Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PRAKTIK PEMBERIAN NUTRISI

MELALUI NASO GASTRIC TUBE (NGT) MATA KULIAH KETERAMPILAN


DASAR KEBIDANAN DI DIPLOMA III KEBIDANAN

Marwijah*)
Yosef **)
Waspodo***)

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan video pembelajaran praktik pemberian nutrisi
melalui Naso Gastric Tube (NGT) yang valid, 2) menghasilkan video pembelajaran praktik pemberian
nutrisi melalui NGT yang praktis, 3) mengetahui dampak potensial penggunaan video pembelajaran
praktik pemberian nutrisi melalui NGT. Penelitian dilakukan di Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palembang. Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Kebidanan
Semester I (ganjil) Tahun Akademik 2013/2014. Model pengembangan produk yang digunakan ialah
model pengembangan Rowntree. Prosedur penelitian dilakukan tiga tahap yaitu tahap perencanaan,
pengembangan, dan evaluasi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, checklist, indepth
interview, kuesioner, tes tertulis dan tes perbuatan. Semua data terkumpul diolah dan dianalisis. Hasil
penelitian diketahui: (1) Video pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui NGT pada Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang sudah memenuhi kriteria sangat valid menurut validator,
berdasarkan content, desain pembelajaran dan media; (2) video pembelajaran yang dikembangkan
dinyatakan sangat praktis setelah diujicobakan kepada mahasiswa. (3) tahap field trials hasil observasi
menunjukkan aktivitas pembelajaran sebesar 90% atau sangat baik dan hasil belajar mahasiswa rata-
rata 89,81. Dengan demikian, produk video pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui NGT yang
peneliti kembangkan memiliki dampak potensial yang sangat baik terhadap hasil belajar mahasiswa.

Kata Kunci: Video Pembelajaran, Praktik Pemberian Nutrisi melalui NGT, Keterampilan Kebidanan

Abstrak: This study aims to: 1) generate a video lesson nutrition practices through Naso Gastric Tube
(NGT) is valid, 2) generate a video lesson nutrition practices through NGT is a practical, 3) determine
the potential effects of the use of video instructional practices nutrition through a NGT. The study was
conducted at the Polytechnic of Health Ministry of Health (MoH Poltekkes) Palembang. The subjects
were students of the Department of Midwifery Semester (odd) Academic Year 2013/2014. Product
development model used is the model development Rowntree. Research procedures conducted three
phases: planning, development, and evaluation. Collecting data using interview techniques, checklists,
in-depth interview, questionnaire, the written test and the test works. All data collected is processed
and analyzed. The survey results revealed: (1) Videos practice learning nutrition through NGT at the
Department of Obstetrics Poltekkes Palembang MoH meets the criteria perfectly valid according to
the validator, based on content, instructional design and media ; (2) instructional videos developed
otherwise very practical after the student tested. (3) stage of field trials demonstrate the observation of
the learning activity by 90% or excellent and student learning outcomes on average 89.81. Thus,
instructional video product nutrition practices through NGT that researchers have developed a very
good potential effect on student learning outcomes.

Keywords: Video Learning, Practice Providing Nutrition via NGT, Midwifery Skills

*)
Dosen Poltekes Kemenkes Palembang
**)
Dosen FKIP Universitas Sriwijaya Palembang
***)
Guru Besar FKIP Universitas Sriwijaya Palembang

1
Pendahuluan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian
Jurusan kebidanan merupakan lembaga dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan
pendidikan Diploma III bidang kesehatan yang visi tersebut diharapkan mampu menghasilkan
bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan lulusan profesional dengan cara menerapkan
profesional dan memiliki kompetensi dalam berbagai praktikum khususnya pada
bidang kesehatan. Pencapaian tujuan pembelajaran pemberian nutrisi melalui NGT.
pendidikan memerlukan berbagai upaya NGT sering digunakan untuk menghisap isi
akademik dan nonakademik yang lambung, juga digunakan untuk memasukan
dikembangkan melalui kegiatan kurikuler dan obat-obatan dan makananan. NGT ini
ekstrakurekuler. Sinerginitas kegiatan intra dan digunakan hanya dalam waktu yang singkat
ekstrakurikuler diperlukan untuk menghasilkan (Metheny & Titler, 2001). Untuk memenuhi
tenaga kesehatan handal dan mampu bersaing kebutuhan pasien, pengetahuan dan
dalam situasi yang semakin kompetitif. Dalam kemampuan dalam memasukan dan melakukan
rangka mendorong sinerginitas diperlukan pemberian nutrisi melalui NGT adalah sangat
upaya mendorong peran serta mahasiswa dibutuhkan.
dalam kehidupan kampus yang optimal. Pembelajaran pemberian nutrisi melalui
Jurusan kebidanan mempunyai tanggung NGT yang diberikan kepada mahasiswa
jawab untuk mempersiapkan mahasiswa selama ini dilakukan dengan cara simulasi.
menjadi tenaga kesehatan yang berjiwa Cara ini dimaksudkan mahasiswa diminta
nasional dan dapat diandalkan secara memperagakan pemberian nutrisi melalui NGT
profesional serta memiliki sikap etis guna mulai dari pemasangan sampai dengan selesai.
mengemban tugas dan melaksanakan Model yang dipakai yaitu sebuah phantoom
pembangunan kesehatan. Jurusan kebidanan dengan ukuran seperti manusia.
sebagai institusi penyelenggara pendidikan Dengan cara belajar semacam itu,
harus memberikan layanan pendidikan dan mahasiswa kurang kreatif dalam melakukan
menjamin terselenggaranya pendidikan yang praktik. Mahasiswa menerima teori setelah itu
bermutu, dapat melakukan upaya-upaya melakukan demonstrasi melalui phantoom.
terobosan dalam menjalankan peran dan Pembelajaran berlangsung monoton, satu arah
fungsinya sebagai penyedia Sumber Daya dari dosen kepada mahasiswa. Mahasiswa
Manusia Kesehatan yang professional dengan tidak pernah belajar dengan menggunakan
cara membangun iklim yang kondusif bagi video pembelajaran. Akibatnya, mahasiswa
terlaksananya proses belajar mengajar kurang bersemangat dan kurang motivasi
(Kurikulum DIII Kebidanan, 2012). belajarnya.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Pembelajaran pemberian NGT perlu
Jurusan Kebidanan di Politeknik Kementerian sekali memanfaatkan media yang tepat agar
Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palembang mahasiswa benar-benar memahaminya. Untuk
khususnya mahasiswa kebidanan telah mengatasi persoalan itu pula pengembangkan
diterapkan strategi pembelajaran dengan video pembelajaran dalam pembelajaran
metode ceramah, diskusi dan simulasi, karena pemberian nutrisi melalui NGT. Media ini
proses perkuliahan memanfaatkan 40% dibuat dengan mengambil contoh video
pertemuan di kelas untuk teori dan 60% simulasi pemasangan NGT. Mahasiswa diajak
praktik klinik dilakukan di laboratorium dan di untuk menyaksikan secara bersama-sama cara
lapangan. Sebelum diaplikasikan langsung pemasangan dan pemberian nutrisi melalui
terhadap klien, mahasiswa melatih NGT. Di samping itu, para mahasiswa diberi
keterampilan di laboratorium. Praktik klinik di petunjuk yang lengkap dengan berbagai
laboratorium dilakukan dengan metode animasi cara pemasangan dan pemberian
simulasi. Praktik laboratorium mahasiswa nutrisi melalui NGT.
dilakukan setelah mereka mendapatkan Penggunaan video pembelajaran dalam
pemahaman tentang Asuhan Kebidanan secara pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui
teori terlebih dahulu (Soenarsih, 2008). NGT menjadi salah satu bahan yang dapat
Guna meningkatkan keterampilan digunakan dalam mata kuliah Keterampilan
mahasiswanya, kususnya program studi DIII Dasar Kebidanan (KDK). Media ini
Kebidanan sesuai dengan visinya yaitu sebagai diharapkan dapat mengkondisikan mahasiswa
pendidikan Vokasi Kesehatan unggulan untuk aktif dalam belajar serta mampu
mampu berperan aktif dalam pembangunan meningkatkan minat dan motivasi belajar

2
mahasiswa sehingga lebih berani dan mampu meningkatkan pemahaman materi dan
berkompetensi dalam pembelajaran. Meskipun sudah memenuhi kategori “sangat baik” dan
penggunaan video pembelajaran tidak dapat layak digunakan dalam pembelajaran mata
menggantikan posisi dosen dalam proses kuliah produksi media video/tv di Program
pembelajaran di kelas, tetapi pembelajaran Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
berbasis multimedia mempunyai banyak Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
keunggulan dibanding dengan media papan Satriyandari (2013) melakukan penelitian
tulis dan kapur (Moulyna, 2010:3). tentang pembelajaran praktikum KDK pada
Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan keterampilan injeksi melalui penerapan media
hampir semua unsur-unsur indera manusia. video compact disc (studi kasus di D IV Bidan
Penggunaan video pembelajaran dapat Pendidik) Stikes Asiyiyah Yogyakarta. Hasil
mempermudah mahasiswa dalam belajar dan penelitian menunjukkan bahwa perencanaan
juga waktu yang digunakan lebih efektif dan pembelajaran praktikum KDK sudah dilakukan
efisien. Selain itu, pembelajaran dengan dengan baik mulai dari penyusunan RPP,
menggunakan multimedia semakin persiapan materi, dan media pengajaran yang
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. digunakan. Pelaksanaan pembelajaran
Dengan motivasi yang tinggi, prestasipun praktikum KDK dengan menggunakan dua
dapat dioptimalkan. Penggunaan video strategi yaitu pemutaran video dan demonstrasi
pembelajaran juga akan mengenalkan sedini dengan phantom. Evaluasi pembelajaran
mungkin pada mahasiswa akan teknologi praktikum KDK dilakukan secara lisan dan
(Sunyoto, 2006). praktek pada phantom dengan nilai diatas 80.
Terdapat penelitian pengembangan video Hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran seperti yang pernah dilakukan pembelajaran yang diinginkan. Kendala pada
oleh Hasthagina (2013) dengan judul saat pembelajaran praktikum yang ditemui
Pengembangan Media Video Pembelajaran yaitu mulai dari persiapan materi dalam
Penatalaksanaan Atonia Uteri Jurusan mencari video, pelaksanaan karena
Kebidanan di Politeknik Kesehatan keterbatasan sarana dan prasarana. Dari
Kementerian Kesehatan Malang. Hasil validasi kesimpulan diatas menunjukkan bahwa media
dari ahli media adalah menyebutkan bahwa VCD merupakan salah satu media yang efektif
media video pembelajaran ini 100 %, dalam dalam meningkatkan prestasi belajar
kriteria valid atau di kualifikasi layak mahasiswa pada pembelajaran praktikum
digunalan untuk proses pembelajaran, kedua, KDK.
menurut hasil validasi ahli materi Hasil analisis penelitian terdahulu yang
menyebutkan bahwa media video dilakukan oleh Hasthagina, Kristanto, dan
pembelajaran ini 97,5%, valid atau di Satriyandari memiliki kesamaan dengan
kualifikasi layak digunakan untuk proses penelitian ini yakni sama-sama melakukan
pembelajaran dan ketiga, berdasarkan angket penelitian pengembangan video pembelajaran.
dari audiens diperoleh hasil uji coba siswa satu Namun, pada penelitian ini peneliti akan
lawan satu diperoleh 96,25% valid atau melakukan penelitian pengembangan video
kualifikasi Layak digunakan untuk proses pembelajaran praktik cara pemberian nutrisi
pembelajaran, uji coba audiens/siswa melalui NGT. Penelitian ini akan dilakukan
kelompok kecil diperoleh 97,08% valid atau pada mata kuliah KDK mahasiswa Jurusan
kualifikasi Layak digunakan untuk proses Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang.
pembelajaran, dan siswa kelas klasikal Dengan harapan agar proses pembelajaran
diperoleh 90,27% valid atau kualifikasi Layak mata kuliah KDK akan memberikan
digunakan untuk proses pembelajaran. pengalaman belajar yang lebih menarik bagi
Kristanto (2011) melakukan penelitian mahasiswa. Untuk itu pada penelitian ini akan
dengan judul Pengembangan Model Media dikaji bagaimana mengembangkan video
Video Pembelajaran Mata Kuliah pembelajaran pembelajaran praktik pemberian
Pengembangan Media Video/TV Program nutrisi melalui NGT yang valid dan praktis
Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu pada mata kuliah KDK dan bagaimana dampak
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. potensialnya terhadap hasil belajar.
Setelah melewati beberapa tahapan uji coba, Berdasarkan latar belatar, penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media bertujuan: (1) Bagaimana mengembangkan
video pembelajaran dalam uji coba lapangan video pembelajaran praktik pemberian nutrisi

3
melalui NGT mata kuliah KDK Jurusan maka peneliti tertarik untuk mengembangkan
Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Palembang video pembelajaran praktik pemberian nutrisi
yang valid? (2) Bagaimana mengembangkan melalui NGT agar hasil belajar mahasiswa
video pembelajaran praktik pemberian nutrisi pada mata kuliah Keteranpilan Dasar
melalui NGT mata kuliah KDK Jurusan Kebidanan di Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Palembang Kemenkes Palembang lebih optimal.
yang praktis? (3) Bagaimana dampak potensial a. Analisis Materi Praktik Pemberian Nutrisi
penggunaan video pembelajaran praktik melalui NGT
pemberian nutrisi melalui NGT mata kuliah Pada silabus pokok bahasan Praktik
KDK Jurusan Kebidanan di Poltekkes Pemberian Nutrisi melalui NGT terdapat SK.
Kemenkes Palembang Kebidanan? Pada penelitian ini penulis mengembangkan
video pembelajaran pokok bahasan Praktik
Metodologi Penelitian Pemberian Nutrisi melalui NGT khususnya
Penelitian pengembangan (development untuk SK kelima dapat dijelaskan berikut ini.
research) ini menggunakan model SK dan KD Kurikulum Praktik Pemberian
pengembangan Rowntree. Menurut Nutrisi melalui NGT dengan Standar
Prawiradilaga (2008:45), model Kompetensi yaitu melaksanakan praktek
pengembangan Rowntree terdiri dari tiga tahap kebidanan dengan berpedoman pada standar
yaitu: a) tahap perencanaan (planning); b) profesi, kode etik kebidanan dan Undang-
tahap pengembangan (development); undang atau peraturan yang berlaku. Standar
Sedangkan untuk melakukan evaluasi produk Dasarnya yaitu mampu memahami tentang
mengacu pada formative evaluation (Tessmer, konsep manusia.
1993:16) yang meliputi self evaluation, Mahasiswa sebelum remedial pada dua
prototyping (expert reviews, one-to-one, dan tahun terakhir adalah kurang dari 60%. Agar
small group), dan field test. konsep-konsep praktik pemberian nutrisi
Teknik pengumpulan data dalam melalui NGT yang bersifat abstrak mudah
penelitian ini dikumpulkan melalui berbagai diajarkan oleh dosen dan mudah dikuasai oleh
sumber seperti para ahli, siswa responden dan mahasiswa maka perlu adanya inovasi-inovasi
observer. Untuk memperoleh data yang dalam pembelajaran yang harus dilakukan oleh
diperlukan dalam penelitian ini digunakan dosen baik mengenai metode maupun media
teknik pengumpulan data berupa lembar yang digunakan dalam pembelajaran. Salah
validasi, wawancara, angket, observasi, dan satu inovasi pembelajaran, dengan
tes. Analisis data terdiri atas uji validasi, pengintegrasian teknologi informasi dan
analisis data wawancara, analisis data angket, komunikasi dalam bentuk video pembelajaran.
analisis data observasi, dan analisis data tes. Hal ini didukung oleh ketersediaannya sarana
dan prasarana laboratorium komputer dan
Hasil Penelitian ruang video pembelajaran di Jurusan
Hasil Tahap Perencanaan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang.
Peneliti melakukan wawancara dengan
beberapa mahasiswa untuk mengetahui b. Analisis Karakteristik Mahasiswa
masalah atau hambatan apa saja yang dihadapi Hasil analisis awal mahasiswa semester I
di lapangan sehubungan dengan kegiatan Tahun Akademik 2013/2014 diketahui bahwa
pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut kemampuan mahasiswa mengoperasikan
diperoleh informasi antara lain: (a) dosen komputer secara dasar sudah baik. Namun,
belum dapat mengoptimalkan penggunaan optimalisasi penggunaan video pembelajaran
media pembelajaran; (b) mahasiswa kesulitan sangat minim dilakukan baik dosen maupun
memahami praktik pemberian nutrisi melalui mahasiswa, khususnya pada materi praktik
NGT dikarenakan terbatasnya media pemberian nutrisi melalui NGT. Mahasiswa
pembelajaran yang tersedia; (c) mahasiswa jarang sekali disuguhkan contoh-contoh video
belum terbiasa belajar mandiri dan masih pembelajaran oleh dosennya selama dalam
menganggap dosen sebagai sumber ilmu; (d) proses perkuliahan. Hal ini berimplikasi pada
bahan belajar mahasiswa masih terbatas pada rendahnya hasil belajar mahasiswa. Untuk itu
buku teks pelajaran; dan (e) rendahnya hasil perlu adanya inovasi dari dosen untuk
belajar mahasiswa praktik pemberian nutrisi merangsang dan meningkatkan kemampuan
melalui NGT. Dari hasil wawancara itulah mahasiswa melalui pembelajaran yang menarik

4
dan bermakna guna mengembangkan Dilanjutkan dengan tahap expert review yang
kemampuan berpikir mahasiswa, salah satunya terdiri dari ahli materi, media, dan desain
adalah dengan penggunaan video pembelajaran pembelajaran.
praktik pemberian nutrisi melalui NGT yang Setelah dilakukan expert review, produk
dapat dimanfaatkan dalam proses video pembelajaran praktik pemberian nutrisi
pembelajaran. melalui NGT diujicobakan satu-satu (one-to-
one evaluation) kepada 3 orang mahasiswa di
Tahap Pengembangan (Development) mana ketiga mahasiswa ini memiliki
Pada tahap pengembangan, peneliti kemampuan yang berbeda yaitu rendah,
mendesain model awal produk bahan Praktik sedang, dan tinggi. Setelah one-to-one
Pemberian Nutrisi melalui NGT dengan evaluation maka dilanjutkan dengan small
menggunakan video pembelajaran yang terdiri group evaluation (evaluasi kelompok kecil).
dari dua tahap, yaitu: Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas
a. Desain Paper-based dan kepraktisan mengenai video pembelajaran
Pada tahap ini peneliti mendesaian: (a) yang dikembangkan. Selanjutnya field trials
garis besar isi media (GBIM), (b) jabaran (uji lapangan) adalah uji coba pada subjek
materi (JM), dan (c) naskah (storyboard). penelitian yang sebenarnya dimana hasil dari
GBIM merupakan acuan tahapan selanjutnya prototype yang valid dan praktis tersebut akan
dalam penyusunan JM. Storyboard menjadi diuji guna mengetahui dampak potensial
bahan narasi yang digunakan untuk isi bahan terhadap hasil belajar mahasiswa.
ajar yang akan ditampilkan. Narasi merupakan a. Hasil Self Evaluation
penuntun dalam mengembangkan produk Self evaluastion adalah penilaian yang
bahan ajar Praktik Pemberian Nutrisi melalui dilakukan terhadap diri sendiri apakah materi
NGT menggunakan video pembelajaran. pelajaran sudah diberikan dosen kepada
Tahap ini bertujuan untuk memperoleh mahasiswa. Selain itu, diadakan pula penilaian
gambaran tentang bentuk dan apa saja yang mengenai keadaan diri apakah sudah
akan ditampilkan pada bahan ajar praktik mendesain video pembelajaran praktik
pemberian nutrisi melalui NGT menggunakan pemberian nutrisi melalui NGT, apakah semua
video pembelajaran pada kompetensi dasar itu sudah baik dilakukan, dan apakah dosen
yaitu mampu memahami tentang konsep telah memanfaatkan video pembelajaran
manusia. Gambar dalam video pembelajaran tersebut dalam kegiatan perkuliahan sehari-
merupakan hasil desain paper based memuat hari. Hasil dari self evaluation ini
suara/bunyi dan gambar. menunjukkan bahwa video pembelajaran
b. Desain Computer Based praktik pemberian nutrisi melalui NGT belum
Pada tahap ini desain produk video pernah diberikan kepada mahasiswa Jurusan
pembelajaran dituangkan dalam bentuk Kebidanan DIII Poltekkes Kemenkes. Untuk
computer based. Adapun program yang perlu kiranya didesain sebauh video
digunakan untuk desain produk computer pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui
based ini adalah video pembelajaran. Desain NGT yang akan diberikan kepada para
computer based materi Praktik Pmberian mahasiswa.
Nutrisi Melalui NGT terdiri diri atas 8 b. Hasil Expert Review
tampilan, yaitu: (1) Tampilan Awal Video Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
Pembelajaran; (2) Tampilan Selamat Datang; desain video pembelajaran praktik pemberian
(3) Tampilan Deskripsi Kompetensi yang nutrisi melalui NGT yang valid. Validasi video
Akan Dicapai; (4) Tampilan Peta Konsep; (5) pembelajaran pembelajaran ini difokuskan
Tampilan Capture 4 Contoh Video pada tiga aspek yaitu aspek materi, aspek
Pembelajaran; (6) Tampilan Evaluasi desain pembelajaran, dan aspek media.
Mahasiswa; (7) Tampilan Kesimpulan Materi; Validasi materi dilakukan oleh Kharisma
(8) Tampilan Biodata Peneliti. Virgian, S.ST, M.Keb. yang merupakan dosen
Tahap Evaluasi pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Hasil video pembelajaran praktik Palembang. Validasi desain pembelajaran
pemberian nutrisi melalui NGT yang telah dilakukan oleh Prof. Dr. H. Fuad Abd.
didesain dalam bentuk computer based akan Rachman, M.Pd. yang merupakan dosen
menghasilkan prototipe 1. Pada prototipe 1 ini Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP
kemudian dilakukan tahap self evaluation. Universitas Sriwijaya. Validasi media

5
pembelajaran dilakukan oleh Dr. Ketang
Wiyono, M.Pd. yang merupakan dosen Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Posisi pasien dan Perbaikan Posisi
Universitas Sriwijaya. Berikut ini hasil validasi penempatan alat kurang Pasien dan
yang dilakukan oleh para ahli tersebut dapat ergonomis Penempatan Alat
dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1
Kritik dan Saran Para Ahli Pada Tahap
Expert Review
Gambar kurang jelas, Perbaikan
gunakan kamera yang Pengambilan
lebih mendukung Gambar

Setiap data teks Penjelasan dengan


sebaiknya diiringi oleh Suara
suara (penjelasan) Setiap Ada Teks

Hasil expert review diatas dapat


disimpulkan bahwa video pembelajaran praktik
pemberian nutrisi melalui NGT dinyatakan Sebaiknya lagu Penambahan lagu
layak diujicobakan sesuai dengan revisi serta pengiring diperbanyak Pengiring
saran-saran dari tim ahli. Saran atau komentar
dari validator menjadi acuan untuk
pengembangan prototype kedua. Beberapa
perubahan tampilan sesudah divalidasi oleh
pakar materi dan media dapat dilihat pada tabel
2 di bawah ini:
Tabel 2 Tambahkan pada judul Tambahan Judul
Perubahan Tampilan Sesudah Divalidasi Program Studi Magister Program Studi
oleh Pakar Materi, Desain dan Media Teknologi Pendidikan Magister Teknologi
FKIP Unsri Pendidikan
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
FKIP Unsri
Suara kurang jelas Volume suara diperbesar
sehingga jelas

Teknik cuci tangan Perbakan Rekaman c. Hasil Evaluasi Satu-Satu (One-to-One


kurang tepat Gambar Teknik Evaluation)
Cuci Tangan Pada tahap ini prototype 1 diuji cobakan
pada one to one, prototype 1diujicobakan pada
tiga mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palembang yang memiliki
kemampuan rendah, sedang dan di atas rata-
rata. Mahasiswa belajar menggunakan video
6
pembelajaran, setelah itu peneliti melakukan observasi mahasiswa dalam menggunakan
wawancara dengan mahasiswa untuk video pembelajaran praktik pemberian nutrisi
memberikan komentar atau saran terhadap melalui NGT pada evaluasi satu-satu.
video pembelajaran yang telah dikembangkan. Hasil observasi peneliti selama kegiatan
Tahapan uji coba ini dilakukan dengan tujuan pembelajaran pada tahap evaluasi satu-satu ini,
untuk mengetahui kepraktisan dari prototype 2. dapat disimpulkan:
Proses uji coba one to one dapat terlihat pada 1. Mahasiswa cukup terampil dalam
tabel 3 berikut ini: menggunakan atau mengoperasikan video
Tabel 3 pembelajaran praktik pemberian nutrisi
Komentar Mahasiswa One to One Terhadap melalui NGT, karena mereka memahami
Video pembelajaran Praktik Pemberian dengan baik cara penggunaan video
Nutrisi melalui NGT pembelajaran tersebut.
2. Mahasiswa terlihat lebih mudah dalam
memahami praktik pemberian nutrisi
melalui NGT karena video pembelajaran
dilengkapi dengan gambar, suara, dan
musik. Dari hasil evaluasi satu-satu yang
telah diuraikan diatas, peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa prototipe I
yang telah dikembangkan memenuhi aspek
praktikalitas. Video pembelajaran praktik
pemberian nutrisi melalui NGT berada
dalam kategori praktis dan selanjutnya
dapat diuji pada tahap evaluasi kelompok
kecil (small group evaluation).

d. Hasil Evaluasi Kelompok Kecil


Hasil One-to-one dan expert review
dijadikan dasar untuk merevisi prototype 2.
Beberapa perubahan tampilan prototype 2
sesuai saran dari validator dan mahasiswa
dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 4
Berdasarkan Tabel 3 mahasiswa diminta Tampilan Revisi Prototype 2 menjadi
untuk memberikan komentar terhadap video Prototype 3
pembelajaran yang digunakan. Hasil
wawancara kepada 3 orang mahasiswa tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa video
pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui
NGT dapat menarik minat mahasiswa dan
praktis digunakan untuk belajar. Ada beberapa
saran dari mahasiswa yang perlu diperhatikan
dan diperbaiki demi penyempurnaan video
pembelajaran ini di masa yang akan datang.
Saran-saran dari mahasiswa tersebut telah Selanjutnya Prototype 2 yang telah
peneliti revisi. direvisi dinamakan Prototype 3. Prototype 3
Selama proses pembelajaran berlangsung, diuji cobakan pada small group, yang
peneliti berinteraksi kepada mahasiswa untuk dilakukan pada mahasiswa Jurusan Kebidanan
melihat aktivitas dan kesulitan-kesulitan yang semester I yang berjumlah 8 orang mahasiswa.
dialaminya selama proses pembelajaran. Tahap small group ini bertujuan untuk melihat
Peneliti melakukan observasi terhadap kepraktisan video pembelajaran yang
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dikembangkan. Proses pembelajaran dengan
dalam proses pembelajaran menggunakan video pembelajaran dilakukan menggunakan
video pembelajaran praktik pemberian nutrisi komputer pada laboratorium video
melalui NGT. Berikut ini tabel 4 hasil pembelajaran. Proses pembelajaran yang

7
berlangsung dapat dilihat pada gambar 10 d. Field Trials
berikut ini: Setelah diperoleh prototype ke 3 yang
valid dan praktis, maka dilakukan uji coba
lapangan (field trials) dengan jumlah
mahasiswa 27 orang Jurusan Kebidanan pada
semester I Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palembang. Tahap ini bertujuan
Gambar 10. Pelaksanaan Tahap Small Group untuk menguji dampak potensial video
Selama proses pembelajaran berlangsung, pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui
peneliti berinteraksi kepada mahasiswa untuk NGT terhadap hasil belajar mahasiswa.
melihat aktivitas dan kesulitan-kesulitan yang Pembelajaran menggunakan video
dialaminya selama proses pembelajaran. pembelajaran ini dilakukan dengan 2 x
Peneliti melakukan observasi terhadap pertemuan. Pada pertemuan pertama materi
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa kuliah yang dipelajari adalah praktik
dalam proses pembelajaran menggunakan pemberian nutrisi melalui NGT. Sebelum
video pembelajaran praktik pemberian nutrisi pembelajaran dimulai, peneliti menugaskan
melalui NGT. kepada mahasiswa untuk mengerjakan soal-
Hasil observasi mengenai tingkat soal pretest yang telah disediakan untuk
keaktifan mahasiswa selama pembelajaran mengetahui kemampuan awal mereka tentang
pada tahap small group adalah 93,75% dengan materi kuliah yang akan dipelajari. Selanjutnya
kateori sangat aktif. Pada tahap small group pada pertemuan kedua mahasiswa melanjutkan
prototype 3 ini, mahasiswa juga diminta untuk mempelajari materi kuliah. Kemudian pada
mengisi angket untuk mengetahui kepraktisan pertemuan ketiga peneliti melakukan tes uji
video pembelajaran yang dikembangkan. kompetensi post test untuk mengetahui
Berdasarkan hasil tanggapan mahasiswa kemampuan akhir mahasiswa setelah
terhadap Angket mengenai video pembelajaran mempelajari video pembelajaran praktik
tersebut diperoleh persentase rerata sebesar pemberian nutrisi melalui NGT.
87,33% dengan kategori sangat praktis Dari preetest dan post-test menunjukkan
(terlampir). Kemudian dari hasil praktik bahwa rata-rata nilai yang diperoleh
pemberian NGT diambil dari hasil penilaian mahasiswa pada saat pretest adalah 72,96
daftar tilik yang dilakukan kepada mahasiswa dengan kategori cukup, sedangkan rata-rata
pada saat mereka praktik. Adapun nilai praktik nilai yang diperoleh pada saat post-test sebesar
pemberian NGT dapat dilihat pada tabel 5 89,81 dengan kategori sangat baik (terlampir).
berikut ini. Adapun rincian hasil post test adalah 5 orang
Tabel 5 mahasiswa yang mendapatkan nilai kategori
Nilai Praktik Pemberian NGT pada baik dan 22 orang mahasiswa yang
Small Group mendapatkan nilai kategori sangat baik. Dilihat
No. Inisial Mahasiswa Nilai dari perbandingan rata-rata nilai mahasiswa
1 DO 92 pada saat pretest dan post-test maka terjadi
2 IP 79 peningkatan nilai rata-rata sebesar 16,85. Hal
3 KS 94 ini menunjukkan bahwa dampak potensial dari
4 RQ 85
video pembelajaran praktik pemberian nutrisi
5 SA 93
melalui NGT yang peneliti kembangkan sangat
6 UPU 67
baik terhadap hasil belajar mahasiswa dengan
7 YI 81
8 YR 71 persentase ketuntasan belajar 100%.
Jumlah 662 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
Rata-rata 82,75 disimpulkan bahwa video pembelajaran praktik
pemberian nutrisi melalui NGT yang
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dikembangkan telah memenuhi dampak
nilai rata-rata praktik pemberian NGT pada potensial pada hasil belajar mahasiswa. Selain
small group adalah 82,75. Dengan demikian, itu peneliti juga melakukan observasi terhadap
dapat disimpulkan bahwa hasil praktik aktivitas mahasiswa dalam proses
pemberian NGT mahasiswa Jurusan pembelajaran menggunakan video
Kebidanan sangat baik. pembelajaran tersebut.
Tabel 6 berikut ini merupakan hasil

8
observasi aktivitas mahasiswa pada tahap uji No. Indikator Kegiatan F %
lapangan (field trials). 4. Mahasiswa berdiskusi/bertanya 24 88,8
dengan dosen atau mahasiswa 9
lainnya.
Tabel 6 5. Mahasiswa berani 23 85,1
Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa Pada mengemukakan pendapat saat 9
Uji Lapangan pada Pertemuan Pertama berdiskusi.
6. Mahasiswa berani menanggapi 21 77,7
No. Indikator Kegiatan F % pertanyaan atau pendapat 8
mahasiswa yang lain.
1. Mahasiswa memperhatikan dan 18 66,67
mendengarkan penjelasan dosen. 7. Mahasiswa mencatat bagian 23 85,1
materi yang dianggap penting. 9
2. Mahasiswa mengekpresikan 22 81,48
perasaan senang terhadap materi 8. Mahasiswa membuat 25 92,5
pelajaran dengan kegiatan rangkuman materi 9
pembelajaran menggunakan video pembelajaran.
pembelajaran. 9. Mahasiswa menunjukkan 24 88,8
3. Mahasiswa mengikuti petunjuk 18 66,67 kesungguhan dalam 9
penggunaan video pembelajaran. mengerjakan soal-soal yang
diberikan melalui video
4. Mahasiswa berdiskusi/bertanya 20 74,07
pembelajaran.
dengan dosen atau mahasiswa
lainnya. 10. Mahasiswa dapat 26 96,3
menyimpulkan materi
5. Mahasiswa berani mengemukakan 22 81,48
pembelajaran dengan tepat.
pendapat saat berdiskusi.
Rata-rata - 90
6. Mahasiswa berani menanggapi 14 51,85
pertanyaan atau pendapat mahasiswa
yang lain. Berdasarkan hasil observasi pada tahap
7. Mahasiswa mencatat bagian materi 21 77,78 field trials ini diperoleh persentase rata-rata
yang dianggap penting. aktivitas mahasiswa pada pertemuan sebesar
8. Mahasiswa membuat rangkuman 24 88,89
materi pembelajaran.
90% dan terkategorikan sangat praktis.
9. Mahasiswa menunjukkan 22 81,48 Selanjutnya, untuk mengetahui nilai praktik
kesungguhan dalam mengerjakan pemberian NGT dilakukan tes daftar tilik
soal-soal yang diberikan melalui masing-masing mahasiswa yang diambil pada
video pembelajaran. saat mahasiswa melakukan praktik di kelas.
10. Mahasiswa dapat menyimpulkan 23 85,19
materi pembelajaran dengan tepat.
Adapun hasil tes perbuatan tersebut dapat
Rata-rata - 75,56 dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8
Berdasarkan hasil observasi pada tahap Nilai Praktik Pemberian NGT Pada Uji
field trials ini diperoleh persentase rata-rata Lapangan
aktivitas mahasiswa pada pertemuan sebesar No. Inisial Mahasiswa Nilai
1 AWS 92
75,56% dan terkategorikan praktis.
2 AR 99
Selanjutnya, dikemukakan pula hasil observasi
3 DMI 92
aktivitas mahasiswa pada uji lapangan pada 4 DPN 89
pertemuan kedua berikut ini. 5 DE 90
6 DK 86
Tabel 7 7 FRM 79
Hasil Observasi Aktivitas Mahasiswa Pada 8 FPS 87
Uji Lapangan pada Pertemuan Kedua 9 FI 82
10 HA 97
No. Indikator Kegiatan F % 11 LR 92
1. Mahasiswa memperhatikan dan 27 100 12 MD 89
mendengarkan penjelasan
13 MS 85
dosen.
14 NA 90
2. Mahasiswa mengekpresikan 27 100
perasaan senang terhadap 15 N 89
materi pelajaran dengan 16 NAI 92
kegiatan pembelajaran 17 NA 93
menggunakan video 18 R 90
pembelajaran. 19 RTD 78
3. Mahasiswa mengikuti petunjuk 23 85,1
20 R N 92
penggunaan video 9
pembelajaran. 21 SW 90

9
No. Inisial Mahasiswa Nilai Prototype 1 divalidasi oleh 3 orang pakar
22 SW 90 terkait materi, desain pembelajaran dan media.
23 S N R. 92 One to one dan small group digunakan untuk
24 TY 93 mengetahui kepraktisan video pembelajaran
25 TS 87 praktik pemberian nutrisi melalui NGT.
26 TW 96
Sedangkan field trials digunakan untuk
27 YA 94
mengetahui efektivitas video pembelajaran.
Jumlah 2425
Rata-rata 89,81 Menurut Akker (1999:126), produk dari
penelitian pengembangan harus memenuhi tiga
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa karakteristik yaitu valid, praktis, dan efektif.
nilai rata-rata praktik pemberian NGT adalah Hasil analisis validasi terhadap content,
89,81. Dengan demikian, dapat disimpulkan desain pembelajaran dan media oleh validator
bahwa hasil praktik pemberian NGT menunjukkan bahwa validitas video
mahasiswa Jurusan Kebidanan pada sangat pembelajaran layak untuk diuji coba dengan
baik. revisi sesuai saran dengan kriteria sangat valid.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video
Pembahasan pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan
Penelitian ini menghasilkan suatu produk sangat valid dan dapat digunakan.
video pembelajaran artinya memanfaatkan Praktikalitas diperoleh dari uji coba pada
beberapa media pada praktik pemberian nutrisi one to one dan small group. Pada uji coba one
melalui NGT dengan menggunakan cuplika to one pada 3 orang mahasiswa. Selain hasil
video praktik pemberian nutrisi melalui NGT. observasi, data juga didapat dari hasil
Proses pengembangan video pembelajaran wawancara dengan mahasiswa terhadap video
praktik pemberian nutrisi melalui NGT dimulai pembelajaran yang dikembangkan. Adapun
dari tahap perencanaan (planning), yaitu hasil yang diperoleh dari beberapa komentar
analisis kebutuhan dan analisis karakteristik mahasiswa dapat disimpulkan bahwa video
mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes pembelajaran yang dikembangkan sudah dalam
Kemenkes Palembang. kapasitas baik dan praktis digunakan. Hasil
Pada tahap analisis kebutuhan, peneliti rerata angket penilaian sikap mahasiswa
menganalisis silabus Praktik Pemberian Nutrisi terhadap praktik pemberian nutrisi melalui
melalui NGT semester I yang terdapat dalam NGT diperoleh nilai 87,33% dengan kategori
standar isi Praktik Pemberian Nutrisi melalui sangat praktis. Hasil observasi keaktifan
NGT Kurikulum D III Kebidanan terbaru, mahasiswa pada pembelajaran dengan
kemudian melakukan perumusan standar menggunakan video pembelajaran pada
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan pertemuan pertama 75,56% kemudian pada
tujuan pembelajaran. Setelah tahap pertemuan kedua naik menjadi 90% dengan
perencanaan dilanjutkan (develop) yang terdiri kategori sangat aktif. Berdasarkan one to one
dari dua, yaitu (1) tahap paper-based; dan (2) dan small group terdapat aktivitas dan hasil
tahap computer-based. Pada tahap paper based belajar mahasiswa menunjukkan bahwa
meliputi penyiapan Jabaran Materi (JM), Garis penggunaan video pembelajaran praktik
Besar Isi Media (GBIM), flowchart dan naskah pemberian nutrisi melalui NGT dinyatakan
media (storyboard), serta penyiapan perangkat sangat praktis.
evaluasi. Sedangkan pada tahap computer- Berdasarkan hasil belajar mahasiswa dan
based terlebih dahulu peneliti mewujudkan observasi pada field trials dapat disimpulkan
bentuk paper-based ke dalam bentuk bahwa video pembelajaran praktik pemberian
computer-based. nutrisi melalui NGT yang diuji cobakan kepada
Hasil paper based, dibuat dalam bentuk mahasiswa semester I Jurusan Kebidanan
computer based yang disebut prototype 1. Poltekkes Kemenkes Palembang dinyatakan
Untuk mengukur validitas, praktikalitas, dan memiliki dampak potensial.
dampak potensial penggunaannya, peneliti Perkembangan teknologi informasi yang
melakukan evaluasi parameter yang terdiri atas semakin pesat saat ini merupakan salah satu
evaluasi ahli (expert evaluation), evaluasi pemilihan sarana yang tepat untuk
orang per orang (one-to-one evaluation), meningkatkan proses pembelajaran praktik
evaluasi kelompok kecil (small group pemberian nutrisi melalui NGT di dalam kelas
evaluation), dan uji lapangan (field trials). (Iskandarwasid dan Dadang, 2009:29). Hal ini

10
juga dipengaruhi oleh perkembangan komputer menggunakan video pembelajaran semakin
yang semakin pesat pula. Dapat dikatakan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
dalam perkembangannya keduanya saling Dengan motivasi yang tinggi, prestasipun
berkaitan erat dan akan senantiasa berjalan dapat dioptimalkan. Penggunaan video
beriringan. Selain itu, pembelajaran praktik pembelajaran dalam pembelajaran juga akan
pemberian nutrisi melalui NGT seringkali mengenalkan sedini mungkin pada mahasiswa
bersinggungan dengan penggunaan teknologi. akan teknologi (Sunyoto, 2006:13).
Salah satu aplikasi dari kedua teknologi ini Pada pengembangan video pembelajaran
yang sekarang sedang dikembangkan dalam praktik pemberian nutrisi melalui NGT selaras
dunia pendidikan adalah pembuatan media dengan teori belajar kongnitif dan
pembelajaran atau media pendidikan. Menurut konstruktivisme yang mana pada teori
Iskandarwasid dan Dadang (2009:12) kongnitif ini akan ada keseimbangan antara
munculnya teknologi perekaman seperti kaset, apa yang dirasakan dengan apa yang dilihat
compact disc (CD), dan lain-lain, tentunya terhadap pengalaman baru, sedangkan pada
dapat meningkatkan kemajuan pemberian teori belajar konstruktivisme, pembelajaran
praktik pemberian nutrisi melalui NGT. tidak terpusat pada dosen, didalam
Teknologi komputer sebagai alat bantu pembelajaran itu sendiri terjadi interaksi
pembelajaran sudah semestinya disertakan terhadap objek langsung yang diperlukan
dalam pembelajaran. Sangatlah benar bila untuk mengembangkan struktur kognitif anak.
dalam Kurikulum Kebidanan juga Melalui video pembelajaran ini anak akan
mencantumkan teknologi komputer sebagai mendapatkan pemahaman suatu konsep,
salah satu prinsip yang dianjurkan untuk misalnya melalui gambar praktik pemberian
dikembangkan dan dimanfaatkan dalam nutrisi melalui NGT anak dapat menemukan
pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal konsep pengertian pemberian nutrisi melalui
tersebut, komputer merupakan alat bantu NGT. Alasan peneliti menggunakan kedua
belajar yang sudah seharusnya dipergunakan teori ini karena keduanya mempunyai karakter
dalam pembelajaran. Video pembelajaran yang sejalan dengan peng membangan video
sendiri merupakan salah satu hasil dari pembelajaran dengan asumsi: (1) melalui video
perkembangan dunia komputer, di mana pembelajaran ini pembelajaran dapat dilakukan
komputer digunakan untuk menggabungkan secara individual; (2) video pembelajaran
berbagai informasi antara lain suara, teks, dan memiliki sifat interaktif.
gambar. Hal itu menghasilkan suatu informasi Penelitian ini sangat mendukung para
yang menarik dan lebih mudah dipahami. peneliti terdahulu. Misalnya penelitian
Menurut Mulyasa (2006:4), kurikulum Kristanto (2011) dengan judul Pengembangan
dilaksanakan dengan menggunakan Model Media Video Pembelajaran Mata
pendekatan multistrategi dan video Kuliah Pengembangan Media Video/TV
pembelajaran, sumber belajar dan teknologi Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas
yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
sekitar sebagai sumber belajar. Penggunaan Setelah melewati beberapa tahapan uji coba,
media pembelajaran khususnya compact disk dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
(CD) video pembelajaran dalam pembelajaran video pembelajaran dalam uji coba lapangan
praktik pemberian nutrisi melalui NGT mampu meningkatkan pemahaman materi dan
menjadi salah satu bahan yang dapat sudah memenuhi kategori “sangat baik” dan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. layak digunakan dalam pembelajaran mata
Media ini diharapkan dapat mengkondisikan kuliah produksi media video/tv di Program
mahasiswa untuk aktif dalam belajar serta Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
mampu meningkatkan minat dan motivasi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
belajar mahasiswa sehingga lebih mandiri Selanjutnya, penelitian Satriyandari
dalam pembelajaran. (2013) tentang pembelajaran praktikum KDK
Pembelajaran berbasis video pada keterampilan injeksi melalui penerapan
pembelajaran melibatkan hampir semua unsur- media video compact disc (studi kasus di D IV
unsur indera. Penggunaan video pembelajaran Bidan Pendidik) Stikes Asiyiyah Yogyakarta.
dapat mempermudah mahasiswa dalam belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan juga waktu yang digunakan lebih efektif perencanaan pembelajaran praktikum KDK
dan efisien. Selain itu, pembelajaran dengan sudah dilakukan dengan baik mulai dari

11
penyusunan RPP, persiapan materi, dan media bentuk teks, grafik, bunyi, animasi dengan
pengajaran yang digunakan. Pelaksanaan gaya persembahan yang berkonsepkan
pembelajaran praktikum KDK dengan aktivitas. Seterusnya aktivitas atau soal
menggunakan dua strategi yaitu pemutaran disediakan untuk mendapatkan respons dari
video dan demonstrasi dengan phantom. mahasiswa. Aktivitas menyediakan respons
Evaluasi pembelajaran praktikum KDK terhadap pencapaian mahasiswa dan dapat
dilakukan secara lisan dan praktek pada mengambarkan tahap pencapaian serta
phantom dengan nilai diatas 80. Hasil yang memberi peluang mencoba lagi. Penilaian
dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengukur seperti tujuan
yang diinginkan. Kendala pada saat pembelajaran yang dicapai. Respons diberikan
pembelajaran praktikum yang ditemui yaitu oleh komputer untuk meneruskan
mulai dari persiapan materi dalam mencari pembelajaran seterusnya dan mengulangi lagi
video, pelaksanaan karena keterbatasan sarana pelajaran sehingga tujuan tercapai. Oleh karena
dan prasarana. Dari kesimpulan diatas itu, video pembelajaran yang dikembangkan
menunjukkan bahwa media VCD merupakan ini bisa digunakan sebagai alternatif dalam
salah satu media yang efektif dalam kegiatan perkuliahan khususnya pada Jurusan
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada Kebidanan Poltekkes Kemenkes.
pembelajaran praktikum KDK.
Meskipun penelitian ini telah Kesimpulan
mendukung para penelitian terdahulu, selama Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dalam proses penelitian ini masih ditemukan dilakukan tentang pengembangan video
beberapa kelemahan. Adapun kelemahan yang pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui
ditemui selama dalam melakukan penelitian ini NGT Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
di antaranya adalah sebagai berikut. Palembang, maka dapat disimpulkan bahwa
1) Pada prinsipnya memerlukan waktu yang video pembelajaran praktik pemberian nutrisi
relatif panjang, karena prosedur yang harus melalui NGT pada Jurusan Kebidanan
ditempuh relatif kompleks, mulai dari Poltekkes Kemenkes Palembang sudah
penayangan video, pembahasan materi, memenuhi kriteria sangat valid menurut
dan evaluasi. validator, berdasarkan content, desain
2) Penelitian ini tentu saja tidak bisa pembelajaran dan media.
digeneralisasikan secara utuh, karena Video pembelajaran praktik pemberian
penelitian pengembangan ditujukan untuk nutrisi melalui NGT Jurusan Kebidanan
pemecahan masalah “here and now”, dan Poltekkes Kemenkes Palembang dinyatakan
dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan sangat praktis setelah diujicobakan kepada
populasi. Oleh karena, hasil penelitian ini mahasiswa. Hal ini terlihat dari hasil uji coba
hanya bisa dijadikan sebagai bahan one to one dan small group. Pada uji coba one
perbandingan apabila peneliti selanjutnya to one diperoleh rerata hasil observasi sebesar
ingin mengadakan pengembangan ulang 100% dengan kategori sangat aktif. Dari hasil
terhadap video pembelajaran pada materi wawancara dapat disimpulkan bahwa video
praktik pemberian nutrisi melalui NGT. pembelajaran yang dikembangkan dapat
Hasil dari pengembangan video menarik minat mahasiswa dan praktis
pembelajaran ini yaitu media pembelajaran digunakan. Hasil rerata angket penilaian sikap
berupa video yang digabungkan dengan mahasiswa terhadap video pembelajaran
aplikasi macromedia flash agar dapat praktik pemberian nutrisi melalui NGT
digunakan secara individu ataupun klasikal diperoleh nilai 87,33% dengan kategori sangat
oleh mahasiswa. Media ini tergolong semi praktis. Hasil observasi keaktifan mahasiswa
interaktif karena memiliki banyak button yang pada pembelajaran dengan menggunakan video
memungkinkan mahasiswa untuk dapat pembelajaran yang dikembangkan reratanya
memahahi sendiri tanpa bantuan siapapun. adalah sebesar 90% dengan kategori sangat
Diawali dengan pengenalan yang aktif.
memperkenalkan judul dan tujuan Pada tahap field trials hasil observasi
pembelajaran diikuti dengan persembahan menunjukkan aktivitas pembelajaran
informasi yang menguraikan konsep dan isi (pertemuan II) menggunakan video
pelajaran yang ingin disampaikan. pembelajaran praktik pemberian nutrisi melalui
Persembahan informasi disampaikan dalam NGT sebesar 90% dengan kategori sangat baik,

12
sedangkan dari hasil belajar mahasiswa Kemenkes. (2012). Kurikulum Pendidikan
menggunakan video pembelajaran praktik Nasional DIII Kebidanan. Jakarta.
pemberian nutrisi melalui NGT mendapatkan Kristanto, A. (2011). “Pengembangan Model
nilai rata-rata 89,81 dengan kategori sangat Media Video Pembelajaran Mata Kuliah
baik dan 27 mahasiswanya tuntas 100%. Pengembangan Media Video/TV Program
Dengan demikian produk video pembelajaran Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
praktik pemberian nutrisi melalui NGT yang Pendidikan Universitas Negeri Surabaya”.
peneliti kembangkan memiliki dampak Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 11 No.
potensial yang sangat baik terhadap hasil 1, April 2011. Diakses http://jurnal-
belajar mahasiswa. teknologi-pendidikan.tp.ac.id, tanggal 14
Juni 2013.
Saran Metheny & Titler. (2001). “Terapi NGT”.
Berdasarkan hasil penelitian dan http://ml.scribd.com, diakses tanggal 20
kesimpulan di atas, maka saran yang diusulkan Januari 2013, Pukul 13:00 WIB.
peneliti adalah: Moulyna, M. (2010). “Pengembangan Video
1. Mahasiswa dapat mengunakan video pembelajaran pada Mata Pelajaran Sains
pembelajaran praktik pemberian nutrisi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
melalui NGT yang dikembangkan dalam di Kelas V SDIT Al-Furqon Palembang”.
pembelajaran agar dapat meningkatkan Tesis Program Magister Teknologi
hasil belajar mahasiswa. Pendidikan. Palembang: Program
2. Dosen, dapat menjadikan video Pascasarjana Universitas Sriwijaya (tidak
pembelajaran praktik pemberian nutrisi dipublikasikan).
melalui NGT sebagai inovasi baru dan dapat Prawiradilaga, D.S. (2008). Prinsip Desain
menambah pengetahuan serta pemahaman Pembelajaran (Instructional Design
mahasiswa dalam proses pembelajaran Principles). Jakarta: Kencana Prenada
Jurusan Kebidanan Poltekkes Palembang. Media Group.
3. Sekolah, agar memfasilitasi dosen-dosen Riyana, C. (2007). Pedoman Pengembangan
untuk dapat mengembangkan media Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
pembelajaran dalam meningkatkan proses Satriyandari. (2013). “Pembelajaran Praktikum
pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa KDK pada Keterampilan Injeksi melalui
yang lebih baik. Penerapan Media Video Compact Disc
4. Peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan (Studi Kasus di D IV Bidan Pendidik)
acuan dalam pengembangan produk yang Stikes Asiyiyah Yogyakarta”. Tesis. Tidak
lebih baik dan sempurna. dipublikasikan. Solo: UNS.
Soenarsih. (2008). Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: Mitra Cendikia.
DAFTAR PUSTAKA Sudjana, N. (2002). Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Akker, J. V. (1999). Design Approaches and Algensindo.
Tools in Education and Training. Sudjana & Rivai. (2003). Media Pengajaran.
Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Sugiyono. (2012). Meotde Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Kualitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:
Rineka Cipta. Alfabeta.
Hasthagina, H.S. (2013). “Pengembangan Sunyoto. (2006). ”Efektivitas Penggunaan
Media Video Pembelajaran Modul Pembelajaran Interaktif untuk
Penatalaksanaan Atonia Uteri Jurusan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Kebidanan di Politeknik Kesehatan SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin”.
Kementerian Kesehatan Malang”. Tesis. Jurnal PTM, 6(1), 33--39.
Malang: Universitas Malang. Tidak
dipublikasikan.

13

Anda mungkin juga menyukai