Anda di halaman 1dari 150

LEGAL MAXIM HUKUM

ISLAM

Terjemah 99 Kaidah
- bidang tata negara
- bidang perdata
- bidang pidana

dan CARA PENERAPANNYA


IJA SUNTANA
Hierarki Hukum

Ketika hukum
berbenturan dengan etika
maka etika diutamakan.
Pendahuluan
• Latar Belakang
Penulisan buku ini dalam bentuk terjemah dilatarbelakangi oleh
kekosongan buku legal maxim hukum Islam yang komprehensip dan
aplikatif. Legal maxim hukum Islam tercecer dalam beberapa buku
hukum Islam yang beragam dan tidak fokus. Sehubungan dengan itu,
kekosongan materi legal maxim yang memadai dan mudah diterapkan
oleh para sarjana dan praktisi hukum perlu diisi.
Tujuan
Tujuan penulisan buku ini adalah untuk mengisi kekosongan penelitian
(research gap) materi legal maxim yang tidak diisi oleh para ahli di
bidang ini. Selain itu, penulisan buku ini bertujuan meneliti beberapa
kaidah yang relevan dengan penerapan hukum dalam proses penalaran
dan penegakan hukum.
Kegunaan

Buku ini berguna bagi para akademisi dan para praktisi hukum. Bagi
para akademisi buku ini memberikan wawan akademik tentang
doktrin- doktrin hukum yang dapat dikembangkan sebagai bahan teori-
teori hukum. Sedangkan bagi para praktisi buku ini memberikan
wawasan dan pijakan dalam menangani perkara peradilan.
Metode

Penyusunan buku ini menggunakan metode studi naskah, yaitu


menelaah kitab Majalah Al-Ahkam Al-Adliyah yang memuat kaidah-
kaidah (legal maxim) hukum Islam. Mekanisme kerja penyusunannya
dilakukan dengan beberapa tahap:
1. Tahap penerjemahan setiap kaidah hukum (legal maxim)
2. Pemberian penjelasan umum tentang suatu kaidah yang diambil
dari syarah kitab Durar Al-Hukam fi Syarh Majalah Al-Ahkam karya
Ali Haidar.
3. Pemberian contoh pengaplikasian kaidah untuk kasus-kasus hukum
Struktur buku
• Buku ini disusun dalam bentuk buku kaidah bernomor. Secara
struktur, ditulis terlebih dahulu kaidah Bahasa Arab, dikuti terjemah
atau arti masing-masing kaidah, penjelasan, dan contoh penerapan.
Sebelum masuk ke dalam materi kaidah buku ini didahului oleh
penjelasan mengenai latar belakang penulisan, tujuan, kegunaan,
dan metode penyusunan.
‫ْال مو م صدها‬
‫ر قَا‬
• Arti:
“Segala peraturan berhubungan dengan maksudnya”
• Penjelasan:
Setiap peraturan yang mengandung perbedaan makna dan
menimbulkan perselisihan harus dijelaskan oleh pembuatnya atau ahli
yang menguasai di bidangnya.
• Penerapan hukum:
 Keterangan ahli untuk penjelasan materi hukum tertentu dalam sebuah
peraturan merupakan dasar hukum yang mengikat dalam perkara yang
berhubungan.
 Pengadilan dapat mendasarkan putusan pada keterangan ahli.
‫ال َ ِف قو لْم قاصد وال عاِ ل ا و مااِن‬
‫ ال‬ы ‫م ن ألل‬ ‫ُب الْع د‬
‫َل‬ ‫ة‬
‫ع‬
• Arti:
“Yang dipegang dalam klausul perjanjian adalah maksud dan makna, bukan kata
dan struktur kalimat”
• Penjelasan
Apabila berbeda antara redaksi/pernyataan tertulis dan maksud di antara
pihak yang berakad maka yang dipegang adalah maksud/penjelasan pembuatnya.
• Penerapan hukum
 Ademdum dalam sebuah akad dapat diterima sebagai penjelasan maksud dari
klausul akad
 Setiap pernyataan dalam akad harus dibubuhi tanda kesepakatan untuk maksud
tertentu.
‫ك‬r ‫ني َل ِبل‬ ْ‫اليق‬
• Arti:

‫َيزول ش‬
“Keyakinan tidak hilang oleh keraguan”

• Penjelasan:
Hukum harus didasarkan pada fakta dan/atau data yang meyakinkan, bukan
didasarkan pada dugaan.
• Penerapan hukum:
- Pemerintah berhak mengumumkan penghentian pencarian korban
kecelakaan dan memastikan semua orang yang terlibat dalam kecelakaan
dinyatakan meninggal walaupun tidak satu pun korban yang ditemukan. Hak-
hak perdata keluarga korban dapat dieksekusi (seperti waris, status
perkawinan, dan hak-hak perdata lainnya).
- Orang hilang puluhan tahun yang telah berumur lebih dari 90 tahun dapat
dinyatakan wafat dan hak keperdataan kelaurganya bisa dieksekusi, namun
tidak berlaku bagi orang hilang yang umurnya masih di bawah 90 tahun.
‫ل ء َع ما َكن‬ ْ‫ا‬
‫بَ قا ما َكن َل‬ ‫أْلص‬
• Arti: Hukum asal ditetapkan dalam keadaan semula
• Penjelasan: aturan lama tetap berlaku selama belum ada aturan
baru yang menggantikannya.
• Penerapan hukum:
- sebuah undang-undang masih tetap berlaku selama belum ada undang-
undang baru yang menggantikannya (baik disebut langsung sebagai
pengganti atau tidak disebut).
- Undang-undang lama hidup Kembali ketika undang-undang
penggantinya dibatalkan.
‫ي عَ قدمه‬ ْ‫القد‬
‫ت َْك مي ل‬
• Arti: sesuatu yang timbul sejak dulu berada dalam status asalnya.
• Penjelasan: segala sesuatu yang muncul sejak dulu dan belum
ada status administrasinya maka berada dalam status tanpa
pemilik sampai ada status hukum baru.
• Penerapan hukum:
Pulau-pulau di lautan yang belum terdaftar secara administrasi di
lembaga internasional adalah tanpa kepemilikan selama belum
didaftarkan oleh suatu negara ke lembaga internasional yang diakui.
‫ض ر َي كون ق دم ًي ا‬
ُ ََّ ‫ال‬
‫َل‬
• Arti
Kemudaratan/tanggung jawab tidak mengenal status keterdahuluan.

• Penjelasan
Sesuatu yang menimbulkan bahaya tidak boleh berlanjut alih-alih lebih dahulu
kehadirannya di suatu lingkungan.
• Penerapan hukum:
 pembuangan limbah pabrik yang membahayakan harus dihentikan ke
sebuah tempat apabila menimbulkan ancaman berbahaya pada
pemukiman, sekalipun pembuangan ke Kawasan tersebut telah terlebih
dahulu dilakukan sebelum ada pemukiman.
‫ا ْ أْلص ل ءة ِ ة‬
• Arti: hukum asal (manusia) adalah bebas dari tuntutan. ‫َبرا ا ل‬
‫م‬
• Penjelasan: Hak dan kewajiban baru timbul akibat dari tindakan hubungan manusia dengan sesamanya. Hask-
hak seseorang yang dihilangkan sementara oleh hukum Kembali lagi setelah kewajiban hukumnya dipenuhi.
• Penerapan hukum:
- setiap orang yang mengaku memiliki hak pada orang lain harus melakukan pembuktian apabila melakukan
gugatan. Apabila suatu gugatan yang ditolak tidak mampu menghadirkan bukti yang akurat maka tergugat
berstatus tidak memiliki kewajiban apapun.
- Setiap orang hanya dapat divonis salah apabila telah terbukti secara hukum melalui proses peradilan.
Sebelum ada hasil (putusan) dari proses peradilan yang sah setiap orang kembali ke status asalnya, yaitu
terbebas dari tuntutan/tanggung jawab, tidak memiliki status bersalah.
- Setiap orang yang telah divonis salah oleh suatu peradilan namun berdasarkan bukti baru bahwa dirinya
tidak salah maka harus dipulihkan status asalnya, yaitu terbebas dari tuntutan.
- Setiap orang yang telah memenuhi kewajiban konstitusi melalui pemenjaraan atau pengenaan denda
mendapatkan hak penuh atas setiap hak sipilnya. Mantan narapidana suatu tindak pidana mendapatkan
semua hak sipilnya (politik dan lain-lain) setelah menjalani penuh kewajiban hukumnya, kecuali hak sipil
tertentu yang dicabut oleh pengadilan.
‫ل ِف ِ ت عار ة عدم‬ ْ‫ا‬
‫ال صا ال ض ال‬ ‫ْألص‬
‫ا‬
• Arti: hukum asal sifat-sifat baru adalah tidak ada (nihil).
• Penjelasan:
- gugatan hak keperdataan dalam suatu kerjasama ekonomi harus dibarengi dengan bukti-bukti yang mendukung gugatan penggugat.
- Tidak ada kewajiban seorang terdakwa untuk melakukan pembuktian terbalik dalam setiap kasus yang didakwakan kepadanya.

• Penerapan hukum:
- Gugatan pembagian keuntungan hasil usaha oleh pihak pemberi izin/modal dalam perjanjian ekonomi (mudharabah atau akad lainnya)
dapat dilakukan apabila ada bukti-bukti yang menunjukkan telah terjadi adanya keuntungan dari izin/modal yang diserahkan. Sedangkan,
pihak pelaku usaha dapat membantah telah terjadi timbulnya keuntungan dalam kegiatan usahanya. Apabila tidak ada bukti yang
menguatkan dakwaan pemberi izin/pemilik modal maka hakim harus memutus bahwa tidak terjadi timbul keuntungan usaha di pihak
tergugat, karena prinsip asal sifat-sifat baru dari sesuatu atau suatu kejadian adalah nihil.
- Seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan uang negara untuk kegiatan usaha yang legal di suatu lembaga pemerintahan dan
mengalami kerugian tidak bisa dituntut dengan tuntutan kerugian negara tetapi hal itu sebagai kerugian usaha, sehingga tidak bisa
dipidanakan, karena unsur asal dalam kegiatan tersebut adalah unsur keperdataan (kegiatan usaha), sedangkan unsur kepidanaan
merupakan sifat baru yang harus dibuktikan oleh bukti-bukti otentik yang berhubungan.
- Dalam kejadian dualisme kepengurusan partai politik yang dinyatakan sah sebagai pengurus partai adalah pengurus lama, selama pengurus
baru tidak dapat menghadirkan bukti-bukti yang sah tentang kedudukan hukum mereka. Kepengurusan baru merupakan sifat baru yang
hukum asalnya tidak ada.
‫ام َثب ت ْ بُاقاِئه ما ُيو جد زيل‬
‫الْم‬ ‫لَم‬ َ ُ ‫ب َز مان‬
‫يك‬
• Arti: sesuatu yang ditetapkan untuk waktu tertentu dihukumi
tetap ada/berjalan selama belum ada sesuatu yang
menghilangkannya.

• Penjelasan: sebuah lembaga yang didirikan secara ad hoc (untuk waktu


tertentu bukan tujuan tertentu) tetap masih memiliki kewenangan melakukan
tindakan hukum selama belum ada peraturan yang membubarkannya.

• Penerapan hukum:
- Pembubaran lembaga pemerintah yang dibentuk untuk waktu tertentu tidak dapat dilakukan gugatan peradilan, sehingga hakim harus
menolak gugatan, sekalipun tujuan tertentunya dari pendirian lembaga tersebut belum tercapai.
- Untuk lembaga yang didirikan secara ad hoc namun dengan pengertian tujuan tertentu pengadilan dapat mengabulkan gugatan penolakan
pembubaaran, selama yang dimaksud ad hoc tersebu bukan untuk waktu tertentu yang dinyatakan secara tegas dalam peraturan
pembentukannya.
ِ ‫ث إ َلى ب أَ وقَا‬ ‫ْال ص ضاَفةُ ح‬
‫أَ قر‬ ‫ال ا د‬ ‫لإ‬
• Arti: hukum asal adalah menyandar suatu kejadian baru
kepada waktu terdekatnya

• Penjelasan: tuduhan atau dakwaan terhadap suatu perbuatan tertentu yang dianggap
dilakukan tanpa berdasarkan kewenangan hukum harus dibuktikan oleh tergugat (terdakwa),
bukan oleh penggugat.

