Anda di halaman 1dari 36

Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No.

19 Tahun 2021
tentang
Ketentuan Pelaksanaan PP No. 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
NURHADI PUTRA, A.Ptnh., M.M.
Direktur Bina Pengadaan dan Pencadangan Tanah

Webinar Profesi Penilai


Kamis, 29 Juli 2021
1
Landasan Hukum Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Sebelum UUCK Setelah UUCK

PP No. 19 Th 2021 Permen ATR/Ka


Perpres 71 Tahun 2012 UU No 2 Th 2012 tentang BPN tentang
UU No 2 Th 2012 Perka BPN No 5 Th 2012 Ketentuan
tentang Pengadaan Perpres 40 Tahun 2014 tentang Pengadaan Penyelenggaraan
Permen ATR/Ka BPN No 6 Th 2015 UU No. 11 Th 2020 Pelaksanaan PP No.
Tanah bagi Perpres 90 Tahun 2014 Tanah bagi Pengadaan Tanah
Permen ATR/Ka BPN No 22 Th 2015 tentang Cipta Kerja 19 Tahun 2021
Pembangunan untuk Pembangunan untuk bagi Pembangunan
Perpres 30 Tahun 2015
Kepentingan Umum Permen ATR/Ka BPN No 20 Th 2020 Kepentingan Umum Untuk Kepentingan (dalam proses
Perpres 148 Tahun 2015 Umum penyusunan)
2
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum
PP 19/2021
Pasal 8 ayat (5)
Perka BPN Perka BPN Permen Permen
Pasal 52
No. 5/2012 6/2015 ATR/Ka BPN ATR/Ka BPN Perpres
Pasal 88,
Pasal 116,
22/2015 20/2020 148/2015
Pasal 132 Ayat 5,
Pasal 139 ayat 4

Permen ATR/Ka BPN No. 19 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan Nomor Surat
19 Tahun 2021 Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Edaran
Permen ATR/Ka BPN No. 19 Tahun 2021
terdiri atas 10 Bab, 155 Pasal dan 72 Lampiran
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No. 19 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 19 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Terdiri 10 Bab, 155 Pasal dan 72 Lampiran


