Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Berdasarkan kesepakatan global ( Millenium Development Goals/ MDGs, 2000 ) pada tahun
2015 di harapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu
1990

2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga
dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68
menjadi 23/1.000 KH pada tahun 2015. (Millenium Development Goals/ MDGs, 2012

Secara Nasional, AKI masih berada diatas rata-rata nasional dengan prevalensi jumlah 350
kasus kematian ibu per 100 ribu kelahiran selama ini. Angka ini terus membaik dari tahun ke
tahun, AKI turun dari 130 kasus di tahun 2011 menjadi hanya 48 kasus per Juni 2012. Demikian
juga dengan AKB juga turun dari 1.318 kasus pada 2011, dan menjadi 635 kasus per Juni 2012.
Angka ini masih jauh dari target tujuan pembangunan millenium (millenium development goals /
MDGs). ( DIKES RI : 2012

Hasil SDKI 2012 menunjukan bahwa secara nasional AKI di indonesia adalah 359/100.000
kelahiran hidup dan AKB untuk Indonesia adalah 32/1000 kelahiran hidup, disebutkan juga
Angka kematian Neonatal untuk Indonesi adalah 19/1000 kelahiran hidup.
Dari dinas kesehatan provinsi banten, menyebutkan akhir tahun 2008 sebanyak 256 per 100.000
kelahiran hidup, angka kematian bayi 34 per 1000. Sedikit di atas angka nasional angka kematian
ibu mencapai 226 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 36 per 1000. Adanya tenaga
kesehatan terampil pada setiap kelahiran akan menyelamatkan nyawa ibu dan bayi baru lahir.
Namun di banten, 32 % kelahiran tampa kehadiran tenaga kesehatan . (fika amelia,
www.academia.edu .di akses tanggal 22 Juni 2016).
A. KALA II LAMA

1.Pengertian
a. Kala II lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 2 jam pada primi, dan lebih dari
30 menit sampai 1 jam pada multi. (Sinopsis Obsestetri, 2010) b.

b. Kala II Lama adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk nulipara
dan multipara. (Sarwono, 2008) c.

c. Persalinan lama ialah persalinan yang berlangsung lebih dari 12 jam, baik pada primipara
maupun multipara. Persalinan lama dapat terjadi dengan pemanjangan kala I dan atau kala II.
( Wiknjosastro, 2010). Penilaian proses persalinan dengan menggunakan partograf sangat
membantu. d.

d. Partus Lama adalah perjalanan persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam, tetapi belum
menimbulkan komplikasi maternal atau fetal.

2.Etiologi
Etiologi terjadinya kala II lama ini adalah multikomplek dan tentu saja bergantung pada
pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang baik dan penatalaksanaannya. Faktor-
faktor penyebabnya antara lain :
a.Kelainan letak janin
b.Kelainan-kelainan panggul
c.Kelainan kekuatan his dan mengejan
d.Pimpinan persalinan yang salah
e.Janin besar atau ada kelainan kongenital
f.Primi tua primer dan sekunder
g.Perut gantung, grandemulti
h.Ketuban pecah dini ketika servik masih menutup, keras dan belum mendatar
i.Analgesi dan anestesi yang berlebihan dalam fase laten
j.Wanita yang dependen, cemas dan ketakutan. (Ilmu Kebidanan 2010)
Etiologi
Penyebab dari persalinan lama dapat dibagi dalam tiga golongan besar yaitu:
1. Persalinan lama karena kekutan – kekuatan yang mendorong anak tidak memadai, seperti:
a. Kelainan His
Merupakan penyebab terpenting dan tersering terjadinya persalinan lama. Baik tidaknya
His dapat dinilai dari kemajuan persalinan, sifat-sifat his : frekuensi, kekuatan dan lamanya his,
besarnya caput suksedaneum. Penilaian kekuatan his dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik,
yakni menilai secara manual sifat-sifat his dengan palpasi atau menggunakan bantuan CTG. His
dikatakan kurang baik kuat jika:
- Terlalu lemah yang dinilai dengan palpasi pada puncak his.
- Terlalu pendek yang dinilai dari lamanya kontraksi.
- Terlalu jarang yang dipantau dari waktu sela antara dua his.
Menurut WHO his dikatakan memadai bila terdapat his yang kuat sekurang-kurangnya tiga kali
dalam kurun waktu 10 menit dan masing-masing lamanya lebih dari 40 detik.5
b. Kekuatan mengejan kurang kuat
dapat berupa kelainan dari dinding perut, seperti luka parut baru pada dinding perut,
diastase muskulus rektus abdominis, atau kelainan keadaan umum ibu seperti sesak nafas atau
adanya kelelahan ibu.
2. Persalinan lama karena adanya kelainan letak janin atau kelainan fisik janin, seperti presentasi
bahu, presentasi dahi, presentasi bokomg, anak besar, hidrosefal, dan monstrum.
3. Persalinan lama karena adanya kelainan pada jalan lahir.
Baik kelainan bagian keras (tulang) maupun bagian yang lunak dari panggul, seperti
danya panggul sempit, adnya tumor-tumor baik pada genitalia interna maupun visera lain
didaerah paggul yang menghalangi jalan lahir. Pengaruh panggul sempit pada persalinan yaitu
persalinan lebih lama dari biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pembukaan, karena
banyak waktu yang dipergunakan untuk mulase kepala anak.5
Dalam kaitannya dengan gangguan kemajuan persalinan , dalam hal ini disfungsi uterus ,
kemungkinan besar mendominasi sebelum pembukaan serviks lengkap, sedangkan kelainan
proporsi fetopelvik kemungkinan lebih jelas setelah kala dua tercapai.
 Disfungsi uterus
Propulsi dan ekspulsi janin disebabkan oleh kontraksi uterus, yang pada kala dua
diperkuat oleh kerja otot volunter dan involunter dinding abdomen, pada partus lama intensitas
kedua faktor ini mungkin kurang sehingga persalinan melambat atau berhenti.
Disfungsi uterus yang ditandai dengan kontraksi yang jarang sehingga pada fase pembukaan
serviks manapun ditandai oleh tidak adanya kemajuan, sedangkan salah satu karakteristik utama
persalinan normal adalah kemajuan.
Ada beberapa penyebab disfungsi uterus seperti:
- Analgesia Epidural
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa analgesia epidural dapat memperlambat
jalannya persalinan hal ini berkaitan dengan memanjangya kala I dan kala II persalinan serta
melambatnya kecepatan penurunan janin.
- Korioamnionitis
Karena adanya keterkaitan antara persalinan yang lama dengan infeksi intrapartum pada
ibu, beberapa dokter menganjurkan bahwa infeksi itu sendiri berperan menimbulkan kelainan
aktivitas uterus. Besar kemungkinanya bahwa infeksi uterus dalam situasi klinis ini adalah
konsekuensi dari partus lama (disfungsi) dan bukan penyebab dari distosia.
- Posisi ibu selama persalinan
Menurut Miller (1983), kontraksi uterus terjadi lebih sering tetapi dengan intensitas
rendahbapabila ibu dengan posisi terlentang, tetapi sebaliknya frekuensi dan intensitas kontraksi
dilaporkan meningkat apabila ibu duduk atau berdiri. Namun Lupe dan Gross (1986)
menyimpulkan bahwa tidak terdapat bukti komklusif bahwa posisi ibu tegak maupun ambulasi
dapat memperbaiki persalinan.7
 Disproporsi Fetopelvik
Keadaan ini timbul karena berkurangnya ukuran panggul, ukuran janin yang terlalu besar,
atau kombinasi keduanya.
- Kapasitas panggul
Setiap penyempitan pada diameter panggul yang mengurangi kapasitas panggul dapat
menyebabkan distosia saat persalinan. Hal ini mungkin didapatkan penyempitan pintu atas
panggul, pintu tengah panggul, pintu bawah panggul atau panggul yang menyempit seluruhnya
akibat kombinasi dari hal-hal diatas.
- Ukuran janin terlalu besar
Disproporsi sefalopelvik biasanya tidak berkaitan dengan ukuran janin yang terlalu besar.
Hal ini berkaitan dengan pernyataan di edisi ketiga belas William obstetrics mengenai ukuran
janin yang terlalu besar sebagai penyebab partus lama yaitu asalkan panggul tidak menyempit,
kecil kemungkinannya bagi anak yang tumbuh normal dengan berat badan kurang dari 4500gram
dapat menimbulkan partus lama semata-mata karena ukurannya.7
ABSTRAK

Nama : Ai Destriyani
Program Study : DIII Keperawatan
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Ny.”N” Post Sectio Caesarea Hari-2 Sampai
Dengan Hari Ke -6 Atas Indikasi “ Kala II Lama ” Di Ruang Jeruk
RSUD. Dr.Adjidarmo Rangkasbitung Lebak-Banten “.

Tujuan umum pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperoleh pengalaman dan
menambah pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan post sectio
caesarea atas indikasi Partus Kasep dalam kehamilan. Serta mampu melakukan asuhan
keperawatan secara langsung meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual dengan
pendekatan proses keperawatan. Hasil pengkajian pada Ny. “N” masalah yang muncul yaitu
nyeri, kerusakan integritas kulit, ketidakefektifan pola menyusui. Intervensi dilakukan sesuai
teori, tindakan keperawatan meliputi : mengajarkan tehnik nafas dalam, perawatan luka,
memberikan penyuluhan. Pada evaluasi didapatkan diagnosa nyeri teratasi sebagian, kerusakan
integritas kulit teratasi sebagian, ketidakefektifan pola menyusui teratasi sebagia. Keberhasilan
asuhan keperawatan yang dipengaruhi oleh kerjasama yang baik antara pasien, keluarga pasien,
petugas kesehatan serta penunjang perawatan lainnya. Masalah teratasi sebagian hal ini
disebabkan oleh singkatnya waktu untuk memberikan asuhan keperawatan. Penulis
menganjurkan kepada pasien agar istirahat, minum obat sampai habis.

Kata kunci : Sectio Caesarea, Kala II lama dalam kehamilan Asuhan Keperawatan
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“Asuhan Keperawatan Pada Ny. “N” dengan P1 A0 Post Sectio Caesarea Hari ke-2 Sampai

Dengan Hari ke-6 Atas Indikasi KALA II LAMA Dalam Kehamilan diruang Jeruk Rumah Sakit

Umum Daerah dr. Adjidarmo Rangkasbitung Lebak-Banten.”

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

MATERNITAS. Penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak

dalam penulisan dan penyusunan laporan studi kasus ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Sr.M.Imelda, SFS, BSN,MARS selaku Direktur Akper Yatna Yuana Lebak

2. Drg. Indra Lukman, selaku direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adjidarmo

Rangkasbitung

3. Ibu Sumartini, S.Kep, M.Kes., selaku dosen pembimbing

4. Ns.Siti Rochani.M kep ; selaku dosen penguji

5. Kusmiatin s.Sit

6. Ny. “N” dan keluarga yang telah bersedia bekerjasama dengan penulis selama melakukan

asuhan keperawatan

7. Seluruh staf dan dosen yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

8. Sahabatku dan rekan mahasiswa Akper Yatna Yuana Lebak


Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

baik dari segi bahasa maupun penyajiannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca serta demi

perkembangan ilmu keperawatan dan pelayanan kesehatan

Rangkasbitung, Juni 2016

Penulis
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ny. “N” dengan P1 A0 Post Sectio
Caesarea hari ke-2 sampai dengan hari ke-6 atas indikasi kala II lama dalam kehamilan diruang
Jeruk RSUD. Adjidarmo Rangkasbitung
Dari hasil pengkajian Asuhan Keperawatan P1 A0 Post Sectio Caesarea hari ke-2 sampai
hari ke-6 atas indikasi kala II lama dalam kehamilan diruang Jeruk RSUD. Adjidarmo
Rangkasbitung yang dilakukan selama 5 hari pada tanggal 13 juni 2016. Penulis dapat
menyimpilkan bahwa :
Dari hasil pengkajian, keluhan pasien yaitu : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi,
skala nyeri 8 (0-10), pasien tampak meringis kesakitan saat dipalpasi, bayi sudah Rooming in
Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data, diangkat diagnosa pada Ny. “N” yaitu :
Penulis menyusun rencana tindakan dalam pelaksanaan tindakan semua intervensi dapat
dilaksanakan perencanaan melibatkan pasien keluarga dan tim kesehatan lainnya.
Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai denga intervensi dan dilaksanakan
dengan baik karena penulis mendapat arahan dari penguji serta kerjasama dari klien dan
keluarga.
Tahap akhir adalah evaluasi yaitu tahap akhir dari proses keperawatan evaluasi yang
didapat adalah
Saran
Setelah penulis melaksanakan Asuhan keperawatan pada Ny. “N” dengan Post Sectio
Caesarea di Ruangan Jeruk RSUD. Adjidarmo Rangkasbitung Lebak-Banten . ada berapa saran
yang penulis sampaikan antara lain :

1. Rumah Sakit
Diharapkan untuk lebih memperhatikan pendokumentasian pada saat status pasien agar
memperoleh kemudahan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

2. Pengelolaan perpustakaan Akper Yatna Yuana Lebak


Perlunya penyediaan waktu yang lebih lama dalam peminjaman buku –buku
perpustakaan pada saat ujian agar mempermudah mahasiswa/i dalam mencari buku
sumber dalam pembuatan KTI

3. Bagi mahasiswa/i
Sebelum melakuakan penyusunan karya tulis ilmiah , hendaknya mahasiswa/i perlu
membekali diri dengan pengetahuan tentang konsep dan teori yang dicapai dari proses
pembelajaran sehingga untuk penyusunan mendatang tidak memenuhi banyak hambatan
dan lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

JUDUL
ABSTRAK …………....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang .........................................................................
B. Tujuan Penulisan......................................................................
C. Batasan Masalah .....................................................................
D. Metodologi Penulisan ..............................................................
1. Tempat dan Waktu...........................................................
2. Jenis Penulisan.................................................................
3. Sumber dan Jenis Data.....................................................
E. Sistematika Penulisan ..............................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................................................


A. Tinjauan Teoritis Medis ..........................................................
1. Definisi .......................................................................
2. Anatomi Fisiologi ..........................................................
3. Etiologi .......................................................................
4. Patofisiologi ....................................................................
5. Manifestasi Klinis............................................................
6. Pemeriksaan Diagnostik .................................................
7. Penatalaksanaan Medis ...................................................
8. Komplikasi ......................................................................
B. Konsep Asuhan Keperawatan...................................................
1. Pengkajian ......................................................................................
2. Analisa Data ......................................................................................
3. Diagnosa Keperawatan ..........................................................................
4. Intervensi Keperawatan..........................................................................
5. Implementasi Keperawatan ....................................................................
6. Evaluasi Keperawatan ............................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN................................


A. Tinjauan Kasus......................................................................
1. Pengkajian ......................................................................................
2. Analisa Data ......................................................................................
3. Diagnosa Keperawatan ...........................................................................
4. Rencana Keperawatan.............................................................................
5. Implementasi Keperawatan.....................................................................
B. Pembahasan...........................................................................
1. Pengertian ......................................................................................
2. Pengkajian ......................................................................................
3. Diagnosa Keperawatan............................................................................
4. Perencanaan ......................................................................................
5. Implementasi ......................................................................................
6. Evaluasi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................


A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

Anda mungkin juga menyukai