• Penerapan hukum:
- Apabila seseorang dituduh meyalurkan uang tertentu di luar kewenangannya (karena sudah
diberhentikan dari jabatan yang berhubungan dengan kewenangan penyaluran uang) namun mengaku
dilakukan di saat dirinya masih memiliki kewenangannya, maka pengadilan harus meminta kepada
tergugat untuk membuktikan pengakuannya bukan kepada penggugat. Ketika tergugat tidak mampu
membuktikan pengakuannya maka pengadilan memberikan vonis bersalah (harus bertanggung jawab)
kepada tergugat sekalipun penggugat tidak menunjukkan bukti gugatannya.
ُ‫ْال صل ي َكلم ال حقي َقة‬
‫ال‬
• Arti: hukum asal sebuah kata adalah makna hakekat

• Penjelasan: apabila terdapat satu kata yang memiliki banyak makna dalam sebuah
peraturan maka makna hakikinya harus terlebih dahulu diambil sebagai
kesimpulan hukum, bukan makna majasnya.

• Penerapan hukum:
- Dalam pengujian sebuah undang-undang hakim tidak dapat membuat norma baru ketika aturan di dalamnya menyebut
sebuah kata yang tidak menimbulkan multi makna. Lain halnya ketika peraturan mengandung kata-kata multi makna,
maka hakim dapat menciptakan norma baru untuk pengaturan subjek tertentu dalam rangka menciptakan kepastian
hukum.
- Pengaturan-pengaturan kuantitatif yang memuat sebutan jumlah tertentu dalam sebuah undang-undang dapat dibuat
norma baru dalam bentuk penyesuaian nilai dan atau jumlah yang relevan dengan perkembangan waktu, situasi,
tempat, atau faktor perubahan lainnya.
‫ح‬
ِ ‫َل للَدللَة ِفي م َقاب ة صري‬
‫ل ال ّت‬ ‫عبرة‬
• Arti: Tidak ada pengertian lain terhadap nash yang sudah jelas.

• Penjelasan: setiap klausul peraturan yang sudah sangat jelas tidak bisa
diambil pengertian lain dari pengertiannya literalnya.

• Penerapan hukum:
- Setiap undang-undang yang mengatur jenis hukuman tertentu untuk suatu perbuatan maka tidak bisa diganti
dengan hukuman lain di luar yang telah ditentukan undang-undang tersebut.
- Lama masa hukuman dan jumlah denda yang telah disebut secara langsung dalam suatu undang-undang untuk perbuatan
tertentu tidak bisa dikurangi atau ditambah dalam penerapannya
‫َل مساغ َللج هاد مورد النَّ ’ص‬
‫ي‬
• Arti: tidak ada ruang ijtihad untuk nash yang telah tersedia.

• Penjelasan: ijtihad hanya boleh dilakukan oleh hakim terhadap setiap


permasalahan yang belum diatur secara langsung dan persis oleh nash hukum.

• Penerapan hukum:
- Dalam kasus gugatan hukum telah diatur bahwa penggugat harus menghadirkan bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran
gugatannya dan tergugat berhak untuk menolak gugatan hanya dengan sumpah tanpa harus menghadirkan bukti-bukti, kecuali
diatir lain oleh undang-undang. Hal ini telah menjadi prinsip hukum acara yang diatur oleh nash hukum.
ِ‫ع َلي‬ ‫َل‬ ‫س‬ ‫ما ثَ َبت عل َخ ف ق َيا‬
‫ي ُ َقاس‬ ‫فَ َغير‬ ‫ى ل ال‬
• Arti: segala sesuatu yang sudah jelas bertentangan dengan analogi
hukum tidak dapat dikutif dengan analogi lagi untuk masalah lain.
• Penjelasan: analogi hukum tidak diperkenankan kepada status hukum
masalah yang hukumannya didasarkan pada analogi hukum, supaya
tidak terjadi analogi tidak berkesudahan, supaya tidak terjadi qiyas yang
ilat hukumnya terlalu jauh dari hukum asal.
• Penerapan hukum: menganalogikan perilaku korupsi di lembaga swasta
dengan lembaga pemerintahan dapat dilakukan untuk unsur-unsur
kejahatan yang memiliki kemiripan dan dapat menggunakan instrument
pasal pada hukum pidana, namun korupsi di perusahaan keluarga tidak
bisa dianalogikan dengannya dan dapat menggunakan instrument
hukum lain, seperti pengampunan.
ِ‫اَلج ه ُينقَ َل ض مثأل‬
‫ب‬ ‫اد‬
• Arti: hasil ijtihad tidak batal oleh ijtihad yang setara.
• Penjelasan: putusan hukum hasil ijtihad seorang hakim tidak batal oleh ijtihad
hakim lain yang setara dan tidak dapat dihalangi (dibatasi) oleh hakim lainnya
dalam pelaksanaan (eksekusi) hasil putusannya.
• Penerapan hukum:
- Pembatalan putusan seorang hakim tidak dapat dilakukan oleh hakim lainnya pada peradilan
yang setara kedudukannya.
- Putusan hakim hanya dapat dibatalkan oleh putusan pengadilan yang lebih tinggi
kedudukannya.
- Seorang hakim boleh membuat putusan yang berbeda dengan putusan sebelumnya untuk
kasus-kasus yang memiliki kesamaan.
- Seorang hakim tidak bisa digugat untuk meninjau kembali putusannya yang telah memiliki
kekuatan hukum.
- Proses hukum boleh diintervensi oleh sebuah kepentingan krusial publik yang objektif.
Kepentingan publik yang krusial dapat dijadikan sebagai faktor pengubah hukum sehingga
bisa mengabaikan proses hukum (deponering).
‫ش ّقَة ب سير‬ ‫الم‬
‫َِ جل التّ َي‬
• Arti: kesulitan mendorong kemudahan
• Penjelasan:
- hukum perdata menganut asas fleksibelitas dan keleluasaan
- Keadilan hukum harus dikedepankan daripada kepastian
- Pembatasan-pembatasan yang telah diatur undang-undang tidak dapat
diabaikan (dinyatakan sebagai masyakat) atas kepentingan subjektif individu.
• Penerapan hukum:
- pengabaian larangan hukum dapat dilakukan seseorang yang menghadapi
kesulitan objektif bukan kesulitan subjektif.
- diskresi oleh pejabat bisa dilakukan dalam menghadapi permasalahan
ketatanegaraan yang krusial akibat keterbatasan undang-undang atau
lainnya.
‫ضاق اِّ َسع‬ ‫ْالَم ر‬
‫إذَا‬
• Arti: jika sesuatu menjadi sempit akan mengembang
• Penjelasan: penyimpangan dari suatu kriteria hukum atau
barang dapat ditolerir apabila ada keterbatasan-keterbatasan
yang tidak dapat lalui.
• Penerapan hukum:
- Presisi spesifikasi dalam pengadaan barang milik negara dapat
ditolerir kekurangannya apabila tidak dapat dipenuhi secara persis
karena kendala-kendala alami, seperti ketebalan pengaspalan
jalan atau ukuran persis kayu yang dibeli.
‫َل ضرر َول ضرار‬
• Arti: tidak merugikan dan tidak dirugikan
• Penjelasan:
- Tidak diperbolehkan main hakim sendiri dengan cara merusakan barang
orang yang tidak sengaja menimbulkan kerusakan pada milik seseorang.
- Pernyataan pelanggaran hak seseorang hanya keluar dari keputusan pengadilan.
• Penerapan hukum:
- seorang pengendara kendaraan di jalan yang tersenggol kendaraan orang lain
dan mengalami kerusakan tidak bisa melakukan pembalasan langsung di jalan
dengan merusakkan kembali kendaraan penyenggolnya. Perusakan yang
dilakukan oleh tersenggol adalah perilaku pidana karena dilakukan secara
sengaja.
- Penagih hutang yang mengambil barang nasabah secara paksa termasuk
pelaku tindak pidana pengambilan barang milik orang lain.
‫الضرر ُيزال‬
• Arti: Kemudaratan harus dihilangkan.
• Penjelasan: setiap tindakan seseorang yang akan berdampak pada
kemudaratan pihak lain harus dilarang dalam sebuah peraturan.
• Penerapan hukum:
- setiap pendirian bangunan harus mendapatkan izin apabila pendiriannya
berpotensi menggangu atau merugikan pihak lain.
- bangunan yang telah berdiri dan merugikan pihak lain memiliki alasan
untuk dirobohkan.
- kegiatan ekonomi masyarakat yang mengganggu pada ketertiban umum secara
lebih luas harus dilarang.
- tindakan paksa bisa dilakukan oleh negara kepada orang atau badan hukum
yang tidak mau melepaskan asset miliknya untuk kepentingan umum yang
berdampak lebih luas.
‫ح ظورات‬ ُِ ‫الضرورا ت‬
‫ي ا لم ح‬
• Arti;: Keadaan darurat membolehkan hal-hal yang dilarang
• Penjelasan: negara dapat menyatakan keadaan darurat, baik
darurat sipil, darurat militer, maupun darurat bencana.
• Penerapan hukum:
- Dalam keadaan darurat negara tidak dapat digugat karena melarang
setiap ucapan, tulisan, perbutan, dan kegiatan yang diperbolehkan
di saat normal.
- Pemerintah dapat mengalihkan langsung penggunaan anggaran
dari peruntukan semula untuk penanggulangan dampak dari
darurat bencana.
‫ما أبي ح َُّ ر َيت قد قب دَرا‬
‫لل ض ِة ر‬
‫و‬
• Arti: Sesuatu yang dibolehkan karena darurat terbatasi dengan
kadar kedaruratannya.
• Penjelasan: - masa tanggap darurat harus dibatasi waktunya,
tidak diperbolehkan menjadikan tanggap darurat sepanjang
waktu.
- tindakan-tindakan kedaruratan yang dilakukan di luar waktu masa
tanggap darurat dianggap menyalahi aturan.
• Penerapan hukum: Pengadaan barang untuk kepentingan tanggap
darurat tidak bisa diterima apabila terselesaikan di masa tanggap darurat
sudah habis waktu.
• Pemerintah daerah bisa memerpanjang masa tanggap darurat bencana
sekalipun pemerintah pusat telah menghentikan masa tanggap
darurat, selama ada izin yang diterimanya.
‫َما َجا َز ِل ُع ْذ ٍر ب‬
• Arti: Sesuatu yang dibolehkan karena adanya ‫ل‬ ِ ِ ‫ا‬udzur
‫و‬ َ ‫ز‬ َ ‫ب‬ِ ‫ل‬ َ ‫ط‬ َ
(overmacht)
menjadi batal seiring dengan musnahnya udzur itu.
• Penjelasan: kelonggaran-kelonggaran hukum berhubungan dengan alasan-
alasan tertentu yang membentuk formula sebab-akibat. Di mana ada
sebab di sana ada akibat. Ketika sebab hilang maka akibat tidak timbul.
• Penerapan hukum: dispensasi umur pernikahan dapat diberikan
kepada setiap orang yang memiliki alasan untuk keluar dari peraturan,
namun dispensasi tidak dapat diberikan apabila alasan tersebut tidak
tersedia, sehingga setiap perbuatan yang bertentangan dengan aturan
sebelum adanya dispensasi tetap sebagai perbuatan melanggar
hukum.
‫اذا زال ما َع د ممنوع‬
‫ال نع ا ال‬
• Arti:
“Jika penghalang hilang maka yang terhalang kembali”
• Penjelasan:
Segala sesuatu yang terhambat keabsahannya oleh sesuatu hal lain menjadi
absah seiring dengan hilangnya hambatan tersebut.
• Penerapan hukum:
- Kesaksian seorang anak di bawah umur atau orang buta tidak dapat diterima
dalam suatu persidangan. Namun, kesaksian keduanya dapat diterima apabila
dia sudah dewasa atau orang buta telah sembuh dari kebutaannya.
- Kontradiksi dalil gugat (posita) dan permohonan pengabulan (petitum)
gugatan menjadikan sebuah gugatan terhalang untuk dikabulkan. Namun,
apabila kontradiksi tersebut hilang atau dinyatakan tidak ada kontradiksi oleh
tergugat atau oleh hakim maka gugatan dapat dikabulkan
‫ض ر َل بمثْ ِل‬
ُ ََّ ‫ال‬
‫ُيزال‬
• Arti: Kemudaratan tidak dihilangkan oleh kemudaratan lagi yang sama.
• Penjelasan: sesuatu yang menimbulkan kerugian tidak sah dihilangkan dengan
melakukan tindakan kemudaratan yang setara atau lebih.
• Penerapan hukum:
 Pengusiran seseorang yang dianggap menimbulkan kemudaratan bagi individu
tertentu lainnya dari sebuah tempat tinggal merupakan tindakan salah, karena
mengatasi kemudaratan dengan kemudaratan yang setara. Lain halnya apabila
kemudaratan yang ditimbulkan bersifat menyeluruh.
 Kebijakan penggusuran pemukiman oleh pemerintah untuk mengatasi
kekumuhan tidak boleh menimbulkan kerugian yang sama atau lebih.
 Penanggulangan suatu masalah pemerintahan/negara yang berdampak pada
kerugian masyarakat secara umum dapat dibatalkan oleh pengadilan, karena
termasuk pada penanganan kemudaratan dengan kemudaratan yang sama.
‫ُيتحم ل ََّ ال خا َِ ََ عَا ٍم‬
‫ال ض ص لفْع ض‬
‫ر‬ ‫ر‬
• Arti:
Kerugian terbatas dapat diabaikan (dibiarkan) untuk mengatasi kerugian lebih luas.
• Penjelasan:
Melindungi kepentingan dan keselamatan umum yang lebih luas harus lebih
didahulukan menyelamatkan kepentingan individu atau kelompok terbatas.
• Penerapan hukum:
 Sebuah izin untuk praktik profesi yang berhubungan keselamatan masyarakat banyak dapat dicabut
atau tidak diberikan kepada orang yang tidak memenuhi kualifikasi yang ditentukan (contoh: izin buka
praktik dokter).
 Pencekalan orang-orang tertentu yang pemikiran dan pandangannya dapat membahayakan keutuhan
bangsa dapat dilakukan dalam rangka menyelamatkan kepentingan lebih luas di atas kepentingan
terbatas.
 Pemilik bangunan yang sudah akan roboh dapat minta paksa untuk merobohkan bangunannya
apabila dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan atau orang sekitar.
 Pelarangan ekspor barang-barang tertentu (seperti barang pokok, minyak, beras, dll) dapat dilakukan
oleh negara apabila berdampak pada kelangkaan domestik dan menimbulkan kemudaratan kepada
masyarakat luas.
‫ض ر ا شد ِب ََّ ا خ‬ ُ ََّ ‫ال‬
r ‫أْل ُيزال ل ض أْل‬
• Arti:
‫ر ف‬
“Kemudaratan lebih berat dihilangkan oleh kemudaratan lebih ringan”
• Penjelasan:
Setiap kemudaratan lebih berat yang dialami oleh seseorang akibat ulah
individu lainnya dapat diatasi dengan cara mengorbankan hak individu yang
memudaratkan.
• Penerapan hukum:
 Orang yang kehilangan permata akibat ditelan oleh binatang milik orang
lain dapat mengajukan permohonan untuk menyembelihnya dalam
rangka mengambil permata tersebut. Apabila pemilik binatang menolak,
pemilik permata dapat mengajukan gugatan ke pengadilan dan hakim
dapat mengambulkan gugatan tersebut apabila terbukti berdasarkan
bukti-bukti yang jelas dan akurat, dengan mendasarkan pada kaidah
tersebut.
‫هِما‬r‫اذا تَ عار ماسدَتن روع أعظم َ ِب َ أخا‬
‫ما ض رِ ت ك‬ ‫ي‬ ‫ض‬
‫را ب‬
ً
• Arti:
Apabila bertentangan antara dua kemafsadatan maka kemudaratan yang lebih berat harus
lebih diatasi dengan melalui kemudaratan yang lebih ringan.
• Penjelasan
Pengertian mafsadat adalah kerugian yang akan terjadi (potential loss). Adapun kemudaratan
adalah kerugian yang sudah terjadi (factual loss).
• Penerapan hukum:
 Negara memiliki hak paksa (haq al-jibayah) kepada warganya untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban finansial, seperti menghukum penjara penolak pajak atas dasar pertimbangan kerugian
negara.
 Negara memiliki hak memenjarakan dan melukai fisik warga negara (haqq al-ikrah) atas dasar
hukum, seperti menghukum penjara pelaku tindak kriminal atau menerapkan hukuman mati.
 Perjanjian internasional yang dilarang secara azas dapat dilakukan oleh suatu negara apabila
melalui perjanjian tersebut kerugian lebih besar dapat dihindari.
 Darurat militer dapat diterapkan untuk menghindari situasi chaos dalam negara.
‫درء الْم ااس َأول من ج ب من ِفع‬
• Arti ‫ا‬ ‫ل‬‫ا‬ ْ ‫ل‬ ‫د‬
“Menghindari potensi kerugian diutamakan daripada mengambil
keuntungan”
• Penjelasan
Kaidah ini berhubungan dengan pilihan dua kebijakan antara
memberlakukan atau menghentikan, melarang atau mengizinkan.
Menghindari dampak kerugian dari segala sesuatu (kebijakan) harus
didahulukan dibanding mengambil manfaatnya.
• Penerapan hukum:
 Negara dapat melakukan pembatasan atau pelarangan barang tertentu yang
dibutuhkan sebagian masyarakat dan menghasilkan pendapatan negara namun
dampak negatifnya lebih besar daripada dampak positifnya. Rokok atau barang
adiktif lainnya dapat dilarang beredar oleh negara apabila kerugian yang timbul dari
barang yang bersangkutan lebih besar daripada keuntungan yang didapat.
َ ‫ال ََّضر ُيد َفع قب در ا َلم‬
• Arti: ‫ِ ك‬
“Kemudaratan diatasi sesuai kadar
kemungkinannya”
• Penjelasan:
‫ن‬
Menanggulangi kemudaratan tidak boleh melebihi kadar kemungkinannya, yaitu
bahwa suatu kemudaratan yang sederhana tidak benar ditanggulangi dengan cara yang
berlebihan. Atau, sebaliknya kemudaratan yang berat hanya ditanggulangi dengan cara atau
biaya yang sederhana.
• Penerapan hukum:
 Pengeluaran anggaran besar-besaran untuk penanggulangan bencana yang kecil
merupakan pelanggaran prinsip kadar kemungkinan, sehingga dapat disalahkan dalam
sebuah proses peradilan, lebih-lebih apabila menimbulkan kerugian yang nyata.
 Penggunaan senjata berat untuk menangkap pencuri yang membawa tangan kosong
adalah menyalahi prosedur dan dapat dituntut ke pengadilan.
 Pemerintah bisa digugat apabila lalai (tidak serius) dalam menanggulangi permasalahan
lingkungan yang berat, sekalipun mereka telah melaksanakannya.
‫َعام أوخاصة‬ ‫ُر‬ َّ َِ ُ‫ت‬ ‫ال‬
• Arti: ‫ة‬ ‫َن ل ض ِة‬
‫َنل حاجة م ال و‬
Kebutuhan dapat ditempatkan pada kedudukan darurat, baik secara luas maupun terbatas
• Penjelasan:
Kebutuhan pada kegiatan-kegiatan tertentu yang asalnya dilarang namun karena kebutuhan mendesak (baik
telah menjadi kebutuhan yang luas maupun di kalangan terbatas) dapat dinyatakan sebagai kegiatan yang
dibolehkan.
• Penerapan hukum:
 Hukum asal untuk praktik jual beli inden (pesanan) adalah dilarang, karena barang yang dijualbelikannya
belum tersedia sehingga dianggap menjualbelikan barang yang tidak kasat mata. Namun, karena
kebutuhan modal yang mendesak di pihak penjual praktik jual beli pesanan (bai al-salam atau bai al-
istishna’) bisa dilakukan. Dengan demikian, apabila terjadi permasalahan hukum maka pengadilan dapat
memprosesnya karena akadnya dianggap legal sehingga bisa diproses melalui jalur peradilan.
 Penggunaan obat bius (narkoba) dapat digunakan oleh orang-orang yang secara objektif
membutuhkannya, seperti untuk kebutuhan operasi kecelakaan atau kelahiran.
 Peradilan Islam dapat menerima untuk mengadili sengketa jual beli industri barang haram secara zat
(seperti babi atau minuman keras) yang dilakukan oleh orang-orang Nonmuslim, karena kebutuhan pada
kepastian hukum.
ِ ‫اَل ضطرار َل حق‬
• Arti: ‫ُياطل ال ي‬

