Anda di halaman 1dari 28

MENGELOLA SIKLUS

HIDUP
PENGEMBANGAN
SISTEM
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan system
(system development life cycle-SDLC)
adalah model untuk mengurangi risiko
ini melalui perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan dokumentasi secara
hati-hati dari aktivitas-aktivitas utama.
Figur 13-1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Stategi dan
kebutuhan
bisnis

Sistem
Persyaratan bisnis
warisan

1. Strategi System
- Menilai kebutuhan
informasi strategis
- Mengembangkan rencana
Antarmuka system, sistem strategis
- Membuat rencana tindakan Umpan balik;
Arsitektur dan
Permintaan pengguna
permintaan Pengguna
mengenai sistem
yang baru
Proposal-proposal
Berprioritas tinggi
Dilanjutkan dengan studi
dan Pengembangan
2. Inisiasi Proyek
- Analisis sistem
- konseptualisasi
Desain alternatif
- Evaluasi dan seleksi sistem
tambahan
Proposal system terseleksi dikembangkan ke desain yang terperinci

4. Paket Komersil
3. Pengembangan Sistem tren dalam paket komersial
di dalam Perusahaan pemilihan paket
- membangun sistem
- menerapkan sistem

System yang baru yang


telah direvisi memasuki
produksi

5. Pemeliharaan dan Dukungan


Partisipan Dalam Mengembangkan Sistem
1. Profesional Sistem (System Professional)
2. Pengguna Akhir (End User)
3. Pemegang Kepentingan (Stakeholder)

Tujuan dari strategi sistem (system strategy)


adalah untuk menghubungkan proyek sistem
individual dengan tujuan strategis dari perusahaan.
Tahap strategi dalam SDLC terdiri dalam tiga tugas utama antara lain:
1. Menilai kebutuhan informasi strategis perusahaan
2. Mengembangkan rencana sistem
3. Membuat rencana tindakan

Ada dua metodelogi perencanaan strategis yang digunakan untuk


menangkap informasi mengenai faktor-faktor yaitu :
1. Analisis Industri (Industry Analysis)
2. Analisis Kompetensi (Competency Analysis)
Sistem Warisan
SIstem warisan terdiri atas aplikasi, basis data, dan proses bisnis
yang saat ini sedang berjalan sepenuhnya. Komponen warisan perlu
dipetakan berdasarkan proses bisnis saat ini untuk menentukan
sejauh mana dukungannya terhadap misi perusahaan.

Mengembangkan Deskripsi Arsitektur


Arsitektur sistem adalah struktur komponen, keterkaitannya,
serta prinsip dan petunjuk yang mengatur desain dan evolusinya
sepanjang waktu. Deskripsi arsitektur (architecture description)
adalah deskripsi formal dari sistem informasi, yang diatur dengan
cara tertentu, sehingga dapat mengidentifikasikan properti
struktural dari system dan mendefinisikan komponen atau blok
bangunan yang membentuk sistem informasi secara keseluruhan.
TABEL 13-1

Keuntungan Bisnis dari Deskripsi Arsitektur

Operasi TI yang efisien

 Biaya pengembangan peranti lunak, dukungan, dan perawatan lebih rendah.

 Portabilitas aplikasi lebih tinggi.

 Interoperasional lebih baik serta manajemen jaringan dan system lebih mudah

Kemampuan untuk mengatasi isu-isu yang ada di seluruh perusahaan

 Pemutakhiran (upgrade) dan pergantian komponen system lebih mudah

 Pengembalian atas investasi yang ada lebih baik, risiko untuk investasi di masa depan lebih rendah

 Infrastruktur TI lebih sederhana

 Pengembalian yang maksimum atas investasi untuk infrastruktur TI yang ada

 Fleksibilitas untuk membuat, membeli, atau mencarikan solusi TI

 Pengurangan risiko secara keseluruhan atas investasi yang baru dan biaya kepemilikan TI

Pengadaan yang lebih baik

 Keputusan pembelian menjadi lebih sederhana, karena informasi yang mengatur pengadaan telah
tertuang dalam rencana yang koheren

 Proses perolehan lebih cepat, sehingga kecepatan pengadaan menjadi maksimal dan fleksibel tanpa
harus mengorbankan koherensi arsitektur.
Tahap-tahap utama dari kegiatan Umpan Balik Pengguna adalah sebagai berikut:
1. Mengenali masalah
Manajemen reaktif (reactive management) menanggapi masalah hanya ketika masalah tersebut mencapai status krisis
dan tidak dapat lagi diabaikan. Pendekatan ini mencapai tekanan yang besar untuk memecahkan masalah dengan cepat
ketika masalah itu diketahui.
Manajemen proaktif (proactive management) tetap waspada terhadap tanda-tanda yang tidak terlihat dari masalah, dan
secara agresif mencari-cari cara untuk memperbaiki system organisasi. Gaya manjemen ini sering kali mengenal gejala-
gejala tahap awal, karenanya mengimplementasikan solusi yang lebih baik.

2. Mendefinisikan masalah
Manajer harus menghidari godaan untuk melakukan loncatan-loncatan logika, dari pengenalan gejala ke definisi masalah.
Penting sekali untuk tetap berpikiran terbuka dan mencegah mengambil keputusan tentang sifat masalah yang dapat
menarik perhatian dan sumber daya dalam keputusan yang keliru. Manajer harus cukup belajar tentang masalah agar
dapat mencapai solusi secara cerdas. Manajer harus menspesifikasi sifat masalah ketika melihatnya berdasarkan sifat-sifat
kesulitan yang diidentifikasi.
3. Menetapkan tujuan system
Kebutuhan informasi pengguna perlu ditetapkan dalam bentuk tujuan operasional untuk
sistem informasi yang baru. Pada titik ini, kita hanya perlu mendefinisikan tujuan secara
umum.

4. Menetukan kelayakan proyek


 Kelayakan proyek ( project feasibility)
 Kelayakan teknis (technical fesibility)
 Kelayakan hukum (legal feasibility)
 Kelayakan operasional (operational feasibility)
 Kelayakan jadwal (schedule feasibility)
5. Menyiapkan proposal proyek formal
Proposal proyek system ( system project
proposal) memberikan dasar bagi manajemen
untuk memutuskan apakah akan meneruskan
sebuah proyek atau tidak. Proposal formal
memiliki dua tujuan. Pertama, proposal ini
merangkum temuan-temuan penelitian sampai
saat ini kedalam rekomendasi umum untuk
sebuah sistem baru atau modivikasi. Kedua,
proposal menjelaskan hubungan antara tujuan
dan system yang diusulkan dan tujuan bisnis
perusahaan.
Balanced scorecard (BSC) adalah sistem manajemen yang memungkinkan organisasi untuk
mengklarifikasi fungsi dan strategi, dan menerjemahkannya kedalam tindakan. Jika digunakan
dengan tepat BSC dapat mengubah perencanaan strategis dari praktik akademis menjadi tugas
operasional. Balanced scorecard menyarankan agar kita memandang organisasi dari empat
perspektif, antara lain:
1. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif ini mencakup pelatihan karyawan dan sikap budaya perusahaan yang berkaitan
dengan perbaikan pribadi individu dan perusahaan.
2. Perspektif proses bisnis internal
Perspektif proses bisnis internal memungkinkan para manajer untuk mengetahui seberapa
baik bisnis merekaberjalan dan apakah produk dan layanannya sesuai dengan permintaan
pelanggan atau tidak.
3. Perspektif pelanggan
Perspektif pelanggan mencakup ukuran-ukuran yang objektif, seperti tingkat retensi
pelanggan, serta kriteria yang lebih subjektif, seperti penelitian pasar dan survei kepuasan
pelanggan.
4. Perspektif keuangan
Perspektif keuangan mencakup ukuran tradisional seperti profitabilitas, laba, dan penjualan.
Dengan pendekatan BSC, pihak manajemen bisa memeriksa ukuran dari perspektif
FIGUR 13-3 Hubungan antara Prioritas, Biaya, dan Dampak Strategis

Manfaat
Sumber Daya Manusia

Prioritas tinggi Organisasi SI/TI

Paket ERP
Prioritas sedang

Trasportasi Pengiriman Barang Infrastruktur TI

Prioritas rendah Real Estat


Trasportasi Penumpang

Perkiraan Biaya
Balanced scorecard yang diterapkan pada proyek TI

Figur 13-4 mengilustrasikan balance scorecard


yang mengukur manfaat bisnis dari proposal
perbankan online hipotesis. Tujuan strategisnya
adalah untuk meningkatkan profitabilitas rekening,
indikator-indikator kinerja seperti jumlah rekening
yang dikelola per karyawan penuh waktu dan biaya
transaksi merupakan ukuran yang relevan.
Melalui analisis indikator BSC, komisi pengarah
dapat menetapkan prioritas dari beberapa proposal
berdasarkan dampak strategisnya jika dipandang dari
berbagai perspektif.
FIGUR 13-4 Balance Scorecard untuk sistem perbankan on-line

Pelanggan
Kepuasan pelangan dengan
layanaan yang nyaman
Jumlah keluhan per 1000 transaksi.

