Pemisahan Ruang Kelas Siswa-Siswi maraknya kasus kekerasan seksual utamanya yg terjadi di
lingkungan pendidikan formal dlm hal ini sekolah
Sebagai Upaya Pencegahan Pelecehan Salah satu hal dari sekian faktor yang menyebabkan Seksual Di Sekolah terjadinya kekerasan seksual adalah karena selama ini pergaulan antara siswa siswi disekolah tidak memiliki batasan sebab setiap hari berbaur langsung antara siswa dan siswi. Maka dari itu, saya selaku tim pro sangat setuju PRO dengan mosi ini Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh Pengelompokan lazim dikenal dengan grouping didasarkan warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah atas pandangan bahwa disamping peserta didik tersebut mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan mempunyai kesamaan, juga mempunyai perbedaan. dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Kesamaan-kesamaan yang ada pada peserta didik melahirkan Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang mnyatakan bahwa pemikiran penempatan pada kelompok yang sama, sementara Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan melahirkan pemikiran pengelompokan mereka pada bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, kelompok yang berbeda. bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar Pengelompokan bukan dimaksudkan untuk mengotak- menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang ngotakan peserta didik, melaikan justru bermkasud Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, membantu mereka agar dapat berkembang seoptimal mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta mungkin. bertanggung jawab. Alasan pengelompokan peserta didik juga didasarkan atas Melihat dari tujuan pendidikan secara umum tersebut, Maka realitas bahwa peserta didik secara terus menerus bertumbuh sudah selayaknya lingkungan pendidikan harus memberikan dan berkembang pertumbuhan dan perkembangan peserta rasa nyaman dan aman bagi seluruh peserta didik untuk didik satu dengan yang lainya berbeda. Agar peserta didik menjamin perlindungan dari berbagai ancaman, khusunya yang cepat tidak mengganggu peserta didik yang lambat dan ancaman kekerasan seksual. Sebagai upaya pencegahan sebaliknya, kekerasan seksual maka salah satu langkah strategis yang Pemisahan kelas peserta didik laki-laki dan perempuan dapat dilakukan adalah dengan memisahkan ruang kelas adalah pengelompokan antara siswa dan siswi dengan ruang antara laki2 dan perempuan, langkah ini dilakukan melihat terpisah, interaksi sosial yang terjadi yaitu antara siswa dengan siswa, dan siswi dengan siswi, dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan eksta-kurikuler bahkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat membuktikan tempat olahraga, kantin, dan tempat ibadahpun terpisah. hal tersebut. Pengelompokan kelas siswa dan kelas siswi Penelitian itu dilakukan oleh peneliti di Pennsylvania State Sistem belajar terpisah memberi kesempatan pada University. Menurut penelitian tersebut memisahkan dua muridmurid perempuan untuk mengeksplorasi diri secara jenis kelamin bisa jadi bukan cara terbaik untuk anak belajar maksimal, dan mengembangkan diri. terutama dalam mata pelajaran yang biasa didominasi laki- Dalam penelitian itu terungkap, anak yang sekolah di laki, seperti olahraga dan sains. Mereka tidak lagi merasa sekolah khusus satu jenis kelamin tidak jadi lebih terdidik dipinggirkan, hanya sebagai pelengkap, mendapatkan dibandingkan anak-anak di sekolah umum. Tak hanya itu, perlakuan khusus dikarenakan gendernya, sehingga anak pun jadi lebih mudah menerima stereotipe gender jika menghambat rasa percaya diri untuk menguasai mata sekolah di sekolah khusus laki-laki atau perempuan. pelajaran tersebut. Diskusi secara lebih mendalam juga lebih "Konsekuensi jangka panjangnya misalnya, anak-anak dimungkinkan. Anak-anak perempuan usia prapuber sudah perempuan jadi hanya terbiasa terlibat dengan sesama mulai merasa malu ditertawakan atau dijadikan bahan olok- perempuan, kemudian ketika mereka harus menghadapi olokan lawan jenis sehingga mereka cenderung menahan diri dunia nyata, itu tidak berlaku," ujar Lynn Liben, profesor dari bertanya hal-hal yang dapat menimbulkan perhatian dari psikologi dan pendidikan di Penn State yang juga lawan jenis. Hal ini menjadi lebih kentara pada materi-materi pemimpinan penelitian tersebut, seperti dikutip dari ABC Biologi seperti anatomi tubuh dan cara perkembangbiakan News. manusia dan binatang Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science itu peneliti membandingkan dua kelas preschool. Dalam satu kelas, guru menggunakan bahasa yang hanya spesifik pada KONTRA satu gender. Sementara di kelas yang satunya, guru lainnya tidak melakukan hal tersebut. Pemisahan ruang kelas siswa dan siswi adalah salah satu Setelah dua minggu, peneliti melaporkan, anak-anak yang bentuk pembatasan interaksi sosial. Manusia sebagai diajarkan dengan bahasa khusus satu gender jadi kurang suka makhluk sosial dikemukakan oleh Aristoteles, bahwa bermain dengan anak yang berbeda jenis kelamin manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan dengannya. Anak-anak tersebut juga menunjukkan berinteraksi satu sama lain kecenderungan stereotipe gender, misalnya saja anak laki- Menurut penelitian:Sekolah khusus untuk pria atau wanita laki bermain truk, perempuan main boneka. ternyata tidak baik untuk perkembangan anak. Sebuah Hanya saja menurut mereka yang mendukung sekolah khusus satu jenis kelamin, hasil penelitian di atas kurang tepat. Mereka berpendapat, otak anak laki-laki dan perempuan berbeda sehingga dibutuhkan gaya pengajaran yang berbeda juga untuk memaksimalkan pendidikan.