Anda di halaman 1dari 14

MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137

Volume 12, No.2, Juli 2015

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR


TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO

Oleh :

Dwight Mooddy Rondonuwu


( Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi, moodyina@yahoo.com )

Abstrak

Bangunan kuno Tugu Perang Dunia II yang berdiri kokoh di halaman samping Gereja Sentrum
Manado, dirancang Ir. Cj uit Den Bosch seorang arsitek yang berkebangsaan Sekutu dibangun tahun 1946-
an. Secara visual bangunan kuno Tugu Perang Dunia II ini memperlihatkan tampilan arsitektur yang
bergaya kolonial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah Tugu Perang Dunia II dan melihat kelayakan nilai-
nilai arsitektur yang dimiliki bangunan Tugu Perang II ini sehingga dapat dilakukan upaya pelestarian dan
konservasi dalam rangka memperkaya khasanah Arsitektur Kota khususnya bangunan tua bersejarah di
Manado.
Dengan menggunakan metode analisis deskripsi maka dari hasil penelitian ditemukan sejumlah
peristiwa kesejarahan penting yang menjadi alasan bangunan Tugu Perang Dunia II ini dibangun. Dari
aspek arsitektur, bangunan kuno Tugu Perang Dunia II ini ternyata memiliki keunikan arsitektur bergaya
kolonial serta menyimpan makna tampilan khas yang mampu memberikan identitas tersendiri pada wajah
arsitektur di kawasan pusat kota Manado.

Kata Kunci : Bangunan Kuno, Tugu Perang Dunia, Konservasi, Pelestarian, Arsitektur Kota

I. PENDAHULUAN mengejawantah dalam karya-karya arsitektur


setempat merupakan faktor kunci dalam
Arsitektur merupakan wakil dari citra
penciptaan harga diri dan jati diri.
kebudayaan dalam suatu komunitas satu
Dengan menyaksikan dan hidup di
bangsa serta merupakan bagian dari sejarah
antara peninggalan kebudayaan material yang
dan tradisi pada periode tertentu.
ada ini, masyarakat akan lebih sadar tentang
Menghancurkan bangunan kuno-bersejarah
jati diri, lebih dapat meresapi hasil karya dan
sama halnya dengan menghapuskan salah satu
jerih payah generasi sebelumnya dalam
cermin untuk mengenali sejarah dan tradisi
menciptakan lingkungan hidupnya, untuk
masa lalu. Dengan hilangnya bangunan kuno,
dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih
lenyap pula bagian sejarah dari suatu tempat
indah. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian
yang sebenarnya telah menciptakan suatu
nilai arsitektur dan sejarah terhadap
identitas tersendiri, hingga menimbulkan erosi
bangunan-bangunan kuno dan bila ternyata
identitas budaya (Sidharta & Budhiardjo,
bangunan tersebut mempunyai nilai-nilai yang
1989).
tinggi dipandang dari berbagai aspek maka
Bilamana pembongkaran bangunan
perlu dilakukan upaya preservasi / konservasi.
kuno tidak segera dihambat dikuatirkan pada
Bangunan kuno Tugu Perang Dunia II
suatu saat nanti generasi mendatang tidak
yang dibangun pada tahun 1946, dirancang
akan dapat lagi melihat sejarah suatu daerah
oleh Ir. Cj uit den Bosch seorang arsitek
yang tercermin dalam lingkungan binaannya.
merupakan salah satu bangunan tua di
Seperti yang diketahui, kesinambungan masa
Manado yang disamping memiliki gaya
lampau, masa kini dan masa depan yang

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 33 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

