Anda di halaman 1dari 16

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan atau Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analitik karena bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan Cross Sectional adalah jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi variabel

independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IDU (Injecting Drug

Use), tato dan tindik dengan kejadian HIV di Yayasan Adisatya Surabaya.

B. Populasi dan sampel

a) Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah setiap induvidu penderita HIV

yang termasuk dalam kelompok pengguna IDU (Injecting Drug Use),

tato, dan tindik yang datang ke Yayasan Adhisatya Kota Surabaya

sebanyak 83 orang.

b) Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi dari

kelompok IDU, tato dan tindik, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kreteria Inklusi

a) Responden pengidap HIV/AIDS dengan kasus (IDU, Tato, Tindik)

b) Induvidu bersedia menjadi responden untuk penelitian

38
39

c) Dapat berbicara, membaca dan menulis

2. Kreteria ekslusi

a) Induvidu yang tidak dapat hadir saat akan dilakukan penelitian

b) Induvidu yang berada pada tahap inkubasi

Adapun jumlah sampel yang dihitung meggunakan rumus Sovlin

sebagai berikut (Nursalam, 2013):

N
n= 2
1+ N (d)

Keterangan:

N = Besar Populasi

n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,05)

N
n=
1+83 (0,05)²

N
n=
1+83 x 0 , 0025

83
n=
1+0,2075

83
n=
1,2075

n=¿ 68

Jadi besar sampel adalah sebesar 68 responden.

c) Cara Pengambilan Sampel


40

Pada penelitian ini peneliti menggunakan cara pengambilan sampel dengan

metode Probability Sampling dengan teknik Simplel Random Sampling.

Pengambilan Simple Random Sampling yaitu sampel diambil secara acak.

Kemudian diambil dengan menggunakan metode pengambilan secara acak

sederhana. Peneliti akan melakukan lotre sesuai kode responden kemudian

diambil sebesar 68 peserta secara acak.

4. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Yayasan Adhisatya Kota Surabaya

dengan alasan sebagai berikut:

a) Terdapat populasi kelompok yang sesuai dengan target penelitian yang

ingin diteliti

b) Belum dilakukan penelitian serupa mengenai hubungan IDU (Injecting

Drug Use), tato, dan tindik.

c) Peneliti sudah mengenal lokasi penelitian, sehingga mudah dalam

mengumpulkan penelitian.

2. Waktu

Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Mei tahun 2021.

5. Kerangka Operasional Penelitian

Kerangka kerja dalam penelitian ini sebagai berikut:

Populasi
Seluruh pengidap HIV dengan pengguna IDU, tato, tindik di
Yayasan Adhisatya Kota Surabaya N=83orang
41

Sampling
Teknik probability Sampling dengan metode Simple Random
Sampling

Sampel
Sebagian orang di Yayasan Adhisatya Kota Surabaya n= 68 orang

Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah menggunakan kuisioner yang
dibagikan kepada sebagian orang dengan HIV/AIDS di Yayasan
Adisatya Kota Surabaya

Pengola data:

Data yang diperoleh kemudian dilakukan Editing, Coding,


Processing, Cleaning, Tabulation

Analisa data

Menggunakan Uji Chi Square

Hasil Penelitan

Simpulan dan saran

Gambar 4.2 Kerangka Operasional Penelitian Hubungan IDU (Injecting

Drug Use), tato, tindik dengan kejadian HIV di Yayasan

Adhisatya Kota Surabaya.


42

6. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua variabel yaitu

variabel independen dan variabel dependen.

a) Variabel Independen (Variabel bebas)

Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah

IDU (Injecting Drug Use), tato dan tindik

b) Variabel Dependen

Variabel Dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah

kejadian HIV.

Tabel 3.1 : Definisi Operasional Hubungan IDU (injecting Drug Use), tato dan

tindik dengan kejadian HIV di Yayasan Adhisatya Kota Surabaya.

Variabel Definisi Operasional Kategori dan Alat Skala

Kriteria Ukur pengukuran

Variabel - IDU Merupakan Dikategorikan Kuesioner Nominal

Independen penggunaan Napza sebagai berikut:

IDU yang mana a. Perilaku

(Injecting penggunaannya positif jika >50

Drug Use), dilakukan dengan (Jawaban

tato, dan jarum suntik. “Ya”) maka

tindik - Tato Suatu tanda (Kode 1).

yang dibuat b. Perilaku


43

dengan Negatif jika <

menggunakan 50 (Jawaban

pigmen ke dalam “Tidak” maka

kulit. Sedangkan (Kode 2).

- Tindik merupakan

penyematan benda

berbentuk tertentu

dengan cara

ditembuskan pada

kulit.

Hal ini merupakan

tindakan beresiko

dalam

penggunaanya

melalui jarum

suntik, yang antara

lain meliputi:

a. Alat yang

digunakan

(steril/tidak)

b. Hal yang

diperhatikan
44

saat

pemasangan

c. Pencegahan

setelah

pemasangan

d. Upaya setelah

terpapar (Idu,

tato dan tindik)

Variabel Kemampuan kategori mengenai Kuisioner Ordinal

Dependen seseorang untuk Kejadian HIV

Kejadian menjawab kuisioner menjadi 3 tingkat

HIV dengan benar yang ini berdasarkan

diberikan meliputi: nilai presentase:

a. Media penularan a. Dikategorikan

HIV/AIDS cukup tinggi

b. Penyebab jika nilainya >

HIV/AIDS 75%-100%

c. Dampak dengan (Kode

penyalahgunaan 1).

IDU, Tato, tindik b. Dikategorikan

dengan kejadian “Sedang” jika

HIV/AIDS nilainya 56-74%


45

(Kode 2)

c. Dikategorikan

“Rendah” jika

nilainya< 55%

(Kode 3)

Dengan kriteria jika

jawaban benar skor

1 dan jika salah

skor 0

7. Instrumen penelitian dan cara pengumpulan data

a) Instrumen Penelitian

Instrumen atau pengumpulan data merupakan prosedur yang harus

dilakukan yang bersifat sistematis dan standart untuk memperoleh data yang

diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan

masalah penelitian yang harus dipecahkan.

Pada penelitian ini instrument yang digunakan dalam pengumpulan

data untuk Variabel Independen adalah melalui Kuisioner dengan

menggunakan Dichotomy question sedangkan untuk variabel dependen

adalah melalui kuisioner dengan menggunakan Multiple Choice yang akan

diberikan kepada responden, kuisioner akan diberikan kepada 68 responden

yang sudah terpilih menjadi responden dalam penelitian ini. Responden


46

dapat menjawab semua petanyaan yang dibuat sebanyak 40 soal, Kemudian

kuisioner diberikan kepada responden dengan bentuk dichotomy question

sebanyak 30 soal yaitu, IDU sebanyak 10 soal, Tato 10 soal dan Tindik

sebanyak 10 soal. Kemudian kuisioner diberikan lagi kepada responden

berbentuk Mulitiple Choice yang berisi 10 soal mengenai faktor kejadian

HIV/AIDS. Kuisioner diberikan secara bersamaan lalu dikumpulkan

kembali oleh peneliti dari responden setelah selesai dikerjakan.

b) Pengumpulan data

1. Peneliti mendapatkan surat kelaikan etik dari KOMITE ETIK

PENELITIAN KESEHATAN UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA

SURABAYA No. 178/EC/KEPK/UNUSA/2021.

2. Kemudian peneliti meminta surat perizinan penelitian dari kampus

Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

3. Peneliti menyerahkan surat permohonan ijin penelitian dari kampus

Universitas Nahdatul Ulama Surabaya kepada Kepala Yayasan

Adhisatya Kota Surabaya

4. Peneliti melakukan pendekatan dan menjelaskan tentang maksud dan

tujuan penelitian, Peneliti memberikan kertas inform consent kepada

responden.

5. Peneliti melakukan penelitian

6. Peneliti mengumpulkan semua responden Yayasan Adhisatya dengan

orang sejumlah 83 orang dengan bantuan petugas di Yayasan Adhisatya

yang nama-namanya sudah siap dilotre untuk diambil sebagai sampel.


47

7. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan lebih jelas maksud dan

tujuan penelitian mengumpulkan responden pada waktu dan kesempatan

tersebut.

8. Peneliti kemudian melakukan lotre terhadap 83 orang, Setelah itu

mengambil secara acak sebanyak 68 kode responden, Maka yang

menjadi jumlah sampel adalah 68 kode responden yang diambil secara

acak yang akan diteliti.

9. Peneliti membagikan kuisioner yang berisi surat permohonan untuk

ditandatangani apabila responden setuju menjadi responden. Dan dari 68

orang semuanya bersedia menjadi responden dan mulai melakukan

pengisian kuisioner.

10. Setelah pengisian kuisioner selesai, Peneliti mengumpulkan semua

kuisioner dan responden dipersilahkan menikmati hidangan makanan

yang sudah disiapkan oleh peneliti.

11. Peneliti selanjutnya melakukan pengolahan data dan analisa data.

8. Pengolahan Data dan Analisa Data

a) Pengolahan Data

Setelah proses pengumpulan data terselesaikan kemudian dilakukan

pengolahan data sebagai berikut:

1) Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

pengisian formulir atau kuisoner tersebut, Pengecekan isi kuisoner

meliputi:
48

a) Kelengkapan jawaban, apakah pertanyaan sudah ada jawabannya

meskipun jawabannya hanya berupa tidak tahu atau tidak mau

menjawab.

b) Keterbatan tulisan yang tidak dapat dibaca akan mempersulit

pengolahan data.

c) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relavan

maka editor harus menolaknya.

2) Scoring

Adalah pemberian skor pada setiap kategori yang ada di dalam setiap

variabel.

a) IDU, Tato, Tindik

Skoring ini dibuat untuk mengetahui seseorang dalam melakukan

perilaku yang besiko terhadap terjadinya HIV/AIDS. Kuisoner ini

menggunakan Dichotomy Choice yang terdiri dari 10 pertanyaan pada

setiap (IDU, tato, tindik) yang dibagi 5 pertanyaan positif dan 5

pertanyaan negatif, kemudian diberi skor sebagai berikut:

1. Positif jika (Jawaban “Ya”) maka (Kode 1).

2. Negatif jika (Jawaban “Tidak” maka (Kode 2).

b) Kejadian HIV

Skoring ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

responden mengenai HIV. Hasil skor diperoleh dari jawaban

responden. Kuisioner dibuat sebanyak 10 pertanyaan yang berbentuk

Mulitiple Choice dan diberi skor sebagai berikut:


49

a) Jawaban benar diberi nilai skor 1

b) Jawaban salah diberi skor 0

Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus

P= X 100

Keterangan:

P: Skor yang diperoleh

Q: Jumlah jawaban benar

R: nilai maksimum

Hasil perhitungan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a) Tingkat Kejadian HIV cukup tinggi jika jawaban responden dari

kuisioner yang benar 75%-100% atau dapat menjawab dengan

benar 8 atau semuanya dari 10 soal pertanyaan yang diberikan.

b) Tingkat Kejadian HIV sedang jika jawaban responden dari

kuisioner yang benar 56%-74%, atau dapat menjawab dengan

benar 6 soal dari 10 pertanyaan yang diberikan.

c) Tingkat Kejadian HIV rendah jika jawaban responden dari

kuisioner yang benar < 55% atau dapat menjawab kurang lebih 4

dari 10 pertanyaan yang diberikan.

3) Coding
50

Adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

angka atau bilangan, misalnya: Kode 1 pengetahuan kurang dan

seterusnya.

a. Pemberian kode pada perilaku IDU, Tato, Tindik

Kode 1 : Positif (Jawaban “YA”)

Kode 2 : Negatif (Jawaban “TIDAK”)

b. Pemberian Kode berdasarkan Usia

Kode 1 : 17-25 tahun

Kode 2 : 26-35 tahun

Kode 3 : 36-45 tahun

c. Pemberian kode berdasarkan pekerjaan

Kode 1 : tidak/belum bekerja

Kode 2 : Karyawan Swasta

Kode 3 : Wirausaha

Kode 4 : Pelajar/ Mahasiswa

Kode 5 : Pegawai Instansi

Kode 6 : Pekerjaan khususnya lainnya

d. Pemberian kode berdasarkan pendidikan terakhir

Kode 1 : Dasar (SD-SMP)

Kode 2 : Menengah (perguruan tinggi)

Kode 3 : Perguruan Tinggi

e. Pemberian kode berdasarkan jenis kelamin

Kode 1 : Laki-laki
51

Kode 2 : Perempuan

f. Pemberian kode berdasarkan benar dan salah

Kode 1 : Benar

Kode 2 : Salah

4) Processing

Setelah semua pernyataan dalam kuisioner terisi dengan penuh serta

juga melaui pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memproses

data agar dapat dianalisi. Dalam memproses data ini dilakukan dengan

cara meng entry data dari kuisioner ke paket program computer yang

digunakan untuk entry data.

5) Cleaning

Setelah semua data di entry dari kuisioner ke paket program computer,

maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembersihan data yang

merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry

apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut mungkin terjadi

pada saat kita meng entry data ke computer.

6) Tabularing

Yakni membuat table-tabel, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti, Dalam tabulasi data meliputi pemberian skor

terhadap item-item yang perlu diberi skor. Data yang sudah diberi skor

disesuaikan dengan teknik analisis data yang akan digunakan dalam

memberi kode (Coding) dalam hubungan dengan pengolahan data.

Hasil data kemudian diinterpretasikan sebagai berikut:


52

a) 100% : seluruhnya

b) 76-99% : hampir seluruhnya

c) 51-75% : sebagian besar

d) 50% : setengah/sebagian

e) 26-49% : hampir setengah

f) 1-25% : sebagian kecil

g) 0% : tak satupun

9. Analisa Data

Analisa data merupakan proses yang dilakukan secara sistematis

terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan untuk memperoleh

kesimpulan secara umum dari penelitian. Dalam penelitian ini, analisis data

menggunakan uji Chi Square digunakan untuk menguji hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen. Kriteria penelitian hipotesis Ho

ditolak apabila ϸ value < 0,05 berarti ada hubungan antara IDU (Injecting

Drug Use), tato, dan tindik dengan kejadian HIV di Yayasan Adhisatya Kota

Surabaya.

10. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2014),etika penelitian diperlukan untuk

menghindari terjadinya tindakan yang tidak etis dalam melakukan penelitian,

maka dilakukan prinsip-prinsip sebagai berikut (Hidayat, 2014) :

a. Lembar Persetujuan (Infored consent)


53

Lembar persetujuan berisi penjelasan mengenai penelitian yang

dilakukan , tujuan penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang diperoleh

responden,dan resiko yang mungkin terjadi. Pernyataan dalam lembar

persetujuan jelas dan mudah dipahami sehingga responden tahu bagaimana

penelitian ini dijalankan. Untuk responden yang bersedia maka mengisi dan

menandatangani lembar persetujuan secara sukarela.

b. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama

responden, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, dan tidak akan

diserbarluaskan dikalangan umum, hanya kelompok data yang diperlukan

saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Untuk menjaga

kerahasiaan identitas responden peneliti memberikan kode atau inisial

pada setiap responden seperti kode RI untuk responden pertama, R2 untuk

responden yang kedua dan seterusnya.

d. Non Maleficience (tidak merugikan)

Peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membahayakan,

menimbulkan cidera fisik dan psikologis selama dilakukan penelitian. Jika

saat penelitian berlangsung dan responden mengalami masalah kesehatan

atau sakit maka peneliti membawa responden ke instansi kesehatan seperti

puskesmas terdekat atau klinik terdekat dengan lokasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai