KIMIA DASAR
JUDUL
UDUL PERCOBAAN : STOIKIOMETRI
TANGGAL PRAKTIKUM :
LABORATORIUM KIMIA-FISIKA
KIMIA FISIKA DASAR
1. Latar Belakang
Ada banyak sekali jenis unsur dan senyawa yang terdapat di alam semesta. Unsur
dan senyawa tersebut dapat digabungkan melalui reaksi kimia. Hal itu dilakukan agar
dapat tercipta senyawa baru yang memiliki fungsi dan kegunaan yang dibutuhkan.
untuk Didalam ilmu kimia, campuran antar unsur dan senyawa tertentu harus dihitung
dengan akurat. Hal ini bertujuan agar unsur ataupun senyawa tersebut stabil dan dapat
digunakan secara maksimal. Oleh karena itu, ilmu Stoikiometri perlu untuk dipelajari.
Stoikiometri ini berguna untuk menentukan dan mengukur jumlah atau rasio
massa unsur dalam reaksi kimia. stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif rumus
dan reaksi kimia, hal tersebut diperoleh melalui pengukuran massa, volume, jumlah
dan sebagainya yang terkait dengan atom, ion atau rumus kimia serta saling
keterkaitannya dalam suatu mekanisme reaksi kimia (Ernawati, 2015:18).
2. Tujuan Praktikum
Mengamati reaksi kimia yang terjadi, dan menghitung perbandingan unsur dalam
senyawa serta menuliskan reaksi kimia yang terjadi.
Langkah Kerja
a) Percobaan A
1. Timbang gelas ukur 50 mL kosong. Massa gelas ukur 50 mL kosong 62,9 gr.
2. Timbang 50 mL aquades. Berat 50 mL aquades+gelas ukur 50 mL = 112,9 gr
3. Ukur suhu air dengan termometer atau dengan pendekatan suhu sekitar.
4. Timbang gelas ukur 100 mL kosong. Massa gelas ukur 100 mL kosong 123,8
gr.
5. Timbang 100 mL aquades. Berat 100 mL aquades+gelas ukur 100 mL = 222,7
gr
6. Campur 50 mL air dan 100 mL air.
7. Timbang gelas ukur 250 mL kosong. Massa gelas ukur 250 mL kosong 213,1
gr.
8. Timbang 150 mL aquades. Berat 150 mL aquades+gelas ukur 250 mL = 361,4
gr
9. Hitung massa air yang telah dicampur dengan rumus Massa = densitas x
volume.
10. Analisa massa sebelum dan sesudah dicampur
b) Percobaan B
1. Timbang gelas ukur 50 mL kosong. Massa gelas ukur 50 mL kosong 62,9 gr.
2. Timbang 50 mL aquades. Berat 50 mL aquades+gelas ukur 50 mL = 112,9 gr
3. Ukur suhu air dengan termometer atau dengan pendekatan suhu sekitar.
4. Timbang gelas ukur 100 mL kosong. Massa gelas ukur 100 mL kosong 123,8
gr.
5. Timbang 100 mL aquades. Berat 100 mL aquades+gelas ukur 100 mL = 222,7
gr
6. Campur 50 mL air dan 100 mL air.
7. Timbang gelas ukur 250 mL kosong. Massa gelas ukur 250 mL kosong 213,1
gr.
8. Timbang 150 mL aquades. Berat 150 mL aquades+gelas ukur 250 mL = 361,4
gr
9. Hitung massa air yang telah dicampur dengan rumus Massa = densitas x
volume.
10. Analisa massa sebelum dan sesudah dicampur
TINJAUAN PUSTAKA
5. Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran).
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massaunsur-unsur dalam senyawa
dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungankimia secara stoikiometri,
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. (Zul Alfian,2009).
Perhitungan dalam ilmu kimia berkaitan dengan materi atau zat yangukurannya
sangat kecil secara kualitatif atau kuantitatif. Perhitungan secarakuantitatif karena
melibatkan beberapa atom dalam reaksi kimia. Sedangkankualitatif sebab terkait
dengan penentuan jenis zat. Maka dari itu diperlukanhukum-hukum dasar untuk
membantu dan mempermudah dalammelakukan perhitungan kimia dan penentuan
rumus kimia zat. Hukum-hukumdasar kimiatersebut, yaitu hukum kekekalan massam
hukum perandingan tetap, hukumperbandingan berganda, hukum penggabungan
volume, dan hipotesis Avogadro (Sulakhudin,2019).
6.1. Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov Lavoiser
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatusistem tertutup akan konstan
meskipun terjadi berbagai macamproses di dalam sistem tersebut atau dengan kata
lain dalam sistem tertutup massa zat sebelumdansesudah reaksi adalah sama
(konstan). Dalam fluida yang mengalir pada pipadimungkinkan terjadi reaksi fisika
(seperti perubahan fasa) ataupun reaksi kimiayang dapat mempengaruhi karakteristik
dari fluida tersebut (seperti volume fluida, massa jenis fluida, kekentalan fluida, dan
lain-lain) (Madina,2016).
7. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana satu atau lebih reaktan berubah menjadi
satu atau lebih produk. Reaksi kimia bisa terjadi dalamwaktuyangsangat cepat
ataupun sangat lambat. Beberapa reaksi kimia bisa terjadi dalamwaktu yang sangat
cepat ataupun sangat lambat. Beberapa reaksi kimia terjadi secara spontan pada suhu
dan tekanan normal pada saat terjadi kontakantar reaktan. Sedangkan beberapa reaksi
kimia lainnya hanya dapat terjadi jikamendapat energi eksternal seperti panas, cahaya,
atau listrik (Sulastri,2017).
Reaksi kimia yaitu suatu proses dimana zat (senyawa) diubah menjadi satuatau
lebih senyawa baru. Untuk berkomuniakasi satu sama lain tentang reaksi kimia. Para
ilmuan menggunakan cara standar untuk menggambarkan reaksi tersebut melalui
persamaan kimia.Cara efektif untuk menampilkan hasil reaksi kimia adalah dengan
menuliskan persamaan kimia, yang menggunakan rumusrumus kimia untuk
menggambarkan apa yang terjadi. Persamaan kimia harusdisetarakan agar diperoleh
jumlah dan jenis atom yang sma untuk reaktan, zat-zat sebelum reaksi, dan produk
zat-zat setelah reaksi (Chang,2016).
8. Molaritas
Molaritas adalah satuan konsentrasi dalam Sistem International (SI). Molaritas
adalah jumlah mol zat terlarut perliter zat pelarut. Satuan molaritas adalah mol/L atau
mol L -1 . Jadi 1 mol zat terlarut apapun yang terlarut dalam 1L pelarut memiliki
konsentrasi 1,0 mol/L. (ini adalah larutan ‘molar’.). Konsentrasi suatu zat dalam
tubuh, misalnya hormon dan elektrolit, biasanya sangat kecil, sehingga digunakan
satuan milimol perliter (mmol/L). Satu milimol adalah 1/1000mol, sehingga 0,001
mol/L sama degan 1 mmol/L (Joyce James,2006).
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat
terlarut per liter larutan. dilambangkan dengan huruf M. Secara matematis dapat
diungkapkan dengan persamaan (Sunarya, 2010) :
Konsentrasi (mol/L) = ( )
9. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada benda sehingga benda mengalami
perubaan wujud atau fisik saja. Benda yang mengalami perubahan fisika sifatnya tetap
seperti sebelum berubah, hanya tampilan fisiknya yang berbeda.
Ciri-ciri perubahan fisika yaitu:
Benda yang mengalami perubahan fisika, molekulnya tidak berubah.
Hanya terjadi perubahan wujud atau perubahan fase zat.
Reaksi perubahan fisika bersifat reversible (dapat balik). Dengankata lain,
benda yang mengalami perubahan fisika dapat dikembalikan seperti semula.
Perubahan fisika hanya bersifat sementara (temporary).
Contoh perubahan fisika yaitu: air yang didinginkan di lemari es akan membeku dan
menjadi es . Sifat air dan es adalah sama, hanya wujudnya saja yang berbeda.
(Sulaiman,2019).
Ada beberapa contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, besi
yang berkarat, kayu yang terbakar, makanan yang membusuk dan kertas yang dibakar
menjadi arang. Sifat kertas dan arang sangat berbeda karena molekul kertas dan arang
berbeda. Molekul kertas memiliki struktur polimer, sedangkan arang hanya memiliki
molekul karbon (Sulaiman,2019).
11. MSDS (Material Safety Data Shield)
Gambar 1, MSDS
Chang. R. 2003. Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Jilid 1 Ed- 3. Jakarta: Erlangga.
Madina. D. 2018. Stoikiometri Berhitung Kimia Itu Mudah. Bogor: IPB Press.
Sudarmin. Sumarni. W.. & Kurniawan. C. 2016. Sumber Belajar Penunjang PLPG
2016 Mata Pelajaran.Paket Keahlian Ilmu Kimia. Sumber Belajar Penunjang PLPG.