Nilai-nilai HAM
Berkaitan dengan nilai-nilai HAM paling tidak ada 3 teori yang dapat dijadikan kerangka
analisis, yaitu teori realitas (realistic theory), teori relativisme (cultural relativism theory) dan teori
radikal universalisme (radical universalisme)
Teori realitas mendasari pandangannya pada asumsi adanya sifat manusia yang menekankan
self interest dan egoisme dalam dunia seperti bertindak anarkis. Dalam situasi anarkis, setiap manusia
saling mementingkan dirinya sendiri sehingga menimbulkan chaos dan tindakan tidak manusiawi di
antara individu dalam memperjuangkan egoisme dan self interest nya.
Sementara itu teori relativitas kultural berpandangan bahwa nilai-nilai moral dan budaya
bersifat partikular (khusus). Hal ini berarti bahwa nilai-nilai moral HAM bersifat lokal dan spesifik
sehingga berlaku khusus pada suatu negara. Dengan kaitan dengan penerapan HAM , menurut teori
ini ada tiga model penerapan HAM, yaitu :
1. Penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak sipil, hak politik dan hak pemilikan
pribadi;
2. Penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak ekonomi dan hak sosial;
3. Penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak penentuan nasib sendiri(self
determination) dan pembangunan ekonomi
Model pertama banyak dilakukan oleh negara-negara yang tergolong dunia maju, model
kedua banyak diterapkan di dunia berkembang dan untuk yang ketiga banyak diterapkan di dunia
terbelakang. Selanjutnya teori radikal univerlitas berpandangan bahwa semua nilai-nilai HAM adalah
bersifat universal dan dimodifikasi untuk menyesuaikan adanya perbedaan budaya dan sejarah suatu
negara.