Anda di halaman 1dari 58

Pengadaan Tanah bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum


Pasca UUCK

Ir Embun Sari M.SI.

Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan


Pengembangan Pertanahan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Seminar Nasional Pengadaan Tanah bagi Pembangunan


untuk Kepentingan Umum 16 November 2021
1
LANDASAN HUKUM PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI
PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Sebelum UUCK Setelah UUCK

PP No. 19 Th 2021 Permen ATR/Ka


Perpres 71 Tahun 2012 UU No 2 Th 2012 tentang BPN No 19 Tahun
UU No 2 Th 2012 Perka BPN No 5 Th 2012 2021 tentang
tentang Pengadaan Perpres 40 Tahun 2014 tentang Pengadaan Penyelenggaraan
Permen ATR/Ka BPN No 6 Th 2015 UU No. 11 Th 2020 Ketentuan
Tanah bagi Perpres 99 Tahun 2014 Tanah bagi Pengadaan Tanah
Permen ATR/Ka BPN No 22 Th 2015 tentang Cipta Kerja Pelaksanaan PP No.
Pembangunan untuk Pembangunan untuk bagi Pembangunan
Perpres 30 Tahun 2015 19 Tahun 2021
Kepentingan Umum Permen ATR/Ka BPN No 20 Th 2020 Kepentingan Umum Untuk Kepentingan
Perpres 148 Tahun 2015 Umum
2
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
PP 19/2021
Pasal 8 ayat (5)
Perka BPN Perka BPN Permen Permen
Pasal 52
No. 5/2012 6/2015 ATR/Ka BPN ATR/Ka Perpres
Pasal 88,
Pasal 116,
22/2015 BPN 148/2015
Pasal 132 Ayat 5, 20/2020
Pasal 139 ayat 4

Permen ATR/Ka BPN No. 19 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan Surat
Nomor 19 Tahun 2021 Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Edaran
Permen ATR/Ka BPN No. 19 Tahun 2021
terdiri atas 10 Bab, 155 Pasal dan 72 Lampiran
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No. 19 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 19 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Terdiri 10 Bab, 155 Pasal dan 72 Lampiran


Amanat PP BAB I Ketentuan Umum (Pasal 1)
19/2021 BAB II Perencanaan Pengadaan Tanah (Pasal 2 – 30)
Bagian Kesatu Umum (Pasal 2)
Bagian Kedua Studi Kelayakan (Pasal 3-4)
Amanat Penyusunan Bagian Ketiga Muatan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (Pasal 5 – 18)
Peraturan Menteri tentang Paragraf 1 Muatan Wajib (Pasal 6 – 17)
Tata Cara Penyusunan Paragraf 2 Muatan Tambahan (Pasal 18 )
Dokumen Perencanaan Bagian Keempat Tata Laksana Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (Pasa 19 – 30)
Dokumen Perencanaan Paragraf 1 Persiapan (Pasal 20 – 24)
Pengadaan Tanah Paragraf 2 Pelaksanaan (Pasal 25 – 26)
(PP 19/2021 Pasal 8 Ayat 5) Paragraf 3 Penetapan (Pasal 27 – 28)
Paragraf 4 Pengajuan DPPT (Pasal 29)
Amanat Penyusunan Paragraf 5 Perubahan DPPT (Pasal 30)
Peraturan Menteri tentang
Tahapan Persiapan BAB III Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 31 -80)
Pengadaan Tanah Bagian Kesatu Verifikasi DPPT (Pasal 31 – 35)
(PP 19/2021 Pasal 52) Paragraf 1 Tim Verifikasi (Pasal 31 – 32)
Paragraf 2 Pelaksanaan Verifikasi (Pasal 33 – 35)
Amanat Penyusunan Bagian Kedua Tata Laksana Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 36 – 80)
Peraturan Menteri tentang Paragraf 1 Tim Persiapan (Pasal 36 – 38)
Tahapan Pelaksanaan dan Paragraf 2 Pemberitahuan Rencana Pembangunan (Pasal 39 – 44)
Penyerahan Hasil Paragraf 3 Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan (Pasal 45 – 56)
Pengadaan Tanah Paragraf 4 Perubahan Status Atas Objek Pengadaan Tanah (Pasal 57 – 58)
(PP 19/2021 Pasal 88, Paragraf 5 Konsultasi Publik Rencana Pembangunan (Pasal 59 – 63)
Pasal 116, Pasal 132 Ayat 5, Paragraf 6 Tim Kajian Keberatan (Pasal 64 – 69)
Pasal 139 ayat 4) Paragraf 7 Penetapan Lokasi Pembangunan (Pasal 70 – 75)
Paragraf 8 Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan (Pasal 76 – 77)
Paragraf 9 Pendelegasian Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 78 – 79)
Paragraf 10 Pendokumentasian Data Tahapan Persiapan Pengadaan Tanah (Pasal 80) 3
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Amanat PP
19/2021 BAB IV Pelaksanaan Pengadaan Tanah (Pasal 81 - 139)
Bagian Kesatu Umum (Pasal 81)
Amanat Penyusunan Bagian Kedua Penyiapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah (Pasal 82 – 95)
Peraturan Menteri tentang Bagian Ketiga Inventarisasi dan Identifikasi (Pasal 96 – 106)
Tata Cara Penyusunan Bagian Keempat Penetapan Penilai (Pasal 107 – 111)
Dokumen Perencanaan Bagian Kelima Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti Kerugian (Pasal 112 – 114)
Dokumen Perencanaan Bagian Keenam Pemberian Ganti Kerugian (Pasal 115 – 122)
Pengadaan Tanah Bagian Ketujuh Pemberian Ganti Kerugian dalam Keadaan Khusus (Pasal 123 – 127)
(PP 19/2021 Pasal 8 Ayat 5) Bagian Kedelapan Penitipan Ganti Kerugian (Pasal 128 – 129)
Bagian Kesembilan Pelepasan Objek Pengadaan Tanah (Pasal 130 – 133)
Amanat Penyusunan Bagian Kesepuluh Pemutusan Hubungan Hukum antara Pihak yang Berhak dengan Objek Pengadaan Tanah (Pasal 134 –
Peraturan Menteri tentang 137)
Tahapan Persiapan Bagian Kesebelas Pendokumentasian Peta Bidang, Daftar Nominatif dan Data Administrasi Pengadaan Tanah (Pasal 138)
Pengadaan Tanah Bagian Kesebelas Pengambilan Ganti Kerugian (Pasal 139 )
(PP 19/2021 Pasal 52) BAB V Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah (Pasal 140 – 141)
BAB VI Pemantauan Dan Evaluasi (Pasal 142 )
Amanat Penyusunan
Peraturan Menteri tentang BAB VII Pembiayaan Pengadaan Tanah (Pasal 143 – 145)
Tahapan Pelaksanaan dan Bagian Kesatu Pembiayaan Perencanaan (Pasal 143 )
Penyerahan Hasil Bagian Kedua Pembiayaan Persiapan (Pasal 144)
Pengadaan Tanah Bagian Ketiga Pembiayaan Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil (Pasal 145)
(PP 19/2021 Pasal 88, Pasal BAB VIII Pengadaan Tanah Skala Kecil (Pasal 146 – 151)
116, Pasal 132 Ayat 5, Pasal BAB IX Ketentuan Peralihan (Pasal 152 - 153)
139 ayat 4) BAB X Ketentuan Penutup (Pasal 154-155)

