Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN

TENTANG
KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

DIREKTUR RUMAH SAKIT ERIA

MENIMBANG a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan


pasien di Rumah Sakit ERIA, maka perlu adanya Kebijakan yang
mengatur tentang hak-hak pasien dan keluarga di Rumah Sakit
ERIA.
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan
Peraturan Direktur tentang Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga
Rumah Sakit ERIA.

MENGINGAT

. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1998 tentang


Kesejahteraan Lanjut Usia.
b. Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak.
d. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
e. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
f. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 tahun 1966
tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tantang Rekam Medis.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 TENTANG Persetujuan tindakan
Kedokteran.
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran.
l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1226/MENKES/SK/XIII/2009 tentang Pedoman Penatalaksanaan
Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan
Anak di rumah Sakit.
m. Keputusan Dewan Komisaris Nomor 005/SK/KOM-UT/PT-
TM/VI/2014 tentang Penunjukan Direktur Utama Rumah Sakit
ERIA
n. Keputusan Direktur Utama Nomor 006/SK/DIRUT/RS-TM-VI-
2014 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit ERIA

MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RS.


Trimitra

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ERIA TENTANG


KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA.

KEDUA : Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Rumah Sakit ERIA,


sebagaimana tercantung dalam lampiran Peraturan ini.

KETIGA : Perubahan kebijakan harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3


(tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan, sewaktuwaktu akan
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal :
Direktur RS ERIA

Dr. Yulhasmida, M. Kes, MM

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS. Trimitra


No. 133/SK/DIRUT/RS-TM//X/2015

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


RUMAH SAKIT ERIA

1. Rumah Sakit ERIA memberikan proses pelayanan yang mendukung dan mengedepankan
hak pasien dan keluarga sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
2. Staf Rumah Sakit ERIA dalam memberikan pelayanan kepada pasien harus dengan penuh
perhatian dan menghormati serta dapat mengidentifikasi nilai-nilai budaya, suku,
kepercayaan, dan agama yang dianut pasien.
3. Rumah Sakit ERIA menetapkan adanya persetujuan umum untuk pelayanan dan
kewajiban keuangan serta pemberian informasi tata tertib rumah sakit secara tertulis.
4. Memiliki prosedur yang berkaitan dengan hak pasien dan keluarga.
5. Tersedia pelayanan kerohanian sesuai dengan agama dan kepercayaan pasien.
6. Staf Rumah Sakit ERIA wajib menghormati kebutuhan privasi pasien dalam memberikan
asuhan pelayanan.
7. Rumah Sakit ERIA menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien dengan
mendokumentasikan informasi kesehatan dan data medis pasien dalam bentuk tulisan di
kertas atau elektronik serta memberikan hak sepenuhnya kepada pasien untuk
memberikan perwakilan kepada siapa informasi tentang ksehatannya dapat diberikan.
8. Menghormati hak pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
pelayanan, bertanya, serta menghormati hak pasien dalam mencari second opinion.
9. Dokter penanggung jawab pelayanan berkewajiban memberitahu pasien tentang kondisi
medis, diagnosis pasti, rencana pelayanan dan pengobatan, komplikasi dan resiko
tindakan dengan cara dan bahasa yang dapat dimengerti.
10. Dokter penanggungjawab pelayanan, perawat, staf farmasi atau staf rumah sakit terkait
berkewajiban memberitahu pasien tentang hasil pelayanan dan pengobatan.
11. Informed Consent diberikan untuk setiap tindakan kedokteran dan harus mendapat
persetujuan dari pasien atau wali yang sah pasien setelah mendapat penjelasan yang
cukup tentang tindakan tersebut.
12. Rumah Sakit ERIA menghormati hak pasien untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan dan memberitahkan konsekuensi dari keputusan dan alternatif pelayanan dan
pengobatan yang lain.
13. Rumah Sakit ERIA bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik oelh
pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit.
14. Petugas keamanan Rumah Sakit ERIA berhak memeriksa individu yang tidak memiliki
identitas, pengunjung yang mencurigakan dan memonitoring lokasi yang terpencil atau
terisolasi.
15. Mengidentifikasi kelompok pasien yang mudah diserang dan yang berisiko serta
menetapkan proses untuk melindungi hak kelompok tersebut.
16. Menghormati keinginan dan pilihan pasien menolak pelayanan resusitasi atau
menghentikan bantuan hidup dasar sesuai dengan norma agama, budaya, dan syarat
hukum yang berlaku.
17. Rumah Sakit ERIA menetapkan proses asesmen dan manajemen nyeri.
18. Mendukung hak pasien untuk mendapat pelayanan yang menghargai dan penuh kasih
sayang dalam menghadapi akhir kehidupannya.
19. Rumah Sakit ERIA menghormati keluhan tentang pelayanan, konflik dan perbedaan
pendapat yang disampaikan pasien dan menetapkan prosedur penyelesaian keluhan atau
komplain.

Cibinong, 17 Juli 2013


Direktur Utama RS. Trimitra

Dr. Ema Sumarsah

Anda mungkin juga menyukai