Anda di halaman 1dari 15

Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

STRATEGI ADAPTASI SISWA PEREMPUAN DI SMK KAL 1 SURABAYA

Anggun Ade Cyntia Fernanda Sutopo


13040254092 (PPKn, FISH, UNESA)cyntiaanggun@gmail.com

Oksiana Jatiningsih
0001106703 (PPKn, FISH, UNESA)oksianajatiningsih@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengungkap strategi siswa perempuan dalam beradaptasi di lingkungan sekolah
yang maskulin. Teori yang digunakan adalah teori adaptasi budaya oleh John Bennet. Penelitian ini
merupakan penelitian eksploratif. Informan penelitian ini adalah 11 siswa perempuan di Sekolah
Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan data interaktif menurut Miles dan
Hubesman yang terdiri atas kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan untuk beradaptasi di lingkungan yang
berbeda SMK KAL 1 Surabaya dengan menggunakan strategi adaptasi yaitu berpenampilan dan
berperilaku maskulin, mempertahankan perilaku feminim dan berteman dengan siswa perempuan,
sharing and caring untuk penguatan diri dan berteman dengan siswa laki-laki dan perempuan. Teori
adaptasi sosial John Bennet yaitu strategi adaptasi perilaku digunakan untuk menghadapi perbedaan,
strategi adaptasi siasat digunakan untuk menghadapi penolakan, serta strategi adaptasi proses digunakan
untuk cari persamaan dari kesulitan yang dihadapi siswa perempuan yang menjadikan siswa perempuan
tersebut sebagai self objection.
Kata Kunci: strategi adaptasi, siswa perempuan, self objection, sekolah maskulin.

Abstract
This research has purpose to uncover strategy female students in adapting in the school. Masculine. The
theory in this research is a theory adaptation culture by John Bennett. This research is explorative
research. The informants of thuis research is 11 female students at Senior High School Vocational KAL 1
Surabaya. Data collected by using observation, interviews and. documentation. The Analysis techniques
of data is using interactive data according to Miles and Huberman which consists of the data collection,
reduction, data display and conclusion drawing/verifying. The result of this research was showed that
female students to adapt in different environmental such as Senior High School Vocational KAL 1
Surabaya using the strategy that is looking adaptation and behaving masculine, maintain behavior
feminist and having a friends with female students, sharing and caring to strengthen and having a friends
relationship with male and female students. The theory of culture adapting John Bennet is strategy
adaptation of behavior which used to encounter differen, the strategy adaptation tactics is used to face
rejection, and the strategy adaptation process is used to get equations of a the difficulties encountered
female students. The strategy tactics which made female students as self objection.
Keywords: strategy of adaptation, female students, self objection, masculine school.

Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


PENDAHULUAN
Republik Indonesia juga disebutkan No. 60 Tahun 2014
Sekolah Menengah Kejuruan adalah bentuk satuan pada pasal 8 ayat (1) yaitu Sekolah Menengah Kejuruan
pendidikan menengah yang orientasinya memberi bekal dapat menyelenggarakan program pendidikan dengan 3
siswa untuk memasuki lapangan kerja tingkat menengah tingkatan kelas, yaitu kelas X, kelas XI, kelas XII, sesuai
dan melanjutkan jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
kejuruannya. Sekolah Menengah Kejuruan memiliki Masyarakat juga mengkonstruksi secara sosial ada
peran dan posisi yang strategis dalam Sistem Pendidikan sekolah SMK yang maskulin dan feminim karena itu
Nasional. Mengacu pada isi Undang-undang Sistem siswa perempuan yang dianggap feminim masuk ke
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 lingkungan sekolah maskulin dianggap berbeda budaya.
mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya SMK yang
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan dianggap masyarakat maskulin dan feminim. SMK yang
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan maskulin dengan jurusan-jurusan yang mayoritas peminat
peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. adalah laki-laki salah satu contoh jurusan teknik,
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

sedangkan SMK feminim dengan jurusan-jurusan yang ketidaktegasan. Ada beberapa perempuan yang tidak
mayoritas perempuan salah satu contoh jurusan memiliki sikap feminim yang telah disebutkan.
pariwisata, bisnis dan manejemen. Pendidikan merupakan Dilihat secara fisik lebih kuat dan lebih besar, karena
hak asasi manusia. Pendidikan yang tidak diskriminatif harus kuat dan perkasa. Sebaliknya kaum perempuan
akan menguntungkan baik bagi perempuan maupun laki- harus lemah lembut, pasif, maka perempuan yang terlatih
laki, yang pada akhirnya akan mempermudah terjadinya dan termotivasi untuk menjadi sosok perempuan yang
kesetaraan dalam hubungan antara perempuan dan laki- diinginkan masyarakat. Adanya perbedaan emosional dan
laki, namun pemisahan jenis kelamin dalam jurusan intelektual antara laki-laki dan perempuan.
banyak ditemukan di Sekolah Menengah Kejuruan di Adaptasi siswa perempuan yang dimaksud dalam
Indonesia. Perbandingan program studi siswa laki-laki, penelitian ini mampu beradpatasi di lingkungan sekolah
perempuan dan jurusan Sekolah Menengah Kejuruan serta beriteraksi dengan siswa laki-laki. Siswa perempuan
yang ada di Indonesia menunjukkan siswa laki-laki lebih yang dulunya mengenyam pendidikan menengah pertama
mendominasi program studi pertanian dan kehutanan lalu setelah lulus siswa tersebut masuk pada tingkat
yang mencapai 70,26%, sedangkan perempuan sebesar menengah atas. Siswa perempuan tersebut memilih
29,74 berbanding berbalik dengan mendominasi program sekolah baru dengan lingkungan yang baru. Lingkungan
studi seni dan kerajinan sebesar 64,56% dan laki-laki yang baru saja membuat siswa sudah kesulitan beradptasi
35,44% di program studi seni dan kerajinan. Program apalagi dihadapkan dengan lingkungan sekolah yang
keahlian lain adalah teknologi Industri sebesar 81,54%, mayoritas laki-laki dan di komplek Angkatan Laut maka
sedangkan perempuan 18,46%. Data di atas merupakan tidak menutup kemungkinan bahwa siswa perempuan
data Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia pada tersebut kesulitan dalam proses beradaptasi. Proses
tahun 2000-2001. adaptasi disini sangat diperlukan agar siswa tersebut tidak
Pandangan masyarakat terhadap Sekolah Menengah kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungan
Kejuruan tersebut yang menyebabkan terjadinya sekolahnya serta tidak menganggu aktivitas sekolahnya.
perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Interpretasi Proses penyesuaian diri siswa perempuan mengalami
mental dan kultural terhadap perbedaan kelamin laki-laki proses belajar yaitu belajar memahami, mengerti dan
perempuan, kadang interpretasi mental ini lebih berusaha untuk melakukan sesuatu yang diinginkan
merupakan keadaan ideal dari pada apa yang lingkungannya. Beradaptasi di lingkungan yang baru
sesungguhnya dilakukan dan dapat dilihat. Serta pada hal tentu tidak mudah untuk dilakukan seorang siswa laki-
ini laki-laki dan perempuan mempunyai sebuah laki khususnya. Lingkungan sekolah yang berbasis
konstruksi yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat, militer serta mayoritas laki-laki di sekolah tersebut akan
karena dipengaruhi oleh konstruksi masyarakat tentang merubah siswa perempuan itu baik dari tingkah laku,
gender yang berdampak pada perlakuan masyarakat pergaulan, pemikiran serta penampilan.
terhadap peran dan fungsi laki-laki dan perempuan. Pada kenyataanya ada beberapa siswa perempuan
Perbedaan peran dan fungsi sering dianggap sebagai yang memilih melanjutkan di Sekolah Menengah
budaya partiarki yang alamiah, sehingga secara tidak Kejuruan. Salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan
sadar masyarakat sering mengalami diskriminasi gender, yang ada di Kota Surabaya, yaitu Sekolah Menengah
bahkan dalam pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan. Kejuruan Khusus Angkatan Laut 1 (SMK KAL 1)
Menurut Astuti (2011:7-8) Laki-laki yang mempunyai Surabaya, sekolah tersebut Sekolah Menengah Kejuruan
sifat kuat dan agresif, maka kaum laki-laki terlatih dan KAL 1 Surabaya yang bernaung di bawah Yayasan Hang
tersosialisasi serta termotivasi untuk menjadi ke sifat Tuah memiliki lima kompetensi keahlian yaitu keahlian
konstruksi tersebut. Serta stereotipe merupakan satu teknik kendaraan ringan, teknik instalasi tenaga listrik,
bentuk penindasan ideologi dan kultural, yakni teknik audio video, teknik pemesinan dan teknik
pemberian label yang memojokkan kaum perempuan pengecoran logam, Sekolah Menengah Kejuruan tersebut
(Fakih,1996:149). juga berbeda dengan Sekolah Menengah Kejuruan pada
Adanya sifat laki-laki yang kuat dimaksudkan dalam umumnya karena adanya basis militer di dalam
penelitian ini bahwa perempuan dianggap tidak kuat penerapan sekolah tersebut dan terkenal sangat tegas
berada di lingkungan laki-laki serta tidak mampu pada penerapan tata peraturan yang ada serta terdapat
mempengaruhi yang identik dengan maskulinitas. pula siswa perempuan dan laki-laki.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika terjadi Berdasarkan data jumlah siswa laki-laki dan
stereotipe pada perempuan. Akibatnya perempuan perempuan di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1
dianggap tidak mampu berada di lingkungan laki-laki. Surabaya tahun 2013-2016 bahwa pada tahun
Padahal tidak semua perempuan memiliki sifat feminim 2013/2014 jumlah siswa laki-laki 797, sedangkan siswa
seperti kepasrahan, kepatuhan, kelembutan dan perempuan 14, tahun 2014/2015 jumlah siswa laki-laki

