Oleh
NIM 181303022
PEMKAB JOMBANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiwa
Selfi Nofita Sari
NIM 181303022
Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
PENDAHULUAN
1) Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan khususnya pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan
bidang kebidanan secara menyeluruh.
2) Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kesadaran ibu nifas untuk membina sendiri kondisi masa
2) Meningkatkan kemanpuan dan peran serta keluarga dalam memahami dan
mengatasi kesehatan pada ibu nifas baik fisik maupun psikologis.
3) Meningkatkan kemandirian ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi selama
nifas.
4) Memotivasi ibu dan membantu ibu dalam menjalankan proses nifasnya
dengan nyaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Masa Nifas
2.1. Masa Nifas
a. Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas
yaitu 6-8 minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
b. Tahapan Masa Nifas
1. Puerperium Dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam
agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerperium intermedial.
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
c. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Kunjungan nifas dilakukan minimal 4 kali untuk menilai status ibu dan bayi
baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalahmasalah
yang terjadi.
6-8 jam setelah persalinan
6 hari setelah persalinan
2 minggu setelah persalinan
6 minggu setelah persalinan
Asuhan masa nifas berdasarkan waktu kunjungan nifas
b) Lochea
Lochea adalah cairan/secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam
masa nifas. Macam-macam lochea antara lain:
a. Lochia Rubra (Cruenta) : ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban , sel-sel desidua (desidua, yakni selaput lendir Rahim dalam keadaan
hamil), verniks caseosa (yakni palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit
atau semacam noda dan sel-sel epitel, yang menyelimuti kulit janin) lanugo,
(yakni bulu halus pada anak yang baru lahir), dan meconium (yakni isi usus
janin cukup bulan yang terdiri dari atas getah kelenjar usus dan air ketuban,
berwarna hijau kehitaman), selama 2 hari pasca persalinan.
a. Lochia Sanguinolenta : Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini
terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan.
b. Lochia Serosa : Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada
hari ke 7-14 pasca persalinan.
c. Lochia Alba : Cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu.
d. Lochia Purulenta : Ini karena terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah
berbau busuk.
e. Lochiotosis : Lochia tidak lancar keluarnya.
c) Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus. Setelah
persalinan,ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari
tengan,setelah 6 minggu persalinan,serviks akan menutup.
d) Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi,dan dalam beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu vulva dan vagina kembali pada keadaan tidak hamil. Setelah 3
minggu ruggae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
Pada saat postpartum nafsu makan ibu bertambah. Ibu dapat mengalami
obstipasi karena waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan,
pengeluaran cairan yg berlebih, kurang makan, haemoroid, laserasi jalan
lahir, pembengkakan perineal yg disebabkan episiotomi. Supaya buang air
besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi serat, peningkatan
asupan cairan, dan ambulasi awal.
a. Suhu Badan
Dalam 24 jam postpartum, suhu badan akan meningkat sedikit (37,5 –
380C) sebagai akibat kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan
dan kelelahan. Apabila dalam keadaan normal suhu badan akan menjadi
biasa. Biasanya pada hari ke-3 suhu badan naik lagi karena adanya
pembekuan ASI.
a. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali permenit. Denyut
nadi setelah melahirkan biasanya akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang
melebihi 100x/menit adalah abnormal dan hal ini menunjukkan adanya
kemungkinan infeksi.
b. Tekanan Darah
Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan
lebih rendah setelah ibu melahirkan karena adanya perdarahan. Tekanan
darah tinggi pada saat postpartum dapat menandakan terjadinya
preeklampsi postpartum.
Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif dan sangat bergantung
pada orang lain, fokus perhatian terhadap tubuhnya, ibu lebih mengingat
pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami, serta kebutuhan tidur dan
nafsu makan meningkat.
b. Taking hold period
Dialami setelah tiba ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai secara penuh
menerima tanggung jawab sebagai “seorang ibu” dan menyadari atau merasa
kebutuhan bayi sangat bergantung pada dirinya.
b. Mobilisasi
Segera mungkin membimbing klien keluar dan turun dari tempat tidur,
tergantung kepada keadaan klien, namun dianjurkan pada persalinan normal
klien dapat melakukan mobilisasi 2 jam Post Partum . Pada persalinan dengan
anestesi miring kanan dan kiri setelah 12 jam, lalu tidur ½ duduk, turun dari
tempat tidur setelah 24 jam. Mobilisasi pada ibu berdampak positif bagi, ibu
merasa lebih sehat dan kuat, Faal usus dan kandung kemih lebih baik, Ibu juga
dapat merawat anaknya.
c. Eliminasi
Miksi normal dalam 2-6 jam PP dan setiap 3-4 jam. Tidak BAK dalam
24 jam → kateterisasi ( resiko ISK >> Bakteriuri 40 %). BAB harus dilakukan
3-4 hari PP. Jika tidak → beri obat laksan atau parafin/suppositoria. Ambulasi
dini dan diet dapat mencegah konstipasi. Agar BAB teratur : diet teratur,
pemberian cairan yang banyak, latihan dan olahraga.
d. Personal Hygiene
Ibu nifas rentan terhadap infeksi, unttuk itu personal hygiene harus
dijaga, yaitu dengan
f. Senam Nifas
Tujuan dari senam nifas adalah untuk :
b. Manfaat ASI
Bila terjadi hal tersebut di atas, hubungi segera tenaga kesehatan atau
klinik.
klinik.
2.3 Macam-macam KB
1) Non hormonal
(1) Metode Amenore Laktasi (MAL)
a) Definisi
MAL adalah kontrasesi yang mengendalikan pemberian ASI secara
ekslusif.
b) Syarat Penggunaan
Menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian lebih dari 8
kali/hari.
c) Cara Kerja
Penundaan/Penekanan Ovulasi
d) Keuntungan
(a) Efektivitas tinggi (Keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)
(b) Segera efektif
(c) Tidak mengganggu senggama
(d) Tidak ada efek samping secara sistematik
(e) Tidak perlu pengawasan medis
(f) Tidak perlu obat atau alat
(g) Tanpa biaya
e) Keterbatasan
(a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar dapat segera
menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
(b) Efektifitas tinggi sampai kembalinya haid atau 6 bulan
f) Efek samping
Tidak ada
(2) Kondom
a) Definisi
Merupakan selubung karet yang digunakan untuk mencegah
kehamilan dan penularan penyakit kelamin pada saat berhubungan suami
istri.
b) Cara Kerja
(a) Menghalangi terjadinya pertemuan sel sperma dan sel telur dengan
cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada
penis.
(b) Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HIV/AIDS)
dari satu pasangan ke pasangan yang lain (khusus kondom yang
terbuat dari lateks dan vinil).
c) Keuntungan
(a) Efektif bila digunakan dengan benar
(b) Tidak mengganggu produksi ASI
(c) Tidak mengganggu kesehatan klien
(d) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
(e) Murah dan dapat dibeli secara umum
(f) Tidak perlu resep dokter
(g) Metode Kontrasepsi sementara bila metode lainnya harus ditunda
d) Keterbatasan
(a) Efektivitas tidak terlalu tinggi
(b) Cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan
(c) Agak mengganggu hubugan seksual
(d) Pembuangan kondom menimbulkan masalah dalam hal limbah
e) Efek samping
Tidak ada
(3) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
g) Definisi
Alat kontrasepsi dalam rahim dengan menutup saluran yang
menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Terdiri
dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit tembaga dan ada yang
tidak.
h) Syarat Penggunaan
Menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian lebih dari 8
kali/hari.
i) Cara Kerja
Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada AKDR menyebabkan
reaksi inflamasi steril untuk sperma sehingga tidak mampu membuahi
sel telur.
j) Waktu pemasangan
(a) Pasca plasenta
1. Dipasang dalam 10 menit setelah plasenta lahir (pada persalinan
normal)
2. Pada persalinan caesar, dipasang pada waktu operasi caesar
(b) Pasca persalinan
1. Dipasang antara 10 menit-48 jam pasca persalinan
2. Dipasang antara 4 minggu-6 minggu setelah melahirkan
k) Keuntungan
(a) Efektivitas tinggi (Keberhasilan 99,2 – 99,4%)
(b) Segera efektif setelah pemasangan
(c) Metode jangka panjang
(d) Tidak perlu lagi mengingat-ingat
(e) Tidak mempengatuhi hubungan seksual
(f) Tidak ada efek samping hormonal
(g) Tidak mempengaruhi produksi ASI
(h) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
(i) Dapat digunakan sampai menopause
(j) Dapat digunakan segera setelah melahirkan
l) Keterbatasan
(a) Tidak mencegah IMS
(b) Tidak baik digunakan pada perempuan IMS atau berganti-ganti
pasangan
(c) Diperlukan prosedur medis
(d) Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
(e) Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi
apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan)
(f) Klien harus memriksa benang AKDR setiap waktu
m) Efek samping
(a) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan)
(b) Haid lebih lama dan banyak
(c) Pedarahan (spotting) antar menstruasi
(d) Saat haid lebih sakit
(e) Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan
(f) Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
mmemungkinkan penyebab anemia
(g) Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannnya
benar)
2) Hormonal
(1) Progestin
a) Definisi
Adalah metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin, yaitu bahan
tiruan progesteron.
b) Cara Keja
(a) Mencegah ovulasi
(b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampua
penetrasi sperma
(c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
(d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
(2) Pil
a) Jenis
1. Kemasan 28 pil berisi 75 µg norgestrel
2. Kemasan 35 pil berisi 300 µg levonogestrel atau 350 µg
norethindrone
b) Keuntungan
(a) Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05 – 5
kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
(b) Tidak perlu pemeriksaan panggul
(c) Tidak mempengaruhi ASI
(d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
(e) Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan
(f) Mudah digunakan
(g) Efek samping kecil
c) Keterbatasan
(a) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
(b) Bila lupa 1 pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
(c) Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi, tetapi resiko ini lebih rendah
jika diandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan
minipil
(d) Efektivitas lebih rendah jika digunakan bersamaan dengan obat TBC
atau obat epilepsi
(e) Tidak mencegah IMS
d) Efek samping
(a) Hampir 30 – 60% mengalami gangguan haid (spotting, amenhorea)
(b) Peningkatan/penurunan berat badan
(c) Payudara menjadi tegang, mual, sakit kepala, dermatitis atau jerawat
(d) Hirsutisme (tumbuh rambut berlebihan di daerah muka) tetapi sangat
jarang terjadi
e) Waktu mulai menggunakan
(a) Pada ibu menyusui dapat digunakan setelah 6 bulan pasca persalinan
(b) Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah
persalinan
(3) Injeksi
a) Jenis
1. Depo medroksiprogesteron asetat mengandung 150 mg DMPA
2. Kemasan 35 pil berisi 300 µg levonogestrel atau 350 µg
norethindrone
b) Keuntungan
(a) Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05 – 5
kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
(b) Tidak perlu pemeriksaan panggul
(c) Tidak mempengaruhi ASI
(d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
(e) Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan
(f) Mudah digunakan
(g) Efek samping kecil
c) Keterbatasan
(a) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
(b) Bila lupa 1 pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
(c) Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi, tetapi resiko ini lebih rendah
jika diandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan
minipil
(d) Efektivitas lebih rendah jika digunakan bersamaan dengan obat TBC
atau obat epilepsi
(e) Tidak mencegah IMS
d) Efek samping
(a) Hampir 30 – 60% mengalami gangguan haid (spotting, amenhorea)
(b) Peningkatan/penurunan berat badan
(c) Payudara menjadi tegang, mual, sakit kepala, dermatitis atau jerawat
(d) Hirsutisme (tumbuh rambut berlebihan di daerah muka) tetapi sangat
jarang terjadi
e) Waktu mulai menggunakan
(c) Pada ibu menyusui dapat digunakan setelah 6 minggu pasca
persalinan
(d) Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah
persalinan
BAB III
STUDI KASUS
A. FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA
1. Identitas Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/indonesia
Pendidikan : Perguruan tinggi
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ngelaban
2. Riwayat pernikahan
a. Status Pernikahan : sah/tidak *lingkari
b. Usia pertama kali menikah
Suami : 20 Tahun
Istri : 20 Tahun
c. Jumlah pernikahan
Suami : 1 kali
Istri : 1 kali
IRT (Ibu
Istri/Ibu Rumah Perguruan
2. Ny. B 23 tahun P Rumah √
Tangga Tinggi
Tangga)
4. An. A 25hari L Anak ke 2 - - √
3. Anggota keluarga
4. An. A 25hari L Tidak ada Sehat -
c. Pemeriksaan fisik :
TD : 110/70mmHg Nadi : 85 x/menit
S : 36oC RR : 20 x/menit
TFU : 2jr dibawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
Payudara : ASI lancar
Lochea : Alba
Luka jahitan : sudah mulai kering
d. Apakah ada tanda bahaya yang ibu alami selama masa nifas ? Tidah
Sakit kepala yang hebat x
Payudara bengkak x
Perdarahan yang banyak x
Pandangan mata kabur x
Odema pada muka tangan dan kaki x
Demam x
Tidak ada tanda bahaya selama masa nifas x
d. Kunjungan ke posyandu
Ya, frekuensi : Teratur/Tidak teratur *(lingkari)
Tidak pernah, alasan
....................................................................................
e. Kepemilikan KMS :
1) Ya :
Terisi lengkap
Tidak terisi lengkap
Tidak terisi
2) Tidak, alasannya :
Hilang, tetapi memiliki kartu cadangan
Hilang, tidak punya kartu cadangan
Merasa tidak perlu
Tidak diberi pertugas
f. Pemberian vitamin A :
1) Ya, pada usia :
6 bulan
6 bulan
2) Tidak, alasannya :
Tidak pernah diberikan
Belum cukup umur
Tidak tahu manfaatnya
e. Golongan mana yang lebih berperan aktif dalam kegiatan Desa Siaga?
Anak-anak
Remaja
Dewasa
Lansia
g. Adakah jenis kegiatan Desa Siaga yang belum atau tidak terlaksana ?
Ada, sebutkan………………………………………..............................................
Tidak ada
Tidak tahu, alasan....................................................................................................
Masalah
No. Nama Klien Umur Kebidanan pada Diagnosa
Keluarga
Prioritas Masalah
Diagnosa 1 : Ny. B usia 23 tahun P20002 dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu
tentang pentingnya ASI eksklusif yang menjadikan dibantu dengan susu formula saat
kluar rumah.
Diagnosa 2: By. B umur 23 tahun dengan nifas 25 hari dan belum melakukan
pemasangan alat kontrasepsi.
Berdasarkan prioritas masalah dan hasil analisis tersebut maka dalam keluarga Tn.A
masalah yang menjadi prioritas dalam asuhan kebidanan yaitu pada Ny.B dengan
jumlah 4 1/3.
PERSIAPAN
Tujuan
Diagnose Kriteria Intervensi Tujuan jangk Kriteria
No jangka Intervensi
kebidanan hasil a panjang hasil
pendek
1 Ny. B usia Ny. B Ny. B Dengan Ny. B akan Ny. B 1. Mengajarkan
23 tahun mau dan mengerti memberikan selalu ingat dapat ibu cara
P20002 bersedia dan mau penyuluhan bahwa akan mengerti menyusui yang
dengan untuk untuk mengenai lebih baik bahwa ASI benar.
masalah memberik memberika manfaat dan memberikan eksklusif 2. Mengajarkan
kurangnya an ASI n asi saja keunggulan ASI sampai 6 kepada ibu
pengetahu eksklusif tanpa asi dibanding bulan tanpa untuk
an ASI tambahan dibandingkan susu formula menggunak melakukan
eksklusif susu dengan susu kepada an perawatan
formula formula bayinya yang tambahan payudara
meskipun akan susu sebagai salah
ibunya bermanfaat formula satu upaya dari
sedang untuk tubuh akan sangat memperlancar
kluar bayi dari bagus dan ASI serta
sekarang baik untuk memberitahuka
hingga nanti bayinya n mengenai
dia tumbuh dan tidak hygiene diri
besar ada susu selama masa
formula nifas.
yang 3. Mengajarkan
memiliki kepada ibu akan
kandungan perawatan bayi
sebagus untuk menjaga
ASI agar tetap
hangat dan
nyaman
4. Mengajarkan
ibu untuk cara
menyusui yang
benar
-mengajarkan
kepada ibu
tentang
perawatan bayi
baru lahir
PELAKSANAAN
Jangka Pendek
Diagnose
No Tujuan Jangka Pendek Tanggal Implementasi
Kebidanan
1 Ny. B usia 23 tahun Ny. B mau dan bersedia 1-3- Memberikan
P20002 dengan 2021
untuk memberikan ASI penyuluhan mengenai
masalah kurangnya
pengetahuan ASI eksklusif manfaat dan
eksklusif
keunggulan asi
dibandingkan dengan
susu formula serta
motivasi ibu untuk
memberikan ASI saja
tanpa tambahan
Jangka Panjang
Diagnose
No Tujuan Jangka Panjang Tanggal Implementasi
Kebidanan
1. Ny. B usia 23 tahun Ny.B akan selalu ingat 2-3- Mengajarkan ibu
P00002 dengan 2021
bahwa akan lebih baik untuk sering menyusui
masalah kurangnya
pengetahuan ASI memberikan ASI bayinya secara
eksklusif
dibanding susu formula bergantian kanan kiri
kepada bayinya yang
akan bermanfaat untuk
tubuh bayi dari
sekarang hingga nanti
dia tumbuh besar
2. Ny.B umur 23 Ny. B akan merasa 2-3- Memotivasi ibu untuk
tahun dengan nifas 2021
lebih aman nyaman jika segera melakukan
25 hari dan belum
melakukan peilihan hendak melakukan pemilihan alat
alat kontrasepsi.
hubungan kalau sudah kontrasepsi.
melakukan pemilihan
kontrasepsi.
Diagnose
No Tujuan Jangka Panjang Tanggal Implementasi
Kebidanan
1. Ny. B usia 23 Ny.S.M akan selalu 3-3- Mengajarkan kepada
tahun P00002 2021
ingat bahwa akan lebih ibu untuk melakukan
dengan masalah
kurangnya baik memberikan ASI perawatan payudara
pengetahuan ASI
dibanding susu formula serta memberitahukan
eksklusif
kepada bayinya yang mengenai hygiene diri
akan bermanfaat untuk selama masa nifas
tubuh bayi dari
sekarang hingga nanti
dia tumbuh besar
2. Ny.B umur 23 Ny. B akan merasa 3-3- Memberikan ibu leaflet
tahun dengan nifas 2021
lebih aman nyaman jika tentang macam-macam
25 hari dan belum
melakukan peilihan hendak melakukan alat kontrasepsi untuk
alat kontrasepsi
hubungan kalau sudah mendorong ibu segera
melakukan pemilihan melakukan pemilihan
kontrasepsi. dan pemasangan.
Diagnose
No Tujuan Jangka Panjang Tanggal Implementasi
Kebidanan
1. Ny. B usia 23 tahun Ny.S.M akan selalu 4-3- Mengajarkan kepada
P00002 dengan 2021
ingat bahwa akan lebih ibu akan pijat oksitosin
masalah kurangnya
pengetahuan ASI baik memberikan ASI sebagai upaya juga
eksklusif
dibanding susu formula untuk memperlancar
kepada bayinya yang ASI dan agar ibu lebih
akan bermanfaat untuk rileks
tubuh bayi dari
sekarang hingga nanti
dia tumbuh besar
2. Ny.B umur 23 Ny. B akan merasa 4-3- Memberikan vitamin
tahun dengan nifas 2021
lebih aman nyaman jika A dari bidan desa
25 hari dan belum
melakukan peilihan hendak melakukan untuk Ny.B guna
alat kontrasepsi
hubungan kalau sudah meningkatkan sistem
melakukan pemilihan kekebalan tubuh dan
kontrasepsi. mempercepat proses
pemulihan pasca
melahirkan.
EVALUASI
No Diagnose Tujuan Jangka Pendek Tanggal Evaluasi
Kebidanan
1 Ny. B usia 23 Setelah dilakukan 6-3-2021 S: Ibu mengatakan mulai
tahun P00002 asuhan selama 5 hari banyak memberikan ke
dengan masalah yang lalu dan 30 menit bayi ASI dibanding susu
formula
kurangnya sekarang diharapkan
O:
pengetahuan ASI ibu mengerti
- TD : 110/70 mmHg
eksklusif pentingnya pemberian
- N : 80 x/menit
ASI eksklusif
- RR : 20x/menit
- S : 36,5°C
A : Ny. B usia 23
tahun P00002 dengan
masalah kurangnya
pengetahuan ASI
eksklusif
P:
- Menganjurkan ibu
untuk lebih sering
memberikan ASInya
dan lebih mengurangi
lagi susu formula
- Menganjurkan ibu
untuk makan-makanan
yang sehat agar
kandungan ASI lebih
bagus
- Menganjurkan ibu
untuk rutin melakukan
perawatan payudara
yang sudah diajarkan
2. Ny.B umur 23 Setelah dilakukan 6-3-2021 S : Ibu mengatakan akan
tahun dengan asuhan selama 5 hari segera melakukan
kotrasepsi. - RR : 20x/menit
- S : 36,5°C
A : Ny.B umur 23
tahun dengan nifas 25
hari dan belum
melakukan peilihan
alat kontrasepsi
P:
- Menganjurkan ibu
untuk segera
melakukan
pemasangan alat
kontrasepsi
- memberitahu ibu
macam” KB dan ibu
merencanakan
memilih KB suntik 3
bulan
- Ibu mengatakan akan
segera melakukan
penggunaan alat
kontrasepsi KB suntik
3 bulan.
.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukannya asuhan kebidanan keluarga dengan masalah kurang
mengerti pentingnya pemberian ASI eksklusif dan belum melakukan pemilihan alat
kontrasepsi pada Ny.B usia 23 tahun yang dengan menggunakan proses kebidanan
keluarga mulai dari pengkajian sampai dengan pembahasan kasus, maka dapat diambil
suatu kesimpulan dan saran.
Masalah utama yang muncul pada keluarga Tn. A adalah ASI Eksklusif yang
belum terjalankan dengan baik oleh Ny. B dikarnakan pada saat Ny.B bepergian
biasanya bayinya diberikn susu formula yang sebenarnya masih mampu jika hanya
diberikan dari ASI saja. Maka peran keluarga sangatlah penting untuk memotivasi ibu
memberikan ASI eksklusif saja tanpa tambahan susu formula. Dan Ny.B juga belum
melakukan pemilihan dan pemakaian alat kontrasepsi, setelah dilakukan pendampingan
ibu bersedia untuk segera melakukan pemakaian alat kontrasepsi.
Saran
1. Diharapkan keluarga mampu mengenal masalah yang terjadi di dalam
keluarga dan diharapkan keluarga mampu melakukan tindakan promotif dan preventif
2. diharapkan keluarga dapat berperan aktif dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan meliputi 5 fungsi keluarga, yaitu: mengenal masalah kesehatan keluarga,
mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat, memelihara dan
memodifikasi lingkungan yang sehat dan menfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Dalam memberikan perawatan kesehatan keluarga hendaknya juga
memperhatikan aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan pengertahuan, tentang tujuan
yang direncanakan akan tercapai sesuatu dengan tingkat aspek yang dimiliki keluarga
melalaui metode penyuluhan, penjelasan maupun diskusi bersama