KEGIATAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ Semester 1
Materi pokok : Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
(Teks Anekdot)
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara evektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konsepyual, prosedural, dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ramah kongkrit dan ranag
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara evektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah membaca teks anekdot,, siswa dapat membandingkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Setelah mendiskusikan membandingkan teks anekdot,siswa menunjukkan perilaku
jujur,tanggung jawab, tidak menjiplak pada kegiatan menulis teks.
3. Setelah membaca teks anekdot, siswa dapat memahami struktur dan kaidah teks bentuk
anekdot baik secara lisan maupun tulisan.
4. Setelah membaca teks anekdot, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan teks anekdot
dengan cerita lucu
5. Setelah membaca teks anekdot siswa dapat menulis teks anekdot untuk memecahkan
permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik dengan tahapan yang benar:
orientasi/krisis/reaksi
6. Setelah membaca teks anekdot siswa dapat mengidentifikasi dan menggali maksud dan
tujuan berbagai struktur teks dan bentuk bahasa lisan untuk menciptakan tujuan teks
anekdot
7. Setelah membaca teks anekdot siswa dapat membuat dialog berbentuk teks anekdot
dengan tema “Hukum dan Peradilan”.
D. Materi Pembelajaran
1. Teks anekdot dan teks humor
a.Teks’’ KUHP dalam Anekdot”
b. Teks “ Cerita Lucu “
c.Teks “Anekdot Hukum Peradilan”
E. Metode pembelajaran:
Pendekatan : Saintifik
Metode : Curah pendapat, diskusi, dan penugasan
G. Langkah-langkah pembelajaran:
1. Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Seorang siswa memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Siswa dan guru melakukan curah pendapat tentang fungsi teks anekdot dan teks humor
dalam kehidupan sehari-hari setelah menyimak teks humor/anekdot.
3. Siswa mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
menyimak teks humor/anekdot.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan
6. Siswa membentuk kelompok kerja
2. Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2. siswa dengan bimbangan guru melakukan curah pendapat tentang kesulitan-kesulitan
yang dialami ketika teks anekdot dan teks humor serta mendiskusikan persamaan dan
perbedaan teks anekdot dan humor.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan
3. Pertemuan Ketiga
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2. Menanya hal-hal yang berkaitan dengan pertemuan sebelumnya.
3. Siswa dengan bimbingan guru melakukan curah pendapat tentang teks-teks humor
yang ditemukan dan juga acara-acara komedia di televisi.
4. Menanya hal-hal yang berkaitan dengan pertemuan sebelumnya
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan
b. Inti (70 menit)
1. Melalui diskusi kelompok, siswa memilih satu topik yang berisi sindiran terhadap
perilaku pejabat (korupsi, suap, atau nepotisme), kebijakan publik (misalnya kenaikan
bahan bakar minyak (BBM), ironi impor pangan, kekacauan dan kecurangan dalam
ujian nasional), atau layanan publik (petugas yang tidak ramah, layanan yang berbelit-
belit), atau yang lainya!
2. Secara kelompok, siswa mengamati dan mengumpulkan bahan sesuai dengan topik
yang telah dipilh.
3. Perwakilan dari siswa mempresentasikan hasil penilaian.
4. Siswa member tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara
santun.
5. Melalui diskusi kelompok, siswa menyusun rancangan isi teks anekdot yang akan
ditulis dengan mengikuti tahap berikut.
1. Abstrak
Uraian secara ringkas garis besar isi cerita yang akan kalian jadikan teks anekdot.
2. Orientasi
Mengenalkan tokoh utama dalam cerita.
Mengenalkan juga tokoh-tokoh pendukung dalam cerita tersebut.
Menuliskan kapan peristiwa itu terjadi.
Menuliskan di mana dan bagaimana peristiwa itu terjadi.
3. Krisis
Menuliskan tahapan-tahapan peristiwa yang dialami oleh tokoh utama dan pendukung.
Menuliskan puncak konflik (krisis) dari peritiwa-peristiwa tersebut.
4. Reaksi
Menuliskan bagaimana jawaban/reaksi terhadap krisis.
Reaksi ini harus memuat unsure kelucuan, sindirn, kritik yang menarik dan
mengesankan.
5. Koda
Menuliskan penegasan yang mengesankan terhadap kritik atau sindiran yang kalian
tonjolkan.
6. Judul
Menuliskan judul yang akan menggambarkan keseluruhan isi teks anekdot yang telah
disusun.
4. Pertemuan Keempat
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2. Siswa dengan bimbangan guru melakukan curah pendapat tentang kesulitan-kesulitan
yang dialami ketika menulis teks anekdot.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Siswa dan guru menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
Contoh instrumen 1:
Lembar pengamatan sikap
Skor
No Aspek Catatan
1 2 3
1 Mensyukuri keberadaan bahasa Skor 3 jika
Indonesia memenuhi 3 kriteria
2. Kesantunan dalam menggunakan Skor 2 jika hanya
bahasa Indonesia memenuhi kriteria 2
Skor 1 jika hanya
memenuhi 1 kriteria
Teks Uraian:
1. Bacalah teks anekdot dan teks humor berikut!
2. Temukan persamaan kedua teks tersebut dilihat dari struktur isi dan fitur bahasanya!
3. Temukan perbedaan kedua teks tersebut dilihat dari struktur isi dan fitur bahasanya!
1) Pilihlah satu topik yang berisi sindiran terhadap perilaku pejabat (korupsi, suap, atau
nepotisme), kebijakan publik (misalnya kenaikan bahan bakar minyak (BBM), ironi impor
pangan, kekacauan dan kecurangan dalam ujian nasional), atau layanan publik (petugas
yang tidak ramah, layanan yang berbelit-belit), atau yang lainya!
2) Buatlah rancangan isi teks anekdot yang akan kalian susun dengan mengikuti kaidah
penulisan teks anekdot!
Perhitungan
Jumlah skor perolehan × 100 = ...............................
Jumlah skor maksimal
Ketua Jurusan
Normatif dan Adaptif SMK Negeri 1 Guru Mata Pelajaran
Percut Sei Tuan Bahasa Indonesia
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan
KASNI. M.Pd.
NIP 196610091988121002
TEKS CERITA LUCU
Ibu Ainun mengikuti Pelatihan Instruktur Nasional ke Jakarta. Pelatihan diikuti oleh
guru-guru Bahasa Indonesia dan di laksanakan di Hotel Maharaja Jakarta. Sesampainya di
tempat, setelah melakukan registrasi, ibu Ainun pun mendatangi recepsionis untuk mencari
tahu akan menginap di kamar nomer berapa. “Selamat sore dik, saya peserta diklat dari
kemendiknas, boleh saya tahu saya menginap di kamar nomer berapa ?” Tanya Bu Ainun.
“Oh, boleh bu, sebentar(melihat daftar yang ada di atas meja )”oh, ibu menginap di lantai
tujuh,kamar nomer 726, dan ini kuncinya”. “Terima kasih” , dan Bu ainun bergegas ke lantai
tujuh.
Tinh,tong…ting tong…Bu Ainun memencet bel.”Sebentar”terdengar jawaban dari
dalam, dan pintu pun terbuka. “Assalamualaikum..Bu Ainun, dari Medan”.Ia menyapa wanita
yang ada di dalam sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman. “Lho kok ibu tahu nama
saya?”. “Maksud saya, nama saya Ainun Bu, asal dari Medan.” “Lha…saya juga Ainun, tapi
asal Surabaya Bu.”