jembatan KA
1. Sebelum melakukan pekerjaan jembatan perlu diperhatikan al:
- Koordinasi dengan Instansi terkait
- Akses jalan masuk menuju jembatan
- Akses sementara pekerjaan erection Jembatan sementara
- Pengamanan utilitas baik yang di dalam tanah maupun yang di udara
- Pengamanan terhadap PERKA maupun terhadap konstruksi jembatan KA yang ada
2. Konstruksi Jembatan KA terdiri dari
.Bangunan Bawah
- Pondasi ( Bored Pile )
- Poor beton
- Body ( Box culvert )
- Head ( Box culvert )
- plat injak
3.Konstruksi bangunan atas
- Konstruksi jalan KA
Tahapan Pekerjaan Jembatan KA
Tahap 1
- Pembuatan Akses jalan masuk dan pengujian tanah (Sondir/ Boring tanah)
Tahap.2
- Pembuatan platform untuk setting jembatan & Dewatering, termasuk pembuatan temporary support
Tahap 3.
- Pekerjaan pondasi bor pile
Tahap 4.
- Pekerjaan pengaman galian & galian
Tahap 5
- Pekerjaan urugan sirtu & Lantai kerja
Tahap 6
- Pekerjaan beton bertulang ( Poor,Body , head & Wing wall ) box culvert
Tahap 7
- Pekerjaan Timbunan di belakang box culvert
Tahap 8
- Pekerjaan pemasangan caution slab
Tahap.11
- Pekerjaan rekondisi jalan KA
Tahap.12
- Pekerjaan penyelesaian
IJIN KERJA
KOORDINASI START
PEK.PERSIAPAN DAN
MOBILISASI
GARIS BESAR
ITEM PEKERJAAN
DAN
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
TEMPORARY SUPPORT
KONSTRUKSI UNDERPASS
BOX CULVERT
PEKERJAAN PENYELESAIAN
AKHIR
FINISH
210 hari
PERMOHONAN IJIN KERJA
UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN INI
MAKA KAMI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN IJIN UNTUK MELAKUKAN
BEBERAPA PEKERJAAN YANG BERKAITAN DENGAN
OPERASIONAL PERKA
Apabila terjadi alat berat atau yang lainnya yang dapat menggangu perjalanan kereta api,maka tindakan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Train watcher memberitahu melalui alat Komunikasi atau langsung ke pelaksana lapangan bahwa terdapat
alat berat yang mengganggu perjalanan KA karena melewati batas safety line , pelaksana langsung
memberitahu kepada operator.
2. Apabila terjadi gangguan pada jalan Kereta api , pelaksana/ trainwatcher harus segera memberitahu kepada
pihak PT KAI diantaranya:
a. Kepala Stasiun terdekat dgn lokasi
b. Distrik Kepala ( DK )
c. Sinyal Distrik Kepala (SDK )
3. Jika ada alat berat / lainnya melewati batas safety line yang dapat mengakibatkan kecelakaan kereta api ,
maka train watcher berlari kearah kereta api sambil mengibarkan semboyan 3 / bendera merah utk
memberhentikan kereta.
4. Pada saat bersamaan pelaksana menghubungi PPKA / Kepala Staiun terdekat utk menghentikan Kereta api
dan memberitahu kejadian dilapangan yang sebenarnya.