Anda di halaman 1dari 3

8.

Trombopoiesis dan regulasinya

Trombopoiesis merupakan proses pembentukan trombosit yang berlangsung di


sumsum tulang. Proses ini dipengaruhi oleh hormon trombopoietin. Trombosit berasal dari
megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Megakariosit berasal dari sel induk
pluripotensial. Pengaturan produksi Trombosit dilakukan oleh suatu faktor trombopoetik,
yaitu sejenis hormon yang analog dengan eritropoetin yang disebut trombopoetin.
Trombopoetin telah dapat ditentukan ciri-cirinya dan ternyata bahwa zat ini pada
elektroforesis bergerak bersama fraksi albumin dan betaglobulin plasma.

Tranbepoietin adalah pengatur utama produksi trombosit dan dihasilkan oleh hati dan
ginjal. Trombosit mempunyai reseptor untuk trembopoietin (CMPL) dan mengeluarkannya
dari sirkulasi, karena itu kadar trembopoietin tinggi pada trombositopenia akibat aplasia
sumsum tulang dan sebaliknya. Trombopoletin meningkatkan jumlah dan kecepatan maturant
megakarios. (AV Hoffbrand. J.E.Pettit. PA.H. Moss, 2005)
Asal mula trombosit telah diidentifikasi yaitu dari Burst Forming Unit-
Megakaryocyte (BFU-M) dan Coloni Forming Unit-Megakaryocyte (CFU-M). BFU-M
adalah sel progenitor yag paling primitive menurunkan megakariosit. Atas pengaruh hormon
trombopoietin, sel mieloid berkembang menjadi Colony Forming Unit-Megakaryocyte (CFU-
MK) yang kemudian akan berkembang lebih lanjut menjadi sel-sel prekursor trombopoiesis
yaitu megakarioblast. Selanjutnya, megakarioblast berkembang lagi menjadi megakariosit,
suatu sel besar yang tersusun atas 2000 - 3000 fragmen. Tiap fragmen akan ditutupi oleh
membran plasma dan membentuk trombosit atau platelet. Trombosit yang lepas dari
megakariosit di sumsum tulang selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah.

Regulasi trombosit
Umumnya, orang dewasa rata-rata memproduksi 10" trombosit/hari, dan produksi dapat
meningkat hingga 20 kali lipat pada saat kebutuhan trombosit meningkat. Pada keadaan
normal, jumlah normal trombosit dalam sirkulasi darah adalah sekitar 150.000 400.000
trombosit / microliter darah.
Umur trombosit normal nya 7-10 hari. Trombosit yang baru dibentuk berukuran lebih besar
dan memiliki kemampuan hemostatis lebih baik dari tramboit tua dalam sirkulasi darah.
Trembosit yang tidak lagi berfungsi/telah rusak akan dihancurkan di limpa.
Pada trombopoesis, terjadi proses poliploidisasi berulang kali yang menimbulkan
berbagai tipe sel 2N-32N (64N) melalui endoreduplikasi DNA, yang setara dengan berbagai
tahapan fungsi.
1.      Megakarioblas
Megakarioblas adalah sel termuda dari sel trombosit.
Ciri ciri
 Badan sel biasanya lebih besar dari pada badan sel proeiritroblas perbandingan
antara inti dan sitoplasma berubah karena inti menjadi lebih besar.
 Kepadatan kromatin inti berbeda-beda.
 Nukleolus sebagian besar tertutup, tetapi terdapat dalam jumlah besar.
 Pada penyatuan inti yang mencolok, terdapat sel yang berinti dua hingga empat.
 Sitoplasma tampak nasofilik kuat, terbebas dari granulasasi, dan dibagian tepi
kadang-kadang terlihat sedikit menjuntai. Sering terdapat trombosit yang
melekat.
2.      Promegakariosit
Promegakarisit adalah megakariosit yang setengah matang. Produk poliploidasi
megakarioblas yang berdemensi besar.
Ciri ciri
 Inti sel sangat besar dan sedikit berlobus selain bentuk dengan kecenderungan
segmentasi (berlobus) yang dapat dikenali dengan jelas.
 Kromatin inti sebagian besar teranyam rapat, nukleoulus yang ada kebanyakan
terselubungi.
 Sitoplasma tampak basofilik dengan beberapa area azurofilik, yang menunjukan
permulaan aktivitas trombopoesis.
 Luas sitoplasma bertambah secara nyata dan di tepi sel terdapat trombosit yang
melekat.
3.      Megakariosit
Megakariosit merupakan sel terbesar yang dijumpai pada hematopoiesis di sumsum
tulang dalam kondisi normal. Megakariosit memiliki diameter antara 35 – 150 mikron, inti
dengan berlobus tidak teratur, kromatin kasar, anak inti tidak terlihat dan bersitoplasma
banyak. Sitoplasma penuh terisi mitokondria yang mengandung sebuah Retikulum
Endoplasma Kasar (RE Rough) yang berkembang baik dan sebuah Kompleks Golgi luas.
Dalam sitoplasma terdapat banyak granula berwarna biru kemerah-merahan. Dengan
matangnya Megakariosit terjadi banyak invaginasi dari membran plasma yang membelah-
belah seluruh sitoplasma, membentuk membran dermakasi yang memberi sekat pada tiap
tempat. Sistem ini membatasi daerah sitoplasma megakariosit dan beberapa bagian dari
sitoplasma yang bergranula itu kemudian melepaskan diri dan membentuk trombosit. Dari
satu megakariosit dapat menghasilkan 1000-5000 sel trombosit.
Sebagian kecil megakariosit (dibawah 10%) menunjukan inti tungal atau ganda yang
berbentuk bulat-oval dan kecil ( yang lebih dikenal sebagai mikro megakariosit) pada
pengecilan diameter sel. Elemen-elemen ini juga memiliki aktivitas trombopoetik. Suatu
fenomena yang dikenal sebagai empiropolesis, yaitu pengembaraan granulosit matang
melalui sitoplasma megakariosit tanpa menganggu integrasi sel, yang tidak mengindikasikan
suatu proses fagositosis.
4.      Trombosit
Proses selanjutnya setelah sitoplasma yang bergranula melepaskan diri maka akan
membentuk trombosit. Setelah megakariosit melepaskan banyak trombosit dan sitoplasma
yang berisi thrombosit habis maka yang tertinggal hanya inti saja dan oleh sistem RES dalam
hal ini makrofag akan memfagositosis inti tersebut untuk dihancurkan dan dicernakan.

Anda mungkin juga menyukai