Nice
Nice
PERSEDIAAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu:
1. mengetahui dan memahami definisi dan klasifikasi persediaan;
2. menjelaskan dan memahami masalah kepemilikan persediaan;
3. melakukan pencatatan persediaan;
4. melakukan pengukuran dan penilaian persediaan;
5. melakukan penyajian dan pengungkapan persediaan dalam laporan keuangan; dan
6. mengetahui dan memahami dampak dari kesalahan akuntansi persediaan.
RUJUKAN
PSAK 14 : Persediaan, 2008
7.1 PENDAHULUAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang mengatur perlakuan akuntansi tentang
persediaan diatur dalam PSAK nomor 14 (Revisi 2008), dengan penyesuaian terakhir pada
tanggal 27 Agustus 2014. Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah penentuan
jumlah biaya yang diakui sebagai aset dan perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut
sampai pendapatan terkait diakui. Pernyataan ini menyediakan pedoman dalam menentuan biaya
dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan pedoman
rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan (IAI, 2018: 14.1).
Persediaan adalah aset (IAI, 2018: 14.2) :
a. tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
b. dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.
Persediaan yang dimiliki oleh produsen produk agrikultur dan kehutanan, hasil agrikultur
setelah panen, dan mineral dan produk mineral (sepanjang produk tersebut diukur pada nilai
realisasi neto sesuai dengan praktek yang berlaku di industri tersebut) tidak diatur dalam PSAK
14 ini. PSAK 14 juga tidak berlaku untuk pialang-pedagang komoditi yang mengukur
persediaannya pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
77
78
Berdasarkan pengertian tersebut, maka terdapat jenis persediaan yang berbeda antara
perusahaan dagang dan perusahaan industri. Perbedaannya ialah :
1. Bagi perusahaan dagang, persediaan barang dagangan yang dibeli untuk dijual secara
langsung. Contoh : persediaan pada toko-toko departement store dan supermarket.
2. Bagi perusahaan manufaktur, barang yang dibeli diolah lebih dahulu melalui proses produksi
menjadi barang jadi yang kemudian dijual. Persediaan dalam perusahaan manufaktur secara
umum meliputi:
a. Persediaan barang mentah
Yang termasuk dalam ini adalah bahan baku dan bahan pembantu yang akan diproses
untuk menjadi produk jadi.
Bahan baku adalah bahan-bahan pembentuk utama produk dan secara langsung dapat
dilacak secara langsung pada produk jadi. Contoh : Kertas sebagai bahan baku bagi
perusahaan percetakan.
Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang tidak bisa dilacak secara langsung pada produk
jadi. Contoh : lem, benang bagi perusahaan percetakan.
b. Persediaan bahan proses
Adalah barang yang sedang diproses yang sampai pada tanggal neraca belum selesai dan
masih perlu pengerjaan lebih lanjut.
c. Barang jadi
Adalah barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan siap untuk
dijual.
Kriteria umum penuntun jenis persediaan di atas tergantung dari perlu tidaknya proses
lebih lanjut disamping itu sifat barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan bervariasi
menurut sifat aktivitas perusahaan. Misalnya, bagi kebanyakan perusahaan tanah termasuk pos
aset tetap, tetapi bagi perusahaan real estate tanah termasuk persediaan.
Berikut disajikan ilustrasi perbandingan klasifikasi Persediaan untuk Perusahaan Dagang
dan perusahaan Manufaktur.
79
Gambar 7.1
Perbandingan Klasifikasi Persediaan di Perusahaan Dagang dan Manufaktur
Contoh pengungkapan klasifikasi persediaan di perusahaan dagang (PT Matahari Dept. Store Tbk) dan
perusahaan manufaktur (PT Astra Otoparts Tbk)
80
Contoh pengungkapan klasifikasi persediaan di perusahaan pertambangan (PT Aneka Tambang Tbk),
Perusahaan Kehutanan (PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk), dan perusahaan Real Estat (PT Agung
Podomoro Land, Tbk)
Gambar 7.2
Ilustrasi FOB Shipping Point dan FOB Destination
Sumber:https://www.capitalbudgetingtechniques.com
pada waktu-waktu tertentu akan menghadapi masalah penilaian persediaan, khususnya apabila
harga barang-barang tidak selalu sama melainkan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Ada dua
pendekatan dalam melakukan penilaian persediaan yaitu:
1. Pendekatan Dasar Biaya
a. Metode Identifikasi Khusus
Metode ini digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap
barang dalam rekening persediaan. Metode ini hanya bisa digunakan dalam kondisi yang
memungkinkan perusahaan memisahkan pembelian yang berbeda yang telah dilakukan secara
fisik (Kieso et al., 2011: 420).Barang atau jas ayang dijual biasanya bersifat unik/khusus,
misalnya karya seni, bangunan rumah/kantor, gaun pengantin yang dirancang khusus, atau
produk lainnya yang terancang secara khusus. Berikut ilustrasi dari metode identifikasi
khusus.
Tanggal Transaksi Nama barang Unit Harga satuan Jumlah
2 Februari Pembelian Anting berlian B1 1 Rp 150.000.000 Rp 15.000.000
15 Februari Pembelian Kalung delima D2 1 250.000.000 265.000.000
28 Februari Penjualan Anting berlian B1 1 (15.000.000) 250.000.000
28 Februari Pembelian Cincin saphir C2 2 200.000.000 650.000.000
Nilai persediaan akhir dalam kasus ini adalah Rp 1.112.500 dan harga pokok penjualan
adalah Rp 950.000 (Rp 500.000 + Rp 450.000).Jika yang digunakan adalah sistem persediaan
fisik/periodik maka perhitungan persediaan akhir dan harga pokok penjualannya sbb.
Tanggal Jumlah (unit) Biaya per unit Total Biaya
30 Maret 500 Rp 425 Rp 212.500
3 Feb 2.000 450 900.000
Persediaan akhir 2.500 1.112.500
Biaya Barang yang tersedia untuk dijual (telah dihitung sebelumnya) Rp 2.062.500
Dikurangi: Persediaan akhir 1.112.500
Harga Pokok Penjualan 950.000
Dalam metode ini biaya rata-rata per unit yang baru akan dihitung setiap kali pembelian
dilakukan. Harga pokok penjualan dengan metode ini sebesar Rp 925.000, dan nilai
persediaan akhir sebesar Rp 1.137.500.Jika perusahaan menggunakan sistem fisik/periodik,
maka dalam perhitungan biaya rata-rata harus memperhitungkan saldo awal perusahaan.
Persediaan awal harus dimasukkan dalam total unit yang tersedia dan total biaya barang yang
tersedia untuk dijual ketika menghitung biaya rata-rata per unit. Metode biaya rata-rata yang
digunakan dalam sistem fisik disebut metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).
Berikut contohnya:
88
Pada perhitungan di atas, metode konvensional dapat dilihat pada asumsi A, metode ini hanya
memperhitungkan markup dan pembatalan markup.Sedangkan metode biaya nampak pada
asumsi B dengan memperhitungkan juga markdown dan pembatalan markdown.
Selanjutnya untuk menghitung nilai persediaan akhir pada biaya yaitu:
91
Persediaan akhir pada harga eceran x rasio = nilai persediaan akhir (pada biaya)
Asumsi A: Rp 125.000 x 53,9% = Rp 67.375
Asumsi B : Rp 125.000 x 54,7% = Rp 68.375
Gambar 7.3
Ilustrasi Pengungkapan Persediaan pada Catatan atas Laporan Keuangan
1. Mengapa penghitungan fisik persediaan penting dilakukan secara berkala jika sistem
perpetual digunakan?
2. Dikarenakan cacat, suatu barang tidak dapat dijual pada harga jual normalnya. Bagaimana
barang ini harus dinilai untuk keperluan pembuatan laporan keuangan?
3. Persediaan pada akhir tahun mengalami kurang catat sebesar Rp14.750.000:
a. Apakah kesalahan tersebut menyebabkan lebih catat atau kurang catat pada laba kotor
untuk tahun berjalan?
b. Manakah pos dalam laporan posisi keuangan pada akhir tahun yang lebih catat atau
kurang catat karena kesalahan tersebut?
94
4. Fargo Co. menjual barang kepada Keepsakes Company pada tanggal 31 Mei dengan syarat
FOB titik pengiriman (shipping point). Jika barang sedang dalam perjalanan pada akhir
tahun fiskal tanggal 31 Mei, perusahaan manakah yang harus melaporkannya sebagai
persediaan dalam laporan keuangan? Jelaskan.
5. Produsen mengirimkan barang ke peritel secara konsinyasi. Jika barang tidak terjual pada
akhir periode, dalam persediaan siapakah barang tersebut harus dimasukkan?
LATIHAN SOAL
SOAL 1 (Kieso et al., 2018)
In your audit of Garza Company, you find that a physical inventory on December 31, 2019,
showed merchandise with a cost of $441,000 was on hand at that date. You also discover the
following items were all excluded from the $441,000.
a. Merchandise of $61,000 which is held by Garza on consignment. The consignor is the
Bontemps Company.
b. Merchandise costing $33,000 which was shipped by Garza f.o.b. destination to a customer
on December 31, 2019. The customer was expected to receive the merchandise on January 6,
2020. 3. Merchandise costing $46,000 which was shipped by Garza f.o.b. shipping point to a
customer on December 29, 2019. The customer was scheduled to receive the merchandise on
January 2, 2020.
c. Merchandise costing $73,000 shipped by a vendor f.o.b. destination on December 30, 2019,
and received by Garza on January 4, 2020.
d. Merchandise costing $51,000 shipped by a vendor f.o.b. shipping point on December 31,
2019, and received by Garza on January 5, 2020.
Instructions:
Based on the above information, calculate the amount that should appear on Garza's statement of
financial position at December 31, 2019, for inventory.
SOAL 2
PT SAUNA menjual satu jenis produk. Di bawah ini disajikan informasi transaksinya.
Jan 1 Saldo Persediaan 1000 unit @ Rp 60.000
4 Penjualan 800 @ 80.000
11 Pembelian 1500 @ 65.000
13 Penjualan 1200 @ 87.500
20 Pembelian 1600 @ 70.000
27 Penjualan 1000 @ 90.000
95
Perusahaan menggunakan metode FIFO untuk mencatat arus biaya persediaannya. Semua
pembelian dan penjualan dilakukan secara kredit.
Instruksi:
a. Dengan asumsi perusahaan menggunakan metode pencatatan periodik, siapkan semua
jurnal yang dibutuhkan, termasuk jurnal penutup untuk mencatat harga pokok penjualan.
Perhitungan fisik persediaan pada 31 Januari sejumlah 1100 unit.
b. Hitung laba kotor dengan asumsi metode periodik/fisik.
c. Dengan asumsi perusahaan menggunakan metode pencatatan periodik, siapkan semua
jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi di atas.
d. Hitung laba kotor denagn asumsi metode pencatatan perpetual.
SOAL 3
PT ESPANOLA berdiri tanggal 1 Desmeber 2018. Berikut informasi terkait dengan persediaan
jenis BAP yang dimiliki perusahaan.
Unit Biaya
Saldo awal persediaan 1 Januari 2019 6.000 Rp 80.000
Pembelian:
5 Januari 2019 11.000 90.000
25 Januari 2019 13.000 100.000
16 Februari 2019 8.000 11.000
26 Maret 2019 6.000 12.000
Stock opname persediaan yang dilakukan pada tanggal 31 Maret 2019 menunjukkan saldo
sebesar 15.000 unit.
Instruksi:
Dengan asumsi PT ESPANOLA menggunakan metode periodik, hitung nilai persediaan akhir
pada 31 Maret 2019, dengan metode berikut (bulatkan sampai dua desimal):
a. Identifikasi khusus;
b. FIFO; dan
c. Rata-rata tertimbang.
Untuk pertanyaan (a), 400 unit adalah saldo awal persediaan dan 11.000 unit berasal dari
pembelian tangal 5 Jaunari 2019.
SOAL 4
a. Dengan asusmsi metode periodik, hitunglah nilai persediaan pada 31 Juli dengan asumsi arus
biaya berikut ini: 1. FIFO; 2. Rata-rata tertimbang
96
b. Jawablah pertanyaan berikut: 1. Metode manakah yang menghasilkan laba kotor paling
tinggi?; 2. Metode mana yang menghasilkan nilai persediaan akhir paling tinggi? Jelaskan
mengapa.
SOAL 5
PT WEALTH meminta anda untuk mereview dan melakukan penyesuaian pembukuannya terkait
dengan penilaian persediaan tanggal 31 Desember 2019. Berikut informasi yang berikan kepada
Anda.
1. WEALTH menggunakan metode periodik. Hasil perhitungan fisik menunjukkan nilai
persediaan tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 234.890.000.
2. Tidak termasuk dalam saldo stock opname tersebut, yaitu sebesar Rp 10.420.000 adalah
pembelian persediaan dari CV BROWN. Barang tersebut dikirim dengan syarat F.o.b shipping
point dan dikirim tanggal 29 Desember 2019 dan sampai pada bulan Januari. Invoice-nya baru
diterima dan dicatat tanggal 31 Desember.
3. Termasuk dalam persedediaan akhir adalah yang telah terjual kepada UD BOBBY pada
tanggal 30 Desember, f.o.b. destination. Persediaan ini baru dikirmkan setelah stock opname.
Invoice dibuat dan dicatat pada akun penjualan sebesar Rp 12.800.000 pada tanggal 31
Desember. Harga pokok penjualannya Rp 7.350.000 dan UD BOBBY baru menerima tanggal
3 Januari.
97
4. Termasuk dalam persediaan akhir adalah barang yang dibeli dari UD DUDEY tanggal 31
Desember sebesar Rp 15.630.000. Barang tersebut dikirim dengan syarat f.o.b destination.
Invoicenya belum diterima dan belum dicatat.
5. Tidak termasuk dalam persediaan sebesar Rp 8.540.000 adalah pembelian barang dagangan
dari PT MINIS. Persediaan ini diterima tanggal 31 Desember setelah stock opname selesai
dilakukan. Invoice diterima dan dicatat tanggal 30 Desember.
6. Termasuk dalam nilai persediaan akhir adalah barang konsinyasi dari PT JACKA sebesar Rp
10.438.000
7. Termasuk dalam persediaan akhir adalah barang yang dijual pada UD SIMSIM f.o.b
shipping point. Barang ini telah dikirim dan dihitung. Invoice telah dibuat dan dicatat sebesar
Rp 18.900.000 pada tanggal 31 Desember. Harga pokok penjualan Rp 11.520.000, dan UD
SIMSIM menerima barang tersebut tanggal 5 Januari.
Instruksi:
a. Tentukan saldo persediaan akhir PT WEALTH yang benar per 31 Desember 2019.
b. Siapkan jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2019. Asumsikan pembukuan belum
ditutup.
Instructions
From the information above, determine the amount of Sedato Company inventory.
98
SOAL 7
PT DOUWNY memulai kegiatan operasinya pada tahun 2019 dan memiliki persediaan akhir
pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Cost NRV
31-12-2019 Rp 346.000.000 Rp 322.000.000
31-12-2020 410.000.000 390.000.000
Instruksi:
a. Siapkan jurnal yang dibutuhkan untuk tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2010,
asumsikan persediaan dicatat dengan metode LCNRV dan pencatatan secara perpetual.
b. Siapkan jurnal yang dibutuhkan untuk tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2010,
asusmsikan persediaan dicatat pada cost dan pencatatan secara perpetual.
c. Manakah dari kedua metode di atas yang menghasilkan laba bersih paling tinggi setiap
tahunnya?
SOAL 8
Di bawah ini disajikan informasi dari PT KING
31 Jan 28 Feb 31 Mar 30 Apr
Persediaan (cost) Rp 15.000.000 Rp 15.100.000 Rp 17.000.000 Rp 14.000.000
Persediaan (LCNRV) 14.500.000 12.600.000 15.600.000 13.300.000
Pembelian bulan.. 17.000.000 24.000.000 26.500.000
Penjualan bulan… 29.000.000 35.000.000 40.000.000
Instruksi:
a. Dari informasi tersebut, susunlah (berdasarkan data yang tersedia) laporan laba rugi bulanan
dalam bentuk kolom mulai dari Februari sampai dengan April. Persediaan disajikan sebesar
cost; keuntungan atau kerugian karena fluktuasi pasar disajikan secara terpisah.
b. Buat jurnal yang dibutuhkan tanggal 31 Januari dan jurnal penyesuaian bulan-bulan
berikutnya.
SOAL 9
PT ALSTAR menggunakan metode gross profit untuk mengestimasi persediaan untuk keperluan
pelaporan bulanan. Berikut disajikan informasi untuk bulan Mei.
Instruksi:
99
a. Hitung estimasi persediaan 31 Mei , dengan asumsi gross profit sebesar 25% dari penjualan.
b. Hitung estimasi persediaan 31 Mei , dengan asumsi gross profit sebesar 25% dari cost.
On August 18, a fire destroyed the office, lumber shed, and a considerable portion of the lumber
stacked in the yard. To file a report of loss for insurance purposes, the company must know what
the inventories were immediately preceding the fire. No detail or perpetual inventory records of
any kind were maintained. The only pertinent information you are able to obtain are the following
facts from the general ledger, which was kept in a fireproof vault and thus escaped destruction.
Instructions:
Submit your estimate of the inventory amounts immediately preceding the fire.
Instructions
Compute the ending inventory by the conventional retail inventory method.