Internal Starategi :
Waktu untuk
memproses aplikasi Menurunkan biaya operasional dan Pembelajaran
rekening baru Mengimplementasikan
Waktu yang digunakan meningkatkan profitabilitas rekening teknologi baru
untuk memproses memberikan pelatihan
transaksi ritel bank ritel dengan memindahkan dukungan nasabah online
Waktu untuk mengatasi
masalah nasabah nasabah ke perbankan elektronik

Keuangan
Jumlah rekening yang ditanggani
tiap karyawan penuh waktu
Profitabilitas per rekening
Inisiasi Proyek
Inisiasi proyek mencakup pemerolehan pemahaman yang terperinci
dari masalah pengguna dan usul berbagai solusi alternatif. Pilihan yang
diambil dalam langkah ini kemudian dilanjutkan ke tahap konstruksi ke
dalam SDLC.
Analisis Sistem
Masalah bisnis harus dipahami secara penuh oleh analisis sistem
sebelum merumuskan solusi. Analisis yang tidak lengkap akan mengarah
ke solusi yang tindak lengkap dan cacat. Oleh sebab itu, analisis sistem
menjadi landasan untuk keseluruhan SDLC. Analisis sistem merupakan
proses dua langkah yang melibatkan survei atas sistem yang ada saat ini
dan analisis atas kebutuhan pengguna.
Langkah Survei
Analis seringkali memulai analisis dengan menentukan elemen-
elemen mana, jika ada dari sistem saat ini yang harus di pertanhankan
sebagai dari sistem baru. Hal ini melibatkan sebuah survei sistem yang
agak terperinci.
Kelemahan Menyurvei Sistem Yang Digunakan Saat Ini
Sebagian orang berpendapat bahwa survei sistem menghambat ide-ide baru.
Dengan mempelajari dan membuat model dari system lama, analisis dapat
mengembangkan semua pendapat yang terbatas bagaimana system baru
seharusnya berfungsi. Salah satu contohnya adalah implementasi system ERP.
Tugas untuk mempelajari prosedur organisasi saat ini bias jadi tidak bermanfaat
apa-apa karena keberhasilan implementasi ERP bergantung pada rekayasa
teknologi terhadap proses-proses ini untuk menerapkan praktik bisnis terbaik
dalam industri.

Keunggulan Menyurvei Sistem Yang Digunakan Saat Ini


Ada tiga keunggulan dalam mempelajari sistem yaitu :
1. Survei sistem merupakan salah satu jalan untuk mengidentifikasi aspek-
aspek sistem lama yang harus dipertahankan.
2. Ketika sistem baru di implementasikan, para pengguna harus menjalani
proses konversi, dimana mereka dengan resmi memutuskan hubungan
dengan sistem lama dan beralih ke sistem baru.
3. Dengan menyurvei sistem analisis dapat menentukan secara meyakinkan
penyebab dari gejala-gejala masalah yang dilaporkan.
Mengumpulkan Fakta
Survei sistem yang digunakan saat ini merupakan suatu
aktivitas pengumpulan fakta. Fakta sistem dibagi dalam kelas-kelas
berikut ini :
1. Sumber Data
2. Pengguna
3. Tempat Penyimpanan Data
4. Proses
5. Arus Data
6. Pengendalian
7. Volume Transaksi
8. Tingkat Kesalahan
9. Biaya Sumber Daya
10. Kemacetan dan Redundansi Operasi
Teknik Pengumpulan Fakta
Beberapa teknik untuk mengumpulkan fakta-fakta antara lain :
1. Observasi
Observasi berarti mengamati prosedur fisik sistem secara pasif.
2. Partisipasi Pekerjaan
Partisipasi merupakan perluasan dari pengamatan, di mana analis berperan
aktif dalam melakukan pekerjaan pengguna.
3. Wawancara Personel
Wawancara merupakan sebuah metode untuk mendapatkan fakta tentang
sistem yang ada saat ini dan persepsi pengguna tentang hal-hal yang
dibutuhkan oleh sistem baru.
a. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka memungkinkan pengguna untuk meneliti masalah
sesuai yang dilihat serta memberikan usulan dan rekomendasi.
b. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang
lebih spesifik dan terperinci dan untuk membatasi tanggapan-tanggapan
pengguna.
4. Peninjauan Dokumen Utama
Dokumen perusahaan merupakan sumber lain dari fakta tentang sistem yang
sedang di survei. Contohnya adalah:
a. Bagan organisasi
b. Deskripsi perkerjaan
c. Catatan akuntansi
d. Daftar akun
e. Pernyataan kebijakan
f. Deskripsi prosedur
g. Laporan keuangan
h. Laporan kinerja
i. Diagram arus sistem
j. Dokumen sumber
k. Daftar transaksi
l. Anggaran
m. Peramalan
n. Pernyataan misi
Proses pemilihan ini melibatkan dua langkah:
1. Melakukan studi kelayakan yang terperinci
2. Melakukan analisis biaya-manfaat
Penguji harus melakukan studi kelayakan terperinci karena
merupakan awal dari proses pemilihan sistem.
1. Kelayakan Teknis
2. Kelayakan Hukum
3. Kelayakan Operasional
4. Kelayakan Jadwal
5. Kelayakan Ekonomi
TABEL 13-2 Biaya Satu Waktu dan Biaya Berulang
Biaya Satu Waktu

