Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

“USAHA KULINER BAKSO PAK YULI”

DISUSUN OLEH

1. ADITYA RIZALDI PUSPITO 1910112044


2. CINTANA DINDA LATIFA 1910112041
3. TASYA RAHMATUL NISA 1910112055
4. NIKEN ROSSIANTI DEVI 1910112129

DOSEN PEMBIMBING

Drs. H. Eddy Sugiri, M.Hum.

S1 AKUNTASI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya ucapkan Kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
inayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Walaupun banyak
sekali hambatan dan kesulitan yang kami hadapi dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, dan
mungkin susunan dari Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa
dikatakan sempurna di miliki, kami mohon maaf.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak terutama dari Bapak Dosen Mata Kuliah bahasa Indonesia, agar kami dapat
lebih baik lagi dalam menyusun sebuah Karya Tulis Ilmiah di kemudian hari, dan semoga
Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi pembaca pada umumnya

Surabaya, 23 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFAR ISI............................................................................................................... ii

BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................ 2
1.4 Tinjauan Pustaka.................................................................................................2

BAB. II MANFAAT dan METODE PENELITIAN


2.1 Manfaat Penelitian............................................................................................... 4
2.2 Metode Penelitian................................................................................................ 4

BAB. III HASIL dan PEMBAHASAN..................................................................... 5

BAB. IV PENUTUP
4.1 Simpulan.............................................................................................................. 6
4.2 Saran.................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 7

LAMPIRAN.............................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bakso atau baso merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.Ketika
menyebut kata bakso saja, orang-orang pasti langsung tahu apa maksud dari kata itu. Di luar
negeri bakso dikenal dengan nama meatballs atau bola daging.

Bakso atau baso merupakan makanan berkuah yang didalamnya terdapat pentolan bakso
yang terbuat dari daging dan di dalamnya juga terdapat tambahan lain seperti mi maupun
sayur dengan menambahkan saos, kecap, dan sambal sesuai selera. Pentolan bakso biasanya
berbentuk bulat, pentolan bakso inilah yang menjadi bahan utama atau bahan yang harus ada,
karena jika pentolan bakso ini tidak ada maka makanan tersebut belum bisa dikatakan sebagai
bakso.

Setiap akan membuat pentolan bakso, orang Indonesia pasti akan menggunakan daging
sapi sebagai bahan utama dalam pembuatan pentolnya. Namun semakin banyaknya warung
atau restoran yang menyajikan bakso ke dalam menunya, para penjual kini banyak yang
mengganti daging sapi dengan yang lain sebagai isian maupun bahan utama karena banyak
faktor. Mungkin akibat dari keluhan para konsumen yang mulai bosan dengan menu yang itu-
itu saja, dan juga karena persaingan antara pedagang yang satu dengan pedagang yang lain
karena semakin banyak pedagang yang menjual bakso.

Untuk itu pada karya tulis ini, kami telah melakukan wawancara kepada seorang
pedagang bakso yaitu narasumber kami yang bernama pak Yuli yang sudah lama membuka
usaha kuliner bakso.

Karya tulis ini akan menyajikan dan menjelaskan bagaimana usaha yang dijalankan pak
Yuli, apakah membuahkan hasil atau tidak dan apa saja bumbu-bumbu yang digunakan oleh
narasumber kami sehingga bakso yang dijual oleh berbeda dengan bakso yang dijual oleh
pedagang lain.

Semoga dengan tulisan ini dapat memperkaya pengetahuan tentang aneka masakan
Indonesia sebagai pilihan kuliner bagi para maniak wisata kuliner budaya Indonesia asli.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang memotivasi Pak Yuli untuk berjualan bakso?
1.2.2 Apa saja bahan yang digunakan untuk membuat bakso?
1.2.3 Bagaimana proses pembuatan bakso?
1.2.4 Bagaimana perjalanan usaha bakso selama ini?
1.2.5 Keuntungan apasajakah yang diperoleh?

1
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk menambah wawasan tentang bahan yang digunakan dalam pembuatan
bakso.
1.3.2 Mengetahui proses pembuatan bakso Pak Yuli
1.3.3 Mengetahui perjalanan usaha bakso Pak Yuli
1.3.4 Mengetahui hasil dan keuntungan yang diperoleh oleh Pak Yuli selama
membuka usaha bakso.

1.4 Tinjauan Pustaka

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia.
Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada
juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang.

Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia, hal ini ditunjukkan dari istilah
'bakso' yang berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti
'daging giling'. Pada awal abad ke -17 akhir Dinasti Ming di Fuzhou, Hidup seorang pria
bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil. Meng Bo sangat baik dan sangat
berbakti kepada orang tuanya. Kebaikan dan bakti kepada ibunya sudah dikenal di kalangan
tetangganya.Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi,
karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras.Ini sedikit
mengecewakan karena dia suka sekali makan daging. Meng Bo ingin membantu ibunya agar
bisa mengonsumsi daging lezat lagi.Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana
mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya
menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo
langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya
dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi
bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia
merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat. Meng Bo menyajikan bakso itu kepada
ibunya.Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah
untuk dimakan.Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi.

Cerita bakti Meng Bo cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan
terus menerus untuk belajar membuat bakso yang di buat Meng Bo. Dan resep terus
menyebar dari keluarga ke keluarga lain, kota ke kota lain dan bahkan sekarang di Indonesia.
Mungkin bentuk dan rasa yang di buat Meng Bo dan kita makan sehari-hari pasti berbeda,
mungkin hanya sama-sama berasa daging yang empuk yang di buat bulat-bulat.

Di Indonesia bakso sudah dikembangkan resepnya menjadi beda- beda.Dari segi warna
bakso, resep sup dan lain-lain sudah berbeda dari dulu sampai sekarang. Dalam penyajiannya,
bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun,
taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan
dapat ditemukan di seluruh Indonesia, dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran
besar.

Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang
dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis
makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.

Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat
yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.
Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan dengan khas Jawa.Bakso
berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya
terbuat dari babi atau makanan laut dan warnanya agak kecokelatan serta bentuknya tidak
bulat sekali.Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum
terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Sedangkan bakso Malang dan
Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali.Bakso China
biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang
disajikan dengan kuah melimpah.

Adapun variasi macam-macam bakso diantaranya : 1. Bakso urat: bakso yang diisi irisan
urat atau tendon dan daging tetelan kasar. 2. Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso
berukuran bola tenis berisi telur ayam rebus. 3. Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih. 4.
Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan. 5. Bakso udang: bakso berbahan dari udang. 6.
Bakso keju: bakso resep baru berisi keju. 7. Bakso Bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus
dan dibakar langsung (tanpa arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu
yang hangat dan bumbu kacang.Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah satu
yang menentukan enak atau tidaknya bakso bakar. 8. Bakso kerikil : bahan daging relatif
sama dengan bakso-bakso pada umumnya, namun ukuran bakso ini lebih kecil hingga disebut
bakso kerikil. 9. Bakso Balungan: bahan dasarnya tulang.

Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng untuk
membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet. Hal ini membuat bakso
pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa
mengonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan
risiko kanker hati. Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan
diwajibkan bebas boraks.Karena bakso terbuat dari daging, maka sebaiknya bakso disimpan
dalam kondisi beku sebelum direbus untuk dikonsumsi.Karena alasan itulah di supermarket
bakso dijual dalam kondisi beku untuk menjaga temperatur agar bakso dapat terjaga
kualitasnya dan tidak tercemar bakteri. Konsumen perlu berhati-hati dalam memilih bakso
yang dijual oleh pedagang bakso keliling.Bakso yang dijual tetapi dipajang di etalase pada
temperatur ruang rawan tercemar bakteri, misalnya bakteri penyebab diare atau salmonela
penyebab tifus.Pilihlah bakso yang tengah direbus.
3

BAB. II

MANFAAT DAN METODE PENELITIAN

2.1 Manfaat Penelitian


2.1.1 Mengetahui motivasi apa yang membuat Pak Yuli dan Pak Ilham berjualan
bakso.
2.1.2 Mengetahui bahan yang digunakan dalam pembuatan bakso.
2.1.3 Mengetahui proses pembuatan bakso Pak Yuli dan Pak Ilham.
2.1.4 Mengetahui perjalanan usaha bakso Pak Yuli dan Pak Ilham.
2.1.5 Mengetahui keuntungan yang diperoleh oleh Pak Yuli dan Pak Ilham.
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Jenis Penelitian

a. Wawancara

b. Observasi Lokasi penelitian

2.2.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Jalan Made Timur RT 01 RW 04, Surabaya

Waktu : Kamis, 24 Oktober 2019


4

BAB. III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan wawancara kepada pak Yuli, saya akan membahas tentang usaha yang
dilakukan oleh beliau. Narasumber kami bernama Pak Yuli, beliau lahir di Malang pada
tahun 1973, umur beliau sekitar 46 tahun. Beliau adalah anak kedua dari dua bersaudara. Saat
ini beliau tinggal di Made, Surabaya. Pak Yuli memilikki istri bernama Sulastri dan
dikaruniai seorang anak tunggal bernama Andi yang kini duduk di bangku SMP Shafta di
Surabaya.

Pak Yuli adalah seorang pedagang bakso, ia memiliki tempat usaha di daerah Made. Dulu
beliau sempat ikut saudaranya untuk berdagang di tempat asalnya. Melalui pengalaman
bekerja itulah, Pak Yuli memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan merantau ke
Surabaya untuk berjualan bakso yang bisa dia kelola sendiri.

Sebelum warung Pak Yuli berdiri, dulu beliau berjualan bakso dari rumah satu ke rumah lain
dengan menggunakan gerobak keliling. Saat itu bakso yang dijual Pak Yuli seharga Rp. 2.000
untuk satu porsi bakso. Seiring berjalannya waktu Pak Yuli mulai mengubah cara
penjualannya dengan berjualan pada stand yang telah beliau sewa. Beliau berhenti berjualan
keliling karena sudah dikenal di sekitar tempat tinggalnya. Hingga saat ini usaha pak Yuli
selalu laris manis, bakso yang dijual saat ini harganya Rp. 8.000 per porsi. Untuk
minumannya ada berbagai macam pilihan seperti Marimas, Teajus, Sisri Nutrisari dan
minuman lainnya, yang harganya sekitar Rp. 2.000. Bakso Pak Yuli dibuka mulai pukul
10.00-19.00 WIB.

Keuntungan dari penjualan bakso untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan juga biaya
anaknya bersekolah berbeda lagi. Beliau bercerita, bahwa keuntugan kotor per hari sebesar
Rp. 1.500.000 dan hanya tersisa 20-25% untuk dapat ditabung atau untuk keperluan lainnya.

Persaingan di daerah Made, dulu hanya satu. Pemilik bakso itu bernama Pak Rembang, beliau
berjualan dari siang hingga sore. Menurut Pak Yuli, persaingan itu wajar dan seat ini banyak
pedagang bakso dan semuanya rata-rata ditempat yang tetap. Sehingga konsumen memilikki
pilihan untuk memilih sesuai selera konsumen.

Adapun resep bakso atau pentol yang diberitahukan Pak Yuli kepada kami. Bahan yang
digunakan, daging, tepung tapioka, bawang putih, garam, bumbu masak. Kemudia proses
pembuatannya, pertama daging digiling hingga halus. Kedua setelah halus,dimasukkan
tepung untuk dicampur lalu di giling lagi. Ketiga setelah menjadi adonan, pak yuli mencetak
bakso dirumah sendiri karena alat untuk menggiling pak yuli masih belum punya. Keempat
setelah bakso berbentuk bulat,bakso direbus hingga mengeras dan matang. Kelima setelah
semua langkah-langkah tersebut,bakso dapat dijual dan ditambah tahu,gorengan,dan kuah.
Jadilah seporsi bakso ala Pak Yuli.

BAB IV.

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari hasil penelitian tentang seorang pedagang bakso dapat saya simpulkan bahwa
walaupun hanya seorang penjual bakso, pak Yuli dapat membuktikan bahwa kerja
kerasnya selama bertahun-tahun dan usaha yang selama ini beliau rintis dapat
membuahkan hasil yang memaksimalkan yaitu dapat membiayai sekolah anaknya
sekolah menengah atas, mempunyai rumah sendiri yang sampai saat sekarang masih
ditempati, dan memiliki dua motor, sekaligus dapat menafkahi istri dan anak-anaknya.

4.2 Saran
Saran saya untuk semua orang yang berniat untuk membuat usaha kuliner seperti pak
Yuli, lewat karya ilmiah ini kalian dapat menjadikannya sebagai pelajaran atau contoh
mengenai usaha yang digeluti oleh pak Yuli agar menjadi sukses seperti beliau dan
untuk itu seperti apa yang selalu dilakukan pak Yuli, jangan pernah cepat puas
terhadap sesuatu, teruslah mencoba dan bekerja keraslah dalam melakukan hal
apapun.
6

DAFTAR PUSTAKA

“Bakso”
https://en.wikipedia.org/wiki/Bakso diunduh pada tanggal 26 November 2019. Pukul 18.23
WIB.
7

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Warung Pak Yuli dari


depan

Gambar 1.2 Harga Bakso


8

Gambar 1.3 Saat Pak Yuli sedang melayani pembeli

Gambar 1.4 Warung Pak Yuli dari dalam


9

Gambar 1.4 Warung Pak Yuli dari dalam


Gambar 1.5 Berbagai macam minuman
10

Anda mungkin juga menyukai