METODE PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini
eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan
variabel bebas (Nursalam, 2020a). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah kuantitatif dengan desain rancangan eksperimen kuasi atau eksperimen semu yaitu
rancangan yang berupa mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
penelitian ini pretest – posttest without control group desain. Pada penelitian ini kelompok
eksperimental diberi perlakuan dan pada kedua kelompok diawali dengan pre test. Dan
setelah diberi perlakuan pada kedua kelompok lalu dilakukan post test untuk mengukur
34
4.1.1 Kerangka Penelitian
Sampel: 48 siswa
Penarikan Kesimpulan
35
4.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2017). Pada penelitian ini
populasinya adalah kelas VIII dan IX SMP Islam Ma’arif 03. Karena pada kelas VII sudah
diberikan pendidikan kesehatan tentang HIV dan IMS oleh Puskesmas Cisadea dengan
media leflead.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling
tertentu yang bertujuan agar data yang peroleh nantinya bisa lebih representative.
Dalam penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin.
Menurut (Nursalam, 2020b) Rumus Slovin merupakan sebuah rumus atau formula untuk
menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui
secara pasti.
Keterangan :
36
N : ukuran populasi
e : Margin of error adalah besaran kesalahan yang diharapkan atau ditetapkan. Nilai margin
n= N/ (1+(N × e2))
n= 56/ (1+(56×0,0025))
n= 56/ (1+0,14)
n= 56/ 1,14
n= 50
Dari hasil perhitungan besar sampel dengan menggunakan rumus slovin bahwa
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa SMP Islam Ma’arif 03. Kelompok komik
1. Kriteria sampel
a. Kriteria Inskusi
b. Kriteria Ekslusi
37
4.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang terbentuk dari apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
menentukan variabel (Nursalam, 2020a). Pada penelitian ini variabel independennya adalah
variabel lain (Nursalam, 2020a). Variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah
Variabel Dilakukan
Independen pendidikaan
SAP
kesehatan
38
1. Media Penyampaian menggunakan
Komik pendidikan media komik
kesehatan
menggunakan
media komik.
Variabel
dependen
Pengetahuan Kuisioner 1. Siswa Benar = 1 Ordinal
Pengetahuan yang ditujukan oleh mempunyai
Salah = 0
kepada siswa (MUKTI, pengetahuan
untuk 2019) yang baru Baik = 76%-
meningkatkan tentang HIV 100%
pengetahuan 2. Siswa
Cukup =
siswa terhadap memahamami
56%- 75%
pengetahuan bagaimana
tentang HIV cara Kurang =
penularan dan <56%
pencegahan
HIV
39
4.6 Waktu Penelitian
Instrument penlitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
a. Media komik dibuat langsung oleh peneliti, (dilihat pada lampiran 3).
Isi komik
1. Pengertian HIV
2. Tanda gejala
3. Fase hiv
4. Cara penularan
5. Cara pencegahan
b. Video yang diambil adalah video dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA)
Isi video
1. Pengertian HIV
2. Tanda gejala
3. Fase hiv
4. Cara penularan
5. Cara pencegahan
40
2. Pengetahuan
berupa pertanyaan dengan alternatif jawaban yaitu benar atau salah dari chek list
yang disediakan oleh peneliti. Kuesioner yang dipakai untuk penelitian ini adalah
dan salah. Nilai atas jawaban dijumlah untuk memperoleh skor. Jawaban benar
dengan kode B pada penilaian favorable bernilai 1 dan pada penilaian unfavorable
bernilai 0. Jika jawaban salah kode S pada penilaian favorable bernilai 0 dan pada
dan sikap, baik (76% - 100%), cukup (56% - 75%), kurang < 55%.
41
tentang HIV/AIDS dan dapat menghindari tindakan yang
10 menit.
42
Prosedur 1. 25 responden dimasukan kedalam grup video
10 menit.
Uji validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan
yang ada dalam kuesioner agar mengetahui valid atau tidaknya pertanyaan-pertanyaan yang
ada (Arikunto, 2013:175). Pada penelitian ini kuesioner pengetahuan remaja diambil dari
penelitian (MUKTI, 2019) , Uji validitas dilakukan pada 20 siswa SMAN 1 Srandakan
Point soal yang dianggap signifikan atau butir soal yang dipakai bila r>0,444. Hasil uji
validitas menunjukkan terdapat 34 soal yang valid dari 36 soal pada kuesioner yang
Uji reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi dari
43
instrumen (Ghozali, 2012). hasil uji reabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,960. Hasil uji
reliabel.
0.960 34 Reliabel
media komik dan audiovisual pada pengetahuan tentang HIV pada remaja.
disekolah.
5. Melakukan uji etik terlebih dahulu melalui komite etik penelitian keseehatan
(KEPK UMM).
44
4.8.2 Tahap pelaksanaan
kepada responden
dalam penelitian.
3. Peneliti mengolah data dan menyimpulkan hasil dari pendidikan kesehatan yang
data peneliti menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) adalah
sebagai berikut :
45
1. Editing (pemeriksaan)
formulir atau kuesioner tersebut. Hasil dalam penelitian ini harus dilakukan
penyuntingan (editing) terlebih dahulu, jika ternyata masih terdapat data atau
informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin untuk dilakukan wawancara ulang,
Proses editing dalam penelitian ini dengan cara mengecek ulang kuesioner
yang telah diisi oleh responden untuk memastikan bahwa kuesioner telah diisi
2. Setelah semua kuesioner telah diedit, selanjutnya yaitu pengkodean atau coding
yaitu Coding
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka. Coding
atau pemberian kode sangat berguna untuk memasukkan data (data entery).
berbentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke program atau software komputer.
46
dan kekurangannya, slaah satu paket program yang paling umum digunakan untuk
4. Cleaning
terlebih dahulu data yang sudah didapatkan dari lembar kuesioner oleh peneliti
agar semua data yang didapatkan terhindar dari kesalahan sebelum dilakukan
kuesioner yang sudah di entry. Peneliti memeriksa apakah ada data yang tidak
pengkodeannya. Setelah semua sudah benar dan dibersihkan maka data kuesioner
Analisis data adalah bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok
fenomena. Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambarkan informasi yang di
menggambarkan suatu data yang akan dibuat dengan menghitung distribusi frekuensi dan
47
rumus distribusi frekeunsi dengan menggunakan presentase atau distribusi frekuensi
Keterangan :
F = frekuensi kelas
maksimum 1 x 34 = 34 Skor
minimum 0 x 34 = 0
Analisis bivariate adalah analisis yang dilakukan dalam 2 variabel yang dilakukan
secara langsung dan dilakukan dengan menghubungkan dengan variabel pertama dan
variabel kedua dalam penelitian. Analisis bivariate bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen untuk mendapatkan suatu jawaban
apakah kedua variabel tersebut ada hubungan, ada perbedaan, ada pengaruh dan
sebagiannya sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Berikut tahapan dalam analisis
bivariat adalah :
a. Uji Data
didapatkan sehingga kita bisa memperoleh makna atau arti dari hasil
48
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini menggunakan
independen. Nilai signifikan p value < α (0,05) maka ada pengaruh pendidikan
Uji etik pada penelitian ini dilakukan di Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
UUM/IV/2021
penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-
49
1.10.2 Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)
apakah mereka bersedia menjadi subjek maupun tidak, tanpa adanya sangsi apapun
2. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to fall
disclosure)
3. Informed consent
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu.
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia
50
51