Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

JUDUL
UDUL PERCOBAAN : STOIKIOMETRI

NAMA PRAKTIKAN : SALWANA BILLA

NIM/GRUP : 2012210706 / KELOMPOK 3

TANGGAL PRAKTIKUM :

ASISTEN : FIRDAUS AGIL PRASETYO

LABORATORIUM KIMIA-FISIKA
KIMIA FISIKA DASAR

UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN


INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ada banyak sekali jenis unsur dan senyawa yang terdapat di alam semesta. Unsur
dan senyawa tersebut dapat digabungkan melalui reaksi kimia. Hal itu dilakukan agar
dapat tercipta senyawa baru yang memiliki fungsi dan kegunaan yang dibutuhkan.
untuk Didalam ilmu kimia, campuran antar unsur dan senyawa tertentu harus dihitung
dengan akurat. Hal ini bertujuan agar unsur ataupun senyawa tersebut stabil dan dapat
digunakan secara maksimal. Oleh karena itu, ilmu Stoikiometri perlu untuk dipelajari.
Stoikiometri ini berguna untuk menentukan dan mengukur jumlah atau rasio
massa unsur dalam reaksi kimia. stoikiometri mempelajari aspek kuantitatif rumus
dan reaksi kimia, hal tersebut diperoleh melalui pengukuran massa, volume, jumlah
dan sebagainya yang terkait dengan atom, ion atau rumus kimia serta saling
keterkaitannya dalam suatu mekanisme reaksi kimia (Ernawati, 2015:18).
2. Tujuan Praktikum
Mengamati reaksi kimia yang terjadi, dan menghitung perbandingan unsur dalam
senyawa serta menuliskan reaksi kimia yang terjadi.

3. Manfaat Modul Praktikum


Diharapkan dengan adanya praktikum kimia dasar tentang stoikiometri ini,
mahasiswa dapat mengerti tentang perhitungan perbandingan unsur dalam senyawa
serta reaksi kimia yang terjadi.

4. Alat dan Bahan


Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
 Botol selai tertutup 2 buah
 Botol kecil 10 mL 1 buah
 Gelas ukur 25 mL 1 buah
 Benang wol Secukupnya

Untuk bahan yang akan digunakan pada praktikum ini yaitu:


 Es batu Secukupnya
 Larutan CuSO4 20 mL
 Larutan KOH 5 mL
METODOLOGI PERCOBAAN

Langkah Kerja

a) Percobaan A
1. Timbang gelas ukur 50 mL kosong. Massa gelas ukur 50 mL kosong 62,9 gr.
2. Timbang 50 mL aquades. Berat 50 mL aquades+gelas ukur 50 mL = 112,9 gr
3. Ukur suhu air dengan termometer atau dengan pendekatan suhu sekitar.
4. Timbang gelas ukur 100 mL kosong. Massa gelas ukur 100 mL kosong 123,8
gr.
5. Timbang 100 mL aquades. Berat 100 mL aquades+gelas ukur 100 mL = 222,7
gr
6. Campur 50 mL air dan 100 mL air.
7. Timbang gelas ukur 250 mL kosong. Massa gelas ukur 250 mL kosong 213,1
gr.
8. Timbang 150 mL aquades. Berat 150 mL aquades+gelas ukur 250 mL = 361,4
gr
9. Hitung massa air yang telah dicampur dengan rumus Massa = densitas x
volume.
10. Analisa massa sebelum dan sesudah dicampur

b) Percobaan B
1. Timbang gelas ukur 50 mL kosong. Massa gelas ukur 50 mL kosong 62,9 gr.
2. Timbang 50 mL aquades. Berat 50 mL aquades+gelas ukur 50 mL = 112,9 gr
3. Ukur suhu air dengan termometer atau dengan pendekatan suhu sekitar.
4. Timbang gelas ukur 100 mL kosong. Massa gelas ukur 100 mL kosong 123,8
gr.
5. Timbang 100 mL aquades. Berat 100 mL aquades+gelas ukur 100 mL = 222,7
gr
6. Campur 50 mL air dan 100 mL air.
7. Timbang gelas ukur 250 mL kosong. Massa gelas ukur 250 mL kosong 213,1
gr.
8. Timbang 150 mL aquades. Berat 150 mL aquades+gelas ukur 250 mL = 361,4
gr
9. Hitung massa air yang telah dicampur dengan rumus Massa = densitas x
volume.
10. Analisa massa sebelum dan sesudah dicampur
TINJAUAN PUSTAKA

5. Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metria (ukuran).
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massaunsur-unsur dalam senyawa
dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungankimia secara stoikiometri,
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. (Zul Alfian,2009).

