Benjamin Barber, seorang ahli teori politik terkemuka, pernah berkata, “Saya tidak
membagi dunia menjadi yang lemah dan yang kuat, atau yang sukses dan yang
gagal. . . . Saya membagi dunia menjadi pelajar dan nonpelajar.”
Apa yang akan membuat seseorang menjadi non-belajar? Setiap orang dilahirkan dengan
dorongan yang kuat untuk belajar. Bayi meregangkan keterampilan mereka setiap hari. Bukan hanya
keterampilan biasa, tetapi tugas paling sulit seumur hidup, seperti belajar berjalan dan berbicara.
Mereka tidak pernah memutuskan itu terlalu sulit atau tidak sepadan dengan usaha. Bayi tidak
khawatir membuat kesalahan atau mempermalukan diri sendiri. Mereka berjalan, mereka jatuh,
mereka bangun. Mereka hanya menerobos ke depan.
Apa yang dapat mengakhiri pembelajaran yang penuh semangat ini? Pola pikir tetap.
Begitu anak-anak mampu mengevaluasi diri mereka sendiri, beberapa dari mereka menjadi
takut akan tantangan. Mereka menjadi takut tidak pintar. Saya telah mempelajari ribuan
orang dari anak-anak prasekolah, dan sungguh menakjubkan betapa banyak yang menolak
kesempatan untuk belajar.
Kami menawarkan anak usia empat tahun sebuah pilihan: Mereka bisa mengulang teka-teki jigsaw
yang mudah atau mereka bisa mencoba yang lebih sulit. Bahkan di usia yang masih muda ini, anak-anak
dengan mindset tetap—orang-orang yang percaya pada sifat-sifat tetap—terjebak dengan yang aman.
Anak-anak yang terlahir cerdas “tidak melakukan kesalahan”, kata mereka kepada kami.