Amanat PP BAB I Ketentuan Umum (Pasal 1)
Amanat Penyusunan BAB II Perencanaan Pengadaan Tanah (Pasal 2 – 30)
19/2021
Peraturan Menteri tentang Bagian Kesatu Umum (Pasal 2)
Tata Cara Penyusunan Bagian Kedua Studi Kelayakan (Pasal 3-4)
Dokumen Perencanaan Bagian Ketiga Muatan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (Pasal 5 – 18)
Dokumen Perencanaan Paragraf 1 Muatan Wajib (Pasal 6 – 17)
Pengadaan Tanah Paragraf 2 Muatan Tambahan (Pasal 18 )
(PP 19/2021 Pasal 8 Ayat 5) Bagian Keempat Tata Laksana Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (Pasa 19 – 30)
Paragraf 1 Persiapan (Pasal 20 – 24)
Amanat Penyusunan Paragraf 2 Pelaksanaan (Pasal 25 – 26)
Peraturan Menteri tentang Paragraf 3 Penetapan (Pasal 27 – 28)
Tahapan Persiapan Paragraf 4 Pengajuan DPPT (Pasal 29)
Pengadaan Tanah Paragraf 5 Perubahan DPPT (Pasal 30)
(PP 19/2021 Pasal 52)
BAB III Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 31 -80)
Amanat Penyusunan Bagian Kesatu Verifikasi DPPT (Pasal 31 – 35)
Peraturan Menteri tentang Paragraf 1 Tim Verifikasi (Pasal 31 – 32)
Tahapan Pelaksanaan dan Paragraf 2 Pelaksanaan Verifikasi (Pasal 33 – 35)
Penyerahan Hasil Bagian Kedua Tata Laksana Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 36 – 80)
Pengadaan Tanah Paragraf 1 Tim Persiapan (Pasal 36 – 38)
(PP 19/2021 Pasal 88, Pasal Paragraf 2 Pemberitahuan Rencana Pembangunan (Pasal 39 – 44)
116, Pasal 132 Ayat 5, Pasal Paragraf 3 Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan (Pasal 45 – 56)
139 ayat 4) Paragraf 4 Perubahan Status Atas Objek Pengadaan Tanah (Pasal 57 – 58)
Paragraf 5 Konsultasi Publik Rencana Pembangunan (Pasal 59 – 63)
Paragraf 6 Tim Kajian Keberatan (Pasal 64 – 69)
Paragraf 7 Penetapan Lokasi Pembangunan (Pasal 70 – 75)
Paragraf 8 Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan (Pasal 76 – 77)
Paragraf 9 Pendelegasian Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 78 – 79)
Paragraf 10 Pendokumentasian Data Tahapan Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 80) 3
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Amanat PP
Amanat Penyusunan
19/2021
Peraturan Menteri tentang
BAB IV Pelaksanaan Pengadaan Tanah (Pasal 81 - 139)
Bagian Kesatu Umum (Pasal 81)
Tata Cara Penyusunan Bagian Kedua Penyiapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah (Pasal 82 – 95)
Dokumen Perencanaan Bagian Ketiga Inventarisasi dan Identifikasi (Pasal 96 – 106)
Dokumen Perencanaan Bagian Keempat Penetapan Penilai (Pasal 107 – 111)
Pengadaan Tanah Bagian Kelima Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti Kerugian (Pasal 112 – 114)
(PP 19/2021 Pasal 8 Ayat 5) Bagian Keenam Pemberian Ganti Kerugian (Pasal 115 – 122)
Bagian Ketujuh Pemberian Ganti Kerugian dalam Keadaan Khusus (Pasal 123 – 127)
Amanat Penyusunan Bagian Kedelapan Penitipan Ganti Kerugian (Pasal 128 – 129)
Peraturan Menteri tentang Bagian Kesembilan Pelepasan Objek Pengadaan Tanah (Pasal 130 – 133)
Tahapan Persiapan Bagian Kesepuluh Pemutusan Hubungan Hukum antara Pihak yang Berhak dengan Objek Pengadaan Tanah (Pasal 134 –
Pengadaan Tanah 137)
(PP 19/2021 Pasal 52) Bagian Kesebelas Pendokumentasian Peta Bidang, Daftar Nominatif dan Data Administrasi Pengadaan Tanah (Pasal 138)
Bagian Kesebelas Pengambilan Ganti Kerugian (Pasal 139 )
Amanat Penyusunan BAB V Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah (Pasal 140 – 141)
Peraturan Menteri tentang BAB VI Pemantauan Dan Evaluasi (Pasal 142 )
Tahapan Pelaksanaan dan
Penyerahan Hasil BAB VII Pembiayaan Pengadaan Tanah (Pasal 143 – 145)
Pengadaan Tanah Bagian Kesatu Pembiayaan Perencanaan (Pasal 143 )
(PP 19/2021 Pasal 88, Pasal Bagian Kedua Pembiayaan Persiapan (Pasal 144)
116, Pasal 132 Ayat 5, Pasal Bagian Ketiga Pembiayaan Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil (Pasal 145)
139 ayat 4) BAB VIII Pengadaan Tanah Skala Kecil (Pasal 146 – 151)
BAB IX Ketentuan Peralihan (Pasal 152 - 153)
BAB X Ketentuan Penutup (Pasal 154-155)

4
Peraturan Kementerian/ Lembaga Lain Yang Terkait
Dengan PP 19/2021 Dan Permen Atr/Ka Bpn 19/2021 5
Kementerian/
No Peraturan Terkait
Lembaga
1 2 3
1 Kementerian • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional Dan Biaya
Dalam Negeri Pendukung Anggaran Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan
MA
Umum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
(Penitipan Ganti
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa Kerugian)

2 Kementerian • Peraturan Presiden 66 tahun 2020 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Keuangan Kepentingan Umum
Kemendagri
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 tentang Biaya Operasional Dan Biaya Kemenag dan
BWI (Pengadaan
Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Tanah di atas
(Pengadaan
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Tanah di atas
Tanah Kas Desa
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2016 Tahun 2016 tentang Peraturan Kementerian Tanah Kas Desa)
dan Pembiayaan
Keuangan (PMK) tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 K/L melalui APBD)

Tentang Biaya Operasional Dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Terkait
Negara
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan
Tanah bagi Proyek Strategis oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.
3 Mahkamah Agung • Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Beracara Dalam Sengketa Kemenkeu KLHK
Penetapan Lokasi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pada Peradilan Tata Usaha Negara
(Pengadaan (Pengadaan
• Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan Tanah di atas Tanah di atas
Penitipan Ganti Kerugian Ke Pengadilan Negeri Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Tanah Aset) Kawasan Hutan)
Kepentingan Umum
4 Kementerian • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021 tentang Tata hutan dan
Lingkungan Hidup Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan
dan Kehutanan Produksi

5 Kementerian • Peraturan Menteri Agama No 73 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perwakafan Benda Tidak Bergerak
Agama dan Benda Bergerak Selain Uang
6
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum

Tambahan 6 (enam) Jenis Kepentingan Perubahan status tanah dilakukan sampai Penambahan muatan dalam DPPT
Umum : dengan penetapan lokasi (Preferensi bentuk Ganti Kerugian)
1. kawasan Industri Hulu dan Hilir Minyak
dan Gas
2. kawasan Ekonomi Khusus
3. kawasan Industri
4. kawasan Pariwisata Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Skala
5. kawasan Ketahanan Pangan Gubernur/bupati/walikota melakukan
Kecil oleh Bupati/Walikota
6. kawasan pengembangan teknologi verifikasi DPPT sebagai dasar tahapan
yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Persiapan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
BUMN, atau BUMD.
Pengadaan Tanah Skala Kecil dapat
dilaksanakan melalui tahapan pengadaan
tanah atau secara langsung Daftar sementara Pihak yang Berhak dan
Objek Pengadaan Tanah pada lokasi rencana
Pengadaan Tanah dalam kawasan hutan
pembangunan merupakan data perkiraan
melalui mekanisme perubahan peruntukan
dan hanya digunakan sebagai bahan untuk
atau pelepasan kawasan hutan
pelaksanaan Konsiltasi Publik rencana
Jangka waktu berlakunya Penetapan Lokasi Pembangunan
(Penlok) diberikan selama 3 (tiga) tahun dan
dapat diperpanjang tanpa memulai proses
dari awal
Kementerian ATR/BPN membantu instansi
yang memerlukan tanah dalam penyusunan Permohonan Penetapan Lokasi dilampiri
DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Peta Rencana Lokasi dan BA Kesepakatan
Tanah);

Pelibatan Pengguna dan Pengelola BMN


dalam Konsultasi Publik
7
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum

Inventarisasi dan Identifikasi untuk Satgas “pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik” adalah:
Penyerahan hasil pelaksanaan Pengadaan Tanah dilakukan secara
A dan B dapat dilakukan oleh Surveyor/ 1. penguasaan tanah yang diakui oleh peraturan perundang-undangan;
keseluruhan atau bertahap dalam jangka waktu paling lama 14
2. tidak ada keberatan dari Masyarakat Hukum Adat, kelurahan/desa atau
Penyurvei Berlisensi (empat belas) Hari sejak Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah
yang disebut dengan nama lain, atau pihak lain atas penguasaan Tanah
baik sebelum maupun selama pengumuman berlangsung; dan
3. penguasaan dibuktikan dengan kesaksian dari 2 (dua) orang saksi yang
dapat dipercaya

