Anda di halaman 1dari 3

ZONASI MANGROVE

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh
beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah
pasang-surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah
intertidal dan supratidal yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang
besar dan arus pasang-surut yang kuat. Karena itu hutan mangrove banyak ditemukan di
pantai-pantai teluk yang dangkal, estuaria, delta dan daerah pantai yang terlindung.
Ekosistem mangrove merupakan kawasan ekoton antara komunitas laut dan daratan,
sehingga memiliki ciri-ciri tersendiri. Komunitas mangrove sangat berbeda dengan
komunitas laut, namun tidak berbeda nyata dengan komunitas daratan yang terdapat
rawa-rawa air tawar sebagai zona antara. Chapman (1976) mengklasifikasikan vegetasi
mangrove menjadi: mangrove mayor, mangrove minor dan tumbuhan asosiasi.
Tumbuhan mangrove mayor (true mangrove) sepenuhnya berhabitat di kawasan
pasang surut, dapat membentuk tegakan murni, beradaptasi terhadap salinitas melalui
peneumatofora, embrio vivipar, mekanisme filtrasi dan ekskresi garam, serta secara
taksonomi berbeda dengan tumbuhan darat. Mangrove minor dibedakan oleh ketidak
mampuannya membentuk tegakan murni, sedangkan tumbuhan asosiasi adalah
tumbuhan yang toleran terhadap salinitas dan dapat berinteraksi dengan mangrove
mayor.
Tumbuhan mangrove mayor (true mangrove) sepenuhnya berhabitat di kawasan
pasang surut, dapat membentuk tegakan murni, beradaptasi terhadap salinitas melalui
peneumatofora, embrio vivipar, mekanisme filtrasi dan ekskresi garam, serta secara
taksonomi berbeda dengan tumbuhan darat. Mangrove minor dibedakan oleh ketidak
mampuannya membentuk tegakan murni, sedangkan tumbuhan asosiasi adalah
tumbuhan yang toleran terhadap salinitas dan dapat berinteraksi dengan mangrove
mayor.
Penyebaran hutan mangrove ditentukan oleh berbagai faktor lingkungan, salah satu
diantaranya adalah salinitas. Menurut Ningsih, (2008) berdasarkan salinitas kita
mengenal zonasi hutan mangrove sebagai berikut
1. Zona garis pantai, yaitu kawasan yang berhadapan langsung dengan laut. Lebar
zona ini sekitar 10-75 meter dari garis pantai dan biasanya ditemukan jenis
Rhizophora stylosa, R. mucronata, Avicennia marina dan Sonneratia alba.
2. Zona tengah, merupakan kawasan yang terletak di belakang zona garis pantai dan
memiliki lumpur liat. Biasanya ditemukan jenis Rhizophora apiculata, Avicennia
officinalis, Bruguiera cylindrica, B. gymnorrhiza, B. parviflora, B. sexangula,
Ceriops tagal, Aegiceras corniculatum, Sonneratia caseolaris dan Lumnitzera
littorea.
3. Zona belakang, yaitu kawasan yang berbatasan dengan hutan darat. Jenis
tumbuhan yang biasanya muncul antara lain Achantus ebracteatus, A. ilicifolius,
Acrostichum aureum, A. speciosum. Jenis mangrove yang tumbuh adalah Heritiera
littolaris, Xylocarpus granatum, Excoecaria agalocha, Nypa fruticans, Derris
trifolia, Osbornea octodonta dan beberapa jenis tumbuhan yang biasa berasosiasi
dengan mangrove antara lain Baringtonia asiatica, Cerbera manghas, Hibiscus
tiliaceus, Ipomea pes-caprae, Melastoma candidum, Pandanus tectorius,
Pongamia pinnata, Scaevola taccada dan Thespesia populnea.











REFERENSI

Chapman, V.J. 1976. Mangrove Vegetation, dalam Panduan Pengenalan Mangrove di
Indonesia, Noor, R.Y., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. PHKA/WI-IP,
Bogor.

Ningsih, S.S. 2008. Inventarisasi Hutan Mangrove Sebagai Bagian Dari Upaya
Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Deli Serdang. Tesis. USU e-Repository.
Medan.

Anda mungkin juga menyukai