Stoikiometri ialah hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkait dalamsuatu


reaksi kimia. Perhitungan dengan kuantitatif sebab melibatkan jumlahbeberapa atom
yang terlibat dalam reaksi kimia. Sedangkan secara kualitatif karena terkait dengan
penentuan jenis zat .Misalnya apabila 1,00 gramkalsiumkarbonat dipanaskan sampai
terurai seluruhnya, berapa gram kalsiumoksida danberapa gram karbon dioksida akan
dihasilkan. Jawabannya, 0,56 gramkalsiumoksida dan 0,44 gram karbon dioksida.
Reaksi penguraiannya adalah: CaCO3 → CaO + CO2 (W. Harjadi,2018).

6. Hukum Dasar Kimia


Hukum Kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep
paling fundamental dalam kimia adalah hukum konservasi massa , yangmenyatakan
bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimiabiasa. Fisika
modren menunjukkan bahwa sebenarnya yang terjadi adalahkonservasi energi, dan
bahwa energi dan massa saling berhubungan suatu konsepyang menjadi penting
dalam kimia nuklir. konservasi energi menuntun ke suatukonsep-konsep penting
mengenai kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika (Zul Alfian,2009).

Perhitungan dalam ilmu kimia berkaitan dengan materi atau zat yangukurannya
sangat kecil secara kualitatif atau kuantitatif. Perhitungan secarakuantitatif karena
melibatkan beberapa atom dalam reaksi kimia. Sedangkankualitatif sebab terkait
dengan penentuan jenis zat. Maka dari itu diperlukanhukum-hukum dasar untuk
membantu dan mempermudah dalammelakukan perhitungan kimia dan penentuan
rumus kimia zat. Hukum-hukumdasar kimiatersebut, yaitu hukum kekekalan massam
hukum perandingan tetap, hukumperbandingan berganda, hukum penggabungan
volume, dan hipotesis Avogadro (Sulakhudin,2019).
6.1. Hukum Kekekalan Massa

Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov Lavoiser
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatusistem tertutup akan konstan
meskipun terjadi berbagai macamproses di dalam sistem tersebut atau dengan kata
lain dalam sistem tertutup massa zat sebelumdansesudah reaksi adalah sama
(konstan). Dalam fluida yang mengalir pada pipadimungkinkan terjadi reaksi fisika
(seperti perubahan fasa) ataupun reaksi kimiayang dapat mempengaruhi karakteristik
dari fluida tersebut (seperti volume fluida, massa jenis fluida, kekentalan fluida, dan
lain-lain) (Madina,2016).

Hukum kekekalan massa diperuntukkan secara luas dalambeberapabidang seperti


teknik kimia, mekanik,kimia dan dinamika fluida. Menurut ilmurelativitas spesial,
kekekalan massa merupakan sebuah pernyataan dari kekekalanenergi. Massa partikel
yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada
peristiwa beberapa radiasi, di sebutkan bahwa terlihat adanya perubahan massa
menjadi energi. Hal tersebut terjadi ketika suatu bendaberubah menjadi energi
kinetik/energi potensial serta sebaliknya. Karena massadan energi berhubungan,
dalam suatu sistem yang mendapat atau mengeluargaenergi, massa dalam jumlah
yang sangat sedikit akan tercipta atau hilangdari sistem. Dalam beberapa peristiwa
yang melibatkan sebuah perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan
sebab massa berubah sangatlah sedikit (Alfian,2009).

Hukum paling penting untuk kimia modern adalah hukumkekekalan massa.


Hukum kekekalan massa kadang-kadang disebut hukumkekekalan materi. Massa
mengukur seberapa banyak materi yang dikandungsesuatu. Bagian pertama hukum
bahwa kita tidak dapat menciptakan massa ataumateri itu cukup jelas (Jenna
Winterberg,2015)

6.2. Hukum Perbandingan Tetap


Joseph Louis Proust (1799) menganalisis berbagai macam senyawa. Ia
menunjukan bahwa susunan dan perbandingan jumlah unsur-unsur yang membentuk
senyawa tertentu, tidak bergantung tempat senyawa itu diperoleh ataupun cara
pembentukan senyawa itu. Perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air
adalah tetap 1 : 8, tidak bergantung air tersebut berasal dari air sumur, air laut, atapun
yang berasal dari pembakaran minyak bumi.
pengamatan Proust ini kemudian dikenal sebagai hukum perbandingan tetap, yang
dinyatakan sebagai berikut: “Perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk
senyawa tertentu yang murni, adalah tetap” (Sudarmin,2016).
Keuntungan dari hukum Proust: bila diketahui massa suatu senyawa atau massa
salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat
diketahui.

6.3. Hukum Perbandingan Ganda


Gas multikomponen, yakni campuran yang terdiri dari dua atau lebih gas, hukum
gas ideal masih dapat digunakan, dengan catatan masih memperhitungkan komposisi
campurannya. Maka persamaan gas ideal untuk masing-masing komponen dapat
dituliskan sebagai berikut (Sunarya, 2010:104) :
P1 = n1 ; P2=n2 ; .... ; Pi = ni
Pi disebut tekanan parsial untuk komponen ke-i, yaitu tekanan yang dihasilkan
jika masing-masing komponen menempati volume total (volume wadah yang
ditempati oleh campuran gas tersebut). Tekanan total untuksistem campuran di atas
dapat diungkapkan sebagai berikut (Sunarya, 2010:105):
Pi = P1 + P2+ P3+.....+ Pi
Persamaan ini merupakan persamaan matematis dari hukum Dalton tentang
tekanan parsial, yang menyatakan bahwa: tekanan total dari suatu wadah sama
dengan jumlah tekanan dari masing-masing komponen gas.

7. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana satu atau lebih reaktan berubah menjadi
satu atau lebih produk. Reaksi kimia bisa terjadi dalamwaktuyangsangat cepat
ataupun sangat lambat. Beberapa reaksi kimia bisa terjadi dalamwaktu yang sangat
cepat ataupun sangat lambat. Beberapa reaksi kimia terjadi secara spontan pada suhu
dan tekanan normal pada saat terjadi kontakantar reaktan. Sedangkan beberapa reaksi
kimia lainnya hanya dapat terjadi jikamendapat energi eksternal seperti panas, cahaya,
atau listrik (Sulastri,2017).
Reaksi kimia yaitu suatu proses dimana zat (senyawa) diubah menjadi satuatau
lebih senyawa baru. Untuk berkomuniakasi satu sama lain tentang reaksi kimia. Para
ilmuan menggunakan cara standar untuk menggambarkan reaksi tersebut melalui
persamaan kimia.Cara efektif untuk menampilkan hasil reaksi kimia adalah dengan
menuliskan persamaan kimia, yang menggunakan rumusrumus kimia untuk
menggambarkan apa yang terjadi. Persamaan kimia harusdisetarakan agar diperoleh
jumlah dan jenis atom yang sma untuk reaktan, zat-zat sebelum reaksi, dan produk
zat-zat setelah reaksi (Chang,2016).

8. Molaritas
Molaritas adalah satuan konsentrasi dalam Sistem International (SI). Molaritas
adalah jumlah mol zat terlarut perliter zat pelarut. Satuan molaritas adalah mol/L atau
mol L -1 . Jadi 1 mol zat terlarut apapun yang terlarut dalam 1L pelarut memiliki
konsentrasi 1,0 mol/L. (ini adalah larutan ‘molar’.). Konsentrasi suatu zat dalam
tubuh, misalnya hormon dan elektrolit, biasanya sangat kecil, sehingga digunakan
satuan milimol perliter (mmol/L). Satu milimol adalah 1/1000mol, sehingga 0,001
mol/L sama degan 1 mmol/L (Joyce James,2006).
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat
terlarut per liter larutan. dilambangkan dengan huruf M. Secara matematis dapat
diungkapkan dengan persamaan (Sunarya, 2010) :

Konsentrasi (mol/L) = ( )

9. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada benda sehingga benda mengalami
perubaan wujud atau fisik saja. Benda yang mengalami perubahan fisika sifatnya tetap
seperti sebelum berubah, hanya tampilan fisiknya yang berbeda.
Ciri-ciri perubahan fisika yaitu:
 Benda yang mengalami perubahan fisika, molekulnya tidak berubah.
 Hanya terjadi perubahan wujud atau perubahan fase zat.
 Reaksi perubahan fisika bersifat reversible (dapat balik). Dengankata lain,
benda yang mengalami perubahan fisika dapat dikembalikan seperti semula.
 Perubahan fisika hanya bersifat sementara (temporary).
Contoh perubahan fisika yaitu: air yang didinginkan di lemari es akan membeku dan
menjadi es . Sifat air dan es adalah sama, hanya wujudnya saja yang berbeda.
(Sulaiman,2019).

10. Perubahan Kimia


Perubahan kimia terjadi melalui reaksi kimia. Benda yang mengalami perubahan
kimia akan berubah menjadi benda lain yang berbeda dari bentuknya semula.
Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa
kimia baru. Pengertian lainnya adalah proses perubahan atom-atom dalam suatu
senyawa menjadi senyawa lainnya jika direaksikan dengan senyawa atau molekul
lainnya. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi kimia jika terdapat beberapa perubahan
kimia dan menghasilkan suatu produk baru. Sementara, senyawa yang merupakan
starting material dalam suatu reaksi kimia disebut reaktan (Adri Nora,2017).

Ciri-ciri perubahan kimia adalah:


1) terbentuk zat jenis baru.
2) zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula.
3) selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama.
4) perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.

Ada beberapa contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, besi
yang berkarat, kayu yang terbakar, makanan yang membusuk dan kertas yang dibakar
menjadi arang. Sifat kertas dan arang sangat berbeda karena molekul kertas dan arang
berbeda. Molekul kertas memiliki struktur polimer, sedangkan arang hanya memiliki
molekul karbon (Sulaiman,2019).
11. MSDS (Material Safety Data Shield)

Penjelasan tentang kode bahaya pada MSDS:

Gambar 1, MSDS

 Bahaya Kesehatan (Biru)


4 = Berbahaya : Dapat berakibat fatal pada paparan singkat/dekat. Perlu
perlengkapan perlindungan khusus.
3 = Peringatan : Korosif atau beracun. Hindari kontak dengan kulit atau terhirup.
2 = Peringatan : Dapat berbahaya jika terhirup atau terserap masuk.
1 = Hati-Hati : Dapat mengiritasi.
0 = Tidak ada bahaya kesehatan.

 Kemudahan Terbakar (Merah)


4 = Berbahaya : Gas mudah terbakar atau cairan sangat mudah terbakar.
3 = Peringatan : Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 100 0F (38 0C).
2 = Hati-Hati : Cairan dapat terbakar dengan titik nyala di bawah 200 0F (950C).
1 = Terbakar jika dipanaskan.
0 = Tidak terbakar.
 Kerekreatifan (Kuning)
4 = Berbahaya : Bahan mudah meledak pada suhu ruang.
3 = Berbahaya : Dapat meledak jika diguncang, dipanaskan wadah tertutup, atau
dicampur dengan air.
2 = Peringatan : Tidak stabil atau bereaksi hebat dengan air.
1 = Hati-Hati : Dapat beraksi jika dipanaskan atau dicampur dengan air, tetapi
tidak meruah.
0 = Stabil : Tidak reaktif saat dicampur dengan air.

 Informasi Khusus (Putih)


W = Reaktif terhadap air.
OXY = Oksidator.
11.1. MSDS NAOH

Gambar 2, MSDS NAOH


11.2. MSDS CUSO4

Gambar 3, MSDS SUCO4


DAFTAR PUSTAKA

Adri Nora.2017. Modul Praktikum Kimia Dasar. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan


Program Studi Bioteknologi. Universitas Esa Unggul.

Chang. R. 2003. Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Jilid 1 Ed- 3. Jakarta: Erlangga.

Ernawati. D.2015. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar dan Kemampuan Berpikir


Kritis Siswa Kelas X MIA 7 dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Problem
Solving pada Materi Stoikiometri di SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2014/2015. Jurnal Pendidikan Kimia.

Jenna Winterberg.2015. Conservation of Mass 6-Pack. Washington DC: Teacher


Created Materials.

Joyce James.Colin Baker.Helen Swain. 2006. Prinsip-Prinsip Sains Untuk


Keperawatan. Jakarta: Erlangga

Madina. D. 2018. Stoikiometri Berhitung Kimia Itu Mudah. Bogor: IPB Press.
Sudarmin. Sumarni. W.. & Kurniawan. C. 2016. Sumber Belajar Penunjang PLPG
2016 Mata Pelajaran.Paket Keahlian Ilmu Kimia. Sumber Belajar Penunjang PLPG.

Sulaiman.2019. Perubahan Fisik Dan Sifat Benda. Malang: Penerbit Duta

Sulakhudin.2019.Kimia Dasar Konsep dan Aplikasinya dalam Ilmu


Tanah.Yogyakarta:Deepublish

Sunarya. Y. 2010. Kimia Dasar 1: Bedasarkan Prinsip-prinsip Kimia Terkini.


Bandung: Yrama Widya.

W. Harjadi.2018. Stoikiometri Edisi 2 . Bogor. IPB Press.

Zul.Alfian.2009.Kimia Dasar. Medan: USU Press.

Anda mungkin juga menyukai