Bentuk Ganti kerugian untuk tanah


Wakaf/TKD dapat dalam bentuk uang
Kementerian melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
tahapan pelaksanaan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk
Kepentingan Umum setiap bulan atau apabila diperlukan

1. Pihak yang Berhak terdiri dari:


a. pemegang hak atas tanah;
1. Nilai Ganti Kerugian bersifat Final dan
b. pemegang hak pengelolaan;
Mengikat c. nazhir untuk tanah wakaf;
2. Penilai mendampingi saat musyawarah d. pemegang alat bukti tertulis hak lama; Pengadaan Tanah Skala Kecil wajib dilaporkan dan didaftarakan di
e. masyarakat hukum adat; Kantor Pertanahan setempat
f. pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik;
g. pemegang dasar penguasaan atas tanah; dan/atau
h. pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan
dengan tanah
2. Masyarakat hukum adat keberadaannya diperkuat sesuai ketentuan
Pengadilan Negeri wajib menerima peraturan perundang-undangan.
penitipan ganti kerugian dalam 14 hari
8
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum

Peralihan : Apabila terdapat persoalan konkrit, untuk


Penetapan Lokasi atau perpanjangan Penetapan Lokasi mengatasinya Menteri dapat melakukan diskresi
atau pembaruan Penetapan Lokasi akan berakhir atau dalam penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang
telah berakhir dan masih terdapat kegiatan yang belum pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
selesai sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, kepentingan umum
diberikan penambahan jangka waktu selama 1 (satu)
tahun

perubahan data pendukung di luar penetapan lokasi


dapat diajukan revisi penetapan lokasi berdasarkan
rekomendasi Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah

Pengaturan Proses Pengadaan Tanah dalam Kawasan


Hutan, Lahan Pertanian/LP2B, Tanah Kas Desa, Tanah
Wakaf, Tanah Asset dan Tanah Negara
TAHAPAN PENGADAAN TANAH 9
Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum diselenggarakan melalui tahapan:

1 PERENCANAAN 2 PERSIAPAN

Instansi yang Memerlukan Gubernur/Bupati/Wali kota


Tanah
• Data awal dan persetujuan pihak yang berhak
Dokumen Perencanaan Pengadaan objek pengadaan
• Penetapan lokasi dan pengumuman
Tanah

Instansi yang
Memerlukan Tanah
3 PELAKSANAAN
4 PENYERAHAN HASIL Kementerian ATR/BPN dan
Instansi Terkait

Kementerian ATR/BPN • Hasil Inventarisasi dan Identifikasi


• Hasil Penilaian oleh Appraisal
• Berita Acara Musyawarah
• Berita Acara Penyerahan Hasil • Validasi Pembayaran
• Sertifikasi hasil Pengadaan Tanah • Pelepasan dan Pemberian Ganti Kerugian
• Berita Acara Hasil Pengadaan Tanah
TAHAP PELAKSANAAN
3 PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH 10
Skema Tahapan Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil

11
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Permohonan Pelaksanaan
• Permohonan pelaksanaan dari Instansi yang memerlukan
tanah dilengkapi dengan :
a. SK Penetapan Lokasi;
b. DPPT;
c. data awal pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah;
d. data awal masyarakat terkena dampak;
e. berita acara kesepakatan; dan
f. surat pernyataan pemasangan tanda batas bidang tanah.
g. Surat pernyataan Izin alih status penggunaan/pelepasan
kawasan hutan, aset atas tanah kas desa, tanah wakaf,
tanah ulayat, dan/atau tanah aset Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, atau BUMDES
h. Surat pernyataan kesiapan dan/atau dokumen anggaran
yang telah mengalokasikan BOPP dan anggaran GR
Permohonan dibuat rangkap 3
• Dokumen Permohonan diverifikasi oleh Kakanwil dan dapat
menunjuk Kabid Pengadaan Tanah dan Pengembangan 12
C. Jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
BAB VI PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN
TANAH

DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021


A. Perkiraan waktu yang dibutuhkan terkait dengan tahun anggaran
B. Jadwal kegiatan serta perkiraan waktu pelaksanaannya.
BAB VII PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
BAB VIII PERKIRAAN NILAI GANTI KERUGIAN
Lampiran VI Permen ATR/KA BPN No.19 Tahun 2021 A. Tanah
B. Ruang Atas Tanah dan Bawah Tanah
C. Bangunan

E. Benda yang berkaitan dengan tanah dan/atau kerugian lain yang


LEMBAR VERIFIKASI DPPT
dapat dinilai; Serta
RENCANA PEMBANGUNAN …….. DI …….. F. Dampak Sosial yang mungkin timbul terhadap kegiatan Pengadaan
Tanah tersebut
Isi DPPT/Uraian Lengkap/Tidak Keterangan BAB IX RENCANA PENGANGGARAN
1 2 3 A. Besaran Dana Rincian Alokasi Dana untuk Persiapan, Pelaksanaan,
Halaman Kata Pengantar dan Penetapan DPPT Penyerahan Hasil, Administrasi dan digitalisasi dokumen
Lembar Pengesahan B. Rincian Alokasi Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
Daftar Isi C. Biaya Penilai Pertanahan
Daftar Tabel D. Nilai Ganti Kerugian
Daftar Gambar (jika ada) E. Biaya beracara di Pengadilan.
Daftar Lampiran F. Biaya Sertipikasi
BAB I PENDAHULUAN BAB X PREFERENSI BENTUK GANTI KERUGIAN
A. Latar belakang BAB XI MUATAN TAMBAHAN
B. Maksud dan tujuan rencana pembangunan BAB XII PENUTUP
BAB II KESESUAIAN DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL/DAERAH
A. Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
B. Kesesuaian Dengan Rencana Prioritas Pembangunan
Nasional/Daerah
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2. Rencana Strategis
3. Rencana Kerja Pemerintah/Instansi yang bersangkutan
4. Dokumen Proyek Strategis Nasional
BAB III LETAK LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN
A. Wilayah administrasi
B. Kondisi geografis
Checklist kelengkapan Permohonan
C. Titik koordinat batas bidang
D. Analisis kelayakan lokasi
BAB IV LUAS TANAH YANG DIBUTUHKAN
A. Perkiraan kebutuhan luas tanah per wilayah administrasi
desa/kelurahan
B. Perkiraan kebutuhan luas tanah keseluruhan
BAB V GAMBARAN UMUM STATUS TANAH
A. Penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah
B. Bangunan dan tanam tumbuh
C. Jenis usaha serta benda lain yang dapat dinilai
BAB VI PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN
TANAH
A. Perkiraan waktu yang dibutuhkan terkait dengan tahun anggaran

13
B. Jadwal kegiatan serta perkiraan waktu pelaksanaannya.
BAB VII PERKIRAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
BAB VIII PERKIRAAN NILAI GANTI KERUGIAN
A. Tanah
B. Ruang Atas Tanah dan Bawah Tanah
C. Bangunan

E. Benda yang berkaitan dengan tanah dan/atau kerugian lain yang


dapat dinilai; Serta
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Persiapan Pelaksanaan

• Kakanwil membentuk P2T dalam waktu paling lama 5 Hari sejak


diterima permohonan
• Kakanwil dapat menugaskan Kepala Kantor Pertanahan
sebagai Ketua pelaksana pengadaan tanah.
• Susunan keanggotaan P2T terdiri dari Kakanwil, Kabid
Pengadaan Tanah, Perangkat Daerah, Camat, Lurah/kepala
desa, dan pejabat fungsional pengadaan tanah.
• P2T dibantu oleh sekretariat yang ditunjuk ketua P2T paling
kurang 4 orang
• Dalam melaksanakan tugas, P2T melakukan koordinasi dengan
Instansi yang Memerlukan Tanah, instansi/Lembaga terkait,
Penilai Pertanahan, tokoh masyarakat dan pihak lain yang
dianggap perlu.

14
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Persiapan Pelaksanaan

• Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membentuk :


1. Satgas A untuk Pengukuran dan pemetaan Objek
Pengadaan Tanah, dapat melibatkan surveyor
berlisensi.
2. Satgas B untuk Pengumpulan data pihak yang berhak
dan objek pengadaan tanah, dapat melibatkan
penyurvei berlisensi.
• Pelaksana Pengadaan Tanah Menyusun jadwal kegiatan
dan RAB BOBP
• Waktu pelaksanaan Pengadaan tanah dihitung sejak
permohonan pelaksanaan pengadaan tanah dinyatakan
sudah lengkap.

15
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Inventarisasi & Identifikasi


• Data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah meliputi :
a. nama, pekerjaan, dan alamat Pihak yang Berhak;
b. nomor induk kependudukan atau identitas diri lainnya Pihak yang
Berhak;
c. bukti penguasaan dan/atau pemilikan tanah, bangunan, tanaman,
dan/atau benda yang berkaitan dengan tanah;
d. letak tanah, luas tanah dan nomor identifikasi bidang;
e. status tanah dan dokumennya;
f. jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah;
g. pemilikan dan atau penguasaan tanah, bangunan, dan atau benda lain
yang berkaitan dengan tanah;
h. pembebanan Hak Atas Tanah; dan
i. Ruang Atas dan Ruang Bawah Tanah.
• Hasil pelaksanaan tugas Satgas A berupa Peta Bidang Tanah dan hasil
pelaksanaan tugas Satgas B berupa Daftar Nominatif, digunakan dalam
proses penentuan nilai Ganti Kerugian
• Pengumuman Peta Bidang Tanah & Daftar Nominatif selama 14 Hari.

16
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Pengumuman
• Pengumuman meliputi :
a. Lembar Pengumuman
b. Peta Bidang Tanah (PBT)
c. Daftar Nominatif
• Pengumuman dilakukan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor
kecamatan atau nama lain, dan lokasi pembangunan.
• Pengumuman dapat dilaksanakan secara bertahap, parsial atau
keseluruhan.
• Pengumuman Peta Bidang Tanah & Daftar Nominatif paling lama 14
Hari.
• Pihak yang berhak dapat mengajukan keberatan selama masa
pengumuman & jika keberatan diterima maka dilakukan verifikasi &
perbaikan PBT/Daftar Nominatif

16
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Penilaian oleh KJPP


• Penilaian ganti kerugian oleh Penilai Pertanahan berdasarkan daftar
nominatif dan peta bidang tanah
• Nilai Ganti kerugian yang layak dan adil merupakan nilai pada saat
pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan, bersifat final dan
mengikat.

Objek Penilaian
• tanah;
• ruang atas tanah dan bawah tanah;
• bangunan
• tanaman
• Benda yang berkaitan dengan tanah; dan/atau kerugian
fisik/langsung
(Nilai Pasar)
Kerugian
lain yang
dapat dinilai
kerugian non 17
fisik/tdk
langsung
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Penilaian oleh KJPP

Nilai Ganti Kerugian


“Nilai Ganti Kerugian seharusnya tidak lebih
rendah dari Nilai Pasar Property” 18
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Musyawarah & Pemberian Ganti Kerugian


• Musyawarah Bentuk Ganti Kerugian :
a. Uang;
b. Tanah pengganti;
c. Permukiman kembali;
d. Kepemilikan saham; atau
e. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
• Pemberian Ganti Kerugian dilakukan bersamaan dengan Pelepasan Hak
oleh Pihak yang Berhak setelah dilakukan validasi oleh Pelaksana pengadaan
tanah.
• Ganti Kerugian dalam keadaan khusus (bencana alam, biaya pendidikan,
menjalankan ibadah, pengobatan, pembayaran hutang, dan/atau keadaan
mendesak lainnya) diberikan paling banyak 25 % dari NJOP/ZNT atau
perkiraan nilai Ganti Kerugian dari Penilai
• Ganti kerugian untuk Tanah Sisa :
a. luasnya kurang dari 100 M2, dapat diberikan Ganti Kerugian
b. luasnya lebih dari 100 M2, dapat diberikan Ganti Kerugian setelah
mendapat kajian teknis

19
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Penitipan UGK
• Penitipan Ganti Kerugian kepada Pengadilan Negeri jika:
a. Pihak yang Berhak menolak bentuk dan/atau besarnya Ganti
Kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan
keberatan ke Pengadilan Negeri;
b. Pihak yang Berhak menolak besarnya Ganti Kerugian
berdasarkan putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung yang
berkekuatan hukum tetap,
c. Pihak yang Berhak tidak diketahui dan/atau Pihak yang Berhak
tidak diketahui keberadaannya;
d. Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan Ganti Kerugian:
sedang menjadi objek perkara di pengadilan, masih
dipersengketakan kepemilikannya, diletakkan sita oleh pejabat
yang berwenang; atau, menjadi jaminan di bank.
• Pengadilan Negeri paling lama dalam jangka waktu 14 Hari wajib
menerima Penitipan Ganti Kerugian.
• Ganti Kerugian yang dititipkan di Pengadilan Negeri berupa uang dalam
mata uang Rupiah.
• Pengambilan uang ganti kerugian yang dititipkan di Pengadilan Negeri
dengan Surat Pengantar Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah/Kepala
Kantor Pertanahan.
20
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Pelepasan Hak

• Pelepasan Hak Objek Pengadaan Tanah dilaksanakan oleh


Pihak yang Berhak kepada Negara di hadapan Kepala Kantor
Pertanahan setempat atau pejabat yang ditunjuk.
• Kuasa Pihak yang Berhak dalam pelepasan hak diberikan
kepada :
a. seorang dalam hubungan darah ke atas, ke bawah atau ke
samping sampai derajat kedua atau suami/istri bagi Pihak
yang Berhak berstatus perorangan;
b. seorang yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan anggaran
dasar bagi Pihak yang Berhak berstatus badan hukum; atau
c. ahli waris dalam hal Pihak yang Berhak meninggal dunia
sebelum pelaksanaan pemberian Ganti Kerugian.
• Dalam hal Pihak yang Berhak berhalangan karena hukum
maka pelaksanaan Pelepasan Hak dilakukan oleh pengampu
atau wali
• Pemutusan Hubungan Hukum antara Pihak yang Berhak dengan
Objek Pengadaan Tanah sejak dilepaskan hak atas tanahnya
21
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Pihak yang Berhak

• Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki


Objek Pengadaan Tanah
• Pihak yang Berhak terdiri :
1. Pemegang Hak Atas Tanah
2. Penengang Hak Pengelolaan
3. Nazhir untuk Tanah Wakaf
4. Pemegang alat bukti tertulis hak lama
5. Masyarakat hukum adat
6. Pihak yang menguasai Tanah Negara dengan iktikad baik
7. Pemegang dasar penguasaan atas tanah
8. Pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan
dengan tanah

21
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Pihak yang Berhak


• Pemegang Hak Atas Tanah berupa perseorangan atau badan
yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Pemegang Hak Pengelolaan merupakan pihak yang diberikan
sebagian kewenangan/pelimpahan dari negara untuk
melaksanakan hak menguasai negara
• Nazhir untuk tanah wakaf meruapakan pihak yang menerima
harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan
sesuai dengan peruntukannya
• Pemegang alat bukti tertulis hak lama merupakan pemegang
hak sesuai peraturan Hak Atas Tanah
• Masyarakat Hukum adat meruapakan sekelompok orang yang
menguasai tanah ulayat secara turun temurun dalam bentuk
kesatuan ikatan asal usul leluhur dan/atau kesamaan tempat
tinggal di wilayah geografis tertentu, identitas budaya, hukum
adat yang masih ditaati, hubungan yang kuat dengan tanah dan
lingkungan hidup, serta sistem nilai yang menentukan pranata
ekonomi, politik, sosial, budaya dan hukum
21
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Pihak yang Berhak


• Pihak yang menguasai Tanah Negara dengan iktikad baik
berupa perseorangan, badan hukum, badan sosial, badan
keagamaan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pemerintah
desa, Bank Tanah, badan usaha milik negara, badan usaha milik
daerah dan badan usaha milik desa yang memiliki atau
menguasai Objek Pengadaan Tanah.
• Pemegang dasar penguasaan atas tanah merupakan pihak
yang memiliki alat bukti yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang yang membuktikan adanya penguasaan yang
bersangkutan
• Pemilik bangunan, tanaman atau benda lain yang berkaitan
dengan tanah berupa perseorangan, baan hukum, badan sosial,
badan keagamaan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
pemerintah desa, Bank Tanah, badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, dan badan usaha milik desa yang memiliki
bukti yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang yang
membuktikan adanya penguasaan atas bangunan, tanaman,
atau benda lain yang berkaitan dengan tanah.

21
TAHAP
PENYERAHAN HASIL
4 PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH 22
PENGADAAN TANAH
SKALA KECIL
PENGADAAN TANAH SKALA KECIL 23
1. Pengadaan tanah skala kecil dapat dilaksanakan:
Dasar Hum a. secara langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan Pihak yang
Berhak, dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang
disepakati, atau
b. dengan menggunakan tahapan pelaksanaan pengadaan tanah.
2. Penetapan lokasi untuk pengadaan tanah dengan tahapan diterbitkan oleh
Bupati/Wali kota.
3. Pengadaan Tanah dilakukan dengan tahapan apabila diperkirakan akan
mendapat penolakan dari masyarakat dan lokasi pengadaan tanah tidak
memungkinkan untuk dipindah.
4. Studi kelayakan minimal paling sedikit memuat kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang dan kelayakan lokasi
5. Penetapan Lokasi dilengkapi dengan dokumen perencanaan pengadaan
tanah dan rencana kerja Instansi yang memerlukan tanah
6. Penilaian tanah menggunakan hasil penilaian jasa penilai.
7. Besarnya nilai Ganti Kerugian bersifat final dan mengikat
8. Apabila tidak terdapat Jasa Penilai dan dalam rangka efisiensi, Instansi yang
memerlukan tanah dapat menunjuk Penilai Publik atau pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI 24
Dasar Hum

1. ATR/BPN melakukan pemantauan dan evaluasi tahapan pelaksanaan


pengadaan tanah
2. Kepala Kantor wilayah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan Pengadaan Tanah yang ditugaskan kepada Kepala Kantor
Pertanahan
3. Pelaporan disusun secara berkala per bulan atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan
PEMBIAYAAN
PENGADAAN TANAH
25
1. Pembiayaan pengadaan tanah meliputi tahapan perencanaan, persiapan,
Dasar Hum pelaksanaan dan penyerahan, administrasi dan pengelolaan, biaya beracara
di pengadilan dan biaya untuk digitalisasi data, informasi elektronik da/atau
dokumen elektronik Pengadaan Tanah
2. Pembiayaan Pengadaan tanah dapat bersumber dari APBN, APBD,
Anggaran BHMN/BUMN/BUMD atau sumber lain yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Biaya pelaksanaan pengadaan tanah meliputi :
a. Penyiapan pelaksanaan
b. Inventarisasi dan identifikasi
c. Penetapan penilai
d. Musyawarah peneta[an bentuk ganti kerugian
e. Pemberian Ganti Kerugian/Pemberian Ganti Kerugian Keadaan Khusus
f. Penitipan Ganti Kerugian
g. Pelepasan Objek Pengadaan Tanah
h. Pemutusan Hubungan Hukum
i. Pendokumentasian dan pengelolaan data, informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai