Anda di halaman 1dari 11

INTUISI 13 (1) (2021)

INTUISI
JURNAL PSIKOLOGI ILMIAH
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI
Terindeks DOAJ: 2541-2965

PERCEIVED STRESS, SELF-COMPASSION, DAN SUICIDAL IDEATION PADA


MAHASISWA

Yane Febriana1 , R. Urip Purwono2, Achmad Djunaedi2


1
Jurusan Psikologi Klinis Dewasa, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Jatinangor Indonesia
2
Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Indonesia
Info Artikel Abstrak
Sejarah Artikel: Suicidal ideation pada mahasiswa menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang
Disubmit 17 April 2021 berdampak negatif terhadap fungsi-fungsi kehidupan termasuk meningkatkan resiko
Direvisi 19 April 2021 perilaku bunuh diri. Akan tetapi penelitian mengenai suicidal ideation belum banyak
Diterima 25 April 2021 ditemukan di Indonesia. Berbagai teori suicidality menjelaskan perceived stress sebagai
faktor kerentanan individu untuk memiliki ide bunuh diri. Meskipun demikian, tidak semua
Keywords: mahasiswa yang mengalami stress pada akhirnya memikirkan untuk bunuh diri. Penelitian
Stress, Suicidal ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perceived stress dengan suicidal ideation yang
Ideation, Self- dimoderasi self-compassion. Pengambilan data dilakukan kepada 261 mahasiswa aktif di
Compassion, College perguruan tinggi dengan menggunakan Perceived Stress Scale, Self-compassion Scale, dan
Students Suicidal Ideation Scale. Analisis statistik digunakan untuk menguji peran moderasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa hipotesis diterima, yakni terdapat efek moderasi self-
compassion terhadap hubungan antara perceived stress dengan suicidal ideation (b3 = -.019,
R2= 0.424, p<.05). Self-compassion, khususnya komponen common humanity dan
mindfulness dapat melemahkan hubungan antara perceived stress dengan suicidal ideation.
Peranan perceived stress terhadap kemunculan suicidal ideation tergantung dari self-
compassion yang dimiliki individu. Jika mahasiswa memiliki self-compassion yang tinggi
maka kecenderungan persepsi stress berkembang menjadi ide bunuh diri menjadi berkurang.

Abstract
Suicidal ideation among college students was a mental health problem that caused negative
impact to various life functions and also increasing suicide risk. Unfortunately, studies
regarding suicidal ideation were still scarce in Indonesia. Various suicidality theories
explained perceived stress as an individual's vulnerability factor to have suicidal ideation.
Even so, not all college students who experience stress would develop suicidal ideation. The
purpose of this study was to investigate the relationship between perceived stress
and suicidal ideation moderated by self-compassion. Data collection was done on 261
active college students using Perceived Stress Scale, Self-compassion Scale and Suicidal
Ideation Scale. Statistical analysis was used to test the moderation effect. The results
support the notion that self-compassion act as moderating variable in relationship between
perceived stress and suicidal ideation (b3 = -.019, R2= 0.424, p<.05). One's self-compassion
especially common humanity and mindfulness had potential role for weaken the relationship
between perceived stress and suicidal ideation. These findings highlighted the importance of
self-compassion among college students. If a college student has a high level of self-
compassion, the tendency of perceived stress developing into suicidal ideation will be
reduced.

© 2021 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: p-ISSN 2086-0803


Jurusan Psikologi Klinis Dewasa, Fakultas Psikologi Universitas e-ISSN 2541-2965
Padjadjaran, Jatinangor Indonesia
yanefebrian@gmail.com

60
PENDAHULUAN ekspresi yang luas dari keingian untuk mati
Bunuh diri (suicide) merupakan sampai pada perencanaan untuk melakukan
masalah kesehatan mental yang bunuh diri. Ide ini biasanya disampaikan
menyumbangkan total beban mental dan kepada orang lain ataupun hanya berupa
penyakit fisik khususnya pada generasi muda. dorongan-dorongan dari dalam diri (Rudd,
Secara global, bunuh diri menjadi penyebab 1989). Sangat disayangkan bahwa ide bunuh
kematian tertinggi urutan kedua pada diri pada mahasiswa semakin umum
kelompok usia 15-29 tahun (WHO, 2018). ditemukan, dimana 12% dari 1.253
Sejalan dengan temuan tersebut angka bunuh mahasiswa pernah memikirkan bunuh diri
diri di Indonesia tercatat lebih tinggi pada paling tidak 1 kali dalam 12 bulan terakhir
kelompok usia 20-29 tahun dibandingkan (Wilcox et al., 2010). Hal ini tentu saja tidak
dengan kelompok usia lainnya (Pusat Data bisa dibiarkan begitu saja. Ide bunuh diri yang
dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, terus dipertahankan tidak hanya meningkatkan
2019). Konick & Gutierrez (2005) resiko percobaan maupun tindakan bunuh diri,
menemukan bahwa individu yang menjadi tetapi juga akan berdampak negatif terhadap
mahasiswa memiliki resiko bunuh diri yang kesehatan mental dan menurunnya kepuasan
lebih tinggi daripada individu yang tidak hidup mahasiswa secara keseluruhan.
berkuliah. Penelitian sebelumnya menemukan
Mahasiswa umumnya berada pada bahwa perceived stress merupakan variabel
masa usia perkembangan dewasa awal yaitu yang konsisten berhubungan dengan suicidal
antara 18-25 tahun. Arnett (2000) ideation. Abdollahi, Carlbring, Khanbani, &
menyebutkan individu usia 18 hingga 25 Ghahfarokhi (2016) menemukan bahwa
tahun bukan lagi remaja, namun juga belum perceived stress merupakan faktor kerentanan
dewasa. Istilah emerging adulthood yang dapat meningkatkan ide bunuh diri pada
menggambarkan tantangan dan perubahan pasien depresi. Pada mahasiswa, hubungan
perkembangan terkait dengan periode waktu yang serupa juga ditemukan, dimana semakin
ini. Perubahan-perubahan dalam hidup dan tinggi perceived stress maka semakin tinggi
masalah sehari-hari yang dialami dapat ide bunuh diri (Zhang et al., 2012). Perceived
menjadi sumber stress (Nevid, Rathus & stress merupakan persepsi bahwa individu
Greene, 2005). Ketika mahasiswa merasakan sedang mengalami situasi dimana ia tidak
tingkat stress yang tinggi, seringkali dapat memprediksi, tidak dapat mengontrol
permasalahnnya berpusat pada area performa segala hal yang berkaitan dengan beban dan
dan kompetisi akademik, hubungan tidak memiliki keyakinan untuk bisa
interpersonal (seringkali relasi romantis) dan menghadapi masalah (Cohen et al., 1983).
merasa tidak yakin tentang masa depan (Hicks Penilaian demikian dianggap menghasilkan
& Heastie, 2008). Pada sebagian mahasiswa, keadaan emosi yang negatif dan sangat
perubahan tersebut dimaknai sebagai situasi berpengaruh terhadap solusi dan penyesuaian
yang penuh tekanan dan ketegangan yang adaptif (Cohen et al., 1983).
emosional sampai pada level tertentu, hingga Ide bunuh diri pada mahasiswa
akhirnya memilih untuk bunuh diri sebagai terkadang muncul secara singkat, intens, atau
jalan keluar (Zhang, Wang, Xia, Liu, & Jung, bahkan berulang (Drum, Brownson, Denmark,
2012). & Smith, 2009). Perbedaan kualitas kekuatan
O’Connor (2011) menjelaskan bahwa ide ini menunjukan bahwa terdapat faktor-
individu yang melakukan bunuh diri pada faktor yang berperan menurunkan atau
awalnya mengembangkan suicidal ideation meningkatkan kemunculan ide bunuh diri
(ide bunuh diri). Suicidal ideation merupakan sebagai solusi dari stress pada mahasiswa.

61
Dixon, Heppner dan Rudd (1994) pengalaman rasa sakit dan kegagalan yang
menyebutkan bahwa individu yang memiliki dialami diperkuat dengan penghukuman diri
ide bunuh cenderung berfokus pada emosi yang berlebihan, perasaan terisolasi atau over-
negatif dan konsekuensi yang mungkin terjadi identifikasi pikiran dan emosi. Woo Kyeong
dibandingkan dengan mengontrolnya. Untuk (2013) menemukan bahwa self-compassion
itu, Bartle-Haring, Rosen, & Stith (2002) berperan sebagai moderator hubungan antara
menekankan pentingnya menurunkan stress academic burnout dengan depresi pada
dengan mengembangkan persepsi yang positif mahasiswa, dimana self-compassion berperan
mengenai diri sendiri dengan tujuan untuk sebagai strategi regulasi emosi yang adaptif
menghindari respon catastrophic seperti saat menghadapi distress. Berdasarkan
memikirkan untuk bunuh diri. penelitian-penelitian sebelumnya juga
Dalam beberapa tahun terakhir, self- disebutkan self-compassion dapat
compassion telah mendapat perhatian dalam meminimalisir outcome negatif seperti
etiologi kesehatan fisik dan mental. Neff gangguan depresi atau resiko bunuh diri.
(2003) menjelaskan konsep self-compassion Dengan menerapkan compassion pada diri
sebagai sikap diri positif terutama ketika sendiri, individu dapat menoleransi emosi
menghadapi penderitaan. Self-compassion yang sulit untuk dihadapi (Gilbert et al.,
telah terbukti berkorelasi positif dengan 2017). Dengan demikian, secara konseptual
psychological well being, quality of life, dan self-compassion memiliki peluang
kemampuan seseorang untuk dapat melemahkan hubungan antara perceived stress
menghadapi kondisi pemicu stress dengan dengan suicidal ideation. Akan tetapi, peneliti
cara yang lebih sehat dan efektif (Jacobson, belum pernah menemukan penelitian yang
Wilson, Solomon Kurz, & Kellum, 2018). membahas ketiga variabel tersebut di
Self-compassion dapat digambarkan sebagai Indonesia.
proses aktif dimana individu merasa Penelitian ini bertujuan untuk
termotivasi dan memiliki intensi untuk mengetahui hubungan antara perceived stress
melepaskan diri dari penderitaan yang dengan suicidal ideation yang dimoderasi
dialami. Individu yang compassionate akan oleh self-compassion pada mahasiswa.
memperlakukan diri dengan penuh kebaikan Dengan demikian, diharapkan dapat
(self-kindness) ketika menghadapi kegagalan menambah wawasan mengenai faktor-faktor
atau kekurangan daripada menghakimi diri yang berhubungan dengan suicidal ideation
(self-judgement). Selain itu, individu juga dan pentingnya self-compassion untuk
akan melakukan pendekatan terhadap masalah menunjang kesejahteraan psikologis, sebagai
dengan kesadaran penuh akan pemikiran, upaya penanganan ide bunuh diri dan
emosi dan pengalaman negatif yang dialami pencegahan bunuh diri.
(mindfulness), dan menerima situasi yang
tidak menyenangkan daripada METODE
menghindarinya (over-identificaton). Serta Penelitian dilakukan kepada
mengakui bahwa orang lain juga mengalami mahasiswa aktif di perguruan tinggi yang
hal yang sama (common humanity) daripada berusia 15-29 tahun dan bersedia mengikuti
merasa terisolasi (isolation) oleh tekanan rangkaian penelitian secara daring. Sebelum
tersebut (Neff, 2003). dilakukan pengambilan data, partisipan
Di sisi lain, Neff (2003) menjelaskan diminta untuk membaca informasi serta
bahwa self-compassion yang rendah petunjuk penelitian dan mengisi informed
berhubungan dengan tingkat kecemasan dan consent. Dilakukan mood check setelah
depresi yang lebih tinggi, yakni ketika pengisian kuesioner suicidal ideation untuk

62
memantau apakah partisipan mengalami HASIL DAN PEMBAHASAN
emosi negatif setelah mengisi kuesioner Penelitian ini dilakukan kepada 261
tersebut. Teknik relaksasi melalui video dan mahasiswa dengan rentang usia 15-29 tahun.
audio juga telah disiapkan di bagian akhir Jumlah responden berjenis kelamin
mood check. Partisipan juga diperbolehkan perempuan 77% (N = 201) dan laki-laki 33%
untuk menghentikan pengisian jika tidak (N = 60).
bersedia melanjutkan. Reward berupa uang
elektronik diberikan kepada sejumlah Tabel 1.
partisipan terpilih. Gambaran Variabel yang Diteliti (N = 261)
Suicidal ideation diukur dengan Variabel Kategori N Persentase
Perceived Rendah 25 9,6%
Suicidal Ideation Scale (SIS) yang disusun Stress Sedang 209 80,1%
oleh Rudd (1989). Nilai cronbach alpha SIS Tinggi 27 10,3 %
sebesar 0,952. Validitas dengan Self- Rendah 25 9,6%
menggunakan confirmatory factor analysis compassion Sedang 172 65,9%
Tinggi 64 24,5%
menunjukan nilai CFI 1,00; RMSEA 0,002; Suicidal Rendah 214 82%
SRMR 0,03 dengan nilai t-value keseluruhan Ideation Serius 47 18%
item >1,96, sehingga dapat dikatakan
memiliki validitas yang baik. Perceived stress
diukur dengan Perceived Stress Scale (PSS) Sebanyak 80,1% partisipan memiliki
yang dikembangkan oleh (Cohen et al., tingkat stress yang sedang. Sedangkan 10,3%
1983) . Nilai cronbach alpha PSS sebesar menilai bahwa mereka mengalami situasi
0,863. Validitas dengan menggunakan yang sangat tidak dapat diprediksi, tidak dapat
confirmatory factor analysis menunjukan nilai dikontrol, dan tidak memiliki keyakinan untuk
CFI 0.89; RFI 0,84; IFI 0,89 dengan nilai t- menghadapi masalah. Berdasarkan screening
value keseluruhan item >1,96, sehingga dapat ide bunuh diri, partisipan penelitian lebih
dikatakan memiliki validitas yang baik. banyak memiliki ide yang rendah. Meskipun
Variabel ketiga yakni self-compassion diukur demikian, 18% mahasiswa memiliki
dengan Self-Compassion Scale (SCS) yang keinginan hidupnya berakhir, ingin menyerah,
dikembangkan oleh Neff (2003). Nilai merasa terbebani, pernah melakukan
cronbach alpha SCS sebesar 0,952. Validitas percobaan bunuh diri, yakin bahwa hidupnya
dengan menggunakan confirmatory factor akan berakhir dengan bunuh diri, merasa
analysis didapatkan CFI 0,90; RFI 0,86; IFI bahwa permasalahannya tidak memiliki solusi
0,90 dengan nilai t-value keseluruhan selain bunuh diri atau pernah merencanakan
item >1,96, sehingga dapat dikatakan ataupun mengkomunikasikan niatnya untuk
memiliki validitas yang baik. Analisis bunuh diri dalam kategori yang intens.
moderasi dilakukan untuk melihat keterkaitan Kemudian, berdasarkan skala self-
antara variabel sesuai dengan hipotesis yang compassion, diketahui bahwa sebagian besar
telah dikemukakan. mahasiswa memiliki tingkat self-compassion
sedang (moderately self-compassionate)
hingga tinggi (highly self-compassionate).

63
Tabel 2.
Gambaran Partisipan Berdasarkan Sub-komponen Self-compassion
Komponen Rendah Sedang Tinggi
N Persentase N Persentase N Persentase
Self-kindness 11 4,2% 108 41,4% 142 54,4%
Self-judgment 60 23% 138 52,9% 63 24,1%
Common humanity 5 1,9% 69 26,4% 187 71,6%
Isolation 101 39,7% 110 42,1% 50 19,2%
Mindfulness 1 0,4% 87 33,3% 173 66,3%
Overidentification 89 34,1% 129 49,4% 43 16,5%

Pada komponen positif yakni self- memikirkan hal negatif secara berlebihan dan
kindness, common humanity dan mindfulness berlarut-larut menjadi faktor ketahanan mental
ditemukan bahwa sebagian besar partisipan mahasiswa.
termasuk dalam kategori tinggi. Partisipan
memiliki self-kindness yang sedang (41,4%) Tabel 3.
dan tinggi (54,5%). Sedangkan pada Tabulasi Silang Antar Variabel
Suicidal Ideation Total
komponen common humanity sebagian besar
Rendah Serius
partisipan menunjukan kategori tinggi Perceiv Rendah 25 (9,6%) 0 (0%)25 (9,6%)
(71,6%). Sama halnya dengan komponen ed Sedang 181 (69,3%) 28 (10,7%) 209 (80,1%)
Stress Tinggi 8 (3,1%) 19 (7,3%)27 (10,3%)
mindfulness dimana hampir seluruh partisipan Total 214 (82%) 47 (18%)
261 (100%)
termasuk dalam ketegori sedang (33,3%) dan Suicidal Ideation Total
tinggi (66,3%). Dengan demikian, komponen Rendah Serius
Self- Rendah 6 (2,3%) 19 (7,3%) 25 (9,6%)
positif berupa common humanity dan compas Sedang 141 (54%) 24 (9,2%) 165 (62,3%)
mindfulness menjadi komponen dengan skor sion Tinggi 67 (25,7%) 4 (1,5%)71 (27,2%)
Total 214 (82%) 47 (18%) 261 (100%)
persentase terbesar dari keseluruhan self-
compassion yang dimiliki partisipan. Hal ini
Pada tabel 3 terlihat bahwa partisipan
berarti sikap mengakui bahwa manusia tidak
dengan tingkat stress rendah menunjukan
sempurna, tidak merasa satu-satunya yang
suicidal ideation yang rendah (9,6%) dan
mengalami penderitaan, memahami bahwa
tidak memiliki ide bunuh diri yang serius
kegagalan dan ketidaksempurnaan adalah
(0%). Persentasi skor terbesar ditunjukan
suatu hal yang normal dapat menjadi kekuatan
mahasiswa dengan tingkat stress sedang
utama mahasiswa dalam menjalani
dengan ide bunuh diri yang rendah (69,3%)
kehidupannya. Begitu pun dengan
dan mahasiswa dengan self-compassion
mempertahankan pemikiran dan perasaan
sedang dengan ide bunuh diri rendah (54%).
dalam kesadaran diri yang seimbang daripada

Tabel 4.
Rata-rata Skor Suicidal Ideation pada Mahasiswa
Self-compassion Rendah Self-compassion Sedang Self-compassion Tinggi
PS PS PS PS PS PS PS PS PS
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
Suicidal - 28,8* 28,4* 12,6 14,8 27,8* 10,9 12,3 10
Ideation
*Kategori Ide Serius

Secara lebih rinci, data menunjukan perceived stress sedang atau tinggi dengan
bahwa mahasiswa memiliki suicidal ideation self-compassion rendah. Selain itu, suicidal
yang lebih tinggi pada kondisi dimana ideation yang lebih tinggi juga tampak pada

64
kondisi dimana perceived stress tinggi dengan dengan meningkatnya skor suicidal ideation.
self-compassion sedang. Hal yang menarik Semakin individu mempersepsi situasi sebagai
adalah pada mahasiswa dengan self- ancaman terhadap kesejahteraan diri dan
compassion tinggi, rata-rata skor suicidal mempersepsi bahwa ia tidak bisa mengontrol
ideation rendah meskipun perceived stress keadaan, maka kecenderungan individu untuk
yang dialami tinggi. memiliki ide bunuh diri semakin meningkat.
Ditemukan juga korelasi negatif yang
Tabel 5. signifikan pada variabel self-compassion
Analisis Moderasi terhadap suicidal ideation (b2= -,162, p<,05).
Y (SI) Artinya semakin rendah level self-compassion
IV coeff SE P
Constant 14,3599 ,454 ,000
maka kecenderungan memiliki ide bunuh diri
X (PS) b1 ,351 ,078 ,000 semakin meningkat. Uji hipotesis model
W (SC) b2 -,162 ,033 ,000 moderasi menunjukan terdapat efek moderasi
X*W b3 -,019 ,003 ,000 self-compassion terhadap hubungan antara
R2 = ,4207
F (3, 257) = 62,206, p= ,000
perceived stress dan suicidal ideation pada
Catatan: SI = Suicidal Ideation, PS = Perceived mahasiswa dengan sumbangan efektif sebesar
Stress, SC = Self-compassion 42%. Hal ini dapat diartikan bahwa peranan
perceived stress terhadap kemunculan ide
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bunuh diri tergantung dari self-compassion
bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang dimiliki mahasiswa. Untuk dapat melihat
antara perceived stress dengan suicidal lebih jelas mengenai efek moderasi terhadap
ideation, dimana perceived stress berkorelasi hubungan antar variabel yang dihasilkan,
positif dengan suicidal ideation (b1= .351, maka dapat dilihat grafik moderasi sebagai
p<.05). Hal ini menunjukan bahwa berikut:
peningkatan skor perceived stress akan diikuti

Gambar 1. Grafik Moderasi Self-compasssion

Pada grafik terlihat bahwa self- antara perceived stress dengan suicidal
compassion berperan melemahkan hubungan ideation (b3= -,019, p<,05). Mahasiswa yang

65
memiliki level self-compassion tinggi mengubah emosi negatif yang dirasakan
menunjukan persepsi stress dan ide bunuh diri menjadi lebih positif. Terdapat 3 jenis koping
yang relatif stabil, dimana hal ini berarti yang berhubungan dengan kemunculan dan
meskipun stress yang dialami cenderung pemeliharaan emosi positif yakni positive
tinggi tetapi ide bunuh diri tidak terlalu reappraisal, goal-directed problem-solving
meningkat. Sebaliknya, pada mahasiswa yang dan infusing positive meaning (Folkman &
memiliki self-compassion yang rendah, Moskowitz, 2000). Dalam kondisi stress,
semakin tinggi stress, maka semakin tinggi emosi negatif cenderung lebih dominan, tetapi
ide bunuh diri yang dialami. Untuk itu, dapat keberadaan koping yang menghasilkan emosi
disimpulkan bahwa level self-compassion positif dapat memberikan efek psychological
mempengaruhi kuat lemahnya hubungan break yang pada akhirnya mendukung koping
antara perceived stress dengan suicidal berkelanjutan dan mengisi kembali sumber
ideation pada mahasiswa. Dapat terlihat daya yang telah terkuras (Lazarus, R. S.,
bahwa secara umum hasil penelitian sesuai Kanner, A. D., & Folkman, 1980).
dengan hipotesis yang telah diajukan Berdasarkan hasil penelitian, peranan ini
sebelumnya ditempati oleh variabel self-compassion. Self-
Cohen, Kessler & Gordon (1997) compassion yang merupakan bentuk sikap
menyatakan bahwa semakin berat persepsi positif dan aktif dapat mendorong positive
stress yang dimiliki seseorang maka dapat reappraisal sehingga individu termotivasi dan
berkontribusi pada onset gangguan psikologis. memiliki intensi untuk melepaskan diri dari
Mahasiswa yang memiliki tingkat stress penderitaan yang dialami.
sedang ditemukan tidak memiliki ide bunuh Neff (2003) menjelaskan bahwa self-
diri sama sekali, telah mengembangkan compassion merupakan bentuk koping
pemikiran untuk bunuh diri pada tingkat pendekatan emosional yang produktif
rendah bahkan hingga memiliki ide bunuh diri daripada menghindari situasi/avoidance.
yang serius atau disertai dengan riwayat Penelitian Sentani (2020) menemukan bahwa
percobaan bunuh diri. Hubungan yang semakin sering mahasiswa menggunakan
bertolak belakang tampak pada mahasiswa koping yang berfokus pada emosi dan
dengan perceived stress rendah dan tinggi. masalah maka dapat menurunkan tingkat
Tidak terdapat mahasiswa dengan tingkat stress dan merubah penilaian dari stressful
stress rendah yang memiliki ide bunuh diri menjadi tantangan, irrelevant atau positif
yang serius. Sebaliknya, mahasiswa dengan sehingga simtom-simtom gangguan kesehatan
tingkat stress tinggi lebih banyak memiliki ide mental berkurang yang menunjukkan
bunuh diri yang serius. Hal ini sejalan dengan perubahan kondisi mahasiswa mengarah pada
penelitian sebelumnya dimana terdapat kondisi sehat mental. Secara bersamaan,
hubungan yang positif antara persepsi komponen self-compassion mempengaruhi
terhadap stress dan ide bunuh diri (Chen & kekuatan emosional ketika berhadapan dengan
Kuo, 2020). situasi stresfull dan kemampuan untuk dapat
Diketahui tidak semua mahasiswa beradaptasi dengan situasi.
yang mengalami stress mengembangkan ide Gilbert et al., (2017) menjelaskan
dan pemikiran untuk bunuh diri. Ketika bahwa ketika seseorang bersikap compassion
dihadapkan pada situasi stressful dan menilai pada diri, terjadi mekanisme soothing effect
bahwa akan berdampak negatif pada dirinya, pada sistem saraf parasimpatetik yang
maka mahasiswa akan menggunakan strategi berperan dalam “rest and digest”. Hal ini
koping untuk menanggulangi dan menimbulkan perasaan aman dan tenang yang
mengatasinya. Koping yang efektif akan kemudian mengaktivasi pernapasan dalam dan

66
ritmis, sehingga menurunkan detak jantung. (mindfulness) ternyata memiliki kemungkinan
Kondisi ini memiliki kesamaan dengan yang lebih kecil untuk memiliki ide bunuh
maternal bonding yang menimbulkan diri. Adanya emosi positif dapat memperluas
perasaan rileks dan membantu mengatur fokus atensi, meningkatkan kreativitas dan
perasaan terancam. Individu yang memiliki fleksibilitas dalam berpikir dan pemecahan
self-compassion cenderung dapat masalah (Folkman & Moskowitz, 2000). Hal
mempertahankan mood positif sehingga pada ini menjadi suatu hal yang sangat berpengaruh
akhirnya mendorong upaya problem solving mengingat ide bunuh diri seringkali mewakili
yang lebih adaptif. Neff, Hsieh dan Dejiterrat pemikiran yang terpolarisasi, kaku, tidak
(2005) menemukan bahwa dalam mengatasi fleksibel dan menyempit (Rudd, 1989).
kegagalan, mahasiswa dengan self- Dengan menerapkan compassion pada diri
compassion tinggi lebih melihat kegagalan sendiri, mahasiswa dapat menoleransi emosi
sebagai suatu kesempatan untuk sulit pada immediate situation (Neff, 2003).
pembelajaran. Ketika persepi stressful ini Sebaliknya, level self-compassion yang
dapat dimodifikasi maka diharapkan rendah menghambat mahasiswa untuk
kecenderungan untuk menunjukan respon menenangkan diri sendiri, menghambat
catastrophic seperti memikirkan untuk bunuh berpikir lebih positif dan meningkatkan
diri atau melukai diri menjadi berkurang dan perasaan isolasi sosial.
berfokus pada mempelajari keterampilan Hasil penelitian ini dapat berimplikasi
koping baru dan memupuk persepsi dalam proses terapi terhadap klien dengan
pertumbuhan pribadi. suicide ideation. Sikap common humanity
Penelitian ini juga menemukan bahwa yakni mengakui bahwa manusia tidak
self-compassion menjadi faktor protektif sempurna, tidak merasa satu-satunya yang
untuk suicidal behavior. Pada mahasiswa mengalami penderitaan serta memahami
yang memiliki self-compassion yang tinggi, bahwa kegagalan sebagai hal yang normal
meningkatnya perceived stress yang dialami ditemukan menjadi kekuatan utama
tidak diikuti dengan meningkatnya suicidal mahasiswa dalam menjalani kehidupannya.
ideation secara signifikan. Sebaliknya, pada Dengan menekankan common humanity,
individu yang memiliki self-compassion yang isolation akan berkurang dan
rendah, meningkatnya perceived stress yang interconnectedness meningkat. Selain itu,
dialami diikuti dengan meningkatnya suicidal komponen mindfulness yakni
ideation secara signifikan. Temuan ini juga mempertahankan pemikiran dan perasaan
sejalan dengan temuan Hirsch et al. (2019) dalam kesadaran diri yang seimbang daripada
yakni dalam kondisi-kondisi dimana self- memikirkan hal negatif secara berlebihan dan
compassion cenderung rendah, afek negatif berlarut-larut juga menjadi faktor ketahanan
lebih mendominasi sehinga mengarah pada mental mahasiswa. Dalam menghadapi klien
melemahnya ketetepan hati dan mengikis dengan suicidal ideation, psikolog dapat
kepercayaan diri untuk bisa mengontrol memprioritaskan untuk meningkatkan dan
situasi. Salah satu dampaknya adalah melatih self-compassion khususnya komponen
peningkatan simtomatologi termasuk common humanity dan mindfulness.
memikirkan untuk bunuh diri. Diantara kedua komponen tersebut,
Individu yang lebih banyak intervensi disarankan untuk menyasar
memahami diri mereka sendiri (self-kindness), mindfulness terlebih dahulu. Hal ini
mengakui mereka tidak sendirian dalam didasarkan pada Neff & Germer (2018) yang
penderitaan mereka (common humanity) menyebutkan bahwa untuk menjadi self-
maupun menerima tanpa berlebihan compassionate, mindfulness adalah langkah

67
pertama yang harus diambil yaitu diharapkan akan berdampak pada intensitas
menghadirkan pemikiran untuk merespon dan kemunculan ide bunuh diri. Selain itu,
situasi dengan cara yang baru. Mindfulness sikap positif mahasiswa terhadap diri untuk
diperlukan untuk mempersiapakan mental meningkatkan dan menjaga kondisi yang
distance untuk memisahkan pengalaman sehat mental dan pencegahan bunuh diri juga
negatif sehingga self-kindness dan common perlu ditekankan, misalnya melalui program-
humanity dapat muncul. Mindfulness juga program di pelayanan bimbingan dan
memberikan kontribusi langsung kepada 2 konseling, kampanye-kampanye di media
komponen tersebut melalui sikap non- sosial dan lain-lain.
judgemental/tidak menghakimi, memisahkan Sebagian besar partisipan penelitian
diri dari self criticism dan meningkatkan ini memiliki skor suicidal ideation yang
pemahaman diri. Hal ini membuat rendah. Penelitian selanjutnya dapat
mindfulness dapat meningkatkan self- dikembangkan pada populasi yang lebih
kindness. Selain itu, mindfulness juga spesifik memiliki suicide ideation yang intens
membuat individu menggunakan perspektif seperti pada pasien-pasien psikiatri di rumah
yang seimbang dan melawan egosentrisme sakit. Selain itu, alat ukur Perceived Stress
yang menyebabkan perasaan terisolasi Scale dan Suicidal Ideation Scale dapat
sehingga meningkatkan perasaan menggambarkan keadaan atau reaksi
interconnectedness. sementara individu berdasarkan pada situasi
(state). Akan tetapi, alat ukur self-compassion
SIMPULAN yakni Self-compassion Scale yang disusun
Berdasarkan hasil penelitian, dapat oleh Neff (2003) mengukur kecenderungan
disimpulkan bahwa self-compassion seseorang untuk bersikap compassionate
memoderasi hubungan antara perceived stress dalam menghadapi situasi sulit. Meskipun
dengan suicidal ideation. Semakin tinggi demikian, sebagian besar penelitian-penelitian
perceived stress, maka semakin tinggi suicidal mengenai self-compassion dilakukan secara
ideation. Sebaliknya, semakin rendah cross-sectional dan menggunakan Self-
perceived stress, maka semakin rendah compassion Scale (SCS). Penelitian terbaru
suicidal ideation. Self-compassion berperan Neff, Tóth-Király, Knox, Kuchar, dan
sebagai moderator hubungan antara keduanya. Davidson (2021) mengenai pengembangan
Peranan perceived stres terhadap kemunculan dan validasi State Self-compassion Scale
ide bunuh di tergantung dari self-compassion (SSCS) menghasilkan SSCS-Long Form dan
yang dimiliki mahasiswa. Pada mahasiswa SSCS-Short Form. Alat ukur ini disusun
yang memiliki self-compassionir tinggi, untuk memenuhi gap pengukuran state self-
suicidal ideation yang dialami cederung compassion yang selama ini dialami pada
rendah meskipun perceived stress yang penelitian-penelitian kausalitas. Baik SSCS-
dialami tinggi. Adanya self-compassion Long Form dan SSCS-Short Form keduanya
membuat efek stress terhadap suicidal memiliki properti psikometri yang baik
ideation menjadi tidak seberapa besar. sehingga penelitian selanjutnya dapat
Dalam menghadapi klien yang mengadaptasi SSCS jika melakukan model
memiliki ide bunuh diri, disarankan untuk penelitian yang serupa.
mempertimbangkan self-compassion (self-
kindness, common humanity dan mindfulness) DAFTAR PUSTAKA
sebagai faktor yang menjadi sumber koping Abdollahi, A., Carlbring, P., Khanbani, M., &
positif dalam menghadapi stressor. Dengan Ghahfarokhi, S. A. (2016). Emotional
mengintervensi persepsi terhadap stress, intelligence moderates perceived stress

68
and suicidal ideation among depressed Professional Psychology: Research and
adolescent inpatients. Personality and Practice, 40(3), 213–222.
Individual Differences, 102, 223–228. https://doi.org/10.1037/a0014465
https://doi.org/10.1016/j.paid.2016.07.0
15 Folkman, S., & Moskowitz, J. T. (2000).
Positive affect and the other side of
Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: A coping. American Psychologist, 55(6),
theory of development from the late 647–654. https://doi.org/10.1037/0003-
teens through the twenties. American 066X.55.6.647
Psychologist, 55(5), 469–480.
https://doi.org/10.1037/0003- Gilbert, P., Catarino, F., Duarte, C., Matos,
066X.55.5.469 M., Kolts, R., Stubbs, J., … Basran, J.
(2017). The development of
Bartle-Haring, S., Rosen, K. H., & Stith, S. M. compassionate engagement and action
(2002). Emotional reactivity and scales for self and others. Journal of
psychological distress. Journal of Compassionate Health Care, 4(1), 4.
Adolescent Research, 17(6), 568–585. https://doi.org/10.1186/s40639-017-
https://doi.org/10.1177/0743558022374 0033-3
64
Hicks, T., & Heastie, S. (2008). (PDF) High
Chen, Y. L., & Kuo, P. H. (2020). Effects of school to college transition: A profile of
perceived stress and resilience on the stressors, physical and
suicidal behaviors in early adolescents. psychological health issues that affect
European Child and Adolescent the first-year on-campus college
Psychiatry, 29(6), 861–870. student. Retrieved February 3, 2021,
https://doi.org/10.1007/s00787-019- from
01401-w https://www.researchgate.net/publicatio
n/23489175_High_school_to_college_t
Cohen, Sheldon; Kessler, Ronald; Gordon, L. ransition_A_profile_of_the_stressors_p
(1997). Measuring Stress_ A Guide for hysical_and_psychological_health_issu
Health and Social Scientists. Oxford es_that_affect_the_first-year_on-
University Press. campus_college_student

Cohen, S., Kamarck, T., & Mermelstein, R. Hirsch, J. K., Rabon, J. K., Reynolds, E. E.,
(1983). A Global Measure of Perceived Barton, A. L., & Chang, E. C. (2019).
Stress. Journal of Health and Social Perceived stress and suicidal behaviors
Behavior, 24(4), 385. in college students: Conditional indirect
https://doi.org/10.2307/2136404 effects of depressive symptoms and
mental health stigma. Stigma and
Dixon, W. A., Heppner, P. P., & Rudd, M. D. Health, 4(1), 98–106.
(1994). Problem-Solving Appraisal, https://doi.org/10.1037/sah0000125
Hopelessness, and Suicide Ideation:
Evidence for a Mediational Model. Jacobson, E. H. K., Wilson, K. G., Solomon
Journal of Counseling Psychology, Kurz, A., & Kellum, K. K. (2018).
41(1), 91–98. Examining self-compassion in romantic
https://doi.org/10.1037/0022- relationships. Journal of Contextual
0167.41.1.91 Behavioral Science, 8(April), 69–73.
https://doi.org/10.1016/j.jcbs.2018.04.0
03
Drum, D. J., Brownson, C., Denmark, A. B.,
& Smith, S. E. (2009). New Data on the Konick, L. C., & Gutierrez, P. M. (2005).
Nature of Suicidal Crises in College Testing a Model of Suicide Ideation in
Students: Shifting the Paradigm. College Students. Suicide and Life-

69
Threatening Behavior, 35(2), 181–192. Pusat Data dan Informasi Kementerian
https://doi.org/10.1521/suli.35.2.181.62 Kesehatan RI. (2019). infodatin-Situasi-
875 dan-Pencegahan-Bunuh-Diri.pdf.

Lazarus, R. S., Kanner, A. D., & Folkman, S. Rudd, M. D. (1989). The Prevalence of
(1980). Emotions: A cognitive- Suicidal Ideation among College
phenomenological analysis. In Theories Students, 19(2).
of emotion. New York: Academic
Press. Sentani, S. R. E. (2020). Pengaruh Derajat
Stress Terhadap Kesehatan Mental
Neff, K. (2003). Self-Compassion : An Melalui Perantara Coping Berdasarkan
Alternative Conceptualization of a Tipe Kepribadian Pada Mahasiswa Di
Healthy Attitude Toward Oneself, Kota Bandung. Universitas Padjadjaran.
(September 2014), 37–41.
https://doi.org/10.1080/1529886030903 WHO. (2018). Suicide. Retrieved January 6,
2 2019, from
https://www.who.int/en/news-
Neff, K. D., Hsieh, Y.-P., & Dejitterat, K. room/fact-sheets/detail/suicide
(2005). Self-compassion, Achievement
Goals, and Coping with Academic Wilcox, H. C., Arria, A. M., Caldeira, K. M.,
Failure. Self and Identity, 4(3), 263– Vincent, K. B., Pinchevsky, G. M., &
287. https://doi.org/10.1002/1097- O’Grady, K. E. (2010). Prevalence and
0142(197503)35:3<666::AID- predictors of persistent suicide ideation,
CNCR2820350320>3.0.CO;2-4 plans, and attempts during college.
Journal of Affective Disorders, 127(1–
Neff, K. D., Tóth-Király, I., Knox, M. C., 3), 287–294.
Kuchar, A., & Davidson, O. (2021). https://doi.org/10.1016/j.jad.2010.04.01
The Development and Validation of the 7
State Self-Compassion Scale (Long-
and Short Form). Mindfulness, 12(1), Woo Kyeong, L. (2013). Self-compassion as a
121–140. moderator of the relationship between
https://doi.org/10.1007/s12671-020- academic burn-out and psychological
01505-4 health in Korean cyber university
students. Personality and Individual
Neff, K., & Germer, C. (2018). The Mindfull Differences, 54, 899–902.
Self Compassion Workbook. New York: https://doi.org/10.1016/j.paid.2013.01.0
Guilford Press. 01

Nevid, J.S.; Rathus, S.A.; Greene, B. (2005). Zhang, X., Wang, H., Xia, Y., Liu, X., &
Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga. Jung, E. (2012). Stress, coping and
suicide ideation in Chinese college
O’Connor, R. C. (2011). Towards An students. Journal of Adolescence, 35(3),
Integrated Motivational-Volitional 683–690.
Model of Suicidal Behavior. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.20
International Handbook of Suicide 11.10.003
Prevention: Research, Policy and
Practice, (November), 181–198.

70

Anda mungkin juga menyukai