Anda di halaman 1dari 32

TEKNIK INDUSTRI

PSIKOLOGI INDUSTRI
E12201, E12202, E12203
2 SKS

Ir. Amalia, S.T., M.T., IPM


GLOBALISASI
• Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia produk,pemikiran,dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi , termasuk
kemunculan telegraf dan Internet merupakan faktor utama dalam globalisasi
yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas
ekonomi dan budaya.
• Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an
dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.Pada tahun 2000, Dana
Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar
globalisasi:perdagangan dan transaksi,pergerakan modal dan investasi, migra
si dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan.
TEORI TENTANG GLOBALISASI

Teori Globalisasi Para Teori Globalisasi Para


Teori Globalisasi Para Globalis
Tradisionalis Transformalis
• Globalisasi ini akan • Orang-orang yang tidak • Para transformalis adalah
membawa konsekuensi menganggap bahwa orang yang berada diantara
secara langsung pada Globalisasi tengah terjadi, globalis dan tradisionalis,
kehidupan di seluruh dunia mereka menganggap bahwa yang menganggap bahwa
bahwa nantinya akan ada proses yang saat ini terjadi benar Globalisasi sedang
serangan adalah dampak dari terjadi namun terlalu dilebih-
budaya homogen yang perubahan yang sudah terjadi lebihkan.
menyebar ke seluruh dunia. sejak zaman dulu.
• Hal tersebut bisa menjadikan
masyarakat dunia memiliki
pemikiran lebih terbuka dan
toleran terhadap budaya dari
luar budayanya sendiri
CIRI-CIRI GLOBALISASI

Perubahan Adanya Saling Adanya Meningkatny


Dalam Ketergantung Peningkatan a Masalah
Konsep Jarak an Dalam Interaksi Bersama
Ruang dan Bidang Kultural
Waktu Ekonomi dan
Perdagangan
PENYEBAB
Teknologi
Ekonomi
dan
Terbuka Informasi

Banyaknya
Kemudahan
Kerja Sama
Transportasi
Internasional
Dampak Positif Globalisasi Dampak Negatif Globalisasi
• Kemudahan memperoleh informasi dan • Gampangnya budaya barat masuk dan
ilmu pengetahuan mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal.
• Kehidupan sosial ekonomi yang • Lunturnya nilai-nilai kebudayaan seperti
meningkat gotong royong dan lain sebagainya.
• Kemajuan dalam bidang teknologi, • Rusaknya lingkungan dan meningkatnya
komunikasi, transportasi dan informasi polusi udara
yang memudahkan manusia dan menjadi • Maraknya penyelundupan barang-
produktif barang ilegal maupun terlarang
• Meningkatkan etos kerja yang tinggi • Menghambat pertumbuhan sector
• Meningkatkan pembangunan Industri
• Meluaskan pasar untuk produk dalam • Perusahaan dalam negeri lebih tertarik
negeri bermitra dengan perusahaan luar
UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI
DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Mencintai produk dalam negeri
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan
keyakinan agama
3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik
4. Memprioritaskan pemulihan ekonomi
5. Meningkatkan daya potensi nasional
6. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan
7. Meningkatkan pengembangan usaha mikro
8. Melakukan deregulasi dan debirokrasi
9. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional
CARA MENGHADAPI GLOBALISASI

Meningkatkan ketrampilan Meningkatkan kepercayaan


Terus belajar dan belajar
hidup (life skill) diri
Landasan globalisasi adalah perubahan yang berakselerasi.
Hal-hal yang perlu dilakukan:
• Persiapkan diri secara teratur dan komperhensif
• Mencermati fenomena – fenomena perubahan yang terjadi
• Mengambil kesimpulan esensi dari fenomena-fenomena tersebut
• Selalu lakukan perkembangan diri, baik dari soft skills maupun hard skills
• Merancang langkah strategis sebagai antisipasi dan mengajak banyak orang melakukan hal
tersebut
• Buka pikiran dan psikologi diri sendiri untuk menghadapi persaingan dengan tenaga asing
yang masuk ke Indonesia.
• Pemilihan Produk
• Perang Harga
• Mengembangkan Modal Manusia
• Moving, Caring, dan Inovating
• Strategi Pemasaran
• Keunggulan Lokasi
• Strategi Aliansi
• Strategi Pembayaran Pasar
• Memandang Kompetisi sebagai Sebuah Energi
PERLUKAH PERUBAHAN?
• Perubahan kebutuhan masyarakat
• Kompetisi yang semakin ketat
• Globalisasi
• Perubahan kebijakan pemerintah (UU Sisdiknas, BHP, quality-assurance)
• Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
• GOOD UNIVERSITY TEACH, GREAT UNIVERSITY TRANSFORM:
• Knowledge to product
• Human resource to human capital
• Imagination to reality
• GOOD UNIVERSITY PRODUCE GRADUATES, GREAT UNIVERSITY PRODUCE
LEADERS
FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN
Kreitner & Knicki
• Eksternal :
• demographic characteristic
• technology advancements
• market change
• social & political pressures
• Internal :
• Human resources problem
• Managerial behavior / decision
better

PRESENT upper FUTURE


PAST
“GAP”
lower

harmfull

The DELTA GAP’s Theory of CHANGE


Ikaputra et.al, Unistaff summer school Unisattt Training, 2005
MANAJEMEN PERUBAHAN
PROSES PERUBAHAN

MASA
KONDISI
TRANSISI
SAAT INI KONDISI
YANG DIHARAPKAN

• Low stability
Established equilibrium
that continues • High emotional stress
indefinitely until
• High (often undirected) energy
something disrupts it • NEW VISION
• Control becomes major issue
• Past patterns of behavior become
Stability
highly valued
• Conflict increases
Feeling of security
MANAJEMEN PERUBAHAN & TRANSISI
1. EXPLORING 3. VENTURING
Involving people as many as possible • Analyzing the gap
to have : • Anticipating resistance and gaining
• Sharing vision the commitment
• Agreed upon SWOT feeling • Providing opportunities for
innovation and creativity
Pilot and implementation
2. SYSTEMIZING the Process: 4. INTEGRATING
• Keep people connected to the • Evaluate the changing process
change process • Expand successful process
• To create a space to express the • Review the pilot and
positive and negative implementation
• Institutionalized the approach
PENDEKATAN MANAJEMEN PERUBAHAN
(Davidson, 2005)
Pendekatan • Perilaku orang akan berubah dengan sendirinya saat mereka menerima
komunikasi yang lebih informatif, efektif dan saat ada insentif pada
Rasional-Empiris perubahan yang mereka nilai lebih memadai.

Pendekatan • Perilaku akan berubah saat satu orang dalam kelompok tersebut masuk
dalam perubahan dan menganut sistem nilai dan keyakinan
Normatif-Reedukatif kelompoknya.

Pendekatan • Pendekatan yang membuat orang untuk berubah dilakukan dengan


dasar penegakan kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas
Kekuasaan-Koersif performa yang buruk

Pendekatan • Orang berubah berdasarkan insting, namun mereka berusaha


Lingkungan-Adaptif menghindari segala bentuk kerugian (kemampuan adaptasi)
FASE & TAHAPAN MANAJEMEN PERUBAHAN
(Haines (2005)
Fase A: Positioning Value (menentukan posisi strategis).
• Fase dimana tujuan atau posisi strategis perusahaan dijelaskan secara gamblang

Fase B: Measures Goals (mengukur tujuan).


• Fase untuk menentukan ukuran dan mekanisme yang diperlukan untuk menilai apakah tujuannya bisa atau
telah tercapai.

Fase C: Assessment Strategy (Strategi Asesmen).


• Menilai kesenjangan antar situasi terkini dengan situasi yang memang diinginkan, sehingga dapat ditentukan
kebijakan untuk mencapai seluruh situasi dan kondisi secara lebih baik.

Fase D: Actions Level-level (aktivitas perubahan).


• Fase penerapan dan penjelasan strategi yang akan diintegrasikan seluruh kegiatan, proses, hubungan dan
perubahan yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau menerapkan tujuan

Fase E: Environment Scan (identifikasi lingkungan eksternal).


• Fase ini akan melakukan seluruh identifikasi lingkungan eksternal yang mampu memengaruhi perubahan. Hasil
dari identifikasi akan memberikan arah dan perubahan yang kelak akan dilakukan
Respon positif thdp perubahan
 Ada 5 fase yg diawali pd hal hal sbb:
1. Uninformed optimism (adanya perasan optimis secara
diam-diam)
2. Informed pessimism ( timbulnya pernyataan pesimisme
thdp perubahan)
3. Helpful realism ( tumbuhnya kesadaran bhw perubahan
mrp realitas yg dihadapi
4. Informed optimism ( kebranian utk menyatakan optimisme
thdp perubahan
5. Completion (kesediaan turut serta dlm proses perubahan)
Respon negatif thdp perubahan
Ada 8 fase respon negatif thdp perubahan
• 1. Stability (stabilitas)
• 2. Immobilization (tidak bergerak)
• 3. Denial (penolakan)
• 4. Anger (kemarahan)
• 5. Bergaining (perundingan)
• 6. Depression (tertekan)
• 7. Testing ( pengujian)
• 8. Acceptance (penerimaan)
RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN
• Mengapa resisten terhadap perubahan?
• Self interest
• Psychological impact
• Redistributive factor
• Destabilization effect
• Culture incompatibility
RESISTENSI TERHADAP PERUBAHAN
• Bagaimana sikap resisten terhadap
perubahan?
• Status quo
• Filtering of information
• Maladaptive defence mechanisms
• Negative personal construct
Mempersiapkan perubahan….
S hared vision
U nderstand the organization
C ultural alignment
C ommunication
E xperienced help where necessary
S trong leadership
S takeholder involvement
PENDEKATAN UNTUK MENGATASI RESISTENSI
• Systemic Approach
• Top-down
• Bottom-up
• Transformational intelligence Approach
• Motivational intelligence (MQ)
• Process intelligence (PQ)
• Relational intelligence
• Creative intelligence
Systemic Approach

TOP DOWN

TECHNOLOGICAL
ORGANISATION

STRUCTURAL

POLITICAL

SOCIAL
DEPARTMENT

INDIVIDUAL

BOTTOM UP
Strategi mengatasi Resistensi
• 1. Pendidikan dan komunikasi
• 2. Partisipasi
• 3. Fasilitas dan dukungan
• 4. Negoisasi
• 5. Manipulasi dan pemilihan
• 6. Paksaan / kekerasan
Methods for dealing with resistance to change
Approach Commonly used in Advantages Drawbacks
situation
Education Where there is a lack Once persuaded, people Can be very time-
+communication of information or will often help with the consuming if lots of
inaccurate information implementation of the people are involved.
and analysis change.

Participation + Where the initiators People who participate Can be very time-
involvement does not have all the will be committed to consuming if
information they need implementing change, participators design
to design the change, and any relevant an inappropriate
and where others have information they have changes
considerable power to will be integrated into
resist. the change plan.
Methods for dealing with resistance to change
Approach Commonly used in Advantages Drawbacks
situation
Facilitation + Where people are No other approach Can be time
support resisting because of works as well with consuming,
adjustment problems. adjustment problems expensive and still
fail.

Negotiation + Where someone or Sometimes it is a Can be too expensive


agreement some group will clearly relatively easy way to in many cases if
lose out in a change avoid major resistance. alerts others to
and where that group negotiate for
that has considerable compliance.
power to resist.
PENGALAMAN YANG DAPAT DIPETIK
• Change is learning, and learning is change
• Individual learning and organizational learning are inextricably link
• There are far more options for improvement or innovation than there
is time or resources to address them
• Change is not an event but is a complex and subjective
learning/unlearning process for all concerned
• The most successful changes are the result of team effort
PENGALAMAN YANG DAPAT DIPETIK
• The change process is cyclical, not linear
• Change does not just happen – it must be lead
• Change is a mix of external forces and individual action
• We must look outside as well as inside for viable change ideas and
solutions.
Perubahan Inkramental dan Fundamental
• Perubahan Inkramental  perubahan dgn sendirinya (alami),
pd umumnya yg berupabah adl metode, proses kerja, tata
letak, peluncuran produk baru, ganti situasi dimana “terlihat”
ada kelanjutan keadaan yg lalu dgn yg sekarang.

• Perubahan Fundamental  mrp perubahan yg didalamnya


mengandung hal yg strategis, visioner, tranfortmasial.
Perubahan ini patut diperhitungkan lingkungan internal dan
ekternal. (contoh : marger, restrukturisasi )
Ilustrasi matrik perubahan
(Hussy 2000:7 ; How to Manage Organizational change)
Matrik perubahan Fundamental

Urgensi Low High

Resistensi
High Dictatoral Persuasive
Low Visonary Charismatic/ visionary

Matrik perubahan Inkramental

Urgensi Low High


Resistensi
High Persuasive or coercive Focuse Participation

Low Persuasive Extensive participation

Anda mungkin juga menyukai