Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI Latar Belakang

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PAPUA Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang memegang
MANOKWARI
peranan penting sebagai penghasil makanan pokok penduduk
2021
PENDAHULUAN Indonesia. Padi sebagai tanaman pangan dikonsumsi kurang lebih
90% dari keseluruhan penduduk Indonesia untuk makanan pokok
WAH sehari-hari (Saragih, 2001). Padi sebagai penghasil beras yang
AAN merupakan sumber karbohidrat sangat sulit digantikan oleh bahan
NIAN pokok lainnya baik seperti jagung, umbi-umbian, sagu ataupun
ADA sumber karbohidrat lainnya. Pentingnya komoditas ini menjadikan
BARI
padi sebagai acuan dalam menilai kesejahteraan masyarakat serta
menilai kondisi sosial politik masyarakat (BULOG, 2016).
Saat ini permasalahan lahan pertanian di Indonesia adalah alih
fungsi lahan pertanian terutama lahan sawah ke penggunaan lain,
Studi yang menjadi fenomena hampir di semua wilayah. Dampak yang
ditimbulkan dari alih fungsi lahan antara lain adalah ancaman
I terhadap ketahanan pangan. Menurut (Mulyani et al. 2017),
menyatakan bahwa salah satu kunci untuk mewujudkan Indonesia
II sebagai lumbung pangan dunia apabila tersedianya sumber daya
lahan yang cukup memadai yaitu penyediaan perluasan lahan baru
(Ekstensifikasi).
Menurut Mubyarto (1989) Produksi pertanian dalam jangka
I panjang akan terjaga apabila jumlah lahan yang tersedia tetap serta
didukung dengan peningkatan faktor-faktor produksi sehingga
kebutuhan pangan dalam jangka panjang dapat terpenuhi, namun
II
Fenomena yang terjadi jumlah lahan pertanian di Indonesia
mengalami penurunan. Penurunan luas lahan pertanian dalam jangka

1
panjang berpotensi mengancam ketahanan pangan nasional. Untuk BPS. Angka ini mengartikan bahwa tiap penduduk membutuhkan
melindungi lahan pertanian dalam jangka panjang diperlukan 113,48 kg beras per tahun. Apabila ketersediaan beras lebih besar
Kebijakan pemerintah mengendalikan terjadi konversi lahan supaya dari kebutuhan konsumsi beras, maka wilayah dikatakan surplus
kebutuhan pangan dalam jangka panjang dapat terpenuhi. beras, sedangkan apabila ketersediaan beras lebih kecil dari
kebutuhan konsumsi beras, maka wilayah dikatakan defisit beras.
Melihat gejala yang demikian, maka suatu upaya untuk menjaga Dengan menggunakan rumus tersebut Distrik Oransbari mempunyai
kedaulatan pangan nasional sangat diperlukan melalui perlindungan nilai ketersediaan beras sebesar 985.346,84 ton beras (BPS,2020).
terhadap lahan pertanian pangan (Sudaryanto, 2002). Dengan kata
Pemetaan potensi lahan pertanian khususnya pada pangan
lain diperlukan suatu penetapan kawasan lahan pertanian pangan
lokal padi sawah di distrik Oransbari kabupaten Manokwari Selatan
berkelanjutan seperti yang diamanatkan oleh UU No. 41 Tahun 2009
perlu dilakukan guna untuk menjaga ketersediaan lahan pertanian
(Menkum & HAM, 2009).
pangan berkelanjutan, maka diperlukan upaya perlindungan
Rumusan Masalah (preservasi) lahan. Pendekatan model yang dapat digunakan untuk
Salah satu kendala yang mengakibatkan penurunan melakukan delineasi lahan-lahan pertanian yang sesuai dengan
produktivitas beras adalah ketersediaan lahan, seiring dengan komoditas tertentu adalah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG).
peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan struktur Salah satu aplikasi SIG adalah dengan pendekatan Multi Criteria
perekonomian, kebutuhan lahan untuk kegiatan non pertanian Evaluation yang mampu digunakan untuk mengidentifikasi wilayah
cenderung terus meningkat Jenis lahan yang cukup banyak yang sesuai untuk komoditas tertentu (Ceballos-Silva dan Lo’pez-
dialihfungsikan adalah lahan pertanian, khususnya lahan pertanian Blanco, 2003; Munda, 2006).
tanaman pangan yaitu lahan sawah. (Daulay et al., 2016;
Demmallino et al., 2018). Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini yaitu memetakan potensi lahan
Kampung Akeju, kampung Margo rukun, kampung Muari sawah, mengetahui sebaran ketersediaan lahan padi sawah di tiga
merupakan penyuplai beras Oransbari dengan permintaan beras kampung yaitu kampung Margo rukun, Akeju, dan Muari Di Distrik
yang terus meningkat dari tahun ke tahun, sejalan dengan penduduk Oransbari, kabupaten Manokwari Selatan dengan menggunakan
pada tahun 2020 jumlah penduduk distrik Oransbari mencapai 8.683 Sistem Informasi Geografis serta mengembangkan data dan
jiwa. Untuk melihat Kebutuhan konsumsi beras dapat dihitung m informasi lokasi potensial untuk diusulkan menjadi kawasan lahan
elalui rumus Kebutuhan Konsumsi Beras = jumlah penduduk x
113,48 kg/kapita/tahun Angka 113,48 kg/kapita/tahun adalah nilai
standar kebutuhan konsumsi beras per kapita yang ditetapkan oleh

2
pangan utama dan Perlindungan lahan pertanian pangan Gambar 1. Peta lokasi Penelitian (skala Peta 1 : 26.728)
berkelanjutan (LP2B) pada tingkat kabupaten dan Provinsi.

Manfaat

Untuk memberikan informasi pada masyarakat Distrik


Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan lahan pertanian padi
sawah yang wajib dipertahankan dan dilindungi sebagai Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta sebagai bahan
rekomendasi bagi pemerintah dalam menetapkan sawah potensial
sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) Di Distrik
Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu


Alat dan Bahan
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
Desember 2020 dengan objek lokasi Di tiga kampung yaitu : Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Kampung Margo rukun, kampung Akeju, dan kampung Muari Di Perangkat Keras (Hardware) yaitu laptop, Smartphone dan
Distrik Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan . Secara geografis Perangkat Lunak (Software) yaitu Avenza Maps, Google Earth Pro,
distrik Oransbari terletak pada posisi di bawah garis katulistiwa, ArcMap 10.6.1, Software Microsoft Excel 2010. Bahan yang
antara 1°5’ LS - 2°5’ LS dan 133°45' BT -134°25' BT. digunakan dalam penelitian ini adalah Peta Oransbari.Shp dan Data
primer kuisioner wawancara oleh Petani dan PPL, serta Data
skunder yaitu data penduduk Distrik Oransbari yang diperoleh dari
Data BPS tahun 2019 Manokwari Selatan.

3
Metode penelitian (Pribadi/Sewa), luas lahan padi sawah (ha) , dan sejak
kapan lahan padi sawah mulai digarap (tahun).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode b. Identifikasi Luas Lahan Padi sawah Berdasarkan
survey. Singarimbun (1982:3) dalam metode penelitian mengatakan status Irigasi
bahwa penelitian survey adalah “penelitian yang mengambil sampel Indentifikasi luas lahan padi sawah di lakukan
dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat dengan melihat Jenis irigasi yang terdapat di
pengumpulan data yang pokok”. Kampung Margo Rukun, Akeju, dan Muari meliputi
Pelaksanaan Penelitian jenis irigasi induk, skunder, tersier, dan kwarter.
kemudian dengan melihat jarak antar irigasi dan
Pelaksanaan pengambilan Data Primer Survei lapangan lahan padi sawah.
wawancara Penyuluh Pertanian dan pengambilan titik lahan sawah c. Identifikasi Teknik Budidaya
sebagai berikut : Identifikasi teknik budidaya tanaman padi sawah
dilakukan dengan melihat :
1. Persiapan Penelitian
 cara pengelolaan
Persiapan surat izin pelaksanaan penelitian di
Identifikasi teknik pengelolahan tanah
kampung margo rukun, akeju dan muari serta persiapan alat
berdasarkan pengguunaan tarctor, cangkul
dan bahan pelaksanaan penelitian.
dan bajak sapi pada lahan padi sawah .
 Penanaman
2. Survei lapangan wawancara Petani dan PPL
Identifikasi cara penanaman padi sawah yang
dilakukan dengan menggunakan alat mesin
Survei lapangan ini dilaksanakan berdasarkan batas
tanam atau secara manual.
wilayah administrasi kampung, dimana wilayah tempat
tinggal dan lahan Petani berada di wilayah yang sama. Survei  Varietas
lapangan mewawancarai responden Petani dan Penyuluh Identifikasi jenis varietas padi yang
Pertanian Lapangan (PPL) sebagai berikut : digunakan setiap petani, dimana petani tidak
a. Identifikasi kondisi fisik lahan padi sawah menggunakan jenis varietas yang sama dan
Identifikasi kondisi fisik lahan padi sawah darimana petani memperoleh varietas padi
berdasarkan status kepemilikan padi sawah sawah tersebut.

4
 Jenis Pupuk Apakah pada lahan padi sawah petani pernah
Jenis pupuk yang digunakan oleh petani untuk menanam tanaman lain selain tanaman padi
menghasilkan padi sawah yang bagus dan pada lahan padi sawah.
bermutu, berapa dosis yang diberikan oleh  lahan diberokan
petani, waktu pemberian pupuk pada padi Identifikasi lahan pertanian padi sawah
sawah dan cara pemberian pupuk. apakah lahan pernah diberokan, di
 hama/penyakit istirahatkan atau tidak pernah di istirahatkan
Identifikasi hama dan penyakit yang lebih d. Pemasaran
dominan menyerang atau merusak tanaman  harga jual beras
padi sawah tersebut . Identifikasi harga jual beras yang di pasarkan dan
 Berapa kali dalam setahun menanam padi dimana petani memasarkan hasil panen beras
sawah tersebut.
Identifikasi berapa kali setahun petani  Apakah budidaya tanaman padi sangat
menanam padi sawah, hasil produksi beras menguntungkan di bandingkan tanaman lain.
sekalli panen rata-rata (kg) , hasil sekali  Tanggapan Petani lahan LP2B
panen beras paling sedikit (kg) dan hasil Bagaimana tanggapan bapak/ibu petani mengenai
sekali panen beras paling banyak (kg). jika lahan sawah ini ditetapkan sebagai lahan
 Tenaga kerja pangan terus menerus menjadi lahan pertanian
Identifikasi tenaga kerja yang dipakai oleh pangan berkelanjutan (LP2B)
petani baik dalam keluarga maupun diluar
keluarga. 3. Pengambilan titik lahan sawah
 Biaya Pelaksanaan
Identifikasi Biaya sewa alat bantu dan biaya Melakukan pengambilan titik lahan padi sawah dengan
sewa pekerja budidaya padi sawah seperti menggunakan Aplikasi avenza maps yamg sudah terhubung
sewa alat bajak, tanam, panen, dan sewa dengan GPS, selanjutkan melakukan overlay terhadapat data
tenaga kerja. yang telah di diapatkan sehingga menghasilkan satu peta luas
 lahan pertanian pernah ditanami tanaman lain lahan padi sawah. Berikut Diagram Alir Pengambilan titik
lahan padi sawah :

5
Bagan 1. Bagan alir pengambilan titik lahan padi sawah Pengolahaan data di lakukan dengan menginput data primer (hasil
wawacara Petani dan PPL) kedalam Microsoft Excel 2010,
Membuka aplikasi Hidupkan GPS pada sedangkan penitikan lahan sawah menggunakan ArcMap di Input
Avenza Maps pada Input peta ke dalam Mode On agar sesuai ke dalam Google Eart Pro. Data yang sudah di input di Google Eart
smartphone dan aplikasi Avenza kemudian Di Digitasi ke dalam ArcMap 10.6.1 Selanjutnya
dihubungkan pada dengan lokasi lahan
Maps dilakukan Overlay dan Pembobotan dalam ArcMaps, Overlay
koneksi internet padi sawah
dilakukan berdasarkan data spasial yang dihasilkan dari kombinasi
semua data spasial untuk parameter infrastruktur ,status iriigasi
produktivitas dan indeks tanam. Setiap faktor, yang mempunyai skor
Menyesuaikan tertentu diberikan bobot tertentu, dan di lakukan overlay terhadap
MATCHING peta pada titik data yang sudah di lakukan skoring tersebut. Tahap ini
koordinat lahan menghasilkan peta hamparan lahan yang dapat direkomendasikan
sebagai LP2B.
Menandai lahan padi sawah dan
memberi nama pemilik lahan Tabel 3. Kriteria skoring pembuatan lahan potensial LP2B
Peta Tematik Rating (R) Bobot (B) Skor Pembobotan (RxB)
Parameter Infrastruktur 4 1 5
4. Pengolahan Data Peta Status Irigasi 3 1 4
Bagan 2. Bagan alir Input Data Primer dan Hasil Penitikan lahan Pea Indeks Petanaman 2 1 3
Sawah Peta Jaringan Jalan 3 1 4
Input data Primer (hasil Jumlah 16
Input pengambilan titik lahan sawah
(hasil penitikan aplikasi Avenza wawancara Petani dan PPL)
Pada Microsoft Excel 2010
Maps) pada Aplikasi Google Pro
Variabel pengamatan

Data yang sudah di input


1. Lahan sawah berdasarkan infrastruktur
Overlay dan 2. Intensitas penanaman padi sawah
di Google Eart kemudian
Di Digitasi ke dalam pembobotan 3. Produktivitas hasil beras
ArcMap 10.6.1

Peta lahan potensi untuk LP2B


6
4. Potensial lahan sawah di kampung Akeju, Kampung Margo
Rukun,dan Kampung Muari Untuk LahanPertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B)

Analisis Data Daftar Pustaka


1. Analisis dan Pemetaan Kesesuaian Lahan Tanaman Padi AAK, (1990), Budidaya Tanaman Padi, Penerbit Kanisius,
Sawah Yogyakarta.
2. Analisis Lahan Potensial Padi Sawah menggunakan Sistem [BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Luas panen padi pada 2019.
Informasi Geografis (SIG) Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.
3. Analisis spasial potensial lahan sawah di kampung margo [BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Kependudukan Distrik Oransbari
rukun, akeju dan muari untuk LP2B dalam angka 2020. Manokwari. Badan Pusat Statistik.
Ceballos-Silva, A. and J. Lo’pez-Blanco.2003. Delineation of
suitable areas for crops using a multi-criteria evaluation
approach and landuse/cover mapping: A Case Study in Central
Mexico. Agricultural System, 77:117-136
[Deptan] Departemen Pertanian, 2009. Pedoman Umum
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Jakarta.
Departemen Pertanian. 27 hal.
Jamilah dan N. Safridar. 2012. Pengaruh dosis urea, arang aktif dan
zeolit terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah (Oryza
sativa L.). Jurnal Agrista. 16: 153- 162.
Iqbal, N. 2007.Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
Bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat. Pusat Analisis Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
Kementerian Pertanian.2018.Statistik Konsumsi Pangan 2018.Pusat
Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Krisnadi, dkk. 2009. Prematuritas. Bandung: Refika Aditama.
Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.

7
Mulyani A, Nursyamsi D, Syakir M. 2017. Strategi pemanfaatan Simatupang, P. (2007). Analisis kritis terhadap paradigma dan
sumberdaya lahan untuk pencapaian swasembada beras kerangka dasar kebijakan pangan nasional. Forum Penelitian
permanen. Dalam proses penerbitan di J Sumberd Lahan. Agro Ekonomi, 25(1), 1 – 18.
11(1):11-22. Sudaryanto, T. 2002. Konversi lahan dan produksi pangan nasional.
Nainggolan K. 2006. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan. Jakarta: Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan
Dewan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian, Departemen Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Departemen Pertanian
Kesehatan dan DPP PERGIZI Pangan. Republik Indonesia. Bogor.
Norsalis, E., 2011. Padi Gogo Dan Padi Sawah. Universitas Sumastuti, Efriyani. (2010). Jiwa Entrepreneurship untuk
Sumatera Utara. Diakses dari Mewujudkan Ketahanan Pangan. Jejak Jurnal Ekonomi dan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 Kebijakan. Vol 3 Nomor 1, Maret.
3456789/17659/4/Chapter%20II.pdf. Pada 20 januari 2021. Supriadiputra dan Setiawan. 2005. Mina padi (Budi Daya Ikan
Polakitan, A., L.A. Taulu, dan D. Polakitan. 2011. Kajian beberapa Bersama Padi)., penebar Swadaya: Jakarta.
varietas unggul baru padi sawah di Kabupaten Minahasa. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara.
Purwono dan Heni Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Pangan
Unggul. Depok: Penebar Swadaya.
Sasmita, P dan B.S. Purwoko. 2002 kultur antera padi gogo hasil
persilangan kultivar dengan galur toleran naungan. Hayati 9
(3) : 89-93.
Salama, S.H.2010.Alih Fungsi lahan dan Krisis Pangan. Metro
News. http//metronews. fajar.co.id/read/84302/19/alih-fungsi-
lahan-dan-kri
Saragih, B. 2001. Keynote Address Ministers of Agriculture
Government of Indonesia. 2nd National Workshop On
Strengthening The Development And Use Of Hibrid Rice In
Indonesia. 1:10.

8
Lampiran 1. Kuisioner wanwancara Petani

Anda mungkin juga menyukai