Anda di halaman 1dari 18

PERADILAN

DALAM
ISLAM
INTRODUCTION
KELOMPOK 1
● Annisa Raihanah Fadhilah
● Ariel Al-Farozy
● Arif Mulki Alfiza Hutasuhut
● Atika Rahmadani
● Atiyyah Dhiyaul Kalishah
● Dliya Athifa
● Filhan Djuwiar Hulu
● Fiqih Abdillah
● Lulu Azzahra Muzzayanah
01.
04.
PENGERTIAN FUNGSI DAN HIKMAH
PERADILAN

02.
DASAR HUKUM (AL-
QUR’AN/HADIST)

05.
03.
UNSUR-UNSUR PERADILAN PROSES PERADILAN
Hakim, hukum, mahkum bih, mahkum Permohonan gugatan, pemeriksaan,
pembuktian
‘alaih, mahkum lahu, keputusan hakim
01.

PENGERTI
AN
Peradilan atau dalam bahasa Arab diungkapkan dengan kata qaḍa’ berarti
memutuskan, memberi keputusan, menyelesaikan. Menurut istilah adalah
suatu lembaga pemerintahan/negara yang ditugaskan untuk
menyelesaikan/menetapkan keputusan atas setiap perkara dengan adil
berdasarkan hukum yang berlaku. Dengan demikian kalau peradilan Islam,
maka yang dijadikan dasar adalah hukum Islam.
02.

DASAR HUKUM
(AL-
QUR’AN/HADIST)
kedudukan Al Quran dalam Islam adalah sebagai sumber hukum
umat Islam dari segala sumber hukum yang ada di bumi.Firman Allah
SWT dalam Al Quran Surat An-Nisa ayat 59 yang artinya."Hai, orang-
orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya."Al Quran dan hadis merupakan dua hal pokok dalam
ajaran Islam. Keduanya merupakan hal sentral yang menjadi jantung
umat Islam. Kedudukan Al Quran sebagai sumber utama dan pertama
bagi penetapan hukum, maka bila seseorang ingin menemukan
hukum untuk suatu kejadian.
03.

UNSUR-
UNSUR
PERADILAN
HAKIM HUKUM

Hakim ( qadhi ) Yakni orang yang Hukum (qodho’) Yaitu suatu keputusan
diangkat oleh kepala negara untuk produk qadli untuk menyelesaikan
menjadi hakim dalam menyelesaikan perselisihan dan memutuskan persengketaan.
gugatan dan perselisihan,dikarenakan Ada dua bentuk keputusan hakim:
penguasa tidak bisa melaksanakan - Qadla’ ilzam, yaitu menetapkan hak/macam
sendiri tugas-tugas peradilan. hukuman kepada salah salah satu pihak
Sebagaimana yang dilakukan nabi dengan redaksi “aku putuskan atasmu
Muhammad SAW pada masa hidupnya. demikian”, atau menetapkan suatu hak
Beliau mengangkat qadli-qadli untuk dengan tindakan, seperti pembagian secara
bertugas menyelesaikan sengketa di paksa.
antara manusia di tempat yang jauh. - Qadla’ tarki (penetapan berupa penolakan).
Seperti ucapan qadli kepada penggugat:
kamu tidak berhak menuntut dari tergugat,
karena kamu tidak mampu membuktikan,
dan atas sumpah tergugat.
MAHKUM BIH MAHKUM ‘ALAIH (PIHAK
TERDAKWA)

Mahkum bih adalah perbuatan-perbuatan Mahkum ‘Alaih adalah mukalaf yang


mukallaf yang dibebani suatu hukum perbuatannya berhubungan dengan
(perbuatan hukum). Tidak ada hukum syar’i atau dengan akta lain orang
pembebanan selain pada perbuatan. mukalaf yang perbuatannya menjadi tempat
Artinya beban itu erat hubungannya berlakunya hukum Allah.
dengan perbuatan orang mukallaf. Oleh syarat Mahkum ‘Alaih ialah:
karena itu apabila syari'at mewajibkan 1. Mampu memahami dalil-dalil hukum,
atau mensunnahkan suatu perbuatan baik secara mandiri atau dengan bantuan
kepada seorang mukallaf, maka beban orang lain.
itu tak lain adalah perbuatan yang harus 2. Mukallaf atau juga disebut dengan
atau seyogianya dikerjakan ahliyyah, yakni ahli dengan sesuatu yang
telah ditaklifkan atau dibebankan
padanya.
MAHKUM LAHU(YANG KEPUTUSAN HAKIM
MEMENANGKAN PERKARA)

mahkum lahu (si pemenang perkara),


yaitu orang yang menggugat suatu hak Putusan hakim menurut Pasal 1 butir 11
atau menuduhkan sesuatu dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
perkara pidana. Hak itu bisa hak murni adalah pernyataan hakim yang diucapkan
baginya, ataupun sesuatu yang terdapat dalam sidang pengadilan terbuka, yang dapat
padanya dua hak, tetapi haknya lebih berupa pemidanaan atau bebas atau lepas
kuat. Dalam hal ini haruslah dia dari segala tuntutan hukum dalam hal serta
mengajukan gugatan, meminta agar menurut cara yang diatur dalam undang-
dikembalikan haknya, baik dia undang ini.
bertindak sendiri ataupun dengan
perantara wakilnya (kuasa hukumnya).
Dalam persidangan, boleh dia sendiri
ataupun wakilnya yang menghadiri.
04.

FUNGSI DAN
HIKMAH 02

PERADILAN
FUNGSI PERADILAN HIKMAH PERADILAN

Sebagai lembaga negara yang 1. Peradilan dapat mewujudkan masyarakat


ditugasi untuk menyelesaikan dan yang bersih.
2. Terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat.
memutuskan setiap perkara dengan Artinya setiap hak – hak orang dihargai dan
adil, maka peradilan berfungsi untuk tidak dianiaya.
menciptakan ketertiban dan 3. Terwujudnya perlindungan hak setiap
ketentraman masyarakat yang dibina orang.
melalui tegaknya hukum. 4. Terciptanya aparatur pemerintah yang
bersih dan berwibawa.
5. Dengan masyarakat yang bersih, pemerintah
yang bersih dan berwibawa serta tegaknya
peradilan maka akan terwujud ketentraman,
kedamaian dan keamanan dalam
masyarakat.
05.

PROSES
PERADILAN
PERMOHONAN
GUGATAN
Permohonan merupakan surat yang sengaja dibuat berisikan tentang semua tuntutan hak
perdata yang dibuat oleh pihak yang berkepentingan dan membahas tentang perkara yang
tidak mengandung sengketa. Badan peradilan yang akan memproses pengadilan ini
dianggap sebagai proses peradilan yang tidak sebenarnya.

Sedangkan gugatan merupakan surat yang dibuat dalam rangka untuk mengajukan pihak
penguasa kepada pengadilan yang berwenang. Di dalam surat ini memuat seluruh
tuntutan hak yang mengandung unsur sengketa dan nantinya akan menjadi dasar untuk
dilakukannya pemeriksaan perkara dan coba untuk dibuktikan kebenarannya.

Sudah dijelaskan bahwa permohonan dan gugatan ini memuat tentang tuntutan hak
perdata namun perbedaannya terletak pada adanya unsur sengketa ataupun tidak. Jika
permohonan mengandung tuntutan hak yang bukan suatu persengketaan maka gugatan
berlaku sebaliknya.
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan merupakan tahapan persidangan yang dilakukan oleh Panel


Hakim maupun Pleno Hakim untuk memeriksa pokok perkara. Agenda
sidang pemeriksaan perkara terdiri dari:
a. Pemeriksaan pokok Permohonan;
b. Pemeriksaan alat bukti tertulis;
c. Mendengarkan keterangan para pihak;
d. Mendengarkan keterangan Saksi;
e. Mendengarkan keterangan Ahli;
f. Mendengarkan keterangan Pihak Terkait;
g. Pemeriksaan rangkaian data, keterangan, perbuatan dan/atau persitiwa
yang sesuai dengan alat bukti lain yang dapat dijadikan petunjuk dan
memeriksa alat bukti elektronik.
PEMBUKTIAN

Pembuktian merupakan bagian yang paling penting dalam


pemeriksaan perkara di sidang pengadilan. Pembuktian
adalah ketentuan-ketentuan yang berisi penggarisan dan
pedoman tentang cara- cara yang dibenarkan undang-
undang membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada
terdakwa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai