Anda di halaman 1dari 26

Pengaruh Gaya Komunikasi Sales Manager Terhadap Kinerja Karyawan

Di PT Global Sukses Digital (DOSS)

Di Susun oleh Kelompok 3 :

1) Achmad Ridho ( 120106101 )


2) Amelia Putri W ( 12010605 )
3) Dinda Annisa ( 118206032 )
4) Rika Suryani S ( 119206048 )

Matkul : Riset Kuantitatif

Prodi : Ilmu Komunikasi


Daftar isi :............................................................................................................................

Bab I : Pendahuluan.............................................................................................................

A. Latar belakang ........................................................................................................


B. Identifikasi Masalah................................................................................................
C. Rumusan masalah ...................................................................................................
D. Tujuan penelitian.....................................................................................................
E. Manfaat penelitian...................................................................................................

Bab II : Tinjauan Pustaka....................................................................................................

A. Pengertian komunikasi............................................................................................
B. Komunikasi organisasi............................................................................................
1. Pengertian Komunikasi organisasi....................................................................
2. Fungsi tujuan dan ciri organisasi.......................................................................
3. Factor yang mendukung dan penghambat komunikasi organisasi....................
C. Gaya Komunikasi....................................................................................................
1. Pengertian Gaya Komunikasi............................................................................
2. Macam-macam Gaya Komunikasi....................................................................
D. Pemimpin.................................................................................................................
1. Pengertian Pemimpin.........................................................................................
2. Fungsi Pemimpin dalam Organisasi..................................................................
E. Kinerja.....................................................................................................................
1. Pengertian kinerja..............................................................................................
2. Factor yang mempengaruhi kinerja...................................................................
3. Fungsi penilaian kinerja.....................................................................................
F. Kerangka berpikir....................................................................................................

Bab III : Metode Penelitian.................................................................................................

A. Metode Penelitian....................................................................................................
B. Metode Dengumpulan Data.....................................................................................
C. Populasi dan Sampel................................................................................................
D. Teknik Analisis Data...............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang
sama dan terdapat pesan yang disampaikan. Pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial
sudah pasti melakukan komunikasi dengan.manusia lainnya dalam kehidupan sehari - harinya.

Komunikasi menurut Udolf F Verderber adalah fungsi sosial dan fungsi pengambilan
keputusan. Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukan ikatan, membangun dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan terhadap sesuatu pada saat tertentu.

Hal ini menunjukan bahwa betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia.
Apabila tidak terjadinya komunikasi maka kita tidak dapat membuat keputusan, membangun dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Maka dari itu gaya komunikasi sangat berpengaruh
dalam komunikasi untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau
dimengerti.

Gaya komunikasi yang diterapkan oleh seorang Sales Manager kepada team sales nya,
akan sangat dibutuhkan ketika para sales menghadapi tantangan dan rintangan yang dihadapi
pada saat terjun ke lapangan. Masing-masing gaya komunikasi dipakai untuk mendapatkan
respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya
komunikasi yang digunakan, tergantung pada maksud dari pengiriman (Sales Manager) dan
harapan dari penerima (Sales). Menurut Sutarto “Ukuran keberhasilan dari pemberian
komunikasi seorang manager yang efektif terhadap peningkatan kinerja karyawan perlu
didukung adanya kerjasama yang harmonis antara manager dengan karyawan.”(2002:300). Gaya
komunikasi seorang pemimpin di dalam perusahaan sangat mempengaruhi kinerja karyawannya,
karena dengan gaya komunikasi yang digunakan/diterapkan oleh seorang Sales Manager dalam
mengoordinasikan seluruh pekerjaan sesuai struktur juga tujuan perusahaan kepada para sales
tersebut, akan menjadikan tujuan organisasi yang ingin dicapai akan mampu menempuh ke
dalam titik keberhasilan.

Gaya komunikasi merupakan penghubung interaksi yang terjadi oleh setiap manusia.
Gaya komunikasi juga dinilai sebagai campuran komunikasi secara verbal dan nonverbal yang
digunakan untuk merefleksikan identitas kepribadian seseorang yang dapat mempengaruhi
persepsi orang lain terhadap identitas diri. Terdapat beberapa gaya komunikasi yang bisa
meningkatkan kinerja karyawan. Di mana beberapa gaya tersebut sudah melekat pada
kepribadian seorang pemimpin seperti manager yang nantinya menjadi acuan, dorongan, dan
motivasi kepada para karyawan agar bekerja lebih maksimal, lebih teroganisir, dan lebih
tanggung jawab atas pekerjaan mereka.Kinerja karyawan yang tinggi dapat didukung dengan
adanya macam- macam gaya komunikasi yang tepat dari pemimpin, sebaliknya gaya komunikasi
yang kurang tepat dari pemimpin dalam penerapannya akan kurang memotivasi bawahan dalam
melakukan tugas-tugasnya.

Kinerja karyawan dianggap penting bagi perusahaan karena keberhasilan suatu


perusahaan dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Mangkunegara (2000) menyebutkan, faktor yang mempengaruhi kinerja
adalah kemampuan (ability) dan faktor motivasi. Setiap organisasi maupun perusahaanakan
berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kinerja karyawan misalnya melalui
pendidikan dan pelatihan, pemberian kompensasi dan motivasi serta menciptakan lingkungan
kerja yang baik. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan.

PT. Global Sukses Digital adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail Elektronik yaitu
DOSS. DOSS Camera & Gadget sendiri bukan pemain baru di bidang fotografi. Awalnya, DOSS
didirikan pada tahun 2006 di Makassar. Kala itu, Tahir (CEO) masih bekerja di sebuah
perusahaan distributor kamera. Karena melihat peluang di bidang ini, Tahir mencoba untuk
mengembangkan DOSS. Pada tahun 2008, DOSS membuka outlet pertamanya di Mall Ratu
Plaza, Jakarta. Lima tahun berselang, Mall Ambassador menjadi tujuan selanjutnya. Dan sejak
tahun 2015 lalu, DOSS membuka outlet besar di Jalan Kyai Maja.
Doss memiliki 5 Cabang di jakarta yaitu Mall Ambassador, Mall Ratu Plaza, Cideng, Maja, dan
Kemang, selain itu DOSS juga mempunya cabang diluar kota yaitu DOSS Bali, DOSS Makassar,
DOSS Bandung dan DOSS Jogja

DOSS Mempunya visi yang mana bukan hanya sebagai penyedia peralatan fotografi saja,
melainkan juga sebagai salah satu komunitas besar yang menjembatani pergerakan kemajuan
fotografi di Indonesia.

Berikut untuk data milestone PT Global Sukses digital yang mana di tahun 2022 PT Global
Sukses digital menambah dua cabang baru yaitu DOSS Bali dan DOSS Kemang.
Menurut data dari Statista Juli 2020, pengguna smartphone ditahun 2022 mencapai 80% dari
populasi orang Indonesia, dimana ini menjadi salah satu indikator team DOSS untuk lebih
gencar lagi melakukan strategi marketing untuk bisa mencapai semua pasar yang ada di
Indonesia terutama pasar gadget & elektronik yang masih menggunakan smartphone untuk
pembuatan konten agar bisa diupgrade menjadi menggunakan camera.
Menurut sumber data dari Internal doss, database customer untuk range umur yang
melakukan transaksi di DOSS adalah sebagai berikut,

a) Customer DOSS dengan umur 18-24 tahun sebesar 28.2%


b) Customer DOSS dengan umur 24-35 tahun sebesar 42.1%
c) Customer DOSS dengan umur 35-44 tahun sebesar 18.7%
d) Customer DOSS dengan umur 45-54 tahun sebesar 18.7%
e) Customer DOSS dengan umur 55-65 tahun sebesar 1.7%

Dari data tersebut, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap strategi dan
gaya komunikasi sales manager untuk menentukan strategi apa yang dilakukan dan bagaimana
cara sales manager melakukan komunikasi terhadap teamnya untuk bisa meningkatkan kinerja
team sales.
B. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala sebelumnya maka dapatlah
diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Sejauh mana pengaruh faktor ability seorang sales manager terhadap kinerja karyawan PT.
Global Sukses Digital?
2. Sejauh mana pengaruh faktor motivasi seorang sales manager terhadap kinerja karyawan
PT. Global Sukses Digital?
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka penulis dalam melakukan
penelitian ini merumuskan masalah yaitu:

Sejauh mana Gaya Komunikasi Sales Manager terhadap kinerja karyawan pada PT Global
Sukses Digital.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh factor ability seorang sales manager terhadap
kinerja karyawan PT. Global Sukses Digital
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh factor motivasi seorang sales manager terhadap
kinerja karyawan PT. Global Sukses Digital

E. Manfaat Penelitian

a) Keuntungan praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan Peningkatan item pengembangan
organisasi terkait guna pengembangan organisasi dari segi peningkatan kinerja dengan menjaga
gaya komunikasi pimpinan.

b) Keuntungan teoritis

Bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang Pengaruh Gaya Komunikasi
Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kinerja karyawan. Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai
acuan untuk pengembangan kontribusi untuk pengembangan literatur ilmu komunikasi di
Peningkatan kinerja karyawan.

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan
gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang
sama dan terdapat pesan yang disampaikan. Pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial
sudah pasti melakukan komunikasi dengan.manusia lainnya dalam kehidupan sehari - harinya.

Komunikasi menurut Udolf F Verderber adalah fungsi sosial dan fungsi pengambilan
keputusan. Fungsi sosial bertujuan untuk kesenangan, menunjukan ikatan, membangun dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan fungsi pengambilan keputusan ialah
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan terhadap sesuatu pada saat tertentu.

Hal ini menunjukan bahwa betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia.
Apabila tidak terjadinya komunikasi maka kita tidak dapat membuat keputusan, membangun dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Maka dari itu gaya komunikasi sangat berpengaruh
dalam komunikasi untuk memberi tanda bagaimana arti yang sebenarnya harus dipahami atau
dimengerti.

Saat ini istilah komunikasi sudah demikian populer dalam kehidupan masyarakat.
Komunikasi sudah menjadi kodrat bagi manusia sebagai makhluk sosial bahkan sejak seseorang
terlahir ke dunia. Berbicara mengenai komunikasi, ada beberapa pengertian komunikasi menurut
para ilmuan diantaranya yaitu Komunikasi merupakan sebuah kata yang abstrak dan memiliki
sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communis”, yang berarti “sama”
atau “communicare” yang berarti “membuat sama” (Effendy, 2001: 41).Carl I. Hovland (dalam
Effendy, 2009:10) menyatakan: “Communicationis the process to modify the behaviour of other
individuals” (Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain). Jadi dalam
pengertiannya peneliti menyimpulkan komunikasi yang diartikan oleh Carl I. Hovland
menganggap komunikasi sebagai alat untuk berhubungan dengan orang lain dan juga bertujuan
mengubah prilaku orang yang menerima pesan tersebut melalui pesan-pesan yang disampaikan
oleh pengirim pesan. Dalam berkomunikasi, gaya komunikasi didukung dengan proses
komunikasi itu sendiri sebagai sarana untuk menyampaikan suatu informasi, dalam konteks
penelitian ini berarti komunikasi atasan bawahan.

Menurut Barret, (2008:47) proses komunikasi dilaksanakan melalui dua saluran yaitu
primer dan sekunder, komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol sebagai media. Simbol yang dimaksud
seperti bahasa, isyarat, dan sebagainya yang secara langsung diterjemahkan dari pikiran atau
perasaan komunikator terhadap komunikan sedangkan komunikasi sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat bantu media
seperti email, surat dan laporan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka penulis mendefinisikan bahwa komunikasi


adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan tertentu.
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. Komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk mendapatkan
dapat memamahami satu dengan yang lainnya. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

B. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai pesan organisasi didalam
kelompok formal maupun informal di suatu organisasi. bila organisasi semakin besar dan
kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi
kecil yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang anggotannya seribu orang
menjadi komunikasinya sangat kompleks.

Komunikasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi
yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. isinya
berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus
dilakukan dalam organisasi. misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat
resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotannya secara individual.

Bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi dari
semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu:

a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks

yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.

b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.

c. Komunikasi organisasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya


dan keterampilan/skilnya.

Manusia di tengah-tengah suatu masyarakat. Manusia hanya bisa bertahan hidup dalam
masyarakat jika mereka menjalani kehidupan sebagai sebuah aktivitas interaksi dan kerjasama
yang dinamis dalam suatu jaringan kedudukan dan perilaku. Aktivitas interaksi dan kerjasama itu
terus berkembang secara teratur sehingga terbentuklah wadah yang menjadi tempat manusia
berkumpul yang disebut organisasi.

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dan dengan adanya komunikasi yang
baik maka suatu organisasi dapat berjalan dengan lancer dan berhasil dan begitu pula sebaliknya
apabila kurang atau tidak adanya komunikasi maka organisasi akan macet atau berantakan.
Komunikasi. organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan- hubungan hierarkis antara satu dengan lainnya
dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi kapan pun juga setidak-
tidaknya terdapat satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi yang
menafsirkan suatu pertunjukan pesan.

Menurut Gold Haber yang dikutip oleh Arni Muhammad dalam bukunya komunikasi
organisasi yang menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan yang sering berubah-ubah. Komunikasi organisasi mempunyai peranan
penting dalam memadukan fungsi-fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yaitu :

a. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan

b. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

c. Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dengan
cara efektif

d. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang menimbulkan keinginan


orang untuk memberikan kontribusi

e. Mengendalikan prestasi

2. Fungsi tujuan dan ciri organisasi

Ada dua fungsi komunikasi organisasi, yaitu organisasi yakni fungsi umum dan fungsi
khusus.

1) Fungsi Umum

a)Komunikasi berfungsi untuk menceritakan informasi terkini mengenai sebagai atau


keseluruhan hal yang berkaitannya dngan pekerjaan. terkadang komunikasimerupakan proses
pemberian informasi mengenai bagaimana seorang atau sekelompok orang harus mengerjakan
satu tugas tertentu. Contohnya: job description.

b)Komunikasi berfungsi untuk “menjual” gagasan dan ide,pendapat, fakta, termasuk menjual
sikap organisasi dan sikap tentang sesuatu yang merupakan subyek layanan. Contohnnya: public
relations (humas), pameran, ekspo, dll.

c)Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para karyawan agar mereka bisa
belajar dari orang lain (internal), belajar tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan
orang lain, tentang apa, yang “dijual” atau yang diceritakan oleh orang lain tentang organisasi.

d)Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana organisasi membagi pekerjaan,
atau siapa yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi bawahan, besaran kekuasaan dan
kewenagan, menentukan bagaimana menangani sejumlah orang, bagaimana memanfaatkan
sumber daya, serta mengalokasikan manusia, mesin,metode dan teknik dalam organisasi.
Fungsi khusus

a)Membuat para karyawan melibatkan diri ke dalam isu-isu organisasi, lalu menerjemahkannya
ke dalam tindakan tertentu dibawah sebuah komando.

b) Membuat para karyawan menciptakan dan menangani relasi antarsesama bagi peningkatan
produk organisasi.

c) Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani atau mengambil keputusan-
keputusan dalam suasana yang ambigu dan tidak pasti.

Menurut Charles Condrad (1985) yang dikutip oleh Alo Liliweri dalam bukunya
sosiologi & komunikasi organisasi menyatakan bahwa ada dua fungsi makro komunikasi
organisasi, yaitu fungsi komando dan fungsi relasi bermuara pada fungsi komuniksiyang
mendukung organisasi dalam pengambilan keputusan, terutama ketika organisasi menghadapi
situasi yang tidak menentu.

Tujuan Komunikasi Organisasi, ada empat tujuan komunikasi organisasi, yaitu:

1. Menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat. Memberi peluang bagi para pemimpin
organisasi dan anggotannya untuk menyatakan pikiran, pandangan, dan pendapat sehubungan
dengan tugas dan fungsi yang mereka lakukan.

2. Membagi informasi (information sharing). Memberi peluang kepada seluruh aparatur orgaisasi
untuk membagi informasi dan memberi makna yang sama atas visi, misi, tugas pokok, fungsi
organisasi, sub organisasi, individu, maupun kelompok kerja dalam organisasi

3. Menyatakan perasaan dan emosi. Memberi peluang bagi para pemimpin dan anggota
organisasi untuk bertukar informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.

4. Tindakan koordinasi. Bertujuan mengkoordinasi sebagai atau seluruh tindakan yang berkaitan
dengan tugas dan fungsi organisasi yang telah dibagi habis ke dalam bagian atau subbagian
organisasi. Organisasi tanpa koordinasi dan organisasi tanpa komunikasi sama dengan organisasi
yang menampilkan aspek individual dan bukan menggambarkan aspek kerja sama.
B.3 Faktor yang mendukung dan penghambat komunikasi organisasi

Dalam berkomunikasi terdapat hambatan yang dapat mengganggu penyampaian pesan dalam
organisasi, hambatan-hambatan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu hambatan teknis, hambatan
semantik, dan hambatan perilaku.
1. hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
kurangnya sarana dan peranan yang diperlukan dalam proses komunikasi, penguasaan teknik
dan metode berkomunikasi yang tidak sesuai, dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan
terjadinya proses komunikasi.
2. hambatan yang bersifat semantik. Hambatan semantik adalah hambatan yang disebabkan
kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa
(kata-kata, kalimat, kode-kode) yang dipergunakan dalam proses komunikasi.
3. hambatan perilaku atau disebut juga hambatan kemanusiaan, hambatan ini disebabkan
berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan.
Secara umum, komunikasi dinilai apabila efektif pesan yang disampaikan dan yang dimaksudkan
oleh komunikator dapat diterima dan dipahami oleh komunikan.
Ada lima hal yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Pemahaman
Pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan pesan seperti yang
dimaksudkan oleh komunikator. Dalam hal ini, komunikator dikatakan efektif bila penerima
memperoleh pemahaman yang cermat atas apa yang disampaikannya. Dalam komunikasi
organisasi, salah satu hasil terpenting yang diharapkan adalah pemahaman pesan secara
cermat.
2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dan membentuk
pengertian, adapula komunikasi yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic
communication) yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah
yang menjadikan hubungan antara anggota organisasi menjadi hangat, akrab, dan
menyenangkan.
3. Mempengaruhi sikap
Tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam
berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain, dan berusaha agar orang lain
memahami ucapan kita. Mempengaruhi sikap penting dalam sebuah organisasi.
4. Memperbaiki hubungan
Selain mempersiapkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan, juga diperlukan
hubungan yang baik antara komunikator dengan komunikan, ini karena keefektifan
komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan
penuh kepercayaan.
5. Tindakan
Mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang kita inginkan,
Komunikator selalu menginginkan agar komunikan melakukan apa yang diungkapkannya.
Untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil terlebih dahulu menanamkan pengertian,
membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik.
C. Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi yang diterapkan oleh seorang Sales Manager kepada team sales nya,
akan sangat dibutuhkan ketika para sales menghadapi tantangan dan rintangan yang
dihadapi pada saat terjun ke lapangan. Masing-masing gaya komunikasi dipakai untuk
mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian
dari satu gaya komunikasi yang digunakan, tergantung pada maksud dari pengiriman (Sales
Manager) dan harapan dari penerima (Sales). Menurut Sutarto “Ukuran keberhasilan dari
pemberian komunikasi seorang manager yang efektif terhadap peningkatan kinerja
karyawan perlu didukung adanya kerjasama yang harmonis antara manager dengan
karyawan.”(2002:300). Gaya komunikasi seorang pemimpin di dalam perusahaan sangat
mempengaruhi kinerja karyawannya, karena dengan gaya komunikasi yang
digunakan/diterapkan oleh seorang Sales Manager dalam mengoordinasikan seluruh
pekerjaan sesuai struktur juga tujuan perusahaan kepada para sales tersebut, akan
menjadikan tujuan organisasi yang ingin dicapai akan mampu menempuh ke dalam titik
keberhasilan.
Gaya komunikasi merupakan penghubung interaksi yang terjadi oleh setiap manusia.
Gaya komunikasi juga dinilai sebagai campuran komunikasi secara verbal dan nonverbal
yang digunakan untuk merefleksikan identitas kepribadian seseorang yang dapat
mempengaruhi persepsi orang lain terhadap identitas diri. Terdapat beberapa gaya
komunikasi yang bisa meningkatkan kinerja karyawan. Di mana beberapa gaya tersebut
sudah melekat pada kepribadian seorang pemimpin seperti manager yang nantinya menjadi
acuan, dorongan, dan motivasi kepada para karyawan agar bekerja lebih maksimal, lebih