arsitektur kolonial yang unik juga memiliki adaptasi dari suatu bangunan, lingkungan dan
nilai sejarah yang tinggi. kota yang memiliki nilai sejarah atau
karakteristik spesifik (Budiharjo,1997).
1.1. Tujuan Penelitian
Konservasi adalah proses pengelolaan
Penelitian ini bertujuan untuk suatu tempat agar makna kultural yang
mengetahui nilai kesejarahan dan arsitektural dikandungnya terpelihara dengan baik.
dari Tugu Monumen Perang Dunia II . Konservasi dapat meliputi seluruh kegiatan
pemeliharaan dan sesuai dengan situasi dan
1.2. Metode Penelitian
kondisi setempat dapat pula mencakup
Metode yang digunakan dalam proses preservasi, restorasi, rekonstruksi, adaptasi
penelitian ini adalah deskripsi kualitatif yaitu dan revitalisasi ( Shidarta, 1989). Bangunan
dengan melihat dan mendata sejauh mana tua diartikan sebagai susunan yang merupakan
nilai kesejarahan dan keunikan arsitektur dari struktur yang didirikan seperti rumah, gedung
bangunan Tugu Perang Dunia II. Data dan dan sebagainya pada waktu lampau
informasi akan diperoleh melalui (Poerwadarminta, 1989). Preservasi adalah
pengumpulan data primer dan data sekunder. pelestarian suatu tempat persis seperti keadaan
Data primer akan diperoleh melalui riset aslinya tanpa ada perubahan, termasuk upaya
lapangan : observasi, pemotretan dan mencegah penghancuran (Danisworo, 1985).
wawancara mendalam. Data sekunder Pelestarian atau konservasi dalam bidang
diperoleh dari studi kepustakaan, peta, dan arsitektur dan lingkungan binaan berawal dari
gambar/dokumentasi foto yang berkaitan konsep pelestarian yang bersifat statis, yaitu
dengan Tugu Perang Dunia II. bangunan yang menjadi objek pelestarian
dipertahankan sesuai dengan kondisi aslinya.
Konsep yang statis tersebut kemudian
II. LANDASAN TEORI
berkembang menjadi konsep konservasi yang
2.1. Konservasi
bersifat dinamis dengan cakupan lebih luas.
Dalam buku Conservation and Sasaran konservasi tidak hanya pada
Planning (Hutchinson, 1974) mengutarakan peninggalan arkeologi saja, melainkan
tentang salah satu konsep menjaga kelestarian meliputi juga karya arsitektur lingkungan atau
bangunan bersejarah yaitu konsep konservasi kawasan bahkan kota bersejarah. Konservasi
yang pada awalnya ditekankan pada lantas merupakan istilah yang menjadi payung
preservasi, pelestarian atau pengawetan dari segenap kegiatan pelestarian kawasan
bangunan tua/kuno yang kemudian telah atau bangunan bersejarah.
berkembang menjadi konservasi lingkungan
2.2. Lingkup Konservasi
dan bahkan kota bersejarah. Dalam konteks
perencanaan kota, penggunaan kata Dalam suatu lingkungan kota, obyek
konservasi penekanannya pada konservasi dan lingkup konservasi dapat digolongkan
lingkungan buatan mencakup kegiatan sebagai berikut :
preservasi, restorasi, rekonstruksi, rehabilitasi,

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 34 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

 Satuan Areal ; yaitu satuan areal kota yang ▪ SUPERLATIVITAS.


