Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ELNISYAH

NIM : 856048204
KELAS : A-POKJAR PARGARUTAN
TUGAS TUTORIAL 3 (27 November 2021)

1. Apa yang harus dilakukan oleh seorang guru ketika melakukan pemetaan hubungan
KD,Indikator  dengan Tema? (20)
2. Buat jaring laba laba tematik antar mata pelajaran SD dengan mengambil tema sentral dari
konsep PKn ! (20)
3. Jelaskan keunggulam dan kelemahan model  Pembelajaran  berbasis portofolio! (20)
4. Dalam dunia pendidikan penilaian merupakan suatu kegiatan yang amat strategis dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, jelaskan! (20)
5. Sebagai seorang guru , apa yang harus dilakukan dalammengimplementasikan pembelajaran
tematik, jelaskan ! (20)

JAWABAN
1. Yang harus dilakukan oleh seorang guru ketika melakukan pemetaan hubungan
KD,Indikator  dengan Tema antara lain:

Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing mata pelajaran yang akan


dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat dibuat dalam bentuk bagan dan
atau matriks jaringan tema yang memperlihatkan kaitan antara tema pemersatu dengan
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Tidak hanya itu, dalam pemetaan ini harus
tampak juga hubungan tema pemersatu dengan indikator-indikator pencapaiannya.1
TAHAP PERSIAPAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK2
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi
tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan Kompetensi dasar, pengembangan
jaringan tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pemetaan Kompetensi Dasar, Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran secara menyeluruh dan utuh dari semua standar kompetensi dan kompetensi dasar
dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang
dilakukan adalah:
1. Menentukan tema.
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, mempelajari
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata
pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menetapkan
terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, dilanjutkan dengan mengidentifikasi
kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran yang cocok dengan tema yang ada. Dalam
menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:

1
Retno, Widiyaningrum, Model Pembelajaran Tematik di SD/MI, Vol 10 no 1, 2012, jurnal iainporogo.ac.id
2
Puskur, Model Pembelajaran Tematik, 2 (Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembagan Departemen
Pendidikan Nasional, 2006), 2
a) Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:
b) Dari yang termudah menuju yang sulit
c) Dari yang sederhana menuju yang kompleks
d) Dari yang konkret menuju ke yang abstrak
e) Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat,
kebutuhan, dan kemampuannya Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak
terlalu luas atau terlalu sempit. Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak
tema atau subtema yang sifatnya lebih spesifik dan lebih kongkret. Anak tema atau subtema
tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran.

2. Penjabaran kompetensi Dasar ke dalam indikator


Setelah tema ditentukan, kegiatan selanjutnya adalah mengembangkan indikator
pencapaiannya dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada pada setiap
mata pelajaran.

3. Menetapkan Jaringan Tema.


Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema
pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar
dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan
alokasi waktu setiap tema.

4. Penyusunan Silabus.
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam
penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, pengalaman belajar, alat/ sumber, dan penilaian.

5. Penyusunan Rencana Pembelajaran/Disain Pembelajaran Tematik


Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu menyusun rencana pembelajaran. Rencana
pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam
silabus pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
a.
Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan
waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dasar dan indikator.
d. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa
dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai
kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan
penutup).
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta
sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai.
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai
pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian).
2. jaring laba laba tematik antar mata pelajaran SD dengan mengambil tema sentral dari
konsep PKn
Jaringan Laba-laba Kelas 3 Tema 4 (Kewajiban dan Hakku) .3

Bahasa Indonesia
PPKn
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar:

3.10. Mencermati ungkapan atau


1.2 Menghargai kewajiban dan hak
kalimat saran, masukan, dan
sebagai anggota keluarga dan
penyelesaian masalah
warga sekolah sebagai wujud
(sederhana)dalam teks tulis.
rasa syukur kepada Tuhan
4.10 Memeragakan ungkapan atau Yang Maha Esa
kalimat saran, masukan, dan
penyelesaian masalah (sederhana) 2.2 Melaksanakan kewajiban
sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosa kata baku dan
danhak sebagai anggota
kalimat efektif yang dibuat keluargadan warga
sendiri sekolahdibuat sendiri

3.2 Mengidentifikasi
kewajiban danhak sebagai
anggota keluargadan
warga sekolah

4.2.Menyajikan hasil
identifikasi kewajiban dan
hak sebagai
anggotakeluarga dan
warga sekolah

Sub tema 1
Kewajiban dan Hakku di Rumah

Matematika
SBd
P Kompetensi Dasar
3.3. Menyatakan suatu bilangan sebagai
Kompetensi Dasar: jumlah, selisih, hasil kali,atau
hasil bagi dua bilangan cacah
3.3 Memahami gerak keseharian dalam tari. 4.3. 3Menilai apakah suatu
bilangandapat dinyatakan sebagai
4.3 Memperagakan gerak keseharian dalam jumlah,selisih, hasil kali, atau
tari. 3 Buku Tema Guru : Kewajiban dan Hakku Kelas II1 (Buku Tematikhasilbagi dua bilangan cacah
Terpadu Kurikulum2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
3. keunggulam dan kelemahan model  Pembelajaran  berbasis portofolio

Kelebihan Portofolio (Miller, Linn, & Gronlund, 2009), antara lain:


1) Karena portofolio terdiri dari produk instruksi kelas, portofolio dapat segera terintegrasi
dengan instruksi.
2) Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan apa yang dapat
mereka lakukan.
3) Portofolio dapat mendorong siswa untuk menjadi pembelajar yang reflektif dan
meningkatkan kemampuan evaluasi tentang kelebihan dan kekurangan pekerjaan
mereka.
4) Portofolio dapat membantu siswa bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan dan
mengevaluasi kemajuan mereka.
5) Portofolio dapat memberikan keuntungan guru dan siswa untuk berkolaborasi dan
merefleksikan kemajuan siswa.
6) Portofolio merupakan cara komunikasi yang efektif dengan orangtua dengan
menunjukkan contoh konkret dari pekerjaan siswa dan kemajuan demonstrasi.
7) Portofolio dapat menyediakan mekanisme untuk berpusat pada mahasiswa dan
konferensi siswa yang terarah dengan orang tua.
8) Portofolio dapat memberikan contoh konkret kepada orangtua perkembangan
mahasiswa dari waktu ke waktu serta keterampilan mereka saat ini.
Sedangkan kelemahan portofolio yaitu siswa akan membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk menyelesaikan, walaupun sebenarnya dalam prosesnya menjadi keuntungan bagi
siswa dan jika portofolio dijadikan sebagai dasar untuk tes sumatif, maka reliabilitasnya
akan relatif rendah (Miller, Linn, & Gronlund, 2009)

4. Dalam dunia pendidikan penilaian merupakan suatu kegiatan yang amat strategis dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran

Proses evaluasi merupakan salah satu tugas guru yang akan menetukan arah proses
pembelajaran selanjutnya.4
Menurut Ratumanan (2003:1), evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional. Evaluasi merupakan
suatu proses yang sistematis untuk menentukan nilai berdasarkan data yang dikumpulkan
melalui pengukuran. Proses pengambilan nilai harus dilakukan secara objektif, dan
diusahakan unsur-unsur subjektif tidak masuk sebagai pertimbangan dan penilaian. Dengan
kata lain dapat dinyatakan bahwa evaluasi meliputi kedua langkah di depan, yaitu mengukur
dan menilai.
Menurut Arifin (2009:2) penilaian merupakan suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu. Tujuan penilaian menurut Poerwanti (2010:22) adalah untuk
mengetahui seberapa jauh keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang
digunakan untuk umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran
selanjutnya. Seringkali dalam proses belajar mengajar aspek evaluasi hasil belajar diabaikan
(Maulana, 2012:35). Disebabkan guru terlalu memfokuskan apa yang akan diajarkan kepada
siswanya akibatnya proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan rapi tetapi alat-alat
penilaian yang digunakan tidak lagi melihat sasaran yang akan dinilai. Menurut Asmin
4
Bastaman Sasmito Aji, Pengembangan Instrumen PenilaianPengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan Kelas VII semester Gasal. Jurnal Pendidikan Teori Pendidikan dan Pengembangan. Vol 1
nomor 7 2016
Ratumanan, T.G. 2003. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa SLTP Di Kota Ambon. Jurnal Pendidikan Dasar, vol. 5 (1): 1-10.
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
(2006:45) peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari penerapan penilaian yang dapat
secara tepat mengukur hasil akhir dari suatu proses pembelajaran artinya untuk menilai hasil
akhir dalam pembelajaran diperlukan alat ukur yang berkualitas. Kemampuan guru dalam
menyusun instrumen tes tentunya mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan instrumen tes
penilaian yang memenuhi kriteria tentunya hasil belajar siswa akan terdeteksi dengan baik
dan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk program pembelajarannya selanjutnya. Suatu tes
dikatakan baik apabila memiliki krtiteria antara lain: (1) validitas, (2) reliabilitas, dan (3)
memiliki nilai kepraktisan. (Winarno, 2011:105).

5. Yang harus dilakukan dalammengimplementasikan pembelajaran tematik:

Pembelajaran tematik diharapkan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang


terjadi dalam pembelajaran di kelas awal SD dapat diatasi dengan baik. Pembelajaran
tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam
proses pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui
pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.5

Pembelajaran tematik sebagai suatu strategi pembelajaran memiliki tiga langkah pokok,
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Langkah-langkahpembelajaran tematik
diuraikan sebagai berikut (Trianto, 2009)6
Tahap perencanaan, pada tahap perencanaan, proses pembelajaran diawali dengan
menentukan tema, identifikasi dan pemilihan sumber belajar, pemilihan aktifitas dan
perencanaan evaluasi. 1) penentuan tema, langkah pertama dalam merencanakan
pembelajaran terpadu adalah menentukan tema. Dalam penentuan tema ada tiga cara yang
dapat ditempuh, yaitu (a) tema ditentukan oleh guru, (b) tema ditentukan oleh siswa dan (c)
tema diputuskan bersama antara guru dan siswa. 2) Identifikasi dan pemilihan sumber
belajar, menentukan sumber-sumber belajar yang sesuai dan dapat digunakan oleh siswa
dalam mengeksplorasi tema. Sumbersumber belajar yang digunakan antara lain berupa (a)
barang cetakan, seperti buku, majalah, koran, gambar, grafik dan sebagainya; (b) benda-
benda asli atau benda tiruan, seperti alat peraga, miniatur, lingkungan dan sejenisnya. 3)
Pemilihan aktivitas, jenis tema dan tujuan belajar yang hendak dicapai berpengaruh terhadap
jenis aktivitas siswa. Misalnya tema lingkungan sekolah lebih banyak menuntut siswa untuk
melakukan pengamatan dan wawancara. Sementara itu tema air lebih banyak menuntut
siswa melakukan percobaan, pengamatan, dan wawancara. 4) Perencanaan evaluasi, tujuan
belajar yang akan dicapai dan jenis aktivitas siswa akan sangat menentukan teknik evaluasi
yang akan digunakan. Hal-hal yang dievaluasi meliputi produk, kinerja, kumpulan karya
(portofolio) dan proyek anak. Teknik yang digunakan dalam mengevaluasi antara lain
pengamatan, dengan perangkat pendukungnya seperti daftar cek, skala bertingkat, tes
maupun wawancara. Tahap pelaksanaan, pada tahap ini dimulai dengan tahap: 1) penyajian
tema, Cara penyajian tema dalam pembelajaran terpadu ditentukan oleh bagaimana tema itu
dipilih. Jika tema dipilih sendiri oleh guru, maka penyajian tema akan diikuti penjelasan dari
guru. Apabila tema itu dipilih oleh siswa, maka penyajian tema dilakukan melalui pengajuan
pertanyaan kepada siswa mengenai hal-hal yang ingin mereka pelajari, dan seterusnya. 2)
Curah pendapat, merupakan kegiatan yang terkait erat dengan penentuan tema kedalam sub-
sub tema. Pada kesempatan ini siswa secara aktif menyampaikan tentang hal-hal yang ingin
mereka pelajari dan guru menuliskan pendapat siswa di papan sehingga terbentuk jaringan
tema ke sub-sub tema. 3) Membuat kontrak belajar, bagi siswa kelas tinggi mereka
diarahkan untuk membuat kontrak belajar sesuai dengan sub tema yang mereka pelajari.
Tetapi bagi siswa kelas rendah, guru langsung melanjutkan dengan kegiatan pembelajaran
berdasarkan langkahlangkah yang ada pada kegiatan inti di dalam perencanaan
pembelajaran. 4) Pengumpulan dan analisis data, tahap ini berisi kegiatan eksplorasi tema
5
Rizki Ananda, Analisi Kemampuan Guru Sekolah Dasar Dalam Implementasi Pembelajaran Tematik Di SD. Jurnal
Basecedu Research & Learning in Elementary Education, Vol 2 Nomor 2 2012.
6
Trianto. (2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
atau sub tema sesuai dengan sumber dan aktivitas yang dipilih. 5) Penyajian hasil belajar,
merupakan langkah terakhir dalam pembelajaran tematik. Langkah ini sering disebut dengan
kulminasi. Pada langkah ini siswa diajak menyajikan hasilhasil belajarnya, baik melalui
pemaparan, demonstrasi atau pemajangan. Tahap evaluasi, tahap ini meliputi dua hal pokok
yaitu membahas tetang: 1) fokus sasaran evaluasi, pembelajaran tematik bukan hanya tertuju
pada hasil belajar dan yang bersifat kognitif saja, melainkan dipusatkan juga pada proses
yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. 2) Teknik evaluasi, Sesuai
dengan karakteristik pembelajaran tematik yang fokus pada proses maupun isi pembelajaran
secara terpadu, maka teknik evaluasi yang digunakan hendaknya bersifat komprehensif.
Selain menggunakan teknik tes, penggunaan teknik non-tes mendapat porsi yang dominan.
Hal ini memungkinkan guru untuk melakukan evaluasi dalam latar yang alami

Anda mungkin juga menyukai