457
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

733, sedangkan sisa perempuan 19, tahun 2015/2016 Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan
jumlah siswa laki-laki 769, sedangkan siswa perempuan masalah yang akan diangkat adalah bagaimana strategi
15, pada tahun 2016/2017 jumlah siswa perempuan yang dilakukan oleh siswa perempuan dalam beradptasi
mengalami peningkatan terdapat 23 siswa perempuan, di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya?.
meskipun jumlah siswa laki-laki sebanyak 758. Rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
Siswa perempuan di Sekolah KAL 1 ini tidak sama mengungkapkan strategi adaptasi yang dilakukan oleh
seperti anggapan yang ada pada masyarakat. Hal tersebut siswa perempuan di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1
ketika memilih sekolah yang maskulin tersebut, siswa Surabaya.
perempuan yang dikonstruksi secara sosial feminim
tetapi siswa perempuan mampu penyesuaikan diri di METODE
lingkungan tersebut padahal dalam penyesuaian diri di Ditinjau dari pendekatan yang digunakan dalam
lingkungan yang baru itu sulit apalagi yang dikonstruksi penelitian adalah kualitatif jenis penelitian eksploratif.
secara sosial masyarakat sekolah itu maskulin dari Menurut Arikunto (2010:7) menjelaskan penelitian
lingkungan sekolah serta pergaulan yang berbeda. eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Anggapan masyarakat bahwa siswa perempuan itu di menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal
Sekolah Menengah Kejuruan itu mengambil sekolah yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Penelitian ini
yang hanya menampilkan hanya kemolekan, kecantikan, menggali secara luas tentang sebab hal yang
keanggunan saja. Namun tidak bagi siswa perempuan mempengaruhi tentang strategi adaptasi siswa perempuan
yang berada di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya.
Surabaya, mereka justru bersekolah dengan bergaul Menurut Sugiyono (2007:49) juga menyatakan dalam
dengan banyak laki-laki bahkan dalam tampilan, penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi
pekerjaan saat praktek dan proses pembelajaran tetapi dinamakan situasi sosial yang terdiri atas tiga yaitu:
berlangsung tidak menampilkan sisi feminim mereka saja tempat, pelaku, dan aktifitas. Pada situasi sosial atau
tetapi sisi tegas sebagai perempuan dan bahkan di obyek penelitian ini dapat mengamati secara mendalam
sekolah tersebut tidak ada jurusan yang menampilkan sisi aktivitas siswa perempuan saat berada di lingkungan
perempuannya, serta dalam berinteraksi atau bergaul Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya.
dengan teman yang mayoritas siswa laki-laki akan Dalam penelitian ini pemilihan subjek dengan metode
mengalami kesulitan padahal melakukan interaksi sosial purposive sampling, dengan memilih orang yang
penting dilakukan untuk bisa melakukan adaptasi. Hal- dianggap benar-benar memahami realitas yang terjadi.
hal tersebut yang maka dimana perempuan akan ada Dalam menentukan subjek penelitian memang perlu
kesulitan beradaptasi di lingkungan laki-laki. sebuah kerasionalan yang jelas, alasan subjek tersebut
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui dipilih. Jadi sebenarnya bukan hanya asal menentukan
bahwa siswa perempuan yang cenderung untuk tampil saja, namun asumsinya harus ada, subjek yang paling
feminim tetapi siswa perempuan di Sekolah Menengah tepat dan sesuai dengan tema penelitian ini. Karakteristik
Kejuruan KAL 1 Surabaya memilih sekolah yang subyek penelitian adalah siswa perempuan di SMK KAL
mayoritas teman sebaya laki-laki ditambah lagi sekolah 1 Surabaya, bersedia mengenai strategi yang dilakukan di
tersebut di komplek markas besar Angkatan Laut serta SMK KAL 1 Surabaya.
akan termuat aturan tata tertib yang disiplin. Pemilihan Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah
strategi adaptasi yang tepat dapat mengatasi masalah- Kejuruan KAL 1 Surabaya alasan mengapa memilih
masalah yang akan dihadapi atau telah dihadapi siswa lokasi penelitian yang akan dilakukan didasarkan pada
perempuan di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 beberapa pertimbangan sebagai berikut: Lokasi sekolah
tersebut. tersebut di komplek Kodiklatal yang dikenal sebagai
Terdapat perbedaan dengan penelitian yang telah komplek anggota TNI AL sehingga siswa tersebut
dilakukan oleh Rahmatun (2015) yang membahas dituntut displin serta mematuhi aturan yang dikenal tegas
mengenai perempuan yang mampu setara dengan laki- diterapkan pada Sekolah Khusus Angkatan Laut 1
laki di Sekolah Menengah Kejuruan di jurusan Teknik tersebut. Tepatnya lokasi penelitian saat siswa perempuan
Kendaraan Ringan (TKR) dengan menggunakan teori tersebut berada di lapangan, bengkel, dan kantin. Siswa
Julian Steward, sedangkan dalam penelitian ini meneliti yang bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1
strategi adaptasi siswa perempuan (yang dianggap mayoritas laki-laki sedangkan perempuan hanya sebagai
feminim) dalam berinteraksi dengan siswa laki-laki yang minoritas serta perempuan dianggap feminim di
bersekolah di lingkungan maskulin yaitu di Sekolah lingkungan tersebut. Masalah-masalah yang timbul dari
Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya dengan perempuan yang dianggap feminim pada lingkungan
menggunakan teori adaptasi budaya menurut Bennett.
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

maskulin, bila tidak disikapi dengan strategi adaptasi ditujukan secara langsung kepada siswa perempuan di
untuk mendapatkan solusi yang tepat. Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya. Metode
Menurut Sugiyono (2010:222) mengatakan dalam wawancara ini digunakan agar mendapat informasi yang
penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian sebenar-benarnya dan berkaitan dengan perasaan serta
merupakan adalah peneliti itu sendiri. Lebih lanjut lagi pandangan mereka. Metode wawancara dilakukan dengan
dijelaskan bahwa peneliti kualitatif sebagai human cara tanya jawab secara lisan mengenai masalah-masalah
instrumen, berfungsi menetapkan fungsi penelitian, yang dipertanyakan dengan pedoman wawancara tentang
memilih informan sebagai sumber data, melakukan adaptasi siswa perempuan. Teknik ketiga adalah
pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data, dan dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud adalah profil
membuat kesimpulan atas temuannya, peneliti sebagai sekolah dan tata tertib di SMK KAL 1 Surabaya. Data
instrumen utama dalam penelitian. Pada pengumpulan yang berasal dari dokumentasi ini berfungsi sebagai data
data digunakan pedoman. Pedoman tersebut terdiri atas pendukung dan data pelengkap yang dapat memberikan
panduan bertanya tentang: hal yang terkait dengan status keterangan secara jelas mengenai strategi siswa
subyek penelitian adalah latar belakang, hal yang terkait perempuan di SMK KAL 1 yang terkait dengan
strategi adaptasi perempuan (1) masalah yang dihadapi penelitian.
siswa perempuan (2) bagaimana strategi adaptasi siswa Teknik analisis data interaktif menurut Pandangan
perempuan saat berinteraksi dengan siswa laki-laki di Miles dan Huberman (1992:3) terhadap penelitian
lingkungan maskulin. kualitatif adalah data yang muncul berwujud kata-kata
Dalam melakukan teknik pengumpulan data perlu dan bukan rangkaian angka. Dalam penelitian analisis
kesepakatan untuk mengunjungi siswa perempuan kualitatif ini dapat ditempuh dengan langkah-langkah:
dengan cara datang ke lokasi yaitu Sekolah Menengah (1) Pengumpulan data disini mencatat data secara objektif
Kejuruan KAL 1 Surabaya, hingga mengenal beberapa dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan
orang yang berinteraksi secara langsung maupun tidak wawancara di lapangan. Pengumpulan data diperoleh
langsung dengan siswa perempuan khususnya ketika bel melalui observasi dan wawancara berkaitan dengan
istirahat, serta tidak menganggu proses kegiatan belajar strategi adaptasi siswa perempuan saat berinteraksi
mengajar siswa perempuan cara tersebut cukup efektif dengan siswa laki-laki di Sekolah Menengah Kejuruan
untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan mengenai KAL 1 Surabaya. (2) Reduksi data yaitu kegiatan
cara beradaptasi di lingkungan maskulin. Hal itu bisa mengumpulkan semua data terkait dengan strategi
memulai penelitian hingga mendapatkan data yang adaptasi Siswa Perempuan di Sekolah Menengah
dibutuhkan teknik pengumpulan yang dipilih dalam Kejuruan KAL 1 Surabaya, kemudian di seleksi, teliti,
penelitian, menggunakan teknik observasi, wawancara dan menyusun data-data tersebut sesuai dengan masalah
dan dokumentasi. yang ada. Data-data yang tidak sesuai dengan fokus
Observasi dilakukan untuk mengamati secara penelitian tidak dicantumkan dengan tujuan
langsung dan mengetahui bagaimana strategi adaptasi mempertajam proses analisis data dan disimpan agar
siswa perempuan dalam berinteraksi dengan siswa laki- mempermudah jika sewaktu-waktu dibutuhkan maka
laki. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian tersebut mudah untuk mencari kembali. (3) Penyajian data adalah
tentunya tidak lepas dari beberapa pokok permasalahan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan
yang akan dibahas, antara lain adalah penampilan siswa kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
perempuan, tingkah laku siswa perempuan ketika pengambilan tindakan. Penyajian data yang sering
berinteraksi dengan siswa laki-laki, dan siswa perempuan digunakan dalam penelitian kualitatif dirancang guna
saat berada di bengkel yang ada di sekolah Sekolah menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu
Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya. Teknik kedua bentuk yang padu dan mudah menarik kesimpulan.
adalah wawancara mendalam adalah proses dalam Informasi yang didapat nantinya akan disusun secara
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan naratif tentang Strategi Adaptasi Siswa Perempuan di
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara Sekolah Menengah Kejuruan KAL 1 Surabaya dan
pewawancara dengan informan. Adapun data yang digali dianalisis dengan teori dan konsep-konsep yang ada
untuk wawancara adalah cerita yang pernah dialami oleh kemudian disajikan, dan (4) Pengambilan simpulan atau
siswa perempuan saat berada di lingkungan sekolah, serta menarik kesimpulan adalah sebagaimana dari suatu
strategi siswa perempuan dalam berinteraksi dengan kegiatan konfigurasi yang utuh (Miles,1992:19).
siswa laki-laki saat berada di lingkungan sekolah KAL 1 Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasikan selama
Surabaya. Wawancara banyak dilakukan dalam situasi penelitian berlangsung, singkatnya makna-makna yang
yang tidak formal dengan menggunakan alat bantu muncul dari data harus diuji kebenarannya,
berupa perekam suara dan mencatat. Wawancara kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang

459
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

merupakan validitasnya. Pada tahap penelitian ini siswa perempuan yang dulunya memiliki rambut panjang.
mencari bukti atau data yang mendukung supaya Adanya saran dari guru diharuskan untuk siswa
kesimpulan awal bersifat sementara dapat dibuktikan perempuan dipotong pendek serta menggunakan celana
dengan data atau bukti dari tahap berikutnya. Setelah data panjang. Hal tersebut membuat adanya perubahan
disajikan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. penampilan yang dilakukan oleh Suci, penampilan
Dalam penarikan kesimpulan ini, didasarkan pada reduksi menyerupai laki-laki tersebut membuat Suci dapat
data dan sajian data yang merupakan jawaban atas menyesuaikan diri dengan lingkungan. Penyesuaian diri
masalah yang diangkat, dalam penelitian ini. Strategi yang dilakukan oleh Suci secara spontan dengan
adaptasi siswa perempuan dapat dilihat ketika berada di mematuhi saran dari guru ini serta adanya interaksi
lingkungan sekolah. dengan laki-laki maka menimbulkan adanya perubahan
dalam gaya penampilannya.
Adanya saran dari salah satu guru kepada Suci
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut memunculkan anggapan bahwa sekolah SMK
Hasil Penelitian KAL 1 Surabaya mendesain situasi sekolah yang
Strategi adaptasi yang dilakukan oleh siswa perempuan maskulin. Hal tersebut dilakukan salah satu guru karena
pertama, berpenampilan dan berperilaku maskulin hampir beranggapan bahwa siswa perempuan yang memiliki
semuanya siswa perempuan berperilaku yang menyerupai rambut panjang ribet dengan memakai kuncrit maka
perilaku laki-laki. Perilaku itu dilihat dari cara siswa perempuan tersebut memiliki rambut pendek. Serta
berpenampilan siswa perempuan saat berada di SMK guru-guru yang ada di SMK KAL guru-gurunya tersebut
KAL 1 berbeda dengan siswa perempuan di sekolah lain. tidak berpenampilan dengan rambut panjang tetapi
Perbedaan tersebut dilihat dari rambut yang berpotongan pendek hal ini tersebut SMK KAL 1 Surabaya dengan hal
pendek dan memakai celana. itu menjadikan sekolah tersebut maskulin.
Hal ini dinyatakan oleh Suci, Latar belakang penampilan Suci yang atas saran guru,
...Dulu sih kak aku juga rambutku panjang tidak terlepas dari Ika melakukan perubahan penampilan
sekarang dipotong kayak gini pendek, berubah karena pengalaman tidak menyenangkan yang
sih kak penampilanku dulu sama sekarang, aku dirasakannya.
sih dulu motong pendek awalnya disuruh oleh
guru waktu awal masuk katanya ada tata Hal ini dinyatakan oleh Ika,
tertibnya tapi sekarang aku sih nyaman kak ...Potong pendek padahal panjang jadi pendek
potong pendek apalagi teman-temanku banyak aku sih dulu sempat mau nangis mbak, gara-
yang lain biar sama kayak mereka aja kak, sama- garanya juga dulu itu mbak rambutku suka
sama ringkas, biar gak ada perbedaan laki sama ditarik-tarik sama anak-anak sampek rontok
perempuan kak. kak rambutku,dari situ aku juga potong rambut
Suci menyatakan hal yang dirasakan pertama kali kak sekarang udah kebiasaan pendek jadi enak
masuk di Sekolah SMK KAL 1 Surabaya dengan mbak waktu kelas 2 sempat rambutku agak
panjang aku potong lagi mbak kalau panjang
penampilan waktu SMP yang memiliki rambut panjang
dikit sekarang risih mbak. Kalau dibilang
tetapi setelah masuk di Sekolah ini berubah dengan menyesal motong rambut panjangku sekarang
memotong rambut panjangnya menjadi pendek. gak mbak apalagi di sekolah sini banyak
Perubahan penampilan Suci hal yang paling mendasar aktivitas jadi kalau rambut pendek enak apalagi
disebabkan oleh saran dari salah satu guru yang saat bengkel kak jadi enak gak pakai dikuncrit
mengatakan bahwa ada tata tertib meskipun tidak rambutnya.
tercantum secara jelas ditata tertib yang ada. selain itu Petikan wawancara yang ada dinyatakan oleh Ika
penyebab lain Suci mengubah penampilannya merasa sama dengan Suci yang mengubah penampilan
nyaman dengan penampilan seperti ini agar mudah rambutnya, tetapi Ika saat mengubah penampilannya
beraktivitas ketika di bengkel contohnya tidak bingung yang dulu berambut panjang, ketika dipotong Ika
dengan rambut panjangnya serta agar sama dengan teman sempat merasakan sedih karena dulu itu rambut Ika suka
laki-laki yang mayoritas jadi tidak ada perbedaan antara ditarik-tarik sama teman laki-laki hingga rontok, dari
siswa perempuan dengan laki-laki. pengalaman tersebut Ika memotong rambut tetapi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lokasi sekarang yang dirasakan Ika saat memiliki rambut
penelitian pada siswa perempuan tentang strategi perilaku pendek tidak menyesal. Perubahan yang dilakukan oleh
siswa perempuan dalam mengubah cara berpenampilan. Ika mengenai penampilannya menyerupai laki-laki saat
Tujuan dari strategi yang diterapkan oleh siswa mengenakan celana panjang ketika beraktivitas di
perempuan agar bisa membaur dengan siswa laki-laki lingkungan sekolah.
yang ada di sekolah dengan perubahan gaya penampilan
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lokasi penampilan menyerupai laki-laki agar mudah
penelitian. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh Ika berinteraksi dengan siswa laki-laki lebih berbaur serta
dengan memotong rambut panjangnya serta memakai mempunyai ikatan pertemanan dengan menyamakan
celana panjang adanya perubahan penampilan yang penampilannya.
menyerupai laki-laki agar lebih mudah saat berinteraksi Hasil yang ada menunjukkan sebelum masuk di
dengan siswa laki-laki di lingkungan yang maskulin sekolah ini memang gaya penampilan dari potongan
adanya berubahan gaya penampilan siswa perempuan rambut dan berpakaian seperti laki-laki sudah seperti
yang dulunya memiliki rambut panjang dengan kejadian ini. Devina bisa dikatakan siswa perempuan yang sudah
sering ditarik-tarik rambutnya. Hal tersebut membuat tomboy jika dilihat dari penampilannya hal itu yang
adanya perubahan penampilan yang dilakukan oleh Ika, menyebabkan tidak mengalami kesulitan jika
penampilan menyerupai laki-laki tersebut membuat Ika berinteraksi dengan siswa laki-laki apalagi Devina
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. mempunyai teman laki-laki sebelum di sekolah ini maka
Hal yang sama juga dikatakan oleh Mega, tidak menutup kemungkinan Devina mengalami
...Aku dulu mbak SMP nya aku berkrudung adaptasi dengan cepat serta dengan penampilan tersebut
mbak waktu aku sekolah disini aku lepas merupakan strategi devina untuk bisa beradaptasi
jilbabku mbak enak aja mbak waktu buka dengan cepat dengan siswa laki-laki.
jilbab memang dari dulu aku tomboy waktu
Perilaku juga dilihat dari cara bersikap siswa
pake jilbabpun dulu lepas pasang mbak
makanya aku sekarang ngelepas jilbabku enak perempuan saat berada di SMK KAL 1 berbeda
aja mbak waktu buka jilbab rambutku aku dengan siswa perempuan di sekolah pada umumnya.
potong pendek sendiri aku memang niatnya Selayaknya bahwa siswa laki-laki yang bersikap tegas
memang itu mbak di sini aku lebih menjadi diri seperti jika mengetahui seseorang yang salah dengan
aku mbak pakai celana temannya kebanyakan lantang dikatakan salah tetapi dalam kenyataan yang
cowok. ada dilakukan oleh siswa perempuan juga menyerupai
Petikan wawancara yang dikatakan oleh Mega
sikap siswa laki-laki yaitu memiliki sikap tegas seperti
adanya perubahan penampilannya dengan gaya
laki-laki. Sikap tegas yang keluar dari sikap yang
rambutnya dipotong rambut panjangnya dengan
dimiliki oleh siswa perempuan pada umunya yang tidak
keinginan Mega sendiri, serta adanya membuka jilbab
teguh pendirian. Siswa perempuan memiliki sikap tegas
untuk menyamakan dengan siswa laki-laki yang
seperti itu dalam melakukan strategi untuk
menyebabkan Mega dengan mudah melakukan
menyesuaikan diri saat berada di lingkungan yang
penyesuaian diri. Penampilan yang menyerupai laki-laki
mayoritas laki-laki. Ketika siswa perempuan tersebut
tersebut yang membuat Mega lebih menjadi dirinya
menyerupai sikap laki-laki seperti itu maka tidak akan
sendiri. Dalam penampilannya dengan memakai celana
diremehkan oleh siswa laki-laki karena mempunyai sifat
yang menyerupai siswa laki-laki dengan memotong
tegas.
rambutnya memudahkan Mega saat berinteraksi dengan
Hal ini dinyatakan oleh Mega,
siswa laki-laki. Strategi yang dilakukan oleh Mega
...Dulu aku kak kan cewek banget kak
merupakan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekarang kak aku anaknya kayak cowok aku
sekolah. tegas kak apalagi saat salah satu siswa laki-laki
Berbeda dengan yang dinyatakan oleh Suci, Ika dan yang bikin masalah aku bilang mau mu apa kok
Mega dengan mengubah gaya rambutnya saat berada di kayak gitu. Cewek itu sebenernya dihormati
lingkungan sekolah berbeda dengan yang dinyatakan jangan digituin.
oleh Devina, Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan siswa
...aku memang tomboy kayak gini mbak perempuan bernama Mega yang dulu mempunyai sikap
penampilanku mbak dengan rambutku pendek tidak mempunyai pendirian, namun yang dirasakan
kayak anak laki pakai celana dan bajuku selalu sekarang dengan menyesuaikan diri di lingkungan sekolah
aku keluarin mbak persis kayak cowok mbak mempunyai sikap yang menyerupai laki-laki yaitu tegas
aku gak rapi anaknya, gak kayak siswa dalam menentukan pilihan. Seperti yang dikatakan berani
perempuan yang lain mbak. berbicara lantang ketika ada seseorang yang salah.
Pernyataan yang disampaikan oleh Devina ketika
Kebiasaan yang dilakukan oleh Mega ketika berada
mengubah penampilan menyerupai laki-laki sebelumnya
dilingkungan sekolah yang mayoritas siswa laki-laki
ternyata memang keinginan Devina sendiri dengan
merubah diri Mega yang dulu tidak tegas sekarang
memakai celana serta ketika memakai baju dikeluarkan
menjadi tegas. Strategi mempunyai sikap yang tegas
menurut Devina sendiri penampilannya tidak rapi.
dengan menyerupai siswa laki-laki tidak menutup
Adanya strategi yang dilakukan Devina dalam
menyesuaikan diri di lingkungan sekolah dengan

