Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian eksperimental. Penelitian

eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan

sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap

variabel bebas (Nursalam, 2020a). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah kuantitatif dengan desain rancangan eksperimen kuasi atau eksperimen semu yaitu

rancangan yang berupa mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

kelompok control di samping kelompok eksperimental. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini pretest – posttest without control group desain. Pada penelitian ini kelompok

eksperimental diberi perlakuan dan pada kedua kelompok diawali dengan pre test. Dan

setelah diberi perlakuan pada kedua kelompok lalu dilakukan post test untuk mengukur

berdebaan dari hasil perlakuan.

34
4.1.1 Kerangka Penelitian

Populasi: SMP Islam Ma’arif 03 kelas VIII dan IX sebanyak 56


siswa

Teknik Sampling: Purposive Sampling

Sampel: 48 siswa

Kelompok Kelompok video


Komik 23 orang 25 orang

Melakukan pretest pengetahuan Melakukan pretest pengetahuan


remaja menggunakan kuesioner remaja menggunakan kuesioner

Diberikan intervensi berupa Komik Diberikan intervensi berupa video

Melakukan posttest pengetahuan remaja tentang HIV


menggunakan kuesioner

Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon

Penarikan Kesimpulan

Ada peningkatan pengetahuan Tidak ada peningkataan pengetahuan

35
4.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2017). Pada penelitian ini

populasinya adalah kelas VIII dan IX SMP Islam Ma’arif 03. Karena pada kelas VII sudah

diberikan pendidikan kesehatan tentang HIV dan IMS oleh Puskesmas Cisadea dengan

media leflead.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiono, 2017). Pada penelirian ini menggunakan Non-probability Sampling. Non-probability

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling

merupakan teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan

tertentu yang bertujuan agar data yang peroleh nantinya bisa lebih representative.

Dalam penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin.

Menurut (Nursalam, 2020b) Rumus Slovin merupakan sebuah rumus atau formula untuk

menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui

secara pasti.

Rumus slovin : n= N/ (1+(N × e2))

Keterangan :

n : ukuran sampel yang akan dicari

36
N : ukuran populasi

e : Margin of error adalah besaran kesalahan yang diharapkan atau ditetapkan. Nilai margin

of error yang digunakan adalah 5% = 0,05

n= N/ (1+(N × e2))

n= 56/ (1+(56 × 0,052))

n= 56/ (1+(56×0,0025))

n= 56/ (1+0,14)

n= 56/ 1,14

n= 50

Dari hasil perhitungan besar sampel dengan menggunakan rumus slovin bahwa

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa SMP Islam Ma’arif 03. Kelompok komik

23 responden dan kelompok audiovisual 25 responden

1. Kriteria sampel

a. Kriteria Inskusi

1. Siswa kelas VIII dan IX

2. Mengikuti seluruh proses penelitian dengan lengkap

3. Komunikatif dan kooperatif

b. Kriteria Ekslusi

1. Tidak hadir saat pemilihan sampel

2. Tidak ingin menjadi responden

37
4.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang terbentuk dari apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2017).

4.3.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya

menentukan variabel (Nursalam, 2020a). Pada penelitian ini variabel independennya adalah

video dan komik.

4.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh

variabel lain (Nursalam, 2020a). Variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan

remaja tentang HIV.

4.4 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah

yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam, 2020a).

Tabel definisi operasional

Nama Variabel Definisi Alat Ukur Indikator Hasil ukur Skala


Operasional Ukur

Variabel Dilakukan
Independen pendidikaan
SAP
kesehatan

38
1. Media Penyampaian menggunakan
Komik pendidikan media komik
kesehatan
menggunakan
media komik.

2. Media Penyampaian SAP Dilakukan


Video pendidikan pendidikan
kesehatan kesehatan
menggunakan menggunakan
media Video media
audiovisual

Variabel
dependen
Pengetahuan Kuisioner 1. Siswa Benar = 1 Ordinal
Pengetahuan yang ditujukan oleh mempunyai
Salah = 0
kepada siswa (MUKTI, pengetahuan
untuk 2019) yang baru Baik = 76%-
meningkatkan tentang HIV 100%
pengetahuan 2. Siswa
Cukup =
siswa terhadap memahamami
56%- 75%
pengetahuan bagaimana
tentang HIV cara Kurang =
penularan dan <56%
pencegahan
HIV

4.5 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ma’arif 03 Kota Malang

39
4.6 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Desember 2020 - juli 2021

4.7 instrumen Penelitian

4.7.1 Instrumen Penelitian

Instrument penlitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun kemampuan fenomena social yang diamati (Sugiono, 2017).

1. Pendidikan kesehatan (media komik dan audiovisual)

a. Media komik dibuat langsung oleh peneliti, (dilihat pada lampiran 3).

Isi komik

1. Pengertian HIV

2. Tanda gejala

3. Fase hiv

4. Cara penularan

5. Cara pencegahan

b. Video yang diambil adalah video dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA)

provinsi jawa tengah https://youtu.be/ZMIrNcJh_20

Isi video

1. Pengertian HIV

2. Tanda gejala

3. Fase hiv

4. Cara penularan

5. Cara pencegahan

40
2. Pengetahuan

Kuisioner yang dipakai adalah kuisioner tertutup berbentuk chek list

berupa pertanyaan dengan alternatif jawaban yaitu benar atau salah dari chek list

yang disediakan oleh peneliti. Kuesioner yang dipakai untuk penelitian ini adalah

kuesioner penelitian (MUKTI, 2019) dengan 36 pertanyaan dan setelah di lakukan

uji validitas didapatkan 34 pertanyaan yang valid. Pengetahuan diukur

menggunakan pertanyaan tertutup dengan 2 alternatif dengan pilihan ganda benar

dan salah. Nilai atas jawaban dijumlah untuk memperoleh skor. Jawaban benar

dengan kode B pada penilaian favorable bernilai 1 dan pada penilaian unfavorable

bernilai 0. Jika jawaban salah kode S pada penilaian favorable bernilai 0 dan pada

penilaian unfavorable bernilai 1. Cara menjawab pertanyaan di kuesioner adalah

dengan memilih pilihan ganda yang sudah di sediakan di kuesioner. Pengukuran

pengetahuan disusun dalam bentuk pertanyaan yang meliputi beberapa aspek

seperti: pengertian HIV/AIDS, penyebab, cara penularan, gejala, Upaya

pencegahan. Berikut skor yang seharusnya dicapai untuk variabel pengetahuan

dan sikap, baik (76% - 100%), cukup (56% - 75%), kurang < 55%.

Standar operasional prosedur pemberian komik

Pengertian Memberikan pendidikan kesehatan dengan media komik

Tujuan Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan menggunakan

media komik terkait HIV/AIDS siswa diharapkan dapat mengerti

41
tentang HIV/AIDS dan dapat menghindari tindakan yang

berpeluang tertular HIV/AIDS.

Persiapan alat 1. Komik online

2. Kuesioner (pre dan post)

Prosedur 1. 23 responden dimasukan kedalam grup komik

pelaksanaan 2. Menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan

3. Diberikan informed consent

4. Diberikan kuesioner untuk pre test pengetahuan siswa

5. Setelah dikumpulkan, lalu dibagikan komik tentang hiv yang

didalamnya sudah menjelaskan tentang penyakit hiv selama

10 menit.

6. Setelah selesai membaca komik, siswa langsung menjawab

kuesioner post test untuk melihat pengetahuan siswa

Standar operasional prosedur pemberian video

Pengertian Memberikan pendidikan kesehatan dengan media video

Tujuan Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan menggunakan

media video terkait HIV/AIDS siswa diharapkan dapat mengerti

tentang HIV/AIDS dan dapat menghindari tindakan yang

berpeluang tertular HIV/AIDS.

Persiapan alat 1. Video penjelasan tentang hiv

2. Kuesioner (pre dan post)

42
Prosedur 1. 25 responden dimasukan kedalam grup video

pelaksanaan 2. Menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan

3. Diberikan informed consent

4. Diberikan kuesioner untuk pre test pengetahuan siswa

5. Setelah dikumpulkan, lalu dibagikan video tentang hiv yang

didalamnya sudah menjelaskan tentang penyakit hiv selama

10 menit.

6. Setelah selesai menonton video , siswa langsung menjawab

kuesioner post test untuk melihat pengetahuan siswa

4.7.2 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk menunjukkan tingkat

kesahihan suatu instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan

yang ada dalam kuesioner agar mengetahui valid atau tidaknya pertanyaan-pertanyaan yang

ada (Arikunto, 2013:175). Pada penelitian ini kuesioner pengetahuan remaja diambil dari

penelitian (MUKTI, 2019) , Uji validitas dilakukan pada 20 siswa SMAN 1 Srandakan

Point soal yang dianggap signifikan atau butir soal yang dipakai bila r>0,444. Hasil uji

validitas menunjukkan terdapat 34 soal yang valid dari 36 soal pada kuesioner yang

mengukur pengetahuan. Hasil uji validitas bisa dilihat di lampiran 4.

4.7.8 Uji Reabilitas

Uji reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi dari

43
instrumen (Ghozali, 2012). hasil uji reabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,960. Hasil uji

reliabilitas (MUKTI, 2019) menunjukkan angka 0,960 sehingga kuesioner dikatakan

reliabel.

Cornbach’s Alpha N of item Keterangan

0.960 34 Reliabel

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

4.8.1 Tahap Persiapan

1. Membuat proposal skripsi tentang efektifitas pendidikan kesehatan menggunakan

media komik dan audiovisual pada pengetahuan tentang HIV pada remaja.

2. Peneliti melakukan survey ke lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian.

3. Peneliti mendatangi kepala sekolah untuk meminta ijin meelakukan penelitian

disekolah.

4. Mempersiapkan surat izin untuk melakukan penelitian yang ditandatangani oleh

Wakil Dekan 1 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan di

sampaikan kepada pihak yang berkepentingan.

5. Melakukan uji etik terlebih dahulu melalui komite etik penelitian keseehatan

(KEPK UMM).

6. Mempersiapkan kuesioner, lembar persetujuan (informed consent) yang berisi tentang

pertanyaan untuk memperoleh informasi dari responden.dan media komik serta

audiovisual yang akan digunakan dalam penelitian.

7. Meminta contact person untuk dimasukan kedalam grup.

44
4.8.2 Tahap pelaksanaan

1. Setelah mendapatkan izin dari kaprodi S1 Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Malang dan kepala sekolah peneliti membagikan kuesioner

kepada responden

2. Membagi sampel menjadi 2 kelompok

3. Memasukan sampel sesuai dengan kelompok intervensi

4. Menjelaskan tujuan penelitian dan meminta persetujuan untuk menjadi responden

dalam penelitian.

5. Mengirimkan surat Informed consent

6. Melakukan kegiatan pretest sebelum diberikan intervensi dengan kuesioner

7. Mengirimkan intervensi pada setiap grup kelompok intervensi dan melakukan

kegiatan posttest setelah intervensi dengan kuesioner.

7.8.3 Tahap Evaluasi

1. Melakukan pengecekan kelengkapan identitas responden dan kelengkapan data.

2. Melakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul dengan cara

mengontrol kembali jumlah kuesioner di google form

3. Peneliti mengolah data dan menyimpulkan hasil dari pendidikan kesehatan yang

telah peneliti berikan keepada responden.

7.8.4 Pengolahan Data

Tahap pengelolahan data menurut pada tahap (Notoatmodjo, 2018)pengelolahan

data peneliti menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) adalah

sebagai berikut :

45
1. Editing (pemeriksaan)

Editing merupakan suatu kegiatan untuk mengecek dan memperbaiki isi

formulir atau kuesioner tersebut. Hasil dalam penelitian ini harus dilakukan

penyuntingan (editing) terlebih dahulu, jika ternyata masih terdapat data atau

informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin untuk dilakukan wawancara ulang,

maka kuesioner tersebut harus dikeluarkan (drop out)

Proses editing dalam penelitian ini dengan cara mengecek ulang kuesioner

yang telah diisi oleh responden untuk memastikan bahwa kuesioner telah diisi

sesuai dengan petunjuk yang telah peneliti jelaskan sebelum menyerahkan

kuesioner kepada responden.

2. Setelah semua kuesioner telah diedit, selanjutnya yaitu pengkodean atau coding

yaitu Coding

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka. Coding

atau pemberian kode sangat berguna untuk memasukkan data (data entery).

Media Komik =kode 1

Media Video =kode 2

Bertujuan mempermudah dalam melakukan analisis data, kartu atau

lembar kode tersebut berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

3. Data entery atau Processing

Memasukkan data yaitu jawaban-jawaban dari setiap responden yang

berbentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke program atau software komputer.

Software computer tersebut bermacam-macam, masing-masing memiliki kelebihan

46
dan kekurangannya, slaah satu paket program yang paling umum digunakan untuk

entry data penelitian adalah program SPSS.

4. Cleaning

Pembersihan data (cleaning) yaitu pembersih atau pengecekkan ulang

terlebih dahulu data yang sudah didapatkan dari lembar kuesioner oleh peneliti

agar semua data yang didapatkan terhindar dari kesalahan sebelum dilakukan

analisis. Sebelum dilakukan pengolahan data, peneliti memeriksa kembali

kuesioner yang sudah di entry. Peneliti memeriksa apakah ada data yang tidak

masuk kedalam analisis program komputer, dan apakah sudah benar

pengkodeannya. Setelah semua sudah benar dan dibersihkan maka data kuesioner

dilanjutkan dengan analisa data.

7.9 Analisi Data

Analisis data adalah bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok

penelitian, yaitu menjawab pertanyaan – pertanyaan penelitian yang mengungkap

fenomena. Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambarkan informasi yang di

inginkan untuk menjawab masalah penelitian (Nursalam, 2020a).

1.9.1 Analisa Univariat

Analisis univariat atau analisis adalah analisis yang dilakukan untuk

menggambarkan suatu data yang akan dibuat dengan menghitung distribusi frekuensi dan

proporsinya untuk mengetahui karakteristik responden (Notoatmodjo, 2012) dalam

penelitian ini pengetahuan siswa. proporsi responden dihitung dengan menggunakan

47
rumus distribusi frekeunsi dengan menggunakan presentase atau distribusi frekuensi

relative (Budiarto, 2001).

Presentase = (f/N) X 100%

Keterangan :

F = frekuensi kelas

N = jumlah seluruh observasi

Perhitungannya adalah pengetahuan sebanyak 16 pertanyaan maka :

Presentase = (Total score/34 skor) x 100 =

maksimum 1 x 34 = 34 Skor

minimum 0 x 34 = 0

1.9.2 Analisa Bivariat

Analisis bivariate adalah analisis yang dilakukan dalam 2 variabel yang dilakukan

secara langsung dan dilakukan dengan menghubungkan dengan variabel pertama dan

variabel kedua dalam penelitian. Analisis bivariate bertujuan untuk menganalisis hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen untuk mendapatkan suatu jawaban

apakah kedua variabel tersebut ada hubungan, ada perbedaan, ada pengaruh dan

sebagiannya sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Berikut tahapan dalam analisis

bivariat adalah :

a. Uji Data

Analisis data adalah pengolahan data hasil penelitian yang sudah

didapatkan sehingga kita bisa memperoleh makna atau arti dari hasil

48
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini menggunakan

Uji Wilcoxon bermaksud untuk membandingkan variabel dependen dan

independen. Nilai signifikan p value < α (0,05) maka ada pengaruh pendidikan

kesehatan menggunakan media komik dan media audiovisual pada

pengetahuan tentang HIV pada remaja.

1.10 Etika Penelitian

Uji etik pada penelitian ini dilakukan di Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)

Universitas Muhammadiyah Malang dengan nomor No.E.5.a/065/KEPK-

UUM/IV/2021

1.10.1 Prinsip Manfaat

1. Bebas dari penderitaan

Peneliti harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subjek, khususnya jika harus menggunakan tindakah khusus.

2. Bebas dari eksplointasi

Partisipasi dalam subjek penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam

penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-

hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.

3. Risiko (benefits ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang

akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan (Nursalam, 2020b)

49
1.10.2 Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

1. Hak untuk ikut/ tidak menjadi responden (right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek berhak memutuskan

apakah mereka bersedia menjadi subjek maupun tidak, tanpa adanya sangsi apapun

yang akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang klien.

2. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right to fall

disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara terperinci serta

bertanggung jawab jika terjadii sesuatu terhadap subjek.

3. Informed consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan

bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu.

1.10.3 Prinsip Keadilan (right to justice)

1. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata

mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

2. Hak dijaga kerahasiannya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia

(confidentiality) (Nursalam, 2020b).

50
51

Anda mungkin juga menyukai