Anda di halaman 1dari 4

Jauhkan Anakmu Dari Kemudahan ________ By : Rhenald Kasali

Email atau Telepon Kata Sandi

Mendaftar
Masuk

Biarkan saya tetap masuk Lupa kata sandi Anda?

Jauhkan Anakmu Dari Kemudahan


________ By : Rhenald Kasali
IIS LESTARI R · 29 OKTOBER 2015

Seorang mahasiswa mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di
program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul
tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak
oleh dosen, ia sulit menerimanya.

Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga,
teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu “ada main” dengan dosen-dosennya. “Karena
mereka tak sepintar aku,” ujarnya.

Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-
anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan
ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan
ekonominya pun akan sulit.

Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas
dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.

Hadiah orangtua

https://www.facebook.com/notes/iis-lestari-r/jauhkan-anakmu-dari-kemudahan-________-by-rhenald-kasali/191053411228758[10/30/2015 4:53:45 AM]


Jauhkan Anakmu Dari Kemudahan ________ By : Rhenald Kasali

Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam
buku The New Psychology of Success, menulis, “Hadiah terpenting dan terindah dari
orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan”.

Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan
masalah, sampai kegagalan “membuka pintu”, jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda
dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang
dihadapi anak-anaknya.

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau
bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih
tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di
jalan raya.

Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik
mereka.

Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya
mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.

Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan


orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: “Maafkan Ibu telah membuat segala
sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita
coba yang lebih menantang?”

Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang
menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati,
bukan membuatnya selalu mudah.

Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi
kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk “bengal”. Namun
ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang
“selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan”.

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda
dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-
tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin
membalikkannya.

Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.

Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang

https://www.facebook.com/notes/iis-lestari-r/jauhkan-anakmu-dari-kemudahan-________-by-rhenald-kasali/191053411228758[10/30/2015 4:53:45 AM]


Jauhkan Anakmu Dari Kemudahan ________ By : Rhenald Kasali

sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.

Panggung Orang Dewasa

Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang
menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif.

Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat
SMU.

Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui.

Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis
hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini
sungguh menantang.

Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif
menyatakan para pemenang itu “bodoh”, tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya.

Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan
menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar
yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak
bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-
ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang
mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.

Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani


menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu
orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan
uang.

Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent,
memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman
di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-
anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya
sendiri.

Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan.

Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat
manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya

https://www.facebook.com/notes/iis-lestari-r/jauhkan-anakmu-dari-kemudahan-________-by-rhenald-kasali/191053411228758[10/30/2015 4:53:45 AM]


Jauhkan Anakmu Dari Kemudahan ________ By : Rhenald Kasali

manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-
pintu hafalan kita tertutup.

Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi
kesulitan.

Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja:
orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya,
berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.

Semoga bermanfaat ya...

*******

7 KESALAHAN FATAL CARA MENDIDIK ANAK DAN SOLUSINYA klik disini


http://mendidik.jagoanmanfaat.com/http://mendidik.jagoanmanfaat.com/

KONSULTASI GRATIS MASALAH BELAJAR ANAK klik disini


https://www.facebook.com/notes/iis-...

Bagikan

Mendaftar Masuk Messenger Facebook Lite Seluler Cari Teman Lencana Orang Halaman Tempat
Permainan Lokasi Tentang Buat Iklan Buat Halaman Pengembang Karier Privasi Kuki Pilihan Iklan
Ketentuan Bantuan

Facebook © 2015
Bahasa Indonesia

https://www.facebook.com/notes/iis-lestari-r/jauhkan-anakmu-dari-kemudahan-________-by-rhenald-kasali/191053411228758[10/30/2015 4:53:45 AM]

Anda mungkin juga menyukai