dapat berwujud sub wilayah kota(bahkan Tertua, tertinggi dan terpanjang.
keseluruhan kota itu sendiri sebagai suatu ▪ KEJAMAKAN.
sistem kehidupan). Karya yang tipikal, memiliki satu jenis
 Satuan Visual ; yaitu satuan yang dapat atau ragam bangunan tertentu.
mempunyai arti dan peran yang penying ▪ KUALITAS PENGARUH.
bagi suatu kota. Satuan ini berupa aspek Keberadaannya akan meningkatkan citra
visual, yang dapat memberi bayangan lingkungan sekitarnya.
mental atau image yang khas tentang suatu Selain keenam tolak ukur/kriteria
lingkungan kota. Dalam satuan ini ada tersebut, James Semple Kerr (1983)
lima unsur pokok penting yaitu ; path, menambahkan lagi tiga kriteria yang lain yang
edges, district, node, landmark. (Linch, berkaitan dengan :
1985) ▪ NILAI SOSIAL.
 Satuan Fisik ; yaitu satuan yang berwujud Untuk bangunan-bangunan yang bermakna
bangunan, kelompok atau deretan bagi masyarakat banyak.
bangunan-bangunan, rangkaian bangunan ▪ NILAI KOMERSIAL.
yang membentuk ruang umum atau Sehubungan dengan peluangnya untuk
dinding jalan, apabila dikehendaki dapat dimanfaatkan bagi kegiatan ekonomis.
diperinci sampai kepada unsur-unsur ▪ NILAI ILMIAH.
bangunan baik unsur fungsional, struktur Berkaitan dengan perannya untuk
atau ornamental. pendidikan dan pengembangan ilmu.
Dengan sembilan tolak ukur/kriteria
2.3. Kriteria dan Motivasi Konservasi
tersebut, dapat ditentukan peringkat dari
Penjabaran suatu konsep konservasi setiap bangunan kuno yang dinilal layak untuk
perlu ditentukan kriteria dan motivasi dikonservasi bila dikehendaki lebih spesiflk
konservasi. Kriteria-kriteria yang lagi, maka dapat dipertajam dengan kriteria
dipergunakan untuk mengkaji kelayakan suatu citra dan penampilan yang meliputi tata ruang
bangunan kuno atau lingkungan luar, bentuk bangunan, struktur atau
bersejarah/bangunan bersejarah guna di konstruksi, interior ornamen. Kriteria-kriteria
konservasi. Snyder dan Catanese (1979) yang disebutkan terakhir ini akan menuding
memberikan enam kriteria yaitu : pada kekhasan dan keunikan bangunan,
▪ KELANGKAAN. sekaligus mengarahkan pada strategi
Karya yang sangat langka, tidak dimiliki penanganan yang tepat.
oleh daerah lain. Sedangkan motivasi konservasi adalah
▪ KESEJARAHAN. mempertahankan warisan budaya dan sejarah,
Lokasi peristiwa bersejarah yang penting. terwujudnya variasi dalam bangunan
▪ ESTETIKA. perkotaan, motivasi ekonomis karena nilai
Memiliki keindahan bentuk struktur dan komersialnya, dan motivasi simbolis sebagai
ornamen. identitas budaya masyarakatnya.

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 35 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

2.4. Prinsip Konservasi  Konservasi menjaga terpeliharanya latar


visual yang cocok seperti bentuk, skala,
Ada prinsip-prinsip tertentu dalam
warna, tekstur dan bahan pembangunan.
proses konservasi yang harus dipenuhi
Sebap perubahan baru yang akan berakibat
sebelum bangunan diandalkan konservasi,
negatif terhadap latar visual tersebut harus
yaitu :
dicegah.
 Tidak mengurangi dari panjang bangunan
 Kebijaksanaan konservasi yang sesuai
secara mutlak yang dapat menghilangkan
untuk suatu tempat harus didasarkan atas
nilai.
pemahaman terhadap makna kultural dan
 Suasana dari bangunan harus dapat
kondisi fisik bangunannya.
menciptakan ketepatan skala serta tidak
mengurangi perannya sebagai pelengkap
2.5. Konsep Konservasi
suatu jalan.
Konsep konservasi terutama pada
 Penambahan bagian atas bangunan jangan
bangunan bersejarah yaitu sebagai upaya
mengubah bentuk dari komposisi fasade
mempertahankan bukti sejarah yang ada
bangunan dan tidak menambah skala
karena dengan lenyapnya bangunan kuno,
bangunan yang ada atau keluar dari skala
maka ikut lenyap pulalah baglan sejarah dari
yang ada.
suatu tempat yang sebenarnya telah
 Pengurangan lebar dari bangunan tidak
menciptakan suatu indentitas tertentu.
mengubah kestabilan dari rupa dan
Generasi penerus tidak akan dapat iagi
kekomplitan dari bangunan setelah
menyaksikan bukti-bukti sejarah dari
dikurangi.
perjalanan hidup generasi sebelumnya. Hal ini
 Alokasi dari struktur harus
akan berimbas pada erosi identitas budaya
dipertimbangkan jika bangunan bertambah
akibat terbantainya warisan arsitektur yang tak
dan dapat digabungkan.
ternilai harganya itu1.
Beberapa prinsip konservasi yang perlu
Konsep konservasi atau pelestarian
diperhatikan adalah :
dalam bidang arsitektur dan lingkungan
 Konservasi dilandasi atas penghargaan
binaan mula-mula berawal dari konsep
terhadap keadaan semula dari suatu tempat
preservasi yang bersifat statis. Maksudnya
dan sesedikit mungkin melakukan
bangunan yang menjadi obyek preservasi
intervensi fisik bangunannya, supaya tidak
dipertahankan persis seperti keadaan aslinya
mengubah bukti-bukti sejarah yang
yang berbentuk puing-puing (tembok, kolom,
dimilikinya.
reruntuhan) tetap ditampilkan dalam wujud
 Maksud dari konservasi adalah untuk
puing-puing seolah-olah sama saja diawetkan.
menangkap kembali makna kultural dari
Sasarannya pun lebih terbatas pada
suatu tempat dan harus bisa menjamin
benda-benda peninggalan arkeologis.
keamanan dan pemeliharaannya dimana
mendatang.

