Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DILEMA ETIK KEPERAWATAN

Disusun Oleh:
ADHAM FAHMI RAHMADTULLAH (19631854)
INDAH ERLINA ROHMAWATI (19631845)
EKI MEILIA DAMAYANTI (18631659)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2022

A. Prinsip-Prinsip Etik
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri (Suhaemi, 2003).

2. Berbuat baik (Beneficience)


Beneficience berarti melakukan sesuatu yang baik, mencegah kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan diri dan orang lain. (Hitchcock et al, 2003),

3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan (Suhaemi,
2003).

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis selama
perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga (Hitchcock et al,
2003).

5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Perawat juga harus mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan (Efendi dan
Makhfudli, 2009).

6. Menepati janji (Fidelity)


Prinsip ini berhubungan dengan menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. (Suhaemi, 2003).
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga. Segala
sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca
dalam rangka pengobatan klien (Efendi dan Makhfudli, 2009).
B. KASUS
Sdr. H , umur 20 tahun, mahasiswa semester IV perguruan tinggi negeri di Malang. Karena

kecelakaan ia menderita kelumpuhan total (quadriplegia) dan harus bed rest dalam waktu

lama. Akibat dari bed rest, ia menderita pneuomia dan ulkus decubitus yang luas. Dokter

menetapkan untuk pemasangan infus dan pemberian antibiotik dosis tnggi. Pada waktu akan

dilakukan tindakan pemasangan infus dan injeksi antibiotik oleh perawat, klien meminta

untuk tidak memberikan obat atau melakukan tindakan apapun kepadanya. Klien menyatakan

ingin meninggal dengan damai dan bermartabat.

C. Penyelesaian Dilema Etik

1. Mengkaji situasi

Dalam hal ini perawat harus bisa melihat situasi, mengidentifikasi masalah/situasi dan
menganalisa situasi. Dari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai
berikut :

- Tn.H menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang


dideritanya sekarang sehingga Tn.H meminta perawat tersebut memberikan
informasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya.

- Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus
memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi haknya
pasien untuk memperoleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya.

2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral

Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan permasalahan etik
moral jika perawat tersebut tidak memberikan informasi kepada Tn.H terkait dengan
penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kondisi
pasien termasuk penyakitnya.
3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan

Alternatif-alternatif rencana harus dipikirkan dan direncanakan oleh perawat bersama tim
medis yang lain dalam mengatasi permasalahan dilema etik seperti ini. Adapun alternatif
rencana yang bisa dilakukan antara lain :

a. Perawat akan melakuka sosialisasi mengenai Pneumonia sehingga Tn.H akan sadar
bahwa ikhitiar dapat mengatasi masalah keresahan nya . Selain itu untuk alternatif
rencana ini diperlukan juga suatu bentuk motivasi/support sistem yang kuat dari
keluarga. Keluarga harus tetap menemani Tn.H tanpa ada sedikitpun perilaku dari
keluarga yang menunjukkan denial ataupun perilaku menghindar dari Tn.H Dengan
demikian diharapkan secara perlahan, Tn.H akan merasa nyaman dengan support
yang ada sehingga perawat dan tim medis akan menginformasikan kondisi yang
sebenarnya.
b. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi hak-
hak pasien terutama hak Tn.H untuk menjelaskan penyakitnya, sehingga ketika hasil
operasi sudah selesai dan sudah didiskusikan dengan tim medis maka perawat akan
langsung menginformasikan kondisi Tn.H tersebut atas seijin dokter. Alternatif ini
bertujuan supaya Tn.H merasa dihargai dan dihormati haknya sebagai pasien serta
perawat tetap tidak melanggar etika keperawatan. Hal ini juga dapat berdampak pada
psikologisnya dan proses penyembuhannya.
4. Melaksanakan Rencana
a. Autonomy / Otonomi : Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang
menjadi keputusan pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya
dan keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak Tn.H
tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya.

b. Benefesience / Kemurahan Hati : Prinsip ini mendorong perawat untuk


melakukan sesuatu hal atau tindakan yang baik dan tidak merugikan Tn.H
Sehingga perawat bisa memilih diantara 2 alternatif diatas mana yang paling
baik dan tepat untuk Tn.H dan sangat tidak merugikan Tn.H
c. Justice / Keadilan : Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani
pasien. Adil berarti Tn.H mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga
mendapatkan hak tersebut
yaitu memperoleh informasi tentang penyakitnya secara jelas sesuai dengan
konteksnya/kondisinya.

d. Nonmaleficience / Tidak merugikan : Keputusan yang dibuat perawat


tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian pada Tn.H. secara fisik
ataupun psikis yang kronis nantinya.

e. Veracity / Kejujuran : Perawat harus bertindak jujur jangan menutup-nutupi


atau membohongi Tn.H tentang penyakitnya. Karena hal ini merupakan
kewajiban dan tanggung jawab perawat untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan Tn.H. secara benar dan jujur sehingga Tn.H

akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya.

f. Fedelity / Menepati Janji : Perawat harus menepati janji yang sudah disepakati
dengan Tn.H sebelum dilakukan pemeriksaan yang mengatakan bahwa perawat
bersdia akan menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Tn.H jika hasil
pemeriksaannya sudah selesai. Janji tersebut harus tetap dipenuhi walaupun hasilnya
pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat
kepercayaan Tn.H terhadap perawat tersebut nantinya.

g. Confidentiality / Kerahasiaan : Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip


moral etik keperawatan yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan pasien
dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien
kepadanya kecuali seijin pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilins. 2010. Teori Etika. Diakses 26 Desember 2011 pukul 21.00 WIB.
Diposkan 23 Februari 2010 pukul 10.02 PM. URL :
http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-etika- utilitarisme-deontologi/

Carol T,Carol L, Priscilla LM. 1997. Fundamental Of Nursing Care, Third


Edition, by Lippicot Philadelpia, New York.

Geoffry hunt. 1994. Ethical issues in nursing. New york: press (padstow) Ltd.

Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika

k_2 nurse. 2009. Etika Keperawatan. Unpad Webblog. Diakses tanggal 13


November 2011. Diposkan tanggal 16 Januari 2009.
http://blogs.unpad.ac.id/k2_nurse/?tag=etika-keperawatan

Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J. 2004.
Fundamentals of Nursing Concepts, Process and Practice 7th Ed., New
Jersey: Pearson Education Line

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta : EGC
PPNI. 2000. Kode Etik Keperawatan Indonesia. Keputusan Munas VI.

Anda mungkin juga menyukai