Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERANAN KOPERASI KONSUMSI

Disusun Oleh :

M. BINTANG TRI PUTRA

201222085

Dosen Pengasuh :

EMELDA OEDIRMAN, S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI LEMBAGA MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAHMANIYAH (STIER) SEKAYU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT atas segala Rahmat, Hikmat dan

karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang KOPERASI. Adapun tema

dari makalah ini adalah Perkoperasian di Indonesia, penulisan makalah ini dibuat untuk

memenuhi kelengkapan tugas softskill Lembaga Keuangan di Indonesia. Makalah yang disusun

untuk mempelajari lebih detail mengenai masalah dalam Perkoperasian Indonesia yang lebih

spesifik. Penulis berharap Makalah ini dapat membantu rekan-rekan dalam menambah

wawasan ilmu pengetahuan mengenai ilmu Perkoperasian, untuk itu kritik dan saran sangat

diharapkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di masa depan.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………….……. .1

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….. .2

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip-prinsip Koperasi……..…………………………….……..…… 6

B. Sumber-Sumber Dana Koperasi…………………………………………………..…… 10

C. Jenis-Jenis Koperasi ……………………………………………………………………. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….…… 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Menurut sukoco dalam bukunya “Seratus Tahun Koperasi Diindonesia” badan hukum
koperasi pertama di Indonesia adalah sebuah koperasi di Leuwiliang yang didirikan pada
tanggal 16 Desember 1895.

Pada hari itu, Raden Ngabei Ariawiriaatmadja,Patih Purwokerto,bersama kawan-


kawan,telah mendirikan Bank Simpan-Pinjam untuk menolong sejawatnya para pegawai negeri
pribumi melepaskan diri dari cengkraman pelepas uang,yang dikala itu merajalela. Bank
Simpan-Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai UU.No 14 Tahun 1967 tentang
Pokok-Pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden’’. Dalam bahasa Indonesia, artinya kurang lebih sama dengan Bank Simpan Pinjam
para”priyayi” Purwokerto.

Tidak lama kemudia, E. Sieburg diganti WPD de Wolf van Westerode yang baru datang
dari negeri Belanda, dan ingin wujudkan cita-citanya menyediakan kredit bagi petani melalui
konsep koperasi Raiffesen. Koperasi tersebut adalah koperasi pertanian yan dicetuskan
Friedrich Wilhelm Raiffesen,Jerman dan dipelajari oleh de Wolf van Westerrode. Dalam rangka
pelaksanaan Bank Simpan-Pinjam dan Kredit pertanian tersebut dan sekaligus sebagai
perwudan gagasan membangun koperasi, maka didirikanlah Lumbung-Lumbung Desa di
pedesaan Purwokerto. Lumbung Desa adalah lembaga simpan-pinjam para petani dalam
bentuk bukan uang. Namun, in-natura (simpan padi,pinjam uang). Maklum, satu abad sila uang
(tunai) teramat langka di pedesaan.

Perlu diingat bahwa Indonesi baru mengenal Perundang-undangan koperasi pada tahun
1915, yaitu dengan diterbitkannya “Verordening op de Coperative Vereninging”, Kononklijk
besluit 7 April 1915, Indsich Stachblad No. 431. Peraturan tersebut tidak ada bedanya dengan
Undang-Undang koperasi Negeri Belanda menurut staachblad 1867 no.277.

Pada tanggal 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres koperasi se-Jawa yang pertama di
Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut diputuskan terbentuknya Sentral Organisasi Koperasi
Rakyat Indonesia menjadikan tanggal 12 Juli hari koperasi serta menganjurkan diadakannya
pendidikan koperasi di kalangan pengurus, pegawai dan masyarakat.

4
Dalam proses perjuangan gerakan koperasi, pada tahun 1951 di Jawa barat dan
Sumatra didirikan Badan-Badan koordinasi yang merupakan badan penghubung antara cita-cita
koperasi serta merupakan sumber penerangan dan pendidikan bagi anggota koperasi. Di Jawa
Barat didirikan Bank Propinsi Jawa Barat yang dimaksudkan untuk mengadakan pemusatan
usaha dalam jasa keungan bagi gerakan koperasi di Jawa Barat.

Pada tahun 1961, Pemerintah Mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 141 tentang
Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. Kemudian pada
tahun yang sama diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi 1 di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. Sejak saat itu, langkah-
langkah mempollitikkan koperasi mulai tampak.

Kemudian pada tahun 1967, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.12 Tahun


1967, tentang Pokok-Pokok Perkoperasian yang mulai berlaku pada tanggal 18 Desember
1967. Dengan berlakunya UU ini, semua koperasi wajib menyesuaikan diri dan dilakukan
penertiban organisasi koperasi. Keharusan menyesuaikan diri dengan UU tersebut
mengakibatkan penurunan jumlah koperasi, dari sebesar 64.000 unit (45.000 diantaranya telah
berbadan hukum) tingggal menjadi 15.000 unit. Selebihnya tidak dapat menyesuaikan diri. Pada
tahun 1992, UU No.12 Tahun 1967 tersebut disempurnakan dan diganti menjadi UU No.25
Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Disamping UU No.25 tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah


(PP) No. 9 Tahun 1995 Tentang Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh koperasi. Peraturan
Pemerintah tersebut juga sekaligus memperjelas kedudukan koperasi dalam usaha jasa
keuangan, yang membedakan koperasi yang bergerak di sektor monoter dan sektor riil.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Koperasi mengandung makna “kerja sama”. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata

co-operation yang artinya “kerja sama”. Ada juga yang mengartikan koperasi dalam makna lain.

Enriques memberikan pengertian koperasi yaitu menolong satu sama lain (to help one another)

atau saling bergandengan tangan (hand in hand).

Arti kerja sama bisa berbeda-beda, tergantung dari cabang ilmunya:

 Ilmu ekonomi terapan, Bentuk “kerja sama” dalam ekonomi yang diatur sedemikian

rupa, sehingga dapat membantu peserta kerja sama tersebut.

 Ilmu sosial, “kerja sama” adalah suatu organisasi yang merupakan salah satu unsur

dinamika kehidupan bermasyarakat.

 Aspek hukum, “kerja sama” adalah suatu badan hukum yang mempunyai hak-hak dan

kewajiban-kewajiban.

 Pandangan anthropologi “kerja sama” adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan

untuk memelihara kelangsungan hidup suatu masyarakat.

Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan kehidupannya dalam

masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai satu unit, dia memerlukan

orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (social framework). Karakter koperasi berdimensi

ganda (ekonomi dan sosial), sehingga untuk menjelaskan fenomena kerja sama dalam

koperasi, kita terlebih dahulu harus memahami pengetahuan dasar dari kondisi sosial, ekonomi,

politik, dan etika. Dalam hal ini koperasi berkaitan dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:

 Fungsi sosial, yaitu cara manusia hidup, bekerja dan bermain dalam masyarakat.

6
 Fungsi ekonomi, yaitu cara manusia membiayai kelangsungan hidupnya dengan

bekerja dalam masyarakat.

 Fungsi politik, yaitu cara manusia memerintah dan mengatur diri mereka sendiri

melalui hukum dan peraturan

 Fungsi etika, yaitu cara manusia berperilaku dan meyakini kepercayaan mereka,

falsafah hidup mereka, dan cara berhubungan dengan tuhan mereka.

PENGERTIAN KOPERASI

Seringkali orang mendefinisikan koperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip koperasi


atau serangkaian prinsip koperasi, terutama prinsip-prinsip koperasi yang diterapkan oleh
pelopor dari Rochdale, Raiffeisen, Schulze D., dan juga oleh konsepsi-konsepsi lain. Sementara
prinsip-prinsip koperasi itu, disatu pihak memuat sejumlah nilai, norma, dan tujuan kongkrit
yang tidak harus diketemukan pada semua koperasi. Dilain pihak, prinsip-prinsiptersebut
merupkan prinsip pengembanagan organisasi dan pedoman kerja yang pragmatis, yang hanya
berhasil diterapkan dikeadaana tertentu saja.

BIiasanya koperasi dikaitkan dengan upaya kelompok-kelompok individu, yang


bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum atau sasaran-sasaran kongkritnya melalui
kegiatan-kegiatan ekonomis, yang dilaksanakan secara bersama bagi kemanfaatan bersama,
pengertian koperasi juga dapat dilakukan dari pendekatan asal yaitu kata koperasi berasal dari
bahasa latin “coopere”, yang dalam bahasa inggris disebut cooperation, Co berarti bersama dan
Operation berarti bekerja, jadi cooperation berarti bekerja sama. Dalam hal ini kerja sama
tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.

Definisi ILO

Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai
berikut:

 Koperasi adalah perkumpulan oranh-orang


 Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan
 Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
 Koperasi yang dibentk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha)
 Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan

7
 Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.

.Definisi Chaniago

Arifinal chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang


beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalanjankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggota.

Definisi Dooren

P.J.V. Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satupun devinisi koperasi yang diterima
secara umum. Kendati demikian dooren masi tetap memberikan definisi koperasi Yaitu, dimana
koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan
dari badan-badan hukum (coorporate).

Definisi Hatta

Definisi tersebut sebelumnya agak berbeda dengan apa yang dikemukakan Moh. Hatta.
“Bapak Koperasi Indonesia” ini mendefinisikan koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-
menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “seorang
buat semua dan semua buat seorang”.

Definisi Munkner

Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang


menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berasaskan konsep tolong menolong. Aktivitas
dalam urus niaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong
royong.

Definisi UU NO.25/1992

8
Definisi Koperasi Indonesia menurut UU NO.25/1992 tentang perkoperasian yaitu:

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seseorang atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan batasan koperasi ini, Koperasi Indonesia mengandung beberapa unsur


sebagai berikut:

1. Koperasi Sebagai Badan Usaha

Sebagai badan usaha. maka koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan
elemen kunci dalam suatu sistem usaha bisnis, dimana sistem itu akan gagal bekerja
tanpa memperoleh laba.

2. Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi

Ini berarti bahwa, koperasi Indonesia bukan kumpulan moda. Dalam hal ini, UU
NO.25 Tahun 1992 memberikan jumlah minimal orang-orang (anggota) yang ingin
membentuk organisasi koperasi (minimal 20 orang), untuk koperasi primer dan 3 Badan
Hukum Koperasi untuk koperasi sekunder. Syarat lain yang harus dipenuhi ialah bahwa
anggota-anggota tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.

3. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “Prinsip-prinsip Koperasi”

Menurut UU NO.25 Tahun 1992, ada 7 prinsip koperasi Indonesia dan ini akan
diuraikan pada tulisan berikutnya. Secara singkat, prinsip koperasi ini pada dasarnya
merupakan jati diri koperasi.

4. Koperasi Indonesia Adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”

Ini Berarti Bahwa, Koperasi Indonesia Merupakan Bagian Dari Sistem


Perekonomian Nasional. Dengan Demikian, Kegiatan Usaha Koperasi Tidak Semata-
Mata Ditujukan Hanya Kepada Anggota, Tetapi Juga Kepada Masyarakat Umum.

9
B. SUMBER-SUMBER DANA KOPERASI

Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi simpan
pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi anggota koperasi yang
kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak
koperasi dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika
memungkinkan koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada masyarakat luas.

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan
pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya.
Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga
pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana,

Secara umum sumber dana koperasi adalah:

1. Dari para anggota koperasi berupa:


a. Iuran wajib
Yaitu simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota untuk membayarkan
kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu, misalnya ditarik pada waktu penjualan
barang-barang atau ditarik pada waktu anggota menerima kredit dari koperasi dan
sebagainya. Simpanan wajib ini tidak ikut menanggung kerugian.
b. Iuran pokok
Yaitu sejumlah uang yang diwajibkan kepada aggota untuk diserahkan kepada
koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota koperasi tersebut dan
besarnya sama untuk semua anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masi menjadi anggota. Simpanan pokok ini ikut
menanggung kerugian.
c. Iuran sukarela
Yaitu diadakan oleh anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan perjanjian-
perjanjian atau peraturan-peraturan khusus. Simpanan sukarela tersebut bisa saja
diadakan misalnya dalam rangka hari raya atau bisa saja simpanan tersebut disimpan
untuk suatu jangka waktu tertentu, dimana kepada pemiliknya dapat diberikan suatu
imbalan jasa.

2. Dari luar koperasi ; Badan Pemerintah,Perbankan,Lembaga Swasta Lainnya

10
C. JENIS-JENIS KOPERASI

Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan
para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki
kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi
dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

1. Koperasi simpan pinjam


Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak
dalam bidang pemupukan simpanan dana dari para anggotanya, untuk kemudian
dipinjamkan kembali kepada para anggota yang memerlukan bantuan dana. Kegiatan
utama koperasi simpan pinjam adalah menyediakan jasa penyimpanan dan
peminjaman dana kepada anggota koperasi.

2. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para
konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa. Kegiatan utama koperasi konsumen
adalah melakukan pembelian bersama. Jenis barang atau jasa yang dilayani suatu
koperasi konsumen sangat tergantung pada latar belakang kebutuhan anggota yang
akan dipenuhi, sebagai contoh, koperasi yang mengelola took serba ada, mini market,
dan sebagainya.

3. Koperasi pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para
konsumen atau pemilik barang atau penyedia jasa. Koperasi pemasaran dibentuk
terutama untuk membantu para anggotanya memasarkan barang-barang yang mereka
hasilkan. Jadi masing-masing anggota koperasi menghasilkan barang secara individual,
sementara pemasaran barang-barang tersebut dilakukan oleh koperasi. Ini berarti
keikutsertaan anggota koperasi sebatas memasarkan produk yang dibuatnya. Tujuan
utama koperasi pemasaran adalah untuk menyederhanakan tata niaga dan mengurangi
sekecil mungkin keterlibatan para pedagang perantara dalam memasarkan produk-
produk yang mereka hasilkan.

11
4. Koperasi produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang para anggotanya tidak memiliki badan
usaha sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan
memasarkan barang atau jasa. Kegiatan utama koperasi produsen adalah
menyediakan, mengoperasikan dan mengelola sarana produksi bersama. Tujuan utama
koperasi produsen adalah menyatukan kemampuan dan modal para anggotanya guna
menghasilkan barang-barang atau jasa tertentu melalui suatu badan usaha yang
mereka kelola dan miliki sendiri.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang pengkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa,

koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, serta ikut membangun pertatanan perekonomian nasional, dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.

Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahtraan sosial ekonomi anggotanya

akan lebih mudah diukur, apabila aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh koperasi, sehingga

peningkatan kesejahtraannya lebih muda diukur, maka berarti pula tujuan koperasi itu

diwujudkan dalam peningkatan pendapatan (real) para anggotanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Koperasi, asas-asas teori dan praktik, Jakarta: 979-421-662-2,

RAJAWALI PERS CITRA NIAGA

Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam, Yogyakarta 561 881,

ANDI PUBLISHER

14

Anda mungkin juga menyukai