebagai sarana evaluasi bagi pihak manajemen Rumah Sakit TNI AL
Dr. Oepomo Surabaya dalam menilai performansi kerja petugas rekam medis.
data dengan data Riil pasien adalah dengan membuat prosedur penomoran rekam
melakukan Crosscheck data dengan data Riil pasien sehingga tidak terjadi lagi
pasien lama Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya yang dibuatkan nomor
rekam medis baru. Hal ini sesuai dengan penelitian Krismawan & Kori, (2020)
yaitu petugas menanyakan riwayat kunjungan pasien. Selain itu juga didukung
pernyataan Gultom & Erna, (2019) yang menyatakan tidak terdapatnya standar
medis.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
1. Jumlah kejadian ganda identitas pasien Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
2021
2. Faktor penyebab terjadinya ganda identitas pasien Rumah Sakit TNI Dr.
pasien.
38
39
6.2 Saran
Terdapat beberapa saran yang diberikan oleh peneliti dari hasil penelitian
terjadi kesalahan dalam pemberian nomor rekam medis pasien rawat jalan.
medis.
DAFTAR PUSTAKA
40
41
LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR WAWANCARA
Pertanyaan:
1. Apakah bapak tahu tentang kejadian masih ada rekam medis yang ganda
identitas?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
43
…………………………………………………………………………..
identitas?
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
Oepomo?
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
44
Lampiran 2
45
46
Lampiran 3