‫غ‬
“Kecelakaan tidak membatalkan hak orang lain”
• Penjelasan:
Setiap orang yang mengalami kejadian kecelakaan, baik langsung maupun
tidak, yang mengakibatkan kerugian pihak lain, tetap harus bertanggung
jawab atas kerugian yang ditimbulkan.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan dapat mengabulkan gugatan orang yang menuntut tanggung
ganti akibat kendaraannya tertabrak oleh pengguna jalan tanpa sengaja.
 Seseorang dapat mengajukan gugatan ganti rugi akibat tempat tinggal
atau tanamannya dirusak oleh binatang orang lain yang kabur.
 Pemesan atau pembeli suatu barang berhak mendapatkan peggantian
barang yang rusak atau hilang akibat kecelakaan dalam proses ekspedisinya.
‫ما حرم أخذه حر اعطاؤه‬
• Arti: ‫م‬
“Sesuatu yang haram diambil haram diberikan”
• Penjelasan:
Setiap barang hasil proses yang tidak legal tidak dapat dimiliki oleh siapapun. Pemindahan
kepemilikan barang atau uang hasil proses illegal merupakan perbuatan melawan hukum.
• Penerapan hukum:
 Perbuatan money laundering merupakan perbuatan pidana dan tidak menghasilkan proses
pemindahan hak yang sah, sehingga tidak bisa terjadi pemindahan keperdataan yang sah.
 Penerima money laundering termasuk ke dalam ikut serta melakukan tindak kejahatan apabila
dirinya secara sadar menerima barang atau uang hasil tindak pidana kejahatan.
 Gugatan pembagian waris kekayaan yang terbukti hasil melanggar hukum tidak dapat dikabulkan
oleh pengadilan. Putusan pengadilan yang mengabulkan permohonan penetapan bagi waris batal
demi hukum apabila terbukti bahwa barang atau kekayaan lain yang digugatkan merupakan hasil
perbuatan melawan hukum.
‫ما حرم ُ حر طلَا‬
• Arti: ‫ل م ه‬
‫فع‬
Sesuatu yang terlarang dilakukan terlarang minta dilakukan oleh lain
• Penjelasan:
Perintah melakukan perbuatan salah adalah perintah yang tidak sah secara hukum (fasid). Orang
yang sengaja memerintahkan perbuatan melanggar hukum maka termasuk terlibat dalam
perbuatan melawan hukum apabila berdampak pada kerugian.
• Penerapan hukum:
 Apabila seseorang diperintah secara bercanda untuk melakukan pencurian dan melakukannya secara sadar
maka pelakulah yang disalahkan tidak yang memerintahkannya, kecuali apabila dilakukan dengan paksaan.
 Seseorang yang hanya memerintahkan tindakan kejahatan pencurian atau korupsi namun tidak ikut serta
menikmati hasil kejahatan maka tidak bisa dituntut pidana, hanya pelaksana perintah yang bisa dituntut.
Lain halnya orang yang memerintahkan tindakan kejahatan yang berdampak pada pelukaan fisik,
penghilangan nyawa, pembuatan keterangan palsu, atau memerkaya pihak lain.
 Aktor intelektual kejahatan mendapatkan sanksi sekalipun tidak ikut serta aktif dalam melakukan kejahatan.
َ‫ال عاد َّك‬
‫محة‬
• Arti:
Adat dapat dijadikan hukum
‫ة‬
• Penjelasan
Sebuah adat yang bersifat umum maupun khusus dan telah berjalan secara berulang dapat
dijadikan sebagai rujukan dalam menetapkan hukum. Apabila bertentangan antara adat dengan
hukum tertulis (nash) maka adat dapat didahulukan apabila dalil tertulis pun didasarkan pada adat
tertentu.
• Penerapan hukum:
 Melarikan seorang anak perempuan di bawah umur undang-undang oleh seorang laki-laki dalam
tradisi tertentu tidak dapat dikatakan melakukan perbuatan melanggar hukum, sehingga tidak dapat
dijerat undang-undang perlindungan anak. Tradisi merarik.
 Apabila terjadi sengketa dalam masalah menu sebuah resepsiharus dihubungkan dengan tradisi yang sudah
berjalan di lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Ketika menu jenis daging tidak disebut secara
spesifik maka pihak penyedia dapat menentukan daging apa saja yang layak dan tidak dapat digugat atas
pilihannya selama daging itu dikonsumsi umum secara adat. Lain halnya apabila menu yang disajikan
daging-daging yang secara adat tidak lumrah dikonsumsi, seperti daging monyet atau musang.
‫تعما ل حج ِ ب ل‬.‫اس‬
• Arti: ‫ال ّنَاس ة َ ا ْلعم َِا‬
‫ي‬
“Kebiasaan masyarakat adalah hujah yang wajib digunakan”
• Penjelasan:
Kebiasaan di suatu masyarakat adalah rujukan untuk standar suatu
batasan pekerjaan.
• Penerapan hukum:
 Orang yang disewa untuk mengerjakan pekerjaan tertentu secara harian
maka batas waktu jam kerjanya mengikuti kebiasaan yang sudah
berjalan di masyarakat yang bersangkutan, apabila tidak tertulis batasan
waktu dalam suatu perjanjian. Apabila terjadi sengketa tentang jam
kerja maka pengadilan harus mendasarkan putusannya pada kebiasaan.
‫الْمم تنع عَاد َ م ِنع حقيق‬
• Arti: ‫ة ك مت ة‬
‫ل‬
Sesuatu yang terhalang secara adat terhalang secara hukum.
• Penjelasan:
Sesuatu yang tidak lumrah secara adat maka secara hukum pun
dianggap tidak lumrah. Sesuatu yang mustahil secara adat
maka mustahil pula secara hukum.
• Penerapan hukum:
 Orang miskin yang mengaku meminjamkan uang dalam jumlah
milyaran dan mendakwakannya tidak dapat dikabulkan.
 Seseorang yang mengaku anak kandung dari satu orangtua dan
menggugat waris tidak dapat dikabulkan apabila terlalu jauh
kemiripannya, kecuali menyampaikan bukti akurat dakwaannya.
‫حكا ِبتَ َغيّ ْال ِما‬ ‫َل كر َِغَي ر‬
‫م ر‬ َ‫ْال‬ ‫ُين‬
• Arti:
“Perubahan hukum akibat perubahan zaman tidak dapat disangkal”
• Penjelasan:
Setiap hukum yang didasarkan pada sebab-sebab yang mengalami perubahan
dapat berubah seiring dengan perubahan sebab-sebab yang mendasarinya.
• Penerapan hukum:
 Setiap transaksi ekonomi dalam bentuk apapun yang didasarkan pada
perkembangan teknologi dapat dinyatakan sah.
 Alat-alat teknologi dapat dinyatakan sebagai alat bukti yang sah dalam proses
pembuktian di pengadilan.
 Rukun pernikahan tidak bisa direduksi oleh perkembangan zaman, karena tidak
didasarkan pada sebab tertentu melainkan didasarkan pada aturan tertentu. Oleh
sebab itu, rukun pernikahan yang tidak terpenuhi tidak berdampak pada hak hukum
seseorang dalam situasi, kondisi, dan zaman apapun.
‫ال حقيق َْت بَد اِل عاد‬
• Arti: ‫ة ك ل َل ة‬
‫ت‬
“Makna hakiki suatu kata diabaikan oleh petunjuk kebiasaan (adat)”
• Penjelasan:
Bila bertentangan antara makna umum suatu kata dengan praktik
adat maka makna umum tersebut diabaikan, kembali kepada makna
kebiasaan.
• Penerapan hukum:
 Setiap orang yang dipesan untuk menyediakan makanan resepsi maka
tidak bisa membeli sembangan makanan di luar standar makanan
resepsi, sekalipun layak dimakan.
‫ا ّن ما ُال عاد اذا ا طرد أو َلَات‬
• Arti: ‫ت‬ ‫ة‬ ‫ُتعت‬
‫ب‬
Sebuah kebiasaan diperhitungkan apabila sudah lumrah dan dominan
• Penjelasan:
Sesuatu yang tidak sesuai kadar kebiasaan tidak bisa dijadikan
patokan atau rujukan dalam proses hukum.
• Penerapan hukum:
 Seorang mantan isteri yang menggugat biaya resepsi pernikahan
melebihi dari jumlah yang wajar di suatu adat tertentu tidak dapat
dikabulkan.
 Sebuah perjanjian yang menyebut jumlah tertentu namun tidak
ditentukan mata uangnya maka yang dijadikan patokan adalah mata uang
yang lumrah digunakan untuk pembayarannya (ekspor-impor pada
umumnya menggunakan mata uang dollar).
ِ
‫شائع ل ّنَادر‬ ‫ب‬ ‫غ‬ ْ ‫ال ْبَُ لل‬
• Arti:
‫َل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ة‬
‫ع ل‬
“Patokan adalah kepada yang umum, bukan yang langka”
• Penjelasan:
Sebuah keputusan harus didasarkan pada data yang sudah umum
bukan hal yang langka.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan dapat mengabulkan permohonan sebuah keluarga untuk
pembagian waris terhadap harta anggota keluargnya yang hilang tanpa
keterangan pasti ketika orang hilang tersebut telah berumur di atas 90
tahun. Pada umumnya kebanyakan manusia telah meninggal di 90
tahunan, sekalipun teradapat orang yang berumur lebih namun langka.
‫ال معروف عر َكل ُْشو َْش‬
• Arti: ‫فًا م ط طا‬
“Kebiasaan yang sudah lumrah setara dengan kesepakatan”
• Penjelasan:
Sesuatu yang sudah mentradisi di kalangan tertentu setara
dengan ketentuan yang mengikat.
• Penerapan hukum:
 Jumlah upah yang berlaku untuk suatu profesi di kalangan tertentu
besarannya mengikuti besaran jumlah yang telah terbiasa, selama
belum ada kesepakatan tentang besaran jumlah sebelumnya. Apabila
terjadi sengketa perihal besaran jumlah upah maka pengadilan
mendasarkan putusannya pada jumlah upah yang galib.
ِ ‫ال ّتَعي ني ِبلْ عر َكل ّتَعي ني ِبلَّن‬
• Arti: ‫ف‬
ِ
Menentukan berdasarkan adat seperti menentukan berdasarkan hukum
• Penjelasan:
Ketentuan-ketentuan adat merupakan rujukan yang sama-sama memiliki daya ikat
hukum seperti halnya hukum tertulis. Oleh sebab itu, kebiasaan-kebiasaan yang
sudah menggejala merupakan patokan tindakan keperdetaan seseorang.
• Penerapan hukum:
 Seseorang yang merental mobil pengangkut orang dapat dituntut ganti rugi apabila
menggunakannya untuk mengangkut barang, sekalipun larangannya tidak tertulis dalam
perjanjian, karena menyalahi tradisi yang telah menggejala.
 Seorang perempuan yang mengambil uang milik suami untuk diberikan kepada
keluarganya tidak dapat dituntut pidana karena hal tersebut merupakan adat yang telah
terbiasa di masyarakat tertentu.
‫اذا َت عار ال مان وال ق ُيق دم مان‬
• Arti: ‫ض ع م َت ِض ال ع‬
“Apabila benturan antara halangan dan kewenangan maka
halangan didahulukan.”
• Penjelasan:
Apabila seseorang memiliki dua status untuk suatu barang
maka maka status sebagai yang memiliki kewajiban harus
didahulukan dibanding status sebagai pemilik hak.
• Penerapan hukum:
 Seseorang dapat dituntut ke pengadilan karena menjual barang yang
sedang digadaikannya, karena dalam rangka mendahulukan kewajiban
dibanding haknya. Secara status kepemilikan barang gadai adalah milik
yang menggadaikan namun dia memiliki kewajiban ke pihak
penggadai.
‫ال ّتَاب لل َّْ ِف جو َتبع َل َّْ ِف ح‬
• Arti: ‫َِ ال ش ال َِك‬ ‫ع ش ال ْ و د‬
‫ء‬ ‫ء‬
Penyerta dalam wujud suatu barang mengikuti hukumnya
• Penjelasan:
Barang-barang yang timbul atau ditemukan belakangan setelah terjadi
pemindahan hak dari seseorang kepada orang lain maka status barang
tersebut hak milik pemilik terakhir.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan harus menolak gugatan pihak yang meminta bagian keuntungan dari
barang tambang yang ditemukan dari lahan miliknya setelah dialihtangankan melalui
jual beli atau transaksi lainnya kepada pihak lain.
 Sebagai pengecualian adalah nilai tambah yang terjadi dalam barang gadai tetap
sebagai milik pihak yang menggadaikan, bukan hak pihak penggadai. Hal ini dikarena
akad gadai bukan akad pemindahan kepemilikan tapi akad penjaminan kewajiban,
karena akad yang sebenarnya adalah pinjam meminjam.
‫ح‬ ‫ال ّتَابع َل ِب‬
• Arti: ‫َِك‬ ْ‫ُيقرر ل‬
Penyerta tidak bisa ditetapkan hukum
tersendiri.
• Penjelasan:
Sesuatu yang timbul dalam suatu benda dan tidak terpisah secara wujud
tidak memiliki hukum tersendiri, melainkan mengikuti kedudukan hukum benda
asalnya.
• Penerapan hukum:
 Tidak sah praktik jual beli janin binatang dalam kandungan yang dijual terpisah dari
induknya. Apabila terjadi jual beli semacam itu maka tidak memiliki kekuatan hukum
dan janin dalam kandungan induknya otomatis milik pembeli binatang yang
bersangkutan.
 Barang-barang mineral di suatu lahan yang telah diperjualbelikan merupakan milik
pembeli apabila ditemukan setelah selesai transaksi jual beli.
 Tidak sah jual beli terpisah untuk air dalam sumur pada saat sumurnya telkah dibeli
oleh pihak lain.
‫من م ش ْي ًئا م ََل َ و َُ رات‬
• Arti:
‫ما من ض ه‬ ‫ََل‬
‫و‬
Orang yang memiliki sesuatu memiliki fasilitas penunjangnya
• Penjelasan:
Orang yang membeli sesuatu dari pihak lain maka fasilitas-fasilitas
penunjang otomatisnya dimiliki pula oleh orang yang bersangkutan.
• Penerapan hukum:
 Hak irigasi merupakan hak otomatis pembeli lahan sawah,
sehingga tidak bisa dihargakan oleh penjual.
‫اذا ا ْ ْألص سق ال ارع‬
‫ط ل‬َ ‫سق‬
• Arti:
Apabila asal jatuh cabang pun jatuh
• Penjelasan:
Penjamin kewajiban pihak lain tidak harus bertanggung jawab apapun ketika
hubungan antara pihak yang dijamin sudah selesai.
• Penerapan hukum:
 Apabila pihak penjamin membatalkan penjaminannya maka
hubungan kewajiban pihak terjamin tetap berlaku.
 Apabila pihak terjamin dan penjamin berbeda pendapat dalam
jumlah jaminan, maka yang dipegang adalah klaim penjamin selama
tidak ada bukti akurat yang diajukan oleh pihak terjamin.
ُ ‫السا ِق‬
‫ط َل َي عود‬
• Arti:
Sesuatu yang sudah jatuh tidak Kembali
• Penjelasan:
Pernyataan pembebasan suatu kewajiban oleh pihak pemegang hak tidak
bisa ditarik kembali.
• Penerapan hukum:
 Apabila pihak kreditur telah membebaskan piutang dari seorang debitur
maka pernyataannya tidak bisa ditarik kembali.
 Pengadilan harus menolak gugatan peninjauan pernyataan pembebasan hutang-
piutang yang diajukan oleh pihak pemberi hutang.
 Pernyataan lisan dan/atau tulisan dapat dijadikan dasar sah suatu perjanjian,
sekalipun tidak dibubuhi materai, karena materai hanya merupakan
persyaratan alat pembuktian bukan persyaratan sah suatu perjanjian.
‫اذا بَ طل ْ ء ما ِْض‬
• Arti: ‫بَ طل ِف نه‬
‫ش‬
Jika sesuatu batal maka batal pula segala apa yang ada di dalamnya.
• Penjelasan:
Apabila seseorang melakukan sumpah di pengadilan untuk suatu
perbuatan maka sumpahnya menjadi batal seiring dengan terbukti
batalnya perbuatan tersebut.
• Penerapan hukum:
Apabila seseorang melakukan sumpah di pengadilan sebagai penguat atas
klaim barang yang dimiliknya dari proses jual beli maka sumpahnya menjadi
tidak sah seiring dengan ketidaksahannya proses jual belinya. Dengan
demikian, pengadilan harus menyatakan bahwa sumpah yang telah dilakukan
di pengadilan dinyatakan tidak memenuhi persyaratan pembuktian.
‫اذا بَ ط ل ا ل صار َال ال اد‬
• Arti
: ‫ل‬ ‫ْألص ي‬
Apabila pokok batal maka kembali ke pengganti.
• Penjelasan:
Hukuman pengganti harus dilaksanakan apabila hukuman pokok tidak
terjadi.
• Penerapan hukum:
 Apabila pengadilan menjatuhkan vonis denda dan uang pengganti dengan
subsider kurungan waktu tertentu, maka jika vonis tersebut tidak dipenuhi oleh
terhukum, dia wajib menjalani hukuman subsidernya.
 Dalam kasus pidana pencurian, hakim tidak boleh menghukum seorang pencuri
untuk mengganti nilai barang curian selama fisik barang tersebut masih ada, baik
atas permintaan pihak korban maupun pihak pelaku.
‫ُيغتار ِف واب ِع َل ِف‬
• Arti: ‫ِيَا‬ ‫ال ّت ما ُيغتار‬
Ditolerir sesuatu sebagai pengikut namun tidak sebagai yang lain.
• Penjelasan:
Tindakan perdata tidak sah secara hukum untuk suatu perkara yang hukum asalnya tidak
dapat dilakukan. Namun, ia menjadi sah apabila perkara tersebut mengikuti status hukum pada
perkara lain.
• Penerapan hukum:
 Perbuatan wakaf tidak sah terhadap barang-barang bergerak, namun menjadi sah apabila benda-
benda tersebut melekat pada barang tidak bergerak. Tindakan mewakafkan pohon merupakan
perbuatan yang tidak sah, namun menjadi sah sebagai benda wakaf apabila tanah tempat
tumbuhnya diwakafkan. Pohon tersebut mengikuti status tanah sebagai tanah wakaf.
 Tidak sah mewakafkan hak irigasi di suatu lahan kecuali dibarengkan dengan mewakafkan
lahannya. Oleh sebab itu, tidak bisa memindahkan hak irigasi dari suatu lahan kepada selain
pemilik lahan tersebut. Begitu halnya memperjualbelikan hak irigasi tidak sah apabila terlepas
dari jual beli lahannya.
‫دا‬ ‫ُيغتار ِف قا ما َل ِف‬
‫ء‬ ِ‫الْا ء ُيغت ار اَل ْبت‬
• Arti:
Ditolerir pada sisa namun tidak pada permulaan (asal).
• Penjelasan:
Pemindahtanganan hak suatu benda sah, apabila tidak menyangkut dengan
hak pihak ketiga di dalamnya yang telah mendapatkan sebelumnya. Apabila
terjadi pemindahtanganan hak suatu benda yang melibatkan pihak ketiga
sebelumnya maka yang sah adalah bagian barang selain yang dimiliki oleh
pihak ketiga tersebut.
• Penerapan hukum:
 Apabila seseorang menghibahkan sebidang lahan kepada orang lain,
namun digugat oleh pihak ketiga, maka hak terima hibah tersebut
masih tetap berlaku (legal) untuk bagian lahan selain yang diklaim oleh
penggugat.
‫دا‬ ‫ا ل اق ء ل م ن‬
‫ء‬ ‫اَِلبْت‬ ‫ا أس‬
• Arti:
Melanjutkan lebih ringan dibanding memulai.
• Penjelasan:
Perbuatan hukum seseorang di luar kewenangannya tidak sah, kecuali
hasilnya dinyatakan sah oleh pemegang kewenangan yang sebenarnya.
• Penerapan hukum:
 Apabila pengadilan menunjuk seseorang di luar hakim lembaganya (ad-
hoc) untuk menjalankan kewenangan litigasi maka seluruh perbuatan
hukumnya hanya sah untuk lingkup kewenangan yang diberikan kepada
pihak yang bersangkutan. Apabila dia melakukan tindakan litigasi di luar
kewenangannya maka hasilnya tidak mengikat kecuali dinyatakan
mengikat oleh pihak pengadilan yang menunjukknya.
‫ِبقَب‬ ‫َل م التّ َ َبر ع‬
• Arti: ‫ض‬ ‫َإل‬ ‫ي‬
Hadiah tidak sempurna kecuali telah diterima.
• Penjelasan
Hadiah/hibah kepada orang lain tidak mengikat sampai
pengirimannya telah diterima oleh penerima. Kalau sudah diterima
oleh pihak penerima hadiah maka telah terjadi pemindahan hak.
• Penerapan hukum
 Pengadilan dapat menolak gugatan janji pemberian hadiah/hibah
yang tidak kunjung diserahkan oleh pihak yang menjanjikannya.
 Pengadilan tidak dapat menghukum pemberi bantuan sosial akibat
penyimpangan yang dilakukan oleh pihak penerima, setelah
penerimaan dilakukan secara sempurna.
‫ال ّت َُّص َل م ُنو ِبل صلَح‬
‫ُف ع الرع ية ط م ة‬
• Arti:
َّ
Kontrol atas rakyat harus dihubungkan dengan kemaslahatan.
• Penjelasan:
Pemerintah berhak melakukan kontrol ruang publik masyarakat untuk kepentingan yang
lebih luas dan dapat dilindungi oleh hukum.
• Penerapan hukum:
 Pemerintah memiliki hak membatasi aktivitas masyarakat dengan sejumlah aturan yang
mengaturnya.
 Pengadilan dapat menolak gugatan class action dari masyarakat yang dibatasi hak-hak publiknya
oleh suatu peraturan dalam rangka mengendalikan bahaya tertentu.
 Pengadilan umum dapat mengabulkan gugatan kerugian perdata akibat dari suatu kebijakan
pemerintah yang menyangkut perizinan sekalipun substansi hukum menyangkut isi sebuah Surat
Keputusan yang seharusnya diugat ke PTUN. Dalam menerima gugatan tersebut hakim
menggunakan prinsip menciptakan norma baru hukum.
‫ال َولي ال خاصة أقو من َولي ال عامة‬
‫ى ال ة‬ ‫ة‬
• Arti:
Kewenangan khusus lebih kuat daripada kewenangan umum
• Penjelasan:
Apabila seseorang telah memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan hukum pada suatu objek barang atau orang maka dirinya
memiliki kekuasaan penuh untuk bertindak dibanding pemberi kewenangannya.
• Penerapan hukum:
 Apabila terjadi sengketa antara pemerintah dengan pengelola wakaf dalam memperlakukan barang wakaf maka yang
dimenangkan adalah tindakan penerima wakaf, sekalipun kewenangan pemegang wakaf diberi oleh pihak pemerintah sebagai
pemegang kewenangan umum.
 Pemerintah tidak bisa mencabut kewenangan pengelola barang wakaf kecuali karena terjadi korupsi.
 Tindakan perdata pemerintah tidak sah dan mengikat terhadap objek barang atau orang, apabila sudah terdapat seseorang
atau sekelompok orang yang telah mendapatkan kewenangan untuk bertindak, sekalipun kewenangan tersebut diberikan oleh
pemerintah yang bersangkutan.
 Pemerintah tidak sah menjadi wali pernikahan seorang wanita yang masih memiliki orang tua atau jalur wali langsungnya.
 Pemerintah pusat tidak punya kewenangan untuk mengelola lahan atau kawasan yang secara administrasi berada dalam
kontrol pemerintah daerah kecuali dizinkan oleh pemerintah daerah.
‫َ من ا‬ ‫أو‬ َ ‫ا َْعا ل‬
• Arti:
ِ‫ال َكلم ل َْها ِ ل‬
Menjalankan kalimat lebih utama daripada membiarkannya.
• Penjelasan:
Ketika sebuah peraturan telah tersedia sekalipun buruk tetap lebih baik
dijalankan (dijadikan norma hukum), kecuali bertentangan dengan
nilai-nilai luhur etika, rasionalitas, dan intolerable (berisi penindasan
yang sistematis).
• Penerapan hukum:
 Pengadilan dapat menolak setiap gugatan isi peraturan yang
dinilai berkualitas buruk namun tidak inkonstitutional.
‫صار إلَى جْا‬ ُ‫ت حقيَقة‬ ‫إذَا‬
‫الم‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫عذ‬َ َِ
‫َر‬
• Arti:
Apabila arti hakikat kesulitan maka kembali ke arti majas
• Penjelasan:
Apabila sebuah aturan kesulitan diambil makna hakikatnya maka bisa
diambil makna majazinya, jangan dibiarkan tidak digunakan sebagai norma
hukum.
• Penerapan hukum:
 Setiap kegiatan kenegaraan yang didasarkan pada ketentuan diktum yang
mengandung perdebatan tafsiran tetap dianggap sah sampai ditemukan
pengertian diktum yang disepakati dan sekalipun mengandung norma
yang berbeda dengan apa yang ditelah dijalankan sebelumnya.
 Setiap perbuatan hukum yang dilakukan berdasarkan pada tafsiran aturan
tertentu tetap dinilai legal sampai ditemukan makna yang sebenarnya dari
aturan tersebut, sekalipun berbeda dengan apa yang dipraktikkan.
‫إذَا ع ال َكلم ي همل‬
‫عذ م ل‬ َ َِ
‫ا‬
‫َر إ‬
• Arti:
Apabila kesulitan menggunakan diktum suatu aturan maka diabaikan.
• Penjelasan:
Sebuah peraturan yang belum memiliki aturan pelaksanaannya maka tidak
dapat dijalankan, sebab akan menimbulkan kesimpangsiuran dan konflik.
• Penerapan hukum:
 Badan hukum atau perorangan yang tidak melaksanakan suatu kewajiban
tidak dapat dijerat oleh sebuah undang-undang yang mengaturnya, ketika
aturan pelaksanaannya belum disahkan. Sehingga, norma hukumnya
telah tersedia namun norma pelaksanaannya tidak ada.
’ِ‫ذكر َبع ض ما َل ج كذكر كل‬
‫َيتَ زأ‬
• Arti:
Penyebutan sebagian sesuatu yang tidak dapat dipisah-pisah setara dengan
penyebutan keseluruhan.
• Penjelasan:
Apabila terjadi akad asuransi yang menjamin bagian tubuh tertentu (seperti
bibir, kaki atau mata) maka penjaminan termasuk kepada seluruh bagian
tubuhnya yang lain.
• Penerapan hukum:
 Apabila ada seseorang mengansuransikan salah satu jari tangannya maka
pengadilan dapat mengabulkan gugatan klaim asuransi gara-gara putus
tangannya secara keseluruhan, sekalipun jari yang dijamin
(diasuransikan) masih utuh.
‫المطل ق جر علَى ط ِ م دل ل ِ د صا‬
‫ي التّ يي ن أَ و‬ ‫إ ل إذَا ل‬ ‫ي ي‬
‫ق‬
˝‫َدللَة‬
• Arti:
Kemutlakan ditafsirkan dalam arti mutlak, apabila tidak ada bukti pembatasan makna baik secara
tekstual maupun kontekstual.
• Penjelasan:
Sebuah perjanjian yang klausul akadnya menggunakan kata umum tetap ditafsirkan dalam
keumuman maknanya, selama tidak ada pernyataan tertulis yang membatasi makna keumuman
kara tersebut.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan dapat menolak gugatan kerugian akibat penyalahgunaan kendaraan pengangkut
orang yang digunakan penyewa untuk mengangkut barang, selama tidak dinyatakan dalam akad
mengenai batasan penggunaannya atau menyalahi kelumrahan penggunaan jenis kendaraan
yang disewakan.
 Suatu perbuatan yang tidak diatur boleh tidaknya oleh undang-undang maka kembali pada
hukum semula, yaitu boleh dilakukan, kecuali bertentangan dengan etika dan rasionalitas.
Seorang duda mati diperbolehkan menikah tanpa harus menunggu batas waktu tertentu, karena
kebolehan menikah baginya tidak ada pembatasan dalam undang-undang. Hal ini berbeda
dengan janda yang ditinggal wafat oleh suaminya, wajib memenuhi masa tunggu (iddah).
‫ب‬ ‫صف ي ضر لَغو و ي الغَا‬ ‫الو‬
• Arti: ‫معتَ َبر‬ ‫ِئ‬ ‫الحا‬
Spesifikasi sesuatu yang hadir adalah sia-sia, tetapi dianggap untuk spesifikasi sesuatu
yang tidak hadir langsung.
• Penjelasan:
Deskripsi sesuatu yang berbeda dengan apa yang tersaksi secara langsung tidak
dapat terima dan tidak berpengaruh, namun berpengaruh apabila deskripsi ditujukan untuk
barang yang tidak hadir langsung.
• Penerapan hukum:
 Akad ijab Kabul dalam pernikahan dianggap sah, apabila terdapat penyebutan yang salah atas
identitas calon pengantin wanita oleh seorang wali selama yang ditunjuk langsung adalah wanita
yang diakadinya. Lain halnya dengan calon wanita yang tidak hadir langsung, maka penyebutan
identitas dan spesifikasi tertentu berdampak secara hukum.
 Penyebutan jumlah berat tertentu untuk barang yang hadir di hadapan penjual dan pembeli
namun berbeda setelah dibuktikan langsung melalui timbangan maka tidak berdampak secara
hukum dan tetap mengikuti jumlah berat yang senyatanya, bukan yang dinyatakan secara lisan
atau tulisan sebelum dilakukan penimbangan.
‫معا ي ال جواب‬
َ ‫السؤال‬
‫د‬
• Arti:
Sebuah pertanyaan dianggap telah diulang dalam jawaban.
• Penjelasan:
Jika suatu pertanyaan dijawab dengan setuju atau tidak setuju, orang
yang menjawab pertanyaan itu dianggap mengulangi pertanyaan itu.
Artinya, jawaban suatu pertanyaan sekalipun tidak diulang lagi
adalah jawaban atas pertanyaan tersebut dan berdampak secara
hukum.
• Penerapan hukum:
 Jawaban lisan atas suatu pertanyaan yang disampaikan seseorang dalam
persidangan merupakan bagian dari alat bukti.
‫َل ُينسب إ َلى ساكت قَول لَكن السكوت ِفي معرض الحاجة‬
ِ‫َب َيا‬
• Arti:
Tidak ada pernyataan yang dikaitkan dengan orang yang diam, tetapi diam
setara dengan membuat penjelasan (pernyataan) di saat ada kebutuhan untuk
berbicara.
• Penjelasan:
Tidak dapat dikatakan bahwa orang yang diam telah membuat pernyataan ini
dan itu, tetapi jika dia diam di saat yang seharusnya membuat pernyataan
(membantah, mencegah, atau menerima) maka diamnya itu dianggap sebagai pengakuan
dan pernyataan.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan harus menjatuhkan vonis bersalah kepada seseorang yang didakwa merusak barang
milik orang lain di hadapannya sekalipun pemiliknya tidak berkomentar antara melarang atau
membenarkan. Sebab, diamnya pemilik bukan sebagai izin atas perbuatan perusakan tersebut.
 Pihak yang tidak menyampaikan pernyataan (sanggahan atau bantahan) atas suatu dakwaan yang
ditujukan ke seseorang dapat divonis oleh pengadilan sebagai kebenaran hukum.
‫دلي ال شي ي ْا ُل مو ال َبا ط ة م ُِم‬
‫ن َي ُقوم َقا‬ ‫ر‬ ‫ل ء‬
• Arti:
Bukti suatu hal untuk perkara-perkara yang tidak jelas dapat menggantikannya.
• Penjelasan:
Dalam perkara-perkara tidak jelas (penuh misteri), bukti suatu hal menggantikan
hal tersebut. Hal-hal yang tidak jelas dan sulit ditemukan kebenarannya dinilai
berdasarkan bukti yang jelas tentang hal tersebut yang ditetapkan oleh
pengadilan.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan dapat membatalkan penetapan atau penangkapan tersangka apabila
tidak memenuhi alat bukti minimal.
 Setiap perbuatan hukum yang tidak jelas terang benderang dalam tindakannya
tidak dapat dihukum selama tidak ada bukti-bukti akurat yang menunjukkan
perbuatan hukum tersebut.
‫الكتَ اب كال طاب‬
‫خ‬
• Arti:
Tulisan seperti ucapan.
• Penjelasan:
Setiap pernyataan tertulis yang dituangkan dalam piranti yang telah
lumrah secara umum (kertas atau benda lainnya yang diakui) merupakan
alat bukti terhadap atau dari penulisnya, setara pernyataan lisan langsung.
• Penerapan hukum:
 Pernyataan tertulis (baik tercetak maupun elektronik) yang dikirimkan oleh
seorang saksi dan memenuhi kelengkapan datanya, serta bisa diverifiaksi, dapat
dijadikan alat bukti dalam proses persidangan di pengadilan.
 Pernyataan yang didiktekan seseorang kepada orang lain untuk dituliskan dapat
dijadikan alat bukti persidangan.
‫خر َك يا ِبل سان‬ ‫ا شارا ت ود‬
‫الْمع ة أ س لْا ن ل‬ ‫َل‬
• Arti:
r ‫ل‬ ِ

‫ل‬
Isyarat orang bisu yang umumnya dikenali setara dengan
pernyataan lisan.
• Penjelasan:
Simbol atau kode Bahasa isyarat orang bisu yang umumnya dikenali
dapat diterima sebagai bukti, pernyataan, dan perbuatan hukum.
• Penerapan hukum:
 Akad ijab kabul pernikahan atau lainnya yang dilakukan oleh orang bisu
dengan gerakan isyarat sah dilakukan dan berdampak hukum.
 Kesaksian orang bisu di pengadilan dapat dijadikan alat bukti persidangan
dan mengikat.
‫ُيقب ل ال م رج مطلَق˝ا‬
‫قَو ل ت م‬
• Arti:
Ucapan penerjemah diterima secara mutlak
• Penjelasan:
Terjemahan yang disampaikan oleh seorang penerjemah untuk
menerjemahkan duduk perkara hukum (gugatan, bantahan, atau kesaksian), baik
secara lisan maupun tulisan, merupakan alat bukti yang sah.
• Penerapan hukum:
 Keterangan yang disampaikan oleh seorang penerjemah yang adil (tersumpah),
tidak buta, dan tidak tuli dapat diterima oleh pengadilan sebagai alat bukti yang
sah.
 Apabila terdapat dua penerjemah yang saling berbeda dalam memberikan
terjemahan maka terjemahan keduanya dianggap gugur, setara dengan ta’arudh
al-adilah (bertentangan dalil).
‫َل عبرةَ ِبال ’ن الب خطؤ ُه‬
‫ِي ’ ن ظ‬
• Arti:
Tidak dianggap dugaan yang secara jelas keliru.
• Penjelasan:
Tidak ada validitas yang melekat pada dugaan (asumsi) yang jelas-jelas bertentangan dengan hukum
tertulis. Ijtihad menjadi tidak dianggap apabila bertentangan dengan dalil hukum terulis.
• Penerapan hukum:
 Pandangan pengadilan di luar undang-undang memiliki validitas kecuali bertentangan
dengan keterangan tertulis dalam undang-undang.
 Hakim dapat mengabaikan undang-undang apabila mengandung lima unsur: (1) bertentangan
dengan nilai-nilai kemanusiaan, (2) bertentangan dengan kemaslahatan, (3) bertentangan
dengan keadilan objektif, (4) bertentangan dengan etika, (5) bertentangan dengan rasionalitas.
 Apabila terdapat bukti baru (novum) yang bertentangan dengan sebuah putusan pengadilan
maka putusan tersebut menjadi batal dan tidak mengikat.
‫مع ح ل النَّاشئ عن دليل‬ ‫َل‬
‫َال ِتما‬ ‫حجة‬
• Arti:
Tidak ada hujah (alasan) bersama dengan kemungkinan yang timbul dari alibi.
• Penjelasan:
Setiap hujah (alasan) yang bertentangan dengan kemungkinan-kemungkinan yang
didasarkan pada alibi (kecurigaan yang beralasan) tidak dapat dianggap.
• Penerapan hukum:
 Apabila ada seorang ahli waris menyampaikan kepada ahli waris lainnya bahwa
pewaris memiliki hutang maka penyampaian tersebut tidak dapat dianggap
apabila ada alibi kedustaan, seperti terindikasi bahw ia bertujuan agar harta
waris tidak dibagikan karena terhadang oleh status hutang.
 Alasan yang bersifat sekadar asumsi atau prediksi yang disampaikan oleh pihak
yang berperkara di pengadilan tidak dapat dianggap apabila bertentangan
dengan dugaan yang memiliki sandaran dalil, sekalipun dalam bentuk analogi
(qiyas).
‫َل عبرة للتَّ وهم‬
• Arti:
Tidak ada anggapan bagi dugaan belaka
• Penjelasan:
Perkara pidana tidak boleh didasarkan pada dugaan melainkan harus didasarkan pada bukti meyakinkan. Lain
halnya dalam perkara perdata sebuah dugaan tidak membatalkan sebuah tindakan keperdataan.
• Penerapan hukum:
 Pemberitaan mengenai seseorang yang diduga melakukan tindak pidana yang belum dibuktikan oleh pengadilan dapat
dikatakan menyalahi asas praduga tak bersalah, sehingga dapat digugat oleh pihak yang merasa dirugikan.
 Apabila terjadi penjualan barang sitaan milik seseorang yang pailit berdasarkan kesepakatan sejumlah kreditur maka tetap
sah sekalipun ada dugaan bahwa kemungkinan ada kreditur lain yang belum memberikan kata sepakat.
 Seorang kreditur punya hak veto untuk menyatakan tidak setuju atas rencana aksi pelelangan asset milik orang yang pailit,
selama penjualan belum dilaksanakan. Kalau sudah terjadi maka dia berhak mendapat penggantian sejumlah hak pada
pailit yang wajib ditunaikan oleh para pihak lainnya.
 Pengadilan dapat menyatakan sah proses lelang barang sitaan kepailitan oleh pihak kreditur yang menduga bahwa masih
ada pihak lain (kreditur) yang memiliki hubungan keperdataan dengan pihak pailit.
‫ت ع َيِا‬ ّ‫الثّ َا ِبت ال ُبر ه كالث‬
‫ِبال‬ ‫ا‬
• Arti:
Suatu hal yang ditetapkan dengan bukti setara dengan sesuatu yang ditetapkan
melalui penglihatan nyata.
• Penjelasan:
Keterangan ahli dan kesaksian pihak tertentu dapat dijadikan dasar untuk
pembuktian secara hukum, setara dengan melihat secara langsung kejadian perkara yang
sebenarnya.
• Penerapan hukum:
 Sekalipun tidak menyaksikan secara langsung, hakim dapat mendasarkan putusan pada
keterangan dan/atau kesaksian. Keterangan yang disampaikan ahli di bidang tertentu
yang berhubungan dengan perkara dapat diterima sebagai alat bukti. Kesaksian yang
diberikan oleh orang yang adil dapat diterima sebagai alat bukti.
 Reka ulang (rekonstruksi) kejadian yang dilakukan secara cermat dan akurat dapat
dijadikan dasar sebagai pembuktian tindak pidana, sekalipun kejadian sudah lampau.
‫الب ’ن للمدعي وال مي عل من أَنكر‬
‫ي ن ى‬ ‫ة‬
• Arti:
Bukti bagi penggugat dan sumpah bagi yang menyangkal.
• Penjelasan:
Gugatan pada dasarnya adalah penyampaian berita yang harus diperkuat dengan bukti,
sedangkan pihak tergugat merupakan pihak yang tidak mengakui berita tersebut
(tertuduh). Pihak penggugat yang tidak bisa menujukkan bukti-bukti maka dinyatakan tidak
berhak atas gugatannya dan tergugat tidak berkewajiban menyampaikan bukti-bukti,
cukup dengan sumpah.
Penerapan hukum:
 Duplik (secara lisan maupun tulisan) merupakan hak tergugat, sedangkan replik merupakan hak
penggugat. Dalam menyampaikan duplik tergugat tidak harus menyajikan bukti, sedangkan dalam
menyampaikan replik penggugat harus melengkapi bukti-bukti yang menguatkan.
 Pembuktian terbalik dalam tindak pidana tertentu (seperti korupsi) bertentangan dengan asas
pembuktian dalam legal maxim ini, karena membebani pihak tersangka untuk membuktikan
ketidakbenaran tuduhan.
‫ِلثأ َبا َخ ف ظا وال مي ل َب َقا ء ْالَصل‬
ِ ‫الب ’ن‬
‫ت ل ال هر ي ن‬ ‫ة‬
• Arti:
Bukti adalah untuk menetapkan apa yang bertentangan dengan keadaan
sebenarnya dan sumpah adalah untuk menjamin keadaan semula.
• Penjelasan:
Fungsi sebuah alat bukti adalah untuk menetapkan apa yang bertentangan dengan
keadaan sebenarnya, yaitu apabila ada kebohongan atau kepalsuan, sedangkan sumpah adalah
untuk menjamin keadaan semula, yaitu tidak memiliki status salah atau memiliki suatu
kewajiban sampai terbukti sebaliknya.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan harus memandang bahwa seseorang tidak bersalah sebelum pembuktian peradilan
menunjukkan sebaliknya, karena hukum asal manusia adalah bebas tuntutan (bara’ah dzimmah).
 Pengadilan tidak diperkenankan untuk menawarkan bentuk atau jenis bukti tertentu kepada para
pihak yang berperkara, melainkan hanya menerima bukti-bukti yang diajukan.
ٌ‫وا را حجةٌ صرة‬ ‫الب ’ن حج مت ’د‬
‫قَا‬ ‫ِلق ر‬ ‫ة ة ع َية‬
• Arti:
Bukti adalah hujah yang berimbas dan pengakuan adalah bukti yang terbatas.
• Penjelasan:
Bukti adalah hujah yang berpengaruh pada pihak lain dan pengakuan adalah bukti yang
berpengaruh hanya pada orang yang membuatnya.
• Penerapan hukum:
 Setiap bukti yang menyangkut pihak tertentu (orang atau badan) dapat dijadikan dasar oleh
pengadilan untuk melibatkannya dalam proses persidangan, seperti dimintai keterangan atau
proses lainnya.
 Pengadilan memiliki kewenangan pemanggilan paksa kepada pihak tertentu yang terkait dalam
suatu bukti.
 Setiap pengakuan yang disampaikan seseorang dalam proses persidangan tidak memiliki kaitan
hukum dengan pihak lain dan hanya mengikat bagi pemberi pengakuan.
 Pengakuan berpengaruh kepada pihak lain apabila ada bukti kuat yang berhubungan dengan
suatu pengakuan.
‫المرء م خذ رار‬
• Arti:
‫ؤا ِبإق ه‬
Seseorang terikat oleh pengakuannya
• Penjelasan:
Setiap pengakuan yang disampaikan oleh orang yang memenuhi
kriteria(dewasa, berakal, dan sadar) memiliki dampak hukum langsung
bagi dirinya, kecuali pengakuan palsu. Pengakuan palsu tidak mengikat
dirinya begitu juga pihak lain secara hukum, kecuali ada pihak lain yang
merasa dirugikan dari pengakuan palsunya.
• Penerapan hukum:
 Pengakuan merupakan alat bukti yang tidak dapat ditarik kembali apabila
sudah disampaikan di pengadilan, kecuali pengakuan di bawah paksaan.
‫َِمعُ حكم حاكم‬ ‫ض ُي خت‬ ‫َل مع التّ َنَاق‬
‫ال‬ ‫َلكن َل ل‬ ‫حجة‬
• Arti:
Tidak ada hujah beserta pertentangan kesaksian tapi tidak membatalkan hukuman yang
dijatuhkan oleh hakim.
• Penjelasan:
Kesaksian yang dicabut kembali oleh para pihak tidak memiliki kekuatan hukum. Namun, jika
pengadilan telah menjatuhkan hukuman pidana berdasarkan kesaksian tersebut sebelum dicabut
tidak dapat dikesampingkan.
• Penerapan hukum:
 Pencabutan kesaksian disampaikan langsung dilakukan di hadapan hakim sebelum
putusan diberikan tidak memiliki kekuatan hukum, sehingga tidak dapat dijadikan dasar
putusan.
 Putusan hakim yang didasarkan pada kesaksian yang belum dicabut sebelumnya adalah sah dan
tetap memiliki kekuatan hukum.
 Para pihak yang mencabut kesaksian namun hukuman telah dijatuhkan atas kesaksian
tersebut wajib mengganti kerugian kepada pihak terhukum, baik kerugian perdata dan/atau
kerugian pidana.
‫عدم ت ْالَصل‬ ‫قَد َيثأ ُبت ا لفَر ع‬
‫ثُ ُبو‬ ‫مع‬
• Arti:
Terkadang tetap pada tambahan tidak tetap pada asal.
• Penjelasan:
Pengakuan seseorang bahwa si A berutang sejumlah uang kepada si B dan
bahwa ia penjaminnya mengikat kepada pemberi pengakuan, sekalipun
si A tidak mengakuinya namun si B menuntut pembayaran.
• Penerapan hukum:
 Penjamin hutang wajib menunaikan kewajiban jaminannya Ketika
penjaminan harus dibayarkan.
 Pengadilan dapat memutus bahwa penjamin hutang wajib melakukan
pembayaran kepada pihak yang dijamin, apabila kabar keberadaan terjamin
tidak terketahui dan belum menunaikan kewajibannya yang telah jatuh tempo.
‫عند ت شر‬ ‫ب ثُ ُب ُِو‬ ‫الم َعلّ ق شرط‬
• Arti:
‫ثُ ُبو ال ط‬ ‫َيج‬ ‫ال‬
Sesuatu yang bergantung pada suatu syarat maka wajib
ditetapkan keabsahannya seiring dengan terpenuhi
syarat.
• Penjelasan:
Pegangan validitas suatu tindakan, barang, atau keadaan adalah
terpenuhinya syarat-syarat formal berdasarkan bukti valid.
Ketidakterpenuhinya syarat formal suatu perbuatan tidak dapat
diklaim telah memenuhi suatu kewajiban.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan hanya melakukan pembuktian tidak melakukan penafsiran atas
suatu bukti (al-hukm bi al-zhawahir laa bi al-sarair) untuk menjaga
idependensinya.
‫َيلزم م عاة شرط ا ِلم ِكا‬
‫ِبق در‬ ‫را ال‬
Arti:
Suatu syarat harus dipenuhi sesuai kadar yang mungkin.
Penjelasan:
Suatu syarat tambahan yang tidak menghambat keabsahan suatu
perbuatan tidak mengikat.
Penerapan hukum:
 Seorang penjual barang yang mensyaratkan agar pembeli tidak menjual ulang ke
selain dirinya maka persyaratan tersebut tidak menghambat keabsahan jual beli,
baik antara dirinya dengan pembeli atau antara pembeli dengan pihak lainnya.
 Pengadilan harus menolak gugatan pembatalan jual beli yang diajukan oleh
pihak penjual awal terhadap pembeli yang menjual barang miliknya kepada
pihak lain.
‫الموا عيد صور التّ َ َعالي ق ِكو َ ْل م‬
‫ة‬ ‫ب‬
• Arti:
˝
Berbagai janji yang bergantung pada syarat memiliki kekuatan hukum.
• Penjelasan:
Setiap janji apa pun yang bergantung pada syarat atau kondisi
tertentu tidak dapat dibatalkan jika syarat atau kondisi tersebut
dipenuhi.
• Penerapan hukum:
Seseorang memberitahu A untuk menjual barang kepada B dan
dia berjanji akan membayarnya jika si B gagal melakukannya, dan B
memang gagal melakukannya. Maka sebagai pembuat janji dia wajib
membayarkan uang dan pengadilan dapat mengabulkan gugatan
untuk kasus seperti ini apabila bukti-bukti pendukungnya memadai.
‫الخرا ج ضمِا‬
‫ِبال‬
• Arti:
Setiap pendapatan berbiaya.
• Penjelasan:
Fasilitas-fasilitas yang dinikmati merupakan faktor kompensasi
sebagai kewajiban yang melekat.
• Penerapan hukum
 Negara tidak boleh membebankan anggaran untuk membiayai pemberian
insetif kepada para pengusaha yang melakukan kegiatan usaha di wilayah
yurisdiksinya kecuali mengalami kerugian akibat dari suatu peraturan yang
diberlakukannya atau situasi tertentu yang ebrdampak pada
perekonomian masyarakat.
‫مع ِا‬
َ ‫ْالَجر وا ضم يَ ج‬
‫ا َل ت‬ ‫ل‬
• Arti:
Kompensasi dan kewajiban tidak dapat berbarengan.
• Penjelasan:
Perbuatan yang jelas melanggar hukum tidak dapat kompensasi
apapun, sehingga kerugian yang timbul tidak dapat diklaimkan ke
pihak manapun.
• Penerapan hukum
 Seseorang atau lembaga tidak memiliki kewajiban untuk memberikan kompensasi
apapun kepada para penyerobot tanah yang diambil alih lahannya sekalipun mereka
telah mengeluarkan biaya atau tenaga dalam mengolah lahan hasil penyerobotan
tersebut.
‫ال عمة‬ َ‫ال ’ عم ال ِن’ قم ِن ِبق‬
‫ِن’ در‬ ُ‫َقدر ة ’ق مة‬ ‫ة‬
‫وال‬
• Arti:
Beban sebanding dengan manfaat dan manfaat sebanding dengan beban.
• Penjelasan:
Asas ini merupakan asas proporsionalitas dalam perumusan dan
penerapan undang-undang, yaitu meskipun ada sasaran yang jelas dari
suatu aturan namun jika kerugian yang ditimbulkan lebih besar dari
manfaat yang diharapkan maka hukum tidak harus ditegakkan dan dapat
dicari dengan cara nonhukum.
• Penerapan hukum:
 Pengadilan dapat mengabaikan hukum apabila penerapannya
beresiko secara politik atau keamanan bagi keutuhan negara.
‫ْالمر ما م مج َبرا‬ ‫ُيضاف الفع َإلى ا لفَاعل‬
‫َل ل َيكن‬ ‫ل‬
• Arti:
Tanggung jawab suatu tindakan jatuh pada pelaku bukan kepada penyuruh
selama tidak ada paksaan.
• Penjelasan:
Perintah atasan kepada bawan setara dengan paksaan, sekalipun paksaan
tidak dinyatakan secara lisan. Oleh sebab itu, tanggung jawab suatu tindakan
yang memiliki dampak hukum dibebankan kepada keduanya dengan perbedaan
kadar tanggung jawabnya.
• Penerapan hukum:
 Melaksanakan sebuah perintah yang tidak sah hanya mengikat kepada pihak pelaku
langsung, tidak mengikat pemberi perintah, selama tidak ada unsur paksaan.
 Berdasarkan doctrine of command responsibility (dalam Statuta Roma) seorang
atasan dapat didakwa apabila bawahannya melakukan kejahatan berat.
‫إذَا ا جت ع م َباش وا م ’ب أُ ضي ف حكم إلَى م َباش‬
‫ر‬ ‫س ال‬ ‫ر ل ت‬ ‫م ال‬
• Arti:
Apabila pelaku langsung dan penyebab berkaitan dalam suatu kejadiaan maka
tanggung jawab hukum terletak pada pelaku langsung.
• Penjelasan
Jika seseorang melakukan suatu tindakan secara pribadi dan berhubungan dengan
orang yang menjadi penyebabnya maka orang yang melakukan tindakan tersebut
bertanggung jawab.
• Penerapan hukum:
 Penjual pisau atau golok tidak bertanggung jawab apabila ada pihak yang
menggunakan barang yang dibelinya untuk melakukan kejahatan.
 Seseorang yang sekadar memberitahu keberadaan barang kepada pencuri
tidak bertanggung jawab apabila terjadi percurian, kecuali terbukti bahwa
dirinya terlibat dalam memasilitasi pencurian.
ِ‫الجوا ْ شر ي ُينَا ِفي ضما‬
‫ال‬ ‫ال ع‬
• Arti:
Kewenangan undang-undang menafikan tuntutan ganti rugi.
• Penjelasan
Tindakan yang didasarkan pada undang-undang tidak dapat dijadikan subjek tuntutan ganti rugi atau tuntutan
lainnya, sekalipun menimbulkan kerugian pada pihak lain, selama pelaksanaan tindakan mengikuti butir-butir
aturan yang mengaturnya.
• Penerapan hukum:
 Petugas kebakaran yang sedang menjalankan tugasnya tidak dapat dituntut ganti rugi apabila
menimbulkan kerusakan pada properti seseorang selama menjalankan tugasnya.
 Petugas Kesehatan (dokter) yang melakukan tindakan medis dan mengakibatkan kematian seseorang
tidak dapat dituntut ganti rugi selama menjalankan tugasnya berdasarkan standar prosedur pelaksanaan.
 Seseorang yang menggali sumur di lahan miliknya tidak bertanggung jawab apabila ada orang lain yang
terjatuh ke dalamnya. Berbeda dengan seseorang yang menggali sumur di lahan milik orang lain atau
milik publik tanpa izin, apabila ada kecelakaan akibat hadirnya sumur tersebut maka dia bertanggung
jawab.
‫ضامن ِ م َيتَ َعمد‬ ‫الم َباشر‬
‫و ل‬
• Arti
Pelaku langsung bertanggung jawab walaupun tidak bersengaja.
• Penjelasan
Seseorang yang melakukan suatu perbuatanbertanggung jawab untuk mengganti
kerugian yang disebabkan oleh perbuatan tersebut, meskipun tidak dengan
sengaja.
• Penerapan hukum
 Seorang pembawa kendaraan yang tergelincir dan menabrak barang atau
orang bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau kerugian yang timbul,
karena melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerugian pada pihak lain.
 Peluru yang nyasar dari suatu tembakan seseorang dan menimbulkan kerusakan
atau kecelakaan maka pelakunya wajib bertanggung jawab, sekalipun tidak ada
unsur kesengajaan.
‫المت ِ ب َل ضمن التّ َ َعمد‬
‫َإل‬ ‫َي‬ ‫ب‬

‫س‬
• Arti
Penyebab tidak bertanggung jawab kecuali karena unsur kesengajaan.
• Penjelasan
Tindakan seseorang yang menjadi penyebab kecelakaan atau kerugian pihak lain tidak
bertanggung jawab untuk mengganti kecuali ada unsur kesengajaan dalam perbuatannya,
baik langsung maupun tidak langsung.
• Penerapan hukum:
 Seseorang yang membakar semak belukar di lahan miliknya tidak bertanggung jawab
apabila apinya merembet pada properti sekitar dan menimbulkan kerugian, selama
dia tidak terdapat unsur kesengajaan (baik langsung maupun tidak langsung).
 Seseorang yang melakukan pembakaran semak belukar kering di musim kemarau di
saat angin kencang setara melakukan kesengajaan, sehingga wajib mengganti kerugian
yang ditimbulkan dari rembetan api.
‫جنَا َيةُ ا َلع جما ج َبار‬
‫ء‬
• Arti
Kerusakan oleh binatang adalah keterpaksaan.
• Penjelasan
Tidak ada tanggung jawab yang melekat sehubungan dengan pelanggaran atau
kerusakan yang disebabkan oleh hewan atas kehendaknya mereka sendiri, kecuali
ada unsur kelalaian dari pemiliknya.
• Penerapan hukum
 Pemilik binatang yang mengikatnya pada tempat yang layak tidak bertanggung
jawab atas kerusakan properti orang lain yang diakibatkan oleh terlepasnya
binatang tersebut, kecuali tempat mengikatnya tidak memenuhi kriteria
kelayakan. Ketidaklayakan tersebut setara dengan kesengajaan dan kelalaian.
 Seseorang yang tidak menghalau hewan miliknya di lahan orang lain dan
menimbulkan kerusakan maka setara dengan melakukan kesengajaan.
‫ْألمر ِ بل ّ ف م ال ِ ِبط‬
• Arti ‫ا ت ِف َِل ي ل‬
‫َص‬
‫غ‬
Perintah menggunakan milik orang lain adalah batal.
• Penjelasan
Perintah apa pun yang diberikan untuk berurusan dengan properti orang lain
yang tidak dimilikinya adalah tindakan yang tidak memenuhi unsur hukum.
• Penerapan hukum
 Setiap orang yang melaksanakan perintah dari seseorang yang tidak
memiliki kewenangan bertanggung jawab terhadap setiap kerugian
yang ditimbulkan, sekalipun ada yang memerintahnya.
 Setiap orang yang memerintahkan suatu perbuatan di luar
kewenangannya dan mengakibatkan kerugian pada pihak lain tetap
bertanggung jawab.
‫َل ْألحد أن يَت ّ ف م ال ِ ب اذن‬
Arti: ‫ِف َِل ي ا ه‬ ‫َُيوز‬
‫ص‬
‫غ‬
• Seseorang tidak boleh melakukan tindakan perdata pada miliki orang lain
tanpa izin.
Penjelasan
• Penggunaan properti orang lain oleh seseorang bergantung pada izin pemiliknya.
• Pengertian izin adalah kebolehan melakukan sesuatu yang asalnya
dilarang berdasarkan persyaratan atau ketentuan tertentu.
Penerapan hukum
 Jika seseorang akan membangun sebuah bangunan yang bersebelahan dengan
tembok orang lain maka ia tidak boleh menggunakan tembok itu sebagai
tembok bangunannya, kecuali atas izin pemilik bangunan sebelahnya.
 Pemilik bangunan yang telah mengizinkan temboknya digunakan oleh orang
lain sebagai dinding berhak menarik kembali izinnya.
ٍْ ‫ب‬‫س‬ ‫ب‬ ‫أح‬ ‫ما‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫َل‬
Arti: ‫خذ ل د ا ب ي‬#ْ‫أ‬#‫َُيوز لحد َي‬
‫ش‬
‫ع‬
Seseorang tidak boleh mengambil harta orang lain tanpa alasan hukum
Penjelasan:
Pemindahan kepemilikan harta hanya bisa terjadi melalui tindakan hukum,
seperti jual beli, hibah, wakaf, atau tindakan hukum yang sah lainnya.
Penerapan hukum:
 Seseorang yang menyerahkan sejumlah harta kepada pejabat tertentu
dengan tujuan penyuapan dapat meminta kembali, karena pemindahan
harta tersebut terjadi tidak melalui proses dan Tindakan hukum yang
sah.
 Jual beli barang yang dilarang secara hukum dinyatakan tidak terjadi
pemindahan kepemilikan dan status kepemilikannya kembali kepada
status asal kedudukan barang tersebut.
‫ادل س ب ِ قَا مق م دل الت‬#َ‫ت‬
Arti: ‫ا ا‬#‫ ا َت‬e ‫م‬#ْ‫ب ال‬
‫لئ‬
Perubahan sebab kepemilikan setara dengan perubahan status
kebendaan
Penjelasan:
• Apabila seseorang menghibahkan suatu barang dan oleh penerima
dihibahkan kembali atau dijual kepada pihak ketiga maka penghibah
pertama tidak bisa menarik kembali hibahnya karena sudah berubah
status kepemilikannya oleh suatu sebab yang sah secara hukum.
‫ما‬#‫َر‬ ‫تعج ل ْ قَب ل ع‬.‫من اس‬
Arti: ‫نه‬ ِ
‫ِب‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ن‬#ِ ‫الَّش ء أوا‬
‫ق ب‬
Barang siapa yang memercepat sesuatu sebelum waktunya, maka dia
dihukum dengan perampasan haknya.
Penjelasan:
Apabila seseorang membunuh orang tua, anak, atau pasangan
pernikahannya maka hak warisnya menjadi hilang dan tidak dapat
digantikan oleh keturunannya.
Penerapan hukum:
 Pengadilan harus menolak gugatan hak waris yang dilakukan oleh
orang yang membunuh orang tuanya atau oleh keturunannya.
‫يه‬#َ‫ل‬#َ‫من سعى َنق ض ّ من ف سعي مردو ع‬
• Arti: ‫ِف ما ََت َجت ه ه د‬
• Orang yang berusaha membatalkan sesuatu yang telah
sempurna proses hukumnya maka perbuatannya ditolak
Penjelasan:
Orang yang bermaksud menarik kembali harta yang telah diwakafkan
secara sah menurut hukum maka tidak sah.
Penarapan hukum:
 Pengadilan harus menolak gugatan penarikan kembali harta
wakaf yang dilakukan oleh keturunan-keturunan pemberi wakaf.
LEGAL MAXIM LATIN
• Ab initio
• Actus legis nemini facit injuriam
• Actus non facit reum, nisi mens sit rea
• Actori incumbit onus probandi

Anda mungkin juga menyukai