1
http://www.teori konservasi dan preservasi.com

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 36 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

Bila suatu bangunan atau lingkungan bagi sejarah ilmu pengetahuan dan
kuno bersejarah dikonservasi bukan lagi kebudayaan merupakan nasifikasi benda
berarti bahwa bangunan tersebut sekedar cagar budaya". Dan ayat 2 mengatur akan arti
dikembalikan ke bentuk dan fungsi aslinya. situs yang berbunyi "Situs adalah lokasi yang
Bisa saja bangunan tersebut beralih fungsi mengandung atau diduga mengandung benda
(New Uses for Buildings). Namun skala dan cagar budaya termasuk lingkungannya yang
penampilannya jangan sampai mengerdilkan diperlukan bagi pengamanannya.
dan melecehkan keunikan bangunan kunonya Dari kedua pasal ini telah jelas arti
yang asli. Perkembangan keberadaan sebuah benda cagar budaya yang diutamakan
bangunan kuno yang mencerminkan kisah pengamanannya. Dalam penjelasan umum
sejarah, tata cara hidup, budaya dan peradaban dari undang-undang no. 5/1992 tersebut
masyarakat, memberikan peluang bagi menjelaskan bahwa benda cagar budaya
generasi penerus untuk menyentuh dan mempunyai arti penting bagi kebudayaan
menghayati perjuangan nenek moyangnya. bangsa, khususnya dalam memupuk rasa
kebangsaan nasional serta memperkokoh
2.6. Dasar Kebijakan
kesadaran jati diri bangsa.
Menyadari akan pentingnya sebuah
konservasi pada bangunan bersejarah maka
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pernerintah Indonesia pun mengeluarkan
3.1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
sebuah undang-undang yang mengatur akan
hal tersebut. Mulanya konservasi bangunan Secara administratif lokasi penelitian
kuno belum banyak disentuh. Peraturan Monumen Perang Dunia II terletak di
perundangannya pun semula masih berdasar Sulawesi Utara, Kota Manado, Kelurahan
pada monumenten ordinantie stbl. 238/1931 Pinaesaan, Kecamatan Wenang tepatnya
(selanjutnya disebut MO 1931) yang sudah berada dihalaman gereja GMIM Sentrum
kadaluwarsa, dan baru saja diperbaharui Manado, Peta lokasi dan gambar tugu dapat
dengan undang-undang no. 5/1992 tentang dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 dengan
benda cagar budaya. batas-batas fisik sebagai berikut:
Pada pasal 1 dari undang-undang • Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan
tersebut yang berbunyi "Benda cagar budaya Sudirman
adalah benda buatan manusia, bergerak atau • Sebelah Selatan berbatasan dengan Rumah
tidak bergerak yang berupa kesatuan atau Makan KFC
kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa- • Sebelah Timur berbatasan dengan Pastori
sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 dan Lorong
(lima puluh) tahun, serta dianggap • Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan
mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu Sarapung
pengetahuan dan kebudayaan". Sosok tampilan tugu dapat dilihat pada
Pasal I ayat 1 bagian b juga berisi Gambar 3
"Benda alam yang dianggap mempunyai nilai

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 37 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

1942 di Manado, (dapat dilihat pada Gambar


4), merupakan awal kehancuran Manado,
dimana kedua Negara yaitu Jepang dan
Sekutu bukan membawa keuntungan untuk
kemajuan bagi Manado maupun rakyat
Manado, justru membawa kerugian bagi
Manado maupun rakyat Manado. Dimana
pada akhir Pebruari 1942 angkatan laut
Jepang sudah bisa menguasai sebagian
Gambar 1
Peta Kecamatan Wenang
wilayah Indonesia Timur ini. Dengan melihat
Sumber : Google Earth 2007 kesuksesan yang diraih oleh Jepang, membuat
pasukan Sekutu menjadi iri. Sehingga pada
agustus 1944 sampai Agustus 1945 pasukan
tentara Sekutu melakukan perlawanan balik
terhadap tentara Jepang dengan membom
setiap daerah yang telah dikuasi oleh tentara
Jepang, (dapat dilihat pada Gambar 5).

Gambar 2
Foto Udara Letak Tugu Perang Dunia II

Gambar 4
Pendaratan Pasukan Jepang di Manado
Sumber : http://www.swaramuslim.com

Gambar 3
Tugu Perang Dunia II

3.2. Kajian Nilai Kesejarahan

3.2.1 Latar Belakang Gambar 5


Serangan Balik Sekutu Pasukan Jepang
Sumber : http://www.swaramuslim.com
Peristiwa Perang Dunia II yang diawali
dengan kedatangan dua negara tetangga yaitu Dengan melihat persaingan kedua
Jepang dan Sekutu pada tanggal 11 januari negara ini , banyak nyawa yang telah menjadi

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 38 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

korban baik dari ke dua negara rakyat Manado bahan-bahan yang akan digunakan dalam
sendiri. Maka dari itu mengenang dan proses pembangunan Tugu Perang Dunia II
menghargai para korban perang dunia ke-2. yaitu bahan-bahan relief berupa pakaian dan
Sehingga pada tahun 1946 dibangun obat-obatan serta 300 zak semen impor. Dan
monumen korban perang dunia ke-2 yang lokasi yang dipilih ialah halaman Gereja
didirikan oleh sekutu/NICA ditengah-tengah Sentrum yang menurut kadaster adalah milik
puing dan kehancuran Manado. negara. Namun sangat disayangkan
pembangunan Tugu Perang Dunia II tidak
3.2.2 Latar Belakang Proses
dapat diselesaikan karena pada waktu itu
Pembangunan
Sekutu sedang Berperang dengan Belanda
Sebagai bangsa yang beradab sekutu
(Perang Kemerdekaan)
tidak tega meninggalkan Manado/Minahasa
tanpa meninggalkan suatu tandakenangan 3.2.3 Peristiwa-Peristiwa Penting yang
terjadi di Tugu Perang Dunia II
tentang penyesalannya atas pengorbanan
rakyat Sulawesi Utara yang telah berjasa Kunjungan Pangeran dan Ratu
kepada Sekutu dalam perang melawan Jepang. Belanda, Pangeran Bernhard dan Ratu Juliana
Itulah sebabnya Belanda/NICAsebagai Pada tahun 1980, Pemerintah dan Tugu
langkah pertama mereka membangun sebuah Perang Dunia II di Sulawesi Utara mendapat
Tugu Perang Dunia II (lihat Gambar 6) untuk perhatian khusus dari pemerintah Belanda.
mengenang para Pahlawan Indonesia maupun Pangeran Bernhard dan Ratu Juliana dalam
Sekutu. kunjungan kenegaraan ini memberikan
bantuan dan melihat secara langsung tanah
Minahasa yang merupakan bekas jajahannya.
Serta melihat langsung saksi sejarah Tugu
Perang Dunia II yang berarsitektur Kolonial,
sebagai salah satu bangunan bersejarah yang
dibangun oleh Sekutu.
Kunjungan Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Muhamad datang ke Manado untuk
melihat langsung Tugu Perang Dunia II.
Beliau sangat mengagumi Tugu Perang Dunia
II tersebut. Namun ditengah kunjungan beliau
di Manado, Ia sempat menanyakan mengapa

Gambar 6
Tugu yang memiliki arti/makna yang begitu
Tugu Perang Dunia II 1946 sangat berarti ini tidak diberi penjelasan lebih
jelas dan rinci sebagaimana layaknya
Bangsa Sekutu memilih/mengutus Ir.
Monumen-monumen bersejarah di berbagai
C. J. Uit den Bosch seorang arsitek untuk
Negara dunia.
merancang dan membangun Tugu Perang
Dunia II. Selain itu Sekutu menyumbangkan

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 39 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

3.3. Kajian Nilai Arsitektur a) Bagian Atas (Mahkota)


Ditinjau dari bagian atas atau kepala yang
3.3.1 Bentuk
merupakan inti dari Monumen/Tugu
Dengan melihat bentuk dari bangunan
Perang Dunia II terdapat salib yang
Tugu Perang Dunia II, ada beberapa bagian
merupakan bagian dari Gereja Sentrum,
yang menyimpan makna.
dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7
Salib yang Merupakan Inti Dari Tugu Perang Dunia II
Sumber : Hasil Observasi

Gambar 8
Kubus yang Memiliki Arti Sebagai Persembahan
Sumber : Hasil Pemotretan Observasi

Gambar 9
Bola Penyangga yang Merupakan Alat untuk Mengusung Peti
Sumber : Hasil Pemotretan observasi

Selain memiliki salib bagian atas juga waruga, peti jenazah yang terletak di atas
terdapat bentuk kubus memiliki arti tanah. Bagi korban perang dari bangsa-
sebagai persembahan yang termulia, bangsa Sekutu kubus diatas puncaktugu
dimana tempat tersebut merupakan tempat melambangkan sebuah sarkophag yang
persemayaman korban perang yang kita merupakan suatu warisan yang suci dan
cintai, dapat dilihat pada Gambar 8. keramat. Dalam arti ini kubus itu
Secara Kultural-tradisional desain ini dipisahkan dari bagain bawah oleh empat
berpacu kepada adat istiadat tentang bola penyangga, sebagaimana kita
bentuk makam.Bagi rakyat Minahasa mengusung suatu peti jenazah secara
kubus tersebut melambangkan sebuah simbolis, dapat dilihat pada Gambar 9.

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 40 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

b) Bagian Tengah (Tubuh) balok bagian tengah juga terdapat 6 lobang


Ditinjau dari bagian tengah atau badan dari yang tersusun rapi pada sisi depan,
Tugu Perang Dunia II terdapat balok-balok belakang, samping kiri dan kanan Tugu
persegi panjang yang terdiri dari 4 buah Perang Dunia II yang melambangkan
yang disusun secara teratur, dapat dilihat bekas tembakan pada saat perang dunia
pada Gambar 10. Selain memiliki 4 buah ke-2 , dapat dilihat pada Gambar 11

Gambar 10
Balok-balok persegi panjang
Sumber : Hasil Observasi

Gambar 11
Terdapat 6 lobang yang melambangkan bekas tembakan
Sumber : Hasil Observasi

c) Bagian Bawah (kaki) dapat dilihat pada Gambar 12. Selain


Ditinjau dari bagian bawah atau kaki dari memiliki tonjolan-tonjolan yang
Tugu Perang Dunia II berupa teras-teras bervariasi, pada bagian bawah atau pijakan
dengan variasi berupa tonjolan-tonjolan berbentuk persegi empat dengan
yang berbentuk persegi panjang yang dilengkapi tangan yang memiliki anak
menonjol pada tiap-tiap arah mata angina, tangan 4 buah, (Gambar 13).

Gambar 12
Teras yang berupa tonjolan-tonjolan yang berbentuk persegi panjang
Sumber : Hasil Observasi

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 41 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

Gambar 13
Pijakan dari Tugu Perang Dunia II
Sumber : Hasil Observasi

3.3.2 Struktur dan Konstruksi b) Struktur Tengah


Material yang digunakan pada dinding
Struktur dan material dari bangunan
balok-balok persegi panjang yaitu batu
Tugu Perang Dunia II ini yang akan
batako dan semen sebagai pelapis dinding
memperjelas kekokohan bangunan hingga
yang diimpor langsung dari Belanda. Dan
dapat bertahan sampai lebih dari 50 tahun
struktur yang digunakan yaitu struktur
yaitu :
beton, dapat dilihat pada Gambar 15.
.
a) Struktur Atas
Material yang di gunakan pada bentuk
kubus yaitu material semen dan batu
batako yang diimpor langsung dari
Belanda dengan struktur beton.
Sedangakan material yang digunakan pada
bagian yang ditambahkan untuk
meletakkan salib Gereja Sentrum yaitu Gambar 15
semen dan baja dengan struktur beton dan Struktur & Konstruksi Tengah
Sumber : Hasil Observasi
baja, dapat dilihat pada Gambar 14.
c) Struktur Bawah
Material yang digunakan pada dinding
teras yang berupa tonjolan-tonjolan yang
berbentuk persegi panjang yaitu batu
batako, semen sebagai pelapis dinding
yang diimpor langsung dari Belanda dan
batu alam yang digunakan untuk
memperindah, dapat dilihat pada Gambar
16. Sedangkan pada bagian pijakan
menggunakan material batu batako,dapat
dilihat pada Gambar 17. Struktur yang
Gambar 14
Struktur & Konstruksi Atas digunakan yaitu struktur beton dan
Sumber : Hasil Observasi
pondasi telapak.

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 42 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

Gambar 16 & 17
Struktur & Konstruksi bawah
Sumber : Hasil Observasi

3.3.3 Kajian Terhadap Perubahan Bentuk Sedangkan dari tahun 2002 sampai
tahun 2008 keaslian dari Tugu sudah
Dilihat dari segi tampilan, bentuk asli
mengalami perubahan baik dari bagian atas
dari Tugu Perang Dunia II yang dibangun
maupun sampai pada bagian bawah, dapat
pada tahun 1946 bertahan sampai pada tahun
dilihat pada Gambar 19.
2001, dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18
Tugu Perang Dunia Tahun 1946-2001
Sumber : Hasil Observasi

Gambar 19
Perbedaan Bentuk Tahun 2001 & 2008
Sumber : Hasil Observasi

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 43 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

a) Bagian Atas (Mahkota) pot-pot bunga pada bagian teras dari Tugu
Setelah ditinjau pada bagian atas, hal yang tersebut, dapat dilihat pada Gambar 21.
paling menonjol adalah penambahan balok
3.3.4 Kajian Pola dan Tatanan Ruang
yang berfungsi sebagai tempat
Luar
diletakannya salib dari Gedung Gereja
Pada tahun 1946-2006, dibagian
Sentrum, dapat dilihat pada Gambar 20.
samping kiri dari Tugu Perang Dunia tidak
b) Bagian Tengah (Tubuh) ada bangunan. Sedangkan dibagian kanan
Setelah ditinjau pada bagian tengah, tidak Tugu terdapat Gereja Sentrum, dibagian
ditemukan penambahan. Walaupun depan merupakan halaman dari Gereja
terdapat salib, tapi salib tersebut bersifat Sentrum dan dibagian belakang terdapat
sementara. perumahan, Patut disayangkan pola ruang dan
tata letak bangunan pada tahun 2007-2015
c) Bagian Bawah (Kaki)
telah berubah akibat kehadiran bangunan
Setelah ditinjau pada bagian bawah,
Cafe, dapat dilihat pada Gambar 22.
bentuk yang menonjol adalah penambahan

Gambar 20
Perbedaan Bagian Atas Tahun 2001 & 2008
Sumber : Hasil Observasi

Gambar 21
Perbedaan Bagian Bawah Tahun 2001& 2008
Sumber : Hasil Pemotretan/ Observasi

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 44 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

Selain hadirnya bangunan pada bagian


kiri dari Tugu Perang Dunia II tata letak dari
pohon-pohon yang mengelilingi Gereja
Sentrum juga membawa pengaruh. Dimana
menghalangi pandangan langsung ke obyek
bangunan dilihat dari posisi pengamat dari
arah Bank BRI dan dari arah toko elektronik
Gambar 22 Meranti. Sehingga Tugu Perang Dunia II tidak
Pola dan Tata Letak Tugu Perang Dunia II
Pada Tahun 2015 dapat dilihat dengan sempurna, dapat dilihat
Sumber : Google Earth 2006
pada Gambar 23.

Gambar 3.23
Tugu Perang Dunia II Dilihat Dari Arah Bank BRI
Sumber : Google Earth dan Hasil Observasi

Ditinjau dari elemen – elemen ruang b) Parkir


luar yang ada dalam lingkungan Bangunan Tempat parkir berada diluar ruang luar
Tugu Perang Dunia II adalah sebagai berikut : objek, yaitu didepan dan disamping
bangunan Gereja Sentrum. Kapasitas
a) Taman
parkir sekitar 46 kendaraan.
Taman yang ada pada Bangunan Tugu
Perang Dunia II cukup tertata dengan baik. c) Skala
Namun kurang adanya pemeliharaan yang Skala yang dimaksud adalah perbandingan
baik oleh pihak Gereja Sentrum maupun antara tinggi bangunan dan jarak atau
pemerintah, sehingga terkesan semrawut batas pengamat. Secara sederhana untuk
dan terlentarkan. Padahal, keadaan taman memastikan perbandingan yang dimaksud
yang tertata dengan baik membawa yaitu D/H mempunyai nilai dalam arti
suasana hidup dan indah bagi lingkungan bahwa:
Tugu Perang Dunia II serta memberi nilai  D/H = 1 merupakan batas
estetis dan daya tarik yang kuat bagi para perubahan nilai dan
pengamat dan orang-orang yang datang kualitas ruang
berkunjung.  D/H > 1 memberikan kesan kepada
pengamat bahwa jarak

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 45 -
MEDIA MATRASAIN ISSN 1858-1137
Volume 12, No.2, Juli 2015

agak kebesaran sehingga tinggi (Kesejarahan), tidak dimiliki daerah


memberi rasa jarak yang lain (Kelangkahan) serta memiliki nilai
jauh bagi pengamat Kualitas Pengaruh terhadap wajah lingkungan
 D/H < 1 memberi kesan bagi kota.
pengamat bahwa jarak
bangunan menjadi agak
DAFTAR PUSTAKA
kesempitan.
• Architecture Journal, Thusday 19 Juli
2007, Permasalahan Konservasi dalam
Untuk itu perbandingan D/H = 1, akan Arsitektur dan Perkotaan
memberi kesan keseimbangan antara • Architecture Articles, Monday 10
tinggi bangunan dn ruang diantaranya Desember 2007, Pelestarian Bangunan
Kuno Sebagai Aset Sejarah Budaya
dengan D/H = tinggi bangunan. Pada Bangsa
bangunan ini terkesan D/H < 1 artinya • Budihardjo Eko, Arsitektur Pembangunan
jarak bangunan terkesan kesempitan Dan Konservasi. Semarang : Djambatan,
November 1997.
sehingga termasuk dalam skala
• Budihardjo Eko, Jati Diri Arsitektur
monumental yaitu bangunan kelihatan Indonesia. Bandung : Alumni, Maret 1991
raksasa. Kesan ini akan hilang bila • Budiharjo (1989) Konservasi Lingkungan
pengamatan dilakukan jauh dari dan Bangunan Kuno, Sidharta, UGM,
Yogjakarta
lingkungan Gereja.
• Danisworo M. (1988), Konseptualisasi
Gagasan dan Upaya Penanganan Proyek
Peremajaan Kota, Pembangunan kembali
IV. PENUTUP
sebagai Fokus, ITB, Bandung
Bangunan Tugu Perang Dunia II • Graafland, N., 1906. ” Mededeelingen van
merupakan bangunan kuno yang dirancang Ir. wegehet Nederlansche Zendeling-
gnootschap ” vijfgste jaargang.
C. J. Uit den Bosch seorang arsitek yang
• Graafland, N., 1898, Minahasa.
dibangun sekutu pada tahun 1946 dengan
• Rondonuwu, D.M, 2006, Kajian
tujuan untuk menghormati para korban yang Pelestarian Bangunan Kuno-Bersejarah
telah berjuang dalam perang. Gereja Sion Tomohon, Staf pengajar
pada Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas
Dari aspek arsitektur bangunannya Teknik Unsrat.
Tugu Perang dunia II ini memiliki langgam • Surjanto, Diman dan Dwi Yani Yuniawati
arsitektur kolonial yang unik. Dalam Umar,1996, Berita Penelitian Arkeologi,
Balai Arkeologi Manado
perjalanan waktu pada tahun 2002 telah
• Tuwonaung, dkk. Mei, 2008, Hasil Survey
dilakukan renovasi dan beberapa bagian telah Bangunan Tugu Perang Dunia II.
mengalami perubahan, hal ini tentu
• Undang-undang no. 5 / 1992 tentang
mengurangi keaslian bentuk semula. Benda Cagar Budaya
Dari aspek kesejarahan bangunan Tugu • Wowor Ben, Manado, 2002, Memorial
Korban Perang Dunia Ke-2, Dibangun
Perang Dunia II ini telah memenuhi kriteria
oleh Sekutu di Manado .
konservasi seperti nilai kesejarahan yang

KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO


- 46 -

Anda mungkin juga menyukai