Anda di halaman 1dari 1

Vegetasi pantai

Kelompok vegetasi yang tumbuh di daerah intertidal mulai daerah daratan yang masih
terpengaruh kondisi laut sampai dengan daerah yang terpengaruh pasang surut (daerah
intertidal) dinamakan vegetasi pantai. Menurut Noor et al, (1999), kelompok tumbuhan darat
yang hidup dan tumbuh didaerah dekat laut yang mempunyai salinitas tinggi atau daerah
intertidal, dikelompokkan menjadi 3, yakni: (1) mangrove sejati; (2) mangrove ikutan; dan
(3) vegetasi pantai non mangrove.
1. Mangrove sejati, adalah kelompok tumbuhan yang didominasi oleh genera
Rhizaphora. Avicenia, Brugueira, dan Sonneratia. Kelompok tumbuhan ini secara
morfologis, anatomis, dan fisiologis telah menyesuaiakn diri untuk hidup didaerah
pantai.
2. Mangrove ikutan, adalah tumbuhan bukan mangrove (waru laut, pandan, ketapang,
jeruju, dan lain-lain) yang tumbuh bersama mangrove, memiliki sifat kosmopolit dan
punya toleransi yang besar terhadap perubahan fisik lingkungan, seperti suhu,
substrat, dan salinitas.
3. Vegetasi non mangrove, adalah kelompok tumbuhan yang hidup di daerah pantai
dengan substrat pasir, dengan ciri bertumbuh dengan zonasi yang khas secara
horizontal dari daerah intertidal ke arah darat (tumbuhan menjalar, semak, perdu, dan
pohon) Vegetasi jenis ini antara lain :tapak kambing (Ipomoea pes-caprae), rumput
angin, santigi, ketapang, cemara laut, dan kelapa.
Pada daerah pasang surut, vegetasi dominannya adalah tumbuhan perintis menjalar atau jenis
rumput tertentu (formasi pes-caprae), kemudian diikuti tumbuhan vigna, rumput angin,
canavalia maritime, euphorbia atoto, pandan, bakung, scaevola frustescens. Selanjutnya
diikuti tumbuhan semak dan perdu yang lebih besar dibelakang vegetasi perintis, yang
dikenal dengan sebutan formasi Baringtonia. Tumbuhan lain pada formasi ini adalah
nyamplung, waru laut, dan ketapang.

Anda mungkin juga menyukai