Disusun Oleh :
NIM : 6211221131
2022
I. PEMBUKAAN
Om swastiyastu
Namo budhhaya
Salam kebajikan.
Yang saya hormati Bapak Dosen Pengantar Ilmu Politik, Bapak Agus Subagyo, S.IP.,
M.SI,
Yang saya hormati rekan-rekan kelas yang saya banggakan. Hadirin sekalian yang
berbahagia, serta Saudara se-Bangsa dan se-Tanah air. Semoga kita semua berada dalam
lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Di pagi hari yang cerah ini marilah kita sama-sama puji serta syukur atas kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa, karena anugerah dan rahmat-Nya kita semua bisa berkumpul dan
bersilaturahmi pada hari ini.
Izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Muhamad Zaidan Maulidan Adiredja,
saya mahasiswa di kelas D Fakultas Ilmu Sosial dan Politik prodi Hubungan Internasional.
Saya akan membacakan pidato saya pada hari ini yang berjudul “Andaikan Saya Menjadi
Presiden: Apa Yang Akan Saya Lakukan Untuk Menciptakan Kehidupan Politik Yang
Bermoral
II. ISI
Ilmu politik secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis
berarti negara, sedangkan orang yang mendiami polis disebut dengan polities, yang
berarti warga negara. Istilah tersebut terus berkembang dan kemudian menjadi politik
seperti yang dikenal sekarang.
Adapaun Ilmu Politik secara terminologi, yaitu seni, keahlian, kemahiran, dan
keterampilan dalam mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan apa yang
kita inginkan.
Lalu bagaimana perkembangan politik di Indonesia saat ini?, apakah sudah
berkembang lebih baik atau mungkin lebih buruk?.
Politik di Indonesia
Kita juga harusnya bisa berkaca dan juga meniru negara-negara dengan sistem
politik yang terbaik seperti:
1. Denmark
Denmark merupakan negara yang terletak di Skandinavia di Utara Eropa ini
merupakan negara dengan sistem pemerintahan terbaik di dunia. Terbukti dengan
indeks kemajuan sosial pada tahun 2017 mencapai skor hampir sempurna pada
peringkat kebutuhan manusia dasar. Selain dari fakta tersebut Denmark juga dijuluki
sebagai negara paling bahagia, dengan sistem perpolitikan dan pemerintahan yang
mendekati sempurna.
2. Selandia Baru
Selain dari pada itu tingkat kekerasan dan terorisme di negara Selandia Baru
sangatlah minim, dan tingkat indeks korupsi di negara tersebut sangatlah rendah
menjadikan negara Selandia Baru merupakan negara bebas korupsi. Di samping itu
negara Selandia Baru merupakan negara pertama yang memberikan hak memilih
kepada wanita.
3. Kanada
Selain dari itu negara Kanada juga memiliki skor tinggi dalam stabilitas politik
di negaranya terbukti dengan minimnya kekerasan dan terorisme serta kemampuan
negara Kanada untuk memenuhi kebutuhan gizi dan medis warganya. Maka sudah
sepatutnya negara Kanada menyandang sebagai negara dengan sistem perpolitikan
atau sistem pemerintahan terbaik di dunia.
Jika dilihat dari ketiga negara tersebut bisa kita lihat dan tau bahwa negara-
negara tersebut memiliki berbagai keunggulan nya masing-masing. Denmark
memiliki indeks korupsi yang sangat minim di antara negara lainnya, oleh karena itu
Denmark merupakan negara dengan tingkat korupsi paling sedikit dan masyarakat nya
pun tentu sangat mempercayai pemerintah nya dikarenakan minimnya korupsi
dinegara tersebut. Kemudian Selandia Baru sama seperti Denmark, Selandia Baru
memiliki angka korupsi yang sangat rendah disamping itu juga di Selandia Baru
angka kekerasan dan juga kasus terorisme sangat minim terjadi. Dan yang terakhir
Kanada sama seperti Selandia Baru angka kekerasan dan kasus terorisme nya sangat
minim dan juga Kanada mampu untuk mencukupi kebutuhan gizi dan juga kebutuhan
medis bagi warganya.
Jika ada yang bertanya apa yang dibutuhkan Indonesia saat ini?, banyak yang
dibutuhkan saat ini tapi yang paling penting dan utama ada dua.
1) Yang pertama, kita butuh adanya lapangan pekerjaan. Kita butuh uang
setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kita, dan itu bisa didapat
dengan bekerja salah satunya. Kita butuh lapangan pekerjaan yang
banyak sehingga bisa sebanyak mungkin orang berstatus bekerja dan
berpenghasilan.
2) Yang kedua, kita butuh kondisi dunia usaha yang kondusif. Artinya
kita butuh ketenangan dalam berusaha – dalam bahasa yang gamblang
kita butuh kepastian dalam berusaha, jangan sebentar-sebentar
peraturan berubah ubah sesuai selera pembuat kebijakan.
Dan juga dalam kondisi dunia usaha yang kondusif ini adalah
berkurangnya hambatan-hambatan dalam dunia usaha sehingga orang
bergairah dan berani untuk melakukan investasi dari keuntungan yang
diperolehnya.
Kedua aspek yang kita butuhkan ini akan beranak pinak melengkapi
segala hal lainnya yang kita butuhkan untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih layak dan baik.
Dalam kalimat yang sederhana dan membumi kita butuh kemajuan,
kemajuan disemua aspek kehidupan.
Dan Indonesia saat ini juga sedang berada dalam Revolusi industri 4.0 yang dimana
upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini
produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai
penopang utama. Mengutip dari laman Forbes, revolusi industri generasi keempat bisa
diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal
ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI.
Secara singkat, Industry 4.0, pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung
dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan
manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems
membuat Industry 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi kenyataan.
Lantas, faktor penggerak apakah yang harus diperkuat untuk menyambut Industry 4.0
di Indonesia? Ada empat dasar faktor penggerak:
Mungkin jika Indonesia sudah sepenuhnya siap dan memasuki Revolusi 4.0 itu akan
mendongkrak daya saing dan juga membantu perekonomian negara kita saat ini yang sedang
dalam masa pemulihan dari Covid-19. Dalam kurun dua tahun Indonesia mengalami
keterpurukan dalam berbagai macam sektor, yang utama adalah sektor Kesehatan, sektor
Ekonomi, dan yang terakhir merupakan sektor lapangan pekerjaan.
Apa yang dilakukan pemerintah untuk mendongkrak kembali keadaan atau lebih
tepatnya pemulihan pasca pandemi?
Berbagai program Pemerintah selama tahun 2021 telah on-track. Kebijakan belanja
countercyclical Pemerintah, khususnya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
telah melindungi masyarakat yang rentan serta menstimulasi sektor usaha untuk kembali
tumbuh positif. Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang output-nya sudah
kembali pada level pra-pandemi.
Realisasi PEN mencapai 69,8% per 10 Desember 2021 yakni kesehatan sebesar
66,7%, perlindungan sosial sebesar 81,5%, program prioritas sebesar 70,9%, insentif usaha
sebesar 100%, serta dukungan UMKM dan Korporasi sebesar 47,9%. Adapun program yang
baru adalah jaminan kehilangan pekerjaan merupakan turunan dari UU Cipta Kerja.
Perubahan alokasi untuk beberapa komponen PEN diantaranya yakni penanganan kemiskinan
ekstrem, program padat karya, dan jaminan kehilangan pekerjaan.
“Sebagian sektor pariwisata sangat terbantu dengan bantuan subsidi upah demikian
pula dengan sektor ritel. Pemerintah membuat beberapa jaring seandainya salah satu
sektornya mengalami kendala oleh operasionalisasi dan administrasi,” ungkap Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Pada tahun 2022 telah dialokasikan anggaran Program Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk penanganan pandemi bidang kesehatan dan
perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp414 triliun. Anggaran bidang kesehatan sebesar
Rp117,9 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 tirliun, dan penguatan pemulihan ekonomi
Rp141,4 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) tahun 2022 telah
diupayakan Pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung
reformasi struktural. Selain itu, APBN tahun 2022 juga akan fokus pada penanganan
pandemi, sehingga APBN menjadi instrumen untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia
sekaligus mendukung keberlanjutan program penanganan Covid-19.
Sebelum saya lanjut kepada inti dan kesimpulan, alangkah baiknya kita harus tau apa
artinya bermoral.
Menurut asal-usul katanya “moral” berasal dari kata mores dari bahasa Latin, lalu
kemudian diartikan atau di terjemahkan jadi “aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah yang
digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat
atau batasan perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk.
Setelah pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa negara dan juga pemerintah
nya membutuhkan warganya untuk menciptakan keadilan bagi semua masyarakat tanpa
memandang kasta maupun golongan.
4) Bidang Pertahanan Keamanan : Siap ikut serta dalam menjaga pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia.
Contoh Peran Masyarakat di Bidang Pertahanan Keamanan adalah :
Siap ikut serta dalam menjaga pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia.
Ikut serta dalam kegiatan ronda malam.
Aktif dalam melaporkan dugaan peredaan Narkoba.
III. KESIMPULAN
Menjadi seorang pemimpin dalam hal ini seorang presiden adalah suatu kebanggaan
sekaligus memiliki beban tanggung jawab yang sangat berat dikarenakan merupakan seluruh
harapan dari rakyat indonesia berada di pundak presiden. Menjadi presiden tidaklah mudah ia
mempunyai tanggung jawab yang berat di dunia dan di akhirat kelak.
Menciptakan kehidupan politik yang bermoral adalah sesuatu yang dapat dilakukan
dengan catatan seperti pengertian moral dan etika di atas sebelum kita menjadi presiden kita
harus mempunyai niat yang baik, niat yang tulus untuk mensejahterakan rakyat bukan untuk
mengejar kekuasaan, jabatan, kekayaan ataupun yang lainnya.
Dan juga menanamkan rasa solidaritas antar anggota partai dan instansi serta
memperbaiki komunikasi karena bagaimanapun buruk nya komunikasi akan mempengaruhi
pergerakan politik di panggung politik.
IV. PENUTUPAN
Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan dihati para
hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah Swt. Dan dan
kesalahan datang dari saya selaku manusia biasa yang tidak luput dari lupa, salah, dan dosa,
demikian kiranya dan akhir kata saya haturkan terima kasih. Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
V. DAFTAR PUSTAKA