Kata “hakim” yang berasal dari bahasa arab telah menjadi bahasa
Indonesia yang maknanya sama dengan salah dari makna etimologinya
dalam bahasa arab ,yaitu yang memutuskan dan menetapkan
hukum,yang menetapkan segala sesuatu ,dan mengetahui hakikat seluk
beluk segala sesuatu. Kata hakim juga digunakan untuk menunjuk
pengertian hakim di pengadilan. Dalam bahasa arab kata hakim
sepadan dengan kata Qadi. dari segi etomologi figh, kata hakim atau
qhadi juga menunjuk pengertian hakim yang memutus perkara di
pengadilan. Dalam hal ini,semua para ulama sepakat , hanya allah yang
menciptakan dan menetapkan hukum syariat bagi seluruh hamba-Nya
(AL-Hakim Huwa Allah; al hakim adalah Allah.) sebagaimana firman
Allah Ta’ala,pada surah al-an’am ayat 57, “katakanlah: sesungguhnya
aku berada di atas hujjah yang nyata (Al-Qur’an) dari tuhanku ,sedang
kamu mendustakannya. tidak ada padaku (azab) yang kamu minta
supaya di segerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah
Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan dia pemberi keputusan
yang baik.” Dalam konteks penetapa hukum, di lingkungan ulama ushul
fiqih dikenal dua istilah yaitu “AL-Mutsbit li al Hukmi” (yang
menetapkan hukum) dan “AL- Muzhir li al hukmi” (yang membuat
hukum menjadi nyata) yang di maksud dengan AL-Mutsbit li al Hukmi
yaitu yang berhak membuat dan menetapkan hukum itu hanyalah
ALLAH SWT, tidak ada seorang pun yang berhak menetapkan hukum
kecuali Allah. Akan tetapi ,perlu di tegaskan kembali ,selain digunakan
istilah al-hakim dan asy-syaari (pembuat syariat ), harus pula
ditambahkan rasulullah Saw , bukan karena beliau memiliki wewenang
otonom membuat hukum dan syariat, tetapi karena beliaulah yang di
beri tugas ,antara lain ,menjelaskan aturan-aturan hukum syariat yang
bersumber dari wahyu Allah Swt. Dalam konteks inilah dikenal dua
macam bentuk wahyu yang disampaikan kepada rasulullah Saw, yaitu
bisa disebut dengan istilah wahyu al –matluw (wahyu yang
dibacakan /Al-Qur’an) dan wahyu ghairu matluw (wahyu yang tidak
dibacakan/Al-Hadits/As-sunnah). Dari definisi hukum dan rangkaian
penjelasan dapat diambil kesimpulan bahwa hakim adalah :
C. Al-Hukmu (hukum)
Secara