Anda di halaman 1dari 2

NAMA : A.

AGUNG SYAHPUTRA
NIM : 2114091028
PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEMESTER 3
Herbert Spencer (1820-1908) adalah seorang sarjana Inggris yang menulis buku
pertama berjudul prinsip-prinsip sosiologi (principles of sociology) pada tahun 1896.
Sebagaimana halnya dengan kebanyakan sarjan pada masanya, Spencer tertarik pada teori
evolusionernya Darwin dan ia melihat adanya persamaan dengan evolusi sosial. Perubahan
masyarakat melalui serangkaian tahap yang berawal dari tahap kelompok suku yang
homogeny dan sederhana ke tahap masyarakat modern yang kompleks. Spencer menerapkan
konsep yang terkuatlah yang akan menangnya Darwin (survival of the fittes) terhadap
masyarakat. Ia berpandangan bahwa orang-orang yang cakap dan bergairah (energetic) akan
memenangkan perjuangan hidup, sedang orang-orang yang malas dan lemah akan tersisih.
Pandangan ini kemudian dikenal sebagai “Darwinisme Social” dan banyak dianut oleh
golongan kaya.6 Evolusi sosial adalah serangkaian perubahan sosial dalam masyarakat yang
berlagsung dalam waktu lama, yang berawal dari kelompok suku atau masyarakat yang masih
sederhana dan homogen, kemudian secara bertahap menjadi kelompok suku atau masyarakat
yang lebih maju, dan akhirnya menjadi masyarakat modern yang kompleks.
Dadang Supardan menjelaskan dalam buku yang berjudul Principles of Sociology Herbert
Spencer mengemukan Teori Evolusi Sosial sebagai berikut :
1. Masyarakat merupakan suatu organisme, berevolusi menurut pertumbuhan manusia
seperti tubuh yang hidup. Masyarakat bermula seperti kuman yang beradal dari massa
yang dalam, segala hal dapat dibandingkan dengan massa itu dan sebagian diantaranya
akhirnya dapat didekati.
2. Perumbuhan masyarakat tidak sekadar menyebabkan perbanyak dan penyatuan
kelompok. Tetapi, juga meningkatkan kepadatan penduduk atau meningkatnya
solidaritas, bahkan massa yang lebih akrab lagi.
3. Suku primitif berkembang melalui peningkatan jumlah anggotanya. Perkembangan itu
mencapai suatu titik dimana suatu suku terpisah menjadi beberapa suku. Dimana yang
secara bertahap timbul beberapa perbedaan satu sama lainnya. Perkembangan ini dapat
terjadi. Seperti pengulangan maupun terbentuk dalam proses yang lebih luas dalam
penyatuan beberapa suku. Penyatuan itu terjadi tanpa melenyapkan pembagian yang
sebelumnya disebabkan oleh pemisahan.
4. Suku nomaden memiliki ikatan karena dipersatukan oleh ketundukan kepada pemimpin
suku. Ikatan ini mengikat hingga mencapai masyarakat yang beradab yang cukup untuk
diintegrasikan bersama selama 1000 tahun lebih.
5. Dalam tahapan masyarakat yang belum beradab itu bersifat homogen karena mereka
terdiri dari kumpulan. Manusia yang memiliki kewenangan, kekuasaan, dan fungsi yang
relatif sama terkecuali masalah jenis kelamin.
6. Kepemimpinan muncul sebagai konsekuensi munculnya keluarga yang sifatnya tidak
tetap atau nomaden.
7. Jenis kelamin pria, diidentikan dengan simbol simbol yang menuntut kekuatan fisik
seperti keprajuritan, pemburu, nelayan, dan sejenisnya.
8. Peningkatan kapasitas pun menandai proses pertumbuhan masyarakat. Organisasi sosial
yang mulanya masih samar-samar. Pertumbuhannya mulai mantap secara perlahan-lahan.
Kemudian adat menjadi hukum, hukum menjadi semkain khusus dan institusi sosial
semakin terpisah berbeda-beda. Jadi, dalam berbagai hal memenuhi formula evolusi.
Dimana adanya kemajuan menuju ukuran, ikatan, keanekaragaman bentuk dan kepastian
yang semakin besar.
9. Wewenang dan kekuasaan seseorang ditentukan oleh kekuatan fisik dan kecerdikan
seseorang. Selanjutnya, kewenangan dan kekuasan tersebut memiliki sifat yang
diwariskan dalam keluarga tertentu.
10. Perkembangan ditandai oleh adanya pemisahan unsur religius dan sekuler. Begitupun
sistem pemerintahan bertambah kompleks. Diferensiasi pun timbul dalam organisasi
sosial, termasuk tumbuhnya kelas kelas sosial dalam masyarakat ditandai oleh suatu
pembagian kerja.
Lebih lanjut, Spencer memberikan penjelasan bahwa masyarakat adalah organisme yang
berdiri sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari kemauan dan tanggung jawab anggotnya, dan
dibawah kuasa suatu hukum.
Teori Spencer disebut teori evolusi sosial universal. Spencer melihat perkembangan
masyarakat dan kebudayaan dari tiap bangsa di dunia itu telah atau akan melalui tingkat-
tingkat evolusi yang sama. Namun ia tak mengabaikan fakta, bahwa secara khusus tiap
bagian masyarakat atau sub-sub kebudayaan bisa mengalami proses evolusi yang melalui
tingkat-tingkat yang berbeda-beda.
Spencer membedakan antara pertumbuhan budaya dan perkembangan budaya. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan, sedangkan perkembangan mengandung pengertian transformasi
struktur. Tentang perubahan dan perkembangan yang dirumuskan Spencer dapat diringkas:
a. Perkembangan akan mengalami kemajuan yang signifikan dan menyolok. Spencer
tidak mengidentifikasi kemajuan tersebut secara lengkap, hanya disebutkan bahwa
beberapa kesulitan mengakibatkan kemunduran dan beberapa penyederhanaan
menyebabkan kemajuan.
b. Kemajuan dalam teori Spencer adalah pada pokok persoalannya. Spencer optimis
bahwa perubahan yang pasti akan terjadi, dan kemajuan akan terjadi secara otomatis
dari perubahan tersebut. Kemajuan yang diungkapkan oleh Spencer adalah berdasar
pada sebuah kemajuan akan kemampuan sebuah perubahan.
c. Bertambahnya faktor kesulitan adalah faktor yang tidak penting, dan ini bukanlah
sebuah asas dalam hukum alam semesta dan kehidupan. Organisme menyesuaikan
dengan baik untuk bertahan dari sebuah perubahan atau perbedaan kondisi. Kesulitan
dalam penyesuaian diri dari sebuah spesies atau organisme tertentu yang terputus
akan mengakibatkan perubahan tetapi bukanlah perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai