Anda di halaman 1dari 10

22

Pengaruh Edukasi Gizi dengan Media Video Motion Graphics Terhadap


Pengetahuan dan Sikap Tentang Obesitas Remaja

Fernandita Mutiara Ramadhanti1, Enik Sulistyowati1*, Mohammad Jaelani1

1Poltekkes Kemenkes Semarang


*
email: sulistyowatienik2@gmail.com

ABSTRACT
The prevalence of adolescents with obesity is 4.8%. Nutrition knowledge and
adolescent attitudes are the factors that can affect obesity. Video plays a vital media for
conveying nutrition-related information.
This was experimental with pre-posttest control group design. Subjects were 48 junior
high school students divided into 2 groups randomly. The treatment group receiving nutrition
education by video (n=24) and the control group using poster (n=24). A statistical analysis of
Wilcoxon and paired t-test were used to analyze difference before and after treatment
respectively, while the group different was analyzed using Mann Whitney and independent t-
test.
The average knowledge score in treatment group increased by 17.29 points (p=0,000)
and in control group by 7.71 point (p=0.000) from baseline. The average attitude score in
treatment group increased by 10.16 points (p=0.000) and in control group by 3.96 point
(p=0.003) from baseline. A significant different in the score of knowledge between the
treatment and control group (p=0.015) was observed. The score of attitude between the
treatment and control group was also significantly different (p=0.012).
Nutrition education using video media may an effective approach to increase
knowledge and attitudes of obesity aspect in the adolescence.

Keywords: Obesity; Knowledge; Attitude; Video; adolescents

Submitted : 13-01-2022 Accepted : 16-02-2022 Published : 2022-04-04

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


23

PENDAHULUAN penyampaian materi. Alat bantu ini dikenal

Obesitas dapat terjadi pada semua dengan Audio Visual Aids(Fitri dan Fitriani,

umur dan golongan, baik anak-anak hingga 2019). Contoh media audio visual yakni

dewasa, serta golongan menengah hingga video motion graphics. Motion graphics

atas (Nugraha, Sartono dan Handarsari, merupakan potongan-potongan media

2019). WHO (World Health Organization) visual berbasis waktu yang

mendefinisikan obesitas sebagai akumulasi menggabungkan film dan desain grafis,

dari lemak yang tidak normal atau berlebih yakni dengan menggabungkan beberapa

yang menimbulkan resiko elemen seperti animasi 2 D, video, film,

kesehatan(Chooi, Ding and Magkos, 2019). tipografi, ilustrasi, fotografi, dan

Prevalensi Obesitas di Indonesia menurut music(Reno, Siahaan dan Alfian, 2018).

hasil Riskesdas 2018 adalah sebesar 4.8%. Kelebihan yang dimiliki media video ini

(Riskesdas, 2018). antara lain mudah diakses, media


pembelajaran yang simple dan
Pengetahuan dan sikap gizi remaja menyenangkan, serta membantu siswa dan
merupakan salah satu factor yang dapat guru dalam memahami pelajaran dalam
mempengaruhi terjadinya obesitas. Salah proses pembelajaran. (Johari, Hasan dan
satu kurangnya pengetahuan dan sikap gizi Rakhman, 2016)
pada remaja adalah kurang bisa memilih
makanan yang bergizi. Kejadian obesitas Penelitian Meidiana, dkk (2018)

pada remaja bisa dihindari dan dicegah menunjukkan adanya pengaruh media

apabila remaja memiliki bekal pengetahuan edukasi menggunakan media audio visual

gizi yang cukup (Meidiana, Simbolon dan terhadap peningkatan pengetahuan dan

Wahyudi, 2018) sikap remaja obesitas (Meidiana, Simbolon


dan Wahyudi, 2018). Kelebihan video
Faktor yang mempengaruhi dapat digunakan sebagai media edukasi gizi
peningkatan pengetahuan dan sikap pada untuk meningkatkan pengetahuan dan
saat edukasi adalah penggunaan media membentuk sikap yang positif sehingga
yang digunakan dalam menyampaikan perlu dilakukan penlitian untuk mengetahui
pesan atau informasi. Salah satu media atau efektivitas edukasi gizi dengan media video
alat bantu pengajar adalah alat bantu yang motion graphics terhadap pengetahuan dan
bisa didengar, yaitu sebuah alat yang dapat sikap obesitas pada remaja .
membantu untuk menstimulasikan indera
mata dan indera pendengar pada proses

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


24

METODE kelayakan yang dilakukan oleh ahli media,


guru SMP, dan tim Promkes Puskesmas.
Penelitian ini dilakukan di SMPN 1
Telah dilakukan uji coba kuesioner dan
Purworejo pada bulan Juni-Juli 2021.
video di SMPN 12 Purworejo yang tidak
Penelitian ini termasuk penelitian
digunakan sebagai lokasi penelitian.
experimental dengan rancangan penelitian
Tahapan pelaksanaan meliputi pre tes,
ini adalah pre-test posttest control group
pemberian edukasi gizi, dan pos tes.
design. Penelitian telah memperoleh
Kelompok perlakuan diberikan edukasi
persetujuan komite etik penelitian
selama 30 menit dan dilanjutkan dengan
kesehatan Fakultas Keperawatan
sesi tanya jawab 10 menit, sedangkan
Universitas Sultan Agung Semarang
kelompok kontrol diberikan edukasi selama
No250/A.1-S1/FIK-SA/VI/2021tanggal 5
20 menit dan dilanjutkan sesi tanya jawab
Juni 2021.
10 menit.Pengukuran pre tes dilakukan
Populasi dalam penelitian ini adalah sebelum edukasi dan pengukuran post tes
siswa kelas VIII yang berjumlah 192. dilakukan 1 minggu sesudah edukasi.
Sampel dihitung dengan menggunakan Penelitian dilakukan pada saat pandemic
rumus uji hipotesis rata-rata pada 2 covid 19, sehingga pemberian edukasi
kelompok independent didapatkan 22 anak dilakukan dengan Zoom dan grup
untuk setiap kelompok ditambah 10% WhatsApp. Pengukuran pre tes dan pos tes
perkiraan drop out, sehingga didapat 24 menggunakan google form.
anak untuk masing-masing kelompok
Untuk mengetahui perbedaan rata-
(Usmaran et al., 2019). Kelompok
rata pre test dan post test baik sebelum
perlakuan diberi edukasi gizi dengan media
maupun sesudah diberikan intervensi pada
video, sedangkan kelompok kontrol diberi
nilai pengetahuan pada kelompok
edukasi gizi dengan media poster.
perlakuan maupun kontrol menggunakan
Penempatan sampel dalam kelompok
uji Wilcoxon karena data berdistribusi tidak
dilakukan dengan teknik random . Tahapan
normal sedangkan pada nilai sikap kedua
penelitian yakni terdiri dari persiapan dan
kelompok berdistribusi normal sehingga
pelaksanaan. Tahapan persiapan meliputi
menggunakan uji Paired T Test dengan
pembuatan kuesioner, video, dan poster, uji
tingkat kemaknaan 5%.
kelayakan video, revisi video, uji coba
kuesioner dan video. Materi edukasi gizi . Selanjutnya, untuk mengetahui
meliputi obesitas dan pencegahannya serta efektivitas media video pada peningkatan
gizi seimbang. Video telah lolos uji pengetahuan antara kelompok perlakuan

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


25

dengan kelompok control menggunakan uji Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa sesudah
Mann Whitney karena data tidak diberi edukasi pada pengetahuan baik
berdistribusi normal. Sedangkan untuk terjadi peningkatan prosentase dalam
mengetahui efektivitas media video pada kelompok perlakuan maupun kontrol.
peningkatan sikap antara kelompok Sebelum diberi edukasi gizi pada kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol perlakukan dan kontrol sebagian besar
Independent T-test karena data berdistribusi subyek termasuk kategori sikap yang
normal dengan tingkat kemaknaan 5%. mendukung. Sesudah diberi edukasi gizi
Analisis data menngunakan SPSS versi 20. ternyata tidak ada subyek yang mempunyai
sikap tidak mendukung pada kelompok
HASIL PENELITIAN
perlakuan maupun kelompok kontrol
Distribusi sampel menurut kategori
pengetahuan dan sikap terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Sampel Menurut Pengetahuan dan Sikap pada Kelompok Perlakuan dan
Kontrol
Perlakuan Kontrol
Kategori
n % n %
Pengetahuan Sebelum
Kurang (<80) 18 75.0 22 91.7
Baik (≥80) 6 25.0 2 8.3
Pengetahuan Sesudah
Kurang (<80) 2 8.3 12 50.0
Baik (≥80) 22 91.7 12 50.0
Sikap Sebelum
Tidak mendukung (< 70) 3 12.5 5 20.8
Mendukung(skor (≥ 70) 21 87.5 15 79.2
Sikap Sesudah
Tidak mendukung (< 70) 0 0 0 0
Mendukung (≥ 70) 24 100 24 100

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


26

Perbedaan skor pengetahuan sebelum dan 68.75±13.61. Setelah diberi edukasi gizi skor
sesudah diberi edukasi gizi terlihat pada tabel pengetahuan meningkat menjadi 86.04±5.10.
2. Pada tabel 2 terlihat setelah diberi edukasi Pada kelompok kontrol sebelum diberi
gizi terdapat peningkatan skor pengetahuan edukasi gizi rata-rata pengetahuan
pada kelompok perlakuan maupun kontrol. 68.96±7.07, setelah diberi edukasi gizi
Pada kelompok perlakuan sebelum diberi meningkat menjadi 76.67±6.37.
edukasi gizi rata-rata pengetahuan sebesar

Tabel 2. Skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi antara kelompok perlakuan dan
kelompok control

Skor Kelompok perlakuan Kelompok Kontrol p


Pengetahuan Mean±SD p Mean±SD p
Sebelum 68.75±13.61 0.000a 68.96±7.07 0.000a
Sesudah 86.04±5.10 76.67±6.37
Selisih 17.29±16.01 7.71±7.51 0.015b
a. Uji Wilcoxon
Uji Mann Whitney
b.
Meskipun terjadi peningkatan skor Perbedaan skor sikap sebelum dan
pengetahuan pada kedua kelompok namun sesudah diberi edukasi gizi terlihat pada tabel
peningkatan pada kelompok perlakuan lebih 3. Pada tabel 3 terlihat setelah diberi edukasi
tinggi dari pada kelompok kontrol. gizi terdapat peningkatan skor sikap pada
Peningkatan pengetahuan pada kelompok kelompok perlakuan maupun kontrol. Pada
perlakuan 17.29±16.01 dan kelompok kelompok perlakuan sebelum diberi edukasi
kontrol hanya 7.71±7.51. Terjadi gizi rata-rata skor sikap sebesar 76.46±6.85,
peningkatan pengetahuan secara signifikan Setelah diberi edukasi gizi meningkat
baik pada kelompok perlakuan maupun menjadi 86.61±6.43. Pada kelompok kontrol
kontrol dengan p=0.000 . Ada perbedaan sebelum diberi edukasi gizi rata-rata skor
peningkatan pengetahuan antara kelompok sikap 79.58±6.54. Setelah diberi edukasi gizi
perlakuan dan kelompok kontrol p=0.015 terjadi peningkatan skor sikap menjadi
83.54±6.04.

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


27

Tabel 3. Skor sikap sebelum dan sesudah intervensi antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol

Skor Sikap Kelompok perlakuan Kelompok Kontrol P


Mean±SD p Mean±SD p
Sebelum 76.46±6.85 79.58±6.54
Sesudah 86.61±6.43 0.000a 83.54±6.04 0.003
Selisih Sikap 10.16±9.92 3.96±5.94 0.012b

Paired T Test
a.
Independent T Tets
b.
Meskipun terjadi peningkatan skor menggunakan video sebesar 68.00 dan
sikap pada kedua kelompok namun setelah intervensi mendapat skor 86.67.
peningkatan skor sikap pada kelompok Sedangkan kelompok kontrol menggunakan
perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok media poster mendapat hasil rata-rata
kontrol. Peningkatan skor sikap pada pengetahuan sebelum diberikan intervensi
kelompok perlakuan 10.16±9.92 dan sebesar 72.67 dan setelah intervensi sebesar
kelompok kontrol hanya 3.96±5.94. Terjadi 87.33. Hasil uji statistic menunjukkan hasil p
peningkatan pengetahuan secara signifikan value sebesar 0.000 yang artinya ada
baik pada kelompok perlakuan maupun pengaruh yang signifikan pendidikan
kontrol dengan p=0.000 dan p=0.003 . Ada kesehatan dengan media video dan poster
perbedaan peningkatan skor sikap pada terhadap pengetahuan dan sikap anak kelas
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol IV SDN 65 Selama dalam penceghan
dengan p=0.012 . penyakit diare (J, Oktavidiati and Astuti,
2019).

PEMBAHASAN Penelitian Risma Meidina, dkk (2018)


menyebutkan berdasarkan uji statistic
Hasil penelitian menunjukkan media
diketahui bahwa pada kelompok intervensi
video efektif meningkatkan pengetahuan
dan kontrol yang diberikan menggunakan
tentang obesitas pada siswa SMP
media video, nilai rata-rata pengetahuan
dibandingkan poster. Hal tersebut sejalan
sebelum intervensi adalah 8.83 dan sesudah
dengan penelitian Harsismanto, dkk (2019)
diberikan intervensi menjadi 9.42 dengan
dengan menggunakan media video , memiliki
hasil p value sebesar 0.003 yang artinya ada
rata-rata pengetahuan yang meningkat. Rata-
perbedaan yang bekmakna antara
rata skor sebelum dilakukan intervensi

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


28

pengetahuan remaja baik sebelum dan pendidikan kesehatan ini dapat


sesudah diberikan intervensi (Meidiana, meningkatkan sikap yang akan
Simbolon and Wahyudi, 2018). Munculnya mempengaruhi kebiasaan( Masturoh, 2018).
masalah gizi sering disebabkan oleh
Edukasi gizi dengan media video dapat
kurangnya informasi dan ketidaktahuan
meningkatkan sikap. Hal ini sejalan dengan
seseorang mengenai gizi. Pengetahuan sangat
penelitian Risma Meidina, dkk (2018) nilai
penting dalam membentuk tindakan
rata-rata sebelum dilakukan edukasi sebsar
seseorang( Lestantina, 2018). Menurut
36.45 dan setelah intervensi meningkat
Notoadmojo, pengetahuan merupakan hasil
menjadi 40.38 dengan uji Wilcoxon
dari penginderaan terhadap suatu objek
mendapatkan p value sebesar 0.000 yang
sehingga manusia menjadi tahu. Salah satu
artinya ada perbedaan yang bermakna antara
cara untuk meningkatkan pengetahuan
sikap remaja sebelum dan sesudah dilakukan
adalah dengan pendidikan, yakni dengan
edukasi melalui media video(Meidiana,
memberikan penyuluhan menggunakan
Simbolon dan Wahyudi, 2018). Selain iti,
media video, poster, leaflet, ataupun booklet
menurut penelitian Harismanto,dkk (2019)
pada anak sekolah. Sekolah dapat
rata-rata sikap siswa sesudah diberikan
memainkan peran yang penting alam
intervensi media video rata-rata sikap anak
membentuk pola makan sehat dan kebiasaan
menjadi 80.93 dengan standar deviasi
siswa (Jung T, Huang J, Eagan L, Oldenburg
12.027. Sedangkan sesudah diberikan
D, 2019). Sekolah memiliki potensi yang
intervensi dengan media poster rata-rata
penting untuk menjadi wadah dalam penyalur
sikap anak menjadi 65,40 dengan standar
intervensi, khususnya edukasi (Chen Y, Ma
deviasi 20.458. hasil P-value = 0,000 < 0,05,
L, Ma Y, Wang H, Luo J, Zhang X, et al,
yang artinya ada pengaruh signifikan
2015). Dengan adanya pendidikan ini
pendidikan kesehatan dengan media video
diharapkan terjadinya perubahan sikap dan
dan poster terhadap sikap anak kelas IV SDN
perilaku yang lebih baik lagi, khususnya
65 Seluma dalam pencegahan penyakit diare
pada bidang kesehatan. Program pendidikan
(J, Oktavidiati dan Astuti, 2019) .
kesehatan di sekolah adalah salah satu cara
untuk intervensi kesehatan global dan Setelah diberikan perlakuan berupa
sederhana untuk pendidikan yang lebih luas. edukasi gizi tentang obesitas menggunakan
Selain perilaku, diharapkan dengan adanya media video selama 5 hari, diketahui dari

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


29

hasil pre test dan post test terdapat sikap yang baik. Sikap juga sangat berperan
peningkatan yang signifikan pada untuk mengubah praktek atau perilaku yang
pengetahuan dan sikap.. Peningkatan rata- kurang baik( Assidhiq, 2019).
rata skor pengetahuan pada penggunaan
Edukasi kesehatan dianggap sebagai
media video menunjukkan hasil yang positif,
behavioural investment jangka panjang
hal ini menandakan bahwa media yang
karena hasil yang diperoleh baru dapat dilihat
digunakan dalam proses pembelajaran
beberapa tahun kemudian. Sedangkan hasil
mempermudah seseorang dalam menerima
jangka pendeknya hanya terlihat perubahan
suatu pengetahuan atau informasi yang baru.
pengetahuan saja. Perubahan perilaku secara
Notoadmojo (2012) menjelaskan pemilihan
umum memerlukan waktu 18-254 hari (Sekti
media yang tepat sangat penting dalam
dan fayasari, 2019). Meningkatnya skor sikap
penyampaian infromasi. Pendidikan
pada kelompok perlakuan dapat disebabkan
kesehatan memerlukan alat bantu berupa
karena terdapat peningkatan skor
media guna menyampaikan materi akan
pengetahuan. Meningkatnya skor
diberikan, salah satunya media yang dapat
pengetahuan akan membantu sikap dan
kita gunakan adalah video(J, Oktavidiati dan
mempengaruhi kebiasaan seseorang. Untuk
Astuti, 2019). Video animasi dapat menjadi
menimbulkan perubahn pada sikap, perlu
referensi media edukasi karena memiliki
memberikan tekanan untuk menggiring pada
beberapa kelebihan salah satunya adalah
perubahan kearah yang dikehendaki secara
media yang simple dan menyenangkan,
terus menerus, sehingga diperlukan waktu
karena materi pembelajaran yang
yang lama dan cara yang tepat (Mahmud MR,
disampaikan dapat berupa gambar bergerak,
Ambarwati R, Mintarsih SN, Prihatin S dan
dilihat, dan didengar. Menurut penelitian
Jaelani M, 2014)
Yudistira, dkk (2012) menyebutkan bahwa
hasil belajar menggunakan media animasi KESIMPULAN
lebih efektif daripada yang tidak
Edukasi gizi dengan media video
menggunakan media animasi (Johari, Hasan
dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap
and Rakhman, 2016).
tentang obesitas pada remaja .
Sikap berkaitan erat dengan
pengetahuan. Seseorang dengan tingkat
pengetahuan yang baik cenderung memiliki

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


30

DAFTAR PUSTAKA healthy eating literacy and healthy


food choice among primary school
Assidhiq, M. R. (2019) Pengaruh Edukasi children. Int J Heal Promot Educ
Gizi dengan Media E-Booklet [Internet];57(2):67–81. Available
Terhadap Pengetahuan, Sikap, from:
Perilaku Makan, dan Berat Badan https://doi.org/10.1080/14635240.20
Tentang Upaya Pencegahan Obesitas 18.1552177
Pada Remaja Di Sma Negeri 9
Johari, A., Hasan, S. dan Rakhman, M.
Semarang.
(2016) ‘Penerapan Media Video Dan
Chen Y, Ma L, Ma Y, Wang H, Luo J, Zhang Animasi Pada Materi Memvakum
X, et al. (2015).A national school- Dan Mengisi Refrigeran Terhadap
based health lifestyles interventions Hasil Belajar Siswa’, Journal of
among Chinese children and Mechanical Engineering Education,
adolescents against obesity: 1(1), p. 8. doi:
Rationale, design and methodology of 10.17509/jmee.v1i1.3731.
a randomized controlled trial in
Lestantina A. (2018). Konseling Gizi Pada
China. BMC Public Health. ;15(1):1–
Remaja Obesitas. J Media Kesehat.
10.
;11(1):071–8.
Chooi, Y. C., Ding, C. and Magkos, F. (2019)
Mahmud, M. R. et al. (2014) ‘Efektifitas
‘The epidemiology of obesity’,
Edukasi Dengan Media Audiovisual
Metabolism: Clinical and
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Experimental, 92, pp. 6–10. doi:
Tentang Gizi Seimbang’, pp. 936–
10.1016/j.metabol.2018.09.005.
943.
Fitri, Sr. P. dan Fitriani, I. M. (2019)
Masturoh, I. dan T, N. A. (2018) Metode
‘Efektifitas Pendidikan Kesehatan
Penelitian Kesehatan. Available at:
dengan Penggunaan Media Audio
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/
Visual Terhadap Perubahan
sd/2554/19755.pdf.
Pengetahuan Remaja Tentang
Obesitas di SMPN 1 Pekanbaru’, Meidiana, R., Simbolon, D. dan Wahyudi, A.
prepotif jurnal kesehatan (2018) ‘Pengaruh Edukasi melalui
masyarakat, 53(9), pp. 1689–1699. Media Audio Visual terhadap
doi: Pengetahuan dan Sikap Remaja
10.1017/CBO9781107415324.004. Overweight’, Jurnal Kesehatan, 9(3),
p. 478. doi: 10.26630/jk.v9i3.961.
J, H., Oktavidiati, E. dan Astuti, D. (2019)
‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nugraha, A. W., Sartono, A. dan Handarsari,
Media Video dan Poster terhadap E. (2019) ‘Konsumsi Fast Food dan
Pengetahuan dan Sikap Anak dalam Kuantitas Tidur Sebagai Faktor
Pencegahan Penyakit Diare’, Jurnal Risiko Obesitas Siswa SMA Institut
Kesmas Asclepius, 1(1), pp. 75–85. Indonesia Semarang’, Jurnal Gizi,
doi: 10.31539/jka.v1i1.747. 8(1), pp. 10–17.
Jung T, Huang J, Eagan L, Oldenburg D. Reno, T., Siahaan, A. U. dan Alfian, A.
(2019). Influence of school-based (2018) ‘Implementasi Motion Grafis
nutrition education program on

Jurnal Gizi 11 (1) 2022


31

Video Animasi 2D Untuk Pengenalan 77–88. doi: 10.36590/jika.v1i2.15.


Nirmana’, Journal of Digital
Education, Communication, and Arts Usmaran et al. (2019) ‘Media Kalender Dan
(Deca), 1(2), pp. 113–122. doi: Leaflet Dalam Pendidikan Gizi
10.30871/deca.v1i2.859. Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku
Makan Remaja Overweight’, Jurnal
Riskesdas, K. (2018) Hasil Utama Riset Riset Kesehatan Poltekkes Depkes
Kesehata Dasar (RISKESDAS), Bandung, 11(1), pp. 76–87. Available
Journal of Physics A: Mathematical at:
and Theoretical. doi: 10.1088/1751- https://juriskes.com/ojs/index.php/jrk
8113/44/8/085201. /article/view/650%0Ahttps://juriskes.
com/ojs/index.php/jrk/article/view/6
Sekti, R. M. dan Fayasari, A. (2019) ‘Edukasi 50/73.
Gizi dengan Media Audiovisual
terhadap Pola Konsumsi Sayur Buah
pada Remaja SMP di Jakarta Timur’,
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(2), pp.

Jurnal Gizi 11 (1) 2022

Anda mungkin juga menyukai