4
Peraturan Kementerian/Lembaga Lain Yang Terkait
Dengan PP 19/2021 Dan Permen ATR/Ka BPN 19/2021 5
Kementerian/
No Peraturan Terkait
Lembaga
1 2 3
1 Kementerian • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional Dan Biaya
Dalam Negeri Pendukung Anggaran Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
MA
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa
(Penitipan Ganti
Kerugian)
2 Kementerian • Peraturan Presiden 66 tahun 2020 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Keuangan Kepentingan Umum
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 tentang Biaya Operasional Dan Biaya
Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Kemendagri
Kemenag dan (Pengadaan
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; BWI Tanah di atas
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2016 Tahun 2016 tentang Peraturan Kementerian (Pengadaan Tanah Kas
Keuangan (PMK) tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 Tanah di atas Desa dan
Tentang Biaya Operasional Dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Tanah Wakaf Pembiayaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja K/L melalui APBD)
Negara
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.06/2020 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan
Terkait
Tanah bagi Proyek Strategis oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.
3 Mahkamah Agung • Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Beracara Dalam Sengketa
Penetapan Lokasi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pada Peradilan Tata Usaha Negara
• Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan
Penitipan Ganti Kerugian Ke Pengadilan Negeri Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kemenkeu KLHK
Kepentingan Umum (Pengadaan (Pengadaan
• Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan PMA Nomor 3 Tahun 2016 Tanah di atas Tanah di atas
Tanah Aset) Kawasan Hutan)

4 Kementerian • Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan


Lingkungan Hidup • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021 tentang Tata hutan dan
dan Kehutanan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan
Produksi

5 Kementerian • Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
Agama 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
6

Tambahan 6 (enam) Jenis Kepentingan Umum : Perubahan status tanah dilakukan sampai dengan Penambahan muatan dalam DPPT (Preferensi
1. kawasan Industri Hulu dan Hilir Minyak dan penetapan lokasi bentuk Ganti Kerugian)
Gas
2. kawasan Ekonomi Khusus
3. kawasan Industri
4. kawasan Pariwisata
5. kawasan Ketahanan Pangan Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Skala Kecil
6. kawasan pengembangan teknologi Gubernur/bupati/walikota melakukan verifikasi
oleh Bupati/Walikota
yang diprakarsai dan/atau dikuasai oleh DPPT sebagai dasar tahapan Persiapan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
BUMN, atau BUMD.

Pengadaan Tanah Skala Kecil dapat


dilaksanakan melalui tahapan pengadaan
tanah atau secara langsung Daftar sementara Pihak yang Berhak dan Objek
Pengadaan Tanah pada lokasi rencana
Pengadaan Tanah dalam kawasan hutan melalui
pembangunan merupakan data perkiraan dan
mekanisme perubahan peruntukan atau
hanya digunakan sebagai bahan untuk
pelepasan kawasan hutan
pelaksanaan Konsiltasi Publik rencana
Jangka waktu berlakunya Penetapan Lokasi Pembangunan
(Penlok) diberikan selama 3 (tiga) tahun dan
dapat diperpanjang tanpa memulai proses dari
awal
Kementerian ATR/BPN membantu instansi yang
memerlukan tanah dalam penyusunan DPPT Permohonan Penetapan Lokasi dilampiri Peta
(Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah); Rencana Lokasi dan BA Kesepakatan

Pelibatan Pengguna dan Pengelola BMN


dalam Konsultasi Publik
7
Peraturan Menteri ATR/Ka BPN No 19 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
PP Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum

Peralihan : Apabila terdapat persoalan konkrit, untuk


Penetapan Lokasi atau perpanjangan Penetapan Lokasi mengatasinya Menteri dapat melakukan diskresi
atau pembaruan Penetapan Lokasi akan berakhir atau dalam penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang
telah berakhir dan masih terdapat kegiatan yang belum pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
selesai sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, kepentingan umum
diberikan penambahan jangka waktu selama 1 (satu)
tahun

perubahan data pendukung di luar penetapan lokasi


dapat diajukan revisi penetapan lokasi berdasarkan
rekomendasi Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah

Pengaturan Proses Pengadaan Tanah dalam Kawasan


Hutan, Lahan Pertanian/LP2B, Tanah Kas Desa, Tanah
Wakaf, Tanah Asset dan Tanah Negara
TAHAPAN PENGADAAN TANAH 8
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum diselenggarakan melalui tahapan:

1 PERENCANAAN 2 PERSIAPAN

Instansi yang Memerlukan Gubernur/Bupati/Wali kota


Tanah
• Data awal dan persetujuan pihak yang berhak
Dokumen Perencanaan Pengadaan objek pengadaan
• Penetapan lokasi dan pengumuman
Tanah

Instansi yang
Memerlukan Tanah
3 PELAKSANAAN
4 PENYERAHAN HASIL Kementerian ATR/BPN dan
Instansi Terkait

Kementerian ATR/BPN • Hasil Inventarisasi dan Identifikasi


• Hasil Penilaian oleh Appraisal
• Berita Acara Musyawarah
• Validasi Pembayaran
Berita Acara Penyerahan Hasil • Pelepasan dan Pemberian Ganti Kerugian
• Berita Acara Hasil Pengadaan Tanah
SkemaTahap Perencanaan dan Persiapan

9
TAHAP
PERENCANAAN
DAN PERSIAPAN

10
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tata Laksana Perencanaan

1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penetapan
4. Pengajuan DPPT
5. Perubahan DPPT

Tahapan Perencanaan

• Perencanaan didasarkan pada rencana tata ruang dan prioritas


pembangunan
• Instansi yang memerlukan tanah dapat melibatkan KL di bidang
pertanahan dan instansi terkait
• Masa berlaku DPPT selama 2 tahun
• Instansi yang Memerlukan Tanah dapat menunjuk Lembaga
profesional dan/atau ahli
• Penambahan muatan DPPT : preferensi bentuk Ganti Kerugian
11
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tahapan Perencanaan
• Muatan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) :
1. Muatan Wajib
2. Muatan Tambahan
• Muatan Wajib Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT)
1. Maksud dan tujuan rencana pembangunan;
2. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
3. Prioritas Pembangunan nasional/daerah;
4. Letak tanah;
5. Luas tanah yang dibutuhkan;
6. Gambaran umum status tanah;
7. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah;
8. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;
9. Perkiraan nilai tanah;
10.Rencana penganggaran;
11.Preferensi bentuk Ganti Kerugian;
• Muatan Tambahan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
(DPPT)
Dilakukan apabila Instansi yang Memerlukan tanah memandang
perlu menambahkan muatan DPPT berkaitan dengan preferensi
Bentuk Ganti Kerugian
12
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tahapan Perencanaan

• Studi Kelayakan Penyusunan DPPT


1. Survei sosial ekonomi;
2. Kelayakan lokasi;
3. Analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan
masyarakat;
4. Perkiraan nilai tanah;
5. Dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin timbul
akibat dari pengadaan tanah dan pembangunan; dan
6. Studi lain yang diperlukan
• Penyusunan DPPT oleh Instansi yang Memerlukan Tanah dapat
dilakukan :
1. Dengan membentuk tim penyusunan DPPT
• dengan melibatkan instansi teknis terkait dan instansi yang
menyelenggarankan urusan pemerintahan di bidang
pertanahan untuk mendukung penyediaan data
• Terdiri atas tim utama (pejabat yang dtunjuk dan lemabaga
professional) dan tim pendamping
• Jumlah sesuai kebutuhan
2. Secara mandiri (melibatkan unit kerja teknis internal)
• Penilai yang telah ditunjuk dan ditetapkan di tahap Perencanaan
tidak dapat ditetapkan lagi pada tahap pelaksanaan
13
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tahapan Perencanaan
• Ketua Tim Utama meminta data pertanahan dan data teknis,
Kepala Kantor wajib menyampaikan dalam jangka waktu 10
Hari
• Hasil pengolahan dan Analisa data disusun dalam
sistematika naskah DPPT
• Naskah DPPT yang telah diselesaikan dan disepakati
ditetapkan oleh pejabat Instansi yang memerlukan tanah
• DPPT yang telah ditetapkan diajukan ke gubernur/bupati/wali
kota
• Jika Instansi yang Memerlukan Tanah adalah Badan Usaha,
maka wajib melampirkan surat perjanjian
• Apabila terdapat perubahan data fisik dan yuridis hasil
pelaksanaan pengadaan tanah (berdasarkan rekomendasi
Ketua P2T) dapat dilakukan perubahan DPPT dan dijadikan
dasar usulan revisi Penetapan Lokasi.

14
2 PERSIAPAN PENGADAAN TANAH 15
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tahapan Persiapan
• Gubernur membentuk tim verifikasi DPPT sejak
diterimanya DPPT
• Tim Verifikasi DPPT melibatkan unsur Pemda dan
dinas teknis terkait
• Verifikasi dilaksanakan paling lama 5 Hari
• Tim Verifikasi DPPT dapat melakukan peninjauan
lokasi rencana pengadaan tanah berdasarkan
kesepakatan dengan Instansi yang Memerlukan Tanah
• Jika materi muatan DPPT telah sesuai dan lengkap
dituangkan dalam lembar verifikasi dan dilaporkan
kepada subernur/bupati/walikota untuk ditindaklanjuti
dengan pembentukan tim persiapan

16
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tahapan Persiapan
• Tim Persiapan dibentuk paling lama 5 Hari setelah
diterima DPPT (sudah diverifikasi)
• Tim Persiapa terdiri dari Unsur Pemda, Kabid PTP,
Camat, Lurah/Kepala Desa dan Instansi terkait.
• Tugas Tim Persiapan :
a. melaksanakan pemberitahuan rencana
pembangunan;
b. melaksanakan pendataan awal lokasi rencana
pembangunan;
c. melaksanakan Konsultasi Publik rencana
pembangunan;
d. menyiapkan Penetapan Lokasi pembangunan;
e. mengumumkan Penetapan Lokasi pembangunan
untuk Kepentingan Umum; dan
f. melaksanakan tugas lain yang terkait persiapan
Pengadaan Tanah yang ditugaskan oleh gubernur

17
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Tahapan Persiapan
• Tata Laksana Persiapan
1. Pemberitahuan Rencana Pembangunan
2. Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan
3. Perubahan Status Atas Objek Pengadaan Tanah
4. Konsultasi Publik Rencana Pembangunan
5. Tim Kajian Keberatan
6. Penetapan Lokasi Pembangunan
7. Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan
8. Pendelegasian Persiapan Pengadaan Tanah
9. Pendokumentasian Data Tahapan Persiapan
Pengadaan Tanah

18
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021
1. Pemberitahan Rencana Pembangunan

Pemberitahuan Pemberitahuan
Rencana Rencana Pembangunan
Pembangunan disampaikan :
memuat :
• maksud dan tujuan 1) Secara langsung
rencana
pembangunan • sosialisasi dengan
tatap muka;
• letak tanah dan luas Pemberitahuan
Pemberitahuan dan/atau
tanah yang Rencana
Paling lama 3 dibutuhkan; Rencana • sosialisasi secara Pembangunan
hari sejak Pembangunan virtual.
• tahapan rencana dilaksanakan
dibentuk tim ditandatangani oleh Tim
Pengadaan Tanah;
persiapan oleh Ketua Tim Persiapan.
• perkiraan jangka Tersiapan
waktu pelaksanaan 2)Secara tidak langsung
Pengadaan • media cetak;
• Tanah; dan/atau
• perkiraan jangka • media elektronik.
waktu pelaksanaan
pembangunan;dan
• informasi lainnya
yang dianggap perlu.
19
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

2. Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan

Pihak yang Berhak Meliputi: Hasil pendataan awal


Pihak yang Berhak Terdiri
Pendataan Awal Lokasi lokasi rencana
• perseorangan; dari: pembangunan:
• badan hukum; • pemegang Hak Atas Tanah; Rencana Pembangunan:
• dilaksanakan oleh tim • dituangkan dalam
• badan sosial; • pemegang Hak bentuk daftar
• badan keagamaan; Pengelolaan; persiapan atas dasar
DPPT dalam waktu sementara Pihak yang
• Pemerintah Pusat; • nazhir untuk tanah wakaf; Berhak, dan Objek
paling lama 30 (tiga
• Pemerintah Daerah; • pemegang alat bukti tertulis puluh) Hari. Pengadaan Tanah
Meliputi Kegiatan • pemerintah desa; hak lama; pada lokasi rencana
pengumpulan data awal • dihitung mulai tanggal
• Bank Tanah; • masyarakat hukum adat; berita acara sosialisasi
pembangunan yang
Pihak yang Berhak dan • pihak yang menguasai ditandatangani oleh
Objek Pengadaan Tanah • badan usaha milik negara; ditandatangani
Tanah Negara dengan ketua Tim Persiapan.
• badan usaha milik daerah; • Tim Persiapan • merupakan daftar yang
dan iktikad baik; melakukan pendataan
• pemegang dasar berisi data perkiraan
• badan usaha milik desa awal lokasi rencana dan hanya digunakan
yang memiliki atau penguasaan atas tanah; pembangunan
dan/atau sebagai bahan untuk
menguasai Objek bersama pejabat pelaksanaan
Pengadaan Tanah sesuai • pemilik bangunan, tanaman, kelurahan/desa atau Konsultasi Publik
dengan ketentuan peraturan atau benda lain yang nama lain. rencana
perundang-undangan. berkaitan dengan tanah.
pembangunan.

20
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

3. Perubahan Status Atas Objek Pengadaan Tanah

Instansi yang memerlukan tanah


mengajukan paermohonan kepada
instansi terkait untuk:
• perubahan status atas Objek izin perubahan status, izin alih status
Pengadaan Tanah yang berstatus penggunaan/pelepasan aset atau
kawasan hutan; izin alih fungsi lahan:
• izin alih status Pengajuan permohonan izin • Proses pemberian izin diselesaikan
penggunaan/pelepasan aset perubahan status, izin alih status sampai dengan Penetetapan lokasi
atastanah kas desa, tanah wakaf, penggunaan/pelepasan aset atau • Dalam hal tidak dipenuhi tanpa
tanah ulayat,dan/atau tanah aset izin alih fungsi lahan adanya keterangan tertulis dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah • dilakukan sebelum berakhirnya instansi terkait, maka Penetapan
Daerah atau badan usaha milik jangka waktu pendataan awal Lokasi berfungsi sebagai izin
negara, badan usaha milik daerah lokasi rencana pembangunan perubahan status, izin alih status
atau badan usaha milik desa; penggunaan/pelepasan aset atau
dan/atau izin alih fungsi lahan.
• izin alih fungsi lahan atas Objek
Pengadaan Tanah
• pada lahan pertanian pangan
berkelanjutan.

21
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

4. Konsultasi Publik Rencana Pembangunan

Undangan
• disampaikan langsung kepada Materi Konsultasi Publik:
dilaksanakan untuk mendapatkan Pihak yang Berhak, Pengelola
kesepakatan lokasi rencana Barang dan/atau Pengguna • maksud dan tujuan rencana
pembangunan dengan melibatkan Barang serta masyarakat yang pembangunan untuk
Pihak yang Berhak, Pengelola terkena dampak atau melalui Kepentingan Umum;
Barang dan/atau Pengguna perangkat kelurahan/desa atau • tahapan dan waktu proses
Barang dan masyarakat yang nama lain: penyelenggaraan Pengadaan
terkena dampak. . • dalam waktu paling lama 3 Tanah;
• dilaksanakan ditempat yang (tiga) Hari sebelum • peran Penilai dalam
pelaksanaan Konsultasi Publik. menentukan nilai Ganti Keberatan konsultasi publik:
disepakati.
• Dibuktikan dengan tanda Kerugian; Konsultasi Publik ulang dalam
• dapat dilakukan melalui
perwakilan dengan surat kuasa. terima • insentif yang akan diberikan waktu paling lama 30 hari sejak
kepada Pihak yang Berhak; tanggal berita acara kesepakatan
• dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 60 Hari yang • Tidak diketahui keberadaanya: • objek yang dinilai Ganti
Kerugian;
dihitung mulai tanggal • pengumuman di kantor
ditandatangani daftar sementara kelurahan/desa atau nama • bentuk Ganti Kerugian; dan
Pihak yang Berhak dan Objek • lain atau kecamatan pada • hak dan kewajiban Pihak yang
Pengadaan Tanah pada lokasi lokasi rencana pembangunan; Berhak, Pengelola Barang
rencana pembangunan dan dan/atau Pengguna Barang dan
masyarakat yang terkena
• media cetak dan/atau media
dampak.
elektronik.

22
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

5. Tim Kajian Keberatan

Dibentuk Tim kajian keberatan oleh Gubernur apabila masih terdapat Pihak
yang keberatan
• Anggota Gubernur:
• sekretaris daerah provinsi atau pejabat yang ditunjuk sebagai ketua • mengeluarkan surat diterima atau ditolaknya keberatan atas lokasi
merangkap anggota; rencana pembangunan dengan mempertimbangkan rekomendasi Tim
• kepala Kantor Wilayah sebagai sekretaris merangkap anggota; Kajian Keberatan
• instansi yang menangani urusan pemerintahan di bidang perencanaan • Surat disampaikan kepada Instansi yang Memerlukan Tanah dan pihak
pembangunan daerah sebagai anggota; yang keberatan.
• kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia • Dalam hal rekomendasi Tim Kajian bertentangan dengan prinsip
sebagai anggota; kedaruratan dan/atau lokasi tidak dapat dipindahkan gubernur menolak
• bupati/wali kota atau pejabat yang ditunjuk sebagai anggota; dan rekomendasi Tim Kajian
• akademisi sebagai anggota. • Penanganan Keberatan dilakukan paling lama 14 Hari sejak diterimanya
keberatan.
• Apabila Gubernur mengeluarkan surat penerimaankeberatan atas lokasi
• Tugas Tim Kajian Keberatan
rencana pembangunan, Instansi yang Memerlukan Tanah membatalkan
• menginventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan; rencana pembangunan atau memindahkan lokasi pembangunan ke
• melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan; dan tempat lain.
• membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan.
• Tim Kajian Keberatan dapat membentuk Sekretariat

23
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

6. Penetapan Lokasi
- Penetapan Lokasi pembangunan tidak
ditetapkan oleh bupati/wali kota dalam
• Penetapan Lokasi tidak diterbitkan jangka waktu
Penetapan Lokasi oleh gubernur dalam jangka waktu 14 - paling lama 7 (tujuh) Hari sejak
• oleh Gubernur/Bupati/Walikota paling Hari bagi Pengadaan Tanah untuk tanggal permohonan, bagi
lama 14 Hari sejak dimohon dari tujuan pembangunan Proyek Strategis Pengadaan Tanah untuk tujuan
instansi. Nasional, mendesak dan/atau lokasi pembangunan Proyek Strategis
• berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) pembangunan yang tidak dapat Nasional, mendesak dan/atau lokasi
tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) dipindahkan; pembangunan yang tidak dapat
kali untuk paling lama 1 (satu) tahun. • Instansi yang Memerlukan Tanah dipindahkan:
dapat mengajukan permohona - Instansi yang Memerlukan Tanah
Penetapan Lokasi kepada Menteri. mengajukan permohonan Penetapan
Lokasi kepada gubernur.

Penetapan Lokasi
• Jika Penetapan Lokasi 4 tahun, tidak mencukupi, dilakukan proses ulang dimulai dari tahap perencanaan
• Penerbitan Penetapan Lokasi dapat didelegasikan kepada bupati/walikota paling lama 3 Hari sejak diterimanya DPPT
• Izin alih status penggunaan/pelepasan kawasan hutan, aset atas tanah kas desa, tanah wakaf, tanah ulayat, dan/atau
tanah aset Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, atau BUMDES dilakukan sampai dengan Penetapan
Lokasi.

24
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

7. Pengumuman Penetapan Lokasi


Pengumuman
1. ditempatkan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor kecamatan, dan/atau kantor kabupaten/kota dan di lokasi pembangunan; dan diumumkan melalui media
cetak dan/atau media elektronik.
❑ Media Cetak paling sedikit 1 hari penerbitan
❑ Media elektronik dilaksanakan melalui situs (website) pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan/atau Instansi yang Memerlukan Tanah.
2. paling lama 2 Hari sejak dikeluarkan Penetapan Lokasi pembangunan.
3. dilakukan selama 10 Hari.

8. Pendelegasian
Pendelegasian
1. Gubernur dapat mendelegasikan kewenangan pelaksanaan persiapan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum kepada bupati/wali kota
berdasarkan pertimbangan efisiensi, efektivitas, kondisi geografis, sumber daya manusia, dan pertimbangan lainnya, dalam waktu paling lama 3 (tiga) Hari sejak
diterimanya DPPT.
2. dilakukan melalui penetapan Gubernur
3. Apabila Gubernur mendelegasikan maka bupati/wali kota membentuk Tim Persiapan dalam waktu paling lama 5 (lima) Hari sejak diterimanya pendelegasian

9. Pendokumentasian
Pendokumentasian
1. Data tahapan persiapan Pengadaan Tanah dikumpulkan, dikelompokkan, diolah dan disimpan oleh Tim Persiapan Pengadaan Tanah.
2. dapat disimpan dalam bentuk data elektronik dan/atau analog.

25
TAHAP
PELAKSANAAN

26
3 PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

27
Skema Tahapan Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil

28
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

Permohonan Pelaksanaan
• Permohonan pelaksanaan dari Instansi yang memerlukan
tanah dilengkapi dengan :
a. SK Penetapan Lokasi;
b. DPPT;
c. data awal pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah;
d. data awal masyarakat terkena dampak;
e. berita acara kesepakatan; dan
f. surat pernyataan pemasangan tanda batas bidang tanah.
g. Surat pernyataan Izin alih status penggunaan/pelepasan
kawasan hutan, aset atas tanah kas desa, tanah wakaf,
tanah ulayat, dan/atau tanah aset Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, atau BUMDES
h. Surat pernyataan kesiapan dan/atau dokumen anggaran
yang telah mengalokasikan BOPP dan anggaran GR
Permohonan dibuat rangkap 3
• Dokumen Permohonan diverifikasi oleh Kakanwil dan dapat
menunjuk Kabid Pengadaan Tanah dan Pengembangan 29
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021
B A B VIII P E R K I R A A N NILAI G A N T I K E R U G I A N
Lampiran VI Permen ATR/KA BPN No.19 Tahun 2021 A. Tanah
B . R u a n g A t as T a n a h d a n B a w a h T a n a h
C . Bangunan

E . B e n d a yang berkaitan deng an t a n a h d a n / a t a u ker u g i an lain yang


L E M B A R VERIFIKASI DPPT
dapat dinilai; S er t a
RENCANA PEMBANGUNAN … … . . DI … … . . F . D a m p a k S o s i al yang m u n g k i n t i mb u l terhadap kegiatan P eng adaan
T a n a h tersebut
Isi DP P T/U r aian L eng kap/Ti dak Keterangan BAB IX RE NCA NA P E NGA NGGA RA N
1 2 3 A . B e s a r a n D a n a R i nc i an Alokasi D a n a u n t u k P er s i apan, P e l a k s a n a a n ,
H a l a m a n K at a P eng ant ar d a n P enet apan DP P T P enyer ah an H as i l , Admini str as i d a n digitalisasi d o k u m e n
Lembar Pengesahan B . R i nc i an Alokasi Bi aya Operasi o nal d a n Bi aya P e n d u k u n g
Daftar Isi C . Bi aya Penilai P er t anah an
Daftar Tabel D . Nilai G a n t i Kerugian
Daftar Ga m ba r (jika ada) E . Bi aya beracara di P eng adi l an.
Daftar Lampiran F . Bi aya Sertipikasi
BAB I PENDAHULUAN BAB X P R E F E R E N S I BENTUK GANTI K E RUGIA N
A . Latar b el akang BAB XI MUATAN TAMBAHAN
B . M a k s u d d a n t u j u a n r enc ana p e m b a n g u n a n BAB XII PENUTUP
B A B II K E S E S U A I A N D E N G A N R E N C A N A T A T A R U A N G W IL A Y A H
DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL/DAERAH
A . K es es u aian D e n g a n R e n c a n a Tata R u a n g Wilayah
B . K es es u aian D e n g a n R e n c a n a Prioritas P e m b a n g u n a n
Nas io nal /Da era h
1. Rencana Pembangunan J a n g k a Menengah
2 . R e n c a n a Strategis
3 . R e n c a n a Kerja P emer int ah /I ns t ans i yang b er s ang ku t an
4 . D o k u m e n Proyek Strategis Nasional
B A B III L E T A K L O K A S I R E N C A N A P E M B A N G U N A N
A . Wilayah adminis tras i
B . Kondisi geografis
Checklist kelengkapan Permohonan
C . Titik koordinat b at as b idang
D . Analisis kel ayakan lokasi
B A B IV L U A S T A N A H Y A N G D I B U T U H K A N
A . Perkiraan k e b u t u h a n l u a s t a n a h per wilayah administ ras i
des a/kel u r ah an
B . Perkiraan k e b u t u h a n l u a s t a n a h k e s e l u r u h a n
BAB V GA MB A RA N UMUM S TA TUS TANAH
A . P e n g u a s a a n , pemil ikan, p e n g g u n a a n , d a n pemanf aat an t a n a h
B . Bangunan dan tanam tumbuh
C . J e n i s u s a h a serta b enda lain yang dapat dinilai
BAB VI P E RK I RA A N J A N G K A WAKTU PELAKSANA A N PENGADAAN
T A NA H
A . Perkiraan w akt u yang d i b u t u h k a n terkait deng an t a h u n ang g ar an

30
B . J a d w a l kegiatan serta perkiraan w akt u pel aks anaannya.
B A B VII P E R K I R A A N J A N G K A W A K T U P E L A K S A N A A N
PEMBANGUNAN
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

Persiapan Pelaksanaan

• Kakanwil membentuk P2T dalam waktu paling lama 5 Hari sejak


diterima permohonan
• Kakanwil dapat menugaskan Kepala Kantor Pertanahan
sebagai Ketua pelaksana pengadaan tanah.
• Susunan keanggotaan P2T terdiri dari Kakanwil, Kabid
Pengadaan Tanah, Perangkat Daerah, Camat, Lurah/kepala
desa, dan pejabat fungsional pengadaan tanah.
• P2T dibantu oleh sekretariat yang ditunjuk ketua P2T paling
kurang 4 orang
• Dalam melaksanakan tugas, P2T melakukan koordinasi dengan
Instansi yang Memerlukan Tanah, instansi/Lembaga terkait,
Penilai Pertanahan, tokoh masyarakat dan pihak lain yang
dianggap perlu.

31
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

32
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

33
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/KA BPN NO. 19 TAHUN 2021

Pengumuman
• Pengumuman meliputi :
a. Lembar Pengumuman
b. Peta Bidang Tanah (PBT)
c. Daftar Nominatif
• Pengumuman dilakukan di kantor kelurahan/desa atau nama lain, kantor
kecamatan atau nama lain, dan lokasi pembangunan.
• Pengumuman dapat dilaksanakan secara bertahap, parsial atau
keseluruhan.
• Pengumuman Peta Bidang Tanah & Daftar Nominatif paling lama 14
Hari.
• Pihak yang berhak dapat mengajukan keberatan selama masa
pengumuman & jika keberatan diterima maka dilakukan verifikasi &
perbaikan PBT/Daftar Nominatif

34
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

Penilaian oleh KJPP


• Penilaian ganti kerugian oleh Penilai Pertanahan berdasarkan daftar
nominatif dan peta bidang tanah
• Nilai Ganti kerugian yang layak dan adil merupakan nilai pada saat
pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan, bersifat final dan
mengikat.

Objek Penilaian
• tanah;
• ruang atas tanah dan bawah tanah;
• bangunan
• tanaman
• Benda yang berkaitan dengan tanah
Kerugian
fisik/langsung
(Nilai Pasar)
Kerugian lain yang dapat dinilai
Kerugian Non
fisik/tidak
langsung
35
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

Penilaian oleh KJPP

“Nilai Ganti Kerugian seharusnya tidak lebih


rendah dari Nilai Pasar Property” 36
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

Musyawarah & Pemberian Ganti Kerugian


• Musyawarah Bentuk Ganti Kerugian :
a. Uang;
b. Tanah pengganti;
c. Permukiman kembali;
d. Kepemilikan saham; atau
e. Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.
• Pemberian Ganti Kerugian dilakukan bersamaan dengan Pelepasan Hak
oleh Pihak yang Berhak setelah dilakukan validasi oleh Pelaksana pengadaan
tanah.
• Ganti Kerugian dalam keadaan khusus (bencana alam, biaya pendidikan,
menjalankan ibadah, pengobatan, pembayaran hutang, dan/atau keadaan
mendesak lainnya) diberikan paling banyak 25 % dari NJOP/ZNT atau
perkiraan nilai Ganti Kerugian dari Penilai
• Ganti kerugian untuk Tanah Sisa :
a. luasnya kurang dari 100 M2, dapat diberikan Ganti Kerugian
b. luasnya lebih dari 100 M2, dapat diberikan Ganti Kerugian setelah
mendapat kajian teknis

37
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

Penitipan UGK
• Penitipan Ganti Kerugian kepada Pengadilan Negeri jika:
a. Pihak yang Berhak menolak bentuk dan/atau besarnya Ganti
Kerugian berdasarkan hasil musyawarah dan tidak mengajukan
keberatan ke Pengadilan Negeri;
b. Pihak yang Berhak menolak besarnya Ganti Kerugian
berdasarkan putusan Pengadilan Negeri/Mahkamah Agung yang
berkekuatan hukum tetap,
c. Pihak yang Berhak tidak diketahui dan/atau Pihak yang Berhak
tidak diketahui keberadaannya;
d. Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikan Ganti Kerugian:
sedang menjadi objek perkara di pengadilan, masih
dipersengketakan kepemilikannya, diletakkan sita oleh pejabat
yang berwenang; atau, menjadi jaminan di bank.
• Pengadilan Negeri paling lama dalam jangka waktu 14 Hari wajib
menerima Penitipan Ganti Kerugian.
• Ganti Kerugian yang dititipkan di Pengadilan Negeri berupa uang dalam
mata uang Rupiah.
• Pengambilan uang ganti kerugian yang dititipkan di Pengadilan Negeri
dengan Surat Pengantar Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah/Kepala
Kantor Pertanahan.
38
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

39
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

40
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

41
PENGATURAN DALAM PP NO. 19 TAHUN 2021
DAN PERMEN ATR/Ka BPN NO. 19 TAHUN 2021

42
TAHAP
PENYERAHAN
HASIL

43
4 PENYERAHAN HASIL PENGADAAN TANAH 44
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI

45
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1. ATR/BPN melakukan pemantauan dan evaluasi tahapan


pelaksanaan pengadaan tanah
2. Kepala Kantor wilayah melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap pelaksanaan Pengadaan Tanah yang ditugaskan
kepada Kepala Kantor Pertanahan
3. Pelaporan disusun secara berkala per bulan atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan

46
47

PEMBIAYAAN
PENGADAAN
TANAH
48
1. Pembiayaan pengadaan tanah meliputi tahapan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan penyerahan, administrasi dan pengelolaan, biaya beracara
di pengadilan dan biaya untuk digitalisasi data, informasi elektronik da/atau
dokumen elektronik Pengadaan Tanah
2. Pembiayaan Pengadaan tanah dapat bersumber dari APBN, APBD,
Anggaran BHMN/BUMN/BUMD atau sumber lain yang sesuai dengan
• ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Biaya pelaksanaan pengadaan tanah meliputi :
a. Penyiapan pelaksanaan
b. Inventarisasi dan identifikasi
c. Penetapan penilai
d. Musyawarah peneta[an bentuk ganti kerugian
e. Pemberian Ganti Kerugian/Pemberian Ganti Kerugian Keadaan Khusus
f. Penitipan Ganti Kerugian
g. Pelepasan Objek Pengadaan Tanah
h. Pemutusan Hubungan Hukum
i. Pendokumentasian dan pengelolaan data, informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik
49

PENGADAAN TANAH
SKALA KECIL
50

Pengertian
Pengadaan Tanah
kegiatan menyediakan tanah dengan
memberikan ganti kerugian yang layak & adil
(Pasal 1)

Pengadaan Tanah
Skala Kecil
kegiatan menyediakan tanah untuk luasan yang
tidak lebih dari 5 (lima) hektar
(Pasal 126)
Pengadaan Tanah Skala 51
Kecil

• efisiensi
TUJUAN • efektivitas

• pengadaan langsung
CARA
• menggunakan tahapan

• memenuhi Kesesuaian Kegiatan


SYARAT
Pemanfaatan Ruang (KKPR)

(Pasal 126)
Pengadaan Tanah Skala Kecil Secara Langsung

Pengadaan Tanah secara langsung dilaksanakan dengan cara


jual beli/tukar menukar/cara lain yang disepakati.

Pengadaan Tanah Skala Kecil yang dilaksanakan secara langsung


oleh Instansi yang Memerlukan Tanah tidak memerlukan
Penetapan Lokasi.

Pelaksanaan Pengadaan Tanah wajib dilaporkan oleh Instansi


yang Memerlukan Tanah kepada kepala Kantor Pertanahan
setempat.

52
53
Pengadaan Tanah Skala Kecil
Menggunakan Tahapan Pengadaan
Tanah
Dilakukan dalam hal :

A diperkirakan akan mendapat penolakan dari masyarakat


B lokasi Pengadaan Tanah tidak memungkinkan untuk
dipindah

Harus menggunakan Penetapan Lokasi


yang diterbitkan oleh bupati/ wali kota
Pengadaan Tanah Skala Kecil
Menggunakan Tahapan
Pengadaan Tanah

Penetapan lokasi :
❑ ditetapkan berdasarkan rencana Dokumen
Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) dan rencana
kerja Instansi yang memerlukan tanah.

DPPT :
❑ disusun dengan muatan dan studi kelayakan
minimal.
54
DPPT
paling sedikit memuat:
1. maksud dan tujuan rencana pembangunan;
2. kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
3. Prioritas Pembangunan Nasional/Daerah;
4. letak tanah;
5. luas tanah yang dibutuhkan;
6. gambaran umum status tanah;
7. perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah;
8. perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;
9. perkiraan nilai tanah;
10. rencana penganggaran;
11. Preferensi bentuk ganti kerugian.
(Pasal 6)
55
STUDY
KELAYAKAN
(MINIMAL)
• Mencakup*) :
❑ survei sosial ekonomi;
❑ kelayakan lokasi;
❑ analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah
dan masyarakat;
❑ perkiraan nilai tanah;
❑ dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin
timbul akibat dari Pengadaan Tanah dan pembangunan;
dan
❑ studi lain yang diperlukan.
❑ (Pasal 7)
*) sesuai kebutuhan minimal

56
Thank you

Anda mungkin juga menyukai