Anda di halaman 1dari 3

PENURUNAN KEPATUNAN CUCI TANGAN

PADA TENAGA KESEHATAN DI RSPG

Opini Ilmiah

Ns. Alfhy Septiana Ningsih, S.Kep

A. Latar Belakang
Pencegahan universal atau universal precaution merupakan suatu langkah untuk mengurangi
resiko penularan infeksi dari satu orang ke orang lainnya baik melalui darah, cairan tubuh,
droplet, maupun media lainnya. Pencegahan universal merupakan sebuah acuan yang
ditujukan untuk mengurangi penularan patogen baik dari perawat ke pasien maupun dari
pasien ke perawat secara disadari maupun tidak disadari. Pencegahan universal ini
merupakan pencegahan dan pengendalian infeksi tingkat dasar yang harus dilaksanakan
dalam perawatan semua pasien baik pasien dengan imunitas rendah maupun pasien pada
umumnya.

Salah satu dasar pengendalian infeksi yang diterapkan baik pada fasilitas pelayanan
kesehatan maupun sektor lainnya yang bisa dilaksanakan oleh tenaga kesehatan maupun
seluruh lapisan masyarakat adalah menjaga kebersihan tangan atau mencuci tangan dengan
baik dan benar. Menjaga kebersihan tangan dengan melaksanakan cuci tangan dengan teknik
yang baik dan benar merupakan komponen utama dari standar pencegahan universal dan
merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan
patogen yang berhubungan dengan perawatan pasien di rumah sakit.

Selain menjaga kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri harus menjadi concern
utama dalam mengantisipasi resiko akibat kontak dengan darah, cairan tubuh, maupun
patogen lainnya. Pengendalian penyebaran patogen dengan melakukan upaya cuci tangan dan
menggunakan alat pelindung diri merupakan kunci untuk menghindari terjadinya penularan
baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun penyebab infeksi lainnya. Upaya
pengendalian penyebaran infeksi harus ditingkatkan melalui kebijakan rumah sakit dalam
meningkatkan pengendalian resiko infeksi bagi tenaga kesehatan maupun para pengunjung
rumah sakit.
B. Opini

Kebersihan tangan merupakan upaya paling sederhana dan paling efektif untuk pencegahan
infeksi silang. Meskipun kemajuan dalam pengendalian infeksi telah dilaksanakan di rumah
sakit, Namun upaya ini tidak dilaksanakan secara konsisten dalam praktik klinis. Saat ini
kepatuhan tenaga kesehatan terhadap praktik cuci tangan sangat rendah. Rata-rata kepatuhan
terhadap pelaksanaan cuci tangan bervariasi antara ruang rawat inap ataupun di rawat jalan
rumah sakit. Kepatuhan cuci tangan pada tenaga kesehatan di RSPG pada bulan Agustus
2021diperkirakan hanya mencapai 72%. Padahal, tingkat kepatuhan cuci tangan pada tenaga
kesehatan seharusnya mencapai diatas 85%. Penurunan kepatuhan cuci tangan ini merupakan
tantangan utama bagi Tim Pengendalian Penyebaran Infeksi di Rumah Sakit maupun seluruh
tenaga kesehatan di rumah sakit.

Penurunan kepatuhan cuci tangan pada tenaga kesehatan tentu akan berdampak buruk
terhadap upaya pengendalian infeksi yang dilaksanakan di rumah sakit. Penurunan kepatuhan
cuci tangan akan berdampak pada peningkatan angka kejadian infeksi silang dari tenaga
kesehatan kepada pasien, maupun dari pasien kepada perawat. Pentingnya identifikasi faktor
– faktor yang menjadi pemicu penurunan kepatuhan cuci tangan pada tenaga kesehatan di
rumah sakit merupakan suatu upaya yang penting agar penyelesaian masalan ini menjadi
tepat sasaran. Adapun faktor yang mempengaruhi berkurangnya kepatuhan petugas kesehatan
dalam melaksanakan cuci tangan meliputi peran yang dijalankan tenaga kesehatan, unit
perawatan tempat bekerja, waktu yang dihabiskan saat berkerja, sarana cuci tangan yang
tersedia, jumlah pasien, dan faktor lainnya.

C. Solusi

Berbagai upaya dalam mengatasi masalah penurunan angka kepatuhan cuci tangan dapat
dilakukan dengan melaksanakan edukasi secara berkala tentang pentingnya cuci tangan
dalam pengendalian infeksi, melakukan supervisi oleh kepala ruangan terhadap teknik cuci
tangan dan moment cuci tangan yang tepat, melakukan pelatihan kembali tentang cuci tangan
dan pencegahan infeksi, dan berbagai upaya lainnya. Diharapkan dengan pelaksanaan
berbagai upaya ini, kesadaran terhadap cuci tangan meningkat di kalangan tenaga kesehatan.
Hal ini tentunya akan berdampak pada penurunan angka infeksi yang terjadi di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai