Anda di halaman 1dari 3

Berikan tanggapan Anda terkait fakta bahwa jika tujuan pembelajaran yang dirumuskan

sudah tepat dan proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah maksimal, maka alat
penilaian yang digunakan juga harus berkualitas. Diskusikan perbedaan antara validitas
dan reliabilitas!

Bismillah. Terima kasih atas kesempatan diskusi yang telah dibuka oleh Tutor. Saya izin
menanggapi pertanyaan pembuka diskusi. Sebelumnya, saya memohon maaf atas
keterlambatan saya dalam bergabung diskusi.

Kusminto dan Poernomo (2016) menyebutkan bahwa proses pembelajaran di kelas


merupakan integrasi antara perencanaan kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran itu
sendiri, serta kegiatan penilaian. Salah satu aspek yang harus ada dalam perencanaan adalah
tujuan pengajaran sebagai target yang diharapkan dari proses pembelajaran, serta bagaimana
cara agar tujuan maupun proses pembelajaran tersebut dapat secara efektif tercapai.
Kemudian berdasarkan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan dilaksanakan kegiatan
pembelajaran. Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu dilakukan evaluasi pembelajaran.
Hubungan antara tujuan kegiatan pembelajaran, proses belajar mengajar dan evaluasi dapat
digambarkan pada Gambar 1.

GAMBAR 1. HUBUNGAN ANTARA TUJUAN PEMBELAJARAN , PROSES PEMBELAJARAN , DAN


EVALUASI (K USMINTO & P OERNOMO , 2016)

Jika tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sudah tepat dan proses pembelajaran yang
dilaksanakan sudah maksimal, maka salah satu hal yang harus dicermati adalah alat penilaian
hasil belajar (Nasution dkk., 2007). Hal tersebut terkait dengan apakah alat ukur untuk
menilai yang digunakan (dalam hal ini tes) memiliki kualitas yang baik sehingga dapat
digunakan untuk mengukur tujuan yang telah ditetapkan dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.

Hasil belajar siswa yang diketahui dari tes bisa saja tidak sesuai yang diharapkan oleh
seorang guru. Nasution dkk. (2007) menyatakan bahwa jika tes yang digunakan tidak
dipersiapkan dengan cermat, maka skor yang diperoleh tidak dapat menggambarkan secara
tepat mengenai tingkat kemampuan setiap siswa. Dua masalah pokok yang harus diperhatikan
pada saat menyusun set tes hasil belajar yang baik yaitu masalah yang berhubungan dengan
ketepatan hasil pengukuran (validitas) dan ketetapan hasil pengukuran (reliabilitas).

Berdasarkan pembahasan di atas, tanggapan yang dapat saya berikan terkait fakta bahwa jika
tujuan pembelajaran yang dirumuskan sudah tepat dan proses pembelajaran yang
dilaksanakan sudah maksimal, maka alat penilaian yang digunakan juga harus berkualitas
adalah alat penilaian yang berkualitas dapat digunakan sebagai bukti yang menunjukkan
bahwa tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan benar-benar telah tepat. Mengapa harus yang berkualitas? Karena akan dirasa
sia-sia jika sudah merumuskan tujuan pembelajaran dan mengupayakan proses pembelajaran
sebaik mungkin, namun saat hasil belajar siswa dievaluasi didapatkan hasil yang tidak sesuai
harapan dari yang seharusnya didapatkan hasil yang baik; dikarenakan penggunaan alat ukur
evaluasi yang tidak berkualitas. Hasil pengukuran alat penilaian yang tidak berkualitas pasti
tidak sesuai dengan yang sebenarnya, yaitu apa yang telah dilakukan.

Adapun alat penilaian yang berkualitas adalah alat penilaian yang hasil pengukurannya
memenuhi validitas dan reliabilitas. Nasution dkk. (2007) menyebutkan bahwa alat ukur yang
baik adalah alat ukur yang dapat dengan tepat mengukur apa yang ingin diukur.

Reliabilitas dan validitas adalah konsep yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas
penelitian. Keduanya menunjukkan seberapa baik metode, teknik, atau tes mengukur sesuatu.
Reabilitas adalah tentang konsistensi suatu ukuran, sedangkan validitas adalah tentang
keakuratan suatu ukuran (https://www.scribbr.com/).

Perbedaan antara validitas dan reabilitas ditunjukkan pada Tabel 1.

T ABEL 1. PERBEDAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ( HTTPS :// WWW. SCRIBBR . COM /)

Validitas Reliabilitas
Sejauh mana hasil dapat
Sejauh mana hasil benar-
direproduksi ketika
Apa yang dikatakannya? benar mengukur apa yang
penelitian diulang dalam
seharusnya diukur.
kondisi yang sama.
Dengan memeriksa
Dengan memeriksa seberapa
konsistensi hasil lintas
baik hasilnya sesuai dengan
Bagaimana penilaiannya? waktu, lintas pengamat yang
teori yang mapan dan ukuran
berbeda, dan lintas bagian tes
lain dari konsep yang sama.
itu sendiri.
Pengukuran yang valid
Pengukuran yang andal tidak
umumnya dapat diandalkan:
Bagaimana keduanya selalu valid: hasilnya
jika tes menghasilkan hasil
berhubungan? mungkin dapat direproduksi,
yang akurat, mereka harus
tetapi belum tentu benar.
dapat direproduksi.

Demikian tanggapan yang dapat saya berikan. Saya memohon koreksi dari teman-teman dan
Tutor apabila dalam tanggapan saya terdapat kesalahan ataupun kekurangan. Terima kasih.
Sumber:
Kusminto & Poernomo, J. B. (2016). ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN
TEKNIK SELF ASSESSMENT SEBAGAI EVALUASI KINERJA MAHASISWA
PADA PRAKTIKUM FISIKA DASAR II TADRIS FISIKA IAIN WALISONGO
SEMARANG. Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA. 3. 75.
10.21580/phen.2013.3.2.139.
Nasution, Noehi dkk. (2007). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka.
https://www.scribbr.com/methodology/reliability-vs-
validity/#:~:text=Revised%20on%20October%2010%2C%202022,the%20accuracy%2
0of%20a%20measure, diakses pada 4 November 2022 pukul 17:42 WIB.

_Ditulis oleh Agustind Farras Jauharo_

Anda mungkin juga menyukai