Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ricky Alberto Frans Wijaya S

NIM : 015908599
UPBJJ : Jakarta

Soal Tugas 1

1. Jelaskan faktor apa saja yang memicu adanya integrasi pasar keuangan
antar negara!

Jawab:

Terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu adanya integrasi pasar


keuangan antar negara yaitu:
a. Deregulasi atau liberalisasi pasar keuangan di pusat-pusat keuangan
dunia, timbulnya persaingan global telah mendorong pemerintah di banyak
negara untuk menderegulasi berbagai aspek dari pasar keuangannya.
Dengan deregulasi ini maka perusahaan-perusahaan keuangan mereka
dapat bersaing secara efektif di seluruh dunia.
b. Kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Dengan kemajuan
teknologi ini digunakan untuk memonitor banyak pasar keuangan dunia,
melakukan transaksi, dan menganalisis peluang-peluang keuntungan dari
transaksi aset keuangan.
c. Pesatnya kemajuan kelembagaan pasar keuangan. Dari ketiga faktor
tersebut, kemajuan teknologi merupakan pendorong (trigger) utama dalam
terintegrasinya pasar keuangan dunia. Kemajuan di dalam sistem
telekomunikasi menjadikan para pelaku pasar di seluruh dunia dapat
melakukan transaksi dan memonitor investasinya dalam waktu seketika
(real time). Selain itu, perkembangan teknologi informasi, hardware, dan
software komputer memungkinkan informasi dapat tersebar secara aktual,
baik informasi harga aset keuangan maupun informasi-informasi penting
lainnya pada seluruh pelaku pasar di berbagai belahan dunia. Dengan
demikian, investor dapat memonitor perkembangan pasar keuangan di
berbagai tempat secara bersamaan dan memanfaatkan informasi tersebut
untuk mengambil keputusan investasinya.

Selain teknologi informasi dan komunikasi, perkembangan komputer


memungkinkan melakukan penghitungan dengan cepat sehingga informasi
pasar secara cepat dapat diolah, diidentifikasi untuk dijadikan
pertimbangan keputusan investasi. Selain beberapa faktor diatas,
terintegrasinya pasar keuangan dunia juga didorong oleh perilaku
pengusaha yang tertarik untuk memanfaatkan pasar-pasar keuangan di
luar pasar keuangan domestik mereka. Motivasi ini didorong oleh beberapa
hal, antara lain yang pertama, bagi pengusaha-pengusaha besar kadang-
kadang membutuhkan dana investasi yang cukup besar. Sementara di
pasar domestik tempat dimana perusahaan beroperasi, pasar keuangan
masih sangat terbatas kapasitasnya sehingga pasar keuangan yang ada
belum mampu memenuhi kebutuhan dana dari pengusaha tersebut.
Dengan kondisi yang demikian, maka mau tidak mau pengusaha tersebut
akan mencari investor di pasar keuangan yang lebih besar dan maju di
negara lain.

Motivasi kedua, ada kemungkinan di pasar keuangan negara lain dana


yang ditawarkan dengan biaya yang lebih rendah daripada di pasar
domestik. Akibatnya, para pengusaha tentunya akan mencari sumber
pembiayaan yang paling murah untuk menjalankan bisnisnya. Motivasi
lainnya adalah adanya upaya untuk mengatur dan mendistribusikan risiko
oleh para investor. Apabila seorang investor menginvestasikan dananya
hanya di satu negara maka risiko investasinya akan besar bila negara
tersebut mengalami masalah besar. Sebaliknya, bila investor
menginvestasikan dananya di berbagai negara maka risiko ini akan
terdistribusi sehingga potensi ruginya akan lebih kecil.

Di samping berbagai motivasi yang telah disebutkan diatas, dari berbagai


studi menunjukkan perkembangan strategi investasi di dunia bisnis
sangatlah cepat. Salah satu yang menarik adalah adanya motivasi, dimana
suatu perusahaan sering tidak ingin bergantung pada investor salah satu
negara karena alasan posisi tawar (bargaining position). Perusahaan-
perusahaan transnasional modern sering menginginkan perubahan
investor yang dinamis karena menurut pengalamannya, dominasi investor
dari satu negara dalam jangka yang panjang dapat menjadikan perusahaan
tersebut kurang sehat.

2. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Bank dari segi fungsinya, dari segi pemiliknya
dan dari segi penciptaan Uang Giral!

Jawab :

Jenis bank dari segi fungsinya terdiri atas:


a. Bank Sentral
Bank sentral bertanggung jawab atas kebijakan moneter seperti stabilitas
nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara
keseluruhan berbagai negara. Di Indonesia, bank sentral diselenggarakan
oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
b. Bank Umum
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran secara umum. Bank umum menawarkan berbagai produk dan
jasa kepada masyarakat sesuai fungsinya dengan menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit
pinjaman kepada masyarakat, jual beli valuta asing, menjual jasa asuransi,
jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain-lain.
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
adalah bank yang dalam melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, namun dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) jauh lebih terbatas dibandingkan dengan
kegiatan bank umum. Hal ini dikarenakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valuta asing (valas), dan
perasuransian.
d. Bank Tabungan
Bank tabungan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya
terutama memberikan kredit jangka pendek.

Jenis bank dari segi kepemilikannya terdiri atas:


a. Bank MIlik Pemerintah
Bank milik pemerintah adalah bank yang didirikan oleh pemerintah atau
negara dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh negara. Contohnya,
BRI, BTN, BNI, dan Bank Mandiri.
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank milik swasta nasional adalah bank yang didirikan oleh pihak
swasta nasional dan sahamnya juga sebagian besar dimiliki oleh pihak
swasta nasional. Contohnya, BCA, Bank Muamalat, Bank Permata, dan
lain-lain.
c. Bank Asing
Bank asing adalah bank yang didirikan oleh pihak asing yang membuka
cabang di negara lainnya. Contohnya, Citibank, HSBC, Bank of America,
Deutsche Bank, dan lain-lain.
d. Bank Campuran
Bank campuran adalah bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
pihak asing dan swasta nasional. Contohnya, Bank Capital Indonesia,
Bank Mizuho Indonesia, dan lain-lain.

Jenis bank dari segi penciptaan Uang Giral terdiri atas:


a. Bank Primer
Bank primer adalah bank yang dapat menciptakan uang (giral) melalui
simpanan masyarakat yang ada padanya (simpanan uang likuid dalam
bentuk giro). Biasanya terdapat pada bank-bank umum pemerintah dan
bank-bank umum swasta baik nasional maupun asing.
b. Bank Sekunder
Bank sekunder adalah bank yang tidak dapat menciptakan uang (giral)
melalui simpanan masyarakat yang ada padanya. Biasanya terdapat
Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Bank Koperasi,
atau bank-bank lain yang dipersamakan dengan itu.

3. Bagaimana keadaan Perbankan setelah Perang Dunia (1945-1949)?

Jawab :

Keadaan perbankan setelah Perang Dunia (1945-1949) adalah:

Di daerah Republik Indonesia terdiri dari:


a. Bank Negara Indonesia didirikan 5 Juli 1946.
b. Bank Rakyat Indonesia didirikan 22 Februari 1946.
c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Andil Bumi Putra) didirikan tahun 1945
di Solo.
d. Bank Indonesia, didirikan tahun 1946 di Palembang.
e. Bank Dagang Nasional Indonesia, didirikan tahun 1946 di Medan.
f. Indonesian Banking Corporation (IBC), didirikan di Yogyakarta, yang
kemudian berganti nama menjadi Bank Amerta.
g. Bank Nasional Indonesia, didirikan di Surabaya.

Di daerah federal, perkembangan perbankan nya meliputi:


a. N.V Bank Sulawesi di Manado didirikan pada tanggal 8 Februari 1946.
b. N.V Bank Perniagaan Indonesia didirikan pada tanggal 11 Maret 1948.
c. Bank Timur N.V di Semarang, didirikan pada tanggal 20 September 1949
yang kemudian berganti nama menjadi PT. Bank Gemari dan kemudian
melakukan merger dengan BCA.
d. Bank Dagang Indonesia N.V di Banjarmasin didirikan pada tanggal 12
Oktober 1949.
e. Kalimantan Trading Corporation N.V di Samarinda didirikan tanggal !8
Februari 1950, yang kemudian merger dengan Bank Pacific (Thomas
Suyatno, 2001 : 4-6).

4. Bagaimana peran Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta Lembaga


Penjamin Simpanan dalam mengatur maupun pengawasan Perbankan ?

Jawab :

Peranan Bank Indonesia dalam mengatur maupun pengawasan Perbankan:


a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara
lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
b. Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan.
c. Bank Indonesia berwenang untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran.
d. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan.
e. Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR),
artinya Bank Indonesia sebagai bank sentral berperan dalam
mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem
keuangan.

Peranan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengatur maupun pengawasan


perbankan:
a. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang untuk menetapkan tata cara
perizinan (right to license) dan pendirian suatu bank.
b. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang untuk menetapkan
ketentuan (right to regulate) yang menyangkut aspek usaha dan
kegiatan perbankan dalam rangka menciptakan perbankan yang sehat.
c. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang untuk mengawasi bank
secara langsung (on-site supervision) maupun tidak langsung (off-site
supervision).
d. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang untuk mengenakan sanksi
(right to impose sanction) terhadap bank apabila suatu bank kurang
atau tidak memenuhi ketentuan.
e. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang untuk melakukan
penyidikan (right to investigate) di Sektor Jasa Keuangan.
f. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berwenang untuk melakukan
perlindungan konsumen (right to protect) terhadap segala bentuk
pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat.

Peranan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam mengatur maupun


pengawasan perbankan:

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan


simpanan.
b. Melaksanakan penjaminan atas simpanan.
c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan.
d. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
Bank Gagal (bank resolution) yang tidak berdampak sistemik.
e. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
Sumber :
- Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank. 2022. BMP EKSI 4205 Modul 1-3. Murti
Lestari, Dr. M.Si.
- www.liputan6.com/ini-jenis-jenis-bank-berdasar-fungsi-kepemilikan-dan-
operasional
- repositori.unsil.ac.id/
- dosen.stiepena.ac.id/
- www.ojk.go.id/
- www.lps.go.id/

Anda mungkin juga menyukai