Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERSOALAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Ayu Wulansari (G2A021024)

S1 ILMU KEPERAWATAN 1A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT.Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“PERSOALAN PELAYANAN KEPERAWATAN” dapat saya selesaikan dengan
baik.Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca mengenai keseimbangan cairan dan elektrolit.Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada saya
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak


yang telah memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini.Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi saya, dosen pembimbing dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu saya dalam berbagai hal.Harapan saya, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.Tuhan Yang Maha Sempurna,
karena itu saya memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan
makalah saya selanjutnya.

Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah
ini, kami mohon maaf.Tim penulias menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membantu karya maklah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Semarang, 01 Januari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A. Latar Belakang..............................................................................................2

B. Tujuan...........................................................................................................2

C. Rumusan Masalah.........................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Defini Perubahan...........................................................................................3

B. Teori Perubahan Rogers E (1962).................................................................3

C. Contoh Kasus Asuhan Keperawatan.............................................................4

D. Tahapan Perubahan Menurut Teori Rogers..................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori dan konsep perubahan sangat penting dalam dunia
keperawatan, karena dalam teori dan konsep kita dapat mempelajari suatu
kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan perubahan manusia
dan lingkungan sekitar.Suatu perubahan sangat berpengaruh dalam
kehidupan masyarakat, apalagi jika seorang perawat berhasil menerapkan
teori dan konsep perubahan dengan baik dalam masyarakat.Mempelajari
manajemen perubahan dalam kehidupan berarti mempelajari tentang
keadaan sosial maupun pengembangan diri untuk kehidupan yang lebih
baik.
Untuk itu dalam menghadapi perubahan seseorang haruslah
mengetahui cara untuk menjadikan perubahan baik individu maupun
lembaga.Supaya dapat mengikuti perubahan yang ada maka individu
maupun lembaga instansi harus mengetahui konsep dari perubahan apa
yang sedang terjadi guna seseorang atau lembaga tetap berdiri sesuai
dengan perkembangan zaman yang ada.

B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat memahami konsep
berubah dalam keperawatan.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perubahan ?
2. Apa saja komponen teori perubahan menurut Rogers ?
3. Contoh kasus asuhan keperawatan dalam perubahan
4. Babagimana penerapan teori perubahan menurut Rogers dalam
kasus asuhan keperawatan ?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defini Perubahan
Perubahan adalah suatu proses peralihan atau perpindahan dari
keadaan tetap (statis) ke keadaan statis dinamis, yang artinya dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Perubahan adalah suatu kegiatan
atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dari keadaan
sebelumnya (Atkinson, 1987).Perubahan adalah proses yang mengarah
pada perubahan pola perilaku atau intuisi individu (Brooten, 1987).

B. Teori Perubahan Rogers E (1962)


Menurut Rogers E, untuk melakukan suatu perubahan perlu dilakukan
beberapa langkah untuk mencapai harapan atau tujuan akhir dari
perubahan tersebut. Langkah-langkah ini meliputi:
1. Kesadaran
Tahap ini merupakan tahap awal, artinya dalam proses perubahan
pasti ada sense of change, jika tidak ada sense of change maka
tidak mungkin tercipta perubahan.
2. Tahap minat (keinginan)
Tahap kedua perubahan harus membangkitkan minat terhadap
perubahan, dan selalu memperhatikan hal-hal baru yang
diperkenalkan dalam perubahan. Munculnya minat akan
mendorong dan memperkuat rasa perubahan.
3. Tahap evaluasi

v
Pada tahap ini, hal-hal baru perlu dievaluasi agar tidak ditemukan
kendala dalam proses perubahan. Penilaian ini dapat
mempromosikan tujuan dan prosedur untuk perubahan.

4. Tahap percobaan (trial)


Tahap ini merupakan tahap menguji hal-hal baru atau mengubah
hasil, diharapkan dapat ditemukan hal-hal baru berdasarkan kondisi
dan keadaan yang ada, yang akan lebih mudah diterima oleh
lingkungan.
5. Tahap Adopsi (penerimaan)
Tahap ini merupakan tahap akhir dari perubahan, yaitu proses
menerima hal-hal baru, mengujinya, dan merasakan manfaat dari
hal-hal baru tersebut, sehingga selalu mempertahankan hasil
perubahan tersebut.