Akuisisi peranti keras Persiapan lokasi Akuisisi peranti lunak Desain system
Pemograman dan pengujian

Konversi data dari system lama ke system baru Personel pelatihan


Biaya Berulang

Pemeliharaan peranti keras

Kontrak pemeliharaan peranti lunak Asuransi


Perlengkapan

personel
TABEL 13-3 Manfaat Berwujud
Meningkatkan Pendapatan
Meningkatkan penjualan dalam pasar-pasar yang saat ini Ekspansi ke pasar lainnya
Mengurangi Biaya
Mengurangi tenaga kerja
Mengurangi biaya operasi (seperti biaya perlengkapan dan overhead) Mengurangi peralatan yang mahal
Mengurangi biaya pemeliharaan peralatan

TABEL 13-4 Manfaat Tidak Berwujud


Meningkatnya kepuasan pelanggan Meningkatnya kepuasan karyawan Informasi terkini yang lebih banyak Membaiknya pengambilan keputusan
Tanggapan terhadap tindakan pesaing lebih cepat Kegiatan operasi lebih efisien
Komunikasi internal dan eksternal yang lebih baik Memperbaiknya perencanaan
Fleksibilitas operasional

Membaiknya lingkungan pengendalian


Dua metode yang umum digunakan untuk mengevaluasi sistem
informasi adalah
1)Metode Nilai Sekarang Bersih
Dengan metode nilai sekarang bersih (Net Present Value-NPV),
nilai sekarang dari biaya-biaya dikurangi dengan nilai sekarang
dari manfaat selama masa hidup sistem.
FIGUR 13-8 Metode NPV untuk Analisis Biaya Manfaat

Waktu Tahun Arus Kas Keluar Arus Kas Awal Tahun


Arus Kas KeluarArus Kas
Awal Akhir Tahun Masuk Akhir Tahun
Masuk

0 $(300.000) 0 $(140.000)
1 (45.000) 170.000 1 (55.000) 135.000
2 (45.000) 170.000 2 (55.000) 135.000
3 (45.000) 170.000 3 (55.000) 135.000
4 (45.000) 170.000 4 (55.000) 135.000
5 (45.000) 170.000 5 (55.000) 135.000
PV Keluar $(479.672) PV Keluar $(359.599)
PV Masuk $628.428 PV Masuk $499.089
NPV $148.810 NPV $139.490
Peran Akuntan Dalam Pemilihan Sistem
Kelayakan ekonomi dari sistem yang diusulkan merupakan
perhatian utama bagi akuntan. Secara khusus, akuntan harus
memastikan bahwa:
1. Hanya biaya yang bisa dihindari yang digunakan dalam
perhitungan manfaat penghematan biaya.
2. Tingkat bunga yang masuk akal digunakan dalam mengukur nilai
sekarang dari arus kas.
3. Biaya satu kali dan biaya berulang dilaporkan dengan lengkap dan
akurat.
4. Umur ekonomis yang realistis digunakan dalam membandingkan
beberapa proyek.
5. Manfaat yang tidak berwujud diberikan nilai keuangan yang
masuk akal.
Kesalahan, penghapusan, dan kesalahan penyajian item-item
tersebut dalam akuntansi bisa merusak analisis dan mengakibatkan
keputusan yang kurang optimal.

Anda mungkin juga menyukai