Anda di halaman 1dari 71

NAMA : EKI MEILIA DAMAYANTI

NIM : 18631659

KELAS : 4C

RESUM MATERI KEPERAWATAN MATERNITAS SEBELUM UTS

RANGKUMAN MATERI
ALAT REPRODUKSI MANUSIA

1. Pertanyaan: Pada slide terkahir tertulis lumbal 5. Dimanakah letak tulang limbal
tersebut?

Jawaban:

2. Pertanyaan: Apakah regio perineumm termasuk dalam bagian panggul lunak? Di


slide tidak tercantum. Tetapi saya pernah membaca ada yang menuliskan bahwa
regio perineum merupakan salah satu bagian panggul lunak.

Jawaban: Tidak termasuk dalam bagian panggul lunak. Pereneum merupakan


bagian organ eksternal genetalia wanita yang bersifat elastis.
3. Pertanyaan: Apabila seseorang mengalami penyumbatan disalah satu Tuba
Falopinya, kemudian di operasi. Apakah seseorang tersebut masih bisa hamil
setelah operasi tersebut? Dan apa yang menyebabkan Tuba Falopi tersebut
tersumbat?

Jawaban : Tuba Falopi manusia ada sepasang kanan dan kiri. Apabila yang
mengalami masalah pada salah satu sisi saja, maka orang tersebut masih memiliki
harapan untuk hamil, namun apabila yang mengalami masalah dua bagian maka
sudahtidak ada harapan memiliki anak secara normal, harus dengan bantuan seperti
bayi tabung.
Kemudia yang menyebabkan penyumbatan pada Tuba Falopi adalah Penyakit
radang panggul, Infeksi menular seksual, Endometriosis dan Hidrosalpinx.

4. Pertanyaan: Pada slide 9 terkait dengan selaput dara/himen. Bagaimana dengan


persepsi yang menyatakan bahwa kondisi himen dapat mencerminkan keperawanan
seorang wanita, karena wanita yang aktif secara seksual dapat memiliki himen yang
utuh, itu bagaimana? Mohon penjelasannya.

Jawaban: Memang betul dikalangan masyarakat bahwa selaput dara wanita bisa
mencerminkan keperawanannya. Banyak juga yg mengatakan jika itu sudah pecah
brrti wanita trsebut tidak perawan lagi. Padahal bisa saja pecahnya selaput dara
terjadi akibat terbentur saat kecelakaan seperti itu. Masyarakat yg berstigma negatif
ttg selaput dara sudah pecah tidak perawan lagi itu mungkin karena kurangnya
pengetahuan yang sebenarnya

5. Pertanyaan: Apakah ada perbedaan bentuk robeknya himen yang akibat koitus,
ataupun kecelakaan?

Jawaban: Ada perbedaannya kalau robek karena hubungan seks biasanya robeknya
amburadul, sobeknya tidak beraturan, ibarat kertas kalau di paksa sobek dengan
spidol kan kadang sobeknya gak beraturan gitu, sedangkan kalau kertas tidak
sengaja ketarik sobeknya rapi. Tapi kalau robeknya karena aktivitas fisik biasanya
gak sampek amburadul ya paling sobek sedikit.
6. Pertanyaan : Kelenjar bartholini dan skene berpasangan menghasilkan mukus
untuk membasahi vulva dan vagina, apa usia dapat mempengaruhi produksi mukus
tersebut ?
Jawab : Usia tidak, yang mempengaruhi adalah adanya rangsangan dari luar yang
menyebabkan produksi mukus akan bertambah ,seperti halnya saat berhubungan
seksual
7. Pertanyaan: mengenai slide9 tentang himen atau slaput darah,pada setiap wanita
apakah itu berbeda- beda jenisnya dan bentuknya?
8. Jawaban: Bentuk hymen bisa berbeda beda antara tiap wanita jenis jenis slaput
darah hymen.
anual hymen= bentuk selaput darah ini melingkar penuh lubang vagina
saptate hymen= bentuk selaput darah ini ditandai dengan beberapa lubang yang
terbuka
cibriform hymen= bentuk selsput darah ini di tandai dengan beberapa lubang yang
terbuka, tapi lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
introitus= pada perempuan sangatberpengalaman dalam hubungan seksual bisa saja
lubang selaput membesar , namun masih menyiksa jaring selaput darah.
9. Pertanyaan : Pada bagian tuba falopi ada yang namanya infundibilum
Apa yang dimaksud dengan infundibilum? Apa fungsi infundibilum dibagian tuba
falopi?
Jawaban : Bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae
10. Pertanyaan : apa fungsi dari infundibulum?
Jawaban : infundibulum berfungsi menangkap ovum yang keluar dari ovarium
11. Pertanyaan : Bu saya ingin bentanya, di slide 15 tentang bagian tiba falopi di situ
ada tulisan istmika, istmika itu maksudnya apa ya bu?, dan ismika itu bertugas
sebagai apa ya bu di bagian tuba falopi?
Jawaban: Instmika adalah daerah sempit dan lurus dengan dinding otot yang tebal
berdiameter 2-3mm. Fungsinya untuk menggabungkan ampula dengan rongga
rahim/uterus.
12. Pertanyaan : Pada slide 6 menyatakan bahwa klitoris identik (homolog) dengan
penis laki laki. Itu maksudnya bagaimana ?
Jawaban : Klitoris merupakan bagian penting alat reproduksi yang bersifat erektil
dan letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh
darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Fungsi utama klitoris adalah
menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual. Dan homolog, analog itu
artinya memiliki kemiripan asal usul. Pada wanita klitoris analog dengan penis pada
laki-laki. Perubahan tsb terjadi pada masa fase pembentukan genetalia pada masa
fetus.
13. Pertanyaan : Apakah ukuran panggul akan berubah seiring dengan bertambahnya
usia?
14. Jawaban : karena seiring bertambahnya usia, struktur tulang akan mengalami
perubahan, seperti berkurangnya kadar kalsium. Dalam Journal of Orthopaedic
Research menemukan bukti bahwa panggul atau tulang pinggul terus melebar
atau tumbuh baik pada pria maupun wanita sampai sekitar usia 80 tahun, lama
setelah kerangka dianggap telah berhenti tumbuh.
15. Pertanyaan : Apakah selaput dara setiap perempuan memiliki ukuran yang
sama? Dan apakah Selaut dara bisa robe pada saat melakukan aktifitas spt olah
raga silat
Jawaban : Ukuran Selaut dara setiap orang berbeda.
Yang faktor yang menyebabkan selaput robek
A. Kecelakaan atau cidera Beberapa penelitian menyebutkan jika robeknya
selaput bisa terjadi karena kecelakaan atau cedera dan membuat daerah
kewanitaan terluka.kecelakaan bisa terjadi saat seseorang wanita masih
kecil atau ketika ia remaja.
B. Bersepeda atau berkuda, Wanita Yang gemar melakukan aktivitas
bersepeda, berkuda, senam, dan berenang dan banyak menggerakkan kaki,
ia akan rentan memiliki selaput darah yang pecah atau robek. beberapa
penelitian yang menemukan jika aktivitas seperti berkuda dan bersepeda
adalah aktivitas yang memudahkan robeknya selaput dara.
C. Penggunaan alat medis tertentu saat memeriksa organ intim memasukkan
alat medis tertentu ke dalam organ intim sebelum menikah atau
berhubungan intim karena pemeriksaan organ intimjuga dikatakan sebagai
penyebab utama robeknya selaput dara titik meski alat medis tersebut
sangat kecil, ketika ia dimasukkan ke dalam organ intim dan mengenai
selaput dara, hal ini akan memicu robeknya selaput dara. Selain alat
medis, beberapa benda yang dengan sengaja di masukkan ke dalam organ
intim juga akan membuat selaput dara robek.
D. Latihan peregangan yang berat Ketika seorang wanita melakukan
pelatihan peregangan yang berat hal ini juga akan menjadi penyebab
robeknya selaput dara. Pada dasarnya, selaput dara setiap tidak sama. Ada
yang sangat tipis dan mudah robek, ada pula yang cukup tebal dan sangat
sulit untuk robek titik yang menyebabkan hymen robek.
16. Pertanyan :Apa yang membedakantulangpanggulpadawanitadanlaki- laki ?
Jawaban : Berdasarkan fungsinya panggul pada pria lebih dioptimalkan sebagai
alat gerak tubuh. Tulang ini juga memiliki fungsi untuk menaungi usus besar,
testis, dan penis. Oleh sebab itu ukurannya cenderung sempit.
A. Sementara panggul pada wanita berfungsi untuk melindungi vagina,
serviks, atau , mulut Rahim, Rahim, indun gtelur (ovarium), tuba valopi,
ususbesar, kandung kemih, dan saluran kemih. Karena itu, ukuran tulang
panggul wanita umumnya lebih lebar dan dangkal.
B. Selain sebagai alat gerak, antatomi tulang panggul wanita juga memiliki
peran dalam masa kehamilan dan persalinan sebagai jalan lahir,
17. Pertanyaan : Glikogen itu apa dan fungsinya apa ?
Jawaban : Glikogen itu polisakarida yang merupakan bentuk penyimpanan
glukosa dalam tubuh manusia yang dimana glukosa tersebut berperan penting
dalam menyediakan energi untuk sel-sel di seluruh tubuh. Sedangkan fungsi
glikogen banyak.
 Glikogen hati sebagai cadangan glukosa yang melepaskan hapatosit ketika
ada kebutuhan untuk mempertahankan kadar gula darah normal.
 Otak termasuk sejumlah kecil glikogen dalam astrosit.
Terakumulasiselamatidurdandimobilisasisaatberjalan. Cadangan glikogen
juga menjamin tingkat perlindungan moderat terhadap hipoglikemia.
 Glikogen memiliki peran khusus dalam selparuparutipe II janin. Sel-sel ini
mulai menumpuk glikogen pada sekitar 26 minggu kehamilan dan kemudian
mensintesis surfaktan paru.
18. Pertanyaan : Jika seseorang menstruasi sebulan bisa 2-3 kali, apakah system
reproduksinya ada masalah atau indikasi suatu penyakit ?
Jawaban :Siklus normal pada wanita dewasa berkisar 21-35 hari, remaja 21-45
hari, Jika siklus menstruasi terjadi setiap 21 hari maka kemungkinan akan
mengalami menstruasi 2 kali dalam sebulan. Namun jika mengalami pendarahan di
luar siklus normal, perlu memastikan apakah pendarahan tersebut disebabkan oleh
mestruasi atau karena kondisi medis tertentu jika disertai merasakan nyeri dengan
merasakan nyeri perut bagian bawah yang tak kunjung hilang selama beberapa hari,
mengalami kram perut melebihi biasanya saat mentruasi, mendapati gumpalan
darah berwarna gelap selama menstruasi, siklus menstruasi lebih dari 35 hari atau
kurang dari 21 hari, durasi haid berlangsung lebih dari 7 hari, siklus menstruasi
tidak menentu.
19. Pertanyaan : Pada slide ke5 ada aliran limfatik vulva ke nodus inguinalis, yang
saya tanyakan limfatik vulva itu fungsinya apa dan nodus inguinalis itu apa?
Jawaban : Aliran limfatik merupakan saluran yang mengalirkan kelenjar getah
bening. Pada organ reproduksi aliran limfatiknya pada daerah inguinal. Apabila ada
infeksi pada organ reproduksi maka daerah inguinal akan terjadi pembesaran
kelenjar getah bening yang sangat nyeri (mlanjer).
20. Pertanyaan :Bu saya ingin bertanya kenapa saat pertama menstruasi perut terasa
sakit?
Jawaban : sakit saat pertama kali menstriasi terjadi karena otot dipicu oleh hormon
prostaglandin yang kadarannha meningkat sebelum menstruasi dimulai. Istilah
medisnya dismenorhea atau ada kekejangan / kram pada perut karena efek horm

RESUM KESPRO REMAJA

1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan masa remaja pada bagian fisik dan
psikologis

Jawaban :

Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

1) Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak kecepatan.

2) Pada fase psikologis remaja awal (11-14 tahun) karakteristik seks sekunder
mulai tampak, seperti penonjolan

payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan
rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik pada
tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20 tahun)
struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang secara fisik

2. Apa yang dimaksud bahwa kesehatan remaja itu sebuah siklus dengan kesehatan
usia sebelumnya atau sesudahnya

Jawaban:

Uraian ruang lingkup kesehatan reproduksi remaja berdasarkan

pada pendekatan siklus kehidupan, yakni memperhatikan kekhususan kebutuhban


penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan
antar fase kehidupan tersebut. Ini dikarenakan masalah kesehatan reproduksi pada
setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, maka apabila tidak ditangani dengan baik
maka akan berakibat buruk bagi masa kehidupan selanjutnya.

REMAJA Salah satu ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam siklus kehidupan
adalah kesehatan reproduksi remaja. Tujuan dari program kesehatan reproduksi
remaja adalah untuk membantu remaja agar memahami kesehatan reproduksi,
sehingga remaja memiliki sikap dan perilaku sehat serta bertanggung jawab
kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi (Widyastuti dkk, 2009: 5).

World Health Organization (WHO) tentang kesehatan reproduksi jelas menyatakan


bahwa seorang individu dinyatakan sehat bila organ dan fungsi reproduksinya baik.
Secara tersurat hal ini menjelaskan pentingnya suatu pasangan untuk mendapatkan
keturunan.

Kesehatan reproduksi menggambarkan siklus kehidupan yang dimulai sejak jabang


bayi di dalam rahim sang ibu hingga dilahirkan, masa kanak-kanak, remaja, dewasa,
lanjut usia, dan kemudian meninggal dunia.

David Barker pada 2002 telah menuliskan hipotesisnya bahwa the first nine month
shape the rest of your life. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila semua
negara berlomba-lomba untuk menyiapkan generasi penerusnya melalui
pembangunan kesehatan reproduksi.

3. Apa fokus kesehatan remaja secara umum

Jawaban :

Utomo dan McDoland (2009) menyatakan bahwa program pendidikan seksualitas


dan kesehatan reproduksi di Indonesia belum komprehensif. Hal tersebut
dikarenakan pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi di Indonesia lebih
fokus pada aspek biologis dan pencegahan penyakit menular. Penelitian Pakasi dan
Kartikawati (2013) menyatakan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi dan
seksualitas dianggap penting untuk diajarkan, namun masih terdapat anggapan
bahwa pendidikan ini tabu bila dibicarakan secara publik, selain itu terdapat
kekhawatiran pendidikan ini dapat membuat remaja ingin mengetahuidan
mendorong untuk melakukan seks pranikah.

4. Apa kekhususan kebutuhan reproduksi pada remaja

Jawaban :

Kekhususan kebutuhan reproduksi remaja :

Gizi Seimbang, Informasi tentang kesehatan reproduksi, Pencegahan kekerasan,


termasuk seksual, Pencegahan terhadap ketergantungan napza, Perkawinan pada
usia yang wajar Pendidikan, peningkatan ketrampilan, Peningkatan penghargaan
diri, Peningkatan pertahanan diri terhadap godaan dan ancaman.

5. Usia pernikahan ideal secara hukum di indonesia

Jawaban :

Usia pernikahan ideal secara hukum di Indonesia Menurut UU No. 16 Tahun 2019
sebagai perubahan atas UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan terkait batas usia
menyebutkan batas usia perkawinan antara laki-laki dan perempuan adalah sama,
yaitu 19 tahun.

6. Apa itu pernikahan dini

Jawaban :

Anak adalah seseorang yang terbentuk sejak masa konsepsi sampai akhir masa
remaja. Definisi umur anak dalam Undang-undang (UU) Pemilu No.10 tahun 2008
(pasal 19, ayat1) hingga berusia 17 tahun. Sedangkan UU Perkawinan No.1 Tahun
1974 menjelaskan batas usia minimal menikah bagi perempuan 16 tahun dan lelaki
19 tahun. Definisi anak berdasarkan UU No. 23 tahun 2002, adalah seseorang yang
belum berusia 18 tahun, termasuk dalam anak yang masih berada dalam kandungan.
Pernikahan anak didefinisikan sebagai pernikahan yang terjadi sebelum anak
mencapai usia 18 tahun, sebelum anak matang secara fisik, fisiologis, dan
psikologis untuk bertanggungjawab terhadap pernikahan dan anak yang dihasilkan
dari pernikahan tersebut.

7. Apa dampak pernikahan dini bagi remaja putri, pada bayi, pada keluarga, pada
pasangan

Jawaban :

 Dampak bagi remaja putri

Dampak lain yang dirasakan oleh anak perempuan yang kawin di usia muda adalah
adanya ancaman kesehatan mental. Anak perempuan seringkali mengalami stres
ketika meninggalkan keluarganya dan bertanggung jawab atas keluarganya sendiri.
Selain itu, perkawinan anak juga membawa dampak buruk bagi anak perempuan se-
perti rentan KDRT. Menurut temuan Plan, sebanyak 44% anak perempuan yang
melakukan perkawinan dini, mengalami kekeras an dalam rumah tangga (KDRT)
dengan tingkat frekuensi tinggi. Sisanya, 56% anak perempua mengalami KDRT
dalam frekuensi rendah.

 Dampak bagi remaja putri,

Pada Saat Hamil :

1) Anemia

2) Pre Eklampsia/Eklampsia

3) Keguguran/Abortus

4) Pada Saat Melahirkan

5) Perdarahan

6) Persalinan yang lama dan sulit


7) Pada Masa Nifas

8) Infeksi

9) Perdarahan Post Partum

 Dampak pada bayi

1) Lahir Prematur

2) Mengalami BBLR

 Dampak pada keluarga

Bertambahnya beban keluarga karena ada tambahan anggota baru

Penyesuaian dengan anggota baru

 Dampak pada pasangan

Memerlukan proses adaptasi terhadap peran baru

Suami dituntut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi secara mandiri

Pengasuhan anak menjadi kendala tersendiri karena belum ada kesiapan dan
pengalaman

Seringkali muncul pertengkaran dan berakhir dengan perceraian karena


ketidakmampuan dalam mengambil keputusan

 KDRT

 Drop out sekolah

8. Apa penyebab pernikahan dini

Jawaban :
Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Terdapat berbagai alasan yang menyebabkan
terjadinya pernikahan diniyang sering di jumpai di lingkungan masyarakat kita,
yaitu:

1. Faktor Ekonomi

Masalah ekonomi pada keluarga sering kali mendorong orang tua untuk

cepat-cepat menikahkan anaknya, karena orang tua yang tidak mampu membiayai

hidup dan sekolah terkadang membuat anak memutuskan untuk menikah di usia

dini dengan alasan beban ekonomi keluarga jadi berkurang dan dapat membantu

perekonomian keluarga, karena menurut orang tua anak perempuan yang sudah

menikah menjadi tanggung jawab suaminya (Artikel BKKBN, 2016). Hal tersebut

sering banyak di jumpai di pedesaan tetapi sekarang ini banyak juga di perkotaan,

tanpa peduli usia anaknya yang belum menginjak usia dewasa, orang tua hanya

mengizinkan saja karena untuk meringankan beban keluarga.

2. Faktor Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, oleh

karena itu pemerintah Indonesia telah merancang program wajib sekolah 9 tahun.

Tetapi karena keterbatasan ekonomi yang rendah sering kali pendidikan tersebut

terabaikan, karena tidak mampu untuk membeli segala perlengkapan sekolah.

Dalam masyarakat Keluahan Tunon, pendidikan masih dianggap sebelah mata hal

ini dapat dilihat karena banyaknya anak-anak yang hanya tamat Sekolah Dasar
(SD) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP).Menurut Saker Obaida Nasrin and
K.M Mustafizur Rahman dalam Journal

Internasional Factors affecting early marriage and early conception of women: A

case of slum areas in Rajshahi City, Bangladesh Vol. 4 mengenai pendidikan

merupakan faktor yang paling penting beerhubungan dengan pernikahan dini.


“Education is the single factor most strongly related to the postponement

of marriage (Jejeebhoy, 1995). From it is evident that education is a key

determinant for the variation in the age at first marriage. Respondents with

secondary and higher education are 23% more likely to marry at age 18 years

and above than their illiterate counterparts. Respondents with primary education

are 39% negatively significant and less likely to marry at age18 years and above

than the reference category”.

Artinya bahwa Pendidikan adalah faktor tunggal yang paling penting

berubungan dengan penundaan pernikahan (Jejeebhoy, 1995). Yang di jelaskan

bahwa pendidikan merupakan penentu utama pada usia pernikahan. Dengan

pendidikan menengah 23% lebih mungkin remaja menikah pada usia 18 tahun

keatas, daripada mereka yang buta huruf atau tidak menempuh pendidikan.

3. Faktor Orang tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ibu dan bapak,

merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk
sebuah kelurga. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk mendidik,

mengasuh, dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu

hingga siap untuk menjalankan kehidupan rumah tangga.

Selain faktor ekonomi dan faktor pendidikan ada juga faktor orang tua

karena rendahnya pendidikan kedua orang tua sehingga pola pikir mereka pun

bersifat pasrah dan menerima, kepasrahan inilah maka orang tua kurang

memahami adanya peraturan dalam Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun1974.

4. Faktor Pola Pikir Masyarakat.

Kehidupan di wilayah-wilayah yang padat penduduknya biasanya ditandai

dengan hubungan saling pengaruh-mempengaruhi yang sangat menentukan dari

para tetangga. Pola kehidupan ditandai dengan keinginan untuk campur tangan

dalam kehidupan keluarga-keluarga lain, yang tidak mustahil akan menjadidampak


yang sangat serius akibatnya.Menurut Soerjono Soekanto (2009: 44) Orientasi pada
pola kehidupantetangga sangat besar dan bahkan sering kali dijadikan patokan. Oleh
karena keadaan keluarga yang rata-rata besar, maka afeksipun tertuju pada anak-
anak secara menyeluruh, sehingga kadang-kadang penanganan khusus yang
diperlukan oleh anak-anak tertentu, terlepas dari pusat perhatian. Salah satu
akibatnya adalah bahwa salah seorang anak yang lebih banyak memerlukan
perhatian, merasa dirinya tidak diacuhkan. Dampak pola pendidikan keluarga
tetangga kadang- kadang berpengaruh beras dan mungkin kecil. Hal ini sangat
tergantung pada pola kehidupan bersama dalam wilayah tersebut, dan sampai sejauh
mana pengaruh tetangga diterima.

5. Faktor Hamil di Luar Nikah


Fenomena hamil diluar nikah saat ini sudah banyak di temui di masyarkat

sekitar, karena hampir setiap hari di media TV maupun surat kabar menyajikan

berita-berita mengenai seks, seperti berita pemerkosaan, penlecehan seksual, dll.

Berkembangnya informasi secara cepat membuat video-video porno dapat

ditonton anak remaja dengan mudah. Beredarnya penjualan video porno maupun

dengan mengakses di internet secara mudah didapatkan anak remaja sekarang.

Apabila anak tidak mempunyai bekal kecerdasan emosional, maka anak akan

merasa penasaran dan anak akan mencoba hal-hal baru seperti contohnya

hubungan seks diluar nikah.

Kurangnya kasih sayang.

RESUM MATERI KEHAMILAN


a) Proses kehamilan secara ilmiah

a) Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem


hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35
tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi
ovulasi. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak,
terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. (Manuaba, dkk, 2010; h 75)

b) Spermatozoa

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang
dapat mencapai tuba fallopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia
wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan
konsepsi. (Manuaba, dkk, 2010; h 76-77)

c) Konsepsi

Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi. Konsepsi terjadi
pada pars ampularis tuba. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48
jam. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot.
(Manuaba,dkk, 2010; h 77-79)

d) Proses Nidasi atau Implantasi

Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot yang dalam
beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya. Nidasi
atau implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi. Pada saat
tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda Hartman. (Manuaba, dkk, 2010; h 79&82)

e) Pembentukan Plasenta
Sel trofoblas menghancurkan endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta
yang berasal dari primer vili korealis. Ruangan amnion dengan cepat mendekati
korion sehingga jaringan yang terdapat di antara amnion dan embrio padat dan
berkembang menjadi tali pusat. (Manuaba, dkk, 2010; h 82-85)1.Proses
Kehamilan

b) Proses terjadinya bayi tabung

Inseminasi buatan merupakan salah satu cara bagi pasangan yang mengalami
kesulitan untuk memiliki anak. Prosedur ini bisa membantu Anda meningkatkan
potensi hamil, meski telah sekian lama mencoba. Apakah yang dimaksud dengan
inseminasi buatan dan apa saja langkah-langkah prosedur tersebut? Ketahui
informasi lengkap di berikut ini.

Apa itu inseminasi buatan?

Inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) adalah salah satu alternatif


bagi Anda yang ingin memiliki anak. Metode prosedur ini dilakukan dengan cara
melepaskan sperma di dalam rahim seorang wanita untuk membantu proses
pembuahan.

Tujuan dari metode inseminasi buatan adalah meningkatkan jumlah sperma yang
berhasil sampai di tuba falopi, dengan harapan kondisi ini dapat meningkatkan
kesempatan sel telur untuk dibuahi oleh sel sperma tersebut.

Namun, tidak semua orang boleh menjalani prosedur ini. Ada beberapa kondisi
yang justru melarang Anda melakukan prosedur inseminasi buatan, seperti:

Wanita yang memiliki masalah pada tuba falopi.

Wanita yang pernah mengalami infeksi pada pelvis.

Wanita yang pernah mengidap endometriosis.


Hal yang perlu diketahui, proses inseminasi ini akan berlangsung panjang dan
memerlukan persiapan yang matang. Simak penjelasan lengkap mengenai
langkah-langkah prosedur inseminasi buatan yang harus Anda jalani bersama
pasangan jika ingin menggunakan alternatif ini.

Langkah-langkah menjalani prosedur inseminasi buatan

Prosedur inseminasi buatan harus dijalani bersama dengan pasangan agar berjalan
lancar. Keduanya memiliki andil masing-masing agar kehamilan dapat terwujud.
Namun, tahukah Anda bagaimana langkah-langkah yang harus Anda ambil selama
prosedur tersebut berlangsung?

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum mulai proses inseminasi buatan

Sebelum Anda mulai menjalani prosedur inseminasi buatan, yang harus Anda
lakukan pertama kali adalah menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan secara
menyeluruh. Dalam tahap ini, dokter biasanya akan melakukan beberapa
pemeriksaan.

Pemeriksaan harus dilakukan bersama dengan pasangan Anda. Kesuburan Anda dan


pasangan harus diperiksa. Hal ini dapat membantu dokter mengetahui apakah fisik
Anda berdua tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti.

Kemungkinan, dokter akan memeriksa kondisi tuba falopi Anda. Pasalnya, tuba
falopi sebagai saluran penghubung antara ovarium dan rahim harus dalam kondisi
terbuka dan sehat.

Tidak hanya itu, dokter juga akan menilai kadar hormon Anda dan pasangan untuk
mengetahui apakah semua hormon berada pada angka yang normal. Dokter juga
kemungkinan akan memeriksa apakah rahim Anda cukup kuat sebagai tempat
tinggal janin selama masa kehamilan nanti.

2. Stimulasi ovarium
Setelah melalui masa pemeriksaan kondisi kesehatan, kini saatnya Anda memasuki
fase stimulasi ovarium. Saat ini  dokter akan memberikan obat kesuburan pada
Anda sambil memeriksa kondisi Anda secara rutin melalui ultrasound dan tes darah.

Obat kesuburan oral yang umumnya disarankan dokter pada saat prosedur
inseminasi buatan adalah clomid atau letrozole. Clomid mendorong pelepasan
hormon dari kelenjar pituitari yang merangsang tubuh untuk melepaskan hormon
luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel. Hormon tersebut membantu
mendorong pelepasan telur dan juga mendorong telur untuk matang.

Namun, dokter mungkin juga memberikan Anda obat-obatan lain pada saat
menjalani prosedur inseminasi buatan. Misalnya, human chorionic
gonadotropin (HCG) dalam sediaan injeksi. Ini merupakan replikasi hormon di
dalam tubuh yang bisa memicu folikel ovarium wanita untuk melepaskan sel telur.
Terkadang seorang wanita akan membawa Clomid dan hCG sebagai stimulasi
ovarium.

Stimulasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi oleh
ovarium Anda. Sehingga, semakin banyak telur yang bisa diambil dan dibuahi
selama prosedur, maka akan semakin besar pula kesempatan Anda untuk hamil.

Selama stimulasi ovarium ini, dokter akan memantau pertumbuhan dan


perkembangan folikel dengan cara melakukan tes darah dan USG setiap beberapa
hari. Tes darah dilakukan untuk mengetahui kadar estradiol Anda. Sementara itu,
USG dilakukan untuk memastikan apakah Anda menghasilkan sel telur yang sehat
agar prosedur inseminasi buatan berjalan lancar.

Pemantauan sangat penting dilakukan untuk menentukan seberapa banyak dosis


obat Anda, apakah perlu ditingkatkan atau malah diturunkan. Pemantauan juga
diperlukan untuk menentukan kapan telur matang.

Proses inseminasi buatan kemudian akan dilakukan sekitar waktu ovulasi, biasanya
sekitar 24-36 jam setelah lonjakan hormon LH yang mengindikasikan ovulasi akan
segera terjadi. Dengan begitu, dokter bisa menentukan kapan waktu yang paling
tepat untuk menyuntikkan sperma ke dalam tubuh Anda, demi terjadi pembuahan.

3. Persiapan sperma untuk inseminasi buatan

Langkah selanjutnya dari inseminasi buatan adalah persiapan sperma. Dalam


tahapan ini, pasangan Anda akan memberikan sampel air mani, atau Anda juga
bisa menggunakan donor sperma yang telah disiapkan. Sebelum disuntikkan ke
dalam vagina, sampel sperma akan dicuci terlebih dahulu.

Proses pencucian sperma ini sebenarnya merupakan proses pemilihan sel sperma
yang sehat dan tidak. Dalam proses ini, sperma yang bagus akan dipisahkan
dengan sperma yang kualitasnya buruk. Sperma yang baik adalah sperma yang
memiliki konsentrasi dan motilitas (pergerakan) yang tinggi untuk mencapai telur.

Selain itu proses pencucian sperma ini juga dilakukan untuk menghilangkan bahan
kimia beracun yang mungkin akan bereaksi negatif oleh tubuh Anda. Masalahnya,
sperma dengan kualitas yang kurang bagus berpotensi mengganggu proses
pembuahan sel telur.

Tidak hanya itu, sperma dengan kualitas yang buruk mungkin juga menimbulkan
masalah kesehatan lain, misalnya menyebabkan reaksi alergi, yang nantinya bisa
menghambat kehamilan. Proses ini juga bisa meminimalisir kram yang kadang
terjadi.

Biasanya, dengan sampel sperma yang tidak terlalu banyak namun sehat, proses
pembuahan sel telur akan lebih mudah dan kehamilan pun lebih tinggi
kemungkinannya untuk terwujud.

4. Memasukkan sperma

Saat sel sperma telah siap, proses inseminasi buatan akhirnya bisa dimulai.
Biasanya, proses ini membutuhkan waktu selama 1-2 jam. Lalu, ada beberapa
langkah yang harus Anda lakukan. Pertama, Anda harus berbaring di meja operasi.
Selanjutnya, dokter akan memasukkan kateter yang sangat kecil, ramping, dan juga
fleksibel ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim Anda. Jika alat tersebut
telah sampai di dalam rahim, dokter akan melepaskan sel sperma di dalam rahim
dengan harapan sel tersebut berhasil membuahi sel telur.

Proses inseminasi buatan ini disebut-sebut tidak menyebabkan rasa sakit, meski
Anda mungkin akan merasa sedikit kram selama menjalani proses tersebut. Rasa
kram yang Anda rasakan mungkin mirip dengan kram yang timbul saat Anda
menjalani pap smear. 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda agar tetap berbaring untuk beberapa saat
setelah proses inseminasi buatan selesai, atau Anda mungkin juga bisa segera
bangun. Anda tidak perlu khawatir sperma akan bocor keluar saat Anda berdiri,
karena sperma sudah dialihkan langsung ke rahim Anda, dan Anda tinggal
menunggu hasilnya.

Mengingat Anda akan berbaring sejenak selama prosesnya, akan lebih baik jika
Anda didampingi. Dengan adanya dukungan dari orang terdekat, Anda mungkin
bisa lebih tenang selama menjalani inseminasi buatan ini.

c) Bagaimana perkembangan janin

tahapan tumbuh kembang janin selama berada di dalam kandungan.

Bulan pertama (minggu ke 1-4)

Minggu pertama kehamilan dihitung sejak hari pertama menstruasi terakhir Ibu.
Pada minggu pertama, belum ada janin yang terbentuk di dalam rahim Ibu. Dokter
akan menghitung usia kehamilan Ibu dari hari terakhir menstruasi hingga minggu ke
40. Memasuki minggu kedua, Ibu mengalami ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang
sudah matang ke saluran tuba fallopi dan siap dibuahi oleh sel sperma. Rahim Ibu
mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal dinding rahim untuk tempat
menempelnya embrio. Memasuki minggu ketiga, janin sudah berbentuk blastokista
yang merupakan hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma, dan siap melakukan
perjalanan dari tuba fallopi untuk menempel di rahim Ibu. Minggu keempat, terjadi
penempelan (implantasi) embrio di dinding rahim Ibu. Embrio telah membelah dan
memiliki tiga lapisan yang kelak akan menjadi organ-organ tubuh si Kecil,
ectoderm, mesoderm, dan endoderm.

Bulan kedua (minggu ke 5-8)

Masuk bulan ke 2, janin telah berukuran sebesar biji jeruk, dan terus tumbuh dengan
cepat. Saat ini, jantung dan pembuluh darahnya mulai terbentuk. Memasuki minggu
ke 6, si Kecil akan berukuran kurang lebih 5 seperempat inci dari kepala hingga
bokong. Rahang, pipi, dan dagunya mulai terbentuk, titik hitam di wajah akan
terbentuk menjadi mata si Kecil kelak. Selain itu, organ ginjal, hati dan paru-paru
akan mulai terbetuk dan jantungnya sudah mulai berdetak. Minggu ke 7, si Kecil
berukuran sebesar bluberi (10.000 kali lebih besar dari ukurannya saat pembuahan),
dan otak si Kecil mulai terbentuk. Di periode yang sama, kaki dan tangannya akan
mulai tebentuk, dan ginjal akan bergeser ke posisinya dan mulai membentuk urin.
Memasuki minggu ke 8, si Kecil berukuran sebesar buah raspberi. Bibir, hidung,
alis mata dan kaki mulai terbentuk. Dan meskipun Ibu belum dapat merasakan
gerakannya, si Kecil sudah bisa menggerakkan kakinya.

Bulan ketiga (minggu ke 9-13)

Pada minggu ke 9, si Kecil telah berubah dari embrio menjadi fetus atau janin,
dengan ukuran kurang lebih 1 inci, kira-kira sebesar buah zaitun dan berbentuk
seperti bayi. Otot-ototnya pun sudah mulai terbentuk, hingga gerakannya semakin
kuat, meskipun Ibu belum bisa merasakannya. Memasuki minggu ke 10, janin
berukuran 1 setengah inci dan sudah melompat di dalam rahim Ibu dan berukuran
sebesar buahprune. Rangka dan tulang rawannya sudah terbentuk, siku dan lengan
mulai bisa digerakkan meskipun ukurannya masih sangat kecil dan calon giginya
terbentuk di bawah gusinya. Jika si Kecil berjenis kelamin laki-laki, testisnya sudah
mulai memproduksi hormon testosteron. Pada minggu ke 11, si Kecil sudah
berukuran kurang lebih 2 inci. Kuku tangan dan kakinya pun mulai terbentuk. Jika
si Kecil berjenis kelamin perempuan, maka indung telurnya mulai berkembang.
Memasuki minggu ke 12, si Kecil telah tumbuh hingga 2,5 inci dan memiliki berat
kurang lebih setengah ons dengan ukuran sebesar buah plum. Sistem pencernaannya
mulai bekerja, sumsum tulang mulai membentuk sel darah, dan kelenjar pituitary di
otaknya mulai memproduksi hormon. Pada minggu ke 13 Ibu memasuki trimester
kedua perkembangan si Kecil. Ia telah berukuran sebesar buah peach, dengan
ukuran kepalanya setengah dari ukuran seluruh tubuh.

Did you know?

”Janin atau fetus adalah nama yang diberikan untuk si Kecil yang belum lahir dari
minggu ke-8 setelah pembuahan hingga saat kelahiran.“

Bulan keempat (minggu ke 14-17)

Di periode ini, Ibu memasuki trimester kedua kehamilan. Mulai periode ini, si Kecil
bisa tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari teman-teman sebayanya. Saat ini si
Kecil berukuran sebesar kepalan tangan Ibu. Lehernya mulai memanjang dan
kepalanya semakin tegak. Rambut kepala dan alisnya mulai tumbuh, seperti juga
rambut halus di seluruh tubuhnya yang disebut lanugo yang berfungsi sebagai
selimut penghangat untuk si Kecil sebelum deposit lemak dibawah kulitnya
terbentuk. Di minggu ke 15, si Kecil telah berukuran sebesar jeruk navel. Saat ini, si
Kecil mulai bisa melakukan gerakan bernafas dan menelan, dan bahkan bisa
menghisap Ibu jarinya. Meskipun mungkin Ibu belum bisa merasakan gerakannya,
si Kecil semakin aktif menendang, menekuk tangan dan kaki, dan menggerakkan
lengan dan kaki. Di minggu ke 16, si Kecil berukuran 4 sampai 5 inci dan beratnya
kurang lebih 3 sampai 5 ons. Ototnya semakin kuat dan wajahnya terlihat semakin
menggemaskan, dengan mata dan telinga yang sudah tepat pada posisinya. Mata si
Kecil mulai berfungsi, dan bisa bergerak ke kanan dan kiri. Memasuki minggu ke
17 si Kecil sudah seukuran telapak tangan Ibu. Jaringan lemaknya mulai berkumpul
di bawah kulitnya, meskipun si Kecil masih tampak kurus, dan kulitnya masih
transparan. Keterampilan penting untuk menghisap dan menelan sudah mulai
berkembang agar si Kecil bisa menyusu saat sudah ia lahir.

Bulan kelima (minggu ke 18-22)

Minggu ke 18 si Kecil berukuran 5,5 inci dan beratnya kurag lebih 5 ons. Saat ini
Ibu bisa merasakan gerakan si Kecil, karena dia mulai aktif berputar, meninju dan
menendang. Si Kecil juga mulai bisa menguap dan cegukan dan Ibu mungkin mulai
bisa merasakan gerakannya. Memasuki minggu ke 19, si Kecil sudah berukuran
sebesar buah mangga. Lapisan lemak (vernix caseosa) di atas kulitnya mulai
terbentuk untuk melindunginya dari cairan amnion. Jika tidak, maka si Kecil akan
tampak keriput saat lahir. Saat minggu ke 20, si Kecil sudah tumbuh seukuran buah
blewah. Jika Ibu melakukan pemeriksaan USG, maka Ibu bisa melihat jenis kelamin
si Kecil. Alat reproduksi si Kecil mulai terbentuk, misalnya indung telur dan vagina
untuk bayi perempuan dan testis dan kantung kemaluan pada bayi laki-laki.
Memasuki minggu ke 21, si Kecil mulai bisa menelan cairan ketuban, dan dia bisa
merasakan apa yang Ibu makan. Di minggu ke 22, si Kecil berukuran 1 pon dan
panjang 8 inci, kira-kira seukuran boneka kecil. Indera perasa, penglihatan,
pendengaran dan pengecapan mulai berfungsi. Si Kecil mulai bisa mendengar suara
Ibu, ayah, aliran darah Ibu, tv dan suara lain di sekitar Ibu.

Bulan keenam (minggu ke 23-27)

Memasuki minggu ke 23, si Kecil berukuran panjang 8 inci dan berat 1 pon lebih.
Pada minggu ke 24, si Kecil semakin menumpuk lemak di tubuhnya, sebagaimana
tumbuhnya tulang, otot dan organ-organ tubuhnya. Saat ini wajah si Kecil sudah
hampir sempurna terbentuk dengan helai rambut masih berwarna putih dan belum
terbentuk pigmen. Pada minggu ke 25, paru-parunya mulai mulai membentuk
kantung-kantung udara, tetapi belum siap untuk berfungsi menghirup udara. Lubang
hidungnya telah terbentuk dan si Kecil mulai dapat berlatih untuk "bernafas". Pada
minggu ke 26, berat si Kecil kira-kira 2 pon dan panjangnya 9 inci. Si Kecil sudah
bisa membuka matanya di minggu ini, setelah retina matanya berkembang, walau
bagian mata yang berwarna (iris) masih belum punya pigmen, sehingga Ibu belum
bisa mengetahui warna matanya. Pada minggu ke 27, si Kecil sudah memiliki organ
pengecapan di lidahnya lebih banyak dari saat dia lahir. Sehingga dia lebih bisa
merasakan apa yang Ibu makan melalui rasa air ketuban.

Bulan ketujuh (minggu ke 28-31)

Pada minggu ke 28, si Kecil berukuran panjang 16 inci dengan berat badan 2,5 pon.
Si Kecil saat ini mulai bisa mengedip, dan dia juga mulai bisa tertidur dan
bermimpi. Memasuki minggu ke 29, si Kecil akan lebih banyak menumpuk lemak
di dalam tubuhnya, dan rahim Ibu mungkin semakin sempit baginya utuk bergerak.
Ibu mungkin bisa merasakan tendangan dan sikutan yang lebih kuat saat ini. Di
minggu ke 30, si Kecil berukuran panjang 17 inci, dan berat 3 pon lebih. Minggu
ini, otak si Kecil berkembang pesat dan lipatan-lipatan pada otaknya semakin
banyak dan besar. Si Kecil akan mulai kehilangan rambut-rambut halusnya seiring
dengan semakin banyaknya lemak di dalam tubuhnya. Pada minggu ke 31, otak si
Kecil mulai tumbuh pesat, dan membuat sambungan antar sel saraf (neuron)
semakin banyak dan kompleks agar ia siap untuk mempelajari hal-hal baru kelak.
Saat ini si Kecil lebih sering tertidur dan Ibu bisa merasakan pola tidurnya, di mana
ia akan lebih sedikit bergerak saat ia tertidur.

Bulan kedelapan (minggu ke 32-35)

Memasuki minggu ke 32, si Kecil semakin sering berlatih untuk bertahan hidup di
luar rahim, misalnya dengan melakukan gerakan menghisap, menelan, bernafas dan
menendang. Minggu ini kulit si Kecil semakin tebal dan tidak lagi transparan. Pada
minggu selanjutnya, antibodi dari Ibu mulai mengalir kepada si Kecil melalui tali
pusatnya. Antibodi ini berguna untuk melindunginya dari berbagai kuman penyakit.
Pada minggu ke 33, si Kecil berukuran kurang lebih panjangnya 20 inci dan
memiliki berat 5 pon, dengan kuku yang mulai memanjang. Pada minggu ke 34, si
Kecil terus tumbuh dan berat badannya bisa baik setengah pon per minggu. Minggu
ini, si Kecil dalam rahim Ibu mungkin sudah berada di posisi kepala di bawah, atau
jika bokong di bawah, ia mungkin akan berputar sebentar lagi.

kesembilan (minggu ke 35-40)

Akhirnya Ibu sampai ke bulan ke sembilan. Saat ini si Kecil berukuran panjang 20
inci dan berat 6 pon. Sistem peredaran darah, otot dan tulangnya sudah matang
untuk kehidupan diluar rahim. Tapi sistem pencernaannya belum siap, karena ia
masih mendapat suplai nutrisi dari Ibu melalui tali pusatnya. Memasuki minggu ke
37 si Kecil sudah siap dilahirkan, dan bisa disebut cukup bulan saat ini. Namun
bukan berarti ia berhenti tumbuh. Si Kecil terus tumbuh kira-kira setengah pon per
minggu (meskipun setiap bayi bisa berbeda-beda). Pada minggu ke 38, semua
sistem organ sudah siap berfungsi untuk si Kecil. Si Kecil masih terus meluruhkan
lanugo (rambut halus) dan vernix caseosa (lapisan lemak di kulit) dan menimbun
lemak dalam tubuhnya, sehingga Ibu bisa menciumi pipi tembemnya kelak ia sudah
lahir. Paru-parunya akan memproduksi surfaktan, substansi yang berguna untuk
pengembangan organ saat ia pertama kali bernafas. Pada minggu ke 39, kepala si
Kecil sudah turun ke rongga panggul Ibu, sehingga Ibu bisa bernafas lebih lapang,
tetapi mungkin sedikit tidak nyaman saat berjalan. Dan selamat untuk Ibu, saat
memasuki minggu ke 40, si Kecil sudah siap dilahirkan. Si Kecil mungkin belum
mengenali wajah Ibu, namun dia sudah familiar dengan suara Ibunya. Dan jika si
Kecil belum juga lahir pada minggu ke 40, dokter biasanya akan menunggu sampai
minggu ke 42.

Sumber: Murkoff, Heidi., et al. What To Expect When You're Expecting, 2008; 6:
120-338.

Indiarti, M.T., Panduan Klinis Paling Komplit Kehamilan, Persalinan, &Perawatan


Bayi, 2012; 1: 42.

4. Dimana tempat:
a. Bertemunya sel telur dan sperma : Tuba fallopi(ovidu) adalh tempat
bertemunya sel telurovum dg sperma

b. Tempat menempelnya janin : janin menempel di endometrium

c. Tempat menempelnya plasenta : plasenta yg normal berimplantasi pd


endometrium bgian atas terutama pd dinding posterior uterus, kemudian
terdapat lapisan nitabuch yg merupakan degenerasi fibrinoid dari
disiduabasali, berguna untuk mencegah invasi lebih jauh dari jonjot korion.

KEHAMILAN TM 1

 Definisi kehamilan trimester pertama

Kehamilan trimester pertama dimulai dari HPHT – 12 minggu,.

Ditandai oleh :

 Mual muntah (Emesis) yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang
terjadi selama hamil.

 Nyeri pada payudara disebabkan oleh membesarnya payudara ibu karena


berkembangnya kelenjar susu dan pasokan darah meningkat.

 Flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur
dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.

 Perubahan Fisik Selama Kehamilan Trimester Pertama

 Sistem Reproduksi

Terdapat tanda chadwick yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks
menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina mengalami
peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina.

Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi dan


dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan desidua.

 Payudara / Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen
dan progesteron, tetapi belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga
akan lebih terlihat. Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman.
Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
dinamakan tuberkel Montgomery.

 Kulit

Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis
tengah kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan leher
membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan). Aksentuasi
pigmen juga muncul pada areola dan kulit genital.

 Perubahan Hematologis

Peningkatan volume darah secara nyata selama kehamilan. Konsentrasi Hb dan


hematokrit sedikit menurun sejak trimester awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi
dan kebutuhan zat selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi
kebutuhan janin.

 Sistem Kardiovaskular

Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu pertama kehamilan.
Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami peningkatan yang merupakan
fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan frekuensi
denyut jantung. Preload meningkat sebagai akibat bertambahnya volume plasma
yang terjadi pada minggu ke 10-20.

 Urinaria

Pada bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh uterus sehingga sering
timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang seiring usia kehamilan karena
uterus yang telah membesar keluar dari rongga pelvis dan naik ke abdomen.

 Pencernaan

Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung
dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung
menurun.
Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh human Chorionic
Gonadotropin (HCG), tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan dari biasa.

 Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester Pertama

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan


psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap
peran barunya melalui tahapan sebagai berikut:

 Tahap Antisipasi

Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran
sosialnya melalui latihan formal
(misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role
model).
 Tahap Honeymoon (mencoba menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba
menyesuaikan diri. Secara erima internal wanita akan mengubah posisinya sebagai
penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya.

 Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)

Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil


dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas yang bersifat positif
dan berfokus untuk kehamilannya.
 Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap
mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati
janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan
dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.
 Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama
 Ibu merasa tidak sehat  dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
 Muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
 Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
 Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
 Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkin dirahasiakannya.
 Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,
tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

 Pertumbuhan Janin pada Trimester Pertama


 Minggu ke-1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya konsepsi
atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi mengalami
pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telahdisiapkan.
 Minggu ke-2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian
blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi
besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh.
 Minggu ke-3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari ke
15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ
tubuh sederhana.
 Minggu ke-4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat
kira-kira 5 mg. Sistem peredaran darah sederhana mulai ternbentuk dan jantung
mulai berdetak,lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai
berkembang,
plasenta tumbuh sempurna.
 Minggu ke-5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL).
Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL).
Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg.
 Minggu ke-6
Kepala terlihat lebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung. Posisi
mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan
telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin
testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis.
 Minggu ke-7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama
kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan
berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir
minggu ini, otak akan terbentuk lengkap.
 Minggu ke-8
Selama akhir periode embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia,
hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio.
Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah
frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada
akhir minggu kedelapan.
 Minggu ke 9-12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar,
perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah
berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat
sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan
pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu
awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin
sekitar 7-9 cm.
 Ketidaknyamanan Ibu pada Kehamilan Trimester Pertama
 Ketidaknyamanan payudara, nyeri, rasa penuh atau tegang, pengeluaran
colostrums (susu jolong), dan hiperpigmentasi (penghitaman kulit). Penyebab:
 Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi
 Adanya peningkatan pembentukan pembuluh darah (vaskularisasi)
 Peningkatan hormon progesterone, estrogen, somatomamotropin, prolaktin
dan melano stimulating hormone.
 Pusing/sakit kepala. Penyebab:
– Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada
kepala), serta keletihan.
– Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan
syaraf yang berubah.
 Rasa lemah dan mudah lelah. Penyebab:
– Anemia
– Aliran darah yang lebih lambat
– Sesak nafas
 Mual dan muntah (morning sickness ). Penyebab:
– Respon emosional ibu terhadap kehamilan
– Peningkatan hormone HCG
– Menurunnya tekanan darah yang tiba-tiba
– Mengkonsumsi banyak makanan berminyak atau mencium bau
menyengat.
– Kebutuhan protein yang meningkat untuk pertumbuhan janin.
 Pengeluaran air ludah berlebihan (ptyalism). Penyebab:
– Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya
menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi.
– Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering
menghindari makan.
 Keputihan. Penyebab:
– Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan pembetukan
sel-sel
– Peningkatan produksi lendir akibat stimulasi hormonal pada leher
Rahim
 Gingivitis dan epulis (peradangan pada gusi, tonjolan pada gusi, kemerahan
dan mudah berdarah). Penyebab:
– Peningkatan pembentukan gusi dan peningkatan pembuluh darah
pada gusi.

KEHAMILAN TM II
A. DEFINISI
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6bulan, triwulan ketiga
dari bulan ketujuh sampai 9bulan.
Jadi ibu hamil trimester kedua yakni pada bulan keempat sampai keenam tepatnya
pada minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-27 kehamilan.
B. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Ibu Hamil Trimester Kedua
1. Perubahan Fisik
 Sistem Reproduksi Trimester 2
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar. Peningkatan
sensivitas ini dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya
selama trimester dua kehamilan.
 Payudara / mammaeTrimester 2
Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara
progresif. Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat timbul stria stria
seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara
fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai
kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
 Kulit Trimester 2
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini menyebabkan
perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal
2. Perubahan Psikologis
pada trimester kedua, ibu hamil mengalami fase pre-quickening yaitu fase
dimana ibu akan mengetahui sejauh mana hubungan interpersonalnya dengan
bayi yang akan dilahirnya dan fase post-quickening yaitu setelah ibumerasakan
quickening, maka identitas keibuan semakin jelas. Ibu akan fokus pada
kehamilannya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi peran baru sebagai
seorang ibu. Terkadang perubahan ini menyebabkan kesedihan karena dia harus
meninggalkan peran lamanya sebelum hamil, terutama ibu yang pertama kali
hamil dan pada wanita karier
C. Masalah yang Sering Terjadi Pada Ibu Hamil Trimester Kedua
 Pusing
Pusing merupakan keluhan yang sering terjadi selama kehamilan, termasuk saat
memasuki trimester 2. Hal ini karena terjadi perubahan sirkulasi darah saat hamil.
 Hidung tersumbat
Saat hamil, perubahan hormon dapat memicu membengkaknya membran
pada hidung. Pembengkakan ini akan membuat hidung tersumbat.
 Masalah pada gigi dan gusi
Peningkatan sirkulasi darah ke gusi selama kehamilan bisa membuat gusi
menjadi lebih sensitif. Hal ini akan membuat gusi lebih mudah berdarah.
Selain itu, muntah yang berlebihan selama kehamilan juga bisa merusak
lapisan terluar gigi (enamel) dan meningkatkan risiko terjadinya gigi
berlubang.
 Perubahan kulit
Saat memasuki kehamilan trimester 2 ini, Bumil jangan kaget melihat
perubahan pada kulit, seperti munculnya noda hitam pada wajah dan
munculnya garis-garis kemerahan di perut. Kondisi ini terjadi karena
produksi melanin yang meningkat akibat perubahan hormon saat kehamilan.
Selain pengaruh hormonal, kemunculan noda hitam dan garis kemerahan ini
juga bisa dipicu oleh paparan sinar matahari
 Kram kaki
Selama trimester 2, mungkin Bumil akan merasakan kram kaki, khususnya
di malam hari. Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan munculnya
keluhan ini, mulai dari perubahan hormon, perubahan berat badan, dehidrasi,
hingga kelelahan.
 Sakit punggung
Seiring bertambahnya usia kehamilan, pertambahan ukuran perut dan
kenaikan berat badan dapat menyebabkan nyeri punggung dan panggul pada
ibu hamil. Hal ini karena tulang belakang harus menopang beban tubuh ibu
hamil dan janin
D. Pertumbuhan Pada Janin Trimester Kedua
 Usia Kehamilan 13 Minggu
Periode hamil trimester 2 menandai periode ketika janin sudah cukup kuat
dan siap tumbuh. Fungsi jaringan dan organ tubuhnya akan mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Pada minggu ke-13, misalnya panjang tubuh
si buah hati berkisar antara 65-79 mm, dengan bobot 20 gram. Pada minggu
yang dimaksud, organ hidung, mulut, dan kulit mulai menyempurnakan diri
seiring berjalannya waktu. Bagian leher mulai tumbuh sempurna untuk
nantinya menopang kepala bayi.
 Usia Kehamilan 14 Minggu
Memasuki usia 14 minggu, panjang janin di dalam perut sudah mencapai 8
cm dengan bobot sekitar 25 gram. Bagian wajah terutama mata, hidung,
telinga, dan dagu sudah mulai jelas terlihat bentuknya
 Usia Kehamilan 15-16 Minggu
Di minggu ke-15 dan ke-16, janin sudah mulai menunjukkan gerakan aktif
meski belum terasa oleh sang ibu. Tengkorak kepalanya pun sudah mulai
solid serta tulang rusuknya mulai tumbuh meski belum terlalu kelihatan.
 Usia Kehamilan 17 Minggu
Memasuki minggu ke-17, janjn akan mulai memasuki tahap awal
perkembangan dan pertumbuhan kuku di jari-jari kakinya. Namun, letaknya
masih tersembunyi di bawah kulit, belum muncul ke permukaan.
Pertumbuhan kuku ini akan selesai dalam tiga hari saja.
 Usia Kehamilan 18 Minggu
Pendengaran bayi pada usia ini sudah mulai aktif. Ia bisa mendengar suara
sang ibu. Di usia ini pula otot-otot pada bayi bergerak secara refleks.
Ginjalnya juga mulai terbentuk secara baik dan mampu memproduksi urin.
 Usia kehamilan 19 Minggu
Ketika proses perkembangan janin memasuki usia 19 minggu, bayi sudah
memiliki panjang tubuh 20 cm dan beratnya sekitar 300 gram. Mata bayi
sudah mulai sensitif terhadap cahaya. Ia sudah bisa berkedip sedikit sedikit.
Di usia ini, bayi sudah bisa menunjukkan beberapa ekspresi wajah, seperti
mengerutkan dahi dan tersenyum
 Usia Kehamilan 20 Minggu
Pada fase ini, kepala bayi sudah mulai dalam posisi agak tegak karena
lehernya sudah berfungsi secara sempurna sebagai penyangga kepalanya.
Selain itu, kuku-kuku di jari kaki buah hati sudah mulai tumbuh. Kulit pada
bayi juga mulai menebal sehingga tidak terlihat transparan lagi. Pada usia 20
minggu, sumsum tulang belakangnya juga sudah mulai memproduksi sel
darah. Bayi juga sudah bisa mencerna gula yang berasal dari cairan amniotic
atau ketuban dari ibu.
 Usia Kehamilan 21 Minggu
Berat bayi di usia ini sudah mencapai 400 gram. Indera perasa dan pengecap
pada bayi juga sudah mulai berkembang pesat. Pada tahap ini, sang ibu juga
sudah bisa mengecek jenis kelamin bayi yang sudah mulai terbentuk
sempurna
 Usai Kehamilan 22 Minggu
Pada usia 22 minggu, ada peningkatan fungsi yang signifikan pada jantung
si bayti di dalam kandungan. Darah yang dipompa tidak hanya beredar ke
seluruh tubuh bayi melainkan juga ke tali pusarnya.
 Usia Kehamilan 23 Minggu
Pada usia 23 minggu, usus besar bayi sudah mulai terisi oleh mekonium
yang merupakan bentuk awal feses. Keberadaan mekonium menandakan
pencernaan bayi bekerja secara baik. Tulang-tulang rawan mulai berganti
menjadi tulang sejati dengan bentuk yang lebih keras dan kuat
 Usia Kehamilan 24
Minggu Memasuki minggu-minggu akhir trimester kedua, bayi semakin
bergerak aktif dan berkembang pesat. Saat usia kandungan 6 bulan ini, bayi
sudah mulai bisa bergerak ke kiri dan ke kanan, serta melakukan gerakan
bernapas yang lebih baik. Sistem kekebalan tubuhnya juga mulai berfungsi
di usia ini. Bayi sudah mampu memproduksi antibodinya sendiri untuk
menangkal berbagai virus, bakteri, dan partikel asing yang bisa
membahayakan tubuhnya. Di usia ini pula, terjadi proses pelapisan sel-sel
otak dengan lapisan mielin yang berfungsi sebagai bahan isolasi; sekaligus
membungkus sel saraf yang nantinya digunakan untuk transmisi sinyal dari
dan ke otak. Panjang bayi di usia ini sudah mencapai 30-32 cm dengan
bobot yang mulai naik hingga 700 gram.
 Usia Kehamilan 25 Minggu
Perkembangan janin 6 bulan pada fase ini semakin pesat. Hal ini terlihat
pada wajahnya. Alis mata, bulu mata, dan kelopak matanya kini sudah
terbentuk nyaris sempurna. Kelopak matanya pun sudah terpisah sehingga
menjadikan bayi bisa berkedip.
 Usia Kehamilan 26 sampai 27 Minggu
Di usia ini organ mata dan otak bayi sudah aktif. Sistem kerja kelopak
matanya juga sudah semakin sempurna sehingga akan lebih sering membuka
dan menutup. Perkembangan bayi pada trimester kedua tentu menjadi masa-
masa menakjubkan
KEHAMILAN TM III
 TANDA-TANDA KEHAMILAN MENURUT (Marjati, 2011:34).

1. Tanda-Tanda Dugaan Hamil

a. Amenorea

b. Nausea (Mual) dan Emesis (Muntah)

c. Sering buang air kecil

d. Pigmentasi kulit

e. Anoreksia (Tidak nafsu makan)

f. Payudara menjadi tegang dan membesar

g. Obstipasi

h. Epulis

i. Varises

j. Mengidam

2. Tanda-Tanda Mungkin Hamil

a. Perubahan abdomen, yaitu perubahan ukuran uterus menyebabkan


pertambahan lingkar abdomen secara bertahap.

b. Perubahan uterus. Dimana dalam 12 minggu pertama uterus berbentuk


menjadi bulat kuat, membesar, lunak dan berbentuk seperti rongga.

c. Tanda hegar menggambarkan perlunakan ekstrem segmen bawah uterus


sampai kedaerah yang dapat dikompresi hampir setipis kertas.
d. Ballotement. Ketukan mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapt dirasakan oleh tangan pemeriksa (Ummi,
dkk. 2011:72).

e. Perubahan serviks. Pada usia sekitar 8 minggu gestasi, serviks mulai


melunak dan lubang eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau
derajat pelunakan, seperti lobus telinga atau bibir (dikenal dengan istilah
tanda Goodell). Sebagai perbandingan konsistensi serviks pada wanita yang
tidak hamil terasa sama dengan ujung hidung (Reeder, dkk. 2011:417).

f. Kontraksi Braxton Hicks. Apabila uterus di rangsang atau distimulasi


dengan rabaan akan mudah berkontraksi (Sulistyawati, 2012:124).
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya aktomiosin di dalam
otot uterus (Ummi, dkk.2011:72)

3. Tanda-Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin,


yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa (Walyani, 2015:73).

a. Terdengarnya bunyi jantung janin , tanda ini baru timbul setelah kehamilan lanjut
diatas empat bulan. Jika dengan ultrasound bunyi jantung janin dapat didengar pada
kehamilan 12 minggu (Sunarti, 2013:59-60).

b. Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak saat melakukan pemeriksaan


(Sunarti, 2013:60).

c. Melihat rangka janin pada sinar Ro atau dengan menggunakan ultrasonografi


(Sunarti, 2013:60).

 PENGERTIAN KEHAMILAN
1. Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam
rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa
konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi
hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43
minggu (Kuswanti, 2014).
2. Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai yang
bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus,pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm (Sholichah, Nanik, 2017: 79-80).
3. Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007, kehamilan adalah masa dimulai
saat konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari (40
minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari triwulan/ trimester pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4
sampai 6 bulan, triwulan/ trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9
(Agustin, 2012: 12).
 Perubahan Yang Terjadi pada Trimester III
1. Perubahan Anatomi dan Fisiologi
a. Perubahan Pada Sistem Reproduksi
a) Vagina dan Vulva
Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi peningkatan
vaskularisasi dan hyperemia pada vagina dan vulva. Peningkatan vaskularisasi
menyebabkan warnakebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(Kumalasari, 2015:3).
a) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft) yang disebut dengan
tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna menjadi
livid yang disebut dengan tanda Chadwick (Mochtar, 1998:35 dalam Dewi dkk,
2011:91)
1) Uterus
a) Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc. ). Penyebab pembesaran uterus adalah peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hiperplasia dan hipertrofi,
perkembangan desidua (Kumalasari, 2015:4)
a) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
bulan (Sulistyawati, 2010:60).
a. Posisi rahim dalam kehamilan
a. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi
b. Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis
c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati
d. Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen
kanan atau kiri (Sulistyawati, 2010:60).
2. Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat
korpus luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Setelah plasenta
terbentuk korpus luteum graviditatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan
hormone estrogen dan progesteron (Kumalasari, 2015:5)
2. Perubahan Kardiovaskuler atau Heodinamik
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10
sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Oleh karena diagfragma makin naik
selama kehamilan jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada waktu
yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Keadaan ini
mengakibatkan apeks jantung digerakkan agak lateral dari posisinya pada keadaan
tidak hamil normal dan membesarnya ukuran bayangan jantung yang ditemukan
pada radiograf (Dewi dkk, 2011:93)
3. Perubahan Pada Sistem Pernafasan
Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena
uterus yang tertekan kea rah diagfragma akibat pembesaran rahim.Volume tidal
(volume udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat.
Hal ini dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk rongga toraks sehingga
O2 dalam darah meningkat (Kumalasari, 2015:5)
4. Perubahan Pada Ginjal
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu. . sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. (Kumalasari, 2015:5)
5. Perubahan Sistem Endokrin
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesterone dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormone
tersebut Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat,
jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati.
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium janin
meningkat sekitar minggu ke 15-35. (Kumalasari, 2015:5-6)
6. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone, dan elastin dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian. (Dewi
dkk, 2011:103).
7. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
bawah sehingga terjadi sembelit (Konstipasi). Wanita hamil sering mengalami
Hearthburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan (Kumalasari, 2015:7)
8. Perubahan Sistem Integumen
Pada kulit terjadi hiperpigmentasi yang dipengaruhi hormone Melanophore
Stimulating Hormone di Lobus Hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. (Kamariyah dkk, 2014:34).
Kulit perut mengalami perenggangan sehingga tampak retak-retak, warna agak
hyperemia dan kebiruan disebut striae lividae (timbul karena hormone yang
berlebihan dan ada pembesaran/perenggangan pada jaringan menimbulkan
perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit menjadi biru).
9. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
a. Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu
yang merasa dirinya jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami,
keluarga dan bidan (Dewi dkk, 2011:110)
Gejala lain yang dapat muncul selama trimester ketiga ini, di antaranya:
– Tubuh terasa cepat lelah.
– Susah tidur.
– Kram kaki terjadi lebih sering dari sebelumnya.
– Payudara mengeluarkan cairan.
– Kulit kering dan gatal, terutama di bagian perut.
– Wasir.
– Varises.
– Hasrat seks kembali menurun.
– Heartburn atau muncul sensasi perih di dada dan perut bagian atas (ulu hati).
– Perubahan suara.
– Mengalami kontraksi palsu lebih sering
 Yang Harus Dilakukan untuk Persiapan Laktasi pada Trimester III
1. Kebutuhan gizi bagi ibu yang akan menyusui
Masa persiapan menyusui sudah harus dimulai ketika hamil. Kepada calon ibu
perlu diberitahu kalau untuk menyusui dia harus mempunyai gizi yang cukup agar
pertumbuhan bayinya berkembang secara baik. Penambahan akan kalori sepanjang
3 bulan pertama pasca partum akan meningkatkan efisiensi konversi energi yang
terakndung dalam makanan menjadi energi susu. hari (Arisman, MB, Gizi dalam
daur kehidupan, buku ajar ilmu gizi, palupy widyastuti, Jakarta, 2004).
Faktor yang mempengaruhi proses laktasi (Soetjiningsih, DSAK : ASI petunjuk
untuk tenaga kesehatan, buku kedokteran, Jakarta, ECG, 1997) :
a. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari.
b. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15 –
20 gr protein/hari.
c. Suplemen, jika makanan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
Perawatan payudara ibu (Modul Manajeen Laktasi oleh Depkes. RI. 1992)
a. Perawatan buah dada hendaknya telah dimulai pada kehamilan empat bulan.
b. Setiap kali pada waktu mandi, buah dada dicuci dengan sabun dan putting
susu dibersihkan.
c. Bila terdapat putting yang mendatar/masuk kedalam, dengan ujung jari
putting di Tarik-tarik keluar agar pada akhirnya dapat menonjol keluar
sehingga mudah ditangkap oleh bayi.
d. Sesudah hamil delapan bulan, pengurutan buah dada dengan jari tangan kea
rah putting susu, gunanya untuk membersihkan saluran susu sehingga
mengurangi bendungan air susu sesudah bersalin.
 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester III
Menurut Romauli (2011:149) Ketidaknyamanan ibu hamil pada Trimester III,
adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Frekuensi berkemih
Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga sering dialami wanita
primigravida setelah lightening terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan
menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada
kandung kemih.
Peningkatan frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus karena turunnya
bagian bawah janin sehingga kandung kemih tertekan, kapasitas kandung kemih
berkurang dan mengakibatkan frekuensi berkemih meningkat (Manuaba, 2010).
Tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi akibat terlalu sering buang air kecil yaitu
dysuria, Oliguria dan Asymtomatic bacteriuria. Untuk mengantisipasi terjadinya
tanda – tanda bahaya tersebut yaitu dengan minum air putih yang cukup (± 8-12
gelas/hari) dan menjaga kebersihan disekitar alat kelamin.
b. Sakit punggung Atas dan Bawah
c. Hiperventilasi dan sesak nafas
d. Edema Dependen
e. Nyeri ulu hati
f. Kram tungkai
g. Konstipasi
h. Kesemutan dan baal pada jari
i. Insomnia
 Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester III
Menurut Romauli (2011:202) tanda bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil
trimester III, yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan
disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
b. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus
uteri sebelum janin lahir. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio
plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis atau bisa juga
hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut rupture sinus marginalis.
c. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaanjalan lahir. Pada
keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus.
d. Keluar Cairan Pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan
mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah
dan mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal.
e. Gerakan janin tidak terasa
Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22
minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin
atau bahkan kematian janin dalam uterus.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio plasenta.
Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra
abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau
DJJ tidak ada.
g. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya
selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37
minggu maupun kehamilan aterm.
 Persiapan Persalinan
1. Tempat melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari
rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit. Perhatikan
kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat
mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit. Prosedur
masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar
dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuanTempat
plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus,
apakah di rumah atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di
tempat bersalin.
2. Kebersihan Diri dan Aktivitas yang Dapat Dilakukan Menjelang Persalinan
Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang
persalinan,manfaatnya antara lain :
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini
mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan. Saat
ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan
tinja. Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang
dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan
mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.

3. Hindari Kepanikan dan Ketakutan


a. Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan
mendapatkan buah hati yang didambakan. Simpan tenaga anda untuk
melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika berteriakteriak dan
bersikap gelisah. Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat
persalinan dengan baik dan lebih siap. Dukungan dari orang-orang
terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu
memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
4. Persiapan Kebutuhan Untuk Persalinan
a. Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang
harus dilalui jika akan bersalin, perkirakan kapan waktu persalinan
untuk mengatur jadwal berpergian jauh.
 Persiapan peralatan yang harus dibawa :
a. untuk ibu selama persalinan :
h. Alas tahan air (Waterproof) untuk mobil selama perjalanan ke RS.
i. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
j. Alat-alat mandi seperi sabun, tutup kepala, handuk, dll.
k. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
l. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
m. Radiotape. CD atau music untuk menenangkan.
b. Untuk Ayah :
5. Jam tangan.
6. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta fc)
7. Alat mandi, sikat gigi, odol, sisir, dll.
8. Makanan kecil.
9. Baju ganti atau sweeter.
10. Kertas, pensil, buku, majalah untuk mengisi waktu luang.
11. No. telp saudara atau teman.
12. Bantal dari rumah.

Untuk ibu setelah melahirkan :


– Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing depat) agar dapat
menyusui.
– Kosmetik.
– Bra yang sesuai.
– Makanan ringan yang disukai.
– Baju untuk pulang, perlu diingat ibu akan terlihat seperti hamil 5-6 bulan, jadi
siapkan baju yang sesuai.
Untuk Bayi :
– Kain flannel beberapa buah ( 3 – 4 buah )
– Pakaian bayi, 2 pasang ( siapkan 2 ukuran )
– Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai.
– Sarung tangan, sarung kaki, topi ( penutup kepala )
– Bedak, minyak angin.
– Selimut untuk membungkus bayi selama perjalanan pulang.
RESUM MASA NIFAS

 Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara
keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (Anggraini, Y, 2010).
 Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).

 Menurut Dewi Vivian, Sunarsih (2013), Etiologi post partum dibagi menjadi
2 yaitu :

a. Post partum dini

Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir
dan hematoma.

b. Post partum lambat

Post partum lambat adalah tertinggalnya sebagian plasenta, ubinvolusi


didaerah insersi plasenta dari luka bekas secsio sesaria.

 Menurut Saleha (2009) tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai
berikut:

a. Periode Immediate Postpartum (setelah plasenta lahir sampai dengan 24


jam).
Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena
atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan
pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah, dan suhu.
b. Periode Early Postpartum (24 jam – 1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.

c. Periode Late Postpartum (1 minggu – 5 minggu)

Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari
hari serta konseling KB.

 Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :


a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

b. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau


merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,


KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi
sehari- hari.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

e. Mendapatkan kesehatan emosi.


 Menurut Anggraini, Y (2010) peran dan tanggung jawab perawat dalam
masa nifas adalah dengan cara sebagai berikut:

a. Mendukung dan memantau kesehatan fisik ibu dan bayi


b. Mendukung dan memantau kesehatan psikologis, emosi, sosial serta
memberikan semangat pada ibu
c. Membantu ibu dalam menyusui bayinya
d. Membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai ibu
e. Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam perannya
sebagai orang tua
f. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
g. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman
h. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan dengan
ibu dan anak serta mampu melakukan kegiatan administrasi
i. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
j. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman
k. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan
data,menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanaknnya
untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas
l. Memberikan asuhan secara professional.

 Kebijakan Program Pemerintah dalam Asuhan Masa Nifas Kunjungan masa


nifas dilakukan paling sedikit empat kali yang bertujuan untuk menilai status
ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani
masalah-masalah yang terjadi. Hal yang dilakukan pada saat kunjungan
dalam masa nifas antara lain :

1. Kunjungan pertama dilakukan pada 6-8 jam setelah persalinnan yang


bertujuan untuk mencegah perdarahan, mendeteksi dan merawat penyebap
lain perdarahan rujuk bila perdarahan berlanjut, memberi konseling pada ibu
atau salah satu keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri, pemberian ASI 1 jam setelah Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
berhasil dilakukan, melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir,
menjaga bayi tetap hangat dengan cara mencegah hipotermia.
2. Kunjungan kedua dilakukan 6 hari setelah persalinan yang bertujuan untuk
memastikan involusio uteri berjalan normal, uterus berkontraksi fundus di
bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau, menilai
adanya tanda-tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal, memastikan
ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
pada payudara ibu, memberi konseling pada ibu mengenai asuhan pada tali
pusat bayi, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi setiap hari.
3. Kunjungan ketiga dilakukan 2 minggu setelah persalinan yang memiliki
tujuan yang sama dengan kunjungan ke dua.
4. Kunjungan ke empat dilakukan 6 minggu setelah persalinan yang bertujuan
untuk menanyakan pada ibu tentang penyakit yang ia atau bayi alami,
memberikan konseling untuk menggunakan KB secara dini (Anggraini,Y.
2010).
RESUME FORMAT PENGKAJIAN GINIKOLOGI DAN OBSTETRI

PENGKAJIAN GINEKOLOGI
Format ginikologi: dipergunakan untuk kasus penyakit system reproduksi. Seperti
kasus mioma uteri, kanker payudara, kanker servik dsb.
Format obstetric: dipergunakan untuk ibu hamil dan ibu nifas, baik yang fisiologis
dan patologis.
1. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN NIFAS YANG LALU
a. kehamilan:
 tahun: diisi tahun berapa hamil,usia kehamilan berapa minggu (bukan
bulan).
 komplikasi: apakah ada komplikasi (seperti perdarahan, keguguran).
b. Persalinan:
 cara persalin: bagaimana cara persalinanya (apakah pervagina atau sc,atau
vacum),siapa penolongnya (apakah dokter,bidan,perawat).
 komplikasi: apakah ada komplikasi (persalinan macet, tensi tinggi,
perdarahan, dll).
c. Nifas
 Komplikasi: apakah ada komplikasi seperti pendarahan, infeksi,
 Bayi: pada bayi berapa berat badan lahirnya, jenis kelamin, apakah bayi
lahir hidup atau mati.
2. RIWAYAT KEBIDANAN
a. Riwayat haid:
 Cyclus: ternyata cyclusnya haid yang tiap 21/28/30/35 hari.
 Lamanya: berapa lama haid (berapa hari).
 Banyaknya: seberapa banyaknya (tanyakan dalam sehari berapa kali
ganti pembalut, setiap ganti penuh atau tidak darahnya).
 Disminorhoe: apakah setiap kali haid mengalami disminorhoe (dari
perut).
 Haid terakhir: kapan haid terakhir (HPHT).
b. Status perkawinan:
 Kawin: kawin berapa kali.
 Usia kawin pertama: usia saat kawin pertama kali pada usia (berapa
tahun).
 Lamanya perkawinan: lamanya perkawinan dengan suami sekarang
(berapa tahun).:
 Istri yang keberapa dari suami sekarang: istri yang keberapa dari suami
yang sekarang
 berapa anak bawaan dari suami yang sekarang: berapa anak bawaan dari
suami yang sekarang.
c. Riwayat KB:
 Tahun pertama kali: tahun pertama kali menggunakan KB
 Jenis kontrasepsi: apa jenis alat kontasepsinya
 Lama pemakaian: berapa lama pemakaianya (sudah berapa tahun)
 Kelainan: apakah ada kelainan (missal apakah ada perdarahan diluar
haid, nyeri perut).
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN RIWAYAT KESEHATAN
KELUARGA
 riwayat penyakit dahulu dan riwayat kesehatan keluarga: Pada riwayat
penyakit dahulu dan riwayat kesehatan keluarga tanyakan yang ada
kaitan dengan penyakit yang diderita pasien. Misal kalau kasus kanker,
apakah ada anggota keluarga dari pihak istri (pasien) yang mengalami
kanker, atau penyakit yang bisa memunculkan adanya kanker.
4. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
 Riwayat pisikososial bagian pola pertahanan: saat pasien mengalami
sakit apa yang dilakukan oleh pasien untuk mengatasi sakitnya? Apakah
dibiarkan saja, beli obat sendiri diwarung, pergi ketempat fasilitas
kesehatan.

RESUM FORMAT PENGKAJIAN OBSTETRI


Yang saat ini dijalani :

1. Riwayat kehamilan sekarang

Di isi apa keluhan saat hamil di TM I, TM II, TM III. Berapa kali ANC, dimana
melakukan ANC. Selama hamil apakah mendapatkan tablet kalsium, vitamin.

2. Riwayat persalinan sekarang

Melahirkan jam berapa, secara apa (pervaginaan/SC), perdarahan post partum


berapa ml, bayi yang dilahirkan berapa beratnya, panjang badan, jenis kelamin, anus
ada atau tidak, apgar skore (AS) bayi.

3. Riwayat nifas sekarang

Berapa darah yang keluar (tanyakan berapa kali ganti pembalut, penuh atau tidak),
warna lochea, jenis lochea, baunya. Payudara apakah ASI sudah keluar, Abdomen :
berapa TFU, uterus teraba keras/lembek. Genetalia : apakah ada jahitan perineum,
kondisi luka perineum.

Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Pada bagian ini yang dikaji adalah pada kehamilan yang sebelum ini. Misal saat ini
ibu tersebut sedang melahirkan anak ke 3, maka pada bagian kehamilan yang lalu di
isi adalah pada kehamilan anak ke 1 dan 2.

 Pemeriksaan fisik

a. Muka : lihat adanya cloasma gravidarum dibagian pipi dan sekitarnya, muka
pucat atau tidak, oedem.

b. Mata : konjungtiva anemis/tidak, karena ibu hamil resiko untuk mengalami


anemia.
c. Mulut : apakah gusi brdarah/kemerahan, apakah ada gigi caries, jika iya
maka harus ditingkatkan konsumsi makanan tinggi kalsium, bisa dari
suplemen obat atau makanan, karena ibu hamil membutuhkan tunggi
kalsium untuk proses pembentukan tulang janin

d. Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, hiperpigmentasi, warna kulit

e. Payudara : apakah terdapat pembesaran, hiperpigmentasi pada areola


mamae, putting menonjol/datar/masuk, kebersihan putting, kolostrum sudah
keluar/belum.

f. Ketiak : apakah ada pembesaran kelenjar limfe/tidak.

g. Abdomen :

Inspeksi : perut membesar kedepan/kesamping, terdapat linea nigra (garis


vertical), apakah terdapat strie albican dan strie liviade, umbilicus menonjol,
apakah ada bekas luka SC dari persalinan terdahulu

Palpasi : gunakan leopold, raba bagian balder apakah penuh/kosong.

Auskultasi : dengarkan DJJ dengan mengunakan furnandoskop atau


Doppler.

h. Genetalia : apakah ada condyloma acuminate, apakah ada


perdarahan/keputihan yang keluar dari jalan lahir. Tidak perlu dilakukan
pemeriksaan dalam.

i. Ekstremitas : apakah ada oedem, varises, lakukan pemeriksaan neurologis


(uji reflek) terutama reflek patella. Setelah itu lakukan pengukuran panggul
luar.
RESUM MATERI KEPERAWATAN MATERNITAS SEBELUM UAS

TM ke 9 (Trend dan Issue Keperawatan Maternitas)

Water Birth

1. Syarat-syarat untuk water birth?

 Kehamilan tunggal dengan usia lebih dari 37 minggu.

 Ibu dan janin harus dapat dimonitor dengan baik oleh nakes.

 Tidak ada kontraindikasi untuk water birth.

 Ibu kuat untuk berlatih dirumah dari awal masa kehamilan.

 Didampingi oleh suami, karena perannya sangat penting untuk memberi


dukungan selama proses persalinan.

2. Hal hal yang perlu diperhatikan selama melakukan water birth?

 Mengatur temperature air dengan tidak lebih dari 37°C.

 Selalu menjaga kebersihan kolam.

 Tidak berendam dalam air yang terlalu lama.

 Meminimalkan terputusnya tali pusat.

 Mengoptimalkan respirasi awal bayi.

 Mempertimbangkan penggunaan air isotonic.


 Mempertimbangkan meninggalkan kolam saat sudah kala II

3. Melahirkan dengan metode water birth apakah hanya bisa dilakukan pada usia-usia
tertentu atau segala usia bisa?

 Tidak ada batasan usia, namun harus usianya sudah cukup yakni minimal
20tahun. Tapi juga dilihat dari kondisi ibu dan bayi dalam kandungan, karena
tidak semua Ibu itu paham mengenai prosedur metode water birth. Apalagi di
Indonesia masih sangat jarang dilakukan metode melahirkan dengan water birth.

 Jika calon orang tua menginginkan nanti melahirkan dengan metode water birth
maka wajib harus konsultasi dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk
memastikan bisa atau tidak calon ibu tersebut melahirkan dengam metode water
birth.

USG 3D dan 4D

1) Apa efek samping dari USG 4D? Dan jika sering melakukan USG apakah ada
bahaya bagi janin?

 USG itu tidak berbahaya, karena USG merupakan metode screening untuk
memeriksa kehamilan yang dianggap aman, non invasif, akurat dan efektif.

2) Adakah waktu yang tepat untuk melakukan USG 4D?

 Jika usia kehamilan telah memasuki 24-30 weeks. Karena pada usia 24 weeks
wajah janin belum terlihat jelas dan bagus. Namun jika memasuki usia 30 weeks
wajah janin lebih sulit diperiksa dengan USG karena rahim sudah semakin
penuh dan kepala janin dimungkinkan sudah masuk area panggul.

3) Bagaimana jika tidak melakukan USG, apakah dapat berbahaya bagi kesehatan ibu
dan janin?

 Jika tidak melakukan USG maka kita tidak bisa mengetahui perkembangan janin
selama dalam kandungan. Karena USG membantu tenaga kesehatan (Dokter
kandungan atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit atau mendeteksi penyakit
yang mungkin ada. USG bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ, detak
jantung, ukuran anatomis, gerakan janin, serta hubungan dengan jaringan
sekitarnya.

Vasektomi

Vasektomi ialah tindakan yang berupa mengikat atau memotong saluran dari Vas
Deferend sehingga apabila ingin mempunyai anak kembali karena suatu hal, apabila
melakukan vasektomi jenis semi permanen masih bisa dengam cara melepas ikatan
yang ada di vas deferens. Namun jika saluran vas diferensnya telah dipotong maka
dimungkinkan tidak akan bisa mempiki anak kembali.

Menutup Luka SC dengan Metode di Lem

 Apa kontraindikasi menutup luka operasi dengan di lem dan bagaimana proses
pemyembuhannya?

 Penyembuhan luka operasi tiap individu itu berbeda-beda. Ada yang lebih
mudah kering, ada juga yang mengalami bekas luka hipertropik atau keloid
sehingga bekas luka tersebut itu terlihat lebih jelas dan menonjol. Jika sudah
lebih dari 2 bulan plester atau lem tersebut akan lepas dengan sendirinya.

 Metode menutup luka dengan operasi dengan lem masih sangat jarang
digunakan. Karena, mempertimbangkan lagi apabila ada pasien gemuk (Lapisan
lemaknya sangat tebal) maka sangat sulit jika menggunakan metode lem.
TM ke 10 (Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil dan Nifas)

A. Bagaimana posisi pasien dan perawat pada Leopold 3?

 Posisi pasien berbaring dengan kaki ditekuk dengan posis perawat berada
dikanan pasien (Kecuali perawat yang kidal berada dikiri pasien) dan
menghadap ke wajah pasien.

B. Bagaimana posisi perawat dan pasien pada Leopold 4?

 Pasien berbaring dengan kaki lurus dan perawat menghadap bawah (Kaki
pasien)

C. Alat yang dipakai untuk memeriksaan ibu hamil?

Timbangan berat badan Arloji

Pengukur tinggi badan Monoskop

Pengukur LILA Dopler atau Funandoskop

Tensimeter Medline

Stetoskop Hammer

Termometer Penlight

 Induksi persalinan adalah persalinan yang harus dirangsang dengan bantuan


oksitosin yang di drip melalui infuse untuk kontraksi.

 Bayi yang sungsang masih bisa dilahirkan secara normal, namun harus ditolong
oleh tenaga kesehatan yang sudah mahir dan ada factor yang lain. Ciri-ciri
sungsang kepala difundus yang sudah dapat diketahu dari pemeriksaan Leopold
I dan III.
TM ke 11 (Asuhan Persalinan Normal)

a) Apakah tips persalinan normal tanpa jahitan? Apakah terjadi efek jika tanpa jahitan?
 Agar tidak ada jahitan, perineum harus lentur. Kelenturan perineum dapat
diperoleh dengan rutin melakukan senam hamil sejak awal kehamilan dan harus
bisa mengejan dengan efektif sehingga kemajuan diperoleh.
 Jika robekan kecil tidak masalah tidak dijahit, jika robekannya besar maka harus
dijahit. Karena dapat menyebabkan perdarahan post partum.
b) Apakah penggunaan grito diperbolehkan?
 Penggunaan grito tidak diperbolehkan lagi karena akan menghambat paru-
paru bayi mengembang dengan sempurna.
c) Jika janin terlilit tali pusat apakah bisa dilahirkan secara normal (pervaginam)?
 Jika tali pusat janin panjang maka bayi bisa dilahirkan pervaginam, namun jika
pendek dan lilitannya banyak dan berkali-kali maka janin tidak dapat turun
sehingga harus dengan metode SC.
d) Bagaimana cara meminimalisir jahitan?
 Melakukan senam hamil dengan rutin.
 Jangan mengangkat bokong saat proses persalinan karena akan membuat
robekan pada perineum.
TM Ke 12 (Perawatan Payudara dan Vulva Higiene)
 Vulva Higiene merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang
biasa diberikan kepada pasien perempuan yang tidak dapat melakukan vulva
hygiene sendiri karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan. Vulva
Higiene merupakan salah satu cara mencegah dan mengontrol infeksi, mencegah
kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan kebersihan diri.
 Alat dan Bahan yang digunakan untuk Vulva Higiene
Kapas Sublimat 5 buah Pengalas atau Perlak
Pinset Sarung Tangan
Bengkok Pispot
 Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan saja tetapi setelah
melahirkan juga. Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah sumbatan saluran susu, sehingga asi
lancer untuk keluar. Perawatan ini dilakukan juga sebagai stimulasi agar putting ibu
yang belum keluar bisa keluar dengan dilakukannya perawatan payudara.
TM Ke 13 (Perawata Bayi Baru Lahir)
 Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang
berat. Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh
bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan
ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang baik terhadap
kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang
dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil.Adaptasi
neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari
kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus.
 Ciri-ciri bayi baru lahir normal

Rambut lanugo tidak terlihat dan

rambut kepala biasanya telah


Berat badan 2500-4000 gram.
sempurna.

Genitalia : labia mayora sudah menutupi


Panjang badan lahir 48-52 cm. labia minora (pada perempuan), Testis
sudah turun (pada laki-laki).

Refleks isap dan menelan sudah


Lingkar dada 30-38 cm.
terbentuk dengan baik.

Refleksmoro sudah baik: bayi bila


Lingkar kepala 33-35 cm. dikagetkan akan memperlihatkan

gerakan seperti memeluk.


Refleks grasping sudah baik: apabila
Bunyi jantung dalam menit-
diletakkan suatu benda diatas telapak
menit pertama kira-kira tangan, bayi akan menggengam / adanya
180×/menit, kemudian gerakan refleks.
menurun sampai

120-140×/menit.

Pernafasan pada menit-menit


Refleks rooting/mencari puting susu
pertama kira-kira 80x/menit,
dengan rangsangan tektil pada pipi
kemudian menurun setelah
dan daerah mulut Sudah terbentuk
tenang kira-kira 40×menit.
dengan baik.

Kulit kemerah- merahan dan licin


Eliminasi baik: urine dan mekonium akan
karena jaringan subkutan yang cukup
keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
terbentuk dan diliputi vernix
berwarna hitam kecoklatan
caseosa,Kuku panjang.
 Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat, bergerak aktif,
dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satu penilaian tidak ada pada bayi, bayi
tidak dikatakan lahir normal/fisiologis (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada saat
diberi makanan hisapan kuat, tidak mengantuk berlebihan, tidak muntah. Tidak
terlihat tanda-tanda infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar
cairan, bau busuk, berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja lembek, hijau tua,
tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil, tangisan kuat, tidak
terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus tidak bisa
tenang, menangis terus-menerus
 Menurut Kenneth (2004) perawatan neonatal meliputi :
1) Suhu
Suhu bayi turun dengan cepat segera setelah lahir. Kalau neonatus telanjang
dibiarkan berada di dalam ruangan dengan suhu udara biasa, kedinginan yang
ditimbulkan mengakibatkan menggigil dan meningkatkan kebutuhan oksigen.
Sehingga, bayi harus ditempatkan di ruangan atau tempat tidur yang hangat.
2). Tali pusat
Kehilangan air dari jeli wharton menyebabkan mumifikasi tali pusat beberapa
waktu setelah lahir. Dalam 24 jam jaringan ini kehilangan warna putih kebiruannya
yang khas, penampilan yang basah dan segera menjadi kering dan hitam.
3). Perawatan kulit
Menurut Lynn, Jay, Steven & John, 2003 bayi kadang-kadang menderita berbagai
masalah kesehatan kulit antara lain :
a) Bintik-binti merah kasar
b). Kerak Topi
c). Kulit Kering
d). Bercak Berwarna Biru Kehitaman Pada Kaki65
e). Hemangioma Kapiler
f). Bibir Bayi kering

4). Tinja dan Urin

Selama 2 atau 3 hari pertama , isi kolon yang lunak terdiri dari mekonium yang
lunak, berwarna hijau kecoklatan, yang tersusun dari sel-sel epitel yang mengelupas
dari saluran usus mukus dan sel-sel epidermis serta lanugo (rambut janin) yang telah
ditelan bersama dengan cairan amnion.

5). Ikterus Neonatorum

Sekitar 1/3 dari semua bayi, antara hari ke 3 dan ke 5 kehidupan, mengalami yang
disebut dengan ikterus neonatorumfisiologi. Ada hiperbillirubinemia pada saat lahir
1,8 - 2,8 mg/dL, konsistensi yang biasanya memunculkan dengan jelas ikterus.
Kebanyakan billirubin tersebut adalah billirubin bebas, atau terkonjugasi.

6). Kehilangan berat badan permulaan

Bayi makan hanya sedikit menerima nutrien untuk 3 atau 4 hari pertama kehidupan
dan pada waktu yang sama menghasilkan urin, feses, dan keringat yang cukup
besar, ia secara progresif kehilangan berat badan sampai aliran air susu ibu atau
makanan lainnya telah tetap.

7). Pemberian ASI (Air Susu Ibu)

Pemberian ASI dianjurkan karena efek perangsangan menyusui pada ibu dan bayi,
untuk mulai menyusui dalam 12 jam pertama post partum. Kebanyakan bayi cukup
bulan menyedot dengan baik kalau diberi ASI dengan interval sekitar 4 jam.

TM KE 14 SAP

SAP ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian Asi Eksklusif


Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus yang keluar langsung dari
payudara seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi yang paling
sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu.
ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi
kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. Jenis ASI terbagi menjadi 3 yaitu kolostrum,
ASI masa peralihan dan ASI mature. Kolostrum adalah susu yang keluar pertama,
kental, berwarna kuning dengan mengandung protein tinggi dan sedikit lemak
(Walyani, 2015). Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir,
baik bayi yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur).
Berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ASI memberikan banyak
keuntungan fisiologis maupun emosional.
2. Kandungan Asi
Kandungan ASI antara lain yaitu sel darah putih, zat kekebalan, enzim pencernaan,
hormon dan protein yang sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan hingga bayi
berumur 6 bulan. ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak,
multivitamin, air, kartinin dan mineral secara lengkap yang sangat cocok dan mudah
diserap secara sempurna dan sama sekali tidak mengganggu fungsi ginjal bayi yang
sedang dalam tahap pertumbuhan. Komposisi ASI dipengaruhi oleh stadium laktasi,
ras, keadaan nutrisi, dan diit ibu (Soetjiningsih, 2012).

3. Manfaat Asi Bagi Bayi

a. Dapat memberikan kehidupan yang baik dalam pertumbuhan maupun


perkembangan bayi

b. Mengandung antibodi yang melindungi bayi dari penyakit infeksi bakteri, virus,
jamur, dan parasite

c. Mengandung komposisi yang tepat karena kandungan ASI diciptakan sesuai


dengan kebutuhan bayi

d. Meningkatkan kecerdasan bayi

e. Terhindar dari alergi yang biasanya timbul karena konsumsi susu formula

f. Bayi merasakan kasih sayang ibu secara langsung saat proses menyusui

g. Ketika beranjak dewasa akan mengurangi risiko untuk terkena hipertensi,


kolesterol, overweight, obesitas dan diabetes tipe 2. Bayi yang tidak diberikan ASI
eksklusif akan lebih rentan untuk terkena penyakit kronis, seperti jantung,
hipertensi, dan diabetes setelah ia dewasa serta dapat menderita kekurangan gizi dan
mengalami obesitas.

4. Manfaat Memberikan Asi Bagi Ibu Pemberian ASI eksklusif selain bermanfaat bagi
bayi juga bermanfaat bagi ibu diantaranya
a. Membantu ibu menurunkan berat badan setelah melahirkan, ibu akan membakar
banyak kalori selama menyusui karena tubuh mereka memproduksi susu.
b. Menyusui akan membuat hormon ( oxytocin ) yang menyebabkan rahim kembali
ke ukuran normal lebih cepat.
c. Mengurangi risiko ibu terkena osteoporosis, meskipun ibu pasti akan mengalami
proses pengeroposan tulang, kepadatan mineral mereka diisi kembali dan bahkan
meningkat setelah menyusui.
d. Ibu yang menyusui selama dua tahun atau lebih akan mengurangi kemungkinan
mereka terkena kanker payudara sebesar 24%.
e. Membantu ibu untuk menjalin ikatan batin kepada anak. Para peneliti telah
menunjukkan bahwa ikatan ibu menyusui dan anak lebih kuat daripada hubungan
dengan manusia lain, memegang anak ke dadanya menyediakan sebagian besar
ibu dengan pengalaman psikologis lebih kuat daripada membawa janin dalam
rahimnya. Perasaan ini menetapkan dasar kesehatan dan psikologis selama
bertahun-tahun yang akan datang.
f. Pemberian ASI dapat membantu mengurangi pengeluaran keluarga karena tidak
membeli susu formula yang harganya mahal (Walyani, 2015).
5. Cara Memberikan Asi Bagi Ibu Bekerja
a. Belajar memerah ASI
Berikut ini langkah-langkahnya:
1) Cuci kedua tangan sebelum memerah ASI
2) Siapkan wadah untuk menampung ASI, letakkan di bawah payudara
3) Letakkan jari tangan di payudara, ibu jari di bagian atas areola dan jari yang
lain di bawah areola
4) Lakukan gerakan mengurut ke arah puting hingga ASI keluar
5) Tampung ASI dalam wadah yang sudah disiapkan
6) Geser posisi jari sesuai arah jarum jam sambil terus memerah
7) Bila ibu bekerja ingin memerah kedua payudara, lakukan bergantian setiap 3-
5 menit sampai kedua payudara terasa kosong.
8) Bila memerah ASI dengan tangan sulit dilakukan, pompa ASI manual
maupun pompa ASI elektrik dapat menjadi pilihan ibu bekerja karena dapat
mengosongkan ASI di payudara lebih cepat.
b. Belajar menyimpan ASI perah (ASIP)
Simak panduan lama penyimpanan berikut ini:
1) Deep freezer (-20°C): 6-12 bulan
2) Freezer di kulkas 2 pintu (-18°C): 3-6 bulan
3) Freezer di kulkas 1 pintu (-15°C): 2 minggu
4) Kulkas (4°C): 5 hari
5) Insulated cooler bag dengan ice packs: 24 jam
6) Ruangan dengan suhu < 25°C: 2-4 jam
7) Ruangan dengan suhu > 25°C: 1 jam
Posisi penyimpanan ASIP di kulkas/freezer juga perlu diatur supaya bayi selalu
minum stok ASIP yang lebih lama terlebih dahulu. Dari data di atas bisa
disimpulkan, bila di kantor tidak ada fasilitas kulkas/freezer untuk menyimpan
ASIP, ibu bekerja tetap bisa menyimpan ASIP dengan aman di insulated cooler
bag dengan ice packs.
c. Ketahui cara menggunakan ASI perah
ASIP yang disimpan di dalam freezer bisa diturunkan ke kulkas pada malam
sebelum digunakan. Saat hendak digunakan, keluarkan wadah ASIP dari kulkas
dan hangatkan dengan cara mengalirkan air hangat ke dinding wadah ASIP atau
merendamnya di air hangat. Jangan memanaskan ASIP dengan
microwave/kompor karena dapat merusak antibodi yang terdapat dalam ASIP.
Kocok ASIP sebelum diberikan pada bayi. ASIP yang tidak habis dalam sekali
konsumsi harus dibuang, tidak bisa digunakan lagi.
d. Latihan memberikan ASI dari botol
Usahakan membangun jadwal menyusui rutin sejak bayi lahir, misalnya rutin
tiap 3 jam atau 4 jam. Lakukan proses memompa dan menyimpan ASIP jauh
sebelum ibu mulai bekerja, bersamaan dengan proses menyusui langsung (satu
payudara memberi ASI langsung, satu payudara dipompa). Dua minggu
sebelum ibu bekerja, ajari bayi dan pengasuh (yang akan ditinggal menjaga bayi
selama ibu bekerja) untuk memberikan ASIP pada jam-jam di mana ibu akan
bekerja. Berikan ASIP dengan gelas, hindari pemberian ASIP dengan botol
karena akan membuat bayi bingung. Hal-hal ini akan memudahkan bayi
mengonsumsi ASIP saat ibu kembali bekerja.
e. Dukungan dari lingkungan kerja
1) Hak ibu untuk menyusui dan hak anak untuk mendapatkan ASI dilindungi
oleh undang-undang.
2) Diskusikan kebutuhan ibu bekerja untuk memenuhi kebutuhan ASI anak
kepada atasan dan rekan kerja, seperti:
 Kebutuhan ibu bekerja untuk memompa ASI setiap 3-4 jam
 Kebutuhan akan area privasi yang memadai sebagai tempatibu bekerja
memompa ASI
 Mencari informasi apakah ada tempat penitipan anak di area kantor
 Memastikan ada tidaknya fasilitas untuk menyimpan ASIP di kantor
6. Cara Menyusui Yang Benar

a. Posisi yang benar untuk menyusui 1) Bayi menghadap ke payudara ibu 2) Perut
bayi menempel di perut ibu hingga membentuk posisi sejajar
b. b. Cara menyusui yang benar 1) Pastikan mulut bayi terbuka lebar 2) Masukkan
puting dan sebagian besar lingkaran / daerah yang gelap sekitar puting susu ke
dalam mulut bayi 3) Dagu bayi menempel pada payudara ibu
7. Tips Memperbanyak Susu
a. Susui bayi segera setelah lahir
b. Sering-seringlah menyusui bayi maupun memerah ASI
c. Menyui bayi dari satu payudara sampai kosong, dilanjutkan ke payudara
sebelahnya
d. Tidurlah sekurang-kurangnya 8 jam sehari
e. Jagalah kondisi emosional untuk menciptakan perasaan tenang
f. Konsumsi makanan bergizi dan berserat tinggi dari sayuran dan buah
g. Minum air utih minimal 8 gelas per hari
8. Langkah Sukses Inisiasi Menyusu Dini
9. a. Keringkan bayi seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih)
b. Tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu dan biarkan merangkak
c. Saat bayi mencari puting susu ibunya biarkan kulit saling bersentuhan hingga
proses menyusui selesai
d. Mintalah kepada pihak Rumah Sakit untuk rawat gabung (bayi ada di dalam
ruangan ibu )

Anda mungkin juga menyukai