461
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

kemungkinan Mega dapat menyesuaikan diri saat melakukan kegiatan yang ada di sekolah. Salah satu siswa
berinteraksi dengan siswa laki-laki dengan lebih mudah. perempuan mengenakan seragam rok panjang tersebut
Pendapat yang sama juga dikatakan oleh Suci, menjinjing roknya ketika saat melakukan ekstrakulikuler
...Saat aku ingin pergi ke bengkel saat praktek Dilla diganggu oleh salah satu teman laki-laki saat ada di
gitu kak ada laki-laki yang ngajak ke kantin, lapangan roknya yang dipakai Dilla dengan mengangkat
kantinnya dekat dengan bengkel kak aku gak rok yang dikenakan terbuka yang dilakukan salah satu
mau ikut kak, soal waktunya bengkel kak.
teman laki-laki.
Sekarang aku mempunyai sifat tegas sama
pendirianku kak, nolak aku kak ajakan mereka Hal ini senada yang dinyatakan oleh Dilla,
kak aku juga kak kalau pulang memakai sepeda Kesulitannya waktu ekstrakulikuler ikut paskal
motor yang biasanya dipakai laki-laki. kan kak lah itu ada larinya kalau aku lari mesti
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan siswa rokku tak jinjing kak, biar bisa lari kak, enak lo
perempuan bernama Suci yang dulu tidak mempunyai kak di jinjing itu kak biar gak ribet, dulu sih kak
pernah diganggu aku kak waktu kelas 1 di
pendirian, namun yang dirasakan sekarang sikap yang
ekstrakulikuler itu rokku mau diangkat sama
menyerupai laki-laki yaitu sikap tegas dalam temenku kak waktu itu mau push up lah aku
menentukan pilihan. Strategi dengan menyerupai sikap spontan marah kak, lah dari situ aku jinjing rokku
siswa laki-laki tidak menutup kemungkinan Suci dapat kak, kadang-kadang sih kak pake celana tapi kalau
menyesuaikan diri saat berinteraksi dengan siswa laki- pake rok aku gtu kak kalau jalan pun aku gitu
laki dengan lebih mudah. kak.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh siswa
Adanya gaya bahasa yang berbeda dalam pergaulan
perempuan tersebut menarik ketika mengikuti kegiatan
menyerupai laki-laki atau maskulin ketika salah satu
sekolah siswa tersebut menjinjing rok yang
siswa perempuan ketika berinteraksi dengan teman
digunakannya agar tidak merepotkan hal yang
menggunakan bahasa gaul yaitu Bro ketika menyapa
dinyatakan oleh siswa perempuan tersebut. Dulu saat
teman laki-lakinya. Adanya perbedaan menggunakan
melakukan ekstrakulikuler Dilla diganggu oleh salah
bahasa ketika salah satu siswa menggunakan kata
satu teman laki-laki saat ada di lapangan melakukan
tersebut ketika berbicara dengan temannya, padahal
push up roknya yang dipakai Dilla mau diangkat sama
selayaknya perempuan biasanya tidak menggunakan
salah satu teman laki-laki. Dengan adanya hal tersebut
kata tersebut saat berinteraksi dengan teman baik siswa
membuat Dilla menjinjing rok yang dipakainya dan
laki-laki maupun siswa perempuan.
kadang-kadang menggunakan celana panjang. Strategi
Hal ini dinyatakan oleh Devina,
yang dilakukan oleh siswa perempuan tersebut
...aku kalau kenalan woy bro namamu siapa?
Gitu mbak waktu awal kenal dulu mbak. merupakan menyesuaikan diri dengan lingkungan
Enak aja waktu bilang kayak gitu mbak. Saat sekolah dengan adanya push up saat apel pagi serta lari
aku kelompokan itu sama anak-laki-laki aja yang membuat siswa tersebut menjinjing rok
contohnya bro contohnya kayak gitu mbak. panjangnya. Kedua, mempertahankan perilaku feminim
Hal ini juga diungkapkan oleh Mayang, dan berteman dengan siswa perempuan, siswa
...kak dulu pernah ada kejadian waktu aku perempuan pada umunya kebiasaan yang dilakukan
marah aku bilang sama anak laki yang
oleh siswa perempuan pada umumnya yang mempunyai
membuat marah bro maumu apa sih. Aku
pernah kak bilang gitu hingga aku marah. Dia sifat lemah lembut, mengenakan rok dan tidak tegas, hal
kak bikin ulah. ini juga ada pada beberapa siswa perempuan saat
Pernyataan yang disampaikan oleh Devina dan berada di SMK KAL 1 dengan lingkungan yang
Mayang ketika berkomunikasi dengan gaya bahasa yang maskulin. Tidak adanya perubahan perilaku yang
menyerupai laki-laki. Gaya bahasa yang menyerupai laki- dilakukan oleh siswa perempuan juga merupakan
laki ketika menggunakan kata Bro yang identik dengan strategi yang dilakukan oleh siswa perempuan agar
gaya bahasa laki-laki, sedangkan salah satu siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
perempuan menggunakan gaya bahasa seperti itu untuk dengan tidak mengubah penampilan yang mereka
mudah berkomunikasi dengan siswa laki-laki. Meskipun miliki. Dengan menjadi diri sendiri juga bisa
Mayang menggunakan gaya bahasa seperti itu ketika menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
marah sebagai penekanan yang dilakukan oleh Mayang Hal ini disampaikan oleh Isnaini, Alda,
agar siswa laki-laki tersebut tidak melakukan hal tersebut. ...Aku dari dulu aku pakai jilbab kak, sampai
Gaya bahasa tersebut merupakan strategi agar dapat sekarang aku pakai jilbab kak kayak lemah
menyesuaikan diri dengan siswa laki-laki. lembut gini kak, meski banyak laki-lakinya di
sekolah ini biarin aku juga orangnya tidak suka
Berdasarkan wawancara ditemukan hal yang menarik
kalau ngelihat ada yang berantem gitu kak. Ini
dialami oleh salah satu siswa perempuan ketika kemauanku mbak aku dari dulu gini kak,
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

