Anda di halaman 1dari 5

Bakso

12 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bakso

Bakso yang disajikan bersama bihun

Nama lain Baso

Sajian Menu utama

Tempat asal Indonesia China

Daerah Nasional, juga populer di negara jiran seperti

Singapura dan Malaysia

Dibuat oleh Tionghoa-Indonesia

Suhu Panas
penyajian

Bahan Daging (sapi, kerbau, ayam, ikan, babi, atau udang),


utama
tepung tapioka, mi, bihun, tahu, kaldu sapi

(opsional), kailan, acar, seledri, bawang goreng

Energi
1 medium bola bakso mengandung 21 mg kolesterol,
makanan
(per porsi ) 134 mg sodium, dan 57 kalori[1] kkal

Pedagang bakso keliling

Bakso Malang

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia.[2] Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung
tapioka, tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan
daging kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan
kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur lalu ditaburi
bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh
Indonesia, dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis
bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar
swalayan ataupun mal-mal. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan
lain seperti mi goreng, nasi goreng, sop atau capcai.

Asal mula[sunting | sunting sumber]


Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa-Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari istilah
"Bakso" berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti
"daging giling". Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso
lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini
kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang
terkenal sebagai pusat bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.
Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan dengan khas
Jawa. Bakso berasal dari Tiongkok tetapi berbeda dengan bakso Malang dan Solo.
Bakso Tiongkok biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnanya agak
kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo
terbuat dari daging sapi, berwarna abu-abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso Tiongkok
biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan
Solo yang disajikan dengan kuah melimpah.
Bakso Solo merupakan usaha turun-temurun dari Bakso Wonogiri, karena banyak anak
cucu yang menetap dan membuka usaha bakso di Kota Solo dan sekitarnya, terutama
daerah perkotaan yang letaknya begitu strategis di pinggir jalan raya.

Variasi[sunting | sunting sumber]


 Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar
 Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi telur ayam
rebus
 Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih
 Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan
 Bakso udang: bakso berbahan dari udang
 Bakso Malang: hidangan bakso dari Kota Malang, Jawa Timur; lengkap dengan mi
kuning, tahu, siomai, dan pangsit goreng. Pedagang bakso Malang yang terkenal
adalah Henky Eko Sriyantono pemilik Bakso Malang Kota Cak Eko.
 Bakso Karimunjawa atau lebih dikenal Bakso Ikan Ekor Kuning adalah bakso yang
bahannya berasal dari ikan ekor kuning.
 Bakso Solo dan Bakso Wonogiri: hidangan bakso yang berasal
dari Solo dan Wonogiri, bentuknya lebih kecil dari bakso Malang dan tidak
selengkap bakso Malang. Namun, bakso Solo dan Wonogiri memiliki rasa khas sapi
yang kuat. Bakso Solo dan Wonogiri terdapat campuran irisan daging sapi atau
tetelan. Pedagang bakso Wonogiri yang terkenal adalah Ki Ageng Widyanto Suryo,
pemilik Bakso Lapangan Tembak Senayan, namun bakso Solo atau Wonogiri juga
populer di Kota Semarang, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
 Bakso keju: bakso resep baru berisi keju.
 Bakso goreng: adonan bakso yang dimasak menggunakan minyak (digoreng).[3].
o Basreng (baso goreng) ala hidangan Sunda.
 Bakso bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar langsung (tanpa
arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat dan
bumbu kacang. Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah satu yang
menentukan enak atau tidaknya bakso bakar.
 Bakso kerikil: bahan daging relatif sama dengan bakso-bakso pada umumnya,
namun ukuran bakso ini lebih kecil hingga disebut bakso kerikil.
 Bakso Balungan: bahan dasarnya tulang
 Bakso Unyil: bahan dasarnya daging sapi digiling tetapi ukuran bulatannya
seukuran kelereng
 Bakso tahu goreng (disingkat Batagor): bahan dasarnya daging sapi; penyajian
dikombinasi/dicampurkan dengan tahu goreng. Bakso jenis ini banyak dijumpai
di Kota Bandung
 Bakso aci atau Baso aci: bahan dasarnya aci, disajikan lengkap
dengan cuanki, siomai, mi, bubuk cabai, dan juga kacang pilus.
 Bakso Beranak: Bakso berukuran besar yang di dalamnya terdapat bakso
berukuran lebih kecil lagi, biasanya disajikan menggunakan piring besar atau
baskom

Bakso Solo

Bakso Combor: Yaitu perpaduan antara kuah bakso dengan di campurkan pecel
sayur sambal kacang. Biasanya perpaduan "combor" di masing-masing daerah di
Indonesia berbeda satu sama lain. Misal di Kudus, bakso combor itu kombinasi
antara bakso dan kuah sop tidak ada bumbu pecelnya.

 Tahu bakso: Tahu yang berisi isian bakso

Popularitas[sunting | sunting sumber]


Bakso termasuk salah satu makanan jalanan paling populer di kota-kota dan desa-desa
di Indonesia.[4] Pedagang keliling yang bepergian, baik dengan kereta atau sepeda
sering mengunjungi daerah perumahan di Indonesia, sementara bakso warung dan
tenda sederhana sering bermunculan di pinggir jalan di kota-kota di Indonesia. Bakso
menjadi perhatian internasional ketika Presiden Amerika Serikat Barack
Obama mengingatnya sebagai salah satu makanan favoritnya dari masa kecilnya di
Indonesia, dan menyebutkannya dalam pidatonya.[5]
Kesehatan[sunting | sunting sumber]
Dalam proses pembuatannya, ada bakso yang dicampur
dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging
serta lebih awet.[6] Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman
oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan berkadar boraks
tinggi selama kurun 5-10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati.[7] Maka bakso
yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.
Karena bakso terbuat dari daging, maka sebaiknya bakso disimpan dalam kondisi beku
sebelum direbus untuk dikonsumsi. Karena alasan itulah di supermarket bakso dijual
dalam kondisi beku untuk menjaga temperatur agar bakso dapat terjaga kualitasnya
dan tidak tercemar bakteri. Bakso yang dijual tetapi dipajang di etalase pada temperatur
ruang rawan tercemar bakteri, misalnya bakteri penyebab diare atau salmonela
penyebab tifus. Pilihlah bakso yang tengah direbus.

Dalam budaya populer[sunting | sunting sumber]


Pedagang bakso keliling kerap dikaitkan dengan aktivitas intelijen yang sedang
menyamar. Di media sosial juga banyak beredar meme yang menggambarkan tukang
bakso berkomunikasi melalui walkie-talkie. Menurut Ridlwan Habib, seorang pengamat
intelijen, profesi pedagang makanan keliling seperti tukang bakso memang sering
digunakan anggota reserse atau Densus 88 untuk mengintai aktivitas terorisme atau
kegiatan kriminal mencurigakan lainnya.[8][9]

Referensi[sunting | sunting sumber]


1. ^ "Calories in Indonesian Food Bakso Daging Sapi (Meatball)". My Fitness Pal.
2. ^ "Tasty Indonesian Food - Bakso Daging Sapi". Tasty Indonesian Food.
3. ^ "bakso goreng". Resepmamiku. Diakses tanggal 14 April 2022.
4. ^ Kraig, Bruce; Ph.D, Colleen Taylor Sen (2013-09-09). Street Food around the World: An
Encyclopedia of Food and Culture: An Encyclopedia of Food and Culture (dalam bahasa Inggris).
ABC-CLIO. ISBN 978-1-59884-955-4.
5. ^ Rodgers, Rick (2011-10-04). I Love Meatballs! (dalam bahasa Inggris). Andrews McMeel
Publishing. ISBN 978-1-4494-1942-4.
6. ^ "Boraks Ada dalam Makanan Kita, Suara Merdeka". Merdeka.com.[pranala nonaktif permanen]
7. ^ Staff writer (2006). "Watch Out For The Food We Consume". Directorate of Consumer Protection,
Jakarta, Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-28. Diakses tanggal 2009-02-10.
8. ^ Sari, Yenny Mustika (2020-12-17). "Gaya 'Intel' Saat Nyamar Jadi Tukang Bakso". detikcom.
9. ^ Prasetyanto, Agritama. "Kisah Intel Tukang Bakso dan Gado-Gado di Penyergapan Azahari dan
Noordin M. Top". Kumparan. Diakses tanggal 2021-02-16.

Anda mungkin juga menyukai