teroganisir, dan lebih tanggung jawab atas pekerjaan mereka.Kinerja karyawan yang tinggi
dapat didukung dengan adanya macam- macam gaya komunikasi yang tepat dari pemimpin,
sebaliknya gaya komunikasi yang kurang tepat dari pemimpin dalam penerapannya akan
kurang memotivasi bawahan dalam melakukan tugas-tugasnya.
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku
antarpribadi yang terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of
interpersonal behaviors that are used in a given situation). Gaya komunikasi merupakan cara
penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang dimaksud sendiri dapat bertipe verbal
yang berupa kata- kata atau nonverbal berupa vokal, bahasa badan, penggunaan waktu, dan
penggunaan ruang dan jarak. Pengalaman membuktikan bahwa gaya komunikasi sangat
penting dan bermanfaat karena akan memperlancar proses komunikasi dan menciptakan
hubungan yang harmonis.
Manusia berkomunikasi dengan (sekurang-kurangnya) tiga gaya (meskipun secara
aktual setiap orang bisa saja mempunyai hampir 1.000 gaya komunikasi yang berbeda),
tetapi semua komunikasi selalu dilakukan secara visual, auditorium dan kinesika. Ini berarti
setiap individu memiliki variasi preferensi gaya komunikasi dengan orang lain yang dalam
prakteknya manusia tidak hanya mengandalkan satu gaya komunikasi tetapi lebih dari satu.
Manusia mengombinasikan beberapa gaya komunikasi meskipun ada satu atau dua gaya
komunikasi yang paling dominan.
Macam-Macam Gaya Komunikasi
The Controlling Style, Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai
dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur
perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. The Equalitarian Style, aspek gaya komunikasi
ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan- pesan verbal secara lisan maupun
yang bersifat dua arah (two way traffic of communications). The Structuring Style, gaya
komunikasi yang terstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun
lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan
pekerjaan serta struktur organisasi. The Dynamic Style, gaya komunikasi yang dinamis ini
memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa
lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The Relinquishing
Style, Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima pesan, pendapat
ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun
pengirim pesan mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. The
Withdrawal Style, akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak
komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk
berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar
pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
D. Pemimpin
Kepemimpinan adalah hal yang memiliki peran yang dominan. Upaya yang
dilakukannya adalah untuk meningkatkan prestasi kerja. Baik pada tingkat individual,
kelompok atau organisasi. Salah satu pengaruh yang ditimbulkan dari sikap kepemimpinan
tersebut adalah dapat mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan
di dalam sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu dikarenakan umumnya sikap
kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah pekerjaan atau organisasi.
Oleh sebab itu, diperlukan figur seorang pemimpin untuk dapat mengelola dan mengatur
organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Ketika pemimpin dan anggotanya sudah berada
di jalur yang sama, maka apa yang ditargetkan akan lebih mudah dicapai. , karena harus
memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian
rupa. Sehingga bisa memberikan pengabdian dan partisipasinya kepada organisasi secara
efektif dan efisien. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya usaha
pencapaian tujuan organisasi. Ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.
Fungsi Pemimpin dalam Organisasi
Pemimpin tentu harus memiliki kemampuan untuk memandu anggotanya. Selain itu,
seorang pemimpin harus dapat mempengaruhi sekaligus meyakinkan sekelompok orang atau
seseorang. Tanpa adanya orang yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya
organisasi tersebut tidak dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya. Maka
dari itu pemimpin harus menjalankan fungsinya dengan benar. fungsi kepemimpinan dapat
dibedakan dalam lima fungsi yaitu :
1. Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yan menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah
itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang
efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain
agar mau melaksanakan perintah.
2. Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai
mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat
dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi
itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feed back) untuk
memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan.
3. Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas melakukan semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri
atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam
fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
4. Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan
dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang
penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki
kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif)
mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,
koordinasi, dan pengawasan.Seluruh fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan
dalam aktivitas kepemimpinan secara integral, yaitu pemimpinan berkewajiban
menjabarkan program kerja, mampu memberikan petunjuk yang jelas, berusaha
mengembangkan kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat.
Kemudian mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu memecahkan
masalah dan mengambil keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab masing-
masing menumbuh kembangkan kemampuan memikul tanggung jawab, dan
pemimpin harus mendayagunakan pengawasan sebagai alat pengendali.
E. Kinerja
Kinerja aspek penting dalam sebuah organisasi, kinerja merupakan penampilan
hasil kerja baik secara kualitas dan kuantitas. Kinerja di lihat dari hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam
melaksanakan tugas seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria tertentu
yang telah ditetapkan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja seorang pegawai akan baik jika pegawai
mempunyai keahlian yang tinggi, keahlian untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang
layak dan mempunyai harapan masa depan. (Prawirosentono, 1999). Kinerja pegawai
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya organisasi untuk mencapai
tujuannya. Menurut Suyadi Prawirosentoso (1999:2) megemukakan bahwa:
“Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapi oleh seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang atau tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapi tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”.
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Pengaruh kinerja karyawan sangatlah berdampak bagi perusahaan atau organisasi.
Hasil kerja karyawan di lihat dari kualitas dan kuantitas yang dihasilkan oleh
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ialah :
Kemampuan dan keahlian merupakan komponen penting dalam tercapainya
kinerja yang maksimal, semakin luas keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang karyawan, maka potensi karyawan tersebut dalam menghasilkan kinerja yang
berkualitas akan semakin tinggi. Oleh karena itu keterampilan dan pengetahuan
merupakan komponen yang sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan.
Kepribadian atau karakter yang dimiliki karyawan berpengaruh terhadap kinerjanya.
Karyawan yang memiliki kepribadian yang baik maka dapat melakukan pekerjaannya
dengan baik, sebaliknya karyawan yang memiliki kepribadian buruk maka dapat merusak
kinerjanya. Motivasi kerja adalah dorongan bagi karyawan untuk melakukan
pekerjaannya. Biasanya motivasi kerja dipengaruhi oleh banyak komponen lain seperti
gaji, tunjangan kesehatan, keselamatan kerja, kebijakan pimpinan, dan beberapa faktor
lainnya. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat, maka karyawan akan termotivasi
untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Sehingga kinerja yang akan dihasilkan
karyawan tersebut akan baik pula. Lingkungan kerja adalah kondisi tempat karyawan
bekerja. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Jika lingkungan
kerja nyaman dapat membuat karyawan lebih fokus dan mudah dalam mencapai kinerja
maksimal. Lingkungan kerja juga dapat diartikan sebagai suasana kerja. Suasana yang
suportif akan membuat produktivitas karyawan lebih tinggi dibandingkan suasana kerja
yang tidak suportif.
Fungsi Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja karyawan merupakan evaluasi sistematis terhadap kinerja
karyawan untuk memahami kemampuan karyawan tersebut sehingga dapat
merencanakan pengembangan karir lebih lanjut bagi karyawan yang bersangkutan.
Perusahaan sering menggunakan penilaian kinerja karyawan sebagai dasar dari kenaikan
gaji, promosi, bonus, atau bisa juga sebagai dasar untuk melakukan penurunan jabatan
dan pemutusan hubungan kerja. Di sisi lain, penilaian kinerja karyawan yang dilakukan
dengan baik dan profesional dapat meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan
sehingga tujuan perusahaan juga dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

F. Kerangka berpikir

v
Gaya Komunikasi (X)
Kinerja Karyawan (Y)
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif merupakan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pendekatan dalam penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif yang dihimpun melalui penyebaran kuesioner. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sensus. Penelitian sensus merupakan
penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan
menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk
mendapatkan infromasi yang spesifik (Usman & Akbar, 2008). Berdasarkan informasi tersebut,
maka penelitian ini merupakan jenis penelitian sensus dengan bantuan kuesioner, dimana
respondennya adalah seluruh Tim sales PT GLOBAL SUKSES DIGITAL.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data primer yang dipakai adalah dengan survei
melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada responden. Survei merupakan metoda
pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaanpertanyaan kepada responden secara
tertulis (Hartono, 2013). Sedangkan survei menurut Cooper dan Schindler (2006) merupakan
proses pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam sebuah wawancara
yang terstruktur dengan baik, dengan atau tanpa seorang pewawancara. Dalam metode survey,
informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner model tertutup.
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang alternatif jawabannya sudah disediakan, sehingga
responden diminta untuk membuat pilihan di antara rangkaian alternative yang diberikan oleh
peneliti (Sekaran, 2006). Kuesioner yang diedarkan disertai dengan surat pengantar yang
menjelaskan tujuan penelitian dan permohonan bantuan. Pertanyaan tertutup dibuat
menggunakan skala Ordinal. Penelitian dengan menggunakan Ordinal Scale 1 – 4. Dalam skala
ordinal, angka 1 (satu) menunjukkan bahwa responden memberikan tanggapan yang sangat tidak
setuju terhadap pertanyaan atau pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 4 (empat)
menunjukkan 41 sangat setuju. Sebelum daftar pertanyaan diajukan kepada seluruh responden
penelitian, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menghasilkan daftar pertanyaan yang reliabel dan valid.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tim Sales PT Global Sukses Digital yang
berada di Indonesia yang berjumlah 40 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
sampel total atau seluruh anggota populasi. Hal ini dikarenakan penelitian yang dilakukan
merupakan penelitian sensus dimana metode ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil atau
mudah dijangkau.
3.4 Teknik Analisis Data
3.4.1 Uji Validitas dan Realibilitas
Sebelum penelitian dilakukan, perlu dilakukan pengujian terhadap validitas dan
reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan. Pengujian validitas dan reliabilitas daftar
pertanyaan ini dimaksudkan agar daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian, memiliki tingkat validitas dan reliabilitas memenuhi batasan yang disyaratkan.
3.4.1.1 Uji Validitas
Uji validitas daftar pertanyaan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kehandalan
angket. Kehandalan angket mempunyai arti bahwa angket mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Terdapat tiga jenis validitas yang dapat diterima secara umum yaitu validitas
isi, validitas konstruk dan validitas yang berkaitan dengan kriteria. Dalam penelitian ini uji
validitas yang digunakan adalah uji validitas konstruk yang mengkorelasikan skor masing-
masing item pertanyaan dengan skor totalnya. Pengukuran validitas dalam penelitian ini
menunjukkan jumlah varians dari indicator yang diekstraksi oleh konstruk/variable laten yang
dikembangkan. Nilai Variance Extract yang dapat diterima adalah minimal 0.50. Ada
kemungkinan pernyataan angket kurang baik susunan kata-kata atau kalimatnya, sehingga
menimbulkan penafsiran yang berbeda. Untuk item-item atau pernyataan yang tidak valid maka
akan dikeluarkan dan tidak dianalisis, sedangkan pernyataan yang valid diteruskan ke tahap
pengujian kehandalan (uji reliabilitas).

3.4.1.2 Uji Reabilitas


Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali 50 untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliabel. Dengan kata lain reliabel menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam
mengukur gejala yang sama (Singarimbun, 2011). Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan
yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya.
Kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur dilihat dari stabilitas atau
konsistensi internal dari informasi, jawaban atau pernyataan, jika pengukuran dilakukan atau
pengamatan dilakukan berulang. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil yang
diperoleh relatif konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal (reliabel). Uji reliabilitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan hasil yang relatif sama apabila
dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang sama. Terdapat beberapa cara untuk
menentukan reliabilitas alat ukur, yaitu metode paralel, metode test-retest, metode split-half, dan
metode cronbach. Metode cronbach menyarankan suatu koefisien reliabilitas yang disebut
dengan koefisien alfa. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach alfa > 0,60.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah bagian yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode
pengumpulan data yang gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan dokumentasi.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner bisa diisi
saat priset datang sehingga pengisiannya didampingi priset, bahkan peneliti bisa bertindak
sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang
disediakan. Peneliti menggunakan skala Likert sebagai acuan pengukuran. Sugiyono (2011:93)
mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa skala Likert cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena berkaitan dengan
pendapat dan persepsi responden. Skala pengukuran diberi nilai satu (1) sampai empat (4).
Tanggapan yang paling positif (maksimal) diberi nilai paling besar dan tanggapan yang paling
negatif (minimal) diberi nilai paling kecil.
Nilai untuk skala tersebut adalah:
a) Sangat Setuju : 4
b) Setuju : 3
c) Tidak Setuju : 2
d) Sangat Tidak Setuju : 1
Dukumentasi adalah pengumpulan data sebagai sumber-sumber informasi yang berhubungan
dengan penelitian. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan
interpretasi data penelitian. Data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber dari buku-buku, serta dokumen perusahaan.
Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan bahan-bahan referensi sebagai rujukan atau asumsi
yang berkaitan serta menunjang penelitian.

Anda mungkin juga menyukai