meskipun aku gini kak salah satu siswa laki mudah berinteraksi dengan siswa laki-laki dengan
sering ngajak ngobrol aku kak. tingkah laku yang Mayang miliki.
Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh Isnaini Hal yang berbeda dinyatakan Isnaini,
beranggapan bahwa tidak mengubah penampilannya ...Sikap saya ketika berada di sini seperti yang
dengan memakai jilbab dan mengenakan rok panjang dulu kak aku pendiam anaknya, sikap sewajarnya
tampak berpenampilan feminim tidak seperti siswa jadi perempuan kak, gak tegas kak suka gak enak
perempuan biasanya yang mengubah penampilan. Serta hati aja kak kalau diajakin teman kemana ya
Alda dan Isniani yan tidak juga tidak suka kalau ngikut aja ka, kalau sama anak laki dipukul ya
ngelihat ada yang berantem. Isnaini beranggapan untuk aku langsung pergi kak gak marahin anaknya
dengan dengan siswa laki-laki tidak perlu mengubah waktu berinteraksi dengan siswa laki-laki dijaga
penampilan meskipun dari dulu Isnaini dan Alda kak.
kesulitan akrab dengan siswa laki-laki. Tetapi menjadi Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh
dirinya sendiri menurut Isnaini dan Alda adalah strategi Isnaini sikap saat berada di lingkungan sekolah menjadi
agar menyesuaikan diri dengan lingkungannya diri sendiri tidak ada perubahan sikap, sikap tidak enak
meskipun ada hambatan yang terjadi saat berinteraksi hati yang dimiliki oleh Isnaini membuat Isnaini tidak
dengan siswa perempuan. Hasil wawancara yang telah tegas dalam bersikap, berbeda yang dinyatakan oleh
ada yang telah dilakukan Isnaini tidak mengubah yang siswa perempuan lainnya. Isnaini dengan tidak
menyerupai laki-laki agar tidak kesulitan ketika melakukan perubahan sikap saat berinteraksi dengan
berinteraksi dengan siswa laki-laki. siswa laki-laki adanya batasan dalam bersikap. Hal
Adanya perubahan yang dulunya siswa perempuan tersebut wajar yang dilakukan oleh Isnaini dengan tidak
tersebut mempunyai sifat tomboy tetapi berubah dengan mengubah tingkah laku Isnaini bisa berinteraksi dengan
tampil feminim dengan mengubah tingkah laku yang siswa laki-laki meskipun dalam melakukan hal tersebut
dimilikinya sekarang, serta adanya pengalaman yang tidak terlalu akrab dengan siswa laki-laki.Adanya
tidak menyenangkan. batasan yang dilakukan oleh Isnaini ketika berinteraksi
Hal ini dinyatakan oleh Mayang, dengan siswa laki-laki, Isnaini lebih akrab dengan siswa
...dari dulu tomboy kak aku anaknya tapi dari perempuan yang menjadikan Isnaini menciptakan
sifatku atau tingkah laku aku aja kak bukan komunitas secara spontan yang dilakukannyan saat
penampilanku kak. Contoh pencilakan, nakal, berada di lingkungan sekolah. Hal ini merupakan
kalau naik pohon naik pohon kak waktu smp strategi yang dilakukan Isnaini dalam menyesuaian diri
dulu gitu kak kebanyakan temenan sama anak
dengan lingkungan sekolah. Strategi yang dilakukan
cowok aja kak, tapi sekarang aku enggak kak,
aku batasi kak apalagi dulu pernah kejadian oleh siswa perempuan ketiga, sharing and caring untuk
aku tomboy naik pohon waktu jam pulang tapi penguatan diri sebagai siswa perempuan di lingkungan
di sekolahan kena hukum waktu besoknya kak sekolah yang baru yang memiliki perbedaan salah
soalnya di lihat salah satu anggota TNI satunya saat berinteraksi dengan siswa laki-laki yang
ngelapor di sekolah kak, sekarang juga dewasa berbeda. Perbedaan saat berinteraksi antara siswa laki-
kak kan udah besar. laki dan siswa perempuan dengan pembahasan yang
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan siswa
berbeda menimbulkan rasa kenyaman untuk berinteraksi
perempuan bernama Mayang yang dulu mempunyai
lebih lama. Maka dari itu diperlukan adanya sharing
tidak berhati-hati dalam beraktifitas, salah satunya
dengan teman serta memberikan solusi untuk
kejadian naik pohon waktu jam pulang tapi di sekolahan
menghadapi masalah yang ada. Adanya sharing and
kena hukum waktu, setelah kejadian itu Mayang
caring disini agar siswa perempuan di lingkungan yang
berubah dalam menyesuaikan diri di sekolah ini selama
berbeda seperti ini agar bisa melakukan menyesuaikan
tiga tahun membuat Mayang malah tampil feminin
diri dengan mudah serta dalam mengatasi masalah yang
meskipun ada tingkah laku yang menyerupai siswa laki-
ada.
laki dalam dirinya tetapi dari pertanyaan mayang telah
Hal ini dinyatakan oleh Mega,
dibatasi dengan tidak berperilaku seperti itu di SMK
...Selama 2 tahun ini dekat kebanyakan
KAL 1 ini, hingga sekarang akan membuat strategi dengan siswa laki-laki. laki-laki enak kak tutup
adaptasi juga lebih mudah. mulut, kalau perempuan gak bisa jaga rahasia
Hasil yang ada menunjukkan setelah masuk di kak. Aku dulu pernah nangis di salah satu
sekolah ini Mayang memang mempunyai tingkah laku siswa laki-laki dikasik solusi gitu kak katanya
yang tidak bisa diam serta tidak berhati-hati yang kamu harus kuat. Malah kasik motivasi dan
tingkah laku tersebut biasanya dimiliki oleh siswa laki- nasehat gitu. Nangis masalah sekolah tugas
yang banyak sama masalah pribadi juga kak.
laki. Hal ini merupakan strategi adaptasi yang dilakukan
oleh mayang dalam bertingkah laku agar Mayang lebih

463
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

Kalau udah kenal dekat sama anak laki-laki menimbulkan konflik seperti yang dipaparkan oleh
kan enak kak banyak teman. Meisa. Strategi berinteraksi yang dilakukan oleh Meisa
Pernyataan yang dipaparkan oleh Mega ketika merupakan menyesuaikan diri ketika berinteraksi
berinteraksi dengan siswa laki-laki lebih nyaman dengan siswa laki-laki, dengan adanya rasa nyaman
dengan memberikan solusi yang tepat dan menyimpan tersebut membuat Meisa tidak mengalami kesulitan saat
rahasia hal tersebut yang membuat Mega nyaman untuk berinteraksi dengan siswa laki-laki.
mencurahkan masalahnya ke siswa laki-laki Hal yang sama juga dipertegas oleh Novem,
dibandingkan siswa perempuan yang biasanya siswa ...Awalnya sih iya canggung gitu kak waktu
perempuan tersebut bersifat membuka rahasia seperti curhat, salah satu cowok di kelas kak, anaknya
yang dipaparkan oleh Mega. Strategi berinteraksi yang serius gitu kalau ngomong gantian sih kak
dilakukan oleh Mega merupakan menyesuaikan diri kalau curhat kak, pertama kali agak risih sih
ketika berinteraksi dengan siswa laki-laki, dengan kak tapi gak enak aja kak, sekarang kan kalau
terbiasa makanya sih kak enak di ajak ngobrol.
adanya kenyaman tersebut membuat Mega tidak
Dari sifat-sifat mereka juga sih kak enak.
mengalami kesulitan saat berinteraksi dengan siswa Pernyataan petikan wawancara yang disampaikan
laki-laki dan memiliki banyak teman laki-laki yang oleh Novem dalam perilaku ketika berinteraksi dengan
banyak. siswa lain terutama laki-laki pertama kali adanya
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ika, interaksi yang intensif dengan siswa laki-laki apalagi
...Selama 3 tahun ini saya lebih akrab ke dalam satu kelas Novem merupakan satu-satunya siswa
cowok, kadang cewek itu dari anak cewek itu
perempuan maka dari itu adanya interaksi dengan saling
saya sendiripun ribet meskipun hal yang kecil
itupun dimasalahkan.saya tidak suka sama anak mendengarkan curahan hati salah sat teman dan ikut
cewek. Anak cowok itu lebih enakan di ajak berkumpul maka saling kenal dan juga saling mengerti
buat curhat, curhat nangis anak cowok lebih sama lain meskipun pertama kali berada di kelas merasa
baik kamu nangis daripada diungkapin. risih. Hasil dari wawancara yang ada maka dapat
Pernyataan yang dipaparkan oleh Ika ketika disimpulkan bahwa perilaku ketika berinteraksi dengan
berinteraksi dengan siswa laki-laki lebih nyaman karena siswa laki-laki diperlukan agar dapat menyesuaikan diri
dalam melakukan interaksi siswa laki-laki itu tidak ribet dengan cepat tanpa terjadi masalah, hal yang dilakukan
apalagi dalam hal-hal yang kecil, sedangkan perempuan oleh Novem tepat dengan intensitas interaksi dengan
sebaliknya. Salah satu siswa laki-laki juga memberikan siswa laki-laki maka tidak menutup kemungkinan akrab
solusi yang tepat. Hal tersebut yang membuat Ika satu dengan yang lain, merupakan salah satu strategi
nyaman untuk mengungkapkan masalahnya ke siswa yang tepat dalam adaptasi dengan siswa laki-laki. Hal
laki-laki dibandingkan siswa perempuan yang biasanya juga didapatkan dalam hasil observasi yang ada
siswa perempuan tersebut bersifat memberikan solusi intensitas bertemu dengan siswa laki-laki di kelas
yang memihak atau kurang tepat yang dikatakan oleh membuat siswa perempuan tersebut akrab serba jika ada
Ika. Strategi berinteraksi yang dilakukan oleh Ika masalah pun baik besar maupun kecil akan
merupakan menyesuaikan diri ketika berinteraksi mencurahkan perasaan itu pada siswa laki-laki yang
dengan siswa laki-laki, dengan adanya kenyaman menurut nyaman baginya. Meskipun Novem satu-
tersebut membuat Ika tidak mengalami kesulitan saat satunya siswa perempuan, malah dijaga jika terjadi
berinteraksi dengan siswa laki-laki. masalah pada Novem.
Hal ini dipertegas dengan disampaikan oleh Meisa, Hal yang berbeda dinyatakan oleh Isnaini,
...Lebih enakan sama cowok kak ketika ...Aku kan anaknya pendiem kak katanya
berinteraksi itu kak, sebenernya jarang ada kalau gak diajak ngobrol aku gak ada respon
konflik kalau sama cowok, sedangkan cewek
kak, kecuali anak itu ngajak mau ngobrol
pasti ada konflik kak, cowok pun kalau ada
duluan baru aku repon kak, kalau anak kelas
masalah malah ngeredam kak dikasik solusi,
terus cowok itu kak gak membocorkan rahasia yang cowokpun aku gak deket kak. Kalau
kak kalau cerita apa-apa kak. nyamannya sih kak aku lebih nyaman sama
Pernyataan yang dipaparkan oleh Meisa ketika cewek kak soal mereka mengertikan sesama
berinteraksi dengan siswa laki-laki lebih nyaman cewek kak.
dengan memberikan solusi yang tepat, menyimpan Pernyataan berbeda disampaikan oleh Isnaini yang
rahasia dan tidak menimbulkan masalah baru. Hal mempunyai sifat pendiam apalagi ketika berinteraksi
tersebut yang membuat Meisa nyaman untuk dengan siswa laki-laki, saat berinteraksi Isnaini jika
mencurahkan masalahnya ke siswa laki-laki tidak disapa duluan maka Isnaini tidak menyapa terlebih
dibandingkan siswa perempuan yang biasanya siswa dahulu. Adanya ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
perempuan tersebut bersifat membuka rahasia serta pasti isnaini membuat menyesuaikan diri saat berinteraksi
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

dengan siswa laki-laki cenderung pasif, tetapi dalam hal perempuan, keempat berteman dengan siswa laki-laki
ini Isnaini cenderung dekat dengan siswa perempuan. dan perempuan Berdasarkan wawancara ditemukan
Strategi yang dilakukan Isnaini dengan memerlukan siswa perempuan saat berada di sekolah ketika
bantuan siswa perempuan untuk menyesuaikan diri berinteraksi dengan teman sebaya kebanyakan dari
ketika berinteraksi dengan siswa laki-laki. siswa perempuan tidak adanya pemilihan ketika
Hal berbeda juga disampaikan oleh Jenny, melakukan pertemanan. Meskipun adanya perbedaan
...Sekarang cewek kak kalau mengungkapkan karakter serta sifat bahkan jenis kelamin membuat
isi hati gitu kak dulu pernah kejadian ada temen beberapa siswa di sekolah tersebut tidak membeda-
cowok dulu pernah dekat sama cowok tapi bedakan pertemanan. Indikator keberhasilan siswa
kurang mengenakan perbuatannya makanya
perempuan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
sekarang dekat sama cewek aja kak, kalau buat
curhat juga enak kak cewek tidak ada batas kalau baru saat terjadi penerimaan atau penolakan oleh teman
cewek kak. sebaya saat berinteraksi.
Pernyataan berbeda disampaikan oleh Jenny yang Hal ini yang membuat siswa perempuan mulai
mempunyai pengalaman yang buruk ketika terlalu akrab melakukan interaksi dengan teman sebaya agar dapat
dengan salah satu siswa laki-laki. Maka dari Jenny itu menyesuaikan diri di lingkungan sekolah yang maskulin
Jenny lebih memilih untuk akrab dengan siswa atau mayoritas siswa laki-laki dalam melakukan
perempuan sekarang dari kejadian tersebut Jenny lebih pergaulan. Menyesuaian diri yang dengan berinteraksi
nyaman mengungkapkan masalahnya kepada perempuan teman sebaya dalam pergaulan tersebut memudahkan
yang dulunya dengan siswa laki-laki. Adanya siswa perempuan dalam berinteraksi dengan siswa laki-
ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Jenny membuat laki, sebagai berikut:
menyesuaikan diri saat berinteraksi dengan siswa laki-laki Pendapat dari salah satu siswa perempuan yaitu
cenderung membatasi diri, tetapi dalam hal ini Jenny Mega,
cenderung dekat dengan siswa perempuan. Strategi yang ...Gak sih kak, aku berteman dengan semua nya
dilakukan Jenny dengan memerlukan bantuan siswa baik siswa laki-laki maupun perempuan buktinya
perempuan untuk menyesuaikan diri ketika berinteraksi aku dekat sama Nur sama anak laki-laki kak.
Berteman dengan semua siswa baik siswa
dengan siswa laki-laki.
perempuaan ataupun laki-laki tanpa
Hal yang berbeda juga dipertegas oleh Mayang, membedakan jenis kelamin....Awalnya sih kak aku dekat sama c
...deket sama ceweknya bedanya temen SMP rata- Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan
rata kebanyakan gengsinya, kalau sekarang apa oleh Mega dalam berinteraksi dengan siswa laki-laki
adanya kak. Kalau sama cewek kak kalau masalah maupun perempuan Mega tidak pernah membedakan-
bercanda kalau cowok kan ada batasan sendiri kak, bedakan apalagi dari jenis kelaminnya. Ketika dalam
kalau sama cewek pegangan gitu kan gak boleh, pergaulan Mega berteman dengan siapa saja asalkan ada
makanya aku lebih suka sama temenku cewek rasa nyaman dalam melakukan interaksi atau pergaulan
kak. tersebut. Hal yang dilakukan oleh Mega merupakan
Pernyataan berbeda juga disampaikan oleh Mayang. sebuah strategi agar membaur dengan semua siswa yang
Mayang menyatakan jika yang awalnya Mayang lebih ada di SMK KAL 1 tanpa membedakan apapun. Hal ini
dekat dengan siswa laki-laki ketika masuk sekolah di juga membuat Mega untuk mudah akrab dengan siswa
SMK KAL 1, adanya proses untuk saling berkenalan laki-laki maupun perempuan.
lebih dalam dengan siswa perempuan Mayang lebih Hal yang sama juga disampaikan oleh Jenny,
merasakan kenyamanan saat berinteraksi dengan siswa ...Aku anaknya gak pemilih temen kak, kalau
perempuan tidak seperti dugaan bahwa siswa sama siswa laki-laki aku gak ngelakuin apa-apa
perempuan biasanya ada gengsi, berbeda dengan siswa kak, cuma ngobrol aja soalnya dari dulu
waktu SD sama SMP dulu jarang punya temen
perempuan di sekolah ini maka dari itu Mayang
sama cewek kebanyakan cowok kak juga mulai
memutuskan untuk lebih akrab serta merasa nyaman SMP, aku mbak gak pernah ngerasa dikucilkan
dengan siswa perempuan, penyebab lain ketika kak kecuali pas hari ulang tahun kak .
berinteraksi dengan siswa laki-laki yang terlalu akrab Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan
akan tidak ada batas seperti contoh pegangan meskipun oleh Jenny tidak adanya pemilihan teman dalam
itu menurut Mayang bercanda tapi tidak ada batas. pergaulannya ketika berinteraksi dengan siswa laki-laki
Strategi yang dilakukan oleh Mayang merupakan khususnya Jenny hanya melakukan interaksi dengan
strategi komunikasi dengan teman yang tepat untuk bercanda. Interaksi yang dilakukan oleh Jenny
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang merupakan keberhasilan siswa perempuan
mayoritas siswa laki-laki. Strategi yang dilakukan siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru saat

465
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

terjadi penerimaan dalam melakukan interaksi. Hal yang tersebut menghasilkan penerimaan saat proses interaksi
dilakukan oleh Jenny untuk bisa menerima siswa laki- khususnya dengan siswa laki-laki.
laki saat berinteraksi karena mulai Sekolah Dasar Adanya perbedaan pendapat yang dilakukan oleh
hingga Sekolah Menengah Pertama Jenny mempunyai salah satu siswa perempuan saat berinteraksi dengan
teman laki-laki maka tidak salah ketika berada di teman sebaya adanya pemilihan teman perlu saat
Sekolah Menengah Kejuruan yang mayoritas siswa laki- berinteraksi dengan teman. Hal ini menutup
laki itu sebabnya Jenny tidak merasakan pengucilan saat kemungkinan ada kejadian yang tidak diinginkan ketika
berinteraksi dengan siswa laki-laki maupun siswa berinteraksi seperti contoh menghindarkan dari kesalah
perempuan dalam pergaulannya di lingkungan sekolah. fahaman dan merasa disisihkan.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Alda, Hal ini diungkapkan oleh salah satu siswa
...Ya kalau pas kelompokan waktu pelajaran perempuan yaitu Dilla dan Arum,
itu dekat sama mereka, terus bercanda-canda ...Terkandung orangnya sih bu, anak itu pilih-
bareng waktu sama anak laki-laki. Sering pilih saya akan juga pilih-pilih teman bu.
ngobrol aja kak sama temen cewek ataupun Maksudnya ketika dia tidak mau berteman
cowok kak. Kalau aku sama temen-temenku dengan saya aku juga gak mau berteman
cewek cuma di kelas ngumpul, gosip gitu kak, dengan dia bu. Siswa laki-laki sama
ada salah satu siswa laki-laki ada yang perempuan di kelas saya pilih-pilih bu yang
ngumpul ikutan nimbrung gitu aja sih kak. pinter sama yang pinter gitu bu.
Pemilih teman aku gak mbak, orangnya
menerima semua orang yang ingin dekat sama ...Pemilih mbak kan ada yang bilang kalau
aku aja. Sebenarnya enakan kalau cowok tapi kita temenan sama orang baik bakal baik mbak
kalau perempuan terlalu ribet gitu mbak, tapi maka itu mbak aku gak suka dengan anak yang
kalau di kelasku ceweknya ada yang kayak nakal baik laki-laki ataupun perempuan kalau
cowok penampilannya sama sifatnya jadi biasa aku tau gitu aku pasti menghindar mbak.
aja kak jadi semua berteman kak. Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan
Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh Arum dan Dilla. Alasan Arum untuk melakukan
oleh Alda tidak adanya pemilihan teman dalam pemilihan teman saat bergaul ini Arum merasa
pergaulannya, ketika berinteraksi dengan siswa laki-laki tersisihkan ketika banyak temannya yang pemilih saat
khususnya Alda hanya melakukan interaksi saat adanya bergaul. Hal itu membuat Arum juga memiliki sikap
pelajaran yang diharuskan membuat kelompok, waktu seperti itu tetapi dalam pemilihan saat berinteraksi
istirahat saat ada beberapa siswa laki-laki di kelas dengan teman sebaya saat bergaul juga merupakan
maupun di luar kelas ada yang berkumpul aku ikut- strategi dalam menyesuaikan diri tetapi akan membuat
ikutan, bercanda hingga akhirnya sering berinteraksi siswa perempuan tersebut merasa kesulitan karena tidak
menimbulkan keakraban. Ketika berinteraksi dengan adanya keberhasilan dalam berinteraksi. Serta alasan
siswa perempuan saat berada di kelas ataupun saat jam Dilla pemilihan teman disini merupakan pembatasan
istirahat adanya mengguncingkan seseorang selayaknya dalam pertemanan untuk memilih teman yang
ketika ada beberapa perempuan maka itu yang terjadi. bertingkah laku baik atau mempunyai tingkah laku yang
Sikap Alda yang terbuka menerima semua teman tidak baik maka Dilla akan menghindar serta tidak
yang dan ketika beinteraksi yang dilakukan oleh Alda berteman dengan orang tersebut.
merupakan keberhasilan siswa perempuan Hal yang dilakukan oleh Dilla merupakan strategi
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru saat agar dapat mencari teman yang sesuai dengan sendiri.
terjadi penerimaan dalam melakukan interaksi. Hal yang Strategi ini diperlukan agar Dilla sebagai siswa
dilakukan oleh Alda merupakan strategi menyesuaian perempuan yang minoritas harus memilih teman yang
diri dengan lingkungan sekolah dengan menggunakan baik serta bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
strategi interaksi teman sebaya dalam pergaulan akan yang ada. Hasil dari beberapa siswa perempuan yang
membuat Alda tidak merasa kesulitan saat beradaptasi memaparkan bahwa dengan pemilihan berteman saat
di lingkungan sekolah ini. Sebagai contoh tidak berinteraksi maka siswa perempuan akan mampu
merasakan dikucilan saat berinteraksi dengan siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan, meskipun tidak
laki-laki maupun siswa perempuan dalam pergaulannya mudah dengan strategi interaksi teman sebaya dalam
di lingkungan sekolah. Hasil dari beberapa siswa pergaulan tersebut terjadi penolakan sebelumnya tetapi
perempuan yang memaparkan bahwa dengan berteman juga akan terjadi penerimaan saat proses interaksi
dengan semua siswa tanpa membedakan jenis kelamin khususnya dengan siswa laki-laki. Penolakan sendiri
serta karakter maka siswa perempuan akan mampu dari diri siswa perempuan itu sendiri kesulitan tetapi
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan mudah dengan adanya pemilihan teman yang didapatkan tidak
dengan strategi interaksi teman sebaya dalam pergaulan
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

secara langsung tetapi menimbulkan suatu penerimaan Pembahasan


saat berinteraksi dengan siswa laki-laki khususnya. Menyesuaian berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan
keberadaan lingkungan yang baru, juga dapat berarti
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan keinginan
pribadi. Adaptasi itu sendiri pada hakekatnya adalah
Berpenampilan suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat untuk
Strategi dan perilaku
adaptasi melangsungkan hidup. Ketika adanya menyesuaikan diri
maskulin
perilaku dengan lingkungan serta melakukan strategi agar bisa
mencapai hal yang dituju oleh penelitian ini yaitu saat
berinteraksi dengan siswa laki-laki di SMK KAL 1
Mempertahankan Surabaya. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut
Strategi perilaku feminim dapat dijadikan suatu garis besar yang akan dibahas
adaptasi dan berteman mengenai strategi adaptasi siswa perempuan di SMK
siasat dengan siswa KAL 1 Surabaya dalam menghadapi perbedaan yang ada
perempuan dalam berinteraksi dengan siswa siswa laki-laki dan
menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada. Strategi
adaptasi yang dilakukan oleh siswa perempuan saat
Sharing and berinteraksi dengan siswa laki-laki di lingkungan sekolah
Caring untuk tersebut dengan berpenampilan dan berperilaku maskulin,
Penguatan Diri mempertahankan perilaku perempuan feminim dan
Strategi
adaptasi berteman dengan siswa perempuan, sharing and caring
proses ada untuk penguatan diri dan berteman dengan siswa laki-laki
individu dan perempuan.
dan Berteman Pada kenyataannya yang terjadi di SMK KAL 1
kelompok dengan siswa
Surabaya siswa perempuan dalam berpenampilan seperti
laki-laki dan
perempuan itu menyerupai laki-laki dengan rambut potongan pendek
dan dalam memakai pakaian tidak rapi, perilaku yang
maskulin dengan mempunyai sikap yang tegas, ketika
berinteraksi dengan siswa laki-laki menggunakan kata
Bro meskipun saat berinteraksi salah satu siswa
perempuan itu mengucapkan kata-kata tersebut ketika
Bagan 1 Strategi adaptasi siswa perempuan di SMK
marah sebagai penekanan. Hal tersebut merupakan salah
KAL 1 Surabaya dalam pandangan John Bennet.
satu strategi siswa perempuan untuk bisa menyesuaikan
diri di lingkungan maskulin.
Dari bagan diatas maka dapat dilihat bahwa strategi
Mempertahankan perilaku siswa perempuan feminim
adaptasi yang dilakukan perempuan ada tiga yaitu
dan berteman dengan siswa perempuan, merupakan salah
strategi adaptasi perilaku digunakan untuk mengahadapi
satu strategi menyesuaikan diri di lingkungan yang baru,
perbedaan berpenampilan dan perilaku maskulin serta
pada umunya kebiasaan umumnya yang mempunyai sifat
siswa perempuan yang mempertahankan perilaku
lemah lembut, mengenakan rok dan tidak tegas, hal ini
feminim dan dengan berteman dengan siswa perempuan.
juga ada pada beberapa siswa perempuan saat berada di
Strategi adaptasi siasat untuk menghadapi penolakan
SMK KAL 1 dengan lingkungan yang maskulin. Tidak
berteman dengan siswa laki-laki dan perempuan. Strategi
mengubah dirinya dengan tetap bertahan dengan
adaptasi proses yang terakhir terjadi menjadi dua yaitu
berperilaku yang feminim. Meskipun beberapa dari siswa
individu dan kelompok untuk menghadapi kesulitan.
perempuan tersebut dalam beradaptasi dengan siswa laki-
Individu sendiri dengan mengubah berperilaku maskulin
laki ketika mempertahankan perilaku feminimnya
untuk menarik perhatian siswa laki-laki agar kesulitan
mempunyai kesulitan yang dihadapi. Hal tersebut juga
dalam berinteraksi lebih mudah, serta kelompok dengan
disebabkan karena siswa perempuan tersebut membatasi
melakukan sharing and caring untuk penguatan diri
diri dalam bergaul dengan berteman dengan siswa
siswa perempuan saat berada di lingkungan maskulin
perempuan saja.
agar kesulitan yang ada dapat terselesaikan dengan
Adanya sharing and caring untuk penguatan diri
mudah.
merupakan strategi adaptasi yang tepat yang telah
dilakukan oleh siswa perempuan saat berada di
lingkungan yang mayoritas laki-laki atau maskulin

467
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

tersebut. Lingkungan yang berbeda akan ada kesulitan- Mempertahankan perilaku feminim merupakan strategi
kesulitan yang dialami oleh siswa maka dari itu dengan adaptasi perilaku dimana dalam hal ini tidak adanya
adanya sharing and caring membuat siswa perempuan perubahan saat di lingkungan yang baru meskipun begitu
tersebut bisa mengungkapkan masalahnya dengan siswa siswa perempuan yang feminim tetap melakukan
laki-laki ketika ada masalah dengan itu pasti adanya menyesuaikan diri meskipun dalam penyesuaikan diri
solusi yang diberikan. Hal tersebut membuat siswa beberapa siswa membatasi untuk berinteraksi dengan
perempuan menjadi bertahan saat menghadapi masalah siswa laki-laki.
tersebut. Siswa perempuan tersebut sharing and caring Teori John Bennet yang kedua adalah strategi
kepada seorang siswa yang membuat dirinya nyaman adaptasi siasat. Strategi adaptasi siasat merupakan cara-
dalam wawancara yang telah dilakukan banyaknya siswa cara yang dilakukan manusia untuk dapat beradaptasi
perempuan memilih untuk sharing and caring dengan dengan menyiasati perubahan-perubahan yang ada
siswa laki-laki dimana siswa laki-laki tidak mempunyai sebagai cara untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan
sifat membocorkan rahasia, memberikan solusi yang yang ditemui dalam melakukan proses adaptasi. Strategi
logika, penuh kasih sayang. Tetapi tidak menutup adaptasi siswa merupakan perilaku yang dilakukan oleh
kemungkinan siswa perempuan tersebut sharing and individu digunakan sebagai cara-cara untuk menyiasati
caring dengan siswa perempuan permasalahan yang suatu perubahan yang terdapat di lingkungan sekolah.
dihadapi ketika masalah kewanitaan dan gosip. Adanya mempertahankan perilaku feminim yang
Adanya berteman dengan siwa laki-laki dan dilakukan oleh siswa perempuan saat berada di
perempuan. Indikator keberhasilan siswa perempuan lingkungan maskulin Strategi adaptasi siasat ini dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru saat dilakukan berteman dengan siswa laki-laki dan
terjadi penerimaan atau penolakan oleh teman sebaya saat perempuan maksudnya disini untuk menyiasati
berinteraksi. Hal ini yang membuat siswa perempuan permasalahan yang akan muncul maka siswa perempuan
mulai melakukan interaksi dengan teman sebaya agar memerlukan banyak teman agar tidak menjadi minoritas
dapat menyesuaikan diri di lingkungan sekolah yang atau tidak terjadi pengucilan di lingkungan sekolah
maskulin atau mayoritas siswa laki-laki dalam melakukan tersebut. Maka dari itu diperlukan siasat sharing and
pergaulan. caring dimana saat mengatasi hambatan atau masalah
Melalui teori dari John Bannet akan dijelaskan yang ada siswa perempuan tersebut melakukan sharing
beberapa strategi adaptasi. Strategi adaptasi yang and caring untuk mempertahankan diri, sharing and
dilakukan siswa perempuan yang pertama adalah strategi caring adanya mengungkapkan isi hati untuk
adaptasi perilaku yaitu adaptasi yang difokuskan pada menyelesaikan masalah yang ada serta adanya solusi
tindakan manusia dalam beradaptasi yang artinya bahwa maka siswa perempuan tersebut bisa menyiasati ketika
tindakan yang dilakukan manusia disesuaikan dengan ada permasalahan muncul kembali.
lingkungan tempat dia berada. Adaptasi perilaku adalah Sesuai dengan teori John Bennet strategi adaptasi
perilaku yang dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dan proses merupakan proses adaptasi yang dibagi menjadi
terjadi berulang-ulang, seiring dengan berjalannya waktu dua yaitu pada tahapan manusia sebagai individu dan
yang ada. Dalam hal ini perilaku dilakukan untuk manusia sebagai kelompok. Individu lebih mengarah
mempertahankan diri terhadap lingkungan yang baru dan pada kemampuan seseorang untuk mengatasi hambatan
bertujuan untuk mengikuti alur yang ada dalam dalam suatu lingkungan tersebut. Sedangkan pada level
lingkungan tersebut. kelompok, adaptasi bisa dikatakan sebagai suatu cara
Strategi adaptasi perilaku ini dapat dilakukan melalui yang digunakan untuk mempertahankan diri. Pada
berperilaku yang maskulin dari sikap yang tegas yang dasarnya, individu-individu akan hidup bersama dalam
tidak selayaknya siswa perempuan mempunyai sikap suatu lingkungan sosial, maka dari itu antar individu
seperti laki-laki, perempuan yang biasanya dikenal tidak harus dapat mempertahankan diri dengan melakukan
punya pendirian atau mempunyai rasa takut lebih besar pemecahan masalah bersama yang ada dilingkungan
berbeda dengan siswa perempuan yang mempunyai sikap sekolah. Permasalahan tersebut dapat dilakukan dalam
tegas dalam berperilaku meski dulunya tidak mempunyai penyelesainan sendiri atau dengan menyelesaikan dengan
sikap seperti itu tetapi dalam proses yang terjadi berubah membutuhkan bantuan orang lain.
menjadi sikap yang tegas serta adanya perubahan Pada level individu ini secara tidak sadar dilakukan
perilaku yang maskulin ketika salah satu siswa tersebut oleh siswa perempuan melakukan strategi adaptasi, siswa
ketika berinteraksi dengan siswa laki-laki menggunakan perempuan mengalami kesulitan dilingkungan sekolah
kata Bromeskipun saat berinteraksi salah satu siswa yang baru serta dalam berinteraksi dengan siswa laki-laki
perempuan itu mengucapkan kata-kata tersebut saat yang dilakukan oleh siswa perempuan, maka pada level
marah kata-kata tersebut sebagai penekanan. individu melakukan strategi untuk membuatnya nyaman
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 05 Nomor 3 Tahun 2017, 456-470

dan dapat bertahan dengan harmonis di lingkungan siswa perempuan, sharing and caring untuk penguatan
sekolah yang baru tersebut. Strategi proses yang diri dan berteman dengan siswa laki-laki dan perempuan.
digunakan dalam level individu adalah meniru, strategi Teori adaptasi sosial dari John Bennet yaitu strategi
ini digunakan sebagai bentuk penyesuaian diri dengan adaptasi perilaku, strategi adaptasi siasat dan strategi
mencari kesamaan perilaku di lingkungan yang baru adaptasi proses digunakan untuk beradaptasi siswa
dengan tujuan agar diterima. Meniru disini dalam gaya perempuan, strategi adaptasi perilaku digunakan untuk
bahasa, gaya penampilan serta dalam tingkah laku yang menghadapi perbedaan, strategi adaptasi siasat digunakan
dimana siswa perempuan yang maskulin atau menyerupai untuk menghadapi penolakan, serta strategi adaptasi
seperti laki-laki. proses digunakan untuk cari persamaan dari kesulitan
Pada level kelompok adaptasi dikatakan sebagai cara yang dihadapi siswa perempuan. Siswa perempuan
untuk mempertahankan diri. Pada dasarnya individu- tersebut saat berada di lingkungan sekolah yang berbeda
individu akan hidup bersama-sama dalam lingkungan dengan adanya mayoritas siswa laki-laki maka
sosial, dari teori strategi adaptasi proses kelompok dari dibutuhkan strategi adaptasi yang untuk menjadikan
John Bennet ini menjelaskan bahwa seseorang dalam siswa perempuan tersebut sebagai self objection.
menjalani hidup tidak lepas dari individu-individu yang Keberhasilan siswa perempuan dalam melakukan
lain. Ketika siswa perempuan menemukan masalah dalam strategi adaptasi berpenampilan dan berperilaku
kehidupannya tidak selamanya dapat dipecahkan oleh maskulin, mempertahankan perilaku feminim dan
individu sendiri, akan tetapi dalam memyelesaikan berteman dengan siswa perempuan, sharing and caring
masalah selalu membutuhkan orang lain maka dari itu untuk penguatan diri serta berteman dengan laki-laki dan
juga perlu strategi yang lain yaitu berinteraksi dengan perempuan di lingkungan maskulin, dalam penelitian ini
teman tanpa memandang jenis kelamin dalam berteman. dikemukakan oleh John Bennet menguatkan dari teori
Interaksi teman sebaya menjadikan keberhasilan atau yang ada dengan melakukan strategi adaptasi perilaku,
terjadi penerimaan saat berinteraksi dengan siswa laki- strategi adaptasi siasat dan strategi adaptasi proses,
laki maupun perempuan. Teori adaptasi sosial dari John siswa perempuan dapat menyesuaikan diri dengan baik di
Bennet di atas digunakan untuk beradaptasi siswa lingkungan sekolah yang maskulin.
perempuan tersebut saat berada di lingkungan sekolah
Saran
yang maskulin maka dibutuhkan ketiga strategi adaptasi
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada
yaitu strategi adaptasi perilaku, strategi adaptasi siasat
siswa khususnya siswa perempuan agar dapat merubah
dan strategi adaptasi proses untuk menjadikan siswa
penampilannya agar dapat menyesuaikan diri dengan
perempuan tersebut sebagai self objection. Meskipun ada
lingkungan sekolah yang maskulin, karena jika tidak
perbedaan dalam pemilihan strategi yang digunakan
akan menjadi kendala atau kesulitan untuk beradaptasi di
tetapi dengan tujuan yang sama untuk bisa menyesuaikan
lingungan maskulin tersebut. Siswa perempuan juga saat
diri di lingkungan yang baru. Dengan demikian teori
berada di lingkungan sekolah agar mematuhi aturan yang
adaptasi budaya dari John Bennet yaitu strategi adaptasi
ada, dan menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada
perilaku, strategi adaptasi siasat dan strategi adaptasi
dengan menggunakan strategi yang tepat.
proses digunakan untuk beradptasi siswa perempuan
yaitu strategi adaptasi perilaku digunakan untuk
menghadapi perbedaan, strategi adaptasi siasat digunakan
DAFTAR PUSTAKA
untuk menghadapi penolakan, serta strategi adaptasi
proses digunakan untuk cari persamaan dari kesulitan Referensi
yang dihadapi siswa perempuan. Kendala tersebut Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu
biasanya saat menyamakan atau menyelaraskan saat Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rinneka
berteman dengan siswa laki-laki dengan cara mengubah Cipta.
penampilan siswa perempuan tersebut. Astuti, Tri Marhaeni. 2011. Konstruksi gender dalam
realita sosial (Edisi Revisi). Semarang: UNNES Pers
Gunawan, Ari. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
PENUTUP
Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender dan Transformasi
Simpulan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Menyesuaikan diri yang dilakukan siswa perempuan di Miles, M. B dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Data
SMK KAL 1 Surabaya untuk dapat menyesuakan diri Qualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
dengan lingkungan yang baru dengan cara: Rahmatun nisa. 2015. Strategi adaptasi siswa perempuan
di jurusan Teknik Kendaraan Ringan (studi kasus
berpenampilan dan berperilaku maskulin,
SMK NEGERI 04 KENDAL).
mempertahankan perilaku feminim dan berteman dengan

469
Strategi Adaptasi Siswa Perempuan

(http://lib.unnes.ac.id/../3401411131-S.pdf diakses
pada tanggal 5 Desember 2016 pukul 11.18 WIB).
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan :
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai