Anda di halaman 1dari 2

RESUME FUNGSI BAHAN

Pada paracetamol diketahui sebagai zat aktif dalam sediaan suppositoria yang dibuat,
paracetamol ini berfungsi sebagai antipireutik, atau zat aktif berperan meredakan nyeri pada sakit
yang dikeluhkan sehingga bekerja pada tubuh yang dituju. Pada Cera Flava atau yang disebut
malam kuning, ia bersifat sebagai emollient atau bisa sebagai zat tambahan yang dapat
melembutkan kulit. Dan Oleum Cacao atau Cocoa Buffer berkhasiat sebagai basis dalam
suppositoria. Khasiat secara keseluruhan dapat di identifikasi yaitu dapat mengatasi pendarahan
dan peradangan pada penderita hemorrhoid, ambeien, wasir jenis internal maupun eksternal.
Pada proses pertama, Cera flava sebanyak 0,285 gram dilebur diatas penangas dengan Oleum
Cacao sebanyak 5,375 gram. Ditambahkan Oleumm Cacao agar Cera Flava dapat terbantu dalam
melebur dan Oleum Cacao bisa sebagai pembantu pelarut Cera Flava. Saat sudah meleur
sempurna, Paracetamol siap-siap digerus diatas mortar agar lebih halus dan paracetamol dapat
melebur sempurna bersama basis. Setelah basis melebur sempurna, paracetamol ditambahkan
sebagai fungsi zat aktif dan paracetamol ditambahkan diatas penangas, bukan basis yang di tuang
ke mortar agar menghindari pemadatan secara mendadak. Lali, cetakan di diolesi paraffin, dan
cawan diangkat di tuang ke wadah suppositoria, wadah suppsitoria seharusnya di goyang saat
menuangkan cairan yang akan dicetak hal ini menghindari hal-hal yang membuat sediaan
terdapat lubang, dan bisa memadat dengan baik, namun pada proses kali ini kurangnya ketelitian
sehingga membuat sediaan menjadi lubang dan tidak merata, pada penandaan sediaan milik
praktikan juga sudah di takar pas, namun terjadi rebutan yang di akibatkan praktikan pada
kelompok kami hanya memiliki dua suppositoria, solusi dari masalah ersebut harusnya adalah
harus bisa di beri label yang pas dan tidak sampai terdapat pertukaran sediaan.

Pada resep kedua Asam Salisilat sebagai pengganti berkhasiat sebagai zat aktif
keratolitikum, Propilengllikol terdapat fungsi zat tambahan dan pelarut, CMC-Na terdpaat fungsi
yaitu sebagai agen pelapis, agen penambah viskositas, dan penyerap air, tidak lupa juga Nipagin
sebagai zat pengawet. Pada proses ini terdapat CMC Na yang dikembangkan dengan air panas di
sampai CMC-Na mengembang, pada proses ini terdapat kekurangan air sehingga bahan yang
dicampurkan membuat CMC-Na tidak mengembang secara sempurna. Lalu, Sulfur
Praecipiticum diganti dengan bahan asam salisilat, hal ini dikarenakan terdapat keterbatasan
bahan didalam lab, namun tidak mengubah fungsi dan dosis yang tersedia didalam resep, atau
sediaan yang akan dibuat. Asam Salisilat digerus sampai homogen, ditambahkan Nipagin atau
Methyl Paraben sebagai zat pengawet lalu diaduk hingga homogen dengan batang pegaduk di
dalam bakerglass, setelah itu campuran CMC-Na diberi bahan campuran kedua, di mixing
sampai dengan homogen, lalu diberi air sedikit demi sedikit dan di aduk kuat. Pada penambahan
air ini di lebihkan sekitar 2Ml yaitu akuades yang tadinya 53,82 Ml Karena pada pengembangan
CMC-Na kurang baik, dan hal ini bisa menjad solusi yang baik dalam pengembangan CMC-Na.
Dan pada pengadukan yang kuat, terjadi pencampuran bahan yang homogen, dan tidak pecah.
Hal ini dikatakan sediaan yang dibuat berhasil dan menjadi suspense yang siap dikonsumsi baik
secara mutu dan efisien terhadap pasien.

Anda mungkin juga menyukai