C. Contoh Kasus Asuhan Keperawatan


Ny. M berusia 30 tahun adalah pasien post operasi,Ny M mengalami
kecelakaan di sebuah jalan pertokoan. M yang hendak mnyebrang tiba-tiba
tertabrak sebuah mobil yang mengakibatkan Ny. M mengalami
pendarahan hebat di saluran napas bagian atas sehingga pasien harus
dilakukan opeasi tracheostomy untuk membantu fungsi jalan napasnya.
Setelah keadaan membaik pasien dipindahkan ke kamar bangsal.
Suatu ketika perawat bernama ners X sedang dinas pagi dan harus
melaksanakan perawatan tracheostomy sekaligus suction pada Ny M.
Pada saat akan melakukan perawatan luka tracheostomy ternyata
perawat dirumah sakit tersebut menggunakan sarung tangan non steril,
karena di RS tersebut semua tindakan dilakukan dengan handscoen bersih
dan instrumen yang kurang terjamin keseterilannya setelah dilakukan
perawatan selama 3 hari ditemukan tanda-tanda infeksi, pasien demam dan

vi
menggigil, napas pasien sesak, klien batuk-batuk dan mengeluarkan
sekret. Setelah diperiksa oleh dokter dan pemeriksaan lab ternyata Ny M
menderita pneumonia.Dari hasil tes lab disebutkan pneumonia tersebut
disebabkan bakteri Streptococcus pneumonia.

D. Tahapan Perubahan Menurut Teori Rogers


1. Tahap Kesadaran
Perawat jaga lambat laun mulai merasakan bahwa setiap
pasien post operasi yang di rawat di ruangan tersebut banyak yang
mengalami infeksi nosokomial. Akhirnya para perawat di ruangan
tersebut rapat bersama untuk membahas permasalahan yang
terjadi.Ternyata benar, dari hasil rapat dapat ditarik kesimpulan
berdasarkan data penggunaan alat dan bahan selama tindakan
keperawatan, ditemukan adanya keganjalan. Beberapa tindakan
invasif yang seharusnya menggunakan peralatan steril tidak
dilaksanakan sesuai SOP. Hal tersebut bisa terjadi karena memang
di rungan tersebut tidak di sediakan alat dan bahan steril.Setelah
rapat bersama, selanjutnya kepala ruangan menghadap kepala
bagian keperawatan rumah sakit tersebut untuk melaporkan hasil
rapat bahwa seringnya terjadi infeksi nosokomial di ruangan
tersebut karena tidak sesuainya tindakan keperawatan sesuai SOP,
yang membutuhkan peralatan steril untuk melaksanakan tindakan-
tindakan invasif di ruangan tersebut.
2. Tahap Keinginan
Setelah mendapat laporan dari kepala ruangan tersebut,
kepala bagian keperawatan mulai sadar dan berkeinginan untuk
melakukan perubahan agar kasus infeksi nosokomial tersebut dapat
menurun bahkan kalau bisa tidak akan terjadi lagi di Rumah Sakit
tersebut. Ia berkeinginan untuk melakukan pengadaan alat-alat
steril terutama untuk tindakan invasif keperawatan tiap masing-

vii
masing ruangan. Memberikan pendidikan tentang perawatan luka
yang baik dan benar serta tindakan infasif lainnya.
3. Tahap Evaluasi
Kepala bagian keperawatan akhirnya mampu menemukan
titik masalah apa yang harus diselesaikan agar tidak terjadinya
infeksi nosokomial lagi. Setelah dilakukan penelitian tiap ruangan,
akhirnya kepala bagian keperawatan menetapkan peraturan baru
untuk semua ruangan, bahwa setiap tindakan invasif harus
dilakukan sesuai prosedur SOP yang benar.
Kepala bagian keperawatan memberikan motivasi kepada
setiap kepala ruangan, agar para kepala ruangan mampu mengajak
para perawat pelaksana untuk bersama-sama melakukan perubahan
yang lebih baik. Melakukan perubahan yang besar itu memang
susah, tetapi jika dimulai sedikit demi sedikit semua akan terjadi
sesuai keinginan awal, oleh karena itu semua pihak Rumah Sakit
harus mampu berkerja sama untuk mewujudkan perubahan
4. Tahap Mencoba
Untuk segera mewujudkan perubahan yang nyata, maka
kepala bagian keperawatan selalu berusaha memberikan peralatan
alat dan bahan yang lengkap untuk semua ruangan, dan juga
bekerja sama dengan para kepala ruangan untuk memantau semua
tindakan yang dilakukan.Berdasarkan laporan kepala ruangan,satu
bulan pertama 25 % perawat pelaksana mulai melakukan tindakan
sesuai prosedur SOP yang benar. Terlihat saat dalam perawatan
luka,mereka mulai mengguakan handscoen bersih dan steril,
menggunakan kasa beserta instrument set rawat luka yang 100%
selalu steril. Dan bulan berikutnya hampir semua perawat
pelaksana lainnya mulai melaksanakan tindakan yang
benar,sehingga infeksi nosokomial akibat kurang adekuatnya
tindakan keperawatan karena tidak dilakukannya sesuai prosedur
SOP tiap bulannya mulai menurun.

viii
5. Tahap Penerimaan
Setelah dilakukan uji coba selama 6 bulan, semua pihak
rumah sakit menerima kenyataan bahwa perubahan yang
diharapkan selama ini benar-benar memberikan manfaat luar biasa
untuk pihak rumah sakit tersebut.Bertambahnya pasien tiap
bulannya membuat kepercayaan tersendiri bagi masyarakat bahwa
Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan yang profesional
untuk semua kalangan masyarakat, tidak membedakan golongan,
pangkat dan juga jabatan.
Melihat adanya peningkatan dalam kinerja rumah
sakit,akhirnya semua pihak rumah sakit,mulai dari Direktur utama
Rumah sakit beserta staff, kepala bagian keperawatan,kepala
ruangan hingga perawat pelaksana menetapakan peraturan baru
yaitu “Semua tindakan keperawatan harus dilakukan sesuai SOP
yang benar.Dan barang siapa tidak melaksanakan sesuai prosedur
SOP yang benar akan dikenai sanksi”.Sehingga peraturan ini wajib
dilaksanakan dan tidak boleh dilanggar oleh siapapun.Untuk tetap
mengingat adanya peraturan ini,tiap ruangan yang ada di rumah
sakit tersebut diberikan slogan terkait peraturan tersebut.

ix
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi. Menurut Rogers E untuk mengadakan suatu
perubahan perlu ada beberapa langkah yang di tempuh sehingga harapan
atau tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah-langkah
tersebuat antara lain melalui 5 tahap yaitu :

1. Tahap Kesadaran
2. Tahap Keinginan
3. Tahap Evaluasi
4. Tahap Mencoba
5. Tahap Penerimaan

Banyak aspek dalam bidang keperawatan yang dapat mengalami


perubahan salah satunya adalah perubahan dalam asuhan keperawatan di
rumah sakit yang menjadi lahan perawat. Asuhan keperawatan adalah suatu
proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung
diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam
upaya pemenuhan KDM, dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan
etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab

x
keperawatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan
proses keperawatan. Asuhan keperawatan memiliki tujuan untuk membuat
individu atau masyarakat mencapai derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya.Sehingga dalam pelaksanaan asuhan keperawatan salah satunya
di rumah sakit harus selalu dilakukan perbaikan melalui tahapan perubahan
untuk menjadikan asuhan keperawatan yang lebih baik sehingga dapat
mencapai tujuan asuhan keperawatan yang diinginkan.

B. Saran
Kita harus menyadari bahwa perubahan akan terjadi dan memang selalu
terjadi serta tidak bisa dihindari oleh karena itu kita harus mempersiapkan
suatu manajement untuk menghadapinya.Kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami
meminta saran dan kritik.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih.Yasmin. 2001.


Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan
SDM. Jakarta :EGC.

La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. 1998. Kepemimpinan


dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman.
Jakarta :EGC.

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. 2000. Pengantar


kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat
Klinis.Jakarta :EGC.

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai