Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Kelompok I

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Daarul Qalam


Tangerang Banten
Tahun Ajaran 2022/2023

I
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ Psikologi Pendidikan Dan Pengajaran”. Tujuan penulisan
ini untuk memenuhi tugas dari Ibu?,Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi
pembaca serta bagi penulis sendiri.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen?, pada Mata Kuliah. yang sudah mempercayakan
tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada
bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada
penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Tangerang, 27 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................ii
Bab IPendahuluan
1.1.Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3.Tujuan...............................................................................................................................................2
Bab IIPembahasan
2.1.Pengertian Pengajaran yang Efektif.................................................................................................3
2.2.Cara Menciptakan Suasana Pembelajaran Efektif............................................................................4
2.3.Dampak Kejenuhan bagi Peserta Didik............................................................................................7
2.4.Cara Mengajar yang Efektif..............................................................................................................8
Bab IIIPenutup
3.1.Kesimpulan......................................................................................................................................11
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................12

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bersamaan dengan perubahan yang dihadapi bangsa Indonesia pada era dan pasca era
reformasi muncul juga tuntutan globalisasi yang makin merasuk danmenerpa dengan
keras,terhadap seluruh aspek kehidupan kondisi ini menuntut aspek untuk segera
diantisipasi oleh bangsa Indonesia dengan mempersiapkan tenaga pembangunan
yang tangguh dan berwawasan global. Selain itu,terkait dengan tantangan situasional
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sendiri untukmelakukan reformasidi segala bidang
termasuk pendidikan. Perubahan di sektorp e n d i d i k a n t i d a k s a j a t e r k a i t dengan
s is item kelembaga an dan program pendidikan,tetapi juga berkaitan dengan
peranannya dalam merespon tuntutanbaru dewasa ini dengan wawasan
global,nasional,regional dan lokal.P r o s e s p e n d i d i k a n y a n g s e l a m a i n i m e r e k a
p e r o l e h b e l u m bisamembangun kesadaran untuk menjadi pelanjut bangsa
ini.Kondisi tersebut menuntut perubahan orientasi pendidikan untuk kalangan
mereka,salah satunyadengan melakukan pembelajaran yang efektif bagi siswa untuk
menghadapiperkembangan globalisasi di zaman milenial ini.Upaya upaya tersebut salah
satunya bisa dilakukan dengan melakukan penguatan pendidikan karakter disemua
lembaga pendidikan baik formal maupunnon-formal. Dalam pendidikan karakter di
sekolah,semua elemen pendidikan harus dilibatkantermasuk komponen komponen
pendidikan itu sendiri,yaitu isikurikulum,proses pembelajaran,dan pendidikan
diwujudkan melalui proosespengajaran baik diluar maupun didalam.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa itu Pengertian Psikologi pendidikan
B. Apa saja urgensi sikologi pendidikan

1.3 Tujuan
A. untuk memahami dan mengetahui apa itu pengertian sikologi pendidikan
B. untuk memahami urgensi sikologi pendidikan

IV
BAB II
PEMBAHASAN
.

2.1 Defenisi Psikologi, Pendidikan, dan Psikologi Pendidikan


1. Psikologi
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggris
(Psychology). Kata psychology merupakan dua akar yang bersumber dari bahasa
Greek(Yunani), yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara
harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuwan dan para filosof untuk memenhikebutuhan
mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka makhluk hidupmulai yang
primitif sampai yang paling modern. Namun, ternyata tidak cocok lantaranmenurut para
ilmuan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada diluarkaedah
keilmuan dan etika falsafi.
Pada asasnya psikologi menyentuh banyak bidang kehidupan diri organisme baikmanusia
ataupun hewan. Namun secara lebih spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkandengan
kehidupan organisme manusia. Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagaiilmu
pengetahuan yang berusaha memahami perilaku menusia, alasan dan cara merekamelakukan
sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk-makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.
Bruno membagi pegertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling
berhubungan. Pertama, psikologi adalah
studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
“kehidupan mental”. Ketiga, psikologi adalahilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku”
organisme.
Selanjutnya, dalam ensiklopedia pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap membatasiarti
fsikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala
dan kegiatan-kegiatan jiwa.
Alahasil, secara ringkas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa psikologi adalahilmu
pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup padamanusia
baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya.

V
2.Definisi pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehinggamenjadi
“mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara danmemberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan bimbingan mengenai akhlak dankecerdasan pikiran.
Selanjutnya, pegertian pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiaialah proses
perubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usahamendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1]
Dalam pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat dia artikan sebagai sebuah
prosesdengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dancara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam dictionary of
psychologi pendidikan diartiakan sebagai the institutional procedures which are employed
inaccomplihing the development of knowlege, habits, atitudes, etc, Usualy the term is applied
to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahap kegiatan yang bersifat kelembagaan yangdipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap,
dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secarainformal dan nonformal.[2]
Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran karena pendidikan pada
umumnya selalu membutuhkan pengajaran. Jika pegertian seperti ini kita pedomani,setiap
orang yang berkewajiban mendidik seperti guru dan orang tua tentu harus melakukan
perbuatan mengajar. Padahal, mengajar pada umumnya diartikan secara sempit
danformalsebagai kegiatan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar ia menerima
danmenguasai materi pelajaran tersebut, atau dengan kata lain agar siswa tersebut memiliki
ilmu pengetahuan.
Selanjutnya, menurut Poerbakwatja dan Harahap pendidikan adalah usaha secarasengaja dari
orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak kekedewasaanyang selalu
diartikan mampu menimbulkan tanggub jawab moril dari segala perbuatannya.
3.Definisi psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin bukan psikologi itu sendiri.
Salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebagai Subdisiplin psikologi
terapan (applicable) adalah Arthur S. Reber seorang guru besar psikologi pada Brooklyn
College, university of New York City, University of Brithis Colombia Canada dan pada juga
University Innsbruck Austria. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah
subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang
berguna dalam hal-hal sebagi berikut ini.
1.Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.

VI
2.Pengembangan dan pembaharuan kurikulum.
3.Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan.
4.Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayaan
gunaanranah koknitif
5.Penyelanggaraan pendidikan keguruan.
Secara labih sederhana dan praktis, Barlo mendefinisikan psikologi pendidikansebagai:
.... a body knowledge grounded in psychological research which provides arepertoire of
resources to aid you in functioning more effectively in teaching learning process. Psikologi
pendidikan adalah sebuah pengetahuan bedasarkan riset sikologis telahmenyediakan
serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagaiseorang guru
dalam proses belajar mengajar secara lebih efektif. Tekanan definisi ini secaralahiriyah hanya
berkisar sekitar proses interaksi antar guru siswa dalam kelas.[3]
Adapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan,
dapatdisimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam
penguraian dan penelitian lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan
perkembangananak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan
masalah pendidikanterutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan pelajar .[4]

4.Tujuan psikologi pendidikan

Tujuan psikologi pendidikan adalah mempelajari tingkah laku manusia dan perubahantingkah
laku tersebut sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimanasuatu
tingkah laku itu harus di rubah dan di bimbing melalui pendidikan. Dengan kata lainahli
psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisis, menerangkan
danmemimpin proses pendidikan sedemikian rupa sehingga mendapatkan suatu sistem
pendidikan yang efisien.[5]

