Anda di halaman 1dari 18

FORMULASI SEDIAAN OBAT CAIR

FORMULASI SEDIAAAN OBAT


CAIR

Larutan Suspensi Emulsi Shampo


LARUTAN
• Menurut Farmakope Indonesia Edisis III,
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung
bahan kimmia terlarut.
• Menurut Formularium Nasional, larutan
adalah sediaan cair yang dibuat dengan
melarutkan satu jenis obat atau lebih dalam
pelarut, dimaksudkan ke dalam organ tubuh
Klasifikasi Larutan

Eliksir
Saturatio

Guttae/obat tetes
Faktor yang Mempengaruhi Larutan
1. Temperatur
Terdapat beberapa jenis bahan yang tidak boleh dipanaskan dalam pembuatan
sediaan cair. Misalnnya : minyak atsiri (mudah menguap) dan asam asetil salisilat
(mudah terurai)
2. Kosolvesi
Suatu peristiwa meningkatnya kelarutan suatu zat karena adanya pelarut lain yang
membantu pelarut utama (air). Kosolvensi dapat digunakan dalam pembuatan
sediaan larutan dari bahan obat yang tidak larut dalam air
3. Penambahan bahan lain
Adanya penambahan bahan lain dapat mempengaruhi kelarutan bahan obat
utama
4. Pengadukan
Pengadukan merupakan salah satu cara untuk mempercepat kelarutan suatu
bahan obat
Cara meningkatkan kelarutan
1. Memperkecil ukuran partikel
2. Pelarut yang digunakan merupakan pelarut
campuran
3. Penambahan surfaktan
Formulasi Larutan
Sirup antihistimin
R/ Chloropheniramine malate 0.4 g
Glycerin 25,0 ml
Sirup 83,0 ml
Sorbitol solutino 282,0 ml
Sodium benzoate 1,0 g
Alcohol 60,0 ml
Pewarna dan pemberi rasa qs
Purified water ad 1000,0 ml
Prosedrur pembuatan
1. Air sebagai pelarut atau pembawa harus didihkan, kemudian di
dinginkan dalam keadaan tertutup
2. Penimbangan zat aktif dan bahan tambahan yang diperlukan
3. Zat aktif dan bahan tambahan berbentuk serbuk dihaluskan dalam
mortir
4. Melarutkan zat aktif dengan cara penambahan zat aktif sedsikit ke
dalam sejumlah volume pelarut, sambil diaduk sampai larut
sempurna
5. Bahan tambahan dilarutkan dengan cara sama kedalam sebagian
plearut, volume pelarut ditentukan berdasarkan kelarutan bahan
yang ditambahkan
6. Pencampuran bahan-bahan yang sudah larut satupersatu, dan
aduk sampai homogen ‘
7. Penambahan pewarna dan pemberi rasa dalam keadaaan terlarut
8. Tambahkan sisa pelarut sampai volume sediaan yang dibuat
9. Masukkan ke dalam botol coklat yang telah dikalibrasi sebelumnya
SUSPENSI
Menurut Farmakope Suspensi adalah sediaan
yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut.
Bahan Pensuspensi
• Bahan pensuspensi/suspending agent adalah
bahan tambahan yang berfungsi untuk
mendispersikan partikel tidak larut dalam
pembawa dan meningkatkan viskositas
sehingga kecepatan sedimentasi siperlambat.
• Contoh : gom/hidrokoloid, mineral/tanah liat,
pati, trietaanolamin (TEA), NaCMC.
Formulasi Suspensi
Suspensi Paracetamol
R/ Paracetamol 120 mg
Sirupus simplex 30 %
CMC Na 0.25 %
Sorbitol 20%
Metil Paraben 0.2 %
Propil Paraben 0.03 %
aquades ad 5 ml
Prosedur Pembuatan
1. Aquades sebagai fase pendispersi dididhkan, kemudian
didinginkan dalam keadaan tertutup
2. Bahan aktif dan bahan tambahan ditimbang
3. Suspending agent dikembangkan dengan cara menaburkan serbuk
CMC Na sedikit demi sedikit ke dalam mortir yang telah diisi air
panas. Setelah semua serbuk CMC Na terbasahi. Lalu aduk dengan
cepat
4. Suspending agent yang telah dikembangkan ditambahkan dengan
bahan aktif di dalam mortir diaku sampai homogen
5. Ke dalam campuran no.4 dimasukkan bahan tambahan lain (metil
paraben dan propil paraben )
6. Tambahkan sirupus simpleks dan sorbitol
7. Masukkan ke dalam botol coklat yang telah dikalibrasi sebelumnya
8. Ditambahkan sisa pelarut
EMULSI
• Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu
cairannya terdirpersi dalam cairan lainnya
dalam bentuk tetesan kecil.
SHAMPO
• Shampo adalah sejenis cairan, seperti sabun, yang berfungsi untuk
meningkatkan tegangan permukaan kulit (umumnya kulit kepala)
sehingga dapat meluruhkan kotoran.
• Karakteristik shampoo yang baik:
1. Preparat shampop harus meninggalkan kesan harum pada rambut
2. Memiliki penampakan yang baik
3. Mudah larut dalam air
4. Cepat berbusa
5. Memiliki pH netral dan sedikit basa
6. Tidak iritasi pada tangan dan kulit kepala
7. Harga murah dan terjangkau
Bahan baku Shampo
1. Bahan aktif, merupakan bahan utama pembuatan shampo
yang biasanya disebut surfaktan. Bahan ini mempunyai
kemampuan untuk mengangkat kotoran. contoh : alkil
eter sulfat
2. Bahan tambahan, sebagai nilai tambah dan menjadi nilai
unggulan produk. Contoh : steril alkohol, setil alkohol
3. Bahan pengawet, mencegah timbulnya mikroba pada
produk. Contoh: EDTA, Natrium benzoat
4. Garam, atau NaCl berfungsi mengatur kekentalan
5. Parfum dan pewarna
6. Air, mencegah terjadinya reaksi ion yang dapat
menurunkan kualitas produk.
Formulasi Shampo
Asam salisilat 3%
Na. Lauril Sulfat 30%
Asam oleat 20%
Trietanolamin 10%
Parfum qs
Pewarna qs
Nipagin 0.25
Aquades ad 100 ml
Prosedur Pembuatan
1. Asam oleat, Na Lauryl sulfat dan aquades
dipanaskan di atas penangas air hingga 60 C
2. Ditambahkan TEA perlahan-lahan sambil
diaduk
3. Dimasukkan ke dalam botol dan dibiarkan
dingin
4. Ditambahkan parfum pada suhu 35 C

Anda mungkin juga menyukai