Anda di halaman 1dari 3

UJI KEMURNIAN

1. Uji Batas
termasuk pengujian semi kuantitatif.
a. Logam Berat
 tujuannya untuk menunjukkan bahwa cemaran logam berat (Pb, Hg, Cd,
dll) dg ion sulfide (S2-) menghasilkan warna.
 dinyatakan dalam %bobot dari zat uji.
 cara kerjanya dengan membandingkan secara visual seperti yang tertera
pada pembandingan visual atau spektrofotometri dan hamburan cahaya
dengan pembanding larutan baku.
contoh: Pb2+
Sediakan 3 tabung:
tabung 1 (larutan baku) dimasukkan larutan (PbNO3)2 + H2S
tabung 2 (larutan uji) dimasukkan analit
tabung 3 (monitor/blangko)
masing-masing tabung ditambahkan H2S.
Hasil: jika terbentuk endapan PbS2 maka larutan uji positif mengandung
logam Pb. Selanjutnya dilakukan pengujian kadar menggunakan
spektrofotometri, apabila <5 ppm maka larutan uji memenuhi syarat.

b. Klorida dan Sulfat


klorida  pembanding: asam klorida
reagen/rpengendap: AgNO3
zat uji + (30-40 ml) air (dinetralkan dengan asam nitrat, jika perlu).
lalu ditambahkan AgNO3
Hasil: jika terbentuk endapan AgCl maka larutan uji positif
mengandung
Cl.
sulfat  pembanding: H2SO4
reagen/pengendap: BaCl2
jika perlu, dinetralkan dengan asam klorida (HCl)
Hasil: terbentuk endapan BaSO4 (endapan putih tidak larut, hanya larut
dalam akuaredia (aqua:H2SO4 = 1:3)

c. Arsen (As)
 tujuannya untuk menentukan adanya sepora arsen dengan mengubah arsen
menjadi arzei, kemudian dilewatkan melalui larutan perak
dietiltiokarbamat sehingga membentuk kompleks merah.
 metode: Gutzeig, prinsipnya pembebasan logam perak (Ag) oleh Arsin
(H3AS) yang terjadi dari reduksi senyawa Arsen (As) oleh Seng (Zn) dan
asam sulfat (H2SO4)
 cara kerjanya yaitu dibandingkan secara visual atau spektrofotometri
dengan larutan baku yang setara dengan batas tertera pada monografi.
 alat: kalorimeter
 absorbansi: lamda 535-540 nm
 blanko: perak dietiltiokarbamat
 Hasil: terbentuk gas Arsin (H3AS) yang ditandai dengan adanya
Perubahan warna kertas saring menjadi kuning.

d. Besi (Fe)
 pembanding: FeNH4(SO4)2
 reagen/pereaksi: Ammonium tiosianat (NH4SCN)
 Hasil: pembentukan endapan Fe(SCN)3 yang berwarna merah darah.

e. Raksa (Hg)
 larutan uji diektstraksi dengan CHCl3 sampai tidak berwarna  ditambah
H2SO4 dan asam asetat glasial dan hidroksi dihidroklorida  ditittrasi
dengan ditizon  dihitung kadar.
 atau bisa juga dengan cara lain menggunakan AAS.

f. Kalium, Natrium, Kalsium


 pengujian menggunakan AAS.

2. Uji Kiralitas
 kiralitas adalah suatu keadaan yang menyebabkan dua molekul dengan
struktur yang sama tetapi berbeda susunan ruang dan konfigurasinya.
 stereoisomer adalah suatu molekul yang mempunyai pelekatan atom yang
sama tetapi berbeda susunan atomnya di ruangan tiga dimensi.
Stereoisomer dibagi menjadi dua yaitu Enantiomer dan Diastereomer.
 Sifat-sifat enantiomer: TL, TD, BJ, indeks bias sama; arah rotasi
polarimeter, interaksi dg molekul kiral lain berbeda; memutar cahaya ke
arah berlawanan dengan sudut tertentu.
 R atau D (searah jarum jam)
S atau L (berlawanan arah jarum jam)
 isomer adalah suatu molekul yang sama tetapi memiliki susunan atom
berbeda.
 rasemat adalah campuran suatu enantiomer dengan enantiomer
pasangannya yang perbandingan mol nya 1:1

Anda mungkin juga menyukai