VII
2.2 Hakikat Hubungan Pendidikan dengan Pengajaran
Hubungan pendidikan dan pengajaran cukup erat kaitannya karena menurut undang – undang
nomor 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional Bab 1 pasal 1, adalah usaha sadar
yang dilakukan untuk menyiapkanpeserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
latihan agar peserta didik tersebut berperan dalamkehidupan masa depannya. Selain
pengajaran dalam pendidikan juga diperlukan adanya bimbingan sebagaimana tersebut dalam
kutipan dari UUSPN di muka. Bimbingan, seperti juga latihan adalah bagian penting yang
ideal karena akan berdampak kebaikannya penanggulangan kesulitan belajar dan pelaksanaan
rimedial teaching yang secara psikologis di diktis merupakan salah satu keharusan bagi guru.
Berdasarkan uraian diatas, dan juga uraian mengenai ragam arti pendidikan dan pengajaran,
jelas betapa eratnya hakikat hubungan antara pendidiakan dan pengajaran.
Selain itu, ada juga pula beberapa macam peresepsi sumbang yang muncul dikalangna
mahasiswa mengenaihakikat hubungan pendidikan dengan pengajaran, antara lain yang
paling menonjol bahwa pendidikan itu:
1) Jauh berbeda dangan pengajaran,
2) Lebih penting dari pengajaran,
3) Karena pengajaran hanya menanamkan pengetahuan kedalam aspek kognitif (ranah
cipta) dan sedikit memberikan keterampilan psikomotor, sedangalan aspek efektif (ranah
rasa) tak pernah tersentuh.
Persepsi – persepsi ini yang ada dalam pengalaman belajar mahasiswa, karena kesaksian
mereka terhadap kenyataan yang tampak dilapangan. Namun apapun alasannya, mengubah
peresepsi yang kurang selaras dangan perinsip – perinsip psikologi pendidikan itu ternyat
tidak gampang. Dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan
mengenai akhlak dan berdasarkan pikiran. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,
pendidikan adalah proses penubahan sikap dan tingka laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui uapaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagi sebuah proses dengan
metode – metode tertentu sehingga orang mempeoleh pengetahuan, pemahaman dan cara
tingka laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dan dalam pengertian luas pendidikan adalah
seluruh tahapan pengembangan kemempuan – kemampuan dan perilaku – perilaku manusia
dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan.
Dalam defenisi yang panjang ini terdapat dua kata kunci yang menurut hemat penyusun perlu
disoroti yaitu kedewasaan “dan tanggung jawab moril”. Kedewasaan ini diartikan sebagai
kondisi yang sudah akil baliq atau sudah berusia cukup tua. Dan tanggung jawab moril ini
juga diartikan sebagai segala perbuatan yang dilakukan secara moral dan mampu
bertanggung jawab segala perbuatannya. Karena tanggung jawab moral itu bersifat nisbi
(dapat begi atau begitu). Karena perlu pembatasan yang tegas, apakah moral kemasyarakatan,
moral hokum, atau moral keagamaan.

VIII
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapatlah kita ambil beberapa kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan psikologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia ataupun
sekelompok manusia baik yang terbuka maupun yang tersembunyi dari diri seseorang atau
dengan kata lain suatu ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang.
Dan yang di maksud dengan pendidikan adalah proses perubahan tingkah laku.
Pendidikanlebih ditinjau dari tingkah laku siswa atau peserta didik , pendidikan juga sering
disebutdengan proses memanusiakan manusia. Maka dari dua pengertian tersebut dapat
kitasimpulkan bahwa yang dimaksud dengan psikologi pendidikan adalah cabang dari
psikologiyang dalam penguraian dan penelitian lebih menekankan pada masalah
pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat
hubungannya denganmasalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan
keberhasilan peserta didik.
Pemahaman tentang psikologi pendidikan sangat penting bagi seorang guru. Denganadanya
pemahaman tentang psikologi pendidikan tenaga pendidik akan lebih mudahmengarahkan
peserta didiknaya menurut kemampuan yang mereka miliki karena guru telahmengetahui
situasi kejiwaan peserta didiknya. Bukan hanya itu saja dengan pemahaman psikologi
pendidikan yang memadai guru akan mudah menggunakan metode pembelajaranyang cocok
untuk peserta didiknya sehingga para siswa dapat merasakan pembelajaran
yangmenyenangkan kerena kebutuhan mereka terpenuhi. Jika seorang guru tidak memiliki
pemahaman yang memadai dikhawatirkan para tenaga pendidik tidak akan
bisamengembangkan potensi peserta didk mereka, oleh karena demikian psikologi
pendidikansangatlah penting bagi tenaga pendidik.

IX
DAFTAR PUSTAKA
Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Penerbit
RemajaRosdakarya, 2007.
M Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta:Penerbit Rineka Cipta, 1997.
M.Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Penerbit, RemajaRodaskarya,2004.
M.Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PenerbitRemaja
Rodaskarya,2006.
Abd Rachman Abror, psikologi Pendidikan,Yokyakarta: Penerbit, Tiara WacanaYogya,
1993, Hal.Mahendra, Pentingnya Psikologi Pendidikan Bagi
Guru,www.mahendra261291.wordpress.com, diakses pada tanggal 12 November 2013.
Lia Kanjeng Ais,Pentingnya Psikologi Dalam Pendidikan, www.liakanjengais.blogspot.com,
diakses pada tanggal 12 November 2013